Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Larutan garam Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi pertikel zat terlarutnya [1] . Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan nonelektrolit [1 Kenaikan Titik Didih Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya [4] . Hal ini menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur pada tekanan 1 atmosfer [4] . Dari hasil penelitian, ternyata titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya [4] . Hal ini disebabkan adanya partikel - partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel - partikel pelarut [4] . Oleh karena itu, penguapan partikel - partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar [4] . Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni di sebut kenaikan titik didih yang dinyatakan dengan ( ) [4] . Persamaannya dapat ditulis [4] :
Tb = kenaikan titik didih ( o C) kb = tetapan kenaikan titik didih molal ( o C kg/mol) m = molalitas larutan (mol/kg) Mr = massa molekul relatif P = jumlah massa zat (kg)
SKRIPSI Jurusan Kimia - Fakultas MIPA UM, 2011 Halaman Awal > 2011 > ATIQI Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Diester dari Minyak Jarak Cina (Castor oil) dengan Anhidrida Format ABQORIYAT ATIQI ABSTRAK Atiqi, Abqoriyat. 2011. Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Diester dari Minyak Jarak Cina (Castor oil) dengan Anhidrida Format. Skripsi, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Drs. H. Parlan, M.Si, (2) Dr. Siti Marfuah, M.S. Kata-kata kunci: minyak jarak cina, epoksidasi minyak jarak cina, pembukaan cincin epoksida minyak jarak cina. Penelitian ini bersifat eksperimental yang dilakukan di laboratorium Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang. Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah : (1) epoksidasi minyak jarak cina dengan asam peroksi format (asam peroksi format diperoleh dari reaksi asam format dengan hidrogen peroksida), (2) pembukaan cincin epoksida menjadi senyawa diester dilakukan dengan menggunakan ahhidrida format dengan katalis BF3. Analisis senyawa diester dilakukan dengan kromatografi lapis tipis. Identifikasi dilakukan dengan spektroskopi Inframerah. Karakterisasi senyawa hasil sintesis dilakukan dengan mengukur indeks bias dan viskositas. Hasil penelitian menunjukkan ikatan rangkap dalam minyak jarak cina dapat diubah menjadi gugus diester. Hal ini dapat dilihat pada hasil spektrum IR nya. Senyawa ini diperoleh dari reaksi epoksidasi minyak jarak cina dengan peroksi format pada suhu 4C selama 16 jam dan pembukaan cincin dengan anhidrida format pada suhu 100C selama 6 jam. Viskositas senyawa hasil sintesis sebesar 1, 389 Nsm-2, sedangkan konversi ke dalam satuan standar pelumas sebesar 1468 cSt. Hal ini menunjukkan senyawa diester hasil sintesis sesuai dengan standar pelumas untuk roda gigi industri (standar AGMA) nomor 9. Indeks bias senyawa hasil sintesis 1,465 sedangkan indeks bias epoksida 1,471. Angka ini lebih kecil dari indeks bias minyak jarak yaitu1,477. Hal tersebut dipengaruhi oleh kerapatan molekulnya, jika kerapatannya tinggi maka indeks biasnya semakin tinggi juga.