Nur Dewi Pusporini (38308) Andre Rachman (38143) Zulhilmi Yahya (38929) Indonesia merupakan penghasil buah tropis terbesar diproses dalam industri menjaga kualitas buah Kenapa buah mudah busuk? Respiration of fruit : C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + Heat Dampak : Perubahan fisik dan kimia Bagaimana menjaga kualitas buah? oPenyimpanan dalam ruang pendingin oPemberian fungisida untuk mencegah infeksi jamur oPelapisan Buah
Kendala dalam penyimpanan
Edible Coating Lapisan tipis yang dibuat dari bahan yang dapat dimakan digunakan untuk melapisi bahan makanan Sifat Edible Packaging oMemiliki sifat mengurangi transmisi uap air oMengendalikan perpindahan padatan terlarut untuk mempertahankan warna dan gizi oMenjadi pembawa bahan aditif seperti anti bakteria
Edible Packaging untuk menjaga mutu bahan pangan Bahan Edible Coating Hidrokoloid Protein jagung, kedelai, wheat gluten, kasein, kolagen , gelatin, corn zein, protein susu dan protein ikan. Polisakarida selulosa, pati, pektin, ekstrak ganggang laut (alginat, karagenan,agar), gum (gum arab dan gun karaya), xanthan, kitosan 1. Hidrokoloid 1. Hidrokoloid Kelebihan baik untuk melindungi produk terhadap oksigen, CO dan lipid serta menjaga bentuk produk Kekurangan bungkus dari karbohidrat kurang bagus untuk mengatur transmisi uap air, sehingga diperlukan tambahan bahan yang dapat mengurangi / menutupi kekurangan tersebut. Sedangkan sifat bungkus dari protein sangat dipengaruhi oleh perubahan pH
2. Lipida LIPIDA lilin alami (beeswax, carnauba wax, parrafin wax) asam lemak (asam oleat dan asam laurat) emulsifier 2. Lipida Kelebihan Dapat melindungi produk dari difusivitas air ke dalam bahan pangan dan berwarna mengkilap Kekurangan Penggunaan dalam bentuk murni terbatas karena kurang stabil 3. Komposit Komposit adalah bahan yang didasarkan pada campuran hidrokoloid dan lipida. Sifat yang dihasilkan merupakan gabungan kelebihan dari keduanya.
4. Bahan Aditif Plastisizer : bahan organik dengan berat molekul rendah yang ditambahkan dengan maksud untuk memperlemah kekakuan dari polimer, sekaligus meningkatkan fleksibilitas dan ekstensibilitas polimer, contoh gliserol Emulsifier : mempertahankan komposisi bahan dalam coating Surfaktan : menurunkan tegangan muka Anti mikrobia
Syarat edible coating otidak mempengaruhi rasa dan bau omudah kering otidak lengket otidak mudah pecah otidak menghasilkan permukaan yang tebal otidak toksik omudah diperoleh omurah harganya odiharapkan licin serta mengkilap
Proses Pembuatan Edible Coating Pelarutan bahan dasar Pemanasan (55-70C; 15 menit) Dibiarkan beberapa jam (suhu 35C dengan RH ruangan 50%) Penyimpanan (24 jam; suhu dan RH ambien) Cara Pelapisan Edible Coating Pencelupan Mencelupkan bahan makan ke dalam edible coating. Penyemprotan Menyemprokan edible coating pada bahan pangan pada satu sisinya, sehingga hasilnya lebih seragam dan praktis dibandingkan cara pencelupan Penuangan Menuangkan edible coating pada bahan, menghasilkan permukaan yang lembut dan datar Keuntungan Penerapan Edible Coating memperpanjang umur simpan produk tidak mencemari lingkungan edibel film dapat dimakan bersama produk yang dikemasnya. Peningkatan kilap buah Memperkirakan Daya Simpan Produk yang Dikemas dengan Edible Packaging Nilai Permeabilitas film atau coating Mencakup : permeabilitas terhadap uap air dan permeabilitas terhadap gas. Permeabilitas adalah suatu sifat atau kemampuan dari suatu membrane untuk dapat dilewati oleh suatu zat
DEHIDRASI OSMOTIK Dehidrasi Osmotik Dehidrasi osmotik adalah teknik pengurangan kadar air dari makanan melalui perendaman dalam larutan yang mengakibatkan terjadinya aliran yang berlawanan, yaitu cairan dalam makanan mengalir keluar dan zat terlarut dari larutan masuk ke dalam makanan
Tekanan osmotik larutan berbanding lurus dengan konsentrasi molar zat. Dalam bentuk persamaan dapat ditulis sebagai berikut
M atau = k.M faktor yang mempengaruhi dehidrasi osmotik a) Jenis zat terlarut b) Konsentrasi larutan osmosis c) Temperatur larutan osmosis d) Sifat zat terlarut e) Pengadukan dan waktu perendaman f) Geometri bahan g) Rasio massa larutan dan makanan h) Sifat fisik-kimia makanan i) Tekanan operasi Mekanisme Dehidrasi Osmosis
Dehidrasi osmosis terjadi karena adanya driving force berupa perbedaan konsentrasi antara larutan dan di . Air akan keluar dari dalam sel, sedangkan solut dari larutan masuk ke dalam cairan sel. Transfer air terjadi melalui proses difusi dan kapilaritas, sedangkan transfer zat terlarut hanya terjadi melalui proses difusi dalam sel Kelebihan Dehidrasi Osmosis 1. mempertahankan karakteristik awal makanan 2. tidak terjadi enzymatic browning 3. biaya alat dan biaya proses rendah 4. penggunaan energi lebih efisien Penentuan Koefisien Difusi pada Proses Pembuatan Sarden Mencari driving force pengurangan moisture content:
xw = moisture content awal dalam sarden xwe = moisture content saat kesetimbangan, Xw0 = moisture content akhir xw bisa dicari dengan rumus:
Xw = fraksi massa air di dalam sarden Xs= fraksi massa garam di dalam sarden
De = koefisien difusi efektif (1/min)
De0 = faktor frekuensi Ea = energi aktivasi T = suhu