By sikda On 05/03/2012 Leave a Comment In SIKDA Generik
Latar Belakang
Aplikasi SIKDA Generik adalah aplikasi sistem informasi kesehatan daerah yang berlaku secara nasional yang menghubungkan secara online dan terintegrasi seluruh puskesmas, rumah sakit, dan sarana kesehatan lainnya, baik itu milik pemerintah maupun swasta, dinas kesehatan kabupatenkota, dinas kesehatan pro!insi, dan Kementerian Kesehatan" Aplikasi SIKDA Generik dikembangkan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan serta meningkatkan ketersediaan dan kualitas data dan informasi mana#emen kesehatan melalui pemanfaatan teknologi informasi komunikasi" $emanfaatan teknologi informasi komunikasi di lingkungan Kementerian Kesehatan sudah dimulai se#ak dekade delapan puluhan" $ada masa itu Departemen Kesehatan %I melalui $usat Data Kesehatan &$'SDAK(S) memanfaatkan teknologi informasi dengan sistem (lectronic Data $rocessing &(D$) namun hal ini baru diterapkan di tingkat pusat" komitmen bersama antar pemimpin birokrasi bidang kesehatan untuk mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam pengambilan keputusan dan kebi#akan, baik di kabupatenkota, pro!insi, dan pusat, namun karena berbagai kendala dan hambatan termasuk kurangnya dana dan tidak adanya payung hukum &$$) membuat SIK kurang optimal dan belum berdayaguna" $ada era sembilan puluhan Departemen Kesehatan telah mengembangkan Sistem Informasi $uskesmas &S$*+$), Sistem Informasi %umah Sakit, Sistem Sur!eilans $enyakit bahkan Sistem Informasi $enelitian , $engembangan Kesehatan" -amun masing.masing sistem tersebut belum terintegrasi dengan baik dan sempurna" $ada tahun *//* 0enteri Kesehatan mengeluarkan Keputusan 0enteri Kesehatan -o"122 tentang 3Kebi#akan , Strategi Sistem Informasi Kesehatan -asional &SIK-AS)4 dan Kepmenkes -o"56* tentang $etun#uk $elaksanaan $engembangan Sistem Informasi Daerah &SIKDA)4" Sistem Informasi Kesehatan Daerah &SIKDA) di Kabupatenkota adalah sebagai bagian sub sistem SIKDA yang ada di pro!insi, sedangkan SIKDA yang ada di pro!insi adalah bagian sub sistem Informasi Kesehatan -asional &SIK-AS)" SIKDA seharusnya bertu#uan untuk mendukung SIK-AS, namun dengan ter#adinya desentralisasi sektor kesehatan ternyata mempunyai dampak negatif" +er#adi kemunduran dalam pelaksanaan sistem informasi kesehatan secara nasional, seperti menurunnya kelengkapan dan ketepatan waktu penyampaian data S$*+$SI0$'S, S$*%S dan profil kesehatan" Dengan desentralisasi, pengembangan sistem informasi kesehatan daerah merupakan tanggung #awab pemerintah daerah" -amun belum adanya kebi#akan tentang standar pelayanan bidang kesehatan &termasuk mengenai data dan informasi) mengakibatkan persepsi masing.masing pemerintah daerah berbeda. beda" 7al ini menyebabkan sistem informasi kesehatan yang dibangun tidak standar #uga" 8ariabel maupun format inputoutput yang berbeda, sistem dan aplikasi yang dibangun tidak dapat saling berkomunikasi" Selain di daerah, di lingkungan Kementerian Kesehatan pun belum tersusun satu sistem informasi yang standar sehingga masing.masing program membangun sistem informasinya masing.masing dengan sumber data dari kabupatenkotapro!insi" Akibat keadaan di atas, data yang dihasilkan dari masingmasingdaerah tidak seragam, ada yang tidak lengkap dan ada data !ariabel yang sama dalam sistem informasi satu program kesehatan berbeda dengan di sistem informasi program kesehatan lainnya" 0aka !aliditas dan akurasi data diragukan, apalagi #ika !erifikasi data tidak terlaksana" Ditambah dengan lambatnya pengiriman data, baik ke Dinas Kesehatan maupun ke Kementerian Kesehatan, mengakibatkan informasi yang diterima sudah tidak up to date lagi dan proses pengolahan dan analisis data terhambat" $ada akhirnya para pengambil keputusan pemangku kepentingan mengambil keputusan dan kebi#akan kesehatan tidak berdasarkan data yang akurat" 0elihat berbagai kondisi di atas maka dibutuhkan suatu aplikasi sistem informasi kesehatan yang 3berstandar nasional4 dengan format input maupun output data yang diharapkan dapat mengakomodir kebutuhan dari tingkat pelayanan kesehatan, kabupatenkota, pro!insi, hingga pusat" 'ntuk itu awal tahun */2*, Kementerian Kesehatan melalui $usat data dan Informasi akan meluncurkan aplikasi 4SIKDA Generik4" Seluruh unit pelayanan kesehatan yang meliputi puskesmas dan rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta, dapat terhubung #e#aring ker#asamanya melalui aplikasi SIKDA Generik" Selain itu aplikasi 3SIKDA Generik4 dirancang dan dibuatuntuk memudahkan petugas puskesmas saat melakukan pelaporan ke berbagai program di lingkungan Kementerian Kesehatan" Dengan demikian diharapkan aliran data dari le!el paling bawah sampai ke tingkat pusat dapat ber#alan lancar, terstandar, tepat waktu, dan akurat sesuai dengan yang diharapkan" Diharapkan aplikasi tersebut dapat berguna secara efektif sebagai alat komunikasi pengelola datainformasi di daerah, dapat saling tukar menukar data dan informasi, serta membantu pengelola datainformasi agar selalu siap memberikan data atau gambaran kondisi kesehatan secara utuh dan berdasarkan bukti" Aplikasi 3SIKDA Generik4 merupakan penerapan standarisasi Sistem Informasi Kesehatan, sehingga diharapkan dapat tersedia data dan informasi kesehatan yang cepat, tepat dan akurat dengan mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam pengambilan keputusankebi#akan dalam bidang kesehatan" Sistem Informasi Kesehatan Daerah Sistem kesehatan di Indonesia dapat dikelompokkan dalam beberapa tingkat sebagai berikut9 +ingkat KabupatenKota, dimana terdapat puskesmas dan pelayanan kesehatan dasar lainnya, dinas kesehatan kabupatenkota, instalasi farmasi kabupaten kota, rumah sakit kabupatenkota, serta pelayanan kesehatan ru#ukan primer lainnya" +ingkat $ro!insi, dimana terdapat dinas kesehatan pro!insi, rumah sakit pro!insi, dan pelayanan kesehatan ru#ukan sekunder lainnya" +ingkat $usat, dimana terdapat Departemen Kesehatan, %umah Sakit $usat, dan $elayanan kesehatan ru#ukan tersier lainnya" $ada saat ini di Indonesia terdapat 6 &tiga) model pengelolaan SIK, yaitu 9 $engelolaan SIK manual, dimana pengelolaan informasi di fasilitas pelayanan kesehatan dilakukan secara manual atau paper based melalui proses pencatatan pada buku register, kartu, formulir.formulir khusus, mulai dari proses pendaftaran sampai dengan pembuatan laporan" 7al ini ter#adi oleh karena adanya keterbatasan infrastruktur, dana, dan lokasi tempat pelayanan kesehatan itu berada" $engelolaan secara manual selain tidak efisien #uga menghambat dalam proses pengambilan keputusan mana#emen dan proses pelaporan" $engelolaan SIK komputerisasi offline, pada #enis ini pengelolaan informasi di pelayanan kesehatan sebagian besarseluruhnya sudah dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer, baik itu dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi 0ana#emen &SI0) maupun dengan aplikasi perkantoran elektronik biasa, namun masih belum didukung oleh #aringan internet online ke dinas kesehatan kabupatenkota dan pro!insibank data kesehatan nasional" $engelolaan SIK komputerisasi online, pada #enis ini pengelolaan informasi di pelayanan kesehatan sebagian besarseluruhnya sudah dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer, dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi 0ana#emen dan sudah terhubung secara online melalui #aringan internet ke dinas kesehatan kabupatenkota dan pro!insibank data kesehatan nasional untuk memudahkan dalam komunikasi dan sinkronisasi data" Dalam proses pengelolaan datainformasi kesehatan di Indonesia, standar.standar yang dibutuhkan, baik standar proses pengelolaan informasi kesehatan maupun teknologi yang digunakan, belum memadai" Akses dan sumber daya kesehatan #uga tidak merata, lebih banyak dimiliki oleh daerah.daerah tertentu, terutama di pulau :awa" Akibatnya setiap institusi kesehatan mulai dari puskesmas, rumah sakit, hingga ke dinas kesehatan kabupatenkota dan pro!insi menerapkan sistem informasi menurut kebutuhan masing.masing" 7al ini men#adikan sistem yang digunakan berbeda.beda dan sulit untuk disatukan" Selain itu, kepemilikan dan keamanan data yang dipertukarkan men#adi penghalang untuk menyediakan data yang bisa diakses oleh pihak yang membutuhkan" $enyebab sulitnya mewu#udkan pertukaran data kesehatan di Indonesia yaitu9 $enggunaan platform perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda.beda di setiap daerah" Arsitektur dan bentuk penyimpanan data yang berbeda.beda Kultur kepemilikan data yang kuat dan possessi!e Kekhawatiran akan masalah keamanan data
Konsep SIKDA Generik Ketersediaan informasi kesehatan sangat diperlukandalam penyelenggaraan upaya kesehatan yang efektif dan efisien" Berdasarkan '' -o" 6; tahun *//5 tentangKesehatan, di#elaskan mengenai tanggung #awab pemerintah dalam ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi , fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara dera#at kesehatan yang setinggi.tingginya" Informasi kesehatan ini dapat diperoleh melalui Sistem Informasi Kesehatan atau SIK" Dengan berlakunya sistem otonomi daerah, maka pengelolaan SIK merupakan tanggung #awab dan wewenang masing.masing pemerintah daerah" $emerintah pusatKementerian Kesehatan, bertanggung #awab dalam pengembangan sistem informasi kesehatan skala nasional dan fasilitasi pengembangan sistem informasi kesehatan daerah" $emerintah daerah pro!insidinas kesehatan pro!insi, bertanggung #awab dalam pengelolaan sistem informasi kesehatan skala pro!insi" $emerintah daerah kabupatenkota dinas kesehatan kabkota, bertanggung #awab dalam pengelolaan sistem informasi kesehatan skala kabupatenkota" Dampak dari otonomi daerah tersebut, setiap pemerintah daerah melakukan pengelolaan dan pengembangan SIK berbasis teknologi informasi yang berbeda. beda sesuai dengan kemampuan masing.masing" Sehingga saat ini terdapat berbagai #enis SIK yang berbeda.beda di tiap daerah, baik itu berbeda dari sisi sistem operasi, bahasa pemrograman maupun data basenya" Secara umum dapat disimpulkan bahwa 9 SIK di Indonesia belum terintegrasi satu dengan lainnya" Informasi kesehatan masih terfragmentasi dan belum mampu mendukung penetapan kebi#akan serta kebutuhan pemangku kebi#akan" 0enindaklan#uti permasalahan tersebut maka $emerintah wa#ib mengembangkan sistem informasi kesehatan yang dapat mengintegrasikan dan memfasilitasi proses pengumpulan dan pengolahan data, serta komunikasi data antar pelaksana pelayanan kesehatan mulai dari fasilitas pelayanan kesehatan sampai dengan tingkat pusat, sehingga dapat meningkatkan kualitas informasi yang diperoleh" $ada saat bersamaan #uga memperbaiki proses pengolahan informasi yang ter#adi di daerah, yang pada akhirnya dapat mendukung pemerintah dalam penguatan sistem kesehatan di Indonesia" SIKDA Generik merupakan Sistem Informasi Kesehatan Daerah yang dirancang untuk dapat memenuhi berbagai persyaratan minimum yang dibutuhkan dalam pengelolaan informasi kesehatan daerah, dari proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan, sampai dengan diseminasi informasi kesehatan" SIKDA Generik dirancang untuk men#adi standar bagi pemerintah daerah dalam pengelolaan informasi kesehatan di wilayahnya" SIKDA Generik hadir melalui proses in!entarisasi berbagai SIKDA elektronik yang saat ini ber#alan dan digunakan di daerah, memilih yang terbaik, kemudian dianalisis sehingga dihasilkan satu set deskripsi kebutuhan SIKDA Generik, yang mewakili kebutuhan seluruh komponen dalam sistem kesehatan Indonesia dan disesuaikan dengan standar yang diatur dalam $edoman -asional SIK" Langkah selan#utnya dari pengembangan SIKDA Generik ini adalah mendistribusikan aplikasi SIKDA Generik kepada pemerintah daerah yang belum memilikimenggunakan" 'ntuk pemerintah daerah yang telah memilikimenggunakan SIKDA elektronik dapat tetap menggunakannya dengan beberapa penyesuaian terhadap $edoman -asional SIK atau beralih ke SIKDA Generik"
%uang Lingkup %uang lingkup dan interaksi dari berbagai komponen dalam SIKDA Generik dapat dilihat dalam bagan berikut 9
0odel SIKDA Generik dapat dilihat pada gambar berikut 9
Keterangan 9 <asilitasinstitusi kesehatan yang masih manualpaper based, data dientri di computer entry station SIKDA Generik yang ada di kantor dinas kesehatan kabkota" Data yang dientri bisa berbentuk data indi!idual maupun agregat" Khusus untuk data puskesmas, data dientri melalui Sub Sistem SI0 $uskesmas pada SIKDA Generik sehingga data yang diinput adalah data pasien secara indi!idual" $uskesmas yang telah memiliki perangkat komputer tetapi belum menggunakan aplikasi SI0$'S dapat menggunakanaplikasi SIKDA Generik, yang terhubung ke data base lokal di puskesmas tersebut atau langsung terhubung ke data base SIKDA Generik di Ser!er SIKDA Generik yang ditempatkan di Kantor Dinkes kabKota melalui #aringan internet online" $uskesmas, rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang sudah menggunakan komputer ataupun aplikasi sistem informasi mana#emen lainnya, dapat melakukan eksportsinkronisasimigrasi file data base secara online melalui internet melalui Sub Sistem Komunikasi Data pada SIKDA Generik" Setiap pemangku kepentingan dapat mengakses informasi kesehatan pada SIKDA Generik melalui Sub Sistem (=ecuti!e Information Dashboard, yang berisi indikator.indikator kesehatan kabkota yang merupakan rangkuman dari data.data puskesmas, rumah sakit, dan instalasi farmasi kabkota" Laporaninformasi disa#ikan secara ringkas dalam bentuk grafik, tabel, maupun statistik, dengan berbagai kriteria yang dapat ditentukan sesuai keinginan pengguna"
Komunikasi data Sesuai dengan tu#uan dikembangkannya SIKDA Generik, yaitu untuk membangun suatu data base kesehatan Indonesia yang komprehensif, SIKDA Generik harus mampu menghimpun, mengolah dan mendistribusikan semua data kesehatan dari berbagai pelaksana kesehatan di Indonesia, baik pelaksana kesehatan yang telah memiliki sistem informasi elektronik maupun masih paper based" Dengan berbagai sistem pengelolaan informasi yang berbeda.beda, maka SIKDA Generik dituntut untuk dapat berkomunikasi secara interaktif, memiliki kemampuan interoperabilitas yang tinggi, sehingga dapat berkomunikasi dan melakukan pertukaran data kesehatan dengan sistem lainnya yang sudah ber#alan" Kemampuan interoperabilitas adalah kemampuan sistem untuk saling tukar menukar data atau informasi dan saling dapat mempergunakan data atau informasi tersebut" Interoperabilitas bukan berarti penentuan atau penyamaan penggunaan platform perangkat keras, atau perangkat lunak semisal operating system tertentu, bukan pula berarti penentuan atau penyeragaman data base" -amun berupa penyamaan format pertukaran data yang digunakan, misalnya dengan menggunakan format data dalam bentuk data base S>L, Access, (=cell, maupun dalam format ?0L"
<ormat Data Ada beberapa bentuk format standar yang dapat digunakan untuk melakukan pertukaran data, yang umum digunakan adalah ?0L" ?0L atau e?tensible 0arkup Language merupakan format data yang sering digunakan dalam dunia world wide web" ?0L terdiri atas sekumpulan tag yang terdiri dari data" Satu set data dalam ?0L dimulai dengan tag pembuka dan diakhiri dengan tag penutup" ?0L adalah sebuah format dokumen yang mampu men#elaskan struktur dan semantik &makna) dari data yang dikandung oleh dokumen tersebut" Berbeda dengan 7+0L yang lebih berorientasi pada tampilan &appearance), ?0L lebih fokus pada substansi data, sehingga lebih cocok digunakan sebagai media pertukaran data" Kelebihan ?0L dibandingkan format teks biasa adalah struktur data yang ditransfer tidak 3hilang4, demikian #uga deskripsi tentang semantik datanya" Dengan karakteristik demikian ?0L telah men#adi standar de.facto bagi pertukaran data antar aplikasi komputer" Spesifikasi format telah distandarkan untuk men#adi referensi yang sama bagi tiap aplikasi komputer yang memerlukan" Konten Data Selain format data, konten data yang dipertukarkan #uga harus seragam, misalnya dalam penulisan kode dan penamaan !ariabel data dan definisi operasionalnya, sehingga pada saat proses import dan eksport data, semua data dapat tersinkronisasi dengan baik dan lengkap serta sesuai dengan yang diinginkan" 0isalnya dalam proses sinkronisasi data indi!idu pasien puskesmas, mulai dari penomoran rekam medik pasien, kode #enis kun#ungan, nama poliklinik, kode dan penamaan penyakit, kode obat dan atributnya, sampai dengan #enis tenaga kesehatan yang menangani pasien tersebut, harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan" @ontoh !ariabel data dan aturan penomoranpenulisan seperti yang ditun#ukan pada tabel berikut 9
Desain Sistem Berdasarkan ruang lingkup Sistem Kesehatan Daerah, maka SIKDA Generik dirancang mengikuti komponen pelaksana kesehatan yang ada didalamnya yaitu $uskesmas, Dinas Kesehatan KabKota dan $ro!insi" Sehingga SIKDA Generik terbagi men#adi beberapa sub sistem sebagai berikut 9 Sistem Informasi 0ana#emen $uskesmas &SI0$uskesmas) Sistem Informasi 0ana#emen Dinas Kesehatan &SI0 Dinkes) Sistem Informasi (ksekutif Sistem Komunikasi Data Sistem Informasi 0ana#emen $uskesmas &SI0 $uskesmas)
SI0 $uskesmas Aplikasi SI0 $uskesmas digunakan di puskesmas dalam kegiatan pencatatan berbagai kegiatan pelayanan, baik itu kegiatan dalam gedung maupun kegiatan luar gedung, dan dapat dilakukan koneksi data base secara oline melalui #aringan internet ke Ser!er SIKDA Generik di dinas kesehatan, maupun ke data base lokal yang ada di puskesmas" Kegiatan puskesmas yang mampu ditangani oleh SI0 $uskesmas adalah 9 $engelolaan informasi riwayat medis pasien per indi!idu $engelolaan informasi kun#ungan pasien ke puskesmas" $engelolaan informasi kegiatan pelayanan kesehatan dalam gedung, meliputi9 $elayanan rawat #alan &poliklinik umum, gigi,KIA, imunisasi, dll) $elayanan 'GD $elayanan rawat inap $engelolaan informasi pemakaian dan permintaan obatfarmasi di puskesmas, pos obat desa, pos 'KK" $engelolaan informasi tenaga kesehatan puskesmas $engelolaan informasi sarana dan peralatan &in!entaris) puskesmas $engelolaan informasi kegiatan luar gedung yang meliputi 9 Kegiatan puskesmas pembantu, puskesmas keliling, bidan desa, posyandu, polindes,poskesdes, poskestren" $engelolaan informasi pembiayaan kesehatan masyarakat dan keuangan puskesmas $engelolaan informasi giAi masyarakat $engelolaan informasi sur!eilans &pengendalian penyakit) $engelolaan informasi promosi kesehatan $engelolaan informasi kesehatan lingkungan $engelolaan pelaporan internal dan ekternal puskesmas
Sistem Informasi 0ana#emen Dinas Kesehatan &SI0 Dinkes) Aplikasi ini berfungsi untuk menangani pencatatan dan pengelolaan data yang berasal dari9 $engelolaan data puskesmas, berfungsi untuk mencatat dan mengelola data manual dari puskesmas yang ada dalam wilayah ker#a dinkes kabupatenkota, yang bersifat agregat" $engelolaan data rumah sakit tingkat kabupatenkota, berfungsi untuk mengentri data manual yang berasal dari rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta, yang berada dalam wilayah ker#a dinkes kabupatenkota yang bersifat agregat" $engelolaan data rumah sakit tingkat pro!insi, berfungsi untuk mengentri data manual yang berasal dari rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta, yang berada dalam wilayah ker#a dinkes pro!insi yang bersifat agregat" $engelolaan data apotekinstalasi farmasi, berfungsi untuk mencatat dan mengelola data manual yang berasal dari apotekinstalasi farmasi baik pemerintah maupun swasta, yang berada dalam wilayah ker#a dinkes kabupatenkota, yang bersifat agregat" $engelolaan data penun#ang, berfungsi untuk mencatat dan mengelola data manual, yang bersifat agregat, yang berasal dari laboratorium radiologifasilitas penun#ang lainnya, baik itu milik pemerintah maupun swasta yang berada dalam wilayah ker#adinkes kabupatenkota" $engelolaan data kesehatan lainnya, yang berfungsi untuk mencatat dan mengelola data kesehatan yang berasal dari fasilitas kesehatan selain puskesmas, rumah sakit, apotekinstalasi farmasi, dan laboratorium penun#ang, yang berada dalam wilayah ker#a dinas kesehatan, misalnya dari lembaga lintas sektor &institusi non kesehatan), praktik dokter dan klinik, lembaga sur!ei, dan organisasi kesehatan lainnya, yang berada dalam wilayah ker#a dinas kesehatan" $engelolaan data SD0, yang berfungsi untuk mencatat dan mengelola data SD0 kesehatan di kabupatenkotapro!insi" $engelolaan data aset, berfungsi untuk mencatat dan mengelola data aset pada dinkes kabupatenkota dan dinkes $ro!insi" $ada SI0 Dinkes, data yang dientri bersifat agregat" Sistem Informasi (ksekutif Sistem Informasi (ksekutif, berfungsi untuk menampilkan profil kesehatan daerah, yang di dalamnya berisi indikator kesehatan daerah yang merupakan rangkuman dari data.data puskesmas, rumah sakit, dan gudang farmasi kabupatenkota" Informasi disa#ikan secara ringkas dalam bentuk grafik, tabel, maupun statistik, yang dapat diakses oleh #a#aran pimpinan misalnya bupati, gubernur, kepala dinas kesehatan, dan pemangku kepentingan lainnya" Sistem Komunikasi Data Kesehatan Sistem Komunikasi Data Kesehatan, berfungsi untuk menangani proses sinkronisasi migrasi data yang berbentuk soft copy yang berasal dari dinas kesehatan kabupatenkota, puskesmas, rumah sakit, laboratorium, apotekfarmasi, dan institusi kesehatan lainnya yang telah menggunakan perangkat komputer, aplikasi sistem informasi mana#emen dan telah terhubung secara online melalui #aringan internet ke data base SIKDA Generik dalam proses pengelolaan data" :enis data yang dikomunikasikan adalah sebagai berikut 9 Data umum fasilitas pelayanan kesehatan Data pasien baru Data kun#ungan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan Data morbiditas Data pengelolaan obat dan alat kesehatan Data pengelolaan sarana dan prasarana fasilitas pelayanan kesehatan Data pengelolaan tenaga kesehatan dan non kesehatan Data statistik daerah
+ahap pelaksanaan SIKDA Generik SIKDA Generik mulai dipikirkan pengembangannya pada saat dirasakan adanya kebutuhan suatu sistem yang memenuhi kebutuhan pengelolaan data dan informasi yang standar, dapat terintegrasi secara nasional dan dapat diterapkan di wilayah dengan sumber daya yang terbatas" 7al ini terealisasi dengan adanya bantuan teknis dari GIB &+he Deutsche Gesellschaft fCr Internationale Busammenarbeit) untuk $usat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan" $engembangan SIKDA Generik mulai terlihat hasilnya dengan selesainya modul SI0 $uskesmas berupa prototype testing di $usdatin dan prototype testing untuk puskesmas per tanggal 62 Agustus */22" Sesuai dengan rencana, per 6/ September */22 akan selesai" 0odul Bank Data dan SI0 Dinkes &u#i coba)" Bank data di $usdatin &u#i coba), di Dinkes dengan men#alankan prototype puskesmas) dan per 6/ oktober */22 diharapkan 0odul Konekti!itas &Sistem Komunikasi Data) selesai" dan membuat 3@onnectathon4, dimulai dengan 6 D 1 sistem yang sudah #adi" &@onnectathon untuk mengu#i dan memilih !endor)" Integrasi dengan aplikasi.aplikasi di rumah sakit, instalasi farmasiapotek dan fasilitas penun#ang lain akan mulai dilaksanakan tahun */2* Dalam penerapan SIKDA Generik ada beberapa hal yang harus ada dan dipersiapkan yaitu pelatihan, pendampingan, dan perubahan budaya ker#a" Dari ketiga hal tersebut, dua yang pertama yaitu pelatihan dan pendampingan sudah diakomodir oleh $usdatin Kemenkes dan sudah disiapkan anggarannya" Sedangkan yang nomor tiga yaitu kesiapan dan kemauan para pengguna sendiri, merupakan tantangan tersendiri bagi terlaksananya penerapan SIKDA Generik, akan tetapi ini pun pasti bisa diinter!ensi mungkin dengan berbagai cara seperti pelatihan, workshop dan pendampingan dalam pengelolaan dan pemanfaatan data, publikasi pemanfaatan data, pemberian penghargaan dan publikasi bagi daerah dengan pengelolaan SIKDA terbaik" +antangan dalam penerapan SIKDA Generik Di Indonesia terdapat 26E kabupatenkota &kondisi tahun *//5*/2/) yang termasuk daerah bermasalah kesehatan &DBK) danatau daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan &D+$K) yang pada umumnya merupakan daerah yang masih kurang dalam ketersediaan infrastrukur dan SD0" 7al ini men#adi suatu tantangan dan perlu persiapan dan perencanaan khusus dalam penerapan SIKDA Generik di daerah.daerah tersebut" Fleh karena itu untuk penerapan SIKDA Generik dan pengembangan SIK secara umum, telah diupayakan penyediaan sebagian kebutuhan dana dari Global <und" $ersiapan dan perencanaan tersebut digunakan untuk9 $engadaan hardware, pengiriman dan instalasi &'SD 51*,162 D 2"2/ dana G<) Sub.contract penerapan di lapangan &'SD *,662,/// D2"/5 dana G<) 2 !endor 2 wilayah atau 2 !endor untuk semua
8endor harus mempunyai9 . 2 tim di setiap kabupaten . +raining classroom &ruang pelatihan) . %otasi $endampingan rutin &2 hari kun#ungan ke puskesmas setiap minggu 6" 0ana#emen proyek SIKDA &oleh $usdatin) 8endor $erformance @ontract 0ana#emen $erlu dipikirkan pula adanya kabupatenkota atau puskesmas yang sudah menerapkan SIK komputerisasi online dan telah memiliki bank data yang telah terisi data" 'ntuk daerah tersebut harus terus diberikan dorongan dan monitoring, serta disediakan koneksi agar data yang ada dapat masuk ke bank data nasional" 'ntuk program kesehatan yang selama ini telah memiliki sistem informasi yang terpisah.pisah, perlu dilakukan ad!okasi agar se#alan dengan penerapan SIKDA Generik, sistem informasi program.program yang terpisah mulai diakhiri" Dengan demikian akan mengurangi fragmentasi" Dalam pengembangan aplikasi biasanya menggunakan #asa pihak ketiga &!endor), 0engingat SIK dikembangkan menu#u ke sistem komputerisasi online, perlu adanya #aminan interoperabilitas dan konekti!itas dari aplikasi yang dikembangkan" Fleh karena itu perlu dilakukan kegiatan semacam connectathon" @onnectathon adalah kegiatan untuk mengu#i interoperabilitas dan konekti!itas dari suatu sistem teknologi informasi, mengikuti spesifikasi yang telah ditentukan oleh I7( &Integrating the 7ealthcare (nterprise, inisiatif bersama dari profesional kesehatan dan industri untuk meningkatkan metode sistem komputer dalam berbagi informasi kesehatan) a oint initiative o! "ea#t"$are %ro!essiona#s and ind&stry to im%rove t"e 'ay $om%&ter systems in "ea#t"$are s"are in!ormation(
Kesimpulan
Saat ini sedang dikembangkan SIKDA Generik, yaitu aplikasi sistem informasi kesehatan daerah yang berlaku secara nasional yang menghubungkan secara online dan terintegrasi seluruh puskesmas, rumah sakit, dan sarana kesehatan lainnya, baik itu milik pemerintah maupun swasta, dinas kesehatan kabupatenkota, Dinas Kesehatan $ro!insi, dan Kementerian Kesehatan" Aplikasi SIKDA Generik dikembangkan untuk menindaklan#uti permasalahan SIK di Indonesia yang belum terintegrasi, informasi kesehatan masih terfragmentasi dan belum mampu mendukung penetapan kebi#akan serta kebutuhan pemangku kebi#akan" Aplikasi SIKDA Generik dikembangkan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan serta meningkatkan ketersediaan dan kualitas data dan informasi mana#emen kesehatan melalui pemanfaatan teknologi informasi komunikasi" Aplikasi SIKDA Generik dirancang untuk dapat memenuhi berbagai persyaratan minimum yang dibutuhkan dalam pengelolaan informasi kesehatan daerah, dari proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan, sampai dengan diseminasi informasi kesehatan" SIKDA Generik dirancang untuk men#adi standar bagi pemerintah daerah dalam pengelolaan informasi kesehatan di wilayahnya" SIKDA Generik terbagi men#adi beberapa sub sistem sebagai berikut 9 Sistem Informasi 0ana#emen $uskesmas Sistem Informasi 0ana#emen Dinas Kesehatan Sistem Informasi (ksekutif Sistem Komunikasi Data G" +ahapan pengembangan dan pelaksanaan SIKDA Generik9 0odul SI0 $uskesmas berupa prototype testing di $usdatin dan prototype testing untuk puskesmas selesai per tanggal 62 Agustus */22" 0odul Bank Data dan SI0 Dinkes &u#i coba), Bank data di $usdatin &u#i coba), di Dinkes &dengan men#alankan prototype puskesmas) akan selesai per 6/ September */22" 0odul Konekti!itas &Sistem Komunikasi Data) diharapkan selesai per 6/ oktober */22" 3@onnectathon4, dimulai dengan 6 D 1 sistem yang sudah #adi" $endistribusian, pelatihan, pendampingan, dan perubahan budaya ker#a" E" 'ntuk pemerintah daerah yang telah memilikimenggunakan SIKDA elektronik dapat tetap menggunakannya dengan beberapa penyesuaian terhadap $edoman -asional SIK atau beralih ke SIKDA Generik" 5" +antangan penerapan SIKDA Generik9 $enerapan untuk daerah dengan keterbatasan infrastruktur dan SD0 seperti di 26E kabupatenkota DBKD+$K" $enyediaan koneksi agar data yang ada di kabupatenkota atau puskesmas yang sudah menerapkan SIK komputerisasi online dan telah memiliki bank data yang telah terisi data dapat masuk ke bank data nasional" Ad!okasi untuk program kesehatan yang selama ini telah memiliki sistem informasi yang terpisah.pisah, agar mulai diakhiri se#alan dengan penerapan SIKDA Generik, untuk mengurangi fragmentasi" @onnecthathon untuk mengu#i interoperabilitas dan konekti!itas dari aplikasi yang dikembangkan"