adalah penyakit menular yg disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yg umumnya menyerang anak anak & dapat menimbulkan kematian Penyakit Demam Berdarah :
sering menimbulkan kematian dalam waktu cepat dan singkat dan oleh sebab itu perlu pemantauan dan penanggulangan setiap saat
Penanggulangan Penyakit DBD :
pemberantasan nyamuk penular nya dgn cara melaksanakan PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE ( PSN-DBD ) untuk membasmi jentik nyamuk Aedes Aegypti.
GEJALA PENYAKIT DBD
1. Mendadak panas tinggi 2 7 hari 2. Dapat diikuti timbulnya bercak merah pada kulit 3. Kadang2 disertai perdarahan pada hidung 4. Mungkin terjadi muntah dan berak darah 5. Sering terasa nyeri pada ULU HATI 6. Bila sudah parah, penderita jadi gelisah, tangan dan kaki dingin disertai keringat
Dalam darah manusia virus akan mati dengan sendirinya dalam waktu lebih kurang 1 minggu Pemberantasan Nyamuk penyebab Demam Berdarah Bersihkan tempat penyimpanan air seminggu sekali Tutup rapat tempat penampungan air Ganti air pada vas bunga, tempat minum burung dsb setiap hari. Tutup lubang pagar (bambu, pipa) dengan tanah atau semen Kubur benda2 yg dpt menampung air hujan spt kaleng, botol, plastik, tempurung dll Lipat pakaian yg bergantungan dikamar Bila tempat air sulit dikuras, taburkan bubuk abate untuk membunuh jentik nyamuk
DIARE
Agent Host
Enviroment
PHBS sangat berpengaruh Prilaku yang dapat meningkatkan penyebaran kuman Tidak memberi ASI secara penuh 4-6 bulan pertama kehidupan Menggunakan botol susu Menyimpan makanan masak pada suhu kamar Menggunakan air minum yang tercemar Tidak mencuci tangan sesudah kontak dengan BAB Tidak membuang tinja dengan benar Tidak memberi ASI sampai 2 tahun sehingga antibodi jadi berkurang Kurang Gizi ( meningkatkan resiko ) Penyakit Campak Imunodefisiensi / Imunosupresi Usia ( lebih Banyak menyerang Balita )
Sarana air bersih Pembuangan tinja
Lingkungan yang tidak sehat + Prilaku yang tidak sehat
DIARE DIARE Mencegah terjadinya Dehidrasi Dengan memberi minum lebih banyak dengan cairan rumah tangga yang dianjurkan Mengobati Dehidrasi Dengan pemberian oralit dan RL ( pada yg berat ) Memberi makanan dan gizi yang cukup Mengobati masalah lain Memberikan ASI Memperbaiki makanan pendamping ASI Menggunakan air bersih yang cukup Mencuci tangan Menggunakan jamban Membuang tinja bayi yang benar Memberikan imunisasi Campak Epidemiologi malaria adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran malaria dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Malaria Klinis adalah penderita dengan gejala dingin menggigil*, demam* secara berkala, berkeringat* dan sakit kepala dan juga sering disertai dengan gejala khas daerah (diare pada balita sakit atau sakit otot pada orang dewasa), yang belum diambil sediaan darahnya**)
*) gejala klasik malaria **) belum diambil SD nya atau belum diketahui hasil SD nya Malaria positif adalah penderita yang dalam darahnya ditemukan parasit plasmodium melalui pemeriksaan mikroskopis
Agent penyebab malaria genus Plasmodium, Famili Plasmodiidae, dari Orde Coccidiidae, ada 4 macam Plasmodium : Plasmodium falciparum (malaria tropika) Plasmodium vivax (malaria tertiana) Plasmodium malarie (malaria kuartana) Plasmodium ovale (jarang, umumnya di Afrika) Manusia (host intermediate) Nyamuk Anopheles (host definitive) Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang gejala malaria, cara penularan dan penanggulangan kasus malaria serta membudayakan Gerakan 3M dalam masyarakat. (misalnya sosialisasi gebrak malaria dan sosialisasi dinamika penularan)
Untuk mencegah terjadinya penularan lebih lanjut (KLB) maka perlu dilakukan kegiatan dengan melibatkan lintas sektor dan masyarakat dalam penanggulangan Malaria dan meningkatkan peran aktif petugas Kabupaten/Kota Endemis beserta petugas di Puskesmas.
Melatih petugas mikroskopis malaria Puskesmas khususnya dari daerah endemis sehingga diagnosa dan therapy malaria lebih tepat. (tenaga mikroskopis puskesmas, dokter)
Mapping daerah endemis malaria Umum : Batuk berdahak selama 2 minggu ( lebih )
Berat badan menurun 3 bln tanpa sebab jelas dan tidak naik dlm 1 bln dengan penanganan gizi yang baik.
-. Anorexia.(Kurang nafsu makan) -. Demam lama / berulang tampa sebab. -. Pembesaran kelenjer limphe. -. Gejala-gejala saluran pernafasan, misalnya batuk > 30 hari , tanda cairan di dada, nyeri dada.
Pemeriksaan Dahak (Sewaktu Pagi Sewaktu) Rongen Tes tuberculin (mantuk test)
Pengobatan Untuk penderita Baru Min 6 bln Untuk penderita lama Min 9 bln
Menyembuhkan Penderita Mencegah kematian Mencegah Penularan (memutus penularan Akibat makan obat tdk teratur Penderita tidak bisa sembuh Penderita menjadi kebal Akan menularkan kuman yang kebal PENYAKIT MENULAR MENAHUN DISEBABKAN OLEH CACING FILARIA YANG DITULARKAN MELALUI BERBAGAI JENIS NYAMUK
TERSEBAR LUAS DI PEDESAAN DAN PERKOTAAN, TERUTAMA DI PEDESAAN
MENIMBULKAN KECACATAN MENETAP, STIGMA, PSIKOLOGIS, SOSIAL DAN EKONOMI
MENURUNKAN KUALITAS SDM Masuknya suatu zat ke dalam tubuh yang dapat mengganggu kesehatan, bahkan kematian Seseorang dicurigai keracunan bila : 1. Mendadak sakit 2. Gejalanya tak sesuai dgn suatu keadaan patologis tertentu 3. Gejalanya menjadi cepat karena dosis yg besar 4. Anamnestik menunjukkan kearah keracunan 5. Keracunan kronik diduga bila penggunaan obat dalam waktu lama Gejala : Masa laten 2 8 jam Mual, muntah Diare, nyeri perut, Nyeri kepala, demam, dehidrasi Dapat menyerupai disentri Tindakan : Muntah buatan Beri minum yang banyak Obati seperti kasus gastroenteritis Gejala : Mual, muntah Nyeri perut Nyeri kepala Miosis,hipotensi,depresi pernapasan Kejang Tindakan : Usahakan agar dimuntahkan Segera kirim ke RS Jgn lupa wadah pestisida dibawa untuk memudahkan pemeriksaan 1. Selalu memilih bahan pangan yang baik untuk dikonsumsi. 2. Mencuci sayuran dan buah-buahan dengan bersih sebelum diolah atau dimakan. 3. Menggunakan air bersih (tidak tercemar) untuk menangani dan mengolah pangan. 4. Tidak menggunakan bahan tambahan (pewarna, pengawet, pemanis dll) yang dilarang digunakan untuk pangan. 5. Menggunakan bahan kimia yang dibutuhkan seperlunya & tidak melebihi dosis yg diijinkan. 1. Membeli pestisida : - Membeli pestisida pada tempat penjualan resmi - Beli pestisida yang wadahnya masih utuh, tidak bocor. 2. Mengangkut pestisida : - Tutupnya benar-benar rapat dan kuat - Jangan membawa pestisida bercampur dengan makanan/bahan makanan
3. Menyimpan pestisida : - Pestisida disimpan dalam wadah/pembungkus aslinya, lebelnya masih utuh dan jelas. - Meletakkannya tidak terbalik. - Simpan pada tempat yang khusus, jauh dari jangkauan anak-anak, jauh dari makanan,alat-alat makan,sumur,dan ditempat yang terkunci. - Wadah pestisida harus tertutup rapat dan tidak bocor. - Wadah pestisida tidak boleh kena bersinar matahari langsung. - Ruang tempat penyimapanan pestisida harus mempunyai ventilasi ( pertukaran udara ) 4. Menyiapkan pestisida : - Sewaktu menyiapkan pestisida ---> kulit, mulut,hidung dan kepala harus tertutup. ( baju lengan panjang, celana panjang, masker, penutup leher, dan sarung tangan ) - Gunakan alat khusus untuk menakar pestisida
1. Bahan berbahaya (pestisida dan bahan kimia lainnya) : - Tidak disimpan bersama-sama dengan bahan pangan - Tidak disimpan dalam wadah makanan/botol minuman, dan sebaliknya. - Wadah diberi label yang jelas. - Tidak menggunakan alat masak/wadah yang dilapisi logam berat - Tidak menggunakan peralatan/pengemas yang bukan untuk pangan - Tidak menggunakan pengemas bekas, kertas koran untuk membungkus pangan. Terima Kasih