Anda di halaman 1dari 39

HORMON

Tujuan Belajar
- dapat menjelaskan dengan benar
mekanisme kerja hormon tingkat seluler
- dapat menjelaskan dengan benar transduksi
sinyal
HORMON

Pendahuluan
Kepentingan biomedis reseptor hormon
Klasifikasi hormon
- Hormon kelompok I
(hormon-hormon yang berikatan pada
reseptor intraseluler)
- Hormon kelompok II
(hormon-hormon yang berikatan pada
reseptor permukaan sel)


Kerja hormon tingkat sel dimulai dengan
pengikatan hormon pada reseptor spesifiknya
Klasifikasi berdasarkan lokasi reseptor perlu
sinyal sekunder (second messenger)
digunakan untuk mengantarai kerja hormon di
dalam sel
Kemajuan yg. pesat tercapainya mempelajari
kerja hormon di dalam sel khususnya
sehubungan dng. pengaturan ekspresi gen yang
spesifik





Kepentingan biomedis



Diagnosis dan terapi suatu penyakit yg. rasional
tergantung:
- pemahaman tentang patofisiologi yang terlibat
- kemampuan untuk mengukurnya
Contoh: penyakit pd. sistem endokrin umumnya oleh
produksi hormon yang berlebihan atau kurang
Pengenalan akan aspek kerja hormonal yang bersifat
umum
Pemahaman tentang efek fisiologis dan biokimiawi masing-
masing hormon memudahkan mengenali berbagai
gejala penyakit indokrin yg. terjadi akibat gangguan
keseimbangan hormonal menerapkan terapi yang
efektif





Mempunyai makna sentral yang penting
misal: kadar hormon X dlm. cairan ekstra sel
sangat rendah dibanding dgn. mol-mol. lain yang
strukturnya serupa sel target harus dapat
membedakan kelebihannya, tdk. hanya atas
jumlahnya reseptor protein
Kerja seluler dan subseluler hormon
memerlukan pengikatan sebuah hormon pd.
reseptornya yg. spesifik
lanjutan

Karakteristik yg. dimiliki reseptor:
- memiliki afinitas yang tinggi terhadap hormon
- pengikatannya bersifat reversibel
- bisa menjadi jenuh dan bersifat sangat spesifik
- bertanggung jawab atas dua fungsi dasar:
* mengikat hormon
* merangkaikan pengikatan hormon dan transduksi sinyal
- dapat mrpk. komponen pd. membran plasma seperti
halnya hormon peptida
- dpt. terletak di dalam sel seperti halnya reseptor dari
familia steroid kompleks hormon-reseptor
sinyal reseptor



Reseptor sebagai protein


Reseptor antara hormon satu dengan yang lain
berbeda
Masing-masing reseptor mempunyai domain
fungsional yang berbeda
Contoh
- reseptor hormon insulin berupa heterotetramer
(
2

2
) yg terikat lewat ikatan disulfida dimana
sub unit ekstra membran akan mengikat
insulin, sedang sub unit perentang-membran
akan mentraduksikan sinyal lewat tirosin kinase
lanjutan

- Reseptor glukokortikoid mempunyai domain
fungsional 5 regio
1. regio bagian terminal dalam bagian terminal
karboksil
2. regio pengikat-DNA yang berdekatan
3. sedikitnya 2 buah regio yang mengaktifkan
transkripsi gen
4. sedikitnya 2 buah regio yang bertanggung jawab atas
translokasi reseptor dari sitoplasma inti
5. regio yang mengikat protein renjatan panas tanpa
adanya ligand
Klasifikasi hormon

Dapat diklasifikasi menurut
- komponen kimiawi
- sifat kelarutan
- lokasi reseptor
- sifat sinyal
- mekanisme kerjanya
yang digunakan untuk mengantarai kerja
hormon di dalam sel
Klasifikasi hormon berdasarkan
mekanisme kerjanya

I Hormon yg. berikatan pd. reseptor intraseluler
- androgen
- kalsitriol (1,25-(OH)
2
-D
3
- estrogen
- glukokortikoid
- mineralokortikoid
- progestin
- asam retinoat
- hormon-hormon tiroid (T3 dan T4)
lanjutan

II. Hormon-hormon yang berikatan dgn. reseptor
permukaan sel

A. second messenger adalah cAMP:
- katekolamin
2
-adrenergik - lipotropin hormone (LPH)
- katekolamin -adrenergik - luteinizing hormone (LH)
- hormon adrenokortikotropik (ACTH) - melanocyte -stimulating
- angiotensin II hormone (MSH)
- hormon antidiuretik (ADH) - hormon paratiroid (PTH)
- kalsitonin - somatostatin
- khorionik gonadotropin manusia (hCG) - thyroid-stimulating
hormone (TSH)
- corticotropin-releasing hormone (CRH) = glukagon
- folicle-stimulating hormone (FSH)
lanjutan


B. second messenger adalah cGMP:
- faktor natriuretik atrial (ANF)
- nitrat oksida (NO)
C. second messenger adalah kalsium atau fosfatidilinositol atau keduanya
- asetilkolin
- katekolamin
1
-adrenergik
- angiotensinII
- hormon antidiuretik (ADH = vasopresin)
- kolesistokinin
- gastrin
- gonadotropin-releasing hormone (GnRH)
- oksitosin
- platelet-derived growth factor (PDGF)
- substansi P
- thyrotropine-releassing hormon (TRH)
lanjutan

D. second messenger adalah kinase atau lintasan
fosfat
- chorionic somatomammotropin (CS)
- faktor pertumbuhan epidermis (EGP)
- eritropoietin
- faktor pertumbuhan fibroblas (FGF)
- insulin
- insulin-like growth factor (IGF-I, IGF-II)
- faktor pertumbuhan saraf (NGF)
- prolaktin (PRL)
lanjutan

Masing-masing hormon dalam kelompoknya mempunyai
keistimewaan umum
Tabel: Gambaran umum pengelompokan hormon

Kelompok I Kelompok II
Tipe Steoroid,
yodotironin, kalsitrol,
retinoid
Polipeptida, protein,
glikoprotein, katekolamin
Kelarutan lipolitik hidrolitik
Protein pengangkut ada Tidak ada
Usia paruh plasma Panjang (sampai
berjam-jam/ berhari-
hari
Pendek (menit)
Reseptor intraseluler Membran plasma
Mediator Kompleks reseptor -
hormon
cAMP, cGMP, Ca2+, metabolit
kompleksfosfoinositol, lintasan
kinase
Hormon kelompok I

Bersifat lipofilik berasal dari kolesterol kecuali
T3 dan T4
Setelah disekresikan hormon terikat protein
pengangkut untuk menghindari problem
kelarutan sehingga usia-paruh plasma tidak
panjang hormon bebas mudah
melintasi membran plasma semua sel
menghadapi reseptor dalam sitosol/nukleus sel sasaran
Kompleks ligand-reseptor menjadi pembawa
pesan (messenger) dalam kelompoknya
Kelompok utama yang kedua

Mrpk. hormon-hormon yg larut dalam air
Hormon yg. terikat pd. membran plasma sel target
Hormon yg terikat pd. permukaan sel akan berhubungan dg.
proses metabolisme lewat mol. pengantara (second messenger)
Hormonnya sendiri (yg. dihasilkan dr. akibat dari interaksi ligand-resptor)
first messenger
Hasil penelitian cAMP mengantarai hormon-hormon
kelompok IIA
Hormon kelompok IIB sbg. pengantaranya cGMP
Hormon kelompok IIC sebelum mempengaruhi cAMP sbg. sinyal
intrasel menggunakan ion Ca
2+
atau metabolit kompleks fosfatidilinositol
atau kedua-duanya
Messenger intrasel pd. kelompok IID rangkaian enzim protein
kinase fosfatase
Hormon kelompok I

Mempunyai reseptor intrasel dan mempengaruhi ekspresi gen
Merupakan mol. lipofilik berdifusi lewat membran
plasma semua sel
Hanya memp. reseptor spesifik dg. afinitas tinggi di sel
sasarannya
Kompleks hormon-reseptor reaksi aktivasi yg. tgt.
pada suhu dan garam menimbulkan perubahan
ukuran, bentuk serta muatan permukaan membuat
kompleks mampu berikatan pd. kromatin
Kompleks hormon-reseptor terikat pd. regio spesifik DNA
dinamakan unsur respon hormon (HRE)
membuat aktif atau inaktif gen yg. spesifik

lanjutan

Gen spesifik yg aktif/inaktif memberikan
pengaruh yg selektif thd. transkripsi gen, produksi
mRNA, protein spesifik berpengaruh pd.
proses metabolik
Kondisi ini difokuskan pd. hormon steroid dan
tiroid dalam nukleus dan hormon retinoid
Identifikasi HRE memerlukan pengikatan yg lebih
kuat antara HRE dengan kompleks hormon-
reseptor dr. pd. HRE dengan DNA
HRE harus memberikan daya responsif hormon

Hormon (peptida) kelompok II

Mempunyai reseptor membran dan
menggunakan messenger intrasel
Kelompok yg. paling besar dan larut dalam air
Tidak mempunyai protein pengangkut
usia paruh plasma pendek
Memulai respon melalui pengikatan pd.
reseptor membran plasma
cAMP second messenger banyak
hormon

AMP siklik, asam 3,5-adenilat
(cAMP)

Suatu nukleotida berasal dari ATP lewat kerja
enzim adenilil siklase
Memp. peranan menentukan dalam proses
kerja sejumlah hormon
cAMP intrasel dapat meningkat/menurun oleh
pengaruh berbagai hormon
pengaruhnya bervariasi antara jaringan satu
dg. yg. lain

A. Sistem Adenilil Siklase


Interaksi hormon dg. reseptornya
mengakibatkan aktivasi atau inaktivasi adenillil
siklase atau beberapa mol. efektor lainnya
Pengaturan adenilil siklase berlangsung sedikitnya
dg. perantaraan 2 protein pengatur yg.
tergantung- GTP dg. simbul:
1. G
s
(stimulasi)
2. GI (inhibisi) yg masing-masing
tersusun sub unit , , dan
Adenilil siklase mengatalisis perubahan ATP
cAMP memerlukan magnesium (Mg)


B. Protein Kinase

Dlm. sel prokariotik cAMP terikat pd.
protein spesifik: protein pengatur katabolik
(CRP, catabolite regulatory protein)
CRP terikat langsung pd. DNA
mempengaruhi ekspresi gen
Pd sel eukariot cAMP terikat protein
kinase (mol heterotetramer yg. tdr. atas 2 sub
unit pengatur (R) dan 2 sub unit katalitik (C)
C. Fosfodiesterase

Efek cAMP dlm. sel eukaroit terjadi dengan
perantaraan reaksi fosforilasi dan defosforilasi
protein
Mengatalisis cAMP 5AMP kerja
berlangsung begitu kerja hormon selesai
Inhibitor fosfodiesterase: derivat xantin
contohnya kafein meningkatkan cAMP
intrasel memperpanjang hormon
GMT siklik (cGMT)

Dibentuk oleh GMT oleh enzim guanilil siklase
Terdapat dalam bentuk larut, terikat membran
Masing-masing isozim memiliki sifat kinetik, fisiokimiawi, dan antigenik
Hormon yg. menggunakan cGMT: atriopeptin
Atriopeptin:
suatu familia peptida yg. dihasilkan jaringan atrium jantung
mengakibatkan natriuresis, diuresis, vasodilatasi dan menghambat
sekkresi aldosteron
terikat membran dan meningkatkan aktivitas guanilil siklase yg. terikat
membran cGMT meningkat sebesar 50 kali lipat
inhibitor cGMT fosfodiesterse
Peningkatan cGMT mengaktifkan protein kinase
fosforilasi sejumlah protein otot polos (miosin) terlibat dalam
proses relaktasi otot polos dan vasodilatasi
Hormon yg. bekerja lewat kalsium/
fosfatidilinositol

Ion Ca
2+

- ion Ca
2+
konsentrasinya dalam ekstrasel dikendalikan dengan ketat dan
tidak mudah masuk kedalam sel hormon kelompok IIC
menggalakkan permebialitas membran terhadap ion Ca
2+
Ca
2+
masuk sel

- Unsur regulator penting mengatur proses
seluler :
* kontraksi otot,
* perangkaian stimulus-sekresi,
* proses pembengkuan darah,
* aktivitas enzim
* eksitabilitas membran
* mrpk. messenger intrasel untuk kerja hormon
lanjutan

Kalmodulin
- protein regulasi yg kerjanya tergantung
kalsium,
- fungsinya homolog dg. protein otot yaitu
troponin C
- memp 4 tempat pengikatan Ca dg. 4
tempat mengikat Ca aktif serupa
pengikatan cAMC pd. protein kinase
- kalmodulin aktif enzim spesifik thd.
kalmodulin aktif


Metabolisme fosfatidilinositida

Mempengaruhi kerja hormon yg. tergantung-
Ca
2+
Sinyal tertentu menghasilkan komunikasi
antara reseptor hormon pd. membran plasma
dan simpanan Ca intrasel
Ca intrasel cukup hormon aktif
enzim aktif /inaktif efektor


sukses
selalu

Anda mungkin juga menyukai