Anda di halaman 1dari 12

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

(KULIAH 1)



BY: DELINA HASAN






FARMASI UHAMKA
2009

Ilmu Kesehatan Masyarakat
adalah ilmu dan seni untuk meninhgkat taraf
hidup masyarakat yang meliput upaya-upaya
peningkatan kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat, keluargamaupun perorangan serta
penyehatan lingkungan hidupnya dalam bentuk
fisik, biologis, sosioekonomidan sosiokultural
dengan mengikutsertakan masyarakat.
Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah
penyakit,memperpanjang hidup, dan meningkatkan
kesehatan, melalui usaha-usahapengorganisasian
masyarakat untuk;
- Perbaikan sanitasi lingkungan
- Pemberantasan penyakit-penyakit menular
- Pendidikan untuk kebersihan perorangan
- Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan
perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan

Upaya Penanggulangan masalah kesehatan masyarakat
melalui pemberantasan penyakit, perbaikan sanitasi
lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan perilaku masyarakat
terhadap kesehatan didasarkan pada teori-teori tentang
kesehatan masyarakat.
Menurut Winslow Kegiatan Kesehatan Masyarakat adalah
mencakup sanitasi, lingkungan, pemberantasan penyakit,
pendidikan kesehatan, manajemen pengorganisasian
pelayanan kesehatan dan pengembangan rekayasa sosial
dalam rangka pemeliharaan kesehatan masyarakat.

Batasan Kesehatan IDI Kesehatan msyarakat adalah ilmu
dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan
kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha
pengorganisasian masyarakat.

Beda IKM dengan ilmu kesehatan masyarakat SBB,
IKM Ilmu Kedokteran
1. Ruang Lingkup masalah umum Kesehatan individul
2. Konsentasi pada promkes Pada preventif, kuratif
3. Dan preventif Dan rehabilitatif
Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah unsur essensial dalam
upaya mensejahterakan penduduk. Kesejahteraan
memerlukan modal fisik, finansial, manusia dan tata
hubungan antara manusia dalam suatu lingkungan sosial
yang serasi. Dengan demikian pengorbanan (cost) untuk
bidang kesehatan tidak bisa dilihat sebagai kegiatan
konsumtif semata, akan tetapi adalah juga suatu
kegiatan investasi, yaitu investasi sumberdaya manusia.

Namun investasi dalam bidang kesehatan di Indonesia
sangat kurang jika dibandingkan dengan negara lain
yang taraf ekonominya setara dengan Indonesia.
Kurangnya investasi tersebut terlihat pada sektor
pemerintah maupun masyarakat/rumah tangga
Status Kesehatan Dan Beban Pembangunan Kesehatan Status kesehatan
penduduk Indonesia, yang pada tahun 2006 berjumlah 235 juta, masih jauh
dibawah target-target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
bidang kesehatan dan target-target MDGs (Millenium Development Goals).


Negara


IMR

MR
Balita

GNP/
Kapita)

Biaya
kes
per kap.

Urutan
Biaya
Kes


MMR

1. Malaysia

8

39

9

3.400

110

93

2.Thailand

26

44

30

1.960

133

64

3. Philipine

31

170

42

1.020

40

124

4.Indonesia

45

390

52

580

18

154

5. Vietnam

31

160

160

370

17

182

6. Myanmar

79

230

230

220

100

136

7. Srilangka

17

60

19

820

25

138

8. India

70

418

98

450

23

133

Data dalam tabel diatas menunjukkan perbandingan IMR, MMR dan biaya
kesehatan perkapita di beberapa negara di Asia. Posisi Indonesia tertinggal
dibandingkan negara anggota Asean dalam ke tiga indikator tersebut diatas.

Tentang masalah gizi, kurang gizi balita masih tetap tinggi, yaitu sekitar
30%. Anemia ibu hamil mencapai 60% - 70%. Penyakit menular masih
menjadi masalah besar, seperti malaria, tbc, HIV/AIDS, DHF, ISPA dan
diare. Beban Indonesia bertambah berat dengan ancaman penyakit baru
seperti flu burung. Penanggulangan masalah HIV/AIDS menjadi semakin
sulit karena terjadi pergeseran penularan dari hubungan seksual kearah
penggunaan narkoba melalui jarum suntik.

Sementara itu, perubahan gaya hidup dan bertambah tuanya umur
penduduk telah meningkatkan prevalens penyakit tidak menular seperti
gangguan metabolisme (Diabetes Mellitus, dll), gangguan kardio-vaskuler
(jantung koroner, stroke), kanker dan gangguan jiwa.
Perjalanan pola penyakit di Indonesia sama seperti halnya
dialami di banyak negara berkembang lain yaitu transisi
epidemilogi. Transisi epidemiologi adalah bergesernya pola
masalah kesehatan dari penyakit infeksi kearah penyakit
non-infeksi. Penyakit infeksi relatif lebih mudah dan murah
untuk mengatasinya dibandingkan dengan penyakit non-
infeksi, namun prevalensinya masih tinggi sehingga
memerlukan biaya yang besar.

Penyakit degeneratif/non-infeksi memerlukan teknologi
kedokteran yang relatif mahal, sehingga juga memerlukan
biaya yang besar. Keadaan ini menyebabkan sistem
kesehatan secara umum menghadapi beban ganda (double
burden). Akhir-akhir ini beban ganda tersebut bertambah
berat dengan munculnya penyakit baru (the new emerging
diseases) seperti flu burung.
Derajat kesehatan penduduk dipengaruhi oleh 4 faktor utama,
yaitu:
- Faktor keturunan
- Lingkungan kesehatan
- Perilaku kesehatan
- Pelayanan kesehatan

Dari keempat faktor tersebut, para pakar menyebutkan bahwa
faktor lingkungan adalah yang paling besar pengaruhnya.
Penyakit infeksi, penyakit akibat bahan beracun dan berbahaya,
adalah contoh penyakit yang sangat ditentukan oleh kesehatan
lingkungan.

Perilaku sehat dan gaya hidup juga berperan besar. Banyak
penyakit degeneratif dan juga penyakit infeksi (seperti
ganggungan kardio-vaskuler, kanker paru, penyakit menular
seksual, dll) dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang.

Pelayanan kesehatan juga berperan menentukan derajat
kesehatan penduduk, walaupun peranannya tidak sebesar dua
faktor terdahulu (kesehatan lingkungan dan perilaku/gaya hidup).
Kemudian ada beberapa penyakit yang berkaitan dengan
keturunan/genetik seperti misalnya Diabetes Mellitus,
kelainan jantung bawaan, kelainan darah, dll. Peranan
faktor genetik ini relatif kecil dalam keseluruhan penyakit
penduduk.

Akhir-akhir ini diketahui pula faktor ke-lima, yang
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kesehatan,
yaitu yang disebut faktor kegiatan pembangunan diluar
sektor kesehatan. Pengaruh faktor ini terjadi pada
tataran makro. Misalnya, konversi lahan pertanian
menjadi perumahan, industri dan lain-lain menimbulkan
masalah gizi terhadap penduduk yang terpinggirkan.
Demikian pula, ekploitasi lahan untuk tambang
menimbulkan penyebaran malaria. Contoh klasik adalah
pembukaan hutan yang menimbulkan epidemi malaria
Brazil.
Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat
Secara garis besar, disiplin ilmu yang menopang ilmu
kesehatan masyarakat atau sering disebut pilar utama ilmu
kesehatan masyarakat antara lain;
a. Epidemiologi
b. Biostatistik
c. Kesehatan lingkungan
d. Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku
e. Administrasi kesehatan masyarakat
f. Gizi Masyarakat
g. Kesehatan kerja

Secara garis besar, uapaya-upaya yang dapat dikategorikan
dalam penerrapan ilmu kesehatan masyarakat antara lain:
- Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak
menular
- Perbaikan sanitasi lingkungan
- Perbaikan lingkungan pemukiman
- Pemberantasan vektor
- Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat
- Pelayanan kesehatan ibu dan anak
- Pembinaan gizi masyarakat
- Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum
- pengawasan obat dan makanan
- Pembinaan peran serta masyarakat dansebagainya.

Anda mungkin juga menyukai