Anda di halaman 1dari 21

1

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA


TENTANG PANCA INDERA MANUSIA DENGAN MODEL KOOPERATIF
TIPE STAD DI KELAS IV SEMESTER I SDN . KECAMATAN
. KABUPATEN TAHUN AJARAN 20/20..

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan fungsi pendidikan nasional di atas, Sebagai pengajar, guru
lebih menekankan pada tugas dalam merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran(Daryanto, 2010:181). maka peran guru menjadi kunci
keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran di sekolah, selain
bertanggung jawab untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana
kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan di kelas. Orang
tua juga mempunyai harapan, dengan memasukkan putra-putri mereka ke sekolah
agar putra-putri mereka kelak menjadi anak-anak yang pandai dengan memiliki
prestasi yang menonjol di semua mata pelajaran. Guru dan sekolah juga
mempunyai harapan agar para siswa memiliki prestasi yang menonjol disemua
mata pelajaran. Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah,
bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut
ambil bagian bagi keberhasilan belajar mengajar (Syaiful Bahri Djamarah dan
Aswan Zain, 2010:72). Beberapa hal yang dapat dilakukan guru agar
pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik, antara lain: memiliki
metode strategi dan model pembelajaran yang sesuai sehingga dapat menemukan
yang sesuai bagi dirinya. Menurut Roestiyah dalam Syaiful Bahri Djamarah dan
2
Aswan Zain (2010: 74)Dalam kegiatan belajar mengajar guru harus memiliki
strategi agar anak didik dapat belajar efektif dan efisien, mengena pada tujuan
yang diharapkan. Apabila guru telah menemukan model strategi, metode yang
tepat dan sesuai bagi dirinya dan anak didik maka suasana pembelajaran menjadi
lebih kreatif, dinamis, tidak monoton dan menyenangkan, sehingga dapat
memberikan rasa puas bagi anak didik. Dampak selanjutnya pemahaman
terhadap konsep-konsep IPA yang dipelajari anak didik menjadi lebih bermakna,
lebih kuat dan berdaya guna, sehingga hasil belajar anak didik menjadi lebih
baik.
Berdasarkan tujuan pendidikan nasional dan tujuan mata pelajaran IPA
seorang pendidik harus kreatif dan inovatif untuk menyajikan proses
pembelajaran dikelasnya agar proses pembelajaran yang dikelolanya berjalan
luwes, efektif dan efisien. Karena pendidikan atau sekolah mempunyai harapan
agar peserta didik memperoleh nilai yang memuaskan sesuai dengan KKM dan
juga memiliki prestasi yang menonjol pada semua mata pelajaran.
Berdasarkan pengalaman mengajar peneliti selama ini di SDN
....................., peneliti menerapkan metode pembelajaran yang cukup monoton,
yaitu dengan metode ceramah, tanya jawab, dan tugas. Peneliti selama ini di SDN
..................... juga tidak terlalu memperhatikan dan mempertimbangkan teknik
pembelajaran di kelas. Penerapan metode ceramah yang diselingi tanya jawab
selama ini juga kurang memperhatikan dan menerapkan standar proses dari
kegiatan pembelajaran yang meliputi eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
Penerapan metode pembelajaran yang selama ini dilakukan sangat
membosankan dan kurang menarik bagi siswa, siswa tampak kurang bersemangat
mengikuti proses pembelajaran, dan sebagain besar siswa kurang aktif dan
antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, apalagi mata pelajaran IPA
yang sebagian besar siswa menganggap sulit. Keadaan ini tentu cukup jauh dari
kondisi ideal pembelajaran bahwa siswa harus aktif, dan proses pembelajaran
harus mampu mengeksplorasi dan mengembangkan potensi dan kemampuan
siswa. Penerapan metode pembelajaran yang kurang menarik di atas, berakibat
pada hasil belajar siswa yang cukup rendah.
3
Dengan metode kooperatif tipe STAD, proses penerimaan siswa terhadap
pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian
dengan baik dan sempurna. Siswa juga dapat mengamati dan memperhatikan apa
yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung.
Penerapan metode yang selama ini dilakukan kurang menarik bagi siswa,
siswa tampak kurang semangat dalam belajar, dan sebagian besar siswa kurang
aktif dalam megikuti kegiatan pelajaran khususnya mata pelajaran IPA. Keadaan
ini sangat jauh dari kondisi ideal pembelajaran bahwa siswa harus aktif dan
semangat dalam belajar, dan proses pembelajaran harus mampu menarik minat
siswa untuk belajar.
Penerapan metode yang tidak menarik diatas, akan berpengaruh dengan
hasil belajar siswa. Berdasarkan data kurikulum SDN ..................... pada tahun
pelajaran 2011//2012 nilai rata-rata kelas pada pelajaran IPA adalah sebesar
58,42, dan kriteria ketuntasan maksimal (KKM) adalah 65 dan nilai rata-rata
siswa berada dibawah KKM masih mencapai 79% dari jumlah siswa.
Metode kooperatif tipe STAD dikembangkan agar proses penerimaan siswa
terhadap pelajaran agar lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk
pengertian dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan
memperhatikan tentang apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka masalah
penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Rendahnya nilai hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA di SDN
......................
2. Kurangnya inovasi pembelajaran yang diberikan guru di kelas sehingga
kurang menarik minat belajar siswa SDN ......................
3. Metode pembelajaran di SDN ..................... Kelas IV khususnya pelajaran
IPA sangat monoton, hanya sekedar penjelasan dari guru sehingga siswa
tidak begitu paham dengan apa yang dijelaskan.


4
2. Analisis Masalah
Masalah-masalah pembelajaran pada data identifikasi di atas bila
dianalisis dan diobservasi dengan benar adalah sebagai berikut :
- Guru mengajar menggunakan model ceramah, tanya jawab, dan tugas
- Siswa hanya sebagai pendengar informasi dan mengerjakan tugas yang
kurang dipahaminya.
- Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran
- Kurangnya respon dari siswa baik mengenai materi pembelajaran maupun
dalam kegiatan pembelajaran

3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah :
Penulis memprioritaskan pemecahan masalah perbaikan pembelajaran ini
dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan alasan
Pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai beberapa keunggulan (Slavin,
1995:17) diantaranya sebagai berikut:
1. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi
norma-norma kelompok.
2. Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.
3. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan
kelompok.
4. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam
berpendapat.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :
1. Bagaimana penerapan metode kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPA
dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN ..................... ?
2. Apakah penerapan metode kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPA
dapat meningkatkan minat belajar siswa di kelas IV SDN ..................... ?


5
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan Minat belajar siswa melalui penerapan metode
kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDN ......................
2. Untuk meningkatkan Hasil belajar siswa melalui penerapan metode
kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDN ......................

D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian tindakan ini diharapkan akan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Guru : Memperkaya wawasan guru tentang berbagai media
pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman
terhadap suatu materi pembelajaran khususnya IPA salah satunya dengan
penggunaan metode kooperatif tipe STAD.
2. Bagi Siswa : Dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi
pembelajaran IPA khususnya materi panca indera manusia, dan mendorong
siswa belajar , secara bermakna.
3. Bagi Sekolah : Hasil penelitian ini akan memberikan konstribusi terhadap
perbaikan pembelajaran IPA, khususnya di SDN 1 Data Ajab.
4. Bagi dunia pendidikan/secara umum : Dapat memberikan kontribusi terhadap
pembelajaran IPA dan memperkaya wawasan masyarakat didunia pendidikan










6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA


A. Pengertian
1. Meningkatkan Hasil Belajar
a. Meningkatkan
Di dalam kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, menerangkan
bahwa yang di maksud dengan meningkatkan adalah menaikkan taraf,
derajat, dan sebagainya (Peter Salim, 1995). Dari pernyataan tersebut
dapat di simpulkan bahwa meningkatkan itu adalah usaha yang di
lakukan untuk lebih baik dari yang sebelumnya dalam bentuk
mengangkat derajat atau taraf.
b. Belajar
Definisi belajar ada beraneka ragam. Perbedaan ini dikarenakan latar
belakang pandangan maupun teori yang dipegang. Secara psikologis, belajar
merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai
hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.
Menurut W.S. Winkel (dalam Max Darsono, 2000:4): belajar adalah
suatu aktivitas mental atau psikis yangberlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan-
pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap..

c. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana, 2001:22). Dalam
pembelajaran, hasil belajar ini sangat dibutuhkan sebagai petunjuk untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar yang
sudah dilaksanakan.

7
B. Faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar, yang
dikelompokkan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
a. Faktor Internal
Faktor internal berasal dari dalam individu yang belajar yang meliputi faktor
fisik atau jasmani dan faktor mental psikologis.
b. Faktor Eksternal
Faktor ini berasal dari luar individu yang belajar, meliputi faktor alam fisik,
lingkungan, sarana fisik dan nonfisik, pengajar serta strategi pembelajaran
yang dipilih pengajar dalam menunjang proses belajar mengajar.

C. Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar yang
menempatkan siswa belajar dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa
dengan tingkat kemampuan atau jenis kelamin atau latar belakang yang berbeda
(Pradnyo Wijayanti, 2002:1). Pembelajaran ini menekankan kerjasama dalam
kelompok untuk mencapai tujuan yang sama. Hal ini didukung pula oleh
pendapat Kauchak dan Eggen (dalam Nurhayati Abba, 2000:11) yang
mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai bagian dari strategimengajar
yang digunakan siswa untuk saling membantu satu sama laindalam mempelajari
sesuatu. Belajar kooperatif juga dinamakan pembelajaran teman sebaya.
Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif (M. Asikin, 2004:7), adalah
sebagai berikut.
a. Untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara
kooperatif.
b. Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi,
sedang dan rendah.
c. Jika dalam kelas, terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku,
budaya, jenis kelamin yang berbeda maka diupayakan agar dalam tiap
kelompokpun terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yangberbeda pula.
d. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.
8

Model pembelajaran kooperatif mempunyai tiga tujuan penting (Muslimin
Ibrahim. dkk, 2000:7), yaitusebagai berikut.
a. Hasil belajar akademik
Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam
tugas-tugas akademik. Banyak ahli berpendapat bahwa model ini unggul
dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit.
b. Penerimaan terhadap perbedaan individu
Efek penting yang kedua ialah penerimaan yang luas terhadap orangyang
berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun
ketidakmampuan.
c. Pengembangan keterampilan sosial
Model kooperatif bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan
kerjasama dan kolaborasi.
Unsur-unsur yang diperlukan agar model pembelajaran kooperatif atau
kerja kelompok dapat mencapai hasil yang baik adalah sebagai berikut.
a. Siswa dalam kelompoknya harus beranggapan mereka sehidup
sepenanggungan bersamaa.
b. Siswa bertanggungjawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya seperti
milik mereka sendiri.
c. Siswa harus melihat bahwa semua anggota kelompoknya mempunyai tujuan
yang sama.
d. Siswa harus membagi tugas dan tanggungjawab yang sama diantara anggota
kelompoknya.
e. Siswa akan dikenakan evaluasi atauakan diberikan hadiah/ penghargaan yang
juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok.
f. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk
belajar bersama.
g. Siswa akan diminta mempertanggungjawabankan secara individual materi
yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
(Muslimin Ibrahim, dkk, 2000:6)
9
Tanggung jawab guru selama pembelajaran kooperatif berlangsung,
diantaranya sebagai berikut.
a. Memonitor perilaku siswa.
b. Memberi bantuan jika diperlukan.
c. Menjawab pertanyaan-pertanyaan hanya jika pertanyaan itu
merupakanpertanyaan tim.
d. Menginterupsi proses untuk menguatkan keterampilan-keterampilan
kooperatif atau untuk memberikan pengajaran langsung kepada semua siswa.
e. Memberikan ringkasan pelajaran.
f. Mengevaluasi proses kelompok dengan mendiskusikan tindakan-tindakan
anggota tim sehari-hari.
g. Membantu para siswa belajar bertanggung jawab dalam pembelajaran secara
individu.
(Siti Maesuri, 2002:3)

Manfaat model pembelajaran kooperatif bagi siswa menurut Linda
.Lundgren (dalam Muslimin Ibrahim, 2000:18), antara lain:
a. lebih banyak meluangkan waktu pada tugas,
b. rasa percaya diri menjadi lebih tinggi,
d. penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar,
e. konflik antar pribadi berkurang,
f. sikap apatis berkurang,
g. pemahaman lebih mendalam,
h. motivasi lebih besar,
i. hasil belajar lebih baik, dll.
Sebelum model pembelajaran kooperatif dilaksanakan, sebaiknya siswa
terlebih dahulu diperkenalkan keterampilan kooperatif yang akan digunakan
dalam belajar kelompok. Dorongan teman untuk mencapai prestasi akademik
yang baik adalah salah satu faktor penting dari model pembelajaran kooperatif.
Para siswa termotivasi belajar secara baik, siap dengan pekerjaannya dan menjadi
penuh perhatian selama berlangsungnya proses belajar.
10
Menurut Linda .L (dalam P.Wijayanti, 2002:5), keterampilan kooperatif
dibedakan menjadi tiga tingkatan yaitu :
a. Keterampilan kooperatif tingkat awal
Keterampilan kooperatif tingkat awal antara lain, menggunakan
kesepakatan, maksudnya adalah menyamakan pendapat yang berguna untuk
meningkatkan kerja dalam kelompok.
b. Keterampilan tingkat menengah
Keterampilan tingkat menengah antara lain, menunjukan penghargaan
dan simpati, mengungkapkan ketidak setujuan dengan cara dapat
diterima,mendengarkan dengan aktif, bertanya, membuat rangkuman,
manafsirkan, mengatur dan mengorganisir, serta mengurangi ketegangan.
c. Keterampilan tingkat mahir Keterampilan tingkat mahir antara
lain,memeriksa dengan cermat, menanyakan kebenaran, menetapkantujuan,
dan berkompromi.

D. STAD ( Student Teams Achievement Division )
Ada beberapa tipe model pembelajaran kooperatif, salah satunya adalah
STAD. STAD merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang
paling sederhana, dan merupakan pendekatan yang baik untuk guru yang baru
memulai menerapkan model pembelajaran kooperatif dalam kelas (Pradnyo
Wijayanti, 2002:2).
Pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa dalam suatu kelas
dibagi menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing beranggotakan 4-5
siswa, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri dari laki-laki dan
perempuan, memiliki kemampuan yang beragam, kalau dimungkinkan berasal
dari berbagai suku. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat
pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dankemudian
saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaranatau
melakukan diskusi.
Menurut Slavin (1995:71): STAD terdiri dari lima komponen utama,
yaitu penyajian materi, tim/kelompok,kuis, skor perkembangan individu, dan
11
penghargaan kelompok. Selanjutnya Slavin menjelaskan bahwa STAD dibagi
menjadi beberapa kegiatan pengajaran, yaitu sebagai berikut.
a. Pengajaran
Tujuan pengajaran ini adalah guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan
yang direncanakan. Setiap awal dalam model pembelajaran kooperatif tipe
STAD selalu dimulai dengan penyajian kelas. Penyajian inimencakup
pembukaan, pengembangan, dan latihan terbimbing dari keseluruhan
pelajaran.
b. Belajar kelompok
Tugas anggota kelompok adalah menguasai materi yang diberikan guru dan
membantu teman satu kelompok untuk menguasai materi tersebut. Siswa
diberi lembar kegiatanyang dapat digunakan untuk melatih keterampilan yang
sedang diajarkan untuk mengevaluasi diri mereka dan teman satu kelompok.
Guru mengamati kegiatan pembelajaran secara seksama, memperjelas
perintah, mereview konsep, atau menjawab pertanyaan.
c. Kuis
Kuis dikerjakan siswa secara mandiri. Tujuannya untuk menunjukkan apa
saja yang telah diperoleh siswa selama belajar dalam kelompok. Hasil kuis
digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan dalam
nilai kelompok.
d. Penghargaan kelompok
Langkah awal adalah menghitung nilaikelompok dan nilai perkembangan
individu. Pemberian penghargaan kelompok berdasarkan pada rata-ratanilai
perkembangan individu.
Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai
berikut.
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Memberikan informasi/menyajikan materi yang akan diberikan
c. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok
beranggotakan 4-5 siswa.
d. Memberikan nama kelompok untukmasing-masing kelompok.
12
e. Menyajikan kartu soal dan memberikan lembar kerja siswa yang
dikerjakan dengan berdiskusi dalam kelompok masing-masing.
f. Mengingatkan siswa tetap bersama kelompoknya masing-masing sampai
selesai tugasnya dan bekerja dengan menggunakan keterampilan-
keterampilan kooperatif yang dikembangkan
g. Memberikan bimbingan pada kelompok.
h. Pemberian kuis yang dikerjakan secara individu.
i. Jawaban dari kuis dikoreksi secara bersama-sama.
j. Pemberian tugas kelompok.
Keunggulan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
Suatu strategi pambelajaran mempunyai keunggulan dan kekurangan.
Demikian pula dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran
kooperatif tipe STAD mempunyai beberapa keunggulan (Slavin, 1995:17)
diantaranya sebagai berikut:
5. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjungtinggi norma-
norma kelompok.
6. Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.
7. Aktif berperan sebagai tutor sebayauntuk lebih meningkatkan keberhasilan
kelompok.
8. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam
berpendapat.
Selain keunggulan tersebut pembelajaran kooperatif tipe STAD juga
memiliki kekurangan-kekurangan, menurut Dess (1991:411) diantaranya sebagai
berikut:
1. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai
target kurikulum.
2. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya
guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif.
3. Membutuhkan kemampuan khususguru sehingga tidak semua guru dapat
melakukan pembelajaran kooperatif.
4. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.
13

Kekurangan-kekurangan yang ada pada pembelajaran kooperatif masih
dapat diatasi atau diminimalkan. Penggunaan waktu yang lebih lama dapat diatasi
dengan menyediakan lembar kegiatan siswa (LKS) sehingga siswa dapat bekerja
secara efektif danefisien. Sedangkan pembentukan kelompok dan penataan ruang
kelas sesuai kelompok yang ada dapat dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran
dilaksanakan. Dengan demikian, dalam kegiatan pembelajaran tidak ada waktu
yang terbuang untuk pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas.
Pembelajaran kooperatif memang memerlukan kemampuan khusus guru,
namun hal ini dapat diatasi dengan melakukan latihan terlebih dahulu. Sedangkan
kekurangan-kekurangan yang terakhir dapat diatasi dengan memberikan
pengertian kepada siswa bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan
orang lain. Oleh karena itu, siswa merasa perlu bekerjasama dan berlatih bekerja
sama dalambelajar secara kooperatif.
Kekurangan model pembelajaran kooperatif STAD Menurut Slavin (dalam
Nurasma 2006:2007 )yaitu :
Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang
Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran
anggota yang pandai lebih dominan.

E. Indra dan Fungsinya
Alat indra memiliki kepekaan terhadap rangsangan dari luar. Mata peka
terhadap cahaya. Lidah peka terhadap rasa makanan dan minuman. Telinga peka
terhadap bunyi. Ada dua macam rangsangan, yaitu rangsangan luar dan dalam.
Rangsangan luar berasal dari lingkungan. Misalnya, rasa asin dari garam dan
aroma masakan. Rangsang dalam berasal dari dalam tubuh kita. Misalnya, rasa
lapar, lelah, dan letih.
1. Indra Penglihatan
Jika salah satu mata tidak berfungsi, penglihatan kita dapat terganggu.
Kemampuan penglihatan berbeda-beda pada setiap orang. Kemampuan melihat
14
mata kanan juga berbeda dengan mata kiri. Organ mata terdiri atas bagian-
bagian berikut.
a. Alis
Alis merupakan rambut halus yang berada di atas mata. Alis berfungsi
melindungi mata dari keringat. Hal ini membuat keringat dari dahi tidak
masuk ke mata.
b. Pelupuk mata
Pelupuk mata melindungi bola mata dari benda-benda asing. Pelupuk
menghalangi debu, asap, dan kotoran masuk ke mata.
c. Bulu mata
Bulu mata merupakan rambut yang terletak di pelupuk mata. Bulu mata
berfungsi mengurangi cahaya yang masuk ke mata. Selain itu, bulu mata juga
melindungi mata dari benda-benda asing.
d. Kelenjar air mata
Kelenjar air mata sangat penting bagi mata kita. Tanpa kelenjar ini, mata kita
tidak berfungsi secara normal.
e. Otot mata
Bola mata dapat bergerak karena adanya otot mata. Mata dapat digerakkan ke
kanan dan ke kiri. Mata juga dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.
Mungkin kamu pernah melihat orang dengan mata yang juling. Hal itu
disebabkan ketidakserasian otot kanan dan kiri mata. Bagian mata yang
terpenting adalah bola mata. Bola mata membuat kita dapat melihat.

Berikut adalah bagian-bagian bola mata dari luar ke dalam.
a. Kornea mata
Kornea mata berfungsi untuk meneruskan cahaya masuk ke retina.
Kornea terletak di bagian paling luar. Kornea mata kita tidak berwarna
(bening).
b. Iris (selaput pelangi)
15
Iris tersusun atas jaringan yang kaya pembuluh darah. Iris terletak di
belakang kornea. Sebagian besar iris penduduk Indonesia adalah cokelat
kehitaman.
c. Pupil
Pupil merupakan lubang bundar berupa titik. Pupil terletak di tengah-
tengah iris.
d. Lensa
Lensa berfungsi memfokuskan dan meneruskan cahaya yang jatuh di
retina. Tujuannya untuk membentuk bayangan dari benda yang dilihat. Lensa
terletak di belakang iris. Untuk memfokuskan cahaya, lensa memiliki daya
akomodasi. Daya akomodasi adalah kemampuan lensa untuk mencembung
dan memipih.
e. Retina (selaput jala)
Retina merupakan kumpulan saraf pada mata. Retina terletak pada bagian
paling belakang bola mata. Pada retina terdapat ujung-ujung saraf penerima
rangsang cahaya. Ujung-ujung saraf ini disebut fotoreseptor.
Fotoreseptor memiliki dua jenis sel. Ada sel berbentuk seperti batang dan
kerucut. Retina berfungsi menerima cahaya dari bagian-bagian mata di
depannya.
f. Saraf mata
Saraf mata akan meneruskan rangsang
cahaya ke saraf pusat (otak).
Oleh karena itu, kita dapat melihat benda-benda di sekitar kita. Cobalah
matikan lampu kamarmu yang tertutup. Apakah kamu dapat melihat benda-
benda di dalam kamar? Tanpa cahaya, tentu kamu kesulitan untuk melihat.
Cara kerja mata adalah sebagai berikut.
Cahaya memasuki mata melalui pupil.
Selanjutnya, lensa mata mengarahkan cahaya.
Akibatnya, bayangan benda jatuh tepat pada retina.
Ujung-ujung saraf di retina menyampaikan bayangan benda ke otak.
16
Setelah diproses, otak memberikan kesan melihat suatu benda. Akhirnya,
kita dapat melihat benda.
Kelainan dan penyakit pada mata adalah sebagai berikut.
a. Rabun dekat (Hipermetropi)
Rabun dekat adalah ketidakmampuan melihat benda yang terlalu dekat. Hal
ini karena bayangan benda jatuh di belakang retina. Penderita kelainan ini
menggunakan kacamata berlensa cembung atau positif (+).
b. Rabun jauh (Miopi)
Rabun jauh adalah ketidakmampuan melihat benda yang terlalu jauh. Hal ini
karena bayangan benda jatuh di depan retina. Penderita kelainan ini
dianjurkan menggunakan kacamata berlensa cekung atau negatif ().
c. Rabun senja (Hemaralopia)
Penderita tidak mampu melihat benda dengan jelas saat senja. Kelainan ini
disebabkan kekurangan vitamin A. Meskipun bersifat sementara, penyakit ini
perlu diwaspadai. Hal ini karena rabun senja dapat menyebabkan kebutaan.
d. Buta warna
Buta warna merupakan ketidakmampuan mata melihat warna tertentu. Ada
dua macam kelainan buta warna. Buta warna sebagian dan buta warna total.
Penyakit ini biasanya disebabkan dari faktor keturunan. Artinya, jika
orangtuamu menderita buta warna, kamu pun berisiko mengalaminya.
Umumnya, buta warna banyak diderita oleh laki-laki. Penderita buta warna
sebagian tidak dapat membedakan warna-warna tertentu. Misalnya, tidak
dapat membedakan warna merah dengan hijau. Sementara buta warna total
hanya dapat membedakan hitam dan putih. Kamu tentu tidak mau mengalami
kelainan dan penyakit mata. Untuk itu, mari memerhatikan hal-hal berikut:
1. Perbanyak konsumsi vitamin A. Vitamin A sangat baik bagi kesehatan
mata. Wortel merupakan sayuran yang banyak mengandung vitamin A.
2. Jangan menatap sinar matahari secara langsung.
3. Jaga agar kotoran tidak masuk ke mata.
4. Jangan membaca ketika berbaring.
5. Gunakan cahaya yang cukup saat membaca.
17
6. Jika mata mengalami gangguan, segera periksa ke dokter mata.

2. Indra Pendengaran
Apakah kamu pernah melihat orang mendengarkan musik menggunakan
headset? Headset adalah alat yang digunakan untuk mendengarkan musik.
Biasanya alat ini ditempelkan ke telinga. Bagaimana jika kita meletakkan
headset di hidung atau mata? Apakah kita dapat tetap mendengarkan musik?
Kita hanya dapat mendengar dengan telinga. Telinga merupakan indra
pendengaran yang peka terhadap rangsang bunyi. Frekuensi bunyi yang dapat
diterima telinga termasuk adalah 2020.000 Hz. Hertz (Hz) adalah getaran per
detik.
a. Bagian-bagian telinga
Perhatikan gambar telinga manusia
di samping ini. Bagian-bagian
telinga dibagi menjadi tiga, yaitu
sebagai berikut.
1) Telinga bagian luar.
daun telinga, berfungsi sebagai alat penangkap suara
lubang telinga
kelenjar minyak (saluran telinga luar)
Minyak dihasilkan dari dinding saluran telinga. Minyak ini disebut
pula minyak serumen. Minyak serumen berfungsi membunuh
serangga yang masuk dalam telinga. Minyak juga berfungsi
membasahi lubang telinga agar tidak kering.
2) Telinga bagian tengah, terdiri atas:
selaput pendengaran (gendang telinga)
tulang-tulang pendengaran (tulang martil, landasan, sanggurdi)
saluran eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan
rongga mulut
3) Telinga bagian dalam, terdiri atas:
18
rumah siput (koklea), di dalamnya terdapat fonoreseptor. Alat ini
berfungsi untuk menerima rangsang getaran suara sehingga kita dapat
mendengar
tingkap jorong
tingkap bundar
saluran setengah lingkaran
b. Proses mendengar
Getaran suara akan ditangkap telinga bagian luar. Hal ini akan
menggetarkan gendang telinga. Setelah itu, suara akan diteruskan ke tulang
pendengaran. Sesampainya di tulang pendengaran, suara diteruskan ke
tingkap jorong dan bundar. Akhirnya, suara akan masuk ke rumah siput
(koklea). Selanjutnya, akan menggetarkan ujung-ujung saraf pendengaran di
dalamnya. Hal ini menyebabkan kita dapat mendengar.
c. Penyakit telinga
Penyakit yang menyerang telinga antara lain sebagai berikut.
1) Tuli
Tuli berarti tidak dapat mendengar. Tuli dapat dialami sejak lahir atau
setelah dewasa. Ada 2 macam tuli, yaitu tuli konduksi dan saraf.
a) Tuli konduksi
Penyakit ini terjadi karena gangguan penghantaran suara. Hal ini
terjadi di bagian telinga luar dan tengah. Penyebab tuli konduksi,
yaitu:
penebalan atau pecahnya gendang telinga
penyumbatan saluran telinga tengah oleh minyak serumen atau
benda
pengapuran pada tulang-tulang pendengaran
b) Tuli saraf
Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan lintasan saraf. Penyakit tuli
ini, biasanya tidak dapat disembuhkan. Akan tetapi, dapat ditolong
dengan alat bantu dengar.
2) Infeksi telinga
19
Infeksi telinga biasanya disebabkan oleh bisul/luka di dalam telinga.
Telinga terluka karena kita membersihkan telinga dengan benda keras.
Misalnya, menggunakan korek api atau kuku jari. Infeksi telinga dapat
menyebabkan gangguan pendengaran.
3) Congek
Congek adalah cairan berbau busuk dari dalam telinga. Penyakit ini
terjadi akibat radang pada telinga bagian dalam.
d. Cara memelihara kesehatan telinga
Mari melakukan hal-hal berikut untuk menghindari gangguan pada telinga.
1) Jangan terlalu sering mendengarkan bunyi yang terlalu keras.
2) Jaga kebersihan telinga agar tidak tersumbat. Gunakan pembersih
telinga yang berbahan lembut. Hal ini untuk menghindari robeknya
gendang telinga.
3) Hindari benturan berupa tamparan keras.
4) Segera pergi ke dokter jika telinga kita mengalami gangguan.
Misalnya, telinga sering berdenging atau benda asing masuk ke dalamnya.
Dokter yang dituju sebaiknya dokter THT. Dokter THT khusus menangani
gangguan telinga, hidung, dan tenggorokan.
3. Indra Penciuman (Pembau)
Hidung adalah indra penciuman. Dengan hidung, kita dapat membedakan
berbagai macam bebauan. Selain indra pembau, hidung juga berfungsi sebagai
lubang pernapasan. Di dalam rongga hidung sebelah atas terdapat saraf
pembau. Rangsangan bau akan diterima oleh ujung-ujung saraf pembau. Lalu,
rangsangan bau diteruskan ke otak. Akhirnya, kita dapat mencium bau tersebut.
4. Indra Pengecap (Perasa)
Lidah membuat kita dapat merasakan berbagai makanan. Ada empat macam
rasa, yaitu manis, asin, asam, dan pahit. Lidah berfungsi sebagai indra
pengecap. Lidah berada di dalam mulut. Permukaan lidah berbintil-bintil.
Bintil-bintil tersebut merupakan kumpulan saraf pengecap. Bintil-bintil ini
disebut juga papilla. Mari memerhatikan gambar di samping.
20
Pada permukaan lidah, terdapat bagian-bagian yang peka terhadap rangsang.
Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut.
a. Ujung lidah, merasakan rasa manis.
b. Tepi depan lidah, merasakan rasa asin.
c. Tepi belakang lidah, merasakan rasa masam.
d. Pangkal lidah, merasakan rasa pahit.
Selain sebagai indra pengecap, lidah juga membantu membolak-balik
makanan. Hal ini akan membantu pencernaan makanan. Kemudian, lidah
mendorong makanan masuk ke kerongkongan. Selain itu, lidah juga dapat
membantu kita berbicara. Lidah bekerja saat ujung-ujung saraf pengecap
menerima rangsangan. Rangsangan berasal dari makanan/minuman yang
masuk ke mulut. Ujung-ujung saraf pengecap akan meneruskan rangsangan
menuju otak. Akibatnya, kita dapat merasakan makanan atau minuman
tersebut.
5. Indra Peraba
Fungsi utama kulit adalah sebagai indra peraba. Kita dapat membedakan dingin
dan panas dengan kulit. Selain itu, kulit juga melindungi tubuh dari kuman
penyakit. Kulit juga dapat mengatur suhu tubuh. Caranya dengan
mengeluarkan keringat melalui kulit. Saat berolahraga, terjadi pembakaran
energi di tubuhmu. Hal ini membuat suhu tubuhmu meningkat. Karena itu,
tubuhmu mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu tubuh.
a. Bagian-bagian kulit
1) Epidermis (lapisan luar/kulit ari), tersusun atas 2 lapisan.
a) Lapisan tanduk
Lapisan ini tersusun atas sel-sel mati yang selalu mengelupas. Lalu, sel-sel
mati akan digantikan oleh sel-sel di bawahnya. Lapisan ini berfungsi untuk
mencegah masuknya bakteri. Selain itu, juga mencegah menguapnya
keringat terlalu banyak.
b) Lapisan malpighi
Lapisan ini berada di bawah lapisan tanduk. Tersusun atas sel-sel yang aktif
membelah diri. Pada lapisan ini terdapat zat warna kulit. Selain itu, juga
21
terdapat ujung saraf perasa nyeri. Bila lapisan ini berkelupas, akan terasa
sakit.
2) Dermis (lapisan dalam/kulit jangat), tersusun atas:
a. Jaringan lemak
b. Kelenjar keringat
c. Saluran keringat
d. Kelenjar minyak
e. Pembuluh darah
f. Reseptor (saraf penerima rangsang)
Ujung-ujung saraf yang bekerja sebagai reseptor adalah sebagai berikut.
Ujung saraf Ruffini sebagai penerima rangsang panas.
Badan Krause sebagai penerima rangsang dingin.
Ujung saraf bebas sebagai penerima rangsang nyeri.
Badan Paccini sebagai penerima rangsang tekanan.
Badan Meissner sebagai penerima rangsang sentuhan.
b. Penyakit kulit dan cara memelihara kesehatan kulit
Kulit merupakan bagian tubuh yang paling mudah terserang penyakit.
Fungsi kulit dapat terganggu akibat kuman penyakit. Penyakit-penyakit
pada kulit, yaitu panu, kadas, kurap, dan jerawat. Apakah kamu pernah
mengalaminya? Tahukah kamu penyakit itu disebabkan oleh apa? Panu
disebabkan oleh jamur. Kadas, kurap, dan jerawat dapat disebabkan oleh
kuman.
Selain penyakit di atas, masih banyak penyakit kulit lainnya. Kamu tentu
tidak mau mengalami penyakit tersebut, bukan? Oleh karena itu, jagalah
kesehatan kulitmu. Cara menjaga kesehatan kulit adalah sebagai berikut.
1) Gunakan air bersih dan sabun saat mandi.
2) Jangan lupa mencuci tangan sebelum memegang makanan. Saat akan
tidur, jangan lupa mencuci tangan dan kakimu.
3) Hindari bertukar pakaian dengan orang lain.
4) Oleskan baby oil jika kulitmu melepuh terkena air panas.
5) Konsumsi vitamin E secukupnya.

Anda mungkin juga menyukai