Anda di halaman 1dari 2

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Index massa tubuh atau yang dikenal dengan IMT adalah salah satu cara
sederhana yang bisa digunakan untuk menentukan besaran komposisi tubuh selain
dari pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lipatan lengan. IMT sudah menjadi
dasar untuk menentukan status gizi seseorang yang akan berhubungan dengan resiko
resiko terjadinya suatu penyakit, apakah status gizi yang rendah yang akan
berkaitan dengan angka kejadian infeksi ataupun status gizi yang berlebih yang akan
berhubungan dengan penyakit metabolic seperti Diabetes Melitus dan Penyakit
Jantung Koroner. Yang menjadi perhatian oleh World Health Organization (WHO)
akhir akhir ini adalah terjadi peningkatan jumlah penduduk dunia yang memiliki
IMT yang melebihi 23 atau termasuk kedalam katagori overweight yang diprediksi
pada tahun 2015 ada 2,3 milyar penduduk dewasa akan mengalami overweight dan
700 juta yang akan mengalami obesitas. Sedangkan untuk Indonesia sendiri menurut
penelitian yang dilakukan oleh Riskesdas pada tahun 2007 menunjukkan data
prevalensi obesitas berdasarkan IMT pada penduduk dengan usia > 15 tahun adalah
sebanyak 10,3% (Depkes, 2009). Yang menjadi penyebab peningkatan angka
penduduk yang memiliki IMT lebih dari 23 adalah perubahan pola makan yang
mengandung tinggi kalori, tinggi karbohidrat dan lemak namun rendah serat dan
protein dan hal ini juga didorong oleh perubahan tingkat ekonomi pada lapisan
masyarakat tertentu.
Pada penduduk yang memiliki kelebihan berat badan, menurut penelitian yang
dilakukan oleh Zhong, et al (2011) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kadar
trigliserida, pernurunan kadar kolesterol HDL, resistensi insulin, dan peningkatan
kadar faktor-faktor inflamasi pada system regulasinya seperti salah satu yang
berperan adalah TNF-. Peningkatan TNF- yang diobservasi pada jaringan lemak
pasien obes menunjukkan hubungan langsung timbulnya resistensi insulin pada
2

pasien obesitas. Timbulnya resistensi insulin ini akan menyebabkan timbulnya
berbagai gejala seperti adanya hiperinsulinemia, peningkatan kadar gula darah puasa,
gangguan toleransi glukosa dan akhirnya munculnya penyakit Diabetes Tipe 2 yang
semua akan ditandai secara pasti dengan adanya peningkatan kadar gula darah.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini
adalah : Hubungan antara Index Massa Tubuh dengan Kadar Gula Darah Sewaktu

1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
Index Massa Tubuh dengan Kadar Gula Darah Sewaktu

1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui Index Massa Tubuh
2. Mengetahui kadar gula darah sewaktu sebagai pemeriksaan dasar untuk
Diabetes Melitus

1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat sebagai :
1. Sebagai sumber data untuk penelitian selanjutnya yang mingkin akan
digunakan sebagai acuan
2. Sebagai masukan perunya menjagaberat badan ideal untuk mencegah
terjadnya Diabetes Melitus
3. Sebagai salah satu syarat kelulusan dalam menyelesaikan Kepaniteraan Klinik
Senior di Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu kedokteran
Pencegahan dan menambah wawasan dan pengetahuan dalam penerapan ilmu
yang diperoleh selama pendidikan untuk dapat diaplikasikan ke masyarakat

Anda mungkin juga menyukai