Anda di halaman 1dari 17

Hama Penyakit Tanaman Buah Naga

Hama yang paling sering menyerang dalam budidaya buah naga antara lain :

Tungau (Tetranycus sp.)
Tungau berukuran sangat kecil dengan bentuk menyerupai laba-laba dan bersifat polyfag, yaitu
menyerang hampir segala jenis tanaman. Serangga dewasa berukuran kurang lebih 1 mm dan
aktif di siang hari. Siklus hidup tungau berkisar antara 14-15 hari. Tungau menyerang tanaman
buah naga dengan cara menghisap cairan batang dan cabang. Akibatnya dipermukaan kulit
batang atau cabang tanaman yang terserang muncul bintik-bintik kuning atau cokelat. Serangan
yang berat akan menyebabkan tanaman buah naga tumbuh tidak normal.


Pengendalian tungau bisa dilakukan dengan penyemprotan pestisida nabati 3-4 hari sekali,
seperti nimba, tagetes, eceng gondok, atau rumput laut. Untuk memulihkan tanaman yang
terserang tungau diberikan nutrisi tanaman organik, baik melalui akar, dengan cara dikocor,
maupun melalui tubuh tanaman, dengan cara disemprot.

Kutu Kebul (Bemisia tabaci)
Salah satu hama utama dalam budidaya buah naga adalah kutu kebul. Imago serangga dewasa
berukuran 1-1,5 mm, berwarna putih, dan sayapnya ditutupi lapisan lilin yang bertepung.
Serangga dewasa biasanya berkelompok pada permukaan bagian bawah cabang. Jika tanaman
disentuh biasanya serangga akan beterbangan seperti kabut atau kebul putih. Gejala serangan
kutu kebul pada tanaman buah naga ditandai dengan adanya bercak nekrotik akibat rusaknya sel-
sel dan jaringan tanaman pada batang atau cabang yang terserang. Ekskresi kutu kebul berupa
madu yang merupakan media tempat tumbuhnya embun jelaga yang berwarna hitam. Hal ini
menyebabkan proses fotosintesis berlangsung tidak normal. Selain kerusakan langsung pada
tanaman, kutu kebul merupakan serangga yang sangat berbahaya karena berperan sebagai vektor
penular virus tanaman. Kerugian akibat serangan kutu kebul dapat mencapai 20-100%. Hingga
saat ini, tercatat sebanyak 60 jenis virus yang berpotensi ditularkan oleh kutu kebul.

Pengendalian hama kutu kebul dapat dilakukan secara kultur teknis, yaitu dengan menerapkan
metode strip-planting yaitu penerapan tanaman perangkap. Tanaman perangkap bisa ditanam
mengelilingi areal budidaya buah naga sehingga membentuk pagar yang rapat. Beberapa
tanaman yang efektif digunakan sebagai perangkap kutu kebul antara lain, jagung, bunga
matahai, kacang panjang, dan buncis. Selain penerapan strip planting, pengendalian gulma juga
harus dilakukan secara rutin. Gulma sangat berpotensi sebagai inang kutu kebul.

Untuk mengurangi populasi serangga bisa dengan pemasangan alat perangkap yellow trap
sebanyak 40 buah/ha. Pengendalian hayati dapat dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami
kutu kebul, antara lain sebagai berikut :
1. Kumbang predator Menochilus sexmaculatus (Coccinelidae) yang memiliki siklus hidup
18-24 hari dengan kemampuan memangsa nimfa kutu kebul sebanyak 200-400 ekor. Satu
ekor kumbang betina mampu menghasilkan telur sebanyak 3.000 butir.
2. Parasitoid Encarcia formosa, satu ekor serangga betinanya mampu menghasilkan telur
sebanyak 100-200 butir.
Penyemprotan pestisida nabati seperti nimba, tagetes, eceng gondok, atau rumput laut harus
dilakukan secara rutin dengan interval 3-4 hari sekali.

Untuk memperkuat kondisi tanaman agar mampu bertahan dari infeksi virus yang ditularkan oleh
kutu kebul maka diperlukan penyemprotan mengunakan nutrisi organik secara rutin dengan
interval 7 hari sekali. Pemberian nutrisi organik bertujuan untuk memberikan asupan yang cukup
pada tanaman, sehingga tanaman tetap sehat. Tanaman yang sehat memiliki daya tahan yang
baik dari serangan hama penyakit.

Kutu sisik (Pseudococcus sp.)
Hama ini lebih menyukai berapa pada bagian batan atau cabang tanaman buah naga yang tidak
terkena sinar matahari. Batang atau cabang tanaman terserang telihat kusam.

Pengendalian hama Peudococcus sp. bisa dilakukan dengan penyemprotan pestisida nabati 3-4
hari sekali, seperti nimba, tagetes, eceng gondok, atau rumput laut. Untuk memulihkan tanaman
yang terserang, berikan nutrisi tanaman organik, baik melalui akar, dengan cara dikocor, maupun
melalui tubuh tanaman, dengan cara disemprot.

Kutu Batok (Aspidiotus sp.)
Hama kutu batok menyerang tanaman buah naga dengan cara mengisap cairan batang atau
cabang, sehingga pada bagian tanaman terserang berwarna kuning.

Pengendalian hama Kutu Batok (Aspidiotus sp.) bisa dilakukan dengan penyemprotan pestisida
nabati 3-4 hari sekali, seperti nimba, tagetes, eceng gondok, atau rumput laut. Untuk memulihkan
tanaman yang terserang, berikan nutrisi tanaman organik, baik melalui akar, dengan cara
dikocor, maupun melalui tubuh tanaman, dengan cara disemprot.

Bekicot
Hama bekicot menyerang tanaman buah naga terutama pada musim hujan. Bekicot menyerang
tanaman buah naga pada malam hari dengan cara menggerogoti batang atau cabang tanaman
sehingga bagian tanaman yang luka berpotensi terinfeksi oleh penyakit sekunder yang
disebabkan oleh fungi maupun bakteri.

Pengendalian bekicot bisa dilakukan secara fisik yaitu dengan melakukan pengontrolan lahan
dan mengambil berkicot yang menempel pada tanaman Lebih efektif pengendalian dengan cara
ini dilakukan pada malam hari, karena bekicot memiliki aktifitas yang tinggi pada malam hari.

Semut
Pada umumnya, semut akan muncul pada saat tanaman buah naga mulai berbunga. Bunga buah
naga memiliki aroma khas dan mengeluarkan cairan yang berasa manis. Semut menyerang
dengan mengerubungi bungan yang baru kuncup dan mengakibatkan kulit buah akan berbintik-
bintik cokelat. Hal ini tentunya mengakibatkan kualitas buah turun dan harga menjadi rendah.
Pengendalian dilakukan dengan menaburkan kapur di sekitar batang utama.

Burung
Gangguan burung umumnya jarang terjadi sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Biasanya burung
menyerang buah naga yang telah masak. Pemanenan tepat waktu dapat mengurangi resiko
serangan burung tersebut.

PENYAKIT BUAH NAGA

Tidak banya jenis penyakit yang menyerang tanaman buah naga. Umumnya penyakit mulai
menyerang tanaman akibat sanitasi kebun tidak dijaga dengan baik. Jika tanaman terserang
penyakit maka harus segera dilakukan penanganan agar tidak menyebar ke tanaman yang lain.
Berikut beberapa penyakit yang biasa ditemui pada tanaman buah naga dan cara pengendalian
yang dapat dilakukan.

Busuk Pangkal Batang
Penyakit busung pangkal batang umumnya menyerang pada saat awal penanaman. Gejala
serangan ditandai dengan adanya pembusukan pada pangkal batang sehingga menyebabkan
batang berair dan berwarna kecokelatan. Pada daerah terserang terdapat bulu-bulu putih halus
yang merupakan miselium cendawan. Penyakit ini disebabkan oleh serangan cendawan
Sclerotium rolfsii Sacc. dan lebih sering menyerang tanaman pada saat cuaca lembab.

Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan pengaturan drainase dan kelembaban pada saat
musim hujan. Penyemprotan tanaman menggunakan pestisida nabati, seperti daun serai, bawang
putih, kunyit, serta bawang merah. Bahan-bahan tersebut direbus dan disemprotkan pada
tanaman. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan pemanfaatan agensia hayati, seperti
Trichoderma sp. dan Gliocldium sp.

Busuk Bakteri
Serangan penyakit ini desebabkan oleh infeksi bakteri Pseudomonas sp. Gejala tanaman yang
terserang penyakit busuk bakteri ditandai dengan adanya pembusukan pada pangkal batang,
terdapat lendir putih kekuningan pada daerah serangan, serta tanaman tanpak kusan dan layu.

Pengendalian terhadap serangan bakteri ini dilakukan dengan melakukan sanitasi kebun secara
rutin, perbaikan drainase untuk mencegah adanya genangan air, pencabutan tanaman terserang
dan tanah disekitar titik tanam dibuang jauh dari areal budidaya. Usahakan pembuangan tanah
tersebut jangan sampai tercecer. Lubang bekas titik tanam ditaburi dengan kapur agar pH tanah
lokal meningkat. Penyemprotan tanaman menggunakan pestisida nabati, seperti daun serai,
bawang putih, kunyit, serta bawang merah. Bahan-bahan tersebut direbus dan disemprotkan pada
tanaman. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan pemanfaatan agensia hayati, seperti
Trichoderma sp. dan Gliocldium sp.

Fusarium
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporium. Gejala serangan antara lain
cabang tanaman berkerut, layu dan busuk berwarna cokelat. Secara umum gejala yang tampak
hampir sama dengan serangan penyakit busuk bakteri.

Pengendalian terhadap serangan bakteri ini dilakukan dengan melakukan sanitasi kebun secara
rutin, perbaikan drainase untuk mencegah adanya genangan air, pencabutan tanaman terserang
dan tanah disekitar titik tanam dibuang jauh dari areal budidaya. Usahakan pembuangan tanah
tersebut jangan sampai tercecer. Lubang bekas titik tanam ditaburi dengan kapur agar pH tanah
lokal meningkat. Penyemprotan tanaman menggunakan pestisida nabati, seperti daun serai,
bawang putih, kunyit, serta bawang merah. Bahan-bahan tersebut direbus dan disemprotkan pada
tanaman. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan pemanfaatan agensia hayati, seperti
Trichoderma sp. dan Gliocldium sp.

PANEN BUAH NAGA

Panen merupakan kegiatan memetik buah yang telah siap panen atau mencapai kematangan
optimal sesuai dengan standar yang ditentukan pasar. Tujuannya adalah untuk memperoleh hasil
sesuai dengan tingkat kematangan buah. Umumnya produk hortikultura merupakan produk yang
cepat sekali rusak. Meskipun mutunya bagus, tetapi jika pemanenan dilakukan dengan tidak
benar maka akan menurunkan kualitasnya. Pada bagian ini akan dibahas tentang panen buah
naga Super Red (Hylocereus costaricensis).

Setelah berumur 1,5-2 tahun tanaman buah naga mulai berbunga. Buah naga Super Red siap
panen memerlukan waktu antara 50-55 hari sejak muncul bunga. Setelah bunga muncul pada
bagian cabang atau tangkai buah diberi tanda tanggal munculnya bunga tersebut mengguunakan
kertas dan ditulis dengan spidol, lalu kertas dibungkus dengan plastik bening agar tidak rusak.
Biasanya pada 2 tahun pertama, setiap tiang mampu menghasilkan 8-10 buah naga dengan bobot
400-600 gram/buah. Umur produktif tanaman buah naga berkisar 15-20 tahun.

Ciri-Ciri buah naga siap panen :
1. Umur buah sejak telah mencapai 50-55 hari setelah muncul bunga;
2. Warna kulit buah mengkilat dengan sisik berubah dari hijau menjadi kemerahan;
3. Mahkota buah telah mengecil;
4. Kedua pangkal buah keriput dan kering;
5. Bentuk buah bulat sempurna dan besar dengan bobot diperkirakan 400-600 g.

Waktu panen dilakukan pada pagi hari antara pukul 06.00-09.00 atau sore hari antara pukul
15.00-17.00. Pemanenan dilakukan saat cuaca cerah dan tidak hujan. Hindari panen pada kondisi
lembab karena dapat memicu serangan patogen pada saat penyimpanan.

Pemanenan buah naga harus dilakukan dengan benar untuk menjaga kualitas buah. Cara dan
tahap pemanenan adalah sebagai berikut :
1. Kenakan sarung tangan agar tidak melukai kulit buah.
2. Gunakan gunting atau alat potong lain yang tajam untuk memotong tangkai buah.
3. Potong buah tepat pada tangkainya, lakukan dengan hati-hati, jangan sampai melukai
kulit buah maupun percabangan tempat buah tersebut.
4. Bungkus buah yang telah dipanen dengan koran dan diletakkan ke dalam keranjang
dengan posisi tangkai buah menghadap ke bawah. Bagian bawah keranjang dilapisi
dengan daun kering atau kertas koran.
5. Bagian atas buah juga dilapisi dengan daun kering atau kertas koran untuk mengurangi
tekanan buah pada lapisan di atasnya.
6. Tinggi lapisan buah tidak lebih dari 3 lapis agar buah bagian bawah tidak menerima
beban terlalu berat.
http://kukuharifwicaksana.blogspot.com/2013/07/hama-penyakit-tanaman-buah-naga.html
Hama dan Penyakit Tanaman Buah Naga

Hama dan penyakit tanaman buah naga terdiri atas beragam jenis. Walaupun demikian, tanaman
buah naga sebenarnya termasuk tanaman yang tahan banting dan relatif mudah perawatannya.
Namun tentunya dalam budidaya selalu ada gangguan hama dan penyakit yang menyerang yang
bisa mengakibatkan hasil produksi yang tidak maksimal dan bisa mengalami kerugian. Oleh
karena itu harus diperhatikan apabila anda menjumpai gangguan hama dan penyakit yang
menyerang tanaman buah naga.

Adapun gangguan hama yang menyerang tanaman buah naga yaitu :

Tungau
Hama Tungau (Tetranychus sp.) akan menyerang kulit batang atau cabang yang merusak
jaringan klorofil yang berfungsi untuk asimilasi dari hijau menjadi cokelat. Penanggulangannya
dengan menyemprotkan Omite dengan dosis 1-2 gr/ltr air yang dilakukan 2-3 kali seminggu.

Kutu Putih
Tanaman buah naga yang diserang hama kutu putih (mealybug) pada permukaan batang atau
cabang akan berselaput kehitaman dan terlihat kotor. Hama ini bisa dikendalikan dengan
menyemprotkan Kanon dengan dosis 1-2 cc/ltr air seminggu sekali pada cabang yang diserang.
Biasanya dua kali penyemprotan hama kutu putih sudah hilang.

Kutu Sisik
Hama kutu sisik (Pseudococus sp.) umumnya berada pada bagian cabang yang tidak terkena
matahari langsung dan cabang yang diserang hama ini akan terlihat kusam. Hama ini juga bisa
diatasi dengan penyemprotan Kanon dengan dosis sama dengan pengendalian hama kutu putih
pada sela-sela tanaman yang ternaungi atau tidak terkena sinar matahari.

Kutu Batok
Hama kutu batok (Aspidiotus sp.) menyerang tanaman dengan mengisap cairan pada batang atau
cabang yang menyebabkan cabang berubah menjadi berwarna kuning. Pengendaliannya juga
bisa menggunakan cara yang sama dengan pengendalian hama kutu putih dan kutu sisik.

Bekicot
Hama bekicot sangat merugikan tanaman buah naga karena merusak batang atau cabang dengan
menggerogotinya dan dapat mengakibatkan cabang busuk. Hama ini disebabkan karena
kebersihan kebun yang kurang terjaga.

Semut
Pada umumnya semut akan muncul pada saat tanaman buah naga mulai berbunga. Semut mulai
mengerubungi bunga yang baru kuncup dan akan mengakibatkan kulit buah nantinya akan
berbintik-bintik berwarna coklat yang tentunya harga buah akan menurun dengan kualitas seperti
itu. Pengendaliannya dengan menyemprotkan Gusadrin dengan dosis 2 cc/ltr air.

Burung
Gangguan burung pada buah naga umumnya jarang terjadi dan tidak perlu dikuatirkan. Biasanya
menyerang buah yang telah masak pada bagian atas.

Penyakit Buah Naga
Penyakit yang menyerang tanaman buah naga terhitung tidak banyak jenis dan penyebabnya.
Meskipun demikian, jika tanaman terserang harus segera diatasi agar tidak menyebar ke tanaman
yang lain. Berikut ini penyakit buah naga dan penyebabnya serta tindakan pengobatannya :

Busuk Pangkal Batang
Penyakit ini umumnya menyerang pada awal penanaman buah naga, tanaman buah naga sering
mengalami pembusukan pada pangkal batang, berwarna kecokelatan dan terdapat bulu putih.
Pembusukan tersebut disebabkan oleh kelembaban tanah yang berlebihan sehingga muncul
jamur yang menyebabkan kebusukan yaitu Sclerotium rolfsii Sacc. Penyakit ini sering terjadi
pada bibit setek yang belum tumbuh akar dalam bentuk potongan.

Pengobatan tanaman buah naga yang terserang penyakit ini dengan penyemprotan Benlate
dengan dosis 2 g/ltr air atau menggunakan Ridomil 2 g/ltr air sebulan sekali. Bila muncul gejala
kekuningan pada pangkal batang maka segera dilakukan penyemprotan pada seluruh batang dan
diutamakan pada pangkal batang yang terserang.

Untuk pencegahan penyakit ini bisa dilakukan pengairan yang disertai dengan penyemprotan
fungisida dan Atonik didaerah pangkal batang pada tanaman yang berumur 30 hari pada awal
penanaman.

Busuk Bakteri
Gejala tanaman buah naga yang terserang penyakit ini adalah tanaman tampak layu, kusam,
terdapat lendir putih kekuningan pada tanaman yang mengalami pembusukan. Penyakit ini
disebabkan oleh Pseudomonas sp. Pengobatannya dengan mencabut tanaman yang sakit,
kemudian pada lubang tanam diberi Basamid dengan dosis 0,5-1 g dalam bentuk serbuk
kemudian pada lubang tanam tersebut ditanam bibit baru.

Fusarium
Penyakit yang disebabkan oleh Fusarium oxysporium Schl. Gejalanya antara lain cabang
tanaman berkerut, layu, dan busuk berwarna coklat. Penanggulangannya dengan menyemprotkan
Benlate dengan dosis 2g/liter air dalam seminggu 1-2 kali penyemprotan pada bagian batang dan
cabang.
http://bisnis-buahnaga.blogspot.com/2009/11/hama-dan-penyakit-tanaman-buah-naga.html
HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN BUAH
NAGA
23 Juli 2013
Tanaman Buah Naga sebenarnya termasuk tanaman yang tahan banting dan relatif mudah
perawatannya. Tetapi tentunya dalam budidaya selalu ada gangguan hama dan penyakit yang
menyerang yang bisa mengakibatkan hasil produksi yang tidak maksimal dan bisa mengalami
kerugian. Oleh karena itu harus diperhatikan apabila anda menjumpai gangguan hama dan
penyakit yang menyerang tanaman buah naga.
Adapun gangguan hama yang menyerang tanaman buah naga yaitu :
Tungau
Hama Tungau (Tetranychus sp.) akan menyerang kulit batang atau cabang yang merusak
jaringan klorofil yang berfungsi untuk asimilasi dari hijau menjadi cokelat. Penanggulangannya
dengan menyemprotkan Omite dengan dosis 1-2 gr/ltr air yang dilakukan 2-3 kali seminggu.
Kutu Putih
Tanaman buah naga yang diserang hama kutu putih (mealybug) pada permukaan batang atau
cabang akan berselaput kehitaman dan terlihat kotor. Hama ini bisa dikendalikan dengan
menyemprotkan Kanon dengan dosis 1-2 cc/ltr air seminggu sekali pada cabang yang diserang.
Biasanya dua kali penyemprotan hama kutu putih sudah hilang.
Kutu Sisik
Hama kutu sisik (Pseudococus sp.) umumnya berada pada bagian cabang yang tidak terkena
matahari langsung dan cabang yang diserang hama ini akan terlihat kusam. Hama ini juga bisa
diatasi dengan penyemprotan Kanon dengan dosis sama dengan pengendalian hama kutu putih
pada sela-sela tanaman yang ternaungi atau tidak terkena sinar matahari.
Kutu Batok
Hama kutu batok (Aspidiotus sp.) menyerang tanaman dengan mengisap cairan pada batang atau
cabang yang menyebabkan cabang berubah menjadi berwarna kuning. Pengendaliannya juga
bisa menggunakan cara yang sama dengan pengendalian hama kutu putih dan kutu sisik.
Bekicot
Hama bekicot sangat merugikan tanaman buah naga karena merusak batang atau cabang dengan
menggerogotinya dan dapat mengakibatkan cabang busuk. Hama ini disebabkan karena
kebersihan kebun yang kurang terjaga.
Semut
Pada umumnya semut akan muncul pada saat tanaman buah naga mulai berbunga. Semut mulai
mengerubungi bunga yang baru kuncup dan akan mengakibatkan kulit buah nantinya akan
berbintik-bintik berwarna coklat yang tentunya harga buah akan menurun dengan kualitas seperti
itu. Pengendaliannya dengan menyemprotkan Gusadrin dengan dosis 2 cc/ltr air.
Burung
Gangguan burung pada buah naga umumnya jarang terjadi dan tidak perlu dikuatirkan. Biasanya
menyerang buah yang telah masak pada bagian atas.
Penyakit Buah Naga
Penyakit yang menyerang tanaman buah naga terhitung tidak banyak jenis dan penyebabnya.
Meskipun demikian, jika tanaman terserang harus segera diatasi agar tidak menyebar ke tanaman
yang lain. Berikut ini penyakit buah naga dan penyebabnya serta tindakan pengobatannya :
Busuk Pangkal Batang
Penyakit ini umumnya menyerang pada awal penanaman buah naga, tanaman buah naga sering
mengalami pembusukan pada pangkal batang, berwarna kecokelatan dan terdapat bulu putih.
Pembusukan tersebut disebabkan oleh kelembaban tanah yang berlebihan sehingga muncul
jamur yang menyebabkan kebusukan yaitu Sclerotium rolfsii Sacc. Penyakit ini sering terjadi
pada bibit setek yang belum tumbuh akar dalam bentuk potongan.
Pengobatan tanaman buah naga yang terserang penyakit ini dengan penyemprotan Benlate
dengan dosis 2 g/ltr air atau menggunakan Ridomil 2 g/ltr air sebulan sekali. Bila muncul gejala
kekuningan pada pangkal batang maka segera dilakukan penyemprotan pada seluruh batang dan
diutamakan pada pangkal batang yang terserang.
Untuk pencegahan penyakit ini bisa dilakukan pengairan yang disertai dengan penyemprotan
fungisida dan Atonik didaerah pangkal batang pada tanaman yang berumur 30 hari pada awal
penanaman.
Busuk Bakteri
Gejala tanaman buah naga yang terserang penyakit ini adalah tanaman tampak layu, kusam,
terdapat lendir putih kekuningan pada tanaman yang mengalami pembusukan. Penyakit ini
disebabkan oleh Pseudomonas sp. Pengobatannya dengan mencabut tanaman yang sakit,
kemudian pada lubang tanam diberi Basamid dengan dosis 0,5-1 g dalam bentuk serbuk
kemudian pada lubang tanam tersebut ditanam bibit baru.
Fusarium
Penyakit yang disebabkan oleh Fusarium oxysporium Schl. Gejalanya antara lain cabang
tanaman berkerut, layu, dan busuk berwarna coklat. Penanggulangannya dengan menyemprotkan
Benlate dengan dosis 2g/liter air dalam seminggu 1-2 kali penyemprotan pada bagian batang dan
cabang.
http://www.diperta.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/informasi/artikel/detailartikel/421.











Buah Naga Bertani juga ada seninya, harus menggunakan pikiran, raga, dan hati. Saat ini
dikawasan Sumatera telah terjangkit virus yang cukup membahayakan bagi kebun Buah Naga.
Sudah puluhan hektar lahan yang sudah musnah karena virus tersebut. Ciri ciri pohon Buah
Naga yang terkena virus ini adalah bercak kuning kecoklatan atau keemasan pada batang Buah
Naga. Virus ini mampu berkembang sangat cepat pada saat musim penghujan. Didukung oleh
kelembapan udara dan sifat tanah yang asam, tak ayal kebun Buah Naga pasti cepat ludes
terjangkiti oleh virus ini.
Kebun Buah Naga KEBOEN NOGO juga sudah pernah disambangi oleh virus jenis ini. Konon
virus ini berasal dari Bibit Buah Naga yang berasal dari Malaysia, entah sengaja atau tidak, yang
pastinya sudah merugikan banyak petani dengan potensi kerugian Milyaran rupiah.
Berbagai upaya pernah dilakukan pihak kami untuk membasmi virus Buah Naga ini. Mulai dari
penelitian di Laboratorium untuk mengidentifikasi serangan, pemberantasan virus dengan
berbagai macam obat kimia maupun organik, pengkondisian lahan, yang pastinya menelan biaya
puluhan juta rupiah.
OUTBREAK PENYAKIT BUSUK BATANG TANAMAN BUAH NAGA DI SUMATERA
BARAT

Buah naga merupakan tanaman tropis yang termasuk ke dalam genus Hylocereus dan
Selenicereus. Tanaman ini berasal dari negara Meksiko, Guatemala dan El Salvador.
Dibudidayakan secara komersil pertama kali di Vietnam, kemudian berkembang di Taiwan dan
Thailand bagian Utara, selanjutnya berkembang di negara Israel, Australia dan negara Asia
lainnya. Tanaman ini pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1977, dan mulai ditanam dan
dikembangkan secara komersial pada tahun 2000. Selain penampilannya yang menarik dan
rasanya yang segar, buah naga juga kaya nutrisi seperti vitamin C, beta karoten, kalsium dan
karbohidrat serta mengandung kadar serta yang cukup tinggi.
Sampai saat ini belum ada data resmi berapa luas pertanaman buah naga di Indonesia namun
kenyataan saat ini buah naga telah dibudidayakan secara komersil di beberapa provinsi seperti
Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jawa Tengah dan Jawa Timur, NTB, bahkan penanaman
yang luas di provinsi Kepulauan Riau (Tanjung Pinang dan Batam) produksinya telah di ekspor
ke negara tetangga seperti Singapura. Di Sumatera Barat sendiri booming buah naga telah terlihat
dan dirasakan sejak empat tahun terakhir. Kabupaten yang menjadi sentra penanaman adalah
Padang Pariaman, Pasaman dan kabupaten Solok. Dengan harga jual dan preferensi konsumen
yang sangat tinggi menyebabkan buah ini berpeluang untuk dikembangkan sebagai komoditas
penunjang agribisnis dan peningkatan devisa serta dapat bersaing dengan buah tropis lainnya.
Hasil kunjungan beberapa orang peneliti Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Solok ke
beberapa lokasi pertanaman buah naga di Sumatera Barat (Kab. Solok dan Padang Pariaman)
diperoleh informasi bahwa saat ini budidaya buah naga sudah dilakukan secara intensif, luasnya
sudah mencapai puluhan hektar (mungkin ratusan hektar). Sebagai gambaran di kecamatan
Batang Anai kabupaten P. Pariaman, beberapa orang pengusaha menanam dengan luasan 3-4 ha
dengan sistem tanam Tiang Tunggal ataupun sistem Jemuran, dimana jumlah tiang untuk setiap
hektar berkisar 1.200-1.500 tiang.
Penanaman suatu komoditas pertanian secara luas dan monokultur berpeluang terjadinya
outbreak suatu hama atau penyakit. Di beberapa negara produsen buah naga dilaporkan adanya
beberapa hama dan penyakit berbahaya yang mengancam produksi. Serangan hama kumbang
Protaetia impavida dan penyakit busuk batang yang disebabkan oleh beberapa mikroba seperti
cendawan dari genus Fuarium, Phytophthora, Sclerotium, Rhizoctonia dan Pythium juga pernah
dilaporkan pada pertanaman buah naga di kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Sama halnya dengan daerah produsen buah naga lainnya, serangan penyakit busuk batang juga
menjadi momok menakutkan dan mengancam produksi buah naga di Suamatera Barat.
Berdasarkan data sementara yang dikumpulkan (dari 20 kebun) di kecamatan Batang Anai,
diketahui bahwa serangan penyakit busuk batang ini ditemukan hampir di setiap kebun yang
dikunjungi. Intensitas serangan bervariasi dari ringan sampai parah. Beberapa kebun dengan
serangan parah bahkan mulai ditinggalkan oleh pengusaha/petani.

Gambar 1a Gambar 1b
Gejala serangan yang ditemukan cukup bervariasi seperti, busuk batang pada bagian
bawah/pangkal batang dengan warna kuning atau coklat (Gambar 1a dan 1b), busuk lunak pada
pinggir/tepi batang dengan warna coklat dan kuning (Gambar 2a dan 2b), busuk lunak pada
cabang produktif atau ujung batang (Gambar 3), busuk batang dengan bercak kuning dan hitam
mirip serangan Antraknose (Gambar 4), penyakit busuk batang ini diperparah dengan adanya
serangan hama kutu sisik. Menurut petani serangan bersama hama dan penyakit ini pada cabang-
cabang produktif mengakibatkan bunga/buah gagal terbentuk.

Gambar 2a Gambar 2b


Gambar 3


Gambar 4

Gejala penyakit busuk pada Ujung batang/cabang produktif


Gejala penyakit yang mirip antraknose
Saran pengendalian, lakukan monitoring secara ketat dan pengendalian dilakukan sedini
mungkin. Caranya adalah dengan membuang/mengorek bagian batang yang busuk sampai ke
bagian batang yang berkayu, bagian batang berkayu ini dibersihkan kemudian diolesi dengan
fungisida, karena dilaporkan sebagian penyebab penyakit busuk batang ini adalah mikroba dari
kelompok cendawan. Hama kutu sisik dikendalikan dengan penyemprotan insektisida. Tindakan
pengendalian ini berhasil dilakukan oleh seorang pengusaha buah naga di kabupaten Solok, dari
kunjungan di kebun tersebut serangan penyakit busuk batang ini sangat rendah dan tidak terlalu
mengganggu
Manfaat Buah Naga Untuk Kesehatan
Manfaat buah naga untuk kesehatan bisa Anda dapatkan secara maksimal hanya dengan
mengkonsumsinya. Buah naga yang memiliki nama latin hylocereus polyrhizus berasal dari
daerah daratan tengan amerika tengah dan menjadi sangat populer karena khasiatnya yang sangat
bagus untuk mengatasi berbagai macam gangguan kesehatan.

Buah naga pada awalnya memiliki harga yang lumayan cukup mahal karena belum begitu
banyak di Indonesia. Namun belakangan ini sudah banyak orang yang menanan dan
membudidayakan tanaman buha naga sehingga harganya relative terjangkau. Untuk bisa
menanam buah naga tidaklah terlalu sulit karena tanaman ini mudah tumbuh dan tidak
membutuhkan modal yang begitu besar. Berikut ini beberapa manfaat buah naga yang bisa
Anda manfaatkan untuk kesehatan tubuh sehari-hari.

Manfaat Buah Naga Untuk Kesehatan




Dapat mencegah kanker
Buah naga mengandung antioksidan yang dapat mencegah tumbuhnya sel kanker dalam tubuh
manusia. Selain itu antioksidan yang terdapat dalam buah naga juga sangat baik untuk mencegah
terjadinya penuaan dini.

Dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Buah naga juga mengandung Vitamin C yang cukup tinggi sehingga sangat bagus jika
dikonsumsi oleh anak dalam masa pertumbuhan. Selain itu juga sangat baik untuk Anda yang
sering terkena penyakit flu karena cuaca yang tidak menentu karena perubahan musim.

Dapat meningkatkan nafsu makan
Selain terdapat Vitamin C, buah naga juga mengandung Vitamin B2 dan B1 yang sudah sejak
lama diandalkan oleh dunia pengobatan sebagai penambah nafsu makan khususnya bagi
seseorang yang dalam proses penyembuhan dari penyakit. Jika nafsu makan Anda sedang
menurun, maka buah naga bisa menjadi solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Dapat menurunkan kadar kolesterol
Buah naga juga mengandung Vitamin B3 sehingga jika Anda mengkonsumsinya secara rutin dan
teratur maka dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Jika kadar kolesterol tidak
berlebih maka Anda dapat terhindar dari berbagai macam penyakit dan gangguan pada sistem
peredaran darah dan jantung.

Dapat Memperkuat Tulang dan Gigi
Fosfor dan kalsium yang melimpah ruah di dalam buah naga dapat dapat memperkuat tulang dan
gigi. Oleh sebab itu seseorang yang mengkonsumsi buah naga secara rutin dan teratur memiliki
tulang dan gigi lebih kuat dari pada orang yang tidak mengkonsumsinya. Buah naga sangat baik
untuk usia dewasa yang mendekati usia lanjut karena dapat menghindarkan kita dari penyakit
tulang keropos atau osteoporosis.

Dengan banyaknya manfaat dan khasiat yang terdapat dalam buah naga maka tidak ada salahnya
jika mulai sekarang memasukkan buah ini kedalam menu harian Anda. Sudahkah Anda
mendapatkan manfaat buah naga untuk kesehatan hari ini?

Anda mungkin juga menyukai