Anda di halaman 1dari 8

Instabilitas

Defenisi
Adanya instabilitas membuat seseorang berisiko untuk jatuh. Kemampuan untuk
mengontrol posisi tubuh dalam ruang merupakan suatu interaksi kompleks sistem saraf dan
muskuloskeletal yang dikenal sebagai sistem kontrol postural. Jatuh terjadi manakala sistem
kontrol postural tubuh gagalmendeteksi pergeseran dan tidak mereposisi pusat gravitasi terhadap
landasan penopang (kaki,saat berdiri) pada waktu yang tepat untuk menghindari hilangnya
keseimbangan. Kondisi iniseringkali merupakan keluhan utama yang menyebabkan pasien
datang berobat (keluhan utamadari penyakit penyakit yang juga bisa menetuskan
sindromdeliriut akut).
Jatuh merupakan suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata yang melihat
kejadian, yang mengakibatkan seseorang mendadak terbaring!terduduk di lantai atau tempat
yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka ("uben, #$$%).
&nstabilitas' penyebab terjatuh pada lansia dapat berupa faktor intrinsik (hal(hal yang berkaitan
dengan keadaan tubuh penderita) baik karena proses menua, penyakit maupun faktor ekstrinsik
(hal(hal yang berasal dari luar tubuh) seperti obat(obat tertentu dan faktor lingkungan.
Akibat yang paling sering dari terjatuh pada lansia adalah kerusakan bahagian tertentu
dari tubuh yang mengakibatkan rasa sakit, patah tulang, edera pada kepala, luka bakar karena
air panas akibat terjatuh ke dalam tempat mandi. )elain daripada itu, terjatuh menyebabkan
lansia tersebut sangat membatasi pergerakannya.
*alaupun sebahagian lansia yang terjatuh tidak sampai menyebabkan kematian atau
gangguan fisik yang berat, tetapi kejadian ini haruslah dianggap bukan merupakan peristiwa
yang ringan. +erjatuh pada lansia dapat menyebabkan gangguan psikologik berupa hilangnya
harga diri dan perasaan takut akan terjatuh lagi, sehingga untuk selanjutnya lansia tersebut
menjadi takut berjalan untuk melindungi dirinya dari bahaya terjatuh.
Penyebab Jatuh
Penyebab jatuh Keterangan
Kecelakaan Kecelakaan murni (terantuk, terpleset, dll)
Interaksi anatara bahaya dilingkungan dan faktor yang meningkatkan
kerentanan
Sinkop
Drop attacks
Hilang kesadaran mendadak
Kelemahan tungkai baah mendadak yang menybabkan jatuh tanpa
kehilangan kesadaran
Di!!iness dan"atau
#ertigo
Penyakit #estibular, penyakit sistem sistem saraf pusat
Hipotensi ortostatikHipo#olemia atau kardiak output yang rendah, disfungsi otonom,
gangguan aliran darah balik #ena, tirah baring lama, hipotensi akibat
obat $ obatan, hipotensi postprandial
%bat & obatan Diuratika, antihipertensi, antidepresi golongan trisiklik, sedatif,
antipsikotik, hipoglikemia, alcohol
Proses penyakit 'erbagai penyakit akut
Kardio#askular( aritmia, penyakit katup jantung (stenosis aorta), sinkop
sinus karotid
)eurologis( *I+, strok akut, gangguan kejang, penyakit parkinson,
spondilosis lumbar atau ser#ikal (dengan komjpresi pada korda spinalis
atau cabang saraf), penyakit serebelum, hidrosefalus tekanan normal
(gangguan gaya berjalan), lesisitem saraf pusat(tumor, hematomi
subduraal)
Idiopatik *ak ada penyebab yang dapat diidentifikasi
TANDA dan GEJALA
( +erdapat keluhan perasaan seperti akan jatuh, disertai atau tanpa di,,i(ness
( -ertigo
( "asa bergoyang
( "asa tidak peraya diri untuk transfer atau mobilisaasi mandiri. atau
( +erdapat riwayat jatuh
PEMERIKSAAN PENUNJANG
/eberapa pemeriksaan seperti the timed up(and(go test (+01), uji menggapai fungsional
(funtional reah test), dan uji keseimbangan /erg (the /erg balane sub(sale of the mobility
inde2) dapat untuk mengevaluasi fungsi mobilitas sehingga dapat mendeteksi perubahan klinis
bermakna yang menyebabkan seseorang beresiko untuk jatuh atau timbul disabilitas dalam
mobilitas.
3emeriksaan penunjang diperlukan untuk membantu mengidentifikasi faktor risiko,
menemukan penyebab!penetus'
( 4akukan pemeriksaan neurologis untuk medeteksi defisit neurologis fokal, adakah
erebro vasular disease atau transient ishemi attak.lakukan brain 5+ san jika ada
indikasi
( 6arah perifer lengkap
( 7lektrolit (terutama natrium dan kalium), ureum, kreatinin, dan glukosa darah
( Analisis agas darah
( 0rin lengkap dan kultur resistensi urin
( 8emostase darah dan agregasi trombisit
( 9oto toraks, vertebra, genu, dan pergelangan kaki (sesuai indikasi)
( 7K1
( &dentifikasi faktor domisili (lingkungan tempat tinggal)
TERAPI
3rinsip dasar tatalaksana usia lanjut dengan masalah instabilitas dan riwayat jatuh adalah
identifikasi faktor risiko intrinsik dan ekstrinsik,mengkaji dan mengobati trauma fisik akibat
jatuh. mengobati bebagai kondisi yang mendasari instibilitas dan jatuh. memberikan terapi fisik
dan penyuluhan berupa latihan ara berjalan, penguatan otot, alat bantu, sepatu atau sandal yang
sesuai. mengubah lingkungan agar lebih aman seperti penahayaan yang ukup. peganga. lantai
yang tidak liin, dan sebagainya.
4atihan desensitisasi faal keseimbangan, latihan fisik (penguatan otot, fleksibilitas sendi,
dan keseimbangan), latihan +ai 5hi, adaptasi perilaku (bangun dari duduk perlahan lahan,
menggunakan pegangan atau perabot untuk menegah morbiditas akibat instabilitas dan jatuh
berikutnya.
3erubahan lingkungan aapkali penting dilakukan untuk menegah jatuh berulang karena
lingkungan tempat orang usia lanjut tinggal seringkali tidak aman sehingga upaya perbaikan
diperlukan untuk memperbaiki keamanan mereka agar kejadian jatuh dapat dihindari.
KOMPLIKASI
( 9raktur
( :emar jaringan lunak
( &solasi dan depresi
( &mobilisasi
( 3rognosis ' 6ubia
( 3erlukaan (injury)
( 6isabilitas
( :ati
ASUHAN KEPERAATAN
A! Pen"#a$ian
3engkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan seara menyeluruh
(/oedihartono, #$$; ' #<).
#. Anamnesis
& "iwayat medis umum
& +ingkat mobilitas
& "iwayat jatuh sebelumnya
& =bat obatan uang dikonsumsi ' +erutama obat antihipertensi dan psikotropika
>. Apa yang dipikirkan pasien sebagai penyebab jatuh
& Apakah pasien sadar bahwa akan jatuh?
& Apakah kejadian jatuh tersebut sama sekali tak terduga?
& Apakah pasien terpeleset atau terantuk?
@. 4ingkungan sekitar tempat jatuh
& *aktu di tempat jatuh
& )aksi
& Kenyataanya dengan perubahan postur, batuk, buang air keil, memutar kepala
;. 1ejala yang terkait
& Kepala terasa ringan, di,,iness, vertigo
& 3alpitasi
& Ayeri dada, sesak
& 1ejala neurolgis fokal mendadak (kelemahan, gangguan sensorik, disertai, ataksia,
bingung, afaksia)
& &nkontinensia urin atau alvi
B. 8ilangnya kesadaran
& Apakah yang langsung diingat segera setelah jatuh?
& Apakah pasien dapat bangkit setelah jatuh dan jika dapat, berapa lama waktu yang
diperlukan untuk dapat bangkit setelah jatuh?
& Apakah adanya hilangnya kesadaran dapat dijelaskan oleh saksi?
%! Pe&e'i#saan fisi#(
#. +anda vital ' 6emam, hipotermia, frekuensi pernapasan, frekuensi nadi dan tekanan
darah saat berbaring, duduk, dan berdiri
>. Kulit ' +urgor, trauma, kepuatan
@. :ata ' -isus
;. Kardiovaskular ' Aritmia, bruit karotis, tanda stenosis aorta, sensitivitas sinus karotis
B. 7kstermitas ' 3enyakit sendi degeneratif, lingkup gerak sendi, deformitas, fraktur,
masalah podiatrik (kalus, bunion, ulserasi, sepatu yang tidak sesuai,
kesempitan!kebesaran, atau rusak)
%. Aeurologis ' )tatus mental, tanda fokal, otot(kelemahan, rigiditas, spastisitas), saraf
perifer (terutama sensasi posisi), propripseptif, refleks, fungsi saraf kranial, fungsi
serebellum (terutama uji tumit ke tulang kering), gejala ekstrapiramidal' tremor saat
istirahat, bradikinesia, gerakan involunter lain, keseimbangan dan ara berjalan dengan
mengobservasi ara pasien berdiri dan berjalan (uji get up and go).
)! Penilaian Klinis dan Tatala#sana yan" di'e#*&endasi#an ba"i *'an" usia lan$ut yan"
be'isi#* $atuh
3enilaian Klinis 3enatalaksanaan
4ingkungan saat jatuh sebelumnya 3erubahan lingkungan dan aktivitas untuk
mengurangi kemungkinan jatuh berulang
Konsumsi obat obatan
C =bat obatberisiko tinggi (ben,odia,epin,
obat tidur lain, neuroleptik, antidepresi,
antikonvulsi, atau antiaritmia kelas &A)
C Konsumsi ; maam obat atau lebih
"eview dan kurangi konsumsi obat obatan
3englihatan
C -isus D><!%<
C 3enurunan persepsi kedalam(depth
pereption)
C 3enurunan sensitivitas terhadap kontras
3enerangan yang tidak menyilaukan. hindari
pemakaian kaamata multifokal saat berjalan.
rujuk ke dokter spesialis mata
C Katarak
+ekanan darah postural (setelah E B menit dalam
posisi bebaring!supine, segera setelah berdiri, dan >
menit setelah berdiri) tekanan sistolik turun E ><
mmhg (atau E ><F), dengan atau tanpa gejala,
segera atau setelah > menit berdiri
6iagnosis dan tatalaksana penyebab dasar jika
memungkinkan. review dan kurangi obat obatan.
modifikasi dari restriksi garam. hidrasi yang
adekuat. strategi kompensaasi (evevasi bagian
kepala tempat tidur, bangkit perlahan, atau latihan
dorsofleksi). stoking kompresi. terapi farmakologi
jika strategi di atas gagal.
Keseimbangan dan gaya berjalan
G 4aporan pasien atau observasi adanya
G 1angguan pada penilaian singkat (uji get up
and go) atau performane(oriented assessment of
mobility)
6iagnosis dan tetelaksana penyebab dasar jika
memungkinkan. kurang obat obatan yang
mengganggu keseimbangan. intervensi
lingkungan. rujuk ke rehabilitasi medikj untuk alat
bantu dan latihan keseimbangan dan gaya berjalan
3emeriksaan neurologis
G 1angguan proprioseptif
G 1angguan kognitif
G 3enurunan kekuatan otot
6iagnosis dan tatalaksana penyebab dasar jika
memungkinkan. tingkatkan input proprioseptif
(dengan alat bantu atau alas kaki yang sesuai,
berhak rendah dan bersol tipis). kurangi obat
obatan yang mengenai adanya defesit kognitif.
kurangi faktor mengganggu fungsi kognitif,
kewaspadaan pendamping risiko lingkungan. rujuk
ke rehabilitas medik untuk latihan gaya berjalan,
keseimbangan dan kekuatan
3emeriksaan muskuluskeletal. pemeriksaan tungkai
(sendi dan lingkup gerak sendi) dan pemeriksaan
kaki
6iagnosis dan tatalaksana penyebab dasar jika
memungkinkan. rujuk ke rehabilitas medik untuk
latihan kekuatan, lingkup gerak sendi, gaya
berjalan, dan keseimbangan serta untuk alat bantu.
gunakan alas kaki yang sesuai. rujuk ke podiatrist
3emeriksaan kardiovaskular "ujuk ke konsultan kardiologi. pemijatan sinus
G )inkop
G Aritmia (jika telah diketahui adanya penyakit
kardiovaskular, terdapat 7K1 yang abnormal, dan
sinkop)
karotis (pada kasus sinkop)
7valuasi terhadap HbahayaI dirumah setelah
dipulangkan dari rumah sakit
"apikan karpet yang terlipat dan gunakan lampu
malam hari, bathmats yang tidak liin, dan
penggang tangga. intervensi lain yang diperlukan
D! Dia"n*sa Ke+e'a,atan
#. "esiko 5edera
>. "esiko +rauma
@. "esiko )yok
;. 8ambatan :obilitas 9isik
B. Kelemahan Aktivitas /erjalan

Anda mungkin juga menyukai