Anda di halaman 1dari 14

SLOP OIL

campuran Kompleks (minyak, air padatan) dari residu pengolahan crude oil
Minyak fraksi berat (40 - 60 %)
Air limbah (30 - 90 %)
Partikel mineral (5 40 %
Sumber Slop Oil
Residu desalter
Limbah minyak hasil pembersihan tangki penyimpanan
Emulsified Oil
Cairan yang terdispersi dalam cairan lain yang tidak saling melarut
Tipe Emulsi Crude Oil
Air dalam Minyak (w/o)
Minyak dalam air (o/w)
Minyak dalam air yang terdispersi dalam fase minyak (o/w/o)
Metode Demulsifikasi
1. Thermal
2. Mekanikal
Gravitasi/settling tank
Sentrifugal
Filtrasi
3. Listrik Electrochemical
4. Kimia katalis
Proses Konversi
Thermal Cracking (Visbreaking, Steam Cracking, Coking)


Catalytic Cracking( FCC)


Hydrocracking

proses pemecahan rantai hydrocarbon dari senyawa rantai panjang menjadi hydrocarbon
dengan rantai yang lebih pendek dengan bantuan panas
Thermal Cracking
produk : gasoline, fuel oil dan gas oil (diesel), residu atau coke
Feed : gas oil atau residu
Visbreaking
Tujuan : menurunkan viskositas residu supaya menjadi produk yang
memenuhi spesifikasi minyak bakar
Produk : sebagian besar berupa fuel oil
produk lainnya adalah gas oil dan gasoline
furnace yang akan dipanaskan hingga mencapai suhu 480oC
dengan tekanan 100 psi
Produk yang telah terengkahkan dipisahkan dalam
kolom fraksinasi (flash distillation chamber)
Coking
Tujuan : meningkatkan nilai heavy residu menjadi produk yang lebih ringan atau distilat.
Proses : penghilangan hydrogen residu membentuk karbon yang disebut coke
dua proses utama yaitu delayed coking dan continuous coking
Residu yang telah dipanaskan akan dialirkan menuju coke drum yang berukuran besar
Delayed Coking
tersedia cukup waktu tinggal untuk terjadinya reaksi cracking
suhu 480 515C pada tekanan 25 30 psi
Delayed Coker

Catalytic Cracking
Tujuan : meningkatkan jumlah dan kualitas produk ringan,
serta menurunkan jumlah residu
Suhu operasi berkisar antara 454 510oC, dengan tekanan 10
20 psi lebih rendah.
Katalis : berupa material padat (seperti zeolit, alumunium hidrosilikat, bentonite clay, bauksit, silica alumina)
Tiga fungsi dasar pada proses catalytic cracking :
Reaksi : umpan bereaksi dengan katalis dan direngkahkan menjadi senyawa hidrokarbon
yang lebih sederhana
Regenerasi : katalis diaktivasi kembali dengan membakar coke yang menempel pada
permukaan katalis
Fraksinasi : aliran hidrokarbon yang telah terengkahkan dipisahkan menjadi berbagi jenis
produk.
jenis proses catalytic cracking yaitu fluid catalytic cracking (FCC), moving bed catalytic cracking dan Thermofor Catalytic
Cracking (TCC).
Fluid Catalytic Cracking

Hydrocracking

Feed : heavy atmospheric gas oil, heavy vacuum gas oil, catalytically gas oil,
atau thermally cracked gas oil.
Suhu operasi berkisar antara 290 454oC, dengan tekanan
tinggi (hingga 100 s/d 200 kg/cm2; umumnya 175 kg/cm2)


Produk : naphtha atau distillates (kerosene atau diesel).
Katalis : silica alumina dengan kombinasi nikel,
molybdenum, tungsten.

Anda mungkin juga menyukai