Anda di halaman 1dari 11

Nama : Imaluddin

NIM : 1009025076
Ilmu Sosial Budaya Dasar
I. Manusia sebagai makhluk budaya
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam
kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna merupakan makhluk
bebudaya. Manusia dapat menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya
secara turun menurun. Kebudayaan merupakan perangkat yang ampuh dalam sejarah
kehidupan manusia yang dapat berkembang dan dikembangkan melalui sikap-sikap budaya
yang mampu mendukungnya.
Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa.
Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan, yang berasal dari
Bahasa Sangsekerta budhayah. Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan
dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa Latin dari
kata colera. !lera berarti meng!lah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan
tanah "bertani#. Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala
daya dan akti$itas manusia untuk meng!lah dan mengubah alam.
Berbudaya, selain didasarkan pada etika juga mengandung estetika di dalamnya. %tika disini
menyangkut analisis dan penerapan k!nsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung
ja&ab. Sedangkan estetika menyangkut pembahasan keindahan, yaitu bagaimana sesuatu bisa
terbentuk dan bagaimana sese!rang bisa merayakannya.
'da beberapa hakikat k!drat manusia, yaitu(
). sebagai indi$idu yang berdiri sendiri "memiliki cipta, rasa, dan karsa#
*. sebagai makhluk s!sial yang terikat kepada lingkungannya "lingkungan s!sial,
ek!n!mi, p!litik, budaya dan alam#
+. sebagai makhluk ciptaan Tuhan
hakikat k!drat inilah yang membedakan manusia dan mencerminkan kelebihan dibandingkan
makhluk lainnya.
II. Manusia dan peradaban
merupakan dua hal yang tidak mungkin terpisahkan. Manusia melalui kemampuan cipta dan
karya selalu melakukan karyakarya di segala bidang kehidupan. Istilah peradaban
mempunyai arti yang erat kaitannya dengan manusia. Istilah peradaban seringkali merujuk
pada suatu masyarakat yang k!mpleks. ,eradaban manusia bisa dilihat melalui praktik
pertanian, hasil karya, permukiman, dan berbagai pandangan manusia mengenai ilmu
pengetahuan, p!litik, dan kehidupan.
,eradaban merupakan terjemahan dari kata civilization yang berasal dari kata civil "&arga
k!ta# dan sivitas "k!ta- kedudukan &arga k!ta#. Biasanya, peradaban juga disamakan dengan
budaya dan kebudayaan dalam beberapa literatur. Menurut .untingt!n, peradaban
me&ujudkan puncak-puncak dari kebudayaan. Manusia sebenarnya sudah mencapai puncak
kebudayaan &alaupun masih dalam tara/ primiti/. 'kan tetapi, tidak semua kebudayaan bisa
mencapai tahap puncaknya. Kadang, kebudayaan manusia terhenti dengan apa yang disebut
blind eyes atau jalan buntu. 0rans B!as mengartikan peradaban sebagai keseluruhan bentuk
reaksi manusia terhadap tantangan dalam menghadapi alam sekitar, indi$idu ataupun
kel!mp!k. ,eradaban bisa meliputi segala aspek kehidupan manusia, seperti budaya materiil,
relasi s!sial, seni, agama, dan ditambah dengan sistem m!ral, gagasan, dan bahasa.
Perbedaan Kebudayaan dan Peradaban
1s&ald membedakan antara kebudayaan dan peradaban. Menurutnya, dua hal tersebut
merupakan dua gaya hidup yang berla&anan. 1s&al berpendapat bah&a kebudayaan lebih
d!minan pada nilai-nilai spiritual yang menekan manusia pada perkembangan indi$idu di
bidang mental dan m!ral. Sementara itu, peradaban menurutnya, lebih mengarah kepada hal-
hal bersi/at material yang menekankan pada kesejahteraan /isik dan material. 1s&ald
menc!nt!hkan bah&a gaya hidup 2unani Kun! dan 3!ma&i Kun! sebagai peradaban.
Bieren de .an berpendapat sama dengan 1s&ald. Ia juga membedakan antara kebudayaan
dan peradaban. Menurut Bieren, peradaban adalah seluruh kehidupan s!sial, p!litik,
ek!n!mi, dan teknik. Kebudayaan, bagi Bieren, lebih menekankan kepada segala sesuatu
yang berasal dari hasrat dan gairah yang lebih murni, berada di atas tujuan praktis hubungan
masyarakat.
Perjalanan Peradaban
Dalam perjalanan peradaban manusia, ada suatu /en!mena yang harus dihadapi, yaitu
terjadinya benturan peradaban. .utingt!n menyebutnya dengan istilah clash civilization.
,ada 4aman m!dern, .utingt!n meyakini bah&a peradaban-peradaban yang muncul akan
menimbulkan pr!ses benturan-benturan. Benturan itu terjadi bisa antara peradaban Barat dan
Timur. Bisa juga karena perbedaan ide!l!gi. Satu hal yang tidak b!leh terjadi adalah berhenti
mempelajari peradaban manusia. ,eradaban manusia harus terus dikaji atau dipelajari.
Sejarah peradaban manusia dari tiap masa tidak b!leh hilang. Karena dari belajar peradaban
di masa lalu itulah, kita bisa becermin untuk mengembangkan peradaban manusia masa
mendatang.
III. Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk
Sosial
Manusia dapat berlaku sebagai makluk indi$idu dan makluk s!sial. Sebagai indi$idu dengan
kepribadian khasnya berada di tengah-tengah indi$idu lain yang sekaligus mematangkannya
sebagai pribadi. Indi$idu sendiri berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa
Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi.
5adi indi$idu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin indi$idu berasal
dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat
dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
Manusia sebagai makhluk indi$idu memiliki unsur jasmani dan r!hani, unsur /isik dan psikis,
unsur raga dan ji&a. Sese!rang dikatakan sebagai manusia indi$idu manakala unsur-unsur
tersebut menyatu dalam dirinya. 5ika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka sese!rang
tidak disebut sebagai indi$idu. Dalam diri indi$idu ada unsur jasmani dan r!haninya, atau ada
unsur /isik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan ji&anya.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis
sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri.
Se!rang indi$idu adalah perpaduan antara /akt!r /en!tip dan gen!tip. 0akt!r gen!tip adalah
/akt!r yang diba&a indi$idu sejak lahir, ia merupakan /akt!r keturunan, diba&a indi$idu
sejak lahir. Kalau sese!rang indi$idu memiliki ciri /isik atau karakter si/at yang diba&a sejak
lahir, ia juga memiliki ciri /isik dan karakter atau si/at yang dipengaruhi !leh /akt!r
lingkungan "/akt!r /en!tip#. 0akt!r lingkungan "/en!tip# ikut berperan dalam pembentukan
karakteristik yang khas dari sese!rang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan /isik dan
lingkungan s!sial. Ligkungan /isik seperti k!ndisi alam sekitarnya. Lingkungan s!sial,
merujuk pada lingkungan di mana e!rang indi$idu melakukan interaksi s!sial. Kita
melakukan interaksi s!sial dengan angg!ta keluarga, dengan teman, dan kel!mp!k s!sial
yang lebih besar.
Menurut k!dratnya manusia juga merupakan makhluk s!sial atau makhluk bermasyarakat,
selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat
dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk s!sial, manusia selalu
hidup bersama dengan manusia lainnya. Manusia tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan
!rang lain. D!r!ngan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya
dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat
dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk s!sial, juga karena pada diri
manusia ada d!r!ngan dan kebutuhan untuk berhubungan "interaksi# dengan !rang lain,
manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah
manusia.
Dapat disimpulkan, bah&a manusia dikatakan sebagai makhluk s!sial, karrena beberapa
alasan, yaitu(
a. Manusia tunduk pada aturan, n!rma s!sial.
b. ,erilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari !rang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan !rang lain
d. ,!tensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
Dalam interaksi s!sial, manusia mengemban nilai-nilai dan n!rma- n!rma yang berlaku
sebagai penuntun atau ped!man dalam kehidupannya di tengah-tengah masyarakat. 6ilai-
nilai adalah sesuatu yang ideal atau das sollen yaitu sesuatu yang seharusnya, bukan das sein
atau sesuatu yang senyatanya terjadi. 6amun dalam kenyataannya, ada !rang atau
sekel!mp!k !rang yang dengan sengaja dan sadar melakukan hal-hal yang bertentangan
dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Kenyataan-kenyataan seperti inilah yang akan
menimbulkan kesenjangan dan pada akhirnya akan menimbulkan masalah-masalah dalam
masyarakat. 'pabila masalah-masalah itu menjadi berlarut-larut, maka gejala atau kenyataan
itu akan menjadi masalah s!sial. Salah satu masalah s!sial yang seringkali terjadi karena
dipicu !leh adanya benturan antara kepentingan umum dan kepentingan indi$idu ataupun
kel!mp!k.
IV. keragaman dan kesederajatan manusia
Keragaman atau kemajemukan merupakan kenyataan sekaligus keniscayaan dalam kehidupan
di masyarakat. Keragaman merupakan salah satu realitas utama yang dialami masyarakat dan
kebudayaan di masa silam, kini dan di &aktu-&aktu mendatang "'4yumardi '4ra, *77+#.
Sebagai /akta, keragaman sering disikapi secara berbeda. Di satu sisi diterima sebagai /akta
yang dapat memperkaya kehidupan bersama, tetapi di sisi lain dianggap sebagai /akt!r
penyulit. Kemajemukan bisa mendatangkan man/aat yang besar, namun juga bisa menjadi
pemicu k!n/lik yang dapat merugikan masyarakat sendiri jika tidak dikel!la dengan baik.
Setiap manusia dilahirkan setara, meskipun dengan keragaman identitas yang disandang.
Kesetaraan merupakan hal yang inheren yang dimiliki manusia sejak lahir. Setiap indi$idu
memiliki hak-hak dasar yang sama yang melekat pada dirinya sejak dilahirkan atau yang
disebut dengan hak asasi manusia.
Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan dapat ter&ujud dalam praktik nyata dengan adanya
pranata-pranata s!sial, terutama pranata hukum, yang merupakan mekanisme k!ntr!l yang
secara ketat dan adil mendukung dan mend!r!ng ter&ujudnya prinsip-prinsip kesetaraan
dalam kehidupan nyata. Kesetaraan derajat indi$idu melihat indi$idu sebagai manusia yang
berderajat sama dengan meniadakan hierarki atau jenjang s!sial yang menempel pada dirinya
berdasarkan atas asal rasial, sukubangsa, kebangsa&anan, atau pun kekayaan dan kekuasaan.
Di Ind!nesia, berbagai k!n/lik antarsukubangsa, antarpenganut keyakinan keagamaan,
ataupun antarkel!mp!k telah memakan k!rban ji&a dan raga serta harta benda, seperti kasus
Sambas, 'mb!n, ,!s! dan Kalimantan Tengah. Masyarakat majemuk Ind!nesia belum
menghasilkan tatanan kehidupan yang egalitarian dan dem!kratis.
,ers!alan-pers!alan tersebut sering muncul akibat adanya d!minasi s!sial !leh suatu
kel!mp!k. 'danya d!minasi s!sial didasarkan pada pengamatan bah&a semua kel!mp!k
manusia ditujukan kepada struktur dalam sistem hirarki s!sial suatu kel!mp!k. Di dalamnya
ditetapkan satu atau sejumlah kecil d!minasi dan hegem!ni kel!mp!k pada p!sisi teratas dan
satu atau sejumlah kel!mp!k sub!rdinat pada p!sisi paling ba&ah. Di antara kel!mp!k-
kel!mp!k yang ada, kel!mp!k d!minan dicirikan dengan kepemilikan yang lebih besar
dalam pembagian nilai-nilai s!sial yang berlaku. 'danya d!minasi s!sial ini dapat
mengakibatkan k!n/lik s!sial yang lebih tajam.
6egara-bangsa Ind!nesia yang terdiri dari berbagai kel!mp!k etnis, budaya, agama, dapat
disebut sebagai masyarakat multikultural. Berbagai keragaman masyarakat Ind!nesia
ter&adahi dalam bentuk 6egara Kesatuan 3epublik Ind!nesia "6K3I# yang terbentuk dengan
karakter utama mengakui pluralitas dan kesetaraan &arga bangsa. 6K3I yang mengakui
keragaman dan mengh!rmati kesetaraan adalah pilihan terbaik untuk mengantarkan
masyarakat Ind!nesia pada pencapaian kemajuan peradabannya.
ita-cita yang mendasari berdirinya 6K3I yang dirumuskan para pendiri bangsa telah
membekali bangsa Ind!nesia dengan k!nsepsi n!rmati/ negara bangsa Bhinneka Tunggal Ika,
membekali hidup bangsa dalam keberagaman, kesetaraan, dan harm!ni. .al tersebut
merupakan kesepakatan bangsa yang bersi/at mendasar.
K!nstitusi secara tegas menyatakan bah&a Ind!nesia adalah negara yang berkesetaraan. ,asal
*8 menyatakan( 9Setiap &arga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan: adalah rujukan yang melandasi seluruh pr!duk hukum dan ketentuan m!ral
yang mengikat &arga negara.
Keberagaman bangsa yang berkesetaraan akan merupakan kekuatan besar bagi kemajuan dan
kesejahteraan negara bangsa Ind!nesia. 6egara bangsa yang beragam yang tidak
berkesetaraan, lebih-lebih yang diskriminati/, akan menghadirkan kehancuran.
Semangat multikulturalisme dengan dasar kebersamaan, t!leransi, dan saling pengertian
merupakan pr!ses terus-menerus, bukan pr!ses sekali jadi dan sesudah itu berhenti. Di sinilah
setiap k!munitas masyarakat dan kebudayaan dituntut untuk belajar terus-menerus atau
belajar berkelanjutan. ,r!ses pembelajaran semangat multikulturalisme terus-menerus dan
berkesinambungan dilakukan. ;ntuk itu, penting kita miliki dan kembangkan kemampuan
belajar hidup bersama dalam multikulturalisme masyarakat dan kebudayaan Ind!nesia.
Kemampuan belajar hidup bersama di dalam perbedaan inilah yang mempertahankan, bahkan
menyelamatkan semangat multikulturalisme. Tanpa kemampuan belajar hidup bersama yang
memadai dan tinggi, niscaya semangat multikulturalisme akan meredup. Sebaliknya,
kemampuan belajar hidup bersama yang memadai dan tinggi akan menghidupkan dan
mem/ungsi!nalkan semangat multikulturalisme.
,r!ses pembelajaran semangat multikulturalisme atau kemampuan belajar hidup bersama di
tengah perbedaan dapat dibentuk, dipupuk, dan atau dikembangkan dengan kegiatan,
keberanian melakukan perantauan budaya "cultural passing !$er#, pemahaman lintas budaya
"cr!ss cultural understanding#, dan pembelajaran lintas budaya "learning a cr!ss culture#.
V. MANUSIA, NILAI, M!AL "AN #U$UM
A. Hakikat Nilai dan Moral dalam Kehidupan Manusia
.akikat adalah sesuatu yang harus ada pada sesuatu yang jikalau sesuatu itu tidak ada maka
sesuatu itupun tidak &ujud. ,enilaian menyangkut keindahan disebut estetika. ,enilaian
menyangkut baik buruk disebutetis<m!ral. iri-ciri nilai m!ral(
Berkaitan dengan tanggung ja&ab
Berkaitan dengan hati nurani
Me&ajibkan
Bersi/at /!rmal
B. Hubungan Manusia dengan Moral
M!ral hampir sama dengan etika. %tika adalah ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau
ilmu tentang adat kebiasaan. Beberapa unsur dari kaidah m!ral yaitu(
.ati nurani
Kebebasan dan tanggung ja&ab
6ilai dan n!rma m!ral
. Hubungan Manusia dengan Hukum
Karakteristik dari hukum(
'danya unsur perintah atau larangan
,erintah atau larangan tersebut harus dipatuhi !leh setiap !rang
Beberapa sumber hukum /!rmal yaitu undang-undang, kebiasaan, keputusan-keputusan
hakim, trakat, dan pendapat sarjana hukum.
.ukum menurut beberapa sudut pandang, yaitu (
a. Menurut sumbernya "hukum undang-undang, hukum kebiasaan, hukum traktat dan
hukum jurisprudensi #.
b. Menurut bentuknya " .ukum tertulis dan .ukum tak tertulis#.
c. Menurut tempat berlakunya "hukum nasi!na, hukum internasi!nal dan hukum asing#.
d. Menuruut &aktu berlakunya, c!nt!hnya Ius !nstitutum "hukum p!siti/#, Ius
!nstituendum dan .ukum 'sasi "hukum alam#.
e. Menurut si/atnya, c!nt!hnya hukum yang memaksa dan hukum yang mengatur
"pelengkap#.
Di Ind!nesia, hukum dibedakan menjadi dua yaitu(
.ukum ,ublik "hukum umum# = hukum tata 6egara, hukum pidana, hukum acara
pidana dan hukum internasi!nal
.ukum sipil "hukum pri$at# = hukum perdata, hukum acara perdata dan hukum
dagang
D. Hubungan Hukum dengan Moral
Kualitas hukum sebagian besar ditentukan !leh mutu m!ralnya. Sebaliknya m!ral pun
membutuhkan hukum. .ukum bisa meningkatkan dampak s!sial dari m!ralitas. ,erbedaan
h!kum dan m!ral(
.ukum dalam bentuk tulisah dan dijabarkan sanksinya bagi pelanggar h!kum "lebih
!bjekti/#. M!ral tidak dalam tulisan "lebih subjekti/#
.ukum membatasi tignkah laku yang bersi/at lahiriah, sedangkan m!ral mencakup
perilaku lahirriah dan batiniah.
Sangsi hukum dapat dipaksakan, sedangkan sangsi m!ral tidak dapat dipaksakan.
.ukum didasarkan atas kehendak masyarakat<6egara. M!ral didasarkan pada n!rma-
n!rma m!ral yang melebihi dari indi$idu dan masyarakat.
VI. Manusia, ilmu dan teknologi
Ilmu merupakan cara kita memandang dunia, memahaminya dan mengubahnya ">!ldstein
dan g!ldstein, )?@7#. ara pandang terhadap dunia mengimplikasikan bah&a ilmu
merupakan akti$itas kreati/ dan imajinati/ manusia dalm upaya mencari dan menemukan
kebenaran keilmuan. 'kti/itas kreati/ dan imajinati/ ini diabdikan bagi kepentingan dan
kesejahteraan umat manusia melalui upaya memajukan kebudayaan dan peradaban.
Tekn!l!gi adalah aplikasi dari prinsip-prinsip keilmuan sehingga menghasilkan sesuatu yang
berarti bagi kehidupan manusia. 'plikasi prinsip-prinsip ini dapat dalam lapangan teknik
maupun s!sial. Melalui aplikasi inilah ilmu menemukan arti s!sialnya, bukan hanya demi
kepuasan intelektual ilmuan semata-mata. Dalam perkembangan kemudian, bukan hanya
tekn!l!gi yang menggantungkan diri pada penemuan-penemuan sains, melainkan
perkembangan sains mengikuti irama perkembangan tekn!l!gi.
Dengan meman/aatkan hasil-hasil in!$asi tekn!l!gi, penelitian sains semakin berkembang
cepat dan berbagai perspekti/ baru antara ilmu pengetahuan dengan tekn!l!gi membuat
keduanya tidak bisa dipisahkan.
Tekn!l!gi dapat memba&a dampak p!siti/ berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia
juga sebaliknya dapat memba&a dampak negati/ berupa ketimpangan-ketimpangan dalam
kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat kehancuran alam semesta. 6etralitas
tekn!l!gi dapat digunakan untuk keman/aatan sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia atau
digunakan untuk kehancuran manusia itu sendiri.
VII. MANUSIA "AN LIN%$UN%AN
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala /ungsi dan p!tensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam,mengalami kelahiran,pertumbuhan ,perkembangan ,dan
mati ,dan seterusnya,serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam
sebuah hubungan timbal balik itu p!siti/ maupun negati$e.
Lingkungan hidup menurut ;; 6!. A tahun )?@* adalah kesatuan ruang yang terdiri dari
benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya,
yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup
lainnya. Dan dapat dikatakan ingkungan merupakan suatu media di mana makhuk hidup
tinggal, mencari penghidupannya,dan memiliki karakter serta /ungsi yang khas yang mana
terkait secara timbal balikdengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya,terutama
manusia yang memiliki peranan yang lebih k!mpleks dan rill.
Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya.
K!munitas bi!l!gis di tempat mereka hidup.perubahan alam lingkungan hidup manusia
tampak jelas di k!ta-k!ta,di bandingkan dengan di hutan rimba di mana penduduknya
masih sedikit dan primiti/.
,erubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara p!siti/ ataupun
negati$e. Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari
perubahan tersebut,dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi kemampuan
alam lingkungan hidupnya untuk meny!k!ng kehidupannya.
Manusia bertindak s!sial dengan cara meman/aatkan alam dan lingkungan untuk
menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup
sejenisnya .
Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ek!sistem habitat manusia itu
sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang hubungan dengan
lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri.
,elestarian lingkungan perlu dilakukan karena kemampuan daya dukung lingkungan hidup
sangat terbatas baik secara kuantitas maupun kualitasnya. ,engel!laan lingkungan hidup
dilakukan secara sukarela baik !leh indi$idu maupun kel!mp!k masyarakat yang peduli
terhadap pelestarian lingkungan, dan dilakukan berdasarkan ped!man yang ada yaitu dengan
;ndang;ndang n!. *+ tahun )??8 tentang ,engel!laan Lingkungan .idup ",L.#. 'dapun
tujuan dari ped!man ,L. adalah agar setiap kegiatan yang dilakukan !leh engguna
lingkungan tidak merusak lingkungan, melainkan harus ber&a&asan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai