Anda di halaman 1dari 3

5/20/2014 Doa dan Waktu yang Pas untuk Berjimak

http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,59-id,52061-lang,id-c,bahtsul+masail-t,Doa+dan+Waktu+yang+Pas+untuk+Berjimak-.phpx 1/3
Print Download Send
Tweet 0 Bagikan
0
Senin, 19/05/2014 05:01
Berita Terkait
Cara Bersuci Seorang yang Sakit-sakitan
Bolehkan Wanita Haid Mengajar Al-Quran?
Mengganti Nama Anak
Bersedekah Tanpa Izin Ibu atau Suami
Membaca Yasin Fadhilah
Cara Berhijab yang Benar
Bagaimana Ketentuan tentang Diyat?
Assalamu 'alaikum, alhamdulillah sekarang
ada rubrik baru yg sangat bermanfaat. Saya
mau nanya apa amalan yang disyariatkan
oleh ulama Aswaja ketika sebelum melakukan
jimak, ketika melakukannya dan setelah
melakukannya, adakah doa-doa atau bacaan
yang disyariatkan, agar dalam jimak
mendapatkan pahala dan keutamaan yang
lebih besar dan kapan waktu terbaik untuk
jimak? Terima kasih. (Wahyudi Ariannor --Jl.
Bina Murni, Loktabat Utara, Banjarbaru,
Kalimantan Selatan)

Jawaban
Penanya yang budiman, semoga selalu
dirahmati Allah swt. Bahwa bagi suami istri
berjimak adalah sebuah kebutuhan yang
mendasar. Sebagai sebuah kebutuhan yang
mendasar maka terdapat beberapa amalan
yang sebaiknya dilakukan baik sebelum
melakukannya, sedang maupun sesudahnya.
Sedang mengenai waktu berjimak, karenan
keterbatasan yang ada kami hanya
menjelaskan secara singkat. Dan insya Allah
akan kami jelaskan lebih detail lagi pada
kesempatan yang lain.
Amalan yang sebaiknya dilakukan sebelum
memulai jimak adalah sebagai berikut:
1. Disunnahkan untuk membaca bismillah
2. Membaca surat Al-Ikhlash
3. Membaca takbir dan tahlil (Allohu akbar, Laailaha illalloh)
4. 4. Membaca doa: Bismillahil-aliyy al-azhim. Allahumma ij`alh dzurriyatan thayyibah, in
kunta qaddarta an tukhrija dzlika min shulbi. Allahumma jannibni asy-syaithn wa jannib
asy-syaithn m razaqtan. (Redaksi Arabnya seperti dalam penjelasan al-Ghaali di bawah)
5. Memakai penutup atau selimut, dan jangan melakukan jimak dengan telanjang bulat
6. Memulai dengan cumbu-rayu dan ciuman

Amalan ketika sedang jimak:
1. Hindari untuk mengadap kearah kiblat
2. Hindari terlalu banyak pembicaraan
3. 3. Ketika istri menjelang orgasme, maka suami mengatakan dalam hati: Alhamdulillahil-
ladzi khalaqa minal-m` basyara fajaalahu nasaban wa shahra wa kana rabbuka qodra.
Bahtsul Masail
Doa dan Waktu yang Pas untuk Berjimak
Populer Terkomentar
Laporan Donasi
NU Tolak Tegas Gerakan HTI dan FPI
Tiap Malam Arwah Kembali Ke Rumah
Hukum Puasa Rajab
Perbedaan Mani, Madzi dan Wadi
7 Hal yang Harus Dihindari dalam Shalat
BAHTSUL MASAIL HIKMAH SYARIAH UBUDIYAH TAUSHIYAH KHOTBAH BULETIN JUMAT
Beranda Warta Fragmen Seni Budaya Halaqoh Kolom Pesantren Tokoh Buku Humor Index Tentang NU
5/20/2014 Doa dan Waktu yang Pas untuk Berjimak
http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,59-id,52061-lang,id-c,bahtsul+masail-t,Doa+dan+Waktu+yang+Pas+untuk+Berjimak-.phpx 2/3
4. Usahakan untuk keluar bersama-sama, karenanya pihak lelaki jangan terburu-buru untuk
segera mentuntaskan permainan sebelum pihak perempuan mencapai orgasme.
5. Dan jika ingin mengulangi jimak yang kedua maka sebaiknya membersihkan atau mencuci
terlebih dahulu kemaluannya.
Demikian itu sebagaimana dikemukakan oleh Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya` Ulumiddin:

....


52 51 . 2 1936/ 1385 -
Dan disunnahkan memulai dengan membaca bismillah. Selanjutnya diawali dengan membaca Qul
huwallahu ahad, membaca takbir, lalu membaca doa: Bismillah al-aliy al-azhm allahumma ijalha
dzurriyatan thayyibah in kunta qaddarta an tukhrija dzalika min shulbi. Rasulullah saw bersabda,
jika salah satu di antara kalian mendatangi isterimu maka berdoalah, allahumma jannibnisy-
syaithn wa jannibisy-syaithn ma razaqtana, karena apabila (hubungan badan) di antara
keduanya menghasilkan anak maka syaitan tidak akan menggangunya. Dan apabila si istri
menjelang orgasme, maka bacalah dalam hatimu dan jangan gerakkan kedua bibirmu:
Alhamdulillahil ladzi khalaqa minal-m`i basyaran fa jaalahu nasaban wa shahran wa kna
rabbuka qadran. Dan sebagian ashab al-hadts bertakbir sampai seiisi rumah mendengarnya.
Kemudian berpaling dari kiblat dan tidak menghadap kiblat ketika jimak karena untuk memuliakan
kiblat. Dan hendaknya (suami) menutupi dirinya dan istrinya dengan kain (tsaub). Rasulullah saw
menutupi kepalanya dan memelankan suaranya sembari berkata kepada istrinya, tenanglah. Bila
salah satu dari kalian berhubungan badan dengan istrinya maka jangan keduanya bertelanjang
bulat seperti halnya dua keledai. Dan (sebelum berhubungan badan) hendaknya didahului dengan
cumbu-rayu dan ciuman. Rasulullah saw bersabda: Janganlah salah satu di antara kalian
menyetubuhi isitrinya sebagaimana persetubuhan hewan, dan hendaknya di antara keduanya ada
perantara. Lantas ditanyakan (kepada beliau), apa itu perantara wahai Rasulullah saw, beliau-pun
menjawab, ciuman dan cumbu-rayu.kemudian ketika suami mengalami orgasme maka hantarkan
sang istri secara perlahan-lahan sampai ia juga mengalami orgasme. (Abu Hamid al-Ghazali, Ihya
Ulumiddin, Mesir-Mushthafa al-Babi al-Halabi, 1358 H/1939 M, juz, 2, h. 51, 52)
Lebih lanjut menurut Imam al-Ghazali, jika ingin mengulangi jimak yang kedua maka sebaiknya
membersihkan atau mencuci terlebih dahulu kemaluannya. Setelah berjimak segeralah mandi
junub, namun apabila ingin langsung tidur atau makan maka lakukan wudlu terlebih dahulu. (Abu
Hamid al-Ghazalim Ihya` Ulumiddin, juz, 2, h. 52)
Selanjutnya mengenai waktu yang pas untuk berjimak, menurut Imam al-Ghazali, sebaiknya jimak
dilakukan setiap empat hari sekali, atau tergantung kebutuhan. Sebagian ulama ada yang
mensunnahkan pada hari Jumat. Dan dimakruhkan berjimak pada awal bulan, tengah, dan akhir
bulan. Bagitu juga dimakruhkan berjimak pada awal malam. Hal ini sebagaimana dikemukan oleh
Imam al-Ghazali:

.....

....


52 . 2 1936/ 1385 - ))
Dan sebaiknya suami mendatangi istirinya empat hari sekali. Dan ini adalah yang paling ideal
karena jumlah maksimal perempuan (yang boleh dinikahi) itu empat. Selanjutnya boleh juga
mengakhirkan sampai batas ini, bisa sebaiknya menambah atau mengurangi sesuai dengan
kebutuhan istri dalam tahshn.dan dimakruhkan bagi suami untuk berjimak pada tiga malam dari
satu bulan yaitu pada awal bulan, akhir, dan tengah bulan. Dikatakan: Sesungguhnya syaitan akan
menghadiri jimak yang dilakukan pada malam-malam iniSebagian ulama ada yang
mensunnahkan jimak pada hari dan malam jumat sebagai hasil tahqiq terhadap salah satu dari dua
tawil dari sabda Rasulullah saw: Allah akan merahmati orang mencuci dan mandi (pada hari jumat)
.Dan jika suami ingin berhubungan badan dengan istrinya untuk yang kedua kali maka
hendaknya ia mencuci kemaluannya.dan dimakruhkan berjimak pada awal malam sampai ia tidak
tidur kecuali dalam kondisi tidak suci, maka jika ingin tidur atau makan hendaknya ia melakukan
wudlu sebagaimana wudlu untuk shalat. Demikian ini hukumnya sunnah. (Abu Hamid al-Ghazali,
Ihya Ulumiddin, Mesir-Mushthafa al-Babi al-Halabi, 1358 H/1939 M, juz, 2, h. 51, 52)
Demikian jawaban yang dapat kami sampaikan, semoga bisa menjadi panduan yang bermanfaat.
(Mahbub Maafi Ramdlan)

Gerhana Matahari 29 April 2014
Apakah Makmum Tetap Membaca Al-Fatihah?
Amaliyah KH Ahmad Dahlan Tidak Berbeda
dengan NU
Memuji atau Menyembah Rasulullah SAW?
Percaya Siksa Kubur dan Rupa Munkar Nakir
Galeri
Buletin Jumat
Kamis, 10/04/2014 16:06
Edisi 118: Jum'at II April 2014
Tawadhu
Pada Edisi 118 ini, tim redaksi buletin
Nahdlatul Ulama menurunkan tema tentang
tawadhu. Yaitu sifat rendah diri yang sekarang
makin langka di...
Agenda
Pref Mei 2014 Next
Mng Sen Sel Rab Kam Jum Sab
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31
Loading...
Selasa, 20 Mei 2014 Language : Bahasa Indonesia
CARI
Find us on:
:::: Simak berbagai info NU Online melalui twitter. Follow @nu_online ::::
5/20/2014 Doa dan Waktu yang Pas untuk Berjimak
http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,59-id,52061-lang,id-c,bahtsul+masail-t,Doa+dan+Waktu+yang+Pas+untuk+Berjimak-.phpx 3/3
Komentar(0 komentar)
kirim komentar




Space Iklan
625 x 100 Pixel
Powered by NU Online 2013 Copyright NU Online

Anda mungkin juga menyukai