Anda di halaman 1dari 17

Bab 5

Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir


dengan Asfiksia
Pendahuluan
Bab ini berisi materi penjelasan penatalaksanaan asfiksia pada bayi baru lahir yang difokuskan
pada: menyiapkan resusitasi, mengambil keputusan perlunya dilakukan resusitasi, langkah-
langkah tindakan resusitasi, asuhan dan asuhan tindak lanjut pascaresusitasi dan pencegahan
infeksi. Untuk mengantisipasi asfiksia, penolong harus memahami kondisi-kondisi (gawat janin)
yang mendahului hal tersebut sehingga ia dapat melakuan persiapan langkah dan tindakan yang
diperlukan untuk mengatasi asfiksia. angkah-langkah penatalaksanaan asfiksia pada bab ini
diacu pada penolong yang bekerja secara mandiri dalam memberikan asuhan persalinan.
Tujuan
!etelah mempelajari bab ini peserta diharapkan dapat:
". #enjelaskan pengertian asfiksia bayi baru lahir dan gawat janin.
$. #enjelaskan persiapan resusitasi bayi baru lahir.
%. #enjelaskan cara membuat keputusan untuk melakukan resusitasi bayi baru lahir.
&. #enjelaskan langkah-langkah resusitasi bayi baru lahir.
'. #enjelaskan (suhan pascaresusitasi
5.1. Asfiksia
(sfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan
teratur. Bayi dengan riwayat gawat janin sebelum lahir, umumnya akan mengalami asfiksia
pada saat dilahirkan. #asalah ini erat hubungannya dengan gangguan kesehatan ibu hamil,
kelainan tali pusat, atau masalah yang mempengaruhi kesejahteraan bayi selama atau sesudah
persalinan.
5.1.1. Penyebab Asfiksia
Beberapa kondisi tertentu pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah utero-
plasenter sehingga pasokan oksigen ke bayi menjadi berkurang. )ipoksia bayi di dalam rahim
ditunjukkan dengan gawat janin yang dapat berlanjut menjadi asfiksia bayi baru lahir.
Beberapa faktor tertentu diketahui dapat menjadi penyebab terjadinya asfiksia pada bayi baru
lahir, diantaranya adalah faktor ibu, tali pusat dan bayi berikut ini:
Penatalaksanaan BBL dengan Asfiksia 107
*aktor yang menyebabkan penurunan sirkulasi utero-plasenter yang berakibat menurunnya
pasokan oksigen ke bayi sehingga dapat menyebakan asfiksia bayi baru lahir:
(dakalanya asfiksia terjadi tanpa didahului gejala dan tanda gawat janin, umumnya hal ini
disebabkan oleh faktor berikut ini:
+enolong persalinan harus mengetahui faktor-faktor risiko yang berpotensi untuk menimbulkan
asfiksia. (pabila ditemukan adanya faktor risiko tersebut maka hal itu harus dibicarakan dengan
ibu dan keluarganya tentang kemungkinan perlunya tindakan resusitasi. (kan tetapi, adakalanya
faktor risiko menjadi sulit dikenali atau (sepengetahuan penolong) tidak dijumpai tetapi asfiksia
tetap terjadi. ,leh karena itu, penolong harus selalu siap melakukan resusitasi bayi pada
setiap pertolongan persalinan.
Asuhan Persalinan Normal 108
FAT!" #B$
- +reeklampsia dan eklampsia
- +endarahan abnormal (plasenta pre.ia atau solusio
plasenta)
- +artus lama atau partus macet
- /emam selama persalinan
- 0nfeksi berat (malaria, sifilis, 1B2, )03)
- 4ehamilan ewat 5aktu (sesudah &$ minggu kehamilan)
FAT!" TAL# P$%AT
- ilitan tali pusat
- 1ali pusat pendek
- !impul tali pusat
- +rolapsus tali pusat
FAT!" BA&#
- Bayi prematur (sebelum %6 minggu kehamilan)
- +ersalinan dengan tindakan (sungsang, bayi kembar,
distosia bahu, ekstraksi .akum, ekstraksi forsep)
- 4elainan bawaan (kongenital)
- (ir ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan)
5.1.' (a)at *anin
Banyak penyebab gangguan sirkulasi utero-plasenter yang akan menimbulkan asfiksia pada bayi
baru lahir. Berkurangnya pasokan oksigen (hipoksi) selama bayi masih di dalam rahim ibu akan
ditampilkan melalui gejala dan tanda gawat janin. 1abel dibawah ini menguraikan berbagai cara
atau langkah untuk mengetahui dan mengantisipasi gawatjanin dan bagaimana hal tersebut dapat
ditangani dengan sebaik-baiknya.
*Catatan: (njurkan ibu berbaring miring ke salah satu sisi untuk meningkatkan aliran oksigen ke janinnya. )al ini biasanya
meningkatkan aliran darah maupun oksigen melalui plasenta lalu ke janin. Bila posisi miring i tidak membantu, coba posisi yang
lain (misalnya: posisi 7sujud8). #eningkatkan oksigen ke janin dapat mencegah atau mengobati gawat janin.
5.1.+. (ejala dan Tanda,tanda Asfiksia termasuk
tidak bernapas atau bernapas megap-megap
warna kulit kebiruan
kejang
penurunan kesadaran
Penatalaksanaan BBL dengan Asfiksia
(A-AT *A.#.
BA(A#/A.A
/0.(0TA1$#
(A-AT *A.#.2
9awat janin dapat diketahui dengan :
*rekuensi /:: dibawah ";; atau diatas "<; => menit
Berkurangnya gerakan janin (kurang dari "; kali per hari).
(ir ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan)
BA(A#/A.A
/0.30(A1
(A-AT *A.#.2
9unakan partograf untuk memantau kondisi dan kemajuan persalinan.
(njurkan ibu untuk sering berganti posisi selama persalinan. (+osisi
berbaring terlentang dapat mengurangi aliran darah atau oksigen ke bayi).
BA(A#/A.A
/0.(#40.T#F#
A%# (A-AT
*A.#. 4ALA/
P0"%AL#.A.2
+eriksa frekuensi bunyi jantung janin setiap %; menit selama 4ala 0 dan
setiap '-"; menit selama kala 00.
+eriksa ada > tidaknya air ketuban bercampur mekonium (warna
kehijauan)
BA(A#/A.A
/0.A.(A.#
(A-AT *A.#.2
Bila terdapat tanda gawat janin :
1ingkatkan pasokan oksigen ke janin dengan cara berikut:
o #intalah si ibu mengubah posisi tidurnya?
o Berikan cairan secara oral dan atau 03 untuk ibu
o Berikan oksigen (bila tersedia)
+eriksa kembali denyut jantung janin.
Bila frekuensi bunyi jantung masih tidak norma setelah 3 kali pemantauan:
@U:U4.
Bila merujuk tidak mungkin, siaplah untuk menolong bayi
baru lahir dengan asfiksia.
109
%emua bayi dengan tanda,tanda asfiksia memerlukan pera)atan dan perhatian segera.
5.'. Persiapan "esusitasi Bayi Baru Lahir
/i dalam setiap persalinan, penolong harus selalu siap melakukan tindakan resusitasi bayi baru
lahir. 4esiapan untuk bertindak dapat menghindarkan kehilangan waktu yang sangat berharga
bagi upaya pertolongan. 5alaupun hanya beberapa menit tidak bernapas, bayi baru lahir dapat
mengalami kerusakan otak yang berat atau meninggal.
5.'.1. Persiapan eluarga
!ebelum menolong persalinan, bicarakan dengan keluarga mengenai kemungkinan-kemungkinan
yang dapat terjadi pada ibu dan bayinya serta persiapan yang dilakukan oleh penolong untuk
membantu kelancaran persalinan dan melakukan tindakan yang diperlukan.
5.'.'. Persiapan Tempat "esusitasi
+ersiapan yang diperlukan meliputi ruang bersalin dan tempat resusitasi. 9unakan ruangan yang
hangat dan terang. 1empat resusitasi hendaknya rata, keras, bersih dan kering, misalnya meja,
dipan atau di atas lantai beralas tikar. 4ondisi yang rata diperlukan untuk mengatur posisi kepala
bayi. 1empat resusitasi sebaiknya di dekat sumber pemanas (misalnyaA lampu sorot) dan tidak
banyak tiupan angin (jendela atau pintu yang terbuka). Biasanya digunakan lampu sorot atau
bohlam berdaya B; watt atau lampu gas minyak bumi (petroma=). Cyalakan lampu menjelang
kelahiran bayi.
5.'.+. Persiapan Alat "esusitasi
!ebelum menolong persalinan, selain peralatan persalinan, siapkan juga alat-alat resusitasi dalam
keadaan siap pakai, yaitu:
$ helai kain>handuk
Bahan ganjal bahu bayi. Bahan ganjal dapat berupa kain, kaos, selendang, handuk kecil,
digulung setinggi ' cm dan mudah disesuaikan untuk mengatur posisi kepala bayi.
(lat pengisap lendir /eee atau bola karet
1abung dan sungkup atau balon dan sungkup neonatal
4otak alat resusitasi.
:am atau pencatat waktu.
Asuhan Persalinan Normal 110
(ambar 5,15 Bola karet dan penghisap lendir 4eLee
Penatalaksanaan BBL dengan Asfiksia 111
(ambar 5,'5 Tabung dan sungkup
(ambar 5,+5 Balon dan sungkup
1. 5.+. Penilaian %egera
!egera setelah lahir, letakkan bayi di perut bawah ibu atau dekat perineum (harus bersih dan
kering). 2egah kehilangan panas dengan menutupi tubuh bayi dengan kain>handuk yang telah
disiapkan sambil melakukan penilaian dengan menja)ab ' pertanyaan5
(pakah bayi menangis kuat, tidak bernapas atau megap-megapD
(pakah bayi lemasD
!etelah melakukan penilaian dan memutuskan bahwa bayi baru lahir perlu resusitasi, segera
lakukan tindakan yang diperlukan. +enundaan pertolongan dapat membahayakan keselamatan
bayi. :epit dan potong tali pusat dan pindahkan bayi ke tempat resusitasi yang telah disediakan.
anjutkan dengan langkah awal resusitasi.

P0.#LA#A.
Sebelum bayi lahir, sesudah ketuban pecah:
(pakah air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan) pada
presentasi kepala.
Segera setelah bayi lahir:
(pakah bayi menangis, bernapas spontan dan tertatur, bernapas megap-
megap atau tidak bernapas
(pakah bayi lemas atau lunglai
0P$T$%A.
+utuskan perlu dilakukan tindakan resusitasi apabila:
(ir ketuban bercampur mekonium.
Bayi tidak bernapas atau bernapas megap-megap.
Bayi lemas atau lunglai
T#.4AA.
!egera lakukan tindakan apabila:
Bayi tidak bernapas atau megap,megap atau lemas:
akukan langkah-langkah resusitasi BB.
5.6. Langkah,langkah "esusitasi BBL
@esusitasi BB bertujuan untuk memulihkan fungsi pernapasan bayi baru lahir yang
mengalami asfiksia dan terselamatkan hidupnya tanpa gejala sisa di kemudian hari.
4ondisi ini merupakan dilema bagi penolong tunggal persalinan karena disamping
menangani ibu bersalin, ia juga harus menyelamatkan bayi yang mengalami asfiksia.
@esusitasi BB pada (+C ini dibatasi pada langkah-langkah penilaian, langkah awal dan
.entilasi untuk inisiasi dan pemulihan pernapasan.
5.6.1. Langkah a)al
!ambil melakukan langkah awal:
Beritahu ibu dan keluarganya bahwa bayinya memerlukan bantuan untuk memulai
bernapas.
Asuhan Persalinan Normal 112
#inta keluarga mendampingi ibu (memberi dukungan moral, menjaga dan melaporkan
kepada penolong apabila terjadi perdarahan).
angkah awal perlu dilakukan secara cepat (dalam waktu %; detik). !ecara umum, B langkah
awal di bawah ini cukup untuk merangsang bayi baru lahir untuk bernapas spontan dan teratur.
1. *aga bayi tetap hangat5
etakkan bayi di atas kain yang ada di atas perut ibu atau dekat perineum
!elimuti bayi dengan kain tersebut, potong tali pusat.
+indahkan bayi ke atas kain ke tempat resusitasi.
'. Atur posisi bayi
Baringkan bayi terlentang dengan kepala di dekat penolong.
9anjal bahu agar kepala sedikit ekstensi.

Penatalaksanaan BBL dengan Asfiksia 113
LA.(A1 A-AL 7dilakukan dalam +8 detik95
". :aga bayi tetap hangat.
$. (tur posisi bayi.
%. 0sap lendir.
&. 4eringkan dan @angsang taktil.
'. @eposisi.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
B. +enilaian apakah bayi menangis atau bernapas spontan dan teratur 2
be
Benar
%alah
1erlalu ekstensi
+osisi kepala dengan
sedikit ekstensi
4urang ekstensi
(ambar 5,65 mengatur posisi kepala dan jalan napas
Asuhan Persalinan Normal
:0.T#LA%#
+asang sungkup, perhatikan lekatan.
3entilasi $ kali dengan tekanan %; cm air, amati gerakan dada bayi.
Bila dada bayi mengembang, lakukan .entilasi $; kali dengan tekanan $; cm air dalam %;
detik.
&. +enilaian apakah bayi menangis atau bernapas spontan dan teraturD
LA.(A1 A-AL 7dilakukan dalam +8 detik95
". :aga bayi tetap hangat.
$. (tur posisi bayi.
%. 0sap lendir.
&. 4eringkan dan @angsang taktil.
'. @eposisi.
B. +enilaian apakah bayi menangis atau bernapas spontan dan teratur 2

T#4A
YA
A%$1A. BA&# PA%3A"0%$%#TA%#5
:aga bayi agar tetap hangat
akukan pemantauan
4onseling
+encatatan.
anjutkan .entilasi, e.aluasi tiap %; detik.
+erhatikan apakah bayi menangis>bernapas spontan dan teraturD

T#4A

TIDA
K
YA
!etelah .entilasi selama $ menit tidak
berhasil, siapkan rujukan.
YA
Bila bayi tidak bisa dirujuk dan tidak bisa bernapas
spontan setelah $; menit, pertimbangkan untuk
menghentikan tindakan resusitasi.
4onseling /ukungan Emosional
+encatatan Bayi #eninggal
LA.(A1,LA.(A1 "0%$%#TA%#
114
BA(A. P0.#LA#A. 4A. LA.(A1,LA.(A1 "0%$%#TA%# BA&# BA"$ LA1#"
P0.#LA#A.5
Bayi tidak menangis, tidak bernapas atau megap-megap, sambil menilai lakukan hal berikut:
etakkan bayi di atas perut ibu atau dekat perineum
!elimuti bayi
+indahkan bayi ke tempat resusitasi
+. #sap lendir
9unakan alat pengisap lendir /eee atau bola karet.
+ertama, isap lendir di dalam mulut, kemudian baru isap lendir di hidung.
)isap lendir sambil menarik keluar pengisap (bukan pada saat memasukkan).
Bila menggunakan pengisap lendir /eee, jangan memasukkan ujung pengisap terlalu
dalam (lebih dari ' cm ke dalam mulut atau lebih dari % cm ke dalam hidung) karena
dapat menyebabkan denyut jantung bayi melambat atau henti napas bayi.



(ambar 5,55 Tahapan mengisap lendir 7mulut dulu baru hidung9
Sumber: Neonatal Resuscitation, !"#, $%%%
6. eringkan dan rangsang bayi
4eringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya dengan sedikit
tekanan. @angsangan ini dapat memulai pernapasan bayi atau bernapas lebih baik.

(ambar 5,;5 /engeringkan bayi sambil memberikan rangsangan taktil
Sumber: Neonatal Resuscitation, !"#, $%%%
Penatalaksanaan BBL dengan Asfiksia 115
akukan rangsangan taktil dengan beberapa cara di bawah ini:
#enepuk atau menyentil telapak kaki.
#enggosok punggung, perut, dada atau tungkai bayi dengan telapak tangan


(ambar 5,<5 /enggosok,gosok punggung atau perut bayi
Sumber: Neonatal Resuscitation, !"#, $%%%
Berbagai bentuk rangsangan taktil yang dulu pernah dilakukan, sebagian besar tak dilakukan
lagi karena membahayakan kondisi bayi baru lahir (lihat tabel).
"angsangan yang kasar= keras atau terus menerus= tidak akan banyak menolong dan
malahan dapat membahayakan bayi.

Bentuk rangsangan taktil yang tidak boleh dilakukan Bahaya>risiko
#enepuk bokong 1rauma dan luka
#eremas rongga dada *raktur
+neumotoraks
9awat napas
4ematian
#enekankan kedua paha bayi ke perutnya @uptura hati atau limpa
+erdarahan di dalam
#endilatasi sfingter ani !fingter ani robek
#enempelkan kompres panas atau dingin atau
#enempatkan bayi di air panas atau dingin
)ipotermia
)ipertermia
uka bakar
#engguncang bayi 4erusakan otak
#eniupkan oksigen atau udara dingin ke tubuh bayi )ipotermia
Sumber: Rachimhadhi et al, &''() merican cademy of #ediatrics, $%%%
Asuhan Persalinan Normal 116
5. Atur kembali posisi kepala dan selimuti bayi.
9anti kain yang telah basah dengan kain bersih dan kering yang baru
(disiapkan).
!elimuti bayi dengan kain tersebut, jangan tutupi bagian muka dan dada
agar pemantauan pernapasan bayi dapat diteruskan.
(tur kembali posisi terbaik kepala bayi (sedikit ekstensi).
;. Lakukan penilaian bayi.
akukan penilaian apakah bayi bernapas normal, megap-megap atau tidak bernapas.
Bila bayi bernapas normal, berikan pada ibunya:
o etakkan bayi di atas dada ibu dan selimuti keduanya untuk menjaga kehangatan
tubuh bayi melalui persentuhan kulit ibu-bayi.
o (njurkan ibu untuk menyusukan bayi sambil membelainya.
Bila bayi tak bernapas atau megap"megap: segera lakukan tindakan .entilasi.
5.6.'. :entilasi
3entilasi adalah bagian dari tindakan resusitasi untuk memasukkan sejumlah udara ke dalam
paru dengan tekanan positip yang memadai untuk membuka al.eoli paru agar bayi bisa bernapas
spontan dan teratur.
1. Pemasangan sungkup
+asang dan pegang sungkup agar menutupi mulut dan hidung bayi.
Penatalaksanaan BBL dengan Asfiksia 117
:0.T#LA%#
+asang sungkup, perhatikan lekatan.
3entilasi $ kali dengan tekanan %; cm air, amati gerakan dada bayi.
Bila dada bayi mengembang, lakukan .entilasi $; kali dengan tekanan $; cm air
dalam %; detik.
--------------------------------------------------------------------------------------
+enilaian apakah bayi menangis atau bernapas spontan dan teraturD
%alah
!ungkup terlalu besar
sehingga tidak menutup
rapat mulut dan hidung
bayi dan ada kemung-kinan
udara bocor.
%alah
!ungkup menutup mulut
saja. !ungkup harus
menutup mulut dan
hidung.
Benar
!ungkup menutup
mulut dan hidung
sehingga tidak ada
kemungkinan udara
bocor.
'. :entilasi percobaan 7' kali9
Lakukan tiupan udara dengan tekanan +8 cm air
1iupan awal ini sangat penting untuk membuka al.eloli paru agar bayi bisa mulai
bernapas dan sekaligus menguji apakah jalan napas terbuka atau bebas.
Lihat apakah dada bayi mengembang
Bila tidak mengembang
o +eriksa posisi kepala, pastikan posisinya sudah benar.
o +eriksa pemasangan sungkup dan pastikan tidak terjadi kebocoran.
o +eriksa ulang apakah jalan napas tersumbat cairan atau lendir (isap kembali).
Bila dada mengembang, lakukan tahap berikutnya.
+. :entilasi definitif 7'8 kali dalam +8 detik9.
akukan tiupan dengan tekanan $; cm air, $; kali dalam %; detik.
+astikan udara masuk (dada mengembang) dalam %; detik tindakan
6. Lakukan penilaian
Bila bayi sudah bernapas normal, hentikan .entilasi dan pantau bayi. Bayi diberikan
asuhan pasca resusitasi.
Bila bayi belum bernapas atau megap"megap, lanjutkan .entilasi.
anjutkan .entilasi dengan tekanan $; cm air, $;= untuk %; detik berikutnya.
E.aluasi hasil .entilasi setiap %; detik.
akukan penilaian bayi apakah bernapas, tidak bernapas atau megap-megap.
o Bila bayi sudah mulai bernapas normal, hentikan .entilasi dan pantau bayi
dengan seksama, berikan asuhan pascaresusitasi.
o Bila bayi tidak bernapas atau megap"megap, teruskan .entilasi dengan tekanan
$; cm air, $;= untuk %; detik berikutnya dan nilai hasilnya setiap %; detik.
!iapkan rujukan bila bayi belum bernapas normal
sesudah $ menit di.entilasi.
#intalah keluarga membantu persiapan
rujukan.
1eruskan resusitasi sementara persiapan
rujukan dilakukan.
Bila bayi tidak bisa dirujuk,
anjutkan .entilasi sampai
$; menit
+ertimbangkan untuk
Asuhan Persalinan Normal 118
menghentikan tindakan resusitasi jika setelah $; menit, upaya .entilasi tidak
berhasil.
Bayi yang tidak bernapas normal setelah $; menit diresusitasi akan mengalami kerusakan
otak sehingga bayi akan menderita kecacatan yang berat atau meninggal.

5.5. Asuhan Pascaresusitasi
(suhan pascaresusitasi diberikan sesuai dengan keadaan bayi setelah menerima tindakan
resusitasi. (suhan pascaresusitasi dilakukan pada keadaan:
@esusitasi Berhasil: bayi menangis dan bernapas normal sesudah langkah awal atau
sesudah .entilasi. +erlu pemantauan dan dukungan.
@esusitasi tidak>kurang berhasil, bayi perlu rujukan yaitu sesudah .entilasi $ menit belum
bernapas atau bayi sudah bernapas tetapi masih megap-megap atau pada pemantauan
ternyata kondisinya makin memburuk
@esusitasi gagal: setelah $; menit di .entilasi, bayi gagal bernapas.
1. "esusitasi berhasil
@esusitasi berhasil bila pernapasan bayi teratur, warna kulitnya kembali normal yang kemudian
diikuti dengan perbaikan tonus otot atau bergerak aktif. anjutkan dengan asuhan berikutnya.
onseling5
:elaskan pada ibu dan keluarganya tentang hasil resusitasi yang telah dilakukan. :awab setiap
pertanyaan yang diajukan.
(jarkan ibu cara menilai pernapasan dan menjaga kehangatan tubuh bayi. Bila ditemukan
kelainan, segera hubungi penolong.
(njurkan ibu segera memberi (!0 kepada bayinya. Bayi dengan gangguan pernapasan perlu
banyak energi. +emberian (!0 segera, dapat memasok energi yang dibutuhkan.
(njurkan ibu untuk menjaga kehangatan tubuh bayi (asuhan dengan metode 4angguru).
:elaskan pada ibu dan keluarganya untuk mengenali tanda-tanda bahaya bayi baru lahir dan
bagaimana memperoleh pertolongan segera bila terlihat tanda-tanda tersebut pada bayi.
Lakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk5
(njurkan ibu menyusukan sambil membelai bayinya
Berikan 3itamin 4, antibiotik salep mata, imunisasi hepatitis B
Lakukan pemantuan seksama terhadap bayi pasca resusitasi selama ' jam pertama5
+erhatikan tanda-tanda kesulitan bernapas pada bayi :
1arikan interkostal, napas megap-megap, frekuensi napas F %; = atau G B; = per menit.
Bayi kebiruan atau pucat.
Penatalaksanaan BBL dengan Asfiksia 119
Bayi lemas.
+antau juga bayi yang tampak pucat walaupun tampak bernapas normal.
*agalah agar bayi tetap hangat dan kering.
1unda memandikan bayi hingga B H $& jam setelah lahir (perhatikan temperatur tubuh telah
normal dan stabil).
'. Bayi perlu rujukan
Bila bayi pascaresusitasi kondisinya memburuk= segera rujuk ke fasilitas rujukan.
Bayi pascaresusitasi harus segera dirujuk (untuk mendapatkan asuhan>perawatan khusus) bila
menunjukkan tanda-tanda berikut ini atau ada tanda bahaya lain (lihat lampiran):
Tanda,tanda Bayi yang memerlukan rujukan sesudah resusitasi
o *rekuensi pernapasan kurang dari %; kali per menit atau lebih dari B; kali per menit
o (danya retraksi (tarikan) interkostal
o Bayi merintih (bising napas ekspirasi) atau megap- megap (bising napas inspirasi)
o 1ubuh bayi pucat atau kebiruan
o Bayi lemas.
onseling
:elaskan pada ibu dan keluarga bahwa bayinya perlu dirujuk. Bayi dirujuk bersama ibunya
dan didampingi oleh bidan. :awab setiap pertanyaan yang diajukan ibu atau keluarganya.
#inta keluarga untuk menyiapkan sarana transportasi secepatnya. !uami atau salah seorang
anggota keluarga juga diminta untuk menemani ibu dan bayi selama perjalanan rujukan.
Beritahukan (bila mungkin) ke tempat rujukan yang dituju tentang kondisi bayi dan perkiraan
waktu tiba. Beritahukan juga ibu baru melahirkan bayi yang sedang dirujuk.
Bawa peralatan resusitasi dan perlengkapan lain yang diperlukan selama perjalan ke tempat
rujukan.
Asuhan bayi baru lahir yang dirujuk
+eriksa keadaan bayi selama perjalanan (pernapasan, warna kulit, suhu tubuh) dan catatan
medik.
:aga bayi tetap hangat selama perjalanan, tutup kepala bayi dan bayi dalam posisi 7#etode
4angguru8 dengan ibunya. !elimuti ibu bersama bayi dalam satu selimut.
indungi bayi dari sinar matahari.
Asuhan Persalinan Normal 120
:elaskan kepada ibu bahwa sebaiknya memberi (!0 segera kepada bayinya, kecuali pada
keadaan gangguan napas, dan kontraindikasi lainnya
Asuhan lanjutan
#erencanakan asuhan lanjutan sesudah bayi pulang dari tempat rujukkan akan sangat membantu
pelaksanaan asuhan yang diperlukan oleh ibu dan bayinya sehingga apabila kemudian timbul
masalah maka hal tersebut dapat dikenali sejak dini dan kesehatan bayi tetap terjaga.
+. "esusitasi tidak berhasil
Bila bayi gagal bernapas setelah $; menit tindakan resusitasi dilakukan maka hentikan upaya
tersebut. Biasanya bayi akan mengalami gangguan yang berat pada susunan syaraf pusat dan
kemudian meninggal. 0bu dan keluarga memerlukan dukungan moral yang adekuat !ecara hati-
hati dan bijaksana, ajak ibu dan keluarga untuk memahami masalah dan musibah yang terjadi
serta berikan dukungan moral sesuai adat dan budaya setempat.
4ukungan moral
Bicaralah dengan ibu dan keluarganya bahwa tindakan resusitasi dan rencana rujukan yang telah
didiskusikan sebelumnya ternyata belum memberi hasil seperti yang diharapkan. #inta mereka
untuk tidak larut dalam kesedihan, seluruh kemampuan dan upaya dari penolong (dan fasilitas
rujukan) telah diberikan dan hasil yang buruk juga sangat disesalkan bersama, minta agar ibu dan
keluarga untuk tabah dan memikirkan pemulihan kondisi ibu. Berikan jawaban yang memuaskan
terhadap setiap pertanyaan yang diajukan ibu dan keluarganya. #inta keluarga ikut membantu
pemberian asuhan lanjutan bagi ibu dengan memperhatikan nilai budaya dan kebiasaan setempat.
1unjukkan kepedulian atas kebutuhan mereka. Bicarakan apa yang selanjutnya dapat dilakukan
terhadap bayi yang telah meninggal.
0bu mungkin merasa sedih atau bahkan menangis. +erubahan hormon saat pascapersalinan dapat
menyebabkan perasaan ibu menjadi sangat sensitif, terutama jika bayinya meninggal. Bila ibu
ingin mengungkapkan perasaannya, minta ia berbicara dengan orang paling dekat atau penolong.
:elaskan pada ibu dan keluarganya bahwa ibu perlu beristirahat, dukungan moral dan makanan
bergiIi. !ebaiknya ibu tidak mulai bekerja kembali dalam waktu dekat.
Asuhan lanjutan bagi ibu
+ayudara ibu akan mengalami pembengkakan dalam $-% hari. #ungkin juga timbul rasa demam
selama " atau $ hari. 0bu dapat mengatasi pembengkakan payudara dengan cara sebagai berikut:
9unakan B) yang ketat atau balut payudara dengan sedikit tekanan menggunakan
selendang >kemben>kain sehingga (!0 tidak keluar.
:angan memerah (!0 atau merangsang payudara*
Asuhan tindak lanjut5 kunjungan ibu nifas
(njurkan ibu untuk kontrol nifas dan ikut 4B secepatnya (dalam waktu $ minggu). ,.ulasi bisa
cepat kembali terjadi karena ibu tidak menyusukan bayi. Banyak ibu yang tidak menyusui akan
mengalami o.ulasi kembali setelah % minggu pasca persalinan. Bila mungkin, lakukan asuhan
pascapersalinan di rumah ibu.
Penatalaksanaan BBL dengan Asfiksia 121
Asuhan tindak lanjut pascaresusitasi
!esudah resusitasi, bayi masih perlu asuhan lanjut yang diberikan melalui kunjungan rumah.
1ujuan asuhan lanjut adalah untuk memantau kondisi kesehatan bayi setelah tindakan resusitasi.
4unjungan rumah (kunjungan neonatus ; H 6 hari) dilakukan sehari setelah bayi lahir. 9unakan
algoritma #anajemen 1erpadu Bayi #uda (#1B#) untuk melakukan penilaian, membuat
klasifikasi, menentukan tindakan dan pengobatan serta tindak lanjut. 2atat seluruh langkah ke
dalam formulir tata laksana bayi muda " hari H $ bulan.
Bila pada kunjungan rumah (hari ke ") ternyata bayi termasuk dalam klasifikasi merah maka
bayi harus segera dirujuk.
Bila termasuk klasifikasi kuning, bayi harus dikunjungi kembali pada hari ke $.
Bila termasuk klasifikasi hijau, berikan nasihat untuk perawatan bayi baru lahir di rumah.
Untuk kunjungan rumah berikutnya (kunjungan neonatus < H $< hari), gunakan juga algoritma
#1B#.
BA&# A/A. B#LA #B$ .&A5
o 1ak memiliki kekhawatiran mengenai perilaku bayinya
o #emegang dan berbicara dengan bayi dengan penuh kasih sayang
o #engetahui tanda-tanda bahaya dan upaya apa yang harus dilakukan
Langkah,langkah "esusitasi Bayi Baru Lahir dengan Air etuban
Bercampur /ekonium
#ekonium merupakan tinja pertama dari BB. #ekonium kental pekat dan berwarna hijau tua
atau kehitaman. Biasanya BB mengeluarkan mekonium pertama kali pada "$-$& jam pertama.
4ira-kira pada "'J kasus, mekonium dikeluarkan bersamaan dengan cairan ketuban beberapa
saat sebelum persalinan. )al ini menyebabkan warna kehijauan pada cairan ketuban. #ekonium
jarang dikeluarkan sebelum %& minggu kehamilan. Bila mekonium terlihat sebelum persalinan
bayi dengan presentasi kepala, lakukan pemantauan ketat karena hal ini merupakan tanda bahaya
Penyebab janin mengeluarkan mekonium sebelum persalinan
1idak selalu jelas mengapa mekonium dikeluarkan sebelum persalinan. 4adang-kadang hal ini
terkait dengan kurangnya pasokan oksigen (hipoksia). )ipoksia kan meningkatkan peristaltik
usus dan relaksasi sfingter ani sehingga isi rektum (mekoneum) diekskresikan. Bayi-bayi dengan
risiko tinggi gawat janin (misalA 4ecil untuk #asa 4ehamilan>4#4 atau )amil ewat 5aktu)
ternyata air ketubannya lebih banyak tercampur oleh mekonium (warna kehijauan) dibandingkan
dengan air ketuban pada kehamilan normal.
"isiko air ketuban bercampur mekonium terhadap bayi
)ipoksia dapat menimbulkan refleks respirasi bayi di dalam rahim sehingga mekonium yang
Asuhan Persalinan Normal 122
tercampur dalam air ketuban dapat terdeposit di jaringan paru bayi. #ekonium dapat juga masuk
ke paru jika bayi tersedak saat lahir. #asuknya mekonium ke jaringan paru bayi dapat
menyebabkan pneumonia dan mungkin kematian.

Penatalaksanaan BBL dengan Asfiksia 123

Anda mungkin juga menyukai