Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

FILTRASI
OLEH :
SAMSUL ALAM
X TKR 1
SMK NEGERI 3 PINRANG
TAHUN AJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu a!uan, petunjuk
maupun pedman bagi pemba!a.

Harapan saya semga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pemba!a, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. "leh kerena itu saya harapkan kepada para pemba!a
untuk memberikan masukan#masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I FILTRASI
$. Pengertian filtrasi
%. Metde &iltrasi
BAB II TIPE FILTRASI
$. Ma!am#Ma!am &ilter
BAB IV CONTOH INDUSTRI
%. Teknlgi Penglahan $ir
'. Teknologi Ultrafiltrai !UF"
(. Manfaat $ir R"
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
FILTRASI
A# Pengertian Filtrai
&iltrasi adalah perasi dimana !ampuran yang hetergen antara fluida dan
partikel#partikel padatan dipisahkan leh media filter yang mellskan fluida
tetapi menahan partikel#partikel padatan.
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui
media berpri. &iltrasi dapat terjadi karena adanya gaya drng, misalnya )
gra*itasi, tekanan dan gaya sentrifugal. Pada beberapa prses media filter
membantu $alok berpri +%ake, untuk menahan partikel#partikel padatan di dalam
suspensi sehingga terbentuk lapisan berturut#turut pada $alok sebagai filtrat yang
mele-ati $alok dan media tersebut.
Pada umumnya filter dapat diglngkan berdasarkan gaya drng alami.
PRI.SIP
Prefiltratin dapat digambarkan hanya sebagai setiap langkah filtrasi
dimasukkan ke dalam prses manufaktur sebelum filtrasi akhir. Tujuan yang biasa
dalam melakukan penyaring farmasi adalah untuk menghilangkan partikel
keberatan dari bat !airan persiapan. (alam mempengaruhi seperti pemurnian di
sana adalah kekha-atiran untuk tingkat di mana filtrasi berlangsung, dan sejauh
mana hasil sebelum partikel dipertahankan blk pri#pri filter !ukup untuk
membuat filtrasi lebih lanjut sehingga lambat hingga praktis. Sebuah ke!ukupan
penghapusan partikel adalah tujuan prinsip. Tingkat filtrasi dan thrughput
pertimbangan sekunder. .amun demikian, partikel akrual pada relatif saringan
akhir untuk yang prsitas dan luas permukaan filter menentukan tingkat yang
sedang berlangsung filtrasi serta pemutusan akhirnya.
(alam hampir semua prses farmasi dan bitek, filter akhir adalah
mikrprus membran, yang dibuat dari plimer berteknlgi tinggi. hal ini
tersedia se!ara kmersial dalam penentuan ukuran pri /,/0#1 mm, dan karena
mdenya manufaktur adalah distribusi ukuran pri yang sempit. $kibatnya, filter
ini mungkin mempertahankan partikel ukuran lebih besar dari pri#pri mereka
peringkat ukuran dengan kehandalan yang hebat, serang yang mekanisme
saringan partikel retensi retensi sedang atau penge!ualian ukuran. menjadi sangat
efektif menghilangkan partikel sub#mi!rni!, mereka mempertahankan sehingga
benar#benar bah-a dengan berat !airan dimuat mereka tidak mungkin memiliki
kapasitas yang signifikan untuk menghapus *lume besar partikulat sambil
mempertahankan aliran fluida yang !ukup di filter. 2ebih penting lagi, masalah
partikulat yang lebih dengan filter akhir ditantang dan dipertahankan, tinggi
tekanan diferensial di filter akan menjadi. Hal ini diinginkan karena itu se!ara luas
diketahui bah-a filter melakukan retensi pada efisiensi tertinggi partikel saat
diperasikan pada tekanan diferensial rendah + p,. Pada rendah p filter
mempertahankan partikel ke!il melalui mekanisme penyerapan adsrptif.
Menurunkan tekanan perasi perbedaan akan memberikan thrughput yang lebih
besar dari akan tinggi p, karena semakin tinggi perbedaan tekanan !enderung
memampatkan penyaring kue render mereka kurang permeabel.
B# &eto'e Filtrai
Filtrai 'engan aliran (ertikal dilakukan dengan membagi limbah ke beberapa
filter bed +3 atau 4 unit, se!ara bergantian. Pembagian limbah se!ara bergantian
tersebut dilakukan dengan pengaturan klep +dsing,dan untuk itu perlu dilakukan
leh peratr. Karena perlu dilakukan pembagian se!ara bergantian tersebut,
pengperasian sistem ini rumit hingga tidak praktis.
Filtrai 'engan aliran )ori*ontal dilakukan dengan mengalirkan limbah
mele-ati media filter se!ara hri5ntal. 'ara ini sederhana dan praktis tidak
membutuhkan pera-atan, khususnya bila di desain dan dibangun dengan baik.
&iltrasi dengan aliran *ertikal dan hri5ntal mempunyai prinsip kerja
yang berbeda. &iltrasi hri5ntal se!ara permanen terendam leh air limbah dan
prses yang terjadi adalah sebagian aerbik dan sebagian anaerbik.Sedangkan
pada filtrasi *ertikal, prses yang terjadi !enderung anaerbik. Prinsip kerja
tersebut dapat dilihat pada sketsa diba-ah6
Mengingat faktr pengellaan maka untuk finalisasi penglahan limbah
industri filtrasi dengan aliran hri5ntal lebih sesuai, hingga dalam manual ini
hanya sistem tersebut yang dibahas dengan lebih rin!i.Penyumbatan merupakan
salah satu faktr yang perlu diperhatikan didalam filtrasi hri5ntal. %ila
penyumbatan +!lgging, ini terjadi maka knstruksi tersebut tidak akan berfungsi
dengan semestinya dan perlu dilakukan pembngkaran serta penggantian media
dan hal tersebut merupakan pekerjaan yang menyulitkan. Karena itu pemilihan
media merupakan salah satu issue yang amat penting didalam men desain filtrasi
hri5ntal.
Sungguhpun pada tingkat finalisasi +pst treatment,, beban rganis dan
padatan pada air limbah lebih besar dibanding filtrasi untuk penglahan air
minum. Karena itu media yang la5im digunakan untuk filtrasi hri5ntal adalah
gra*el +kerikil,. Knstruksi demikian sering juga disebut sebagai 6 7'nstru!ted
8etland9) 7Sub Surfa!e &l- 8etland +SS&,9, atau) 7Rt :ne Treatment
Plant;.%eberapa syarat yang perlu diperhatikan untuk applikasi &iltrasi Hri5ntal
adalah6
Sedimen didalam limbah !air harus !ukup rendah. (alam hal ini masukan
limbah kedalam Imhff !ne dan setelah kira kira < jam sedimen nya
harus kurang dari < ml=I.
Sedangkan Suspended Slid yang tidak terendapkan harus kurang dari <//
ml=I Hal lain yang perlu juga diperhatikan adalah bila '"( dari settleable
slid kurang dari 0/> dari Ttal SS) ada kemungkinan bah-a padatan
didalam#nya adalah lemak +fat, dalam bentuk kllida. &rmasi lemak
tersebut dapat menghambat pengaliran didalam filtrasi hri5ntal +mengt.
raagi hydrauli! !ndu!ti*ity,dan knsek-ensinya mengurangi umur dan
kinerja knstruksi.Kasus seperti ini banyak dijumpai pada limbah industri
makanan misalnya industri dairy, pemtngan he-an, dlsb.
'"( dari limbah tidak lebih dari kira kira 0// mg=I.Knsek-ensinya !ara
ini lebih baik digunakan untuk penglahan lanjutan +pst treatment, dan
bukannya untuk primary treatment.Prses treatment yang terjadi pada
&iltrasi Hri5ntal amat kmple?.
Terdapat beberapa teri dan pendapat yang berusaha menjelaskan prses
yang terjadi. Misalnya bagaimana prses physi!al filtratin,terjadinya intake
udara, pengaruh tanaman pada prses bilgis,dlsb. Tetapi semua pendapat dan
teri tersebut masih merupakan rekaan dan masih terdapat banyak
kntr*ersi.$ndaikata prses yang terjadi pada tiap bagian dapat dijelaskan,masih
terdapat pertanyaan besar untuk menjelaskan interaksi antar tiap prses yang
terjadi didalam keseluruhan knstruksi ini.
SEKTOR INDUSTRI +ENIS &E&BRANE
Air ,in-, .&, @&, R"
Air De,in -nt-k In'-tri R", A(, A(I
Air li,$a) . air -ngai
- Pemurnian 2angsung
M%R
M&, @&, .&, R", A(
M&, @&
BAB II
TIPE FILTRASI
&a%a,/&a%a, Filter
a. &ilter Bra*itasi +Bra*ity &ilter,
Merupakan tipe yang paling tua dan sederhana.
&ilter ini tersusun atas tangki#tangki yang bagian ba-ahnya berlubang#lubang
dan diisi dengan pasir#pasir berpri dimana fluida mengalir se!ara laminer
&ilter ini dugunakan untuk prses fluida dengan kuantitas yang besar dan
mengandung sedikit padatan. 'nthnya 6 pada pemurnian air.
Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau lgam tetapi untuk penglahan air
biasa digunakan betn. Saluran dibagian ba-ah yang berlubang mengarah pada
filtrat, saluran itu dilengkapi dengan pintu atau keran agar memungkinkan
ba!k-ashing dari dasar pasir untuk menghilangkan padatan#padatan yang
terakumulasi. %agian ba-ah yang berlubang tertutup leh batuan atau kerikil
setinggi < ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa digunakan dalam
penglahan air sebagai media filter adalah pasir#pasir kuarsa dalam bentuk yang
seragam. Kkas yang dihan!urkan biasanya digunakan untuk menyaring asam
sulfur. %atu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan !airan rganik baik
dalam filtrasi maupun adsrbsi.
Hal yang harus diperhatikan dalam filter gra*itasi, bngkahan#bngkahan
kasar +batu atau kerikil, diletakkan bagian atas $alok berpri +%ake, untuk
menahan materi#materi ke!il yang ada di atasnya +pasir, dll,. Materi yang berbeda
ukurannya harus diletakkan dengan membentuk lapisan#lapisan sehingga dapat
ber!ampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk menyediakan
pri#pri dan kemampuan yang maksimal.
b. &ilter Pelat dan %ingkai
&ilter tekanan biasanya tersusun dari pelat#pelat dan bingkai#bingkai +gb.
3#40,. Pada filter ini pelat#pelat dan bingkai#bingkai disusun se!ara bergantian
dengan filter kain dengan arah berkebalikan pada tiap pelat. Pemasangannya
dilakukan se!ara bersamaan sebagai kesatuan gaya mekanik +leh sekrup = se!ara
hidrlik,. +gb. 3#4C,
$da beberapa ma!am tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan
bingkai. Yang paling sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal mengenali
suspensi pada pen!u!ian dan pembukaan tunggal pada setiap pelat untuk
mangalirkan !airan +pada pengiriman terbuka,. Tipe yang lain mempunyai
saluran terpisah untuk membedakan suspensi dan air pen!u!ian tetapi ada juga
yang menggunakan saluran terpisah untuk memisahkan suspensi dan air
pen!u!ian +pada pengiriman tertutup,. Saluran ini biasanya terdapat di pjk atau
di tengah atau tepat di tengah.
@mpan suspensi masuk malalui saluran yang terbentuk dari lubang#
lubang pada pjk kanan atas antara pelat dan bingkai. (ari saluran ini, suspensi
masuk ke bingkai menuju ruang di antara pelat#pelat. Tekanan pada suspensi
diumpankan pada prses penekanan untuk menghasilkan filtrat. &iltrat tersebut
menuju ruang#ruang diantara kain dan pelat melalui kain#kain dari kedua sisi
pelat ke keluaran yang berupa klep atau menuju saluran kedua yang dibentuk
leh lubang#lubang pada pjk lain dari pelat dan bingkai dengan keluaran yang
didukung leh pelat#pelat tidak leh bingkai. %aik keluaran melalui saluran atau
melalui keran atau klep dan pelat dilubangi atau dibuat dengan filtrat, memasuki
keluaran melalui sisi pelat.
Padatan dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya
dari pelat#pelat. Setelah beberapa -aktu sebagian ke!il ruang diantara pelat
tersedia untuk suspensi, dan umpan dimatikan. Dika %ake di!u!i, fluida pen!u!i di
dalamnya disalurkan ke dalam suspensi atau masukan !ampuran bi balik
suspensi, masuk ke %ake kurang lebih dari tengah bingkai, dan le-at menuju
pelat pada kedua sisi. Setelah %ake di!u!i, aliran ini terhenti, gaya yang menahan
pelat dilepaskan, pelat dan bingkai terbuka seketika, dan %ake dihilangkan atau
dibuang ke dalam lubang di ba-ah penekan. Setelah pembuangan selesai,
penekan ditutup lagi dengan memberikan gaya mekanik untuk mengun!i pelat
dan bingkai bersamaan, dan sebuah siklus baru filtrasi dimulai.
Pen!u!ian dapat dikeluarkan terpisah dari filtrat dengan menyediakan
kedua keluaran ba-ah melalui keran dan sebuah saluran terpisah pada pjk
lainnya dari pelat.
Pen!u!ian sederhana adalah ketika pen!u!ian mengalir melalui %ake
dengan jalan yang sama seperti filtrat. Akspresi 7trhugh -ashing9 atau 7e*ery
ther pelate -ashing9 +gb. 3#41, membutuhkan penggunaan dua tipe pelat yang
berbeda. Pelat yang bukan pen!u!i +satu tmbl, dan pelat pen!u!i +tiga tmbl,
diisikan dalam penekan diantara bingkai +dua tmbl,. @mpan memasuki bingkai
seperti sebelumnya. Pen!u!ian memasuki setiap pelat dan mele-ati dua %ake
pada bingkai di kedua sisi pelat, meninggalkan keran pada pelat bukan pen!u!i
+satu tmbl,. Metde ini memerlukan klep yang tertutup pada pelat#pelat +tiga
tmbl, ke dalam masukan pen!u!i.
Semua tipe pelat ini dapat didesain untuk mengperasikan pada
pengiriman tertutup dengan menyediakan saluran ketiga yang dibentuk leh
lubang di sebelah pjk kanan ba-ah pelat dan bingkai. Ampat saluran
memungkinkan untuk mengperasikan dengan menggunakan pengiriman tertutup
dengan keluaran terpisah untuk filtrat dan pen!u!ian. @mpan suspensi masuk ke
setiap bingkai melalui saluran kanan atas +tidak ada pembukaan dari saluran ini
ke pelat manapun,. &iltrat meninggalkan setiap pelat menuju saluran kiri ba-ah
bingkai penuh dengan %ake. Pen!u!ian masuk melalui saluran kiri atas ke setiap
pelat menuju %ake ganda di antara bingkai pada sisi lain pelat ini dan keluar
melalui saluran kanan ba-ah pada pelat pengganti +satu tmbl,. Selama
pen!u!ian keran pada filtrat pada keluaran dan masukan pen!u!ian tertutup.
Penekan pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika %ake
sangat berharga dan ukurannya sangat ke!il. &ilter yang kntinyu menggantikan
penekan pelat dan bingkai untuk banyak perasi berskala besar.

!. %at!h 2eaf &ilter
&ilter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya
%ake disimpan pada setiap sisi daun dan filtrat mengalir keluar melalui saluran
dari saringan pembuangan air yang kasar pada daun di antara %ake, daun#daun
tersebut dibenamkan ke dalam suspensi.
&ilter tertutup dan kran masukan terbuka sehingga suspensi dapat masuk
ke selngsng dengan udara yang dipindahkan dari *entilasi ke selngsng atas
bagian belakang. Eentilasi dapat tertutup atau dibiarkan terbuka setelah
selngsng penuh. Dika kran dibiarkan terbuka, maka kran akan membatasi aliran
berlebih dan akan mengembalikan umpan yang berlebih ke tangki pengumpan
sehingga dapat memberikan sirkulasi yang lebih baik antara filter daun dan untuk
menjaga partikel#partikel besar dari pengendapan filtrasi dilanjutkan sampai
ketebalan yang diinginkan ter!apai atau filtrasi rata#rata turun se!ara tajam.
@mpan didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian slurry
dialirkan. Tekanan udara rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan
slutin berlebih. $danya perbedaan tekanan akan membantu menjaga %ake di
dalam mela-an filter kain. Setelah filter ksng, tutup dapat dibersihkan atau
dialiri udara berlebih untuk mengeringkan %ake lebih dulu. @ntuk kelebihan
fluida pen!u!i dikeringkan pada akhir pen!u!ian dengan !ara sama seperti pada
kelebihan slurry dan %ake dialiri dengan udara.
'nth 6 pembuatan Mg dari air laut.
d. Rtary Ea!uum &ilterF
Rtary Ea!uum &ilter adalah sebuah filter yang bekerja se!ara
berkelanjutan dimana bagian yang slid dari sebuah !ampuran dipisahkan leh
filter yang hanya dapat dilalui leh liGuid atau gas, dalam hal ini keadaan *akum
diperlukan untuk mengakumulasi 5at padat di permukaan.
Prini0 Ker1a
Tekanan di luar drum adalah tekanan atmsferik tetapi di dalam drum
mendekati *akum. (rum dimasukkan ke dalam !airan yang mengandung
suspensi padatan, lalu diputar dengan ke!epatan rendah. 'airan tertarik mele-ati
filter cloth karena tekanan *akum, sedangkan padatan tertinggal di permukaan
luar drum membentuk cake
Ga,$ar Cara Ker1a
Cara Ker1a
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, RE& +Rtary Ea!uum &ilter,
bekerja se!ara continous. Setiap perputarannya terdiri dari cake formation,
cake washing +jika diperlukan,, drying, dan cake discharge.
Selama perputaran drum, tekanan *akum menarik liquid melalui medium
filter +cloth, di permukaan drum yang menahan padatan. Tekanan *akum
mendrng gas=udara melalui !ake dan gas tersebut akan mendrng liquid
masuk ke dalam.
&iltrat dan aliran udara akan melalui pipa filtrat internal kemudian masuk ke
katup RE& dan bermuara di *akum receiver di mana liquid dipisahkan dari
aliran udara. RE& ini biasanya dilengkapi dengan liquid ring vacuum pump
atau barometric leg untuk menghasilkan tekanan *akum.
%erdasarkan pada kapasitas prduksi air yang terlah, saringan pasir dapat
dibedakan menjadi dua yaitu saringan pasir !epat dan saringan pasir lambat.
Saringan pasir !epat dibedakan dalam beberapa kategri 6
<. Menurut jenis media yang dipakai
3. Menurut sistem !ntrl ke!epatan filtrasi
4. Menurut arah aliran
0. Menurut kaidah grafitasi = dengan tekanan
H. Menurut pretreatment yang diperlukan
Denis#jenis filter berdasarkan sistem perasi dan media
Denis media filter 6
<. Single media6 satu jenis media seperti sili!a, atau dlmite saja
3. (ual media 6 misalnya digunakan pasir sili!a, dan anthrasit
4. Multi media 6 misalnya digunakan pasir sili!a, anthrasit dan gamet
1. &ilter single media, filter !epat tradisinal biasanya digunakan pasir
k-arsa. Pada sistem ini penyaringan SS terjadi padaG lapisan paling
atas sehingga dianggap kurang efektif karena sering dilakukan
pen!u!ian.gambar 0.< menjelaskan kedalaman pasir, kerikil sebagai
media penyangga dan sistem pematusan +under drain,.
2. &ilter dual media, sering gunakan filter dengan media pasir k-arsa
lapisan ba-ah dan anthrasit pada lapisan atas.
Keuntungan dual media6
a. Ke!epatan filtrasi lebih tinggi +</#<Hm=jam,
b. Peride pen!u!ian lebih lama.
!. Merupakan peningkatan filter single media murah,
3. Multi media filter 6 terdiri dari anthrasit, pasir dan gamet atau
dlmite, funsi multi media adalah tuk memfungsikan seluruh lapisan
filter agar berperan sebagai penyaring.
Bambar 6 &ilter aliran se!ara gra*itasi dengan
kelengkapannya + Tm (. Reynlds, <II3,
Sistem !ntrl ke!epatan 6
<. 'nstant rate6 debit hasil prses filtrasi knstan sampai pada le*el
tertentu.hal ini dilakukan dengan member kebebasan kenaikan le*el muka
air di atas media filter.
3. (e!lining rate 6 debit hasil prses filtrasi menurun seiring dengan -aktu
filtrasi, atau le*el muka air diatas media filter diran!ang pada nilai yang
tetap.
Sistem aliran 6
<. $liran d-n fl- +keba-ah,
3. $liran upfl- +keatas,
4. $liran hri5ntal.
Kaidah pengaliran
<. $liran se!ara gra*itasi
3. $liran diba-h tekanan +pressure filter,
Pretreatment 6
<. kgulasi#flkulasi# sedimentasi
3. (ire!t filtratin.
Bambar 6 ptngan filter saat perasi dan pen!u!ian balik +ba!k -ash,
BAB IV
CONTOH INDUSTRI
Teknologi Pengola)an Air
Selain teknlgi kimia, saat ini sudah banyak dikenal rang teknlgi
penglahan air dengan menggunakan membrane, baik membrane ultrafiltrasi
maupun membrane re*erse smsis.
Teknologi Ultrafiltrai !UF"
Teknlgi Membran @ltrafiltrasi +@&, merupakan salah satu terbsan
teknlgi yang dikembangkan untuk mengatasi permasalahan dalam penglahan
air bersih. Sifat membran yang sangat selektif telah terbukti mampu rnemisahkan
berbagai kntaminan dari dalam air sehingga diperleh air yang bersih, baik
se!ara fisik, kimia maupun bilgi dan bahkan aman untuk diknsumsi.
@ltrafiltrasi atau @ltra &iltratin adalah suatu teknlgi filtrasi dengan
besaran pri /./< mikrn Sistem kerja dari ultra filtratin sebagai berikut 6
$ir masuk dengan tekanan rendah J=# <.H bar melalui lubang halus dengan
diameter /.H#3 mm. @kuran pri filter /./<#/./H Km +sebagai pembanding sehelai
rambut memiliki besar H/Km # jadi pri#pri dari @& ini H// kali lebih besar,
Kntaminasi dengan ukuran yang lebih besar dari /./HKm tertahan dan terbuang
se!ara berkala pada saat dilakukan ba!k flushing ataupun fr-ard flushing.
Keunggulan dari sistem @& ini adalah pri#pri yang memiliki nilai abslut
dibandingkan dengan filter biasa. &ilter @& memiliki ukuran sangat ke!il
dibandingkan dengan bakteri sehingga lebih steril dari filterisasi biasa.
Penghambat mikrrganisma dan bakteri yang lengkap. Lualitas hasil
yang difilter tidak tergantung dari air masuk
@ltrafiltratin juga dapat membuang !hlrine resistant germs seperti
!ryptspridium. Knsentrat +air limbah, juga akan terbuang .
(alam sistem yang dirangkai se!ara lengkap dapat menurunkan biaya
in*estasi.dan juga biaya pera-atan.
Memungkinkan sistem yang full tmatis.
dapat membuang hampir semua film#frming pada membrane re*erse
smsis, sehingga dapat memperpanjang umur membrane
Site, Re(ere O,oi !RO"
Menggunakan membran yang bersifat selektif semi permeabel dapat memisahkan
air murni dari ktran bahan pen!emarnya. Membran yang berdimensi /,///<
mikrn mampu bekerja hingga memurnikan air dari berbagai aspek pen!emaran
seperti fisika, kimia dan mikrbilgi.
Sistem ini bukan saja sudah teruji se!ara kualitatif juga kuantitatif sehingga telah
digunakan untuk pengembangan pryek .$S$, industri sft drink raksasa,
Air RO 'ireko,en'aikan ole) 2
Rumah sakit terkemuka untuk mesin Haemdialisa +!u!i darah,
Industri farmasi sebagai pelarut bat
.$S$, %adan $ntariksa $S
Industri sft drink raksasa di seluruh dunia
$ngkatan 2aut $S, pada kapal selam dan kapal perang
&anfaat Air RO
Mengurangi kadar keasaman darah
Menjaga dan meningkatkan kesegaran tubuh
Memper!epat pengaruh daya larutan
Memperbaiki sirkulasi darah
Memperbaiki metablisme
Men!egah pembiakan bakteri
Membantu pertumbuhan dan perkembangan
Air RO dapat digunakan banyak di berbagai industry, karena T(S -ater R"
dapat dibuat hingga 7/9 sehingga sangat sesuai digunakan pada suatu prses yang
tidak membutuhkan adanya unsur mineral dalam air. (imana diketahui, mineral
yang terkandung dalam air dapat mempengaruhi prses yang diingini.
Seperti halnya air minum dalam kemasan yang banyak beredar di pasaran,
umumnya mengandung T(S <// atau kurang dan biasanya banyak mengandung
mineral. Dika ini digunakan dalam prses prduksi, sementara kehadiran mineral
tsb tidak dibutuhkan, maka tentu kualtas prduk akan mengalami perubahan dari
apa yang diingini
KEUNTUNGAN DAN KEUNGGULAN &ODUL RO
Mdul R" mempunyai !iri#!iri yang sangat khusus sebagai mdel penglah air
yaitu6
<. Kebutuhan Anergi relatif hemat.
3. Hemat Ruangan.
4. Mudah dalam pengperasian karena pengendalian perasi terpusat pada
satu panel yang ke!il dan sederhana.
0. Kemudahan untuk menambah kapasitas.
H. Prduksi airnya dapat langsung diminum, tanpa dimasak dahulu.
($&T$R P@ST$K$
<. &air, Brdn M, Dhn. ' Beyer, dan (aniel $ "kun, 8ater and 8aste-ater
Anginering, Elume 36 8ater Purifi!atin and 8aste-ater Treatment and
(ispssal, Dhn 8iley and Sns In!..e- Yrk, <I1<.
3. Reynlds Tm (, dan Paul $, Ri!hards, @nit and Pr!esses $nd An*irnmental
Anginering, P8S Publishing 'mpany,3/ Park pla5a, M$ <3<<C, <IIC.
4. Ri!h, 2in*il B.,, unit "peratins f sanitary Angineering, Dhn 8iley M Sns, In!,
<IN0.
0. Huisman, 2, Rapid Sand &iltratin, 2e!ture .tes, IHA (elft .etherlands,<II0.
5. ---.-ikipedia.!m .
C. (rste, Rnald 2.,Thery and Pra!ti!e f 8ater and 8aster-ater Treatment, Dhn
8iley M Sns, In!., <IIN.

Anda mungkin juga menyukai