Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pemberian kalium pascabedah dapat ditunda sampai hari ke-G jika pada waktu itu
penderita belum dapat intake oral. $engan demikian untuk hari ke-7 dan > pascabedah cukup
diberikan air >.222 ml dan #atrium 7G2 m=E. #atrium sebanyak 7G2 m=E dapat diperoleh
dari 7.222 ml 'inger (aktat dan sisanya 7.222 ml lagi dari $eAtrose 03. +adi perbandingan
$eAtrose 03 dan 'inger (aktat adalah > 8 > - >.222 ml dengan jumlah tetesan 8
>.2 ml A >2 tetes
- >1,1 tetesFmenit - >J
tetesFmenit
>< A :2
Umumnya 7 ml cairan melalui infus set biasa setara dengan >2 tetes, sedangkan
transfusi set setara dengan 70 tetes dan infus pediatrik ,microdrips/ setara dengan :2 tetes.
DEHIDRASI
Perdefinisi dehidrasi berarti kekurangan atau defisit air saja tetapi dalam praktek
keadaan ini hampir tidak pernah ditemukan, sebab setiap keadaan dehidrasi, selain kehilangan
air juga senantiasa disertai dengan kehilangan elektrolit utamanya ion natrium. +adi dehidrasi
berarti defisit air dan elektrolit.
5ecara anatomis dehidrasi berarti defisit cairan ekstraseluler utamanya cairan
interstisiel yang pada gilirannya diikuti dengan berkurangnya cairan intravaskuler. 6leh karena
cairan interstisiel merupakan bantalan dari jaringan dan mukosa, maka gejala yang menonjol
akibat defisit cairan interstisiel adalah gangguan kulit dan mukosa dengan gejala 8
Turgor kulit yang jelek
)ata cekung
Ubun-ubun cekung ,pada bayi dan anak/
)ukosa bibir dan kornea kering
5elanjutnya, jika defisit cairan interstisiel diikuti dengan defisit cairan intravasculer
maka gejala selain gangguan kulit dan mukosa juga disertai dengan gangguan hemodinamik .
Gejala gangguan hemodinamik berupa 8
*ipotensi
Takikardi
4ena-vena mengkerut ,kolaps/
!apillary refilled time memanjang
6liguri
5yok ,renjatan/
=tiologi dari suatu dehidrasi dapat disebabkan oleh karena intake air dan garam yang
kurang atau oleh karena output air dan garam terlalu banyak.
7. &ntake kurang 8
Tidak minum dan makan .
>. 6utput yang banyak 8
Penguapan dari kulit dan paru -paru 8 febris tinggi, berkeringat banyak
C
$iuresis yang banyak
)untah-muntah, diare
Translokasi air dan elektrolit pada 8 ileus obstruktif, peritonitis
Pada keadaan ileus obstruktif dan peritonitis, walaupun tak nampak adanya cairan
elektrolit yang keluar dari tubuh, namun dehidrasi berat dapat terjadi akibat banyak cairan dan
elektrolit yang mengalami perpindahan tempat ,translokasi/. Pada kasus ileus obstruktif,
translokasi cairan dan elektrolit terjadi pada lumen usus yang dapat mencapai 0-J liter.
5edangkan pada peritonitis, translokasi cairan dan elektrolit terjadi dalam peritoneum. 5eperti
diketahui bahwa luas peritoneum sekitar 7-7,0 m
>
sehingga setiap penebalan peritoneum >-G
mm saja dapat mengandung cairan dan elektrolit sebanyak G-0 liter. %airan yang mengalami
translokasi tersebut umumnya bersifat isotonis sehingga harus diganti dengan cairan yang
isotonis pula ,<,0,:/. Tergantung dari jenis cairan yang hilang maka dehidrasi dapat dibedakan
atas dehidrasi isotonis, dehidrasi hipertonis dan dehidrasi hipotonis ,lihat Tabel 7/.
$itinjau dari segi banyaknya defisit cairan dan elektrolit yang hilang, maka dehidrasi
dapat dibagi atas 8
!" De$i+rasi rin1an *+e0isit 23 //.
Tanda-tanda interstisiel minimal, sedangkan tanda-tanda intravaskuler belum nampak.
%" De$i+rasi se+an1 *+e0isit 43 //.
Tanda-tanda interstisiel jelas disertai tanda-tanda intravaskuler yang minimal.
&" De$i+rasi erat *+e0isit !%3 //.
Tanda-tanda interstisiel dan intravaskuler semakin jelas.
2" S5#k *+e0isit lei$ +ari !%3 //.
Tabel 7. +enis-jenis dehidrasi dan penyebabnya.
$ehidrasi isotonis, misalnya pada 8
&leus obstruktif
Peritonitis
$iare
!erkeringat banyak
;istel usus
dan lain-lain
$ehidrasi hipertonis, misalnya pada 8
92;ebris yang tinggi
97Puasa
9>Trakeostomi tanpa humadifikasi
9G*iperelementasi lama
9<Poliuri
dan lain-lain
$ehidrasi hipotonis, misalnya pada 8
'ehidrasi dengan $eAtrose 03
yang belum cukup
Gangguan reabsorpsi #a
72
Perlu ditekankan disini bahwa perkiraan defisit di atas tidak selalu tepat, sebab yang
penting adalah adanya pedoman atau patokan untuk segera memulai tindakan. Kang terpenting
dari segalanya adalah pemantauan ,monitoring/ yang ketat tentang keadaan penderita selama
terapi dilakukan ,1/.
%ontoh kasus 8
5eorang laki-laki umur G0 tahun dengan !! - 02 kg menderita peritonis dan
mengalami dehidrasi berat. !agaimana resusitasi cairannya L
caranya 8
7. Pemilihan jenis cairan adalah 'inger laktat oleh karena yang terjadi adalah dehidrasi
isotonis.
>. +umlah perkiraan defisit - 7>3 !! ,dehidrasi berat/. +adi jumlah defisit - 02 kg A 7>3 -
: liter - :.222 ml.
G. Teknik pemberian cairan adalah 8
a/ 5etengah ,023/ dari :.222 ml ,G.222 ml/ diberikan dalam J jam pertama. 5edangkan
023 sisanya ,G.222 ml/ diberikan dalam 7: jam berikutnya.
b/ gar gangguan hemodinamik cepat teratasi maka 7 jam pertama diberikan >2 mlFkg!!,
maka dalam 7 jam pertama diberikan - >2 ml A 02 - 7.222 ml.
RESUSITASI CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA LUKA /AKAR
"alau luka bakar luasnya >23 pada orang dewasa dan kurang dari 723 pada anak-
anak, maka umumnya tidak diperlukan resusitasi cairan. 'esusitasi cairan dan elektrolit
dilakukan bila luas luka bakar lebih dari >23 pada orang dewasa atau lebih dari 723 pada
anak-anak.
!erbagai formula yang dapat dipakai antara lain 8
a. =lektrolit D koloid D deAtrose 8
Elektr#lit K#l#i+ De6tr#se 73
=vans ,7C0>/ 7 mlFkg!!F3 #a%l 2,C3 7 mlFkg!!F3 >.222 ml
!rooke ,7C0G/ 7,0 mlFkg!!F3 'inger (aktat 2,0 mlFkg!!F3 >.222 ml
)ount 4ermon - >,0 mlFkg!!F3 >.222 ml
b. *anya 'inger (aktat 8 cara yang populer dilakukan adalah 8
"ormula Baxter # $arkland (%&'( ) ( ml#kgBB#* luka bakar+
$engan menggunakan formula di atas, maka luas luka bakar diperhitungkan maksimal
023. %aranya 8 jumlah cairan yang dipergunakan diperhitungkan menurut persentase luas luka
bakar. 5eparuh dari volume tersebut diberikan dalam J jam pertama setelah terjadi kebakaran
dan bukan setelah saat permulaan pengobatan. 5eparuh diberikan dalam 7: jam berikutnya.
"euntungan dari 'inger (aktat ialah 8
'inger (aktat adalah larutan garam yang seimbang.
77
Perbandingan laktat ,sebagai !ikarbonat/ terhadap klorida adalah >1 8 72G dan
p*nya 1,<. &ni mendekati komposisi dari cairan ekstraseluler.
$engan pemberian '(, asidosis dapat dikurangi.
$engan #a%l 2,C3 ,kadar #a
D
7<0 m=E/ maka kadar #a
D
dalam serum akan
meninggi dapat menambah beratnya asidosis.
"adar "
D
dalam '( sebesar < m=EF( dapat ditolerir oleh tubuh.
%airan '( gampang diperoleh.
Pemberian koloid dalam >< jam pertama menurut banyak ahli tidak dapat dibenarkan,
sebab ?at-?at koloid akan lolos melalui kapiler-kapiler yang rusak tadi. 5esudah >< jam,
permeabilitas kapiler-kapiler sudah hampir pulih kembali dan pemberian koloid baru dapat
dibenarkan untuk dapat mempertahankan tekanan osmotik koloid dengan batas normal. Pada
anak-anak, permeabilitas tadi sudah pulih kembali dalam 7J jam sehingga pemberian koloid
diberikan lebih awal.
Pemberian darah dalam >< jam pertama tidak diperlukan walaupun pada luka bakar
terjadi hemolisis, sepanjang kehilangan *b tidak melebihi 723 dari keseluruhannya, sebab
penambahan darah akan meninggikan viskositas darah.
%ontoh 8
5eorang dengan !! - 02 kg mengalami luka bakar dengan luas luka bakar 023. %ara
pemberian cairannya adalah sebagai berikut 8
+umlah cairan yang dibutuhkan - < ml A 02 A 02 - 72.222 ml ,72 literF>< jam/. +adi, 0
liter harus habis dalam J jam pertama dan 0 liter dalam 7: jam berikutnya. $engan cara ini
diperlukan monitoring berupa produksi urin dan tekanan vena sentralis ,%4P/ untuk
mengetahui apakah perfusi tetap terjadi dan tidak overload cairan.
Pada >< jam kedua, !aAter menganjurkan 8
a. +ika keadaan umum memungkinkan, cairan sedapat mungkin diberikan secara oral pada
hari ke->.
b. +ika cairan per os belum memungkinkan, maka infus dipertahankan dengan $eAtrose 03
sebanyak >.222 - 0.222 mlF><jam.
Pemberian glukosa bertujuan untuk 8
kebutuhan metabolisme
mengganti cairan yang hilang melalui sekuestrasi
memudahkan ekskresi sodium sehingga kadar serum sodium menjadi normal
,7GJ-7<> m=EF(/
c. Pada hari ke >, koloid sudah dapat diberikan karena permeabilitas membran kapiler sudah
pulih kembali. "oloid diberikan dalam bentuk $eAtran atau Plasma. Pada luka bakar
kurang dari 023 diberikan koloid 022 ml, sedangkan pada luka bakar lebih dari 123
diberikan koloid 7.022 ml. ;ormula lain dari pemberian koloid ini adalah 8
pada luka bakar G2-023 adalah 2,G mlFkg!!F3 luka bakar
pada luka bakar lebih dari 123 adalah 2,0 mlFkg!!F3 luka bakar
5etelah <J jam, apabila kehilangan akut sudah diatasi, maka tubuh masih kehilangan
plasma melalui luka bakar. $an ini harus diganti, disamping kebutuhan cairan seharinya. Untuk
memperhitungkan jumlah cairan yang menguap tadi dapat digunakan formula 8 ,>0 D 3 luas
luka bakar/ A m
>
luas permukaan tubuh - perkiraan jumlah cairan yang menguap perjam dalam
mililiter. %ontoh 8 luas luka bakar 023 dengan luas permukaan tubuh 7,1 m
>
maka penguapan
- ,>0 D 02/ A 7,1 - 7>0 mlFjam atau >< A 7>0 - G.222 mlF>< jam.
7>
*al yang perlu diperhatikan dalam resusitasi cairan adalah 8 monitoring ketat sangat
diperlukan pada >< jam pertama untuk mengetahui apakah resusitasi cairan yang dilakukan
cukup atau tidak. Tekanan darah, nadi, dan terutama produksi urine ,2,0 - 7 mlFkg!!Fjam/
merupakan parameter yang obyektif.
KESI'PULAN
Prinsip dasar terapi cairan dan elektrolit adalah 8
7. Pemahaman tentang anatomi cairan tubuh yang terdiri atas cairan intraseluler dan cairan
ekstraseluler dengan komposisi elektrolit yang berbeda.
>. Penambahan atau pengurangan cairan dan elektrolit tubuh ditujukan untuk mengembalikan
volume cairan dan komposisi elektrolit kebatas yang normal.
G. Pemilihan cairan dan elektrolit yang tersedia didasarkan atas patofisiologi penyakit yang
diderita oleh penderita.
<. "eberhasilan terapi cairan dan elektrolit dapat dilihat dari hasil pengamatan hemodinamik
dan komposisi elektrolit darah dari penderita.
7G
DA(TAR PUSTAKA
7. 5cribner !*. Fluid and Electrolyte Balance. University !ook 5tore, University of
.ashington, 5eattle, 'evision@ 7C:C8 <G>:.
>. hlgen =.. Rational Fluid Theraphy for Children. 5 refresher course in
naesthesiology@ 7C1C 8 7.
G. )essmer ". Surgery nder Hemodilution! "ost #perative $uto%lood Transfusion.
)edical post graduate, 7C1C@ 70 8 :.
<. 4igilio '.. Crystalloid vs Colloid Resuscitation! is one letter. 5urgery, 7C1C@ J08> 8
7>C-7GC.
0. )assion .*. Effect of Counterpressureon Haemodymanic &uring Shock.
naesthesiology, 5eptember 7CJ7@ 00 8 G.
:. )asud M". Crystalloid versus Colloid Fluid Theraphy in Hemorrhagic Shock"
naesthesiology, 5eptember 7CJ7@ 00 8 G.
1. .irjoatmojo ". 'engatasi "erdarahan dalam "em%edahan dengan Cairan. )akalah
H5imposium %airan TubuhN, Universitas irlangga@ 7C12.
7<