Anda di halaman 1dari 19

34

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas Kelas XI Kompetensi Keahlian
Teknik Kenderaan Ringan Di SMK PAB 12 Saentis Tahun Ajaran 2013/2014 Jl.
Kaliserayu Saentis. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret 2014.

B. Populasi Dan Sampel
1. Populasi penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Berdasarkan
pernyataan tersebut, maka populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Kenderaan Ringan Di SMK PAB 12 Saentis Tahun
Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 35 orang

2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipandang dapat mewakili
(representatif) populasi tersebut, yang dapat dijadikan sebagai sumber data atau
informasi dalam suatu penelitian. Untuk menentukan jumlah sampel dalam
penelitian ini perlu dipertimbangkan mengenai motivasi belajar setiap sampel.
Arikunto (1998) menyatakan bahwa apabila subyeknya kurang dari 100 orang,
maka keseluruhan jumlah populasi dijadikan sampel penelitian yang berjumlah 35
34
35

orang. Dengan demikian penelitian ini merupakan penelitian populasi atau disebut
penelitian dengan sampel keseluruhan.
C. Metode penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk menjelaskan
hubungan kepercayaan diri dan Hasil belajar pemeliaharaan/servis engine dan
komponennya dengan minat berwirausaha, maka metode penelitian ini adalah
metode deskriptif korelasional yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk
memperoleh informasi tentang suatu gejala pada saat penelitian dilakukan.
Dengan demikian metode ini adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya.
D. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yang akan diteliti yang terdiri dari
2 variabel bebas dan satu variabel terikat yaitu:
1. Variabel bebas (X
1
) yaitu : kepercayaan diri
2. Variabel terikat (Y) : hasil belajar pemeliaharaan/servis engine dan
komponennya
3. Variabel bebas (X
2
) yaitu : minat berwirausaha
E. Definisi operasional
Penelitian ini menggunakan 3 variabel, yaitu kepercayaan diri dan minat
berwirausaha dengan hasil belajar pemeliharaan/servis engine dan komponennya.
Untuk mengukur variabel secara kuantitatif perlu diberi definisi operasional,
yaitu :

36

1. Kepercayaan Diri ( X
1
)
Kepercayaan diri adalah suatu keyakinan akan kemampuan diri sendiri
sehingga tidak terpengaruh orang lain dengan mengetahui hal yang
mampu dilakukan untuk mengambil keputusan sesuai dengan yang
diharapkan dan diinginkan, serta memiliki ciri-ciri seperti bertanggung
jawab, mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi diberbagai situasi,
memiliki pegangan hidup yang kuat, yakin atas peran yang dihadapinya,
selalu bersikap tenang, memiliki kecerdasan dan menerima diri secara
realistik untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi dirinya untuk
mencapai yang terbaik dengan tujuan kehidupannya
2. Minat Berwirausaha (X
2
)
Minat Berwirausaha adalah sikap mental seseorang/individu yang cenderung
menetap dalam suatu kegiatan usaha dan merasa tertarik serta merasa senang
untuk mengembangkan usaha serta adanya rasa peka terhadap lingkungan
usaha yang dimodali dengan keterampilan yang didapat dari sekolah maupun
dari tempat dimana dia pernah melakukan praktek industri.
3. Hasil belajar pemeliaharaan/servis engine dan komponennya (Y)
Hasil belajar pemeliaharaan/servis engine dan komponennya adalah hasil
yang diperoleh siswa setelah melaksanakan keseluruhan kegiatan belajar baik
teori maupun praktek yang meliputi kecakapan, kekuatan, kesanggupan dan
penguasaan yang dicapai siswa di salah satu bidang keterampilan otomotif
yang mencerminkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik sehingga
siswa memiliki keterampilan dalam melakukan praktek
pemeliharaan/servis engine dan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
37

menurut aturan dan norma yang telah ditentukan pada tujuan
pembelajaran.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis memperoleh data melalui angket dan
dokumentasi, yaitu :
1. Variable (X
1)
Kepercayaan diri menggunakan angket
2. Variable (X
2
) Minat berwirausaha menggunakan angket.
3. Variable (Y) Hasil belajar pemeliharaan/servis engine dan komponennya
menggunakan tes.
1. Instrumen Kepercayaan Diri
Untuk mendapatkan data Kepercayaan Diri (X
1
) digunakan metode angket
model skala Likert, dimana setiap pilihan jawaban diberikan bobot nilai sebagai
berikut:
Untuk pernyataan positif Untuk pernyataan negatif
Sangat setuju (SS) : 4 Sangat setuju (SS) : 1
Setuju (S) : 3 Setuju (S) : 2
Tidak setuju (TS) : 2 Tidak setuju (TS) : 3
Sangat tidak setuju (STS) : 1 Sangat tidak setuju (STS) : 4
Adapun kisi-kisi butir instrumen kepercayaan diri (X
1
) dapat dlihat pada tabel 2.
dibawah ini.
Tabel 2. Kisi Kisi Angket Kepercayaan Diri
No. Aspek yang diukur
Pernyataan
positif
Pernyataan
negative
Jumlah
Item
1 Pemahaman diri 6, 9, 30 9, 34
2
Adanya tujuan yang ingin dicapai 5, 8, 15, 18,
20, 22, 28

38

3
Berpikir positif
10, 24, 35
3, 12, 16,
21, 29, 31,
32

4 Komunikatif 1, 4, 7, 33 13, 17
5 Ketegasan 2, 14, 26 11, 23, 27
Total item 20 15 35

2. Instrumen Minat Berwirausaha
Instrumen minat berwirausaha dijaring dengan menggunakan angket
model skala Likert, dimana setiap pilihan jawaban diberikan bobot nilai sebagai
berikut:
Untuk pernyataan positif Untuk pernyataan negatif
Sangat setuju (SS) : 4 Sangat setuju (SS) : 1
Setuju (S) : 3 Setuju (S) : 2
Tidak setuju (TS) : 2 Tidak setuju (TS) : 3
Sangat tidak setuju (STS) : 1 Sangat tidak setuju (STS) : 4
Adapun kisi-kisi butir instrumen minat berwirausaha (Y) dapat dlihat pada tabel 3.
berikut ini.
Tabel 3. Kisi-Kisi Angket Minat Berwirausaha
No Indikator
Nomor Butir
Jlh
Item Positif (+) Negatif (-)
1 Mental siswa untuk
berwirausaha
2,9,15,19,40 4,8,22,27,36,37
2 Motivasi siswa untuk
berwirausaha
3,16,25,39 30,33,38
3 Minat siswa untuk berwirausaha 1,7,10,13,18 14,17,28,29
4 Keterampilan siswa untuk
berwirausaha
6,20,23,24,35 11,31,32,34
Jumlah 21 19 40


39

3. Instrumen hasil belajar pemeliharaan/servis engine dan komponennya
Untuk mendapatkan data Hasil belajar pemeliharaan/servis engine dan
komponennya dari siswa dilakukan dengan memberikan tes multiple choice
(pilihan berganda) menggunakan 4 pilihan yaitu satu pilihan jawaban yang paling
benar dan tiga pilihan jawaban sebagai pengecoh. Penyusunan dan pembuatan
item soal berdasarkan tingkatan domain kognitif, yaitu meliputi ingatan/hasil
belajar, pemahaman, dan analisis. Materi diambil dari mata pelajaran
pemeliharaan/servis engine dan komponennya. Menurut Arikunto (2006) setiap
butir soal salah serta jawaban kosong diberi nilai nol (0) dan setiap butir soal
benar diberi nilai satu (1).
Adapun kisi-kisi butir instrumen pemeliharaan/servis engine dan komponennya
(X
2
) dapat dlihat pada tabel 4. dibawah ini.
Tabel 4. Kisi Kisi Instrumen pemeliharaan/servis engine dan komponennya
No Indikator
Klasifikasi / Kategori
Jlh
Soal
C
1
C
2
C
4

1
Engine
1,3,8,14
12,13,16,
17
2

2 Kepala silinder 21 7,24 22
3 Blok silinder 9,11,18 25 26,29
4 Piston 4,19,26 20,23,28 27
5 Poros engkol 5,30 10 6
Jumlah
Keterangan :
C
1
: Hasil belajar
C
2
: Pemahaman C
4
: Analisis



40

G. Uji Coba Instrumen
Untuk mendapatkan instrumen yang handal dan mampu menjaring data
yang akurat maka dilakukan uji coba instrumen penelitian. Sebagaimana yang
dikemukakan Arikunto (1998) bahwa instrumen penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik , dalam arti lebih cermat,
lengkap dan sistematis sehingga mudah untuk diolah.
Uji coba instrumen dilakukan pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian
Teknik Kenderaan Ringan Di SMK Multikarya Medan Tahun Ajaran 2013/2014.
Instrumen yang baik harus memiliki dua persyaratan yang penting, yaitu valid dan
reliable. Uji coba instrumen ini dilakukan dengan :

1. Uji Coba Instrumen Angket Kepercayaan Diri dan Minat Berwirausaha
a. Validitas Angket
Menurut Arikunto (2006) uji validitas angket adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen
yang kurang valid berarti mempunyai validitas rendah.
Untuk menguji validitas butir butir angket dapat diuji dengan
menggunakan korelasi Product Moment yaitu sebagai berikut:
( )( )
( ) { } ( ) { }




=
2 2 2 2
Y XY N X X N
Y X XY N
r
xy

Ket : r
xy
= Koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y
41

X = Jumlah skor total distribusi X


Y = Jumlah skor total

XY = Jumlah perkalian skor X dan Y


N = Jumlah responden

2
X = Jumlah kuadrat skor distribusi X

2
Y = Jumlah kuadrat skor distribusi Y
Besar r
xy
hitung dikonsultasikan pada r tabel dengan batas signifikan 5 %.
Apabila didapat r hitung > r tabel maka butir soal tergolong valid, dan demikian
sebaliknya.
Instrumen penelitian ini telah diuji coba pada siswa kelas XI Kompetensi
Keahlian Teknik Kenderaan Ringan SMK Multi Karya sebanyak 30 orang, dari 35
butir angket Kepercayaan Diri terdapat 3 butir angket yang tidak valid, sehingga
32 butir angket Kepercayaan Diri yang valid digunakan untuk menjaring data
penelitian, dan dari 40 butir angket Minat Berwirausaha terdapat 5 butir angket
yang tidak valid, sehingga 35 butir angket Hasil perhitungan validitas yang valid
digunakan untuk menjaring data penelitian. Hasil perhitungan validitas
Kepercayaan Diri dapat dilihat pada lampiran 7 dan Hasil perhitungan validitas
Minat Berwirausaha dapat dilihat pada lampiran 9.
b. Reabilitas Angket
Untuk menguji realibilitas angket, digunakan rumus koefesien Alpha,
seperti dikemukakan Arikunto (2006) sebagai berikut:
42

|
|
.
|

\
|

|
.
|

\
|

=

2
2
11
1
1
t
b
k
k
r
o
o

Keterangan
r
11
= Realibilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2
b
o = jumlah varians butir
2
t
o = Varians total
besar r
11
yang diperoleh dikonsultasikan dengan indeks korelasi yang
dikemukakan Arikunto (2006) :
Antara 0,801 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi
Antara 0,601 sampai dengan 0,800 : tinggi
Antara 0,401 sampai dengan 0,600 : cukup
Antara 0,201 sampai dengan 0,400 : rendah
Antara 0,000 sampai dengsan 0,200 : sangat rendah
Berdasarkan data hasil uji coba instrumen pada variabel Kepercayaan
Diri (X
1
) diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,84 dengan kategori reliabel. Hasil
perhitungan reliabilitas kepercayaan diri disajikan pada lampiran 7. Instrumen
pada variabel Minat Berwirausaha (Y) diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,7
dengan kategori reliabel.
2. Uji Coba Instrumen Hasil belajar pemeliaharaan/Servis engine dan
Komponennya
43

a. Validitas Tes
Untuk mengetahui validitas tes pemeliaharaan/Servis engine dan
Komponennya dari siswa dapat diukur menggunakan rumus korelasi point biserial
yang dikemukakan oleh Suharsimi (1997), yaitu:
q
p
S
M M
r
t
t P
pbi

=
Keterangan :
pbi
r
=

Koefisien korelasi point biserial
P
M = Rerataan skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari
validitasnya.
t
M = Rerataan skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut tes)
t
S = Standar deviasi dari skor total.
p = Proporsi siswa yang menjawab benar.
siswa seluruh jumlah
benar menjawab siswa banyaknya
p=
q = Proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 - p)
Jika,
tabel hitung
r r = pada taraf signifikan 5 %, maka item tersebut dinyatakan
memiliki validitas yang tinggi untuk mengukur variabel tersebut di atas.
Instrumen penelitian ini telah diuji coba pada siswa kelas XI Kompetensi
Keahlian Teknik Kenderaan Ringan SMK Multi Karya sebanyak 30 orang, dari 30
butir tes terdapat 2 butir tes yang tidak valid, sehingga 28 butir tes Hasil belajar
Pemeliharaan/Servis Engine dan Komponennya yang valid digunakan untuk
menjaring data penelitian. Hasil perhitungan validitas Hasil belajar
Pemeliharaan/Servis Engine dan Komponennya yang valid dapat dilihat pada
lampiran 8.

44

b. Uji Indeks Kesukaran
Uji indeks kesukaran tes dimaksud untuk mengetahui apakah tes sukar,
sedang, atau mudah. Untuk menemukan indeks kesukaran tes digunakan rumus
sebagai berikut :
JS
B
P=


Dimana :
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Menurut Witherington (dalam Anas Sudijono, 2005) mengemukakan
bahwa angka indeks kesukaran item itu besarnya berkisar antara 0,00 sampai
dengan 1,00. artinya, angka indeks kesukaran itu paling rendah adalah 0,00 dan
paling tinggi adalah 1,00. Angka indeks kesukaran sebesar 0,00 (P = 0,00)
merupakan petunjuk bahwa butir item tersebut dalam kategori yang terlalu sukar,
sebab di sini seluruh sampel tidak dapat menjawab item dengan benar (yang dapat
menjawab dengan benar = 0). Sebaliknya, apabila angka indeks kesukaran item
itu adalah 1,00 (P = 1,00) hal ini mengandung makna bahwa butir item yang
bersangkutan adalah termasuk dalam kategori item yang terlalu mudah, sebab di
sini seluruh sampel dapat menjawab dengan benar butir item yang bersangkutan
(yang dapat menjawab dengan benar = 100 % = 100 : 100 = 1,00). Adapun
ketentuan/kriteria taraf kesukaran soal adalah sebagai berikut :
Soal dengan P = 0,00 - < 0,30 = sukar
Soal dengan P = 0,30 - < 0,70 = sedang
Soal dengan P = 0,70 1,00 = mudah
c. Uji Indeks Daya Beda
45

Untuk indeks daya beda (indeks diskriminasi) merupakan kemampuan suatu
tes untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah. Seluruh siswa dibagi menjadi dua kelompok dengan
50 % kelompok bawah. Seluruh peserta tes dideretkan mulai dari skor tertinggi
sampai dengan skor terendah lalu dibagi dua. Kemudian dihitung melalui rumus
yang dikemukakan Suharsimi (1999), yaitu :
B A
B
B
A
A
P P
J
B
J
B
D = =
Dimana :
D = Daya beda soal
J
A
= Banyaknya kelompok atas
J
B
= Banyaknya kelompok bawah
B
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
B
A
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
A
A
A
J
B
P = = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar
B
B
B
J
B
P =

= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar.
Suharsimi (1999) menyatakan bahwa butir-butir soal yang baik adalah
butir-butir soal yang mempunyai indeks deskriminasi 0,4 0,7. Adapun
klasifikasi/ketentuan indeks daya pembeda soal dipakai :

- D : 0,00 0,19 adalah butir soal jelek (Poor)
- D : 0,20 0,39 adalah butir soal cukup (Satisfactory)
- D : 0,40 0,69 adalah butir soal baik (Good)
- D : 0,70 1,00 adalah butir soal baik sekali (Excellent)
- D : negative, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal mempunyai nilai D
negatif sebaiknya dibuang saja.
46

d. Uji Reliabilitas Butir Tes
Arikunto (2006) mengatakan bahwa reliabilitas menunjuk pada suatu
pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen
yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih
jawabanjawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel
akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang
benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama.
Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya,
dapat dipercaya. Perhitungan reliabilitas tes siswa yang diperoleh akan
dikonsultasikan dengan r
tabel
pada taraf signifikan 5 %. Untuk menghitung
reliabilitas butir tes siswa digunakan rumus KR
20
seperti yang dikemukakan oleh
Arikunto (2006), yaitu :
r
11
=
|
|
.
|

\
| E
|
.
|

\
|

2
2
1 St
pq St
n
n
dimana :
( )
( ) 1
2
2
2
=

=

N N
X X N
S
Dimana :
r
11
= koefisien reliabilits tes keseluruhan
n = banyak butir tes
St
2
= varians total
P = proporsi test yang menjawab dengan benar
Q = proporsi test yang jawabannya salah, q = 1 p
pq E = jumlah dari hasil perkalian antara p dengan q
Harga efisien reliabilitas tes yang telah diperoleh dikonfirmasikan dengan
kriteria reliabilitas tes (Arikunto, 2006) yaitu sebagai berikut :
0,80 1,00 = Sangat Tinggi 0,20 0,39 = Rendah
47

0,60 0,79 = Tinggi 0,00 0,19 = Sangat Rendah
0,40 0,59 = Cukup
Berdasarkan data hasil uji coba instrumen pada variabel Hasil belajar
Pemeliharaan/Servis Engine dan Komponennya yang valid (X
2
) diperoleh nilai
reliabilitas sebesar 0,873 dengan kategori reliabel. Hasil perhitungan reliabilitas
motivasi belajar disajikan pada lampiran 8.

H. Teknik Analisis Data Penelitian
Teknik analisis data adalah kegiatan mengelompokkan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, mendeskripsikan data, mencari tingkat
kecendrungan variabel penelitian, menguji persyaratan analisis.
1. Mendeskripsikan Data
a. Rata rata (M)
N
X
M

=
1

Keterangan
M = Mean (rata rata)
1
X = Jumlah aljabar dari X
1
N = Jumlah sampel
b. Standart Deviasi (SD)
( ) ( )
2
2
1

= X X N
N
SD
Keterangan:
SD = Standard Deviasi
48

N = Jumlah Responden

X = Jumlah skor total distribusi X

2
X = Jumlah kuadrat skor total distribusi X
2. Mencari tingkat Kecendrungan Variabel Penelitian
Untuk menentukan tingkat kecendrungan setiap variabel digunakan tolak
ukur rerata skor ideal (Mi) dan Standard Deviasi ideal (SDi) dengan cara sebagai
berikut :
6 2
Nr Nt
SDi
Nr Nt
Mi

=
+
=
Dimana : Mi = Rata rata ideal
SDi = Simpangan baku ideal
Nr = Nilai terendah ideal
Nt = Nilai tertinggi ideal
3. Uji Persyaratan Analisis
Untuk persyaratan analisis data setiap variabel penelitian, maka
dilakukan uji persyaratan dengan menggunakan

a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksud untuk memeriksa apakah datadata variabel
penelitian berdistribusi atau tidak dan juga untuk mengetahui apakah teknik
49

analisis regresi cocok digunakan untuk menganalisis data penelitian. Teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan rumus Chi Kuadrat
(x
2
) sebagai berikut:


=
Fh
Fh Fo ) (
2
_
Keterangan :
2
_ = Chi kuadrat
Fo = Frekuensi yang diperoleh dari sample
Fh = Frekuensi yang diharapkan dari sampel
Harga chi kuadrat yang digunakan dengan taraf signifikan yang
dipergunakan 5% dan derajat kebebasan sebesar jumlah kelas frekuensi dikurangi
tiga (dk = k 3). Apabila
2
_ hitung s
2
_ tabel, maka distribusi data adalah
normal, Sudjana ( 2002).
b. Uji Lineritas dan kebebasan Regresi
Untuk melihat hubungan antara ubahan X dan ubahan Y, dilakukan
pengujian dengan rumus regresi llinear (Sudjana, 2002) yaitu :
Y

= a + b X
1

Y

= a + bX
2

( )( ) ( )( )
( )
( )( )
( )
2
2
2
2
2



= =

=
X X N
Y X XY N
a b
X X N
XY X X Y
a

50

Keterangan :
a = Bilangan konstan
b = Bilangan regresi X dan Y
X = Variabel bebas
Y = Variabel terikat
Utuk mengetahui kelinieran persamaan regresi tersebut yaitu :
) (
) (
E RJK
TC RJK
Fo =
Dalam pengujian keberartian regresi dari hubungan variabel digunakan
teknik anaisis varians dengan taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan (k-2)
dan (N-k). Untuk uji kebeasan regresi, digunakan rumus sebagai berikut
( )
) (res RJK
a
b
RJK
Fo =
Hasil dari Fo dikonsultasikan dengan F
tabel
. Jika Fo < F
tabel
pada taraf
signifikan 5% maka garis regresi adalah linier. Dengan demikian model linearitas
diterima.
c. Pengujian Hipotesis
Setelah didapat uji persyaratan analisis makan langkah selanjutnya
dilakukan pengujian hipotesis, sebelum menguji hipotesis terlebih dahulu dihitung
besarnya antara variabel dengan menggunakan korelasi jenjang nihil
51

a. Analisis Koefesien korelasi antara variabel penelitian
Analisis korelasi jenjang nihil dipergunakan untuk mengetahui koefesien
korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat . perhitungan koefesien korelasi
antara variabel bebas dengan variabel terikat digunakan rumus Product Moment
seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2008) sebagai berikut:
( ) { } ( ) { }




=
2
2
2
2
) )( ( ) (
Y Y N X X N
Y X XY N
r
xy

Dengan kriteria pengujian diterima apabila r
xy
> r
t
pada taraf signifikan
5%.
b. Korelasi parsial
Untuk menemukan korelasi murni terlepas dari pengaruh variabel lain,
dilakukan pengontrolan salah satu variabel. Rumus yang digunakan untuk
menganalisis hal ini adalah seperti yang dikemukakan oleh Sudjana (2002)
sebagai berikut:
Rumus
( )( ) 2 . 1
2
2 .
2
2 . 1 2 . 1 .
2 . 1 .
1 1 r r
r r r
r
y
y y
y


= .
Untuk menguji keberartian korelasi persial digunakan rumus uji t yang
dikemukakan oleh Sudjana (2002):
2
1
2
r
n r
t

=
Uji signifikan dari korelasi ini diterima t
hitung
> t
tabel
yaitu taraf
signifikan 5%.
52

c. Perhitungan Koefesien Korelasi Ganda
Untuk menguji hipotesis ketiga digunakan dengan koefesien korelasi
ganda. Sebelum perhitungan terlebih dahulu dicari dengan rumus yang
dikemukakan oleh Sudjana (2002).
( ) 1 /
=
k n JK
k
JKreg
F
res

Selanjutnya untuk menghitung koefesien korelasi ganda dihitung dengan
rumus yang dikemukakan oleh Sudjana (2002) sebagai berikut:

=
2
2
) (
Y
reg JK
R
Dari rumus diperoleh dengan harga R yaitu:

=
2
Y
Jkreg
R
Dimana :
R = Koofisien determinasi
R = Koefesien korelasi ganda
Untuk mengambil kesimpulan terhadap harga koefesien koreasi ganda,
terlebih dahulu diadakan uji keberartian regresi ganda sesuai dengan rumus yang
dikemukakan Sudjana (2002) yaitu :
( ) ( ) 1 / 1
2
2

=
k N R
k
R
F
Koefesien dianggap berarti apabila Fh > Ft pada taraf signifikan 5%
dengan derajat kebebasan k lawan (n k 1 ).

Anda mungkin juga menyukai