PTK Jos
PTK Jos
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mengingat manusia dalam konteks sosial itu demikian luasnya, maka
pada pembelajaran IPS setiap jenjang pendidikan, kita harus melakukan
pembatasan sesuai dengan kemampuan siswa pada tingkat masing-masing.
Sebagaimanam Nursid (1!"# 11$ menyatakan bahwa# %&adius ruang lingkup
pengajaran IPS di S' dibatasi sampai gejala dan masalah sosial yang dapat
dijangkau geogra(i dan sejarah. )erutama gejala dan masalah sosial kehidupan
sehari-hari yang ada pada lingkungan hidup murid S' tersebut*. Menyimak
dari pernyataan di atas bahwa ruang lingkup yang dipelajari IPS adalah
manusia sebagai anggota masyarakat. +leh karena itu segala gejala dan
masalah serta peristiwa tentang kehidupan manusia di masyarakat, dapat
dijadikan sumber dan materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS $.
IPS adalah bidang pengetahuan yang digali dari kehidupan praktis sehari-hari
di masyarakat. +leh karena itu pengajaran IPS yang tidak bersumber kepada
masyarakat, tidak mungkin akan men,apai sasaran dan tujuan pelajaran IPS.
+leh karena itu Nursid (1"# 1-$ selanjutnya mengatakan bahwa#
%Pengajaran IPS yang melupakan masyarakat sebagai sumber dan obyeknya,
merupakan suatu bidang pengetahuan yang tidak berpijak kepada kenyataan*.
)erkait dengan penelitian ini, Peneliti tertarik dengan permasalahan-
permasalahan yang menyangkut peman(aatan lingkungan sebagai sumber
belajar, yang dirumuskan dalam judul penelitian. Peneliti yakin apabila guru
tidak mengetahui perkembangan anak, maka guru akan menghadapi kesulitan
dalam melaksanakan tugasnya, sebab guru telah mengabaikan potensi anak,
sedangkan bila guru melupakan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, maka
guru akan membina anak didik dalam mimpi-mimpi yang tidak realistis.
Pengajaran IPS tidak akan mampu membina keterampilan sosial para siswa.
.al ini dikemukakan oleh /hon 'ewey, (dalam Numan,S,dkk,10#1-$
mengungkapkan bahwa#
1
%Masalah yang utama dalam pengajaran sosial ialah bagaimana menemukan
bahwa pelajaran yang dapat memberikan dorongan siswa untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yag ,o,ok dengan waktu, kebutuhan serta ,ita-,ita peserta
didik, karenanya guru seyogyanya berusaha men,ari dan merumuskan stimuli-
stimuli yang mampu membina respon murid ke arah ter,iptanya ke,akapan
intelektual dan pertumbuhan rasa yang dikehendaki. 2ntuk itu program
pengajaran harus mampu menyajikan masalah lingkungan kehidupan anak*.
3alau kita perhatikan, banyak sekali sumber daya potensial yang
berada di sekolah yang dapat kita jadikan sebagai sumber belajar. 'i sekitar
sekolah kita terdapat masjid, toko, pasar, kolam, tempat rekreasi, kebun,
pabrik, grup seni, dan lain-lainnya. Se,ara (ungsional itu semua dapat
diman(aatkan untuk kepentingan dalam proses belajar mengajar siswa.
%Se,ara umum, proses belajar mengajar dengan mengaplikasikan lingkungan
alam sekitar adalah upaya pengembangan kurikulum dengan
mengikutsertakan segala (asilitas yang ada di lingkungan alam sekitar sebagai
sumber belajar*.( 4ily 5arlia. 1661#1 $
Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar, akan memberikan
pengetahuan nyata bagi siswa, juga dimaksudkan untuk menghindari
7erbalisme, sebab menurut Piaget, anak usia S' pada umumnya yaitu pada
tara( anak belajar mengenal sesuatu melalui benda yang nyata terlihat di
lingkungan sekitarnya. Peman(aatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat
mempermudah siswa menyerap bahan pelajaran, lebih mengenal kondisi
lingkungannya, menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang
dipelajarinya, serta akrab dengan lingkungannya. 'alam hal ini 4ily 5arlia
(1661# 1$ menyatakan bahwa# %3ebiasaan untuk meman(aatkan (asilitas yang
tersedia di lingkungan sekitar dalam proses belajar mengajar merupakan
wujud proses belajar mengajar dengan pendekatan ekologi*.
Salah satu tantangan mendasar dalam pengajaran IPS saat ini adalah
bagaimana me,ari strategi pembelajaran yang ino7ati( yang memungkinkan
meningkatnya mutu proses pembelajaran. Perkembangan dan kemajuan
IP)83 membuka kemungkinan siswa tidak hanya belajar di dalam kelas akan
tetapi peserta didik dapat belajar di luar kelas. 'engan belajar di luar kelas
peserta didik akan lebih leluasa menemukan ide-ide yang diperoleh dari
in(ormasi berbagai sumber, melatih siswa utuk meme,ahkan suatu masalah
1
yang ada di masyarakat. Maka dengan demikian siswa bisa se,ara kritis dan
kreati( serta dapat melakukan akti7itas dalam belajar. //. &ouseau, (dalam
4ily, 5 1661# -$ menyatakan bahwa# %9nak-anak sebaiknya belajar langsung
dari pengalamannya sendiri, dari pada hanya mengandalkan perolehan
in(ormasi dari buku-buku, guru pertamaku adalah kakiku, tanganku dan
mataku, karena dengan inderaku itu mengajariku berpikir*.
5erdasarkan pernyataan di atas, dianggap perlu memperkenalkan,
memahami, mengembangkan dan menerapkan model pembelajaran dengan
Peman(aatan lingkungan sebagai sumber belajar IPS S' dalam rangka
meningkatkan prestasi belajar. +leh karena itu peneliti terdorong untuk
melakukan penelitian dengan judul % Peningkatan Prestasi Siswa Melalui
Peman(aatan 4ingkungan Sebagai Sumber 5elajar IPS Siswa 3elas I: S'N
;umedak 6- Sumberjambe /ember*.
1.2 Rumusan Masalah
9gar lebih jelas permasalahan penelitian ini lebih di(okuskan pada pertanyaan
penelitian sebagai berikut#
1. 5agaimana upaya guru meman(aatkan media lingkungan sebagai sumber
belajar IPS di S' <
1. 5agaimana guru dapat mengakti(kan siswa dalam pembelajaran IPS
meman(aatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa <
1.3 Tujuan Pera!kan
9gar penelitian dapat dilakukan sesuai dengan tujuan maka perlu adanya
rumusan tujuan yang jelas.
9dapun pada penelitian ini bertujuan#
a. 'engan menggunakan sumber lingkungan maka guru dapat meningkatkan
proses pembelajaran IPS.
b. Ingin meningkatkan hasil belajar siswa dengan meman(aatkan lingkungan
sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPS di S'.
-
1." Man#aat Pera!kan
9. 5agi Peneliti
a$ Sebagai syarat menyelesaikan studi pada Program S.1
b$ Mendapat temuan atau gambaran tentang peman(aatan lingkungan
sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPS
5. 5agi guru
a$ 'apat mengetahui kelemahan siswa dalam pembelajaran IPS dan
mengetahui kelemahan guru dalam mengajar.
b$ Memberikan pengalaman sebagai bahan pertimbangan dalam
meningkatkan pembelajaran IPS.
;. 5agi siswa
a$ 'apat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPS.
b$ 'apat men,iptakan daya nalar siswa untuk berpikir kritis, kreati( dan
akti(.
'. 5agi Sekolah
'apat menerapkan dan melaksanakan pembelajaran dengan meman(aatkan
lingkungan sebagai sumber belajar.
"
BAB II
$A%IAN PU&TA$A
2.1 Pengert!an &umer Belajar
Peningkatan mutu pendidikan dapat kita lakukan dengan berbagai
,ara, salah satunya adalah dengan berusaha untuk memahami bagaimana
peserta didik belajar dan bagaimana in(ormasi yang diperoleh dapat di proses
dalam pikiran mereka sehingga menjadi milik mereka serta bertahan lama
dalam pikirannya. 'engan kata lain, kita perlu menyadari bahwa peserta didik
merupakan sumber daya manusia sebagai aset bangsa sangat berharga. +leh
sebab itu, perlu diupayakan penerapan iklim belajar yang tepat untuk
men,iptakan lulusan yang benar-benar kreati(, ino7ati( dan berkeingina untuk
maju melalui peman(aatan sumber belajar untuk mengembangkan potensinya
seara utuh dan optimal.
Sumber belajar sebagaimana di ketahui adalah sarana atau (asilitas
pendidikan yang merupakan komponen penting untuk terlaksananya proses
belajar mengajar di sekolah. 'alam melaksanakan kegitan belajar mengaja
guru sewajarnya meman(aatkan sumber belajar, karena peman(aatan sumber
belajar merupakan hal yang sangat penting dalam konteks belajar mengajar
tersebut. 'i katakan demikian karena meman(aatkan sumber belajar akan
dapat membantu dan memberikan kesempatan belajar yang berpartisipa serta
dapat memberikan perjalanan belajar yang kongkrit. 3emudian dapat juga
memperluas ,akrawala dalam kelas, sehingga tujuan yang telah ditentukan
dapat di ,apai dengan e(isien dan e(ekti(.
Sumber belajar dapat diartikan sebagai segala hal di luar diri anak
didik yang memungkinkannya untuk belajar yang dapat berupa pesan, orang,
bahan, alat teknik dan lingkungan. 2raian tersebut dapat di lihat dari de(enisi
98;) (Association For Educaton Communication Technology$ yang
menyatakan penegrtian sumber belajar sebagai berikut #
Sumber belajar untuk teknologi pendidikan meliputi semua sumber
(data, orang, barang$ yang dapat digunakan oleh peserta didik baik
se,ara tepisah maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam
situasi in(ormal, untuk memberikan (asilitas belajar*
=
3enyataan yang kita hadapi selama di sekolah adalah siswa hanya
menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. 'an selama proses belajar
megajar berlngsung keakti(an siswa sangat kurang sekali. .al ini
menggambarkan belajar se,ara tradisional dimana siswa hanya mendengar
penjelasan dari guru sebagai satu-satunya sumber. Sedangkan kita ketahui
kemampuan guru terbatas baik dari segi keterampilan maupun dari
pengetahuan. >alaupun di gunakan juga sumber lain seperti buku teks, namun
sumber belajar tidak terbatas pada buku saja masih banyak sumber belajar lain
yang dapat membantu dalam proses belajar mengajar.
'alam penggunaan sumber belajar tersebut oleh siswa harus di
arahkan oleh guru. /adi guru bukan hanya satu-satunya sumber belajar
melainkan ada sumber lain yang serta berman(aat bagi perluasan pemahaman
dan pengalaman siswa. Sumber belajar yang lain tersebut sebenarnya banyak
tedapat di sekeliling kita sungguhpun itu tidak harus memakai peralatan yang
mahal. 5ahan-bahan sederhanapun bisa di jadikan sumber belajar yang
berharga.
5elajar dengan mengutamakan sumber belajar adalah sistem belajar
yang berorientasi kepada siswa yang di atur sangat rapi untuk belajar
indi7idual atau kelompok. 3egiatan belajar di lakukan dengan menggunakan
sumber belajar baik manusia maupun bahan belajar non manusia dalam situasi
belajar yang di atur se,ara e(ekti(.
?enomena yang kita lihat sekarang ini, sumber-sumber belajar yang
tesedia di lingkungan kita masih kurang di man(aatkan sehingga pelaksanaan
proses belajar mengajar juga kurang optimal yang lebih jauh mengakibatkan
mutu pendidikan yang kita harapkan belum lagi te,apai. 5eranjak dari hal
inilah Peneliti tertarik untuk membahas tentang %Pema(aatan 4ingkungan
Sebagai Sumber 5elajar*. 4ebih lanjut dalam penelitian ini .
5elajar mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang
tidak terlepas dari komponen-komponen lain yang saling berintegrasi di
dalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah sumber belajar.
Sadiman (1!$ menyatakan bahwa %segala ma,am sumber yang ada di luar
diri seseorang (peserta didik$ dan yang memungkinkan atau memudahkan
tejadinya proses belajar*.
Menurut pengertian ini, dapat diambil kesimpulan bahwa sumber
belajar itu adalah semua sumber. /adi, dari pegertian ini sumber itu dapat
@
berupa manusia maupun non manusia atau juga sumber belajar yang di
ran,ang maupun yang diman(aatkan.
Menurut ?er,ipal dan 8linghton (1!!#11"$ memberikan batasan
bahwa sumber belajar adalah %Satu set bahan atau situasi belajar yang dengan
sengaja di,iptakan agar siswa se,ara indi7idual dapat belajar*.
'ari kutipan ini dikatakan bahwa sumber belajar itu satu set bahan
atau situasi belajar yang sengaja di,iptakan, jadi sumber belajar itu hanya
yang di ran,ang saja dan bisa menunjang terjadinya proses belajar.
'alam pengertian sempit sumber belajar dapat diartikan seperti seperti
buku- buku atau bahan ter,etak lainnya. Pengertian itu dapat di pakai dewasa
ini sebagian guru hal ini dapat kita lihat dalam program pengajaran yang di
susun oleh para guru, biasanya terdapat komponen sumber belajar pada
umumya di isi dengan buku tek atau buku wajib yang di anjurkan. Namun
dalam pengertian yang lebih luas tantang sumber belajar dapat di berikan
8dgar 'ale yang dikutip, yang dikutip oleh &ohani (16#1=-$ yang
mengatakan bahwa % sumber belajar itu adalah pengalaman*. Sumber belajar
dalam pengertian tersebut menjadi sangat luas maknanya seluas hidup itu
sendiri karena segala sesuatu yang di alami di anggap sebagai sumber belajar
sepanjang hal itu membawa pengalaman yang menyebabkan belajar.
Sebagaimana kita ketahui belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan
tingkah laku ke arah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan tertentu yang
telah dirumuskan sebelumnya.
2.2 &'arat (an Man#aat &umer Belajar
Pada dasarnya sumber belajar yang di pakai dalam pendidikan adalah
suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang di,iptakan
dengan sengaja dan di buat agar memungkinkan siswa belajar se,ara
indi7idual. 2ntuk menjamin bahwa sumber belajar tersebut adalah sumber
belajar yang ,o,ok, gambar tersebut harus memenuhi persyaratan, ?red
Per,ipal (1!$ ada )iga Persyaratan Sumber 5elajar yaitu sebagai berikut#
1. .arus tersedia dengan ,epat
1. .arus memungkinkan siswa untuk mema,u diri sendiri
-. .arus bersi(at indi7idual misalnya harus dapat memenuhi
berbagai kebutuhan para siswa dalam belajar mandiri.
0
5erdasarkan pada persyaratan tersebut maka sebuah sumber belajar
harus berorientasi pada siswa se,ara indi7idu, berbeda dengan sumber belajar
tradisional yang dibuat berdasarkan pada pendekatan yang berorientas pada
guru atau lembaga pendidikan
'alam kegiatan instruksional ada banyak sumber dan daya yang
dapat kita man(aatan baik yang tedapat di ruang maupun yang banyak
tedapat di sekitar kita, dan semuanya berman(aat untuk meningkatkan
,akrawala ber(ikir siswa dalam rangka peningkatan hasil belajar. 5erikut ini
ada beberapa man(aat sumber belajar menurut PA3 (1!-#0$ yaitu #
1. Sumber belajar dapat memberikan perjalanan belajar yang kongkrit dan
langsung kepada pelajarnya. Seperti kegiatan darma wisata ke pabrik,
pusat tenaga lstrik, pelabuhan dan sebagainya.
1. Sumber belajar menyajikan sesuatu yang tidak mungkin di adakan atau di
kunjungi dan di lihat se,ara langsung oleh siswa. ;ontohnya seperti
penggunaan peta, denah, (oto dan sebagainya.
-. Sumber belajar dapat menambah dan memperluas ,akrawala sajian yang
ada di dalam kelas, misalnya buku, (oto-(oto dan nara sumber
". Sumber belajar dapat memberikan in(ormasi yang akurat dan terbaru,
misalnya penggunaan buku teks, majalah, dan orang sumber in(ormasi
=. Sumber belajar dapat meme,ahkan masalah pendidikan atau pengajaran
baik dalam lingkup mikro maupun makro
@. Sumber belajar dapat memberikan moti7asi yang positi(, lebih-lebih jika
di atur dan diren,anakan peman(aatannya dengan tepat.
0. Sumber belajar dapat merangsang untuk ber(ikir, bersikap dan
berkembang lebih lanjut.
5erdasarkan ke tujuh poin di atas maka dapat kita lihat besarnya
man(aat sumber belajar dalam proses pembelajaran, dan menggunakan sistem
pendekatannya berorientasi pada siswa sehingga betul-betul menekankan
pada perkembangan pola pikir siswa
2.3 L!ngkungan &eaga! &umer Belajar
3egiatan belajar mengajar bukanlah berproses pada kehampaan tetapi
berproses pada kemaknaan. 'i dalamnya ada sejumlah nilai yang di
sampaikan kepada anak didik, nilai-nilai itu tidak datang dengan sendirinya
tetapi terampil dari berbagai sumber guna di pakai dalam proses belajar
!
mengajar, jadi dari berbagai sumberlah pengajaran itu di ambil dan salah
satunya dari lingkungan
4ingkungan yaitu situasi yang tersedia di mana pesan itu di terima
oleh siswa. 4ingkungan terdiri atas lingkungan (isik dan non (isik.
4ingkungan (isik seperti gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, studio,
auditorium, taman dan lain-lain. 4ingkungan non (isik seperti penerangan
sirkulasi udara dan lain-lain.
Selanjutnya lingkungan yang di sebut sebagai sumber belajar adalah
tempat atau ruangan yang dapat mempengaruhi siswa. )empat dan ruangan
tersebut ada yang di ran,ang (by Design$ khusus untuk tujuan pengajaran,
misalnya gedung sekolah ruang perpustakaan dan laboratorium, studio dan
sebagainya. selain itu ada juga tempat atau ruangan yang bukan di ran,ang
se,ara khusus atau hanya diman(aatkan sebagai sumber belajar untuk tujuan
pengajaran, seperti gedung dan peninggalan sejarah, bangunan industri
lingkungan pertanian, museum, pasar, tempat rekreasi dan lain-lain.
Menurut Semiawan (16# @$ ada empat sumber belajar yang
berkenaan langsung dengan lingkungan sebagai berikut#
a. Masyarakat kota atau desa sekeliling sekolah
b. 4ingkungan (isik di sekitar sekolah
,. 5ahan sisa yang tidak terpakai dan barang bekas yang terbuang
yang dapat menimbulkan pemahaman lingkungan
d. Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi di man(aatkan ,ukup
menarik perhatian siswa. 9da peristiwa yang tidak mungkin atau
tidak dapat dipastikan akan terulang kembali. /angan lewatkan
peristiwa itu tanpa adanya ,atatan pada buku atau alam pikiran
siswa.
5erdasarkan kutipan di atas maka dapat kita lihat bahwa di sekitar
sekolah terdapat berbagai ma,am sumber belajar yang dapat di man(aatkan
oleh guru dan siswa dalam proses belajar engajar. 'engan demikian siswa
akan lebih mengenal lingkungannya, pengetahuan siswa akan lebih autenti(,
si(at 7erbalisme pada siswa dapat dikurangi serta siswa akan lebih akti( dan
lebih banyak berlatih.