Anda di halaman 1dari 159

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

KEPEGAWAIAN SIMPEG
(Studi Kasus: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama)
Oleh:
DHANI MIRZA SAPUTRA
204093002604
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JAKARTA
2011 M / 1432 H
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
i
ii
iii
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR BENAR
HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPPSI
ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMAGA MANAPUN.
Jakarta, Oktober 2011
Dhani Mirza Saputra
204093002604
iv
ABSTRAK
DHANI MIRZA SAPUTRA, Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian
(SIMPEG) (Studi Kasus: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama). Di bawah
bimbingan ZAINUDDIN BEY FANANIE dan NIA KUMALADEWI.
Sistem yang berjalan di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama bisa dibilang semi
terkomputerisasi, semua laporan kegiatan kepegawaian dilaporkan dengan memberikan
hard copy dengan sebelumnya terkadang sub-bagian kepegawaian harus terlebih dahulu
mencari berkas. Dengan keadaan demikian sulit untuk kepala bagian ortala dan kepala
bagian perencanaan dalam menganalisa dan menentukan strategi apa yang dapat dilakukan.
Maka itu peneliti mencoba mengembangkan sistem yang ada di Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama menjadi lebih terkomputerisasi dengan cara mengembangkan sistem
yang dapat membantu bagian kepegawaian untuk membuat sebuah laporan kepegawaian
yang nantinya dapat memudahkan kepala bagian ortala dan kepala bagian perencanaan
dalam melihat laporan secara periodik agar dapat menentukan strategi apa yang akan
dilakukan. Sistem Informasi Kepegawaian dikembangkan dengan menggunakan metode
pengembangan sistem Model Spiral yang terdiri dari Perencanaan Syarat - syarat,
Workshop Design, Implementasi. Tools perancangan yang digunakan adalah Unified
Modelling Language (UML). Teknologi yang digunakan dalam pengembangan perangkat
lunak sistem menggunakan php sebagai bahasa pemrograman, dan MySQL sebagai
database. Dengan adanya sistem informasi kepegawaian, bagian kepegawaian akan lebih
mudah untuk mendapatkan data pegawai yang diinginkan, dan juga memudahkan bagian
perencanaan dalam menganalisa data pegawai untuk melakukan strategi yang akan datang.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Kepegawaian, Badan Litbang dan Diklat Kementerian
Agama, Model Spiral, Unified Modelling Language (UML).
V Bab + XXIV Halaman + 127 Halaman + 36 Gambar + 18 Tabel + Daftar Pustaka + 6
Lampiran
Daftar Pustaka : 20 Buku (1999 2009)
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia dan bimbingan-
Nya. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para
pengikutnya hingga akhir zaman nanti. Sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan
Skripsi ini yang berjudul Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian (Studi Kasus :
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama)
Penulisan penelitian skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat dalam memperoleh
gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun tujuan dari skripsi ini adalah
agar mahasiswa dapat memperdalam ilmu yang didapat di dalam kelas, memiliki wawasan
yang luas tentang mempelajari suatu ilmu pengetahuan memiliki hasrat untuk melakukan
pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Pada kesempatan ini, izinkan penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu pelaksanaan skripsi ini dari awal sampai akhir hingga
penyusunan laporan ini selesai. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
vi
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis sebagai Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI sebagai Ketua Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Bapak Zainuddin Bey Fananie, M.Sc sebagai Dosen Pembimbing 1 dan Ibu Nia
Kumaladewi, MMSi sebagai Dosen Pembimbing 2 yang telah memberikan
bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Mamaku Siti Sukartiah dan Bapakku M. Nur A Latif serta nenekku Hj. Umi
Kulsum, om ku Ahmad Fachrudin dan tante ku Siti Fauziah dan Roesdiana
yang telah memberikan dorongan moril sehingga penulis bisa menyelesaikan
laporan skripsi ini.
4. Bapak Syamsudin Selaku eks. Sekretaris Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama, Bapak M. Nur A. Latif Selaku Kepala Bagian Ortala dan
Kepegawaian yang telah memberikan dan mengizinkan penulis untuk
mengadakan penelitian di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama.
5. Bapak Fachrudin Selaku Pelaksana pada Sub-Bagian Kepegawaian dan seluruh
pegawai Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, yang telah membantu
penulis dalam memberikan informasi yang dibutuhkan dan inspirasi dalam
pembuatan skripsi ini.
6. Spesial buat Alm. Kakekku KH. Ahmad Syukri HM dan Alm. Tanteku Siti
Nurhuda, yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis, maaf
vii
jika penulis tidak bisa membuat kalian bangga. Penulis Cuma bisa mendoakan
semoga kalian tenang disana.
7. My Best Friend Marlina Ivana, Akmal Salim, Miyta, dan Guru SMA saya Miss
Laily dan Ibu Nurfaridah, yang dalam menyelesaikan skripsi ini. U Are The
Best.
8. teman teman seperjuangan angkatan 2004 khususnya Fakultas Sains dan
Teknologi dan juga sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dorongan :
Catur Sudrajat, Redika Wintana, Bob Mora Pinagaran Nasution, Dedi Suranto.
9. Dan semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu oleh penulis.
Penulis sadar bahwa penyusunan laporan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna dari segi materi maupun dari segi penyajian yang disebabkan karena
keterbatasan yang ada pada penulis, baik dalam kemampuan, pengetahuan maupun teknik
penulisan.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi
yang membutuhkan dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin
Wassalamualaikum Wr.Wb
Jakarta, Oktober 2011
( Dhani Mirza Saputra )
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .. i
LEMBAR PENGESAHAN.... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN.... iii
LEMBAR PERNYATAAN................. iv
ABSTRAK .. v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI .. ix
DAFTAR TABEL .. xiv
DAFTAR GAMBAR . xv
DAFTAR SIMBOL xvii
DAFTAR LAMPIRAN .. xx
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........ 1
1.2 Perumusan Masalah.... 7
1.3 Batasan Masalah..... 7
1.4 Tujuan Penelitian............................ 8
1.5 Manfaat Penelitian.................................. 8
1.6 Metode Penelitian....... 9
1.6.1 Metode Pengumpulan Data....... 9
1.6.1.1 Studi Pustaka........... 9
1.6.1.2 Studi Lapangan... 10
ix
1.6.1.3 Studi literatur Sejenis...... 11
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem . 11
1.7 Sistematika Penulisan 11
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem ..... 13
2.1.1 Definisi Sistem..... 13
2.1.2 Karakteristik Sistem..... 14
2.1.3 Klasifikasi Sistem..... 17
2.1.4 Pengendalian Sistem.... 19
2.2 Konsep Dasar Informasi................. 21
2.2.1 Definisi Informasi......... 21
2.2.2 Siklus Informasi............ 23
2.2.3 Kualitas Informasi............. 24
2.2.4 Nilai Informasi.......................... 25
2.3 Konsep Dasar Sistem informasi......................... 26
2.3.1 Definisi Sistem Informasi................................. 26
2.3.2 Tujuan Sistem Informasi................................... 27
2.3.3 Komponen Sistem Informasi................................. 29
2.4 Sistem Informasi Kepegawaian . 31
2.4.1 Definisi Pegawai Negara atau Pegawai Negeri Sipil.... 31
2.4.2 Definisi Sistem Informasi Kepegawaian....................... 32
2.4.3 Definisi Kementerian Negara........................................ 32
x
2.5 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia... 33
2.5.1 Definisi Sumber Daya Manusia................................. 33
2.5.2 Definisi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia..... 34
2.6 Metode Penelitian ............ 35
2.6.1 Metode Pengumpulan Data . 35
2.6.1.1 Studi Lapangan ..... 35
2.6.1.2 Studi Pustaka . 36
2.6.2 Metode Pengembangan Sistem ... 36
2.6.2.1 Rapid Aplication Development (RAD)..... 36
2.6.2.2 Fase fase RAD ... 37
2.7 Unified Modelling Language (UML)... 38
2.7.1 Sejarah UML .............. 38
2.7.2 Tujuan UML .................. 39
2.7.3 Notasi dan Artifak dalam UML ................. 40
2.8 PHP ...... 48
2.8.1 Definisi PHP .............. 48
2.8.2 Kelebihan PHP 48
2.8.3 Sintaks PHP . 49
2.9 My SQL ... 49
2.10 Macromedia Dreamweaver ....... 50
2.11 Intranet .... 51
2.11.1 Komponen Intranet ...... 51
xi
2.12 Jaringan Komputer .. 52
2.12.1 Jenis jenis Jaringan Komputer ............ 52
2.12.2 Topologi Jaringan 53
2.13 Pengujian Perangkat Lunak ........................ 54
2.14 Literatur Sejenis........................... 55
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data .. 65
3.1.1 Studi Lapangan .......... 65
3.1.1.1 Observasi ........ 65
3.1.1.2 Wawancara . 65
3.1.2 Studi Pustaka ....................... 66
3.1.3 Studi Literatur Sejenis....... 66
3.2 Metode pengembangan Sistem....... 66
3.3 Kerangka Berpikir .. 69
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Perencanaan Syarat syarat .................. 70
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan .. 70
4.1.1.1 Sejarah Badan Litbang dan Diklat .......... 70
4.1.1.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi 73
4.1.1.3 Visi dan Misi ........... 74
4.1.1.4 Kebijakan Teknis dan Badan Litbang dan Diklat ... 75
4.1.1.5 Struktur Organisasi Badan Litbang dan Diklat ... 77
xii
4.1.1.6 Srtuktur Badan Litbang dan Diklat .. 78
4.1.1.7 Sub Bagian Kepegawaian 78
4.1.2 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan ...... 79
4.1.3 Definisi Masalah ... 81
4.1.4 Analisa Sistem Yang Diusulkan ........... 81
4.1.5 Tujuan Pengembangan Sistem . 82
4.2 Workshop Design ... 82
4.2.1 Perencanaan Sistem ......................... 82
4.2.1.1 Use Case Diagram 82
4.2.1.2 Activity Diagram . 84
4.2.1.3 Use Case Naratif Desain Sistem . 85
4.2.1.4 Sequence Diagram . 95
4.2.1.5 Analisa Masukan dan Keluaran 102
4.2.2 Perancangan data Base ......................... 103
4.2.2.1 Class Diagram .. 103
4.2.3 Perancangan Layout .. 111
4.3 Pengujian Sistem ........................ 113
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan... 115
5.2 Saran...... 116
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 117
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Struktur Badan Litbang dan Diklat ..... 75
Tabel 4.2 Struktur Puslitbang Kehidupan Keagamaan.... 75
Tabel 4.3 Struktur Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan 76
Tabel 4.4 Struktur Puslitbang Lektur Keagamaan . 76
Tabel 4.5 Struktur Pusdiklat Tenaga Administrasi.......... 77
Tabel 4.6 Struktur Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan .. 77
Tabel 4.7 Struktur Sekretariat Badan Litbang dan Diklat . 79
Tabel 4.8 Sistem Yang Berjalan................... 83
Tabel 4.9 Sistem Dari Literatur Sejenis............................... 83
Tabel 4.10 Sistem Yang Diusulkan.............................. 84
Tabel 4.11 Usecase Naratif Login....................... 95
Tabel 4.12 Usecase Naratif Data Pegawai............... 96
Tabel 4.13 Usecase Naratif Jabatan Pegawai...... 97
Tabel 4.14 Usecase Naratif Pangkat Pegawai. 98
Tabel 4.15 Usecase Naratif Jenjang Pendidikan . 99
Tabel 4.16 Usecase Naratif Data Keluarga .... 100
Tabel 4.17 Usecase Naratif Pensiun Pegawai 101
Tabel 4.18 Usecase Naratif DP3 102
xv
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sistem Pengendalian Umpan Balik 18
Gambar 2.2 Siklus Informasi...... 21
Gambar 2.3 Pemodelan RAD.. 35
Gambar 2.4 Menu Utama Visual Basic 6.0................. 49
Gambar 2.5 Tampilan Utama Visual Basic 6.0... 50
Gambar 2.6 Tampilan Microsoft Access.... 53
Gambar 4.1 Use Case Diagram....................................................................... 89
Gambar 4.2 Activity Diagram Login....................................... 90
Gambar 4.3 Activity Diagram Biodata Pegawai...... 90
Gambar 4.4 Activity Diagram Jabatan Pegawai.......... 91
Gambar 4.5 Activity Diagram DP3. 91
Gambar 4.6 Activity Diagram Pangkat Pegawai..... 92
Gambar 4.7 Activity Diagram Jenjang Pendidikan..... 92
Gambar 4.8 Activity Diagram Diklat Pegawai ................................... 93
Gambar 4.9 Activity Diagram Pengolahan Data Pensiun....... 93
Gambar 4.10 Activity Diagram Data Keluarga............... 94
Gambar 4.11 Sequence Diagram Login.................. 102
Gambar 4.12 Sequence Diagram Biodata Pegawai 103
Gambar 4.13 Sequence Diagram Jabatan Pegawai..................... 104
Gambar 4.14 Sequence Diagram DP3................................ 105
xv
Gambar 4.15 Sequence Diagram Pangkat Pegawai..... 106
Gambar 4.16 Sequence Diagram Pendidikan Pegawai... 107
Gambar 4.17 Sequence Diagram Diklat Pegawai........ 108
Gambar 4.18 Sequence Diagram Pensiun Pegawai 109
Gambar 4.19 Class Diagram.................................................. 111
Gambar 4.20 Form Login................................................................ 112
Gambar 4.21 Form Menu Utama.................................... 113
Gambar 4.22 Form Biodata Pegawai.......................... 114
Gambar 4.23 Form Jabatan Pegawai.................................... 115
Gambar 4.24 Form Pangkat Pegawai............................... 116
Gambar 4.25 Form Pendidikan Pegawai.............................. 117
Gambar 4.26 Form Pensiun Pegawai........................... 118
Gambar 4.27 Form DP3....................................... 119
Gambar 4.28 Form Diklat Pegawai ............. 120
Gambar 4.29 Form Data Keluarga....................................... 121
Gambar 4.30 Pengkodean............................................ 122
xvi
Fork
Digunakan untuk menunjukkan kegiatan
yang dilakukan secar a par alel
Status Akhir
St atus akhir yang dilakukan si st em,
sebuah diagram aktivitas memiliki
sebuah stat us akhir
8
9
DAFTAR SIMBOL UML
(Munawar, 2005)
Usecase Diagram
Activity Diagram
xvii
Sequence Diagram
Garis Hidup /
lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek
Objek
Menyatakan objek yang berinteraksi
pesan
Waktu Aktif
Menyatakan objek dalam keadaan aktif
dan berinteraksi pesan
Pesan tipe send
Menyatakan bahwa suatu objek
mengirimkan data/masukan/informasi ke
objek lainnya, arah panah mengarah
pada objek yang dikirimi
10
11
13
12
nama objek :
Nama kelas
Interface pada
sequence
Menghubungkan aktor dengan interface
sistem
Pesan tipe
return
Menyatakan bahwa suatu objek yang
telah menjalankan suatu operasi atau
metode menghasilkan suatu kembalian
ke objek tertentu, arah panah mengarah
pada objek yang menerima kembalian
14
15
xviii
Class Diagram
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian..... 127
Lampiran 2 Hasil Observasi......... 128
Lampiran 3 Hasil Wawancara...... 129
Lampiran 4 Pengujian Sistem...... 131
Lampiran 5 Tampilan Sistem... 139
Lampiran 6 Coding Program.... 148
xx
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Nadya Rianita (2010), Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai pada Baituttamwil Tamzis Cabang Buncit Raya,
dengan menggunakan metode Object Oriented Analysis Design (OOAD) dengan
model pengembangan waterfall strategy sequential dan menggunakan notasi
Unified Modelling Language (UML), dan penelitian ini menghasilkan sebuah
analisis dan perancangan sistem informasi penilaian prestasi kerja pegawai pada
Baituttamwil Tamzis yang dapat digunakan perusahaan dalam menilai prestasi
kerja pegawai.
Menurut Sailin (2009), Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian
Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Indramayu, dengan
menggunakan metode RAD dengan pemodelan UML hingga tahap implementasi.
Sistem yang dikembangkan ini meliputi proses pendataan pegawai, pengajuan cuti,
kenaikan pangkat dan pensiun. Pengembangan sistem informasi ini menggunakan
teknologi komputer untuk efektifitas dan efisiensi dalam cara kerja sistem yang
sedang berjalan pada saat ini, dengan sistem komputerisasi (pengolahan data
elektronik) akan meringankan beban kerja para pegawai dalam hal penyajian
informasi yang akurat dan aktual secara lengkap, sesuai yang diinginkan oleh
manajemen instansi.
1
Menurut Kosmara (2008), Perancangan Aplikasi Sistem Informasi
Kepegawaian Pengolahan Data Pensiun pada Balitbang Dephan RI, melakukan
tahap evaluasi dengan menggunakan Black Box Testing pada User dan Admin.
Dalam penelitian penulis melakukan pengembangan sistem informasi manajemen
kepegawaian baru yang berfungsi untuk menata, mengatur dan memberi pelayanan
yang berkaitan dengan kepegawaian secara otomatis sehingga memudahkan dalam
pengelolaan data pegawai.
Menurut Wahyu Tri Utami (2010), Sistem Informasi Pengelolaan
Administrasi Kepegawaian Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan
Kecamatan Wuryantoro Kabupaten Wonogiri, dengan menggunakan metode
waterfal, perangkat pemrograman Microsoft Visual C# 2008, basis data SQL Server
2005 dan pengujian perangkat lunak dilakukan dengan metode BlackBox. Sistem
informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengelola data-data kepegawaian
yaitu data seluruh pegawai, data kenaikan pangkat, data kenaikan gaji berkala dan
data pemberhentian pegawai.
Menurut Dedy Agung Prabowo (2009), Sistem Informasi Manajemen
Penerimaan CPNS Wilayah Jawa Tengah Berbasis WEB, dengan menggunakan
web base dengan bahasa pemrograman PHP dan HTML serta pemrograman
database SQL yang dapat mancakup data di seluruh wilayah provinsi Jawa Tengah
karena menyediakan akses aplikasi melalui jaringan baik untuk administrator,
eksekutif, dan user yang lain. Dampak lain adalah meningkatnya efisiensi
penggunaan anggaran negara serta meningkatnya kualitas pelayanan publik.
2
Menurut Ina Susanti (2009), Sistem Informasi Kepegawaian dan Akademik
di SMA Negeri 19 Surabaya Berbasis PHP, dengan menggunakan metode rekayasa
perangkat lunak waterfall, dan diimplementasikan dengan menggunakan bahasa
pemrograman PHP, sedangkan untuk pengolahan databasenya menggunakan
MySql. Sistem Informasi Kepegawaian di SMA Negeri 19 Surabaya Berbasis PHP
ini merupakan suatu media yang mengurusi pengelolaan dan penyimpanan data
yang ada pada Sub Bagian Kepegawaian SMA Negeri 19 Surabaya yakni
pengelolaan data pegawai dan administrasi lainnya serta komponen-komponen lain
yang mendukung aplikasi web ini.
Menurut Fitriani (2010), Sistem Informasi Kepegawaian pada Badan Pusat
Statistik Sumatera Utara, dengan menggunakan apache, php dan mysql. Metodologi
pengembangan sistem adalah berdasarkan diagram alir atau flowchart. Sistem ini
meliputi modul-modul masukan data yang berkaitan dengan data pegawai. Objektif
utama sistem informasi ini adalah untuk melihat data-data pegawai mengupdatenya
sehingga kinerja pengolahan data dapat ditingkatkan secara cepat dan efisien.
Menurut Hindiyansyah (2009), Sistem Informasi Kepegawaian Berbasis
WEB pada RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, dengan menggunakan metode ERD
sebagai model data dan DFD sebagai model proses, aplikasi Sistem Informasi
Kepegawaian ini dibuat menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis
penelitian studi kasus pada Rumah Sakit, dimana teknik pengumpulan data yang
digunakan antara lain observasi, wawancara, dan studi literatur dan dalam membuat
program menggunakan pemrograman server side dengan C# dan action script.
3
Menurut Clara Sergian (2010), Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
Laporan Kerja Berbasis WEB pada Rumah Sakit Islam Surabaya, dengan
menggunakan PHP dan MySQL guna menampung semua data-data pegawai.
Belum tersedianya basis data yang terkait dengan pengelolaan data pegawai juga
menjadi salah satu hambatan dalam pengorganisasian data pegawai oleh sebab itu
di buatkan aplikasi perangkat lunak untuk membantu dalam penyediaan basis data.
Menurut Nurul Fahmi (2009), Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
Berbasis WEB untuk menunjang pengembangan E-Government pada Badan
Kepegawaian Daerah Tabanan Pemerintah Kabupaten Tabanan, dengan
menggunakan metode RAD dengan pemodelan UML, penulis merancang Sistem
Informasi Kepegawaian Daerah pada Pemerintah Kabupaten Tabanan yang dapat
menangani Proses input data pegawai secara digital. Data pegawai tersebut
tersimpan dalam database yang terstruktur sehingga memudahkan pegawai dalam
menginputkan data diri. Jika terjadi perubahan dan penghapusan data bisa dapat
cepat ditangani. Sistem ini juga dapat melakukan proses pencetakan laporan.
Sebagaimana diketahui teknologi informasi memiliki peran penting dalam
menentukan keberhasilan suatu organisasi, baik di lingkungan swasta maupun
lembaga pemerintah. Besarnya sumber daya yang dimiliki oleh suatu organisasi
tanpa di dukung oleh penataan informasi yang baik dapat diduga tidak akan
4
mengalami banyak hambatan. Penataan informasi yang dilakukan secara teratur,
tepat, cepat dan terstandarkan akan sangat mendukung kelancaran pengelolaan dan
target-target yang akan dicapai oleh organisasi tersebut.
Dalam suatu organisasi, gejala menurunnya semangat kerja, motivasi kerja,
prestasi kerja, dan kepuasan kerja dapat disebabkan karena pelayanan di bidang
informasi yang tidak memadai. Penurunan produktivitas dapat diindikasikan dari
rasa malas pada diri pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan, menunda pekerjaan
yang seharusnya dapat diselesaikan, tidak menyelesaikan pekerjaan yang diberikan
atasan dengan baik dan benar, serta adanya keinginan pegawai untuk mutasi ke
tempat lain.
Berbagai kegiatan kelitbangan dan kediklatan membutuhkan dukungan
pelayanan administratif dan koordinatif secara memadai yang dilakukan oleh
Sekretariat Badan Litbang dan diklat. Sesuai PMA No. 3 Tahun 2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama RI, Pasal 757 Sekretariat Badan
Litbang dan Diklat mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan
tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi bagi seluruh satuan
organisasi di lingkungan Badan Litbang dan Diklat berdasarkan kebijakan teknis
yang ditetapkan oleh Kepala Badan.
Untuk meningkatkan pelayanan di bidang kepegawaian Badan Litbang dan
Diklat Kementerian Agama RI telah memanfaatkan teknologi informasi. Namun,
pemanfaatan teknologi informasi salah satunya berupa komputer tersebut belum
maksimal karena berbagai keterbatasan, antara lain masih terbatas kemampuan
penataan informasi, dan sebagian bidang pelayanan belum tersedia sistem aplikasi
5
seperti yang diperlukan. Berkaitan dengan hal itu dibutuhkan langkah-langkah
pembenahan melalui pengembangan sistem pemanfaatan teknologi informasi yang
berfungsi mempercepat proses promosi pegawai, menata pengolahan data pegawai,
mengatur, dan memberikan layanan kepegawaian sehingga dapat mendukung kerja
organisasi serta dalam menganalisa data data setiap pegawai yang sudah atau
yang akan dipensiunkan yang akan diinput kedalam database serta dalam
pembuatan laporan.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis memutuskan untuk melakukan
penelitian yang berkaitan dengan Penggunaan Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, serta
memberikan solusi alternatif untuk menangani sejumlah permasalahan yang
dihadapi yang disusun dalam bentuk usulan Rancangan dalam Skripsi yang
berjudul :
Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian SIMPEG Pada Badan
Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI
1.2 Perumusan Masalah
Bedasarkan ruang lingkup masalah diatas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang sistem informasi kepegawaian pada Badan
Litbang dan Diklat Kementerian Agama dengan menggunakan PHP dan
MySQL.
6
2. Bagaimana merancang aplikasi yang menarik dan user friendly yang
sesuai dengan kebutuhan.
3. Bagaimana sistem dapat memberikan informasi kepegawaian yang
akurat khususnya tentang Pangkat dan pensiun pegawai.
1.3 Batasan Masalah
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis membatasi masalah untuk
menghindari penyimpangan pembahasan yaitu :
1. Hanya sebatas pengolahan data pegawai.
2. Data yang akan diolah hanya meliputi Pangkat pegawai dan pensiun
pegawai.
3. Pengembangan sistem menggunakan metodologi RAD dengan
pemodelan UML yang dilakukan sampai proses pengujian (testing).
4. Pengembangan sistem menggunakan PHP untuk bahasa pemrograman
dan MySQL untuk perancangan database.
1.4 Tujuan Peneletian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Merancang sistem informasi kepegawaian pada Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama dengan menggunakan PHP dan MySQL.
2. Merancang sistem informasi kepegawaian berbasis web.
7
3. Mengembangkan sistem informasi kepegawaian sehingga dapat
mempermudah pengelolaan data pegawai yang berhubungan dengan
pangkat dan pensiun pegawai.
1.5 Manfaat penelitian
Peneliti mengharapkan penulisan ini dapat berguna bagi seluruh pihak yang
terkait, diantaranya :
1.5.1 Bagi Peneliti
a. Menambah pengetahuan tentang sistem informasi kepegawaian.
b. Mengetahui penggunaan sistem informasi kepegawaian dalam
pemanfaatannya secara langsung.
c. Menambah wawasan di dalam mengembangkan suatu sistem informasi
kepegawaian.
1.5.2 Bagi Universitas
a. Memperkaya ilmu pengetahuan di bidang sistem informasi
kepegawaian.
b. Memberikan referensi bagi penelitian selanjutnya di bidang sistem
informasi kepegawaian.
1.5.3 Bagi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama
a. Sistem informasi kepegawaian menjadi terkomputerisasi.
b. Dengan adanya sistem informasi kepegawaian, maka secara tidak
langsung akan memudahkan sub bagian kepegawaian dalam membuat
laporan.
8
c. Dengan adanya sistem informasi kepegawaian pada Badan Litbang dan
Diklat Kementerian Agama
1.6 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan peneliti di bagi menjadi dua, yaitu metode pengumpulan
data dan metode pengembangan.
1.6.1 Metode pengumpulan data
Merupakan metode yang digunakan peneliti dalam melakukan analisis data
dan menjadikannya informasi yang akan digunakan untuk mengetahui
permasalahan yang dihadapi.
1.6.1.1 Studi Kepustakaan
Dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku
yang berhubungan dengan kepegawaian serta buku-buku yang
mendukung dengan topik yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi
ini, serta megunjungi (browser) situs-situs internet yang berhubungan
dengan skripsi penulis.
1.6.1.2 Studi Lapangan
Merupakan usaha pengumpulan data secara intensif disertai
dengan analisa dan pengkajian kembali hasil analisa yang dikumpulkan.
Didalam penelitian lapangan ini penulis melaksanakan survei pada
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Untuk memperjelas
9
kegiatan dalam penelitian lapangan ini penulis menggunakan metode,
yaitu :
a) Observasi
Dengan menggunakan metode ini penulis mengumpulkan
data dengan pengamatan secara langsung pelaksanaan kegiatan
pada Sub Bagian Kepegawaian Sekretariat Badan Litbang dan
Diklat Kementerian Agama RI, guna mengetahui bagaimana
penerapan sistem informasi data base kepegawaian.
b) Wawancara
Melakukan tanya jawab dengan sejumlah pegawai di Sub
Bagian Kepegawaian untuk memperoleh informasi yang
diperlukan.
1.6.1.3 Studi Literatur Sejenis
Kegiatan ini dilakukan dengan melihat hasil karya atau projek atau juga
penulisan yang sejenis dengan pembuatan skripsi ini.
1.6.2 Metodologi Pengembangan Sistem
10
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penulisan skripsi ini
adalah metode Rapid Application Development (RAD) dengan tools Unified
Modelling Language (UML), yang memiliki tahap-tahap sebagai berikut: (Kendall
dan Kendall, 2008)
1. Perencanaan syarat-syarat.
2. Workshop Design.
3. Implementasi.
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis membagi materi pembahasan ke
dalam lima bab, dimana setiap babnya dibagi-bagi lagi menjadi sub bab.
Pembagian bab dalam penulisan Tugas Akhir ini dibuat secara sistematika,
sehingga memudahkan dalam penjabaran dan pemahaman akan materi
pembahasan. Adapun pembagian bab-bab tersebut adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan
dan manfaat, metodologi penelitian berupa metode pengumpulan data dan
metode pengembangan sistem, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
11
Bab ini memberikan penjelasan tentang landasan teori dan studi
kepustakaan dari penelitian, dimana berisi teori-teori dari konsep, software,
dan aplikasi dari penelitian yang akan dibuat.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan diuraikan bagaimana metode-metode yang akan digunakan
dalam penelitian yang akan dibuat. Mulai dari jenis metodologi dan tahap-
tahap pengembangan dari penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas hasil dan pembahasan dari penelitian yang telah
dilakukan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, dan juga
berisi saran-saran perbaikan yang berhubungan dengan masalah yang
dibahas.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Definisi Sistem
12
Berikut adalah beberapa definisi tentang sistem, yang diperoleh dari
berbagai sumber dan latar belakang pemikiran yang mungkin berbeda.
Sistem menurut Jogiyanto (1999), sistem adalah suatu kesatuan yang
terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub-sistem yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai
suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variable-variable
yang terorganisir, saling berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya
dan terpadu.
Istilah sistem bukanlah hal yang asing bagi kebanyakan orang. Sering
kali sistem mengacu pada komputer tetapi juga bisa kearah yang lebih luas
seperti sistem tata surya atau bahkan ke hal-hal yang lebih spesifik seperti sistem
respirasi mamalia. Pada dasarnya menurut Abdul Kadir (2003), sistem adalah
sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk
mencapai suatu tujuan.
Menurut Wing Wahyu Winarno (2006), sistem adalah sekumpulan
komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Masing-
masing komponen memiliki fungsi yang berbeda dengan yang lain, tetapi tetap
dapat bekerja sama.
Menurut Eko Nugroho (2008), sistem dapat didefinisikan sebagai
sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan. Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam suatu sistem
adalah elemen-elemennya sendiri, yang kombinasinya berbeda antara sistem
13
yang satu dengan sistem yang lain. Namun demikian, susunan dasarnya tetap
sama.
Susunan suatu sistem pada dasarnya terdiri atas unit input, unit pengolah
dan unit output. Input atau masukan, masuk kedalam sistem melalui unit input.
Selanjutnya, input diproses oleh unit pemroses dan hasilnya ditampilkan ataupun
dicetak keluar melalui unit output.
Selain itu, sistem dapat dibedakan sebagai sistem terbuka dan sistem
tertutup. Sistem dikatakan terbuka jika terjadi arus sumber daya antara sistem
dan lingkungannya. Jika tidak ada interaksi dengan lingkungannya, sistem
disebut sistem tertutup.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (1999), suatu sistem mempunyai karakteristik atau
sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components),
batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung
(interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran
(objectives) atau tujuan (goal).
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi dan saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa suatu sub-sistem
14
atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub-sistem mempunyai sifat-
sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari
sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas
dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar
sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat
merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan
merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga
dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus
ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu
kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung (interface)
Penghubung merupakan media antara satu sub-sistem dengan
sub-sistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber daya mengalir dari satu sub-sistem ke sub-sistem yang
15
lainnya. Dengan penghubung, satu sub-sistem dapat berintegrasi
dengan sub-sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan (input)
Input adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Input
dapat berupa perawatan (maintenance) dan sinyal (signal).
Maintenance adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut
dapat beroperasi. Signal adalah energi yang diproses untuk
mendapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer, program
adalah maintenance yang digunakan untuk mengoperasikan komputer
dan data adalah signal untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran (output)
Output adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. output dapat
merupakan masukkan untuk sub-sistem yang lain. Misalnya untuk
sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang
merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah
keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolah (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau
sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. process akan merubah input
menjadi output. Suatu sistem produksi akan mengolah input berupa
bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi sebuah output berupa
barang jadi.
16
8. Sasaran atau Tujuan
Suatu sistem mempunyai sasaran (objective) dan tujuan (goal),
kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem
tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan input
yang dibutuhkan sistem dan output yang akan dihasilkan sistem. Suatu
sistem baru dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto (1999), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa
sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system)
dan sistem phisik (physical system).
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-
ide yang tidak tampak secara phisik. Misalnya sistem yang berupa
pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Dan
sistem phisik merupakan sistem yang ada secara phisik. Misalnya
sistem komputer, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system)
dan sistem buatan manusia (human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam,
tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Dan sistem
buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan
17
mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut
dengan man-machine system. Misalnya sistem informasi akuntansi.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic
system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah
dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi
dengan pasti, sehingga output dari sistem dapat diramalkan. Misalnya
sistem komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan
sistem terbuka (open system).
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa
adanya campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem tertutup
ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar
tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system. Sistem terbuka
adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran
untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem
sifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Maka suatu
sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.
18
2.1.4 Pengendalian Sistem
Menurut Jogiyanto (1999), karena suatu sistem tidak ada yang tertutup,
supaya sistem dapat terus melangsungkan hidupnya, maka sistem harus
mempunyai daya membela diri atau sistem harus mempunyai sistem
pengendalian. Pengendalian dari suatu sistem dapat berupa pengendalian umpan
balik (feedback control system), pengendalian umpan maju (feed forward control
system), dan pengendalian pencegahan (preventive control system).
1. Sistem Pengendalian Umpan Balik (feedback control system)
Pengendalian umpan balik merupakan proses mengukur output
dari sistem yang dibandingkan dengan suatu standar tertentu. Sistem
pengendalian umpan balik disebut juga dengan istilah negative
feedback, karena hasil balik yang negatif akan dikendalikan supaya
menjadi baik untuk proses input selanjutnya.
Gambar 2.1 Sistem Pengendalian Umpan Balik
(Jogiyanto, 1999)
2. Sistem Pengendalian Umpan Maju (feed forward control system)
Sistem pengendalian umpan maju (feed forward control
system) disebut juga dengan istilah positive feedback. Sistem
SISTEM
PENGENDALIAN
UMPAN BALIK
PENGOLAH KELUARAN MASUKAN
19
pengendalian umpan maju merupakan perkembangan dari sistem
pengendalian umpan balik. Untuk mendorong proses dari sistem
supaya menghasilkan hasil balik yang positif.
3. Sistem Pengendalian Pencegahan (preventive control system)
Kalau sistem pengendalian umpan balik mengendalikan
output-nya dan sistem pengendalian umpan maju mengendalikan
prosesnya, maka sistem pengendalian pencegahan mencoba untuk
mengendalikan sistem sebelum proses dimulai, dengan mencegah hal-
hal yang merugikan yang masuk ke dalam sistem.
2.1.5 Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru
untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki
sistem yang telah ada.
2.2 Konsep Dasar Informasi
2.2.1 Definisi Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi
sehingga informasi sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang
kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh. Keadaan dari sistem dalam
hubungannya dengan keberakhirannya disebut dengan istilah entropy. Informasi
yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy tersebut yang
20
disebut dengan negative entropy atau negentropy. Apakah sebenarnya informasi
itu, sehingga sangat penting artinya bagi suatu sistem.
Menurut Jogiyanto (1999), informasi dapat didefinisikan sebagai hasil
dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang
nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari
informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau
data-idem.
Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk
tunggal atau data-idem. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu
yang terjadi pada saat yang tertentu. Didalam dunia bisnis, kejadian-kejadian
yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan
transaksi. Kesatuan nyata (fact) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat,
benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Menurut Eko Nugroho (2008), informasi merupakan salah satu elemen
dalam manajemen perusahaan. Agar informasi dapat mengalir lancar, para
pemakai perlu menempatkan informasi dalam suatu kerangka sistem. Menurut
Wing Wahyu Winarno (2006), informasi adalah data yang sudah dioalah
sehingga berguna untuk membuat keputusan.
Menurut Raymond McLeod dan George P. Schell (2007) informa si
adalah data yang telah diolah sehingga lebih bermakna. Informasi bias any a
menyampaikan sesuatu yang baru dan belum diketahui oleh pengguna. Informasi
21
menyampaikan apa saja yang telah, sedang dan akan terjadi di perusahaan serta
sistem utamanya. Informasi dihasilkan dari data yang ada dalam database
menggunakan dua jenis perangkat lunak.
1. Perangkat Lunak Penulis Laporan (report-writing software)
Menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus. Laporan periodik
diolah dalam bahasa pemrograman dan dipersiapkan menurut jadwal
yang telah ditetapkan. Laporan khusus, disebut juga laporan ad-hoc,
disiapkan untuk merespons permintaan informasi dalam keadaan yang
tidak diantisipasi sebelumnya.
2. Model Matematika
Menghasilkan informasi sebagai hasil simulasi operasion al
perusahaan. Model matematika yang menggambarkan hasil
operasional perusahaan dapat ditulis dalam berbagai bahasa
pemrograman. Namun, penggunaan bahasa pemodelan khusus
membuat pekerjaan lebih mudah dan cepat.
2.2.2 Siklus Informasi
Menurut Jogiyanto (1999), data merupakan bentuk yang masih mentah,
belum banyak bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah
melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk
simbol-simbol semacam huruf-huruf atau alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk
suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar dan sebagainya.
22
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan da n
melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang
akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai
input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu
siklus. Siklus ini disebut dengan siklus informasi (information cycle) atau ada
yang menyebutnya dengan istilah siklus pengolahan data (data processing
cycles).
Gambar 2.2 Siklus Informasi
(Jogiyanto, 1999)
2.2.3 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi
harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan (Jogiyanto, 1999).
1. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias
atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber
informasi sampai ke penerima informasi kemungkinann banyak terjadi
PROSES INFORMASI DATA
23
gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi
tersebut.
2. Tepat pada waktunya
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena
informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. bila
pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk
organisasi.
3. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya
berbeda.
2.2.4 Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif di
bandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk
mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang
suatu keadaan. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan
didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.
Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian
informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya,
24
karena sebagaian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam
perusahaan. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya
dengan suatu nilai usang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitas nya. Pengukuran
nilai investasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau
cost-benefit.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1 Definisi Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
manajemen didalam pengambilan keputusan. Pertanyaannya darimana informasi
tersebut bisa didapatkan? Jawabannya adalah dari sistem informasi (information
system) atau disebut juga dengan processing systems (information processing
systems).
Menurut Jogiyanto (1999), sistem informasi dapat didefinisikan sebagai
suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-
orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang
ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe
transaksi rutin tertentu, memeberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya
terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan
suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik.
25
Menurut Eko Nugroho (2008), mendefinisikan sistem informasi sebagai
integrasi antara orang, data, alat dan prosedur yang bekerja sama dalam
mencapai suatu tujuan. Sistem informasi mendapatkan input berupa data-data
atau kejadian dalam perusahaan. Sistem informasi merupakan sistem konseptual
yang memakai sumber daya konseptual, data dan informasi, untuk mewakili
sistem fisik berupa perusahaan atau organisasi.
Menurut Wing Wahyu Winarno (2006), sistem informasi adalah
sekumpulan komponen yang saling bekerja sama, yang digunakan untuk
mencatat data, mengolah data, dan menyajikan informasi untuk para pembuat
keputusan agar dapat membuat keputusan dengan baik. Komponen sistem
informasi sangat tergantung kepada proses yang terjadi di masing-masing
perusahaan. Komponen yang paling utama adalah teknologi komunikasi,
teknologi komputasi, dan teknologi informasi. Teknologi komunikasi digunakan
untuk mengirim data dari satu tempat atau alat ke tempat atau alat yang lain.
Teknologi komputasi adalah berbagai perangkat yang digunakan untuk
mengolah data. Teknologi informasi adalah berbagai metode untuk menyajikan
berbagai bentuk informasi ke berbagai pihak yang memerlukan.
2.3.2 Tujuan Sistem Informasi
Sistem informasi menyediakan informasi yang sangat penting bagi
manajemen dalam pengambilan keputusan. Adapun tujuan dari sistem informasi
adalah sebagai berikut :
1. Kegunaan (usefulnes)
26
Sistem harus mampu menyajikan informasi guna mendukung
pengambilan keputusan manajerial dan operasional.
2. Ekonomi (economy)
Semua komponen sistem termasuk kontrol, mesin dan sebagainya
diharapkan dapat meningkatkan keuntungan paling sedikit sebesar
biaya yang telah dikeluarkan.
3. Reabilitas (reability)
Hasil dari sistem harus memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan
sistem harus dapat beroperasi secara efektif, bahkan ketika komponen
manusianya tidak ada ataupun mesin jika ada tidak beroperasi untuk
sementara waktu.
4. Pelayanan Pelanggan
Sistem dapat menyediakan pelayanan yang baik dan tepat guna.
5. Kapasitas (capacity)
Sistem harus mempunyai kapasitas yang cukup untuk mengatasi
operasi-operasi pada titik maksimum sebaik kegiatan normal.
6. Sederhana (simplicity)
Sistem harus sederhana, struktur maupun operasinya dapat dengan
mudah dimengerti dan prosedur-prosedur mudah disempurnakan.
7. Fleksibel (flexibility)
27
Sistem harus cukup fleksibel dalam menyesuaikan diri terhadap
perubahan-perubahan dan permintaan perbaikan yang dikehendaki
oleh organisasi.
2.3.3 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut
dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block),
blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi
(technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (control
block). Sebagai suatu sistem, keenam block tersebut masing-masing saling
berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai
sasarannya (Jogiyanto, 1999).
1. Blok Masukan (input block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input
disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data
yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik
yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar
28
data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran
yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (output block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi (technology block)
Teknologi merupakan tool-box dari pekerjaan sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan
keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan.
Teknologi terdiri dari dua bagian utama, yaitu perangkat lunak
(software) dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data (database block)
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya. Tersimpan diperangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu
disimpan didalam dasar data untuk keperluan penyediaan informasi
lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian
rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis
data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas
penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan
29
menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS
(database management systems).
6. Blok Kendali (control block)
Agar sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
Maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian didalamnya.
Beberapa pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa hal-hal yang merusak sistem dapat dicegah
ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat segera diatasi.
2.4 Sistem Informasi Kepegawaian
2.4.1 Definisi Pegawai Negara atau Pegawai Negeri Sipil
Pegawai negeri sipil (PNS) adalah pegawai yang telah memenuhi syarat
yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pegawai_negeri)
30
2.4.2 Definisi Sistem Informasi Kepegawaian
Sistem informasi kepegawaian (SIMPEG) adalah prosedur sistematik
untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, menarik dan memvalidasi
data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi tentang sumber daya manusia,
aktifitas-aktifitas personalia, karakteristik-karakteristik unit-unit organisasi.
(Henry Simamora, 2001)
Perusahaan besar atau departemen biasanya memiliki suatu bidang atau
divisi yang menangani banyak hal yang berkaitan dengan personil perusahaan,
maka pada perusahaan milik negara istilah sistem informasi sumber daya
manusia dikenal dengan sebutan sistem informasi kepegawaian (SIMPEG).
Sehingga dalam keputusan Menteri Dalam Negeri No. 17 tahun 2000 disebutkan
bahwa :
Sistem informasi kepegawaian (SIMPEG) merupakan suatu totalitas
terpadu yang terdiri dari perangkat pengolah meliputi pengumpul prosedur,
tenaga pengolah dan perangkat lunak, perangkat penyimpanan meliputi pusat
data dan bank data serta perangkat komunikasi yang saling berkaitan, saling
ketergantungan dan saling menentukan dalam rangka penyediaan informasi
dibidang kepegawaian.
31
Kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya manusia yaitu Human
Resources Information system (HRIS) sebagai pendukung manajemen sumber
daya manusia. HRIS merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk
memperoleh (acquire), menyimpan (store), memanipulasi (manipulate),
menganalisis (analyze), mendapatkan kembali (retrieve), dan mendistribusikan
(distribute) informasi yang berhubungan dengan sumber daya manusia untuk
kepentingan organisasi.
Human Resources Information system (HRIS) dalam bahasa indonesia
adalah sistem informasi sumber daya manusia (SISDM) atau lebih dikenal
dengan istilah sistem informasi kepegawaian (SIMPEG). Sistem informasi
kepegawaian bertugas merancang format-format data kepegawaian dan
mengatur sistem pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pelaporan
informasi kepegawaian, yang terdiri dari : data pegawai, data jabatan, data
pendidikan, data keluarga dan lain-lain sehingga dapat dikelola informasi
tentang kinerja pegawai, perencanaan kebutuhan pegawai, pembinaan dan
pengembangan karirnya, kesejahteraan, serta pemberhentian atau pensiun.
2.4.3 Definisi Kementerian Negara
Kementerian Negara atau yang biasa disebut Kementerian adalah
lembaga pemerintah pelaksana kekuasaan pemerintahan yang membidangi
urusan tertentu dalam pemerintahan.
31
Dalam konteks definisi, terdapat dua istilah, yang tidak dapat saling
menjelaskan, yaitu kementerian negara dan lembaga pemerintah. Ketidaktegasan
definisi akan melahirkan multiinterpretasi atas definisi kementerian negara.
Sedangkan dalam konteks gramatikal, definisi tersebut dapat
memperuncing permasalahan dalam sistem ketatanegaraan. Istilah kementerian
negara menjadi rancu manakala disandingkan dengan lembaga pemerintah.
Meskipun ditegaskan, bahwa lembaga pemerintah pelaksana kekuasaan
pemerintahan yang membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
Untuk definisi, dapat dikembalikan ke dalam konteks konstitusi kita,
kementerian negara yang selanjutnya disebut sebagai kementerian adalah salah
satu lembaga pelaksana kekuasaan pemerintah yang dipimpin oleh seorang
menteri yang bertugas dan berwenang membantu presiden dan membidangi
urusan tertentu dalam pemerintahan.
(http://www.scribd.com/doc/50763967/DIM-RUU-KN-Versi-MTI)
2.5 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
2.5.1 Definisi Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM adalah potensi
yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai
makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya
sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya
kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
Dalam pengertian sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari
32
sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam kajian bidang
psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan
organisasi.
Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia
atau yang biasa disingkat MSDM. Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara
ilmu manajemen dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri atau
organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara manusianya sebagai
subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu psikologi.
Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai
sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau
organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (human
resources), yaitu H.C. (human capital). Disini SDM dilihat bukan sekedar
sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan,
dikembangkan dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban, cost). Disini
persepektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih
mengemuka.
(http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/04/definisi-sumber-daya-manusia.html)
2.5.2 Definisi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information
system HRIS) menyediakan informasi kepada para seluruh manajer perusahaan
mengenai mengenai sumber daya manusia perusahaan. Sistem pengolahan
transaksi menyediakan input data, seperti halnya subsistem riset sumber daya
manusia yang menjalankan studi-studi khusus dan subsistem kecerdasan sumber
daya manusia yang mengumpulkan data-data lingkungan yang berhubungan
dengan isu-isu seputar sumber daya manusia.
Setiap output subsistem dalam HRIS memberikan aspek tertentu dari
manajemen sumber daya manusia, seperti perencanaan, perekrutan tenaga kerja
baru, pengaturan target kerja, kompensasi untuk pekerja, peningkatan
kesejahteraan pekerja, dan mempersiapkan laporan-laporan mengenai sumber
daya manusia yang diminta oleh lingkungan, terutama lembaga pemerintah.
(http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/04/definisi-sumber-daya-
manusia.html)
2.6 Metode Penelitian
2.6.1 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian. (Gulo, 2002)
2.6.1.1 Studi Lapangan
1. Observasi
Merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data
primer dengan cara mengamati langsung objek datanya.
(Jogiyanto, 2008)
2. Wawancara
Wawancara (interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan
data atau fakta (fact finding technique) yang penting dan banyak
35
dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Mengadakan
tanya jawab sesuai dengan daftar pertanyaan yang telah disusun
kepada fungsi yang bersangkutan. (Jogiyanto, 2005)
2.6.1.2 Studi Pustaka
Studi pustaka adalah mengumpulkan data dan informasi
dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, referensi, serta
situs-situs penyedia layanan yang berkaitan dengan judul. (Nazir,
2003)
2.6.2 Metode Pengembangan Sistem
Proses pengembangan sistem adalah satu set aktivitas, metode, praktik
terbaik, siap dikirimkan dan peralatan terotomatisasi yang akan digunakan oleh
para pengembang sistem untuk mengembangkan dan memelihara sistem
informasi dan perangkat lunak. (Whitten, et.al, 2004)
2.6.2.1 Rapid Application Development (RAD)
Rapid Application Development (RAD) merupakan sebuah strategi yang
menekan kecepatan pengembang melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif
dalam konstruksi, cepat, berulang, dan bertambah serangkaian prototype bekerja
pada sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang ke dalam sistem final.
(Kendall dan Kendall, 2008).
36
2.6.2.2 Fase-Fase RAD
1. Perencanaan Syarat-Syarat
Pada tahap ini, user dan analis melakukan semacam pertemuan untuk
melakukan identifikasi tujuan aplikasi atau sistem dan melakukan
identifikasi kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini
hal terpenting adalah adanya keterlibatan dari kedua belah pihak bukan
hanya sekedar persetujuan proposal yang sudah dibuat. Untuk lebih
jauh lagi, keterlibatan user bukan hanya dari satu tingkatan pada suatu
organisasi, melainkan beberapa tingkatan organisasi, sehingga
informasi yang dibutuhkan untuk masing-masing user dapat terpenuhi
dengan baik.
2. Workshop Design
Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan
perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain
antara user dan analis. Untuk tahap ini maka keaktifan user yang terlibat
sangat menentukan untuk mencapai tujuan, karena user bisa langsung
memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain.
3. Implementasi
Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah disetujui baik itu
oleh user dan analis, maka pada tahap ini programmer mengembangkan
desain menjadi suatu program. Setelah program selesai baik itu
sebagian maupun secara keseluruhan, maka dilakukan proses pengujian
37
terhadap program tersebut apakah terdapat kesalahan atau tidak
sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi.
2.7 Unified Modelling Language (UML)
2.7.1 Sejarah UML
Sampai saat ini memang tidak atau belum ada standar yang diterima semua
pihak dalam menentukan tool apa yang digunakan sebagai basis analisa. UML
yang diperkenalkan oleh Iva Jacobson (yang sebelumnya terkenal dengan konsep
OOSE-Object Oriented Software Engineering), James Rumbaugh (yang
sebelumnya terkenal dengan konsep OMT-Object Modeling Technique), serta
Grady Booch (yang sebelumnya terkenal dengan Notasi Booch yang populer
digunakan sebagai salah satu metodologi analisis dan perancangan berorientasi
objek yang kerapkali digunakan). Menurut (Adi Nugroho, 2005), UML yang
merupakan sintesis 3 metode analisis dan peranacangan berbasis objek serta
ditambah keunggulan metode-metode berorientasi objek lainnya (Fusion, Shlaer-
Mellon, Coad-Yourdon) yang juga disintesakan dalam UML menawarkan
pendekatan yang cukup baik serta didigunakan cukup luas di industri perangkat
lunak.
UML Merupakan kesatuan dari tiga pemodelan dan ditambah kemampuan
lebih karena mengandung metode tambahan untuk mengatasi masalah pemodelan
yang tidak dapat ditangani ketiga metode tersebut. UML dikeluarkan oleh OMG
(Object Management Group, Inc). Yaitu organisasi internasional yang dibentuk
38
pada 1989, terdiri dari perusahaan sisteminformasi softwaredeveloper, dan para
user sistem komputer.
Dengan adanya UML, diharapkan dapat mengurangi kekacauan dalam
bahasa yang selama ini terjadi dalam lingkungan industri. UML diharapkan dapat
menjawab masalah pengoperasian dan mekanisme tukar- menukar model yang
terjadi selama ini.
2.7.2 Tujuan UML
Menurut (Adi Nugroho, 2005), tujuan UML diantaranya adalah :
1. Tinjauan umum bagaimana arsitektur sistem secara keseluruhan.
2. Penelaahan bagaimana objek-objek dalam sistem saling mengirimkan
pesan (message) dan saling bekerjasama satu sama lain.
3. Menguji apakah sistem atau perangkat lunak sudah berfungsi seperti
yang seharusnya.
4. Dokumentasi sistem atau perangkat lunak untuk keperluan-keperluan
tertentu di masa yang akan datang.
2.7.3 Notasi dan Artifak Dalam UML
39
Notasi dan artifak dalam UML menurut Hermawan (2004 : 14-23),
adalah sebagai berikut :
1. Actor
Actor adalah segala sesuatu yang berinteraksi dengan sistem
aplikasi komputer. Jadi Actor ini bisa berupa orang, perangkat keras,
atau mungkin juga obyek lain dalam sistem yang sama. Biasanya yang
dilakukan oleh Actor adalah memberikan informasi pada sistem dan
atau memerintahkan sistem untuk melakukkan sesuatu.
2. Class
Class merupakan pembentuk utama dari sistem berorientasi
obyek, karena Class menunjukkan kumpulan obyek yang memiliki
atribut dan operasi yang sama. Class digunakan untuk
mengimplementasikan interface. Class digunakan untuk
mengabstraksikan elemen dari sistem yang sedang di bangun. Class
bisa untuk merepresentasikan baik perangkat lunak maupun prangkat
keras, baik konsep maupun benda nyata.
Notasi Class berbentuk persegi panjang berisi tiga bagian
persegi paling atas untuk nama Class, persegi panjang paling bawah
untuk operasi, dan persegi panjang di tengah untuk atribut. Atribut
digunakan untuk menyimpan informasi. Nama atribut menggunakan
kata benda yang dapat dengan jelas merepresentasikan infomasi yang di
simpan di dalamnya. Operasi menunjukan sesuatu yang bisa di lakukan
oleh obyek. Dan menggunakan kata kerja.
40
3. Use Case
Use Case menjelaskan urutan kegiatan yang di lakukan Actor
dan sistem untuk mencapai suatu tujuan tertentu, walaupun menjelaskan
kegiatan namun Use Case hanya menjelaskan apa yang dilakukan oleh
Actor dan sistem, bukan bagaimana Actor dan sistem melakukan
kegiatan tersebut. Di dalam Use Case terdapat teks untuk menjelaskan
urutan kegiatan yang disebut Use Case specification. Use Case
specification terdiri dari:
a. Nama Use Case
Mencantumkan nama dari Use Case yang bersangkutan. Sebaiknya
di awali dengan kata kerja untuk menujukan suatu aktivitas.
b. Deskripsi Singkat (brief description)
Menjelaskan secara singkat dalam 1 atau 2 kalimat tentang tujuan
dari Use Case ini.
c. Aliran Normal (basic flow)
Ini adalah jantung dari Use Case. Menjelaskan interaksi antara Actor
dan sistem dalam kondisi normal, yaitu segala sesuatu berjalan
dengan baik, tiada halangan atau hambatan dalam mencapai tujuan
dari Use Case.
d. Aliran Alternatif (alternate flow)
Merupakan perlengkapan dari basic flow karena tidak ada yang
sempurna dalam setip kali Use Case berlangsung. Di dalam alternate
flow ini dijelaskan apa yang akan terjadi bila suatu halangan terjadi
41
sewaktu Use Case berlangsung. Ini terutama berhubungan dengan
error yang mungkin terjadi, misalnya karena sistem kekurangan data
untuk diolah (usia pegawai belum di input), terjadi masalah eksternal
(printer belum di turn-on).
e. Special requirement
Berisi kebutuhan lain yang belum tercukup dalam aliran normal dan
alternatif. Biasanya secara tegas di bedakan bahwa basic flow dan
alternate flow menangani kebutuhan fungsional dari Use Case,
sementara special requirement yang tidak berhubungan dengan
fungsional, misalnya kecepatan transaksi maksimum berapa cepat
dan berapa lama kapasitas akses jumlah user yang akan mengakses
dalam waktu bersamaan.
f. Pre-condition
Menjelaskan persyaratan yang harus di penuhi sebelum Use Case
bisa di mulai.
g. Post-condition
Menjelaskan kondisi yang berubah atau terjadi saat Use Case selesai di
eksekusi.
4. I nteraction
Interaction digunakan untuk menunjukan baik aliran pesan atau
informasi antar obyek maupun hubungan antar obyek. Biasanya
interaction ini dilengkapi juga dengan teks bernama operation
42
singnature yang tersusun dari nama operasi, parameter yang di kirim
dan tipe parameter yang di kembalikan Notasi interaction.
5. I nterface
Interface merupakan kumpulan operasi tanpa implementasi dari
suatu Class. Implementasi operasi dalam interface di jabarkan dalam
operasi dalam Class. Oleh karena itu keberadaan interface selalu di
sertai oleh Class yang mengimplementasikan operasinya. Interface ini
merupakan salah satu cara mewujudkan prinsip enkapsulasi dalam
obyek.
6. Package
Package adalah container atau wadah konseptul yang digunakan
untuk mengelompokan elemenelemen dari sistem yang sedang
dibangun, sehingga bisa dibuat model yang lebih sederhana. Tujuannya
adalah untuk mempermudah penglihatan (visibility) dari model yang
sedang dibangun.
7. Note
Note dibangun untuk memberikan keterangan dan komentar
tambahan dari suatu elemen sehingga bisa langsung terlampir dalam
model. Note ini bisa ditempelkan ke semua elemen Notasi yang lain.
8. Dependency
Dependency merupakan relasi yang menunjukkan bahwa
perubahan pada suatu elemen memberi pengaruh pada elemen yang
lain. Elemen yang ada dibagian tanda panah adalah elemen yang
43
tergantung pada elemen yang ada dibagian tanpa ada tanda panah.
Terdapat dua stereotype dari dependency, yaitu include dan extend.
Include menunjukkan bahwa suatu bagian dari elemen (yang ada di
garis tanpa panah) memicu eksekusi bagian dari elemen lain (yang ada
di garis dengan panah), misalnya untuk Notasi A -- >B operasi yang ada
di Class A memicu dieksekusinya operasi yang berada di Class B .
Extend menunjukkan bahwa suatu bagian dari elemen digaris
tanpa panah bisa disisipkan ke dalam elemen yang ada digaris dengan
panah, misalnya untuk Notasi A-- >B suatu fungsi dari Use Case A bisa
disisipkan ke dalam Use Case B atau dengan kata lain A optional untuk
B. Ke dua stereotype ini direpresentasikan dengan menambahkan text
include atau extend di Notasi dependency.
9. Association
Association menggambarkan navigasi antar Class (navigation),
berapa banyak obyek lain yang bisa berhubungan dengan satu obyek
(multiplicity antar Class ), dan apakah suatu Class menjadi bagian dari
Class lainnya (aggregation). Navigation dilambangkan dengan
penambahan tanda panah di akhir garis. Bidirectional navigation
menunjukkan bahwa dengan mengetahui salah satu Class bisa
didapatkan dari informasi lainnya. sementara dengan unidirectional
navigation hanya dengan mengetahui Class di ujung garis association
tanpa panah kita bisa mendapatkan informasi dari Class di ujung
dengan panah, tetapi tidak sebaliknya.
44
10. Generalization
Generalization menunjukan hubungan antar elemen yang lebih
umum ke elemen yang lebih spesifik (sub Class), dengan
generalization, Class yang lebih spesifik akan menurunkan atribut dan
operasi dari Class yang lebih umum (super Class), atau subClass is a
super Class. Dengan menggunakan Notasi generalization ini konsep
inheritance dari prinsip hirarki dimodelkan.
11. Realization
Realization menunjukan hubungan bahwa elemen yang ada di
bagian tanpa panah akan merealisasikan apa yang dinyatakan oleh
elemen yang ada di bagian depan panah. Misalnya Class merealisasikan
package, component merealisasikan Class atau interface.
12. Use Case Diagram
Use Case Diagram (UCD) menjelaskan apa yang akan
dilakukan oleh sistem yang akan dibangun dan siapa yang akan
berinteraksi dengan sistem. Use Case Diagram menjadi dokumen
kesepakatan antara Customer, User, dan Developer. User menggunakan
dokumen UCD untuk memahami sistem dan mengevaluasi bahwa benar
yang dilakukan sistem adalah untuk memecahkan masalah yang user
45
ajukan atau sedang dihadapi. Developer menggunakan dokumen UCD
ini sebagai rujukan yang benar dalam pengembangan sistem.
UCD pada umumnya menggunakan elemen Actor, Use Case,
dependency, generalization dan association. UCD ini memberikan
gambaran statis dari sistem yang sedang dibangun dan merupakan
artifak dari proses analisis.
13. Sequence Diagram
Sequence Diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang
dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari Use Case: interaksi
yang terjadi antar Class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar
operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.
Pembuatan sequence diagram merupakan aktivitas yang paling kritikal
dari proses desain karena artifak inilah yang menjadi pedoman dalam
proses pemrograman nantinya dan berisi aliran kontrol dari program.
14. Class Diagram
Class Diagram merupakan diagram yang selalu ada di
pemodelan sistem berorientasi objek. Class diagram menunjukkan
hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan
bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.
46
2.8 PHP
2.8.1 Definisi PHP
PHP singkatan dari Hypertext Prepocessor yang digunakan sebagai scipt
server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML.
Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga
maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. (Sidik, 2006)
2.8.2 Kelebihan-Kelebihan PHP
PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan
oleh program CGI, seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi
halaman web yang dinamik, dan menerima cookies. Kemampuan (feature) PHP
yang paling diandalkan dan signifikan adalah dukungan kepada banyak
database. Membuat halaman web yang menggunakan data dari database dengan
sangat mudah dapat dilakukan.
47
PHP juga mendukung untuk berkomunikasi dengan layanan lain
menggunakan protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3, HTTP, dan lainnya yang
tidak terhitung. (Sidik, 2006)
2.8.3 Sintaks PHP
Sintaks PHP ditulis dalam apitan tanda khusus PHP. Ada empat macam
pasangan tag PHP yang digunakan : (Peranginangin, 2006)
1. <?php...?>
2. <script language=PHP>...</script>
3. <?....?>
4. <%....%>
Cara 1 dan 2 merupakan cara yang paling umum digunakan sekalipun cara 3
tampak lebih praktis karena cara 3 tidak selalu diaktifkan pada konfigurasi file
php.ini yang terdapat pada direktor c:/apache/php. Cara 4 juga dimungkinkan
sebagai kemudahan bagi anda yang sudah terbiasa dengan ASP (Active Server
Pages). Namun, bila itu dikenal, maka harus dilakukan pengaktifan file
konfigurasi php.ini.
48
2.9 MySQL
MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database
Management System DBMS) yang open source (gratis) yang sangat populer di
kalangan pemrogram web, sehingga dapat digunakan untuk membangun aplikasi
web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelola datanya. Hal ini
dikarenakan MySQL dapat digunakan cepat secara kinerja query, dan mencukupi
untuk kebutuhan database perusahaan skala menengah kecil. (Sidik, 2006)
2.10 Macromedia Dreamweaver
Macromedia Dreamweaver adalah sebuah editor web professional yang
digunakan untuk mendesain dan mengelola situs web atau halaman web.
Dreamweaver paling sering digunakan oleh web desainer atau web programmer
dalam mengembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan area kerja, fasilitas, dan
kemampuan Dreamweaver yang makin powerfull dan menunjang peningkatan
produktifitas dan efektifitas untuk mendesain atau membangun situs web.
Dreamweaver juga dilengkapi dengan fasilitas untuk manajemen situs yang cukup
lengkap. Pembahasan mencakup: (Firdaus, 2007)
a. Mendesain halaman web
b. Menggunakan css
c. Bekerja dengan gambar
d. Bekerja dengan frame
e. Bekerja dengan form
f. Bekerja dengan media dan lain-lain
49
Macromedia Dreamweaver adalah program yang sangat fleksibel, program ini
mengijinkan anda untuk melihat kode dalam tampilan yang berbeda : code view,
code dan desain view. Anda bisa berpindah antara tampilan ini dengan
menggunakan tiga tombol icon yang terdapat diatas sebelah kiri monitor.
2.11 Intranet
Intranet merupakan sebuah jaringan yang dibangun berdasarkan teknologi
internet yang didalamnya terdapat basis arsitektur berupa aplikasi web dan
teknologi komunikasi data. (Syafrizal, 2005)
2.11.1 Komponen Pembentuk Intranet
Komponen pembentuk intranet pada dasarnya sama dengan komponen
pembentuk internet, seperti: (Syafrizal, 2005)
1. Aplikasi browser
2. Komputer server
3. Perangkat jaringan
4. Protokol TCP/IP
5. Bahasa pemrograman
6. Komputer client
7. Perangkat bantu pengembangan (development tools) untuk manajemen
jaringan lokal
50
Yang perlu ditambahkan pada intranet apabila sebagian informasi organisasi
tersebut ingin diekspose agar dapat diakses jaringan luar (internet) adalah
firewall dan router.
2.12 Jaringan Komputer
2.12.1 Jenis-Jenis Jaringan
Ada beberapa jenis jaringan, diantaranya: (Syafrizal, 2005)
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network adalah sejumlah komputer yang saling
dihubungkan bersama dalam satu area tertentu yang tidak begitu luas,
seperti di dalam satu kantor atau gedung.
2. Medium Area Network (MAN)
Medium Area Network merupakan arsitektur komputer yang kapasitas
komputernya lebih banyak daripada model LAN. Arsitektur ini
disebut medium karena komputer yang terhubung tidak hanya berada
dalam satu tempat atau ruangan saja. Jaringan MAN dapat
menghubungkan dua gedung yang sama-sama memiliki jaringan local
(LAN).
3. Wide Area Network (WAN)
51
Dalam dunia TI (Teknologi Informasi), istilah WAN juga sering
disebut internet. Karena WAN ini memungkinkan hubungan jaringan
local (LAN) dan MAN yang letaknya antar kota, antar propinsi, antar
pulau bahkan antar benua.
2.12.2 Topologi Jaringan
Topologi jaringan adalah gambaran perencanaan hubungan antar
komputer dalam local area network yang umumnya menggunakan kabel (sebagai
media transmisi), dengan konektor, ethernet card, dan perangkat pendukung
lainnya. Ada beberapa topologi yang sering digunakan dalam membangun
sebuah jaringan diantaranya adalah: (Syafrizal, 2005)
1. Topologi Bus
Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup, dimana disepanjang kabel terdapat mode-mode. Signal dalam
kabel topologi ini dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah
collision terjadi.
2. Topologi Ring
Topologi cincin ini mengkoneksikan host pertama ke host berikutnya
dan host pertama. Model ini akan memuat lingkaran-lingkaran titik-
titik komputer yang dikoneksikan melalui kabel.
52
3. Topologi Star
Topologi bintang menggunakan satu terminal sebagai terminal sentral
yang menghubungkan ke semua terminal client. Terminal sentral ini
yang mengarahkan setiap data yang dikirim kekomputer yang dituju.
Jenis jaringan ini apabila ada salah satu terminal client yang tidak
berfungsi atau media transmisi terganggu, maka tidak akan
mempengaruhi kinerja jaringan.
2.13 Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian Perangkat lunak adalah proses pemeriksaan atau evaluasi sistem
secara manual atau otomatis untuk menverifikasi apakah sistem memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang di spesifikasikan atau mengidentifikasikan perbedaan-
perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang terjadi. (Hariyanto,
2004)
Terdapat dua pengujian perangkat lunak : (Nugroho, 2010)
1. Pengujian yang menspesifikasi bagaimana melakukan penggujian suatu
use case yang bersifat spesifik. Beberapa kasus pengujian memverifikasi
hasil dari interaksi yang terjadi antara actor dengan sistem. Yaitu
memverifikasi apakah kondisi awal (pre-condition) dan kondisi akhir
(post-condition) yang dispesifikasi oleh use case yang di spesifikasi oleh
use case memang diikuti. Pengujian ini disebut dengan Blackbox
Testing.
53
2. Pengujian yang menspesifikasi bagaimana melakukan pengujian
realisasi use case. Kasus penggujian disini mencakup di dalamnya
verifikasi interaksi komponen-komponen yang mengimplementasikan
suatu use case tertentu. Pengujian ini disebut Whitebox Testing.
2.14 Literatur Sejenis
Sumber literatur yang digunakan di dalam skripsi ini adalah studi literatur
hasil dari penelitian atau hasil penulisan karya ilmiah. Penelitian studi literatur yang
dilakukan pada hasil penulisan karya ilmiah, yaitu menekankan pada kelebihan dan
kekurangan yang dilihat dari sisi sistem yang telah dirancang. Sebagai sumber
referensi dan bahan acuan terhadap sistem yang akan dibuat. Dari berbagai
referensi, terdapat studi literatur yakni sebagai berikut :
1. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja
Pegawai pada Baituttamwil Tamzis Cabang Buncit Raya oleh Nadya
Rianita tahun 2010.
Baituttamwil Tamzis adalah salah satu lembaga pendukung kegiatan
ekonomi masyarakat kecil dengan berlandaskan syariah. Baituttamwil Tamzis
juga merupakan suatu lembaga keuangan yang melaksanakan fungsi usaha
penghimpunan dana dan penyaluran dana. Marketing pada Baituttamwil
Tamzis adalah seseorang yang kegiatannya memberikan jasa dalam
54
memasarkan produk-produk yang ada dalam Baituttamwil Tamzis. Penilaian
terhadap prestasi kerja suatu pegawai dapat dilihat dari banyaknya anggota
yang didapat oleh pegawai tersebut. Sistem penilaian prestasi kerja pegawai
pada Baituttamwil Tamzis masih belum dapat mengintegrasikan data-data yang
terkait, seperti data pegawai dengan data anggota Baituttamwil Tamzis,
sehingga manajer marketing dalam menilai masih harus mencocokkan data
tersebut.
Dari permasalahan di atas, penulis mencoba menganalisis dan
merancang sebuah sistem yang dapat membantu dalam melakukan penilaian
terhadap prestasi kerja pegawai. Rancangan sistem dibuat dengan
menggunakan metode Object Oriented Analysis Design (OOAD) dengan model
pengembangan waterfall strategy sequential dan menggunakan notasi Unified
Modelling Language (UML), dan penelitian ini menghasilkan sebuah analisis
dan perancangan sistem informasi penilaian prestasi kerja pegawai pada
Baituttamwil Tamzis yang dapat digunakan perusahaan dalam menilai prestasi
kerja pegawai.
2. Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian Kantor Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Indramayu oleh sailin tahun 2009.
Sistem pengolahan informasi mengenai kepegawaian pada kantor dinas
kebudayaan dan pariwisata kabupaten indramayu masih dilakukan secara semi
komputerisasi, artinya data-data yang didapat dari form-form isian langsung di
input ke komputer dengan menggunakan aplikasi pengolah data seperti
microsoft word dan excel, sehingga data-data tentang pegawai masih sering
hilang (belum terorganisir dengan rapi). Sistem yang dikembangkan ini
meliputi proses pendataan pegawai, pengajuan cuti, kenaikan pangkat dan
pensiun. Pengembangan sistem informasi ini menggunakan teknologi komputer
untuk efektifitas dan efisiensi dalam cara kerja sistem yang sedang berjalan
pada saat ini, dengan sistem komputerisasi (pengolahan data elektronik) akan
meringankan beban kerja para pegawai dalam hal penyajian informasi yang
akurat dan aktual secara lengkap, sesuai yang diinginkan oleh manajemen
instansi. Metode pengembangan yang digunakan Rapid Application
Development (RAD), karena dapat membuat sistem secara cepat dan akurat.
3. Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian Pengolahan Data
Pensiun Pada Balitbang Dephan RI oleh Kosmara tahun 2008
Pengunaan teknologi informasi pada setiap organisasi baik itu milik
pemerintah maupun swasta, perkembangan teknologi yang telah merambah ke
segala bidang kehidupan yang berkembang dengan sangat pesat membuat
banyak kemudahan dalam melakukan banyak kegiatan. Penataan informasi
yang dilakukan secara teratur, jelas, tepat, dan cepat serta bisa disajikan dalam
sebuah laporan tentunya akan sangat mendukung kelancaran operasional dan
manajemen perusahaan atau lembaga pemerintah.
Pada saat ini pengolahan informasi mengenai kepegawaian pada
balitbang dephan masih dilakukan dengan semi terkomputerisasi, artinya data-
data yang didapat melalui form-form isian lalu diinput kekomputer
menggunakan program aplikasi pengolahan data seperti microsoft word dan
microsoft excel yang hanya bertujuan untuk dokumentasi saja dan tanpa
adanya sebuah proses lebih lanjut mengenai data yang ada. Berkaitan dengan
hal tersebut dibutuhkan sebuah sistem informasi manajemen kepegawaian baru
yang berfungsi untuk menata, mengatur dan memberi pelayanan yang berkaitan
dengan kepegawaian secara otomatis sehingga memudahkan dalam
pengelolaan data pegawai.
4. Sistem Informasi Pengelolaan Administrasi Kepegawaian Kantor Unit
Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Wuryantoro Kabupaten
Wonogiri Oleh Wahyu Tri Utami Tahun 2010
UPT Dinas Pendidikan merupakan pemekaran dari kantor Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Wuryantoro yang menangani seluruh
sekolah tingkat SD/TK di kecamatan Wuryantoro serta seluruh pegawai di
UPT Dinas Pendidikan. Dengan adanya Sekolah yang terdiri dari beberapa
guru, pegawai serta siswa yang mempunyai jumlah yang cukup banyak,
menimbulkan dampak bagi pihak tata usaha di UPT Dinas Pendidikan menjadi
kerepotan dalam mengelola administrasi. UPT Dinas Pendidikan Kecamatan
Wuryantoro dalam mengelola administrasi masih menggunakan cara manual,
oleh karena itu dibutuhkan Sistem Informasi yang dapat membantu
pengelolaan administrasi khususnya kepegawaian secara cepat dan mudah.
Dalam membuat system informasi ini penulis menggunakan metode waterfall,
perangkat pemrograman Microsoft Visual C# 2008, basis data SQL Server
2005 dan pengujian perangkat lunak dilakukan dengan metode BlackBox.
Sistem informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengelola data-data
kepegawaian yaitu data seluruh pegawai, data kenaikan pangkat, data kenaikan
gaji berkala dan data pemberhentian pegawai.
5. Sistem Informasi Manajemen Penerimaan CPNS Wilayah Jawa Tengah
Berbasis WEB Oleh Dedy Agung Prabowo Tahun 2010
Pengadaan Pegawai Negeri Sipil adalah kegiatan untuk mengisi formasi
yang lowong. Pada umumnya formasi yang lowong disebabkan adanya
Pegawai Negeri Sipil yang berhenti, pensiun, meninggal dunia atau adanya
perluasan organisasi, yang kemudian ditetapkan dalam keputusan Menteri yang
bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara. Manajemen
Proses Penerimaan Pegawai Negeri Sipil yang efektif dan transparan dapat
diwujudkan dengan memperbaiki sistem administrasi pengelolaan pegawai
yang ada selama ini. Sistem pengelolaan kepegawaian yang berbasis komputer
dan terkoneksi dengan jaringan dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan
data baik dari segi kuantitas data dan luasnya cakupan wilayah yang selama ini
tidak dapat diakomodasi dengan sistem manual. Hal ini sejalan dengan
digulirkannya visi e-government oleh pemerintah pusat terutama dalam sektor
Government to Citizens dengan pengelolaan data terintegrasi dalam jaringan
yang menjadi prioritas utama. Pembangunan e-government sektor manajemen
penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil yang dibuat menggunakan web base
dengan bahasa pemrograman PHP dan HTML serta pemrograman database
SQL dapat mancakup data di seluruh wilayah provinsi Jawa Tengah karena
menyediakan akses aplikasi melalui jaringan baik untuk administrator,
eksekutif, dan user yang lain. Dampak lain adalah meningkatnya efisiensi
penggunaan anggaran negara serta meningkatnya kualitas pelayanan publik
6. Sistem Informasi Kepegawaian dan Akademik di SMA Negeri 19
Surabaya Berbasis PHP Oleh Ina Susanti Tahun 2009
SMA Negeri 19 Surabaya merupakan salah satu sekolah yang ditunjuk
sebagai sekolah kawasan untuk wilayah Surabaya Utara memiliki berbagai
fasilitas yang sangat lengkap. Akan tetapi masih memiliki kelemahan yang
cukup kompleks dalam pengelolaan datanya. Terutama pada sub bagian
kepegawaian yang mengelola semua data pegawai serta memproses semua
aturan-aturan yang berhubungan dengan kepegawaian. Sampai saat ini,
pengelolaan data kepegawaian tersebut masih menggunakan sistem manual
yang belum terkomputerisasi dan penyimpanan datanya masih tersebar serta
belum terdokumentasi dengan baik. Dimana dalam pengolahan datanya masih
menggunakan Microsoft Excel dan Microsoft Word, belum memiliki suatu
database sebagai media penyimpanan data, sharing data tidak melalui jaringan
dan masih mengandalkan printout hardcopy. Oleh karena itu proyek akhir yang
berjudul Sistem Informasi Kepegawaian di SMA Negeri 19 Surabaya Berbasis
PHP ini merupakan suatu media yang mengurusi pengelolaan dan
penyimpanan data yang ada pada Sub Bagian Kepegawaian SMA Negeri 19
Surabaya yakni pengelolaan data pegawai dan administrasi lainnya serta
komponen-komponen lain yang mendukung aplikasi web ini. Proyek akhir ini
dibuat dengan menggunakan metode rekayasa perangkat lunak dengan metode
60
waterfall, dan diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman
PHP, sedangkan untuk pengolahan databasenya menggunakan MySql.
7. Sistem Informasi Kepegawaian Pada Badan Pusat Statistik Sumatera
Utara Oleh Fitriani Tahun 2010
Kajian ini bertujuan untuk membangun suatu sistem yang berdasarkan
suatu sistem informasi. Sistem ini dikembangkan menggunakan apache, php
dan mysql. Metodologi pengembangan sistem adalah berdasarkan diagram alir
atau flowchart. Sistem ini meliputi modul-modul masukan data yang berkaitan
dengan data pegawai. Objektif utama sistem informasi ini adalah untuk melihat
data-data pegawai mengupdatenya sehingga kinerja pengolahan data dapat
ditingkatkan secara cepat dan efisien.
8. Sistem Informasi Kepegawaian Berbasis WEB Pada RS. Dr. H. Marzoeki
Mahdi Bogor Oleh Hindiyansyah Tahun 2009
Sistem Informasi Kepegawaian merupakan sistem terpadu, yang
meliputi pendataan pegawai, pengolahan data, prosedur, tata kerja, sumber
daya manusia, dan teknologi komputer untuk menghasilkan informasi yang
cepat, lengkap dan akurat dalam rangka mendukung kegiatan administrasi
kepegawaian.
Penyimpanan pegawai merupakan hal yang pokok dalam masalah
kepegawaian terutama dalam mencari atau merubah data pegawai untuk
kemudian di rubah sesuai dengan kebututhan.
Aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian ini dibuat menggunakan
metode penelitian deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus pada Rumah
61
Sakit, dimana teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi,
wawancara, dan studi literatur. Untuk metode analisis dan perancangan yang
digunakan dalam pembuatan sistem menggunakan metode menggunaka ERD
sebagai model data dan DFD sebagai model proses. Menggunakan
pemrograman server side dengan C# dan action script dalam membuat
program.
Berdasarkan hasil pengujian, disimpulkan bahwa memungkinkan
terjadinya keterlambatan dalam proses manipulasi data dan keterlambatan pada
setiap tampilan data yang muncul. Sedangkan berdasarkan pengamatan
menyimpulkan bahwa sistem dinilai sudah cukup baik, dapat dipelajari, mudah
digunakan. Sistem yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit dr
Marzoeki Mahdi, dan sistem ini telah diuji dengan mengunakan teknik
pengujian Black Box
9. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Laporan Kerja Berbasis Web
Pada Rumah Sakit Islam Surabaya Oleh Clara Sergian Tahun 2010
Dalam melakukan tugasnya, bagian kepegawaian di rs islam surabaya
melakukan proses pengolahan data dengan menggunakan Microsoft Word dan
pencatatan secara manual ke dalam buku besar. Informasi mengenai
kepegawaian merupakan hal yang utama, sehingga diperlukan suatu sistem
yang dapat mengolah data-data pegawai secara efisien sehingga memudahkan
dalam menyediakan informasi tentang data pegawai secara cepat dan tepat.
Belum tersedianya basis data yang terkait dengan pengelolaan data
pegawai juga menjadi salah satu hambatan dalam pengorganisasian data
62
pegawai. Sehingga dalam pembuatan aplikasi perangkat lunak ini akan di
buatkan suatu basis data baru menggunakan PHP MySQL guna menampung
semua data-data pegawai.
10. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Berbasis WEB Untuk
Menunjang Pengembangan E-Government Pada Badan Kepegawaian
Daerah Tabanan Pemerintah Kabupaten Tabanan
Badan Kepegawaian Daerah adalah salah satu bagian dari pemerintah
kabupaten yang digunakan untuk memanjemen data yang berhubungan dengan
kepegawaian, proses manajemen data kepegawaian tersebut masih
menggunakan media kertas sehingga menghabiskan banyak kertas dan
penumpukan kertas mengingat data kepegawaian berjumlah kurang lebih
10.000 pegawai. Hal tersebut mengakibatkan susahnya pegawai ketika mencari
data pegawai dan penyimpanan data menggunakan kertas beresiko hilang dan
rusak. Satu orang pegawai mempunyai banyak data pribadi dan proses input
data melalui FIP (formulir Isian Pegawai) memakan waktu yang relatif lama
sekitar 15 menit. Keadaan tersebut menyebabkan tidak efisien dan efektifnya
proses input data pegawai.
Permasalahan-permasalahan diatas merupakan kendala yang dapat
menghambat kepegawaian. Oleh karena itu dibuatlah Sistem Informasi
Kepegawaian Daerah pada Pemerintah Kabupaten Tabanan yang dapat
menangani Proses input data pegawai secara digital. Data pegawai tersebut
tersimpan dalam database yang terstruktur sehingga memudahkan pegawai
dalam menginputkan data diri. Jika terjadi perubahan dan penghapusan data
63
2
bisa dapat cepat ditangani. Sistem ini juga dapat melakukan proses pencetakan
laporan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
3.1.1 Studi Lapangan
Dalam melakukan studi lapangan terdapat beberapa hal sebagai berikut :
3.1.1.1Observasi
64
Pada metode ini, peneliti melakukan peninjauan dan pengamatan
secara langsung ke lapangan untuk memperoleh dan mengumpulkan data
yang dibutuhkan.
Pengamatan dilakukan pada : (Lampiran 1)
Waktu : 7 Maret 8 April 2011
Tempat : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama
RI
Alamat : Jl. M.H. Thamrin No.6 Jakarta Pusat
Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan, peneliti mengumpulkan
informasi mengenai. (Lampiran 2)
3.1.1.2Wawancara
Bertujuan untuk mengetahui masalah yang berhubungan dengan
sistem informasi kepegawaian pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian
Agama. Wawancara dilakukan pada Sub Bagian Kepegawaian dan Bagian
Ortala dan Kepegawaian. Wawancara dilakukan pada : (Lampiran 3)
Tempat : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama
Waktu : 7 Maret s.d 9 Maret 2011
Secara garis besar, wawancara dilakukan untuk mengetahui
mengenai proses dari kenaikan pangkat dan pensiun pegawai.
3.1.2 Studi Pustaka
Penulis melakukan studi pustaka dengan cara membaca dan mempelajari
buku-buku yang berhubungan dengan perancangan sistem, serta buku yang
65
mendukung topik yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini. Ada 20 buku
yang menjadi referensi dalam penelitian ini. Daftrar buku dapat dilihat pada
daftar pustaka
3.1.3 Studi Literatur Sejenis
Penulis hanya mencari literatur sejenis yang di gunakan untuk mencari
atau mendapatkan perbandingan referensi dalam proses penelitian, literatur
sejenisnya dapat dilihat pada akhir bab II hal 43.
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem yang peneliti gunakan dengan metodologi RAD dan
tools UML, hal ini dikarenakan RAD mempunyai kecepatan adaptasi yang tinggi,
dan dapat dibuat dengan cepat dan juga karena metode RAD ini memungkinkan
untuk mengumpulkan syarat dan kebutuhan informasi yang tidak didefinisikan
secara spesifik melalui tanggapan pengguna.
Tahapan penelitian yang dilakukan antara lain :
1. Perencanaan Syarat-Syarat
Dalam tahap ini pihak Badan Litbang dan Diklat Kementerian
Agama Bertemu untuk mengidentifikasi tujuan-tujuan aplikasi atau sistem
serta mengidentifikasi kebutuhan informasi yang ditimbulkan dari tujuan-
tujuan tersebut. Dalam pertemua tersebut diperoleh perencanaan yang akan
dibuat ke dalam sistem, yaitu :
a. Gambaran Umum Perusahaan
66
b. Analisa Sistem yang Berjalan
c. Definisi masalah
d. Analisa sistem yang di usulkan
e. Tujuan pengembangan sistem
2. Workshop Desain
Tahapan ini adalah tahap untuk merancang dan memperbaiki yang
dapat digambarkan sebagai workshop. Selama workshop design RAD,
pihak Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama merespon working
prototype yang ada dan peneliti memperbaiki modul-modul yang dirancang
menggunakan perangkat lunak berdasarkan respon pihak Badan Litbang dan
Diklat Kementerian Agama. Adapun metode design yang digunakan terdiri
dari beberapa tahapan, yaitu :
1. Use Case Diagram, menggambarkan bagaimana sistem yang
digunakan.
2. Activity Diagram, peneliti menggambarkan aliran keseluruhan
kegiatan, dan masing-masing use case diagram dapat membuat satu
kegiatan.
3. Sequence Diagram, Peneliti menjelaskan interaksi objek yang disusun
dalam suatu urutan waktu. Peneliti memperlihatkan tahap apa yang
seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu di dalam use case.
67
4. Perancangan Input dan Output
5. Class Diagram, peneliti menggambarkan kelas dan hubungannya
6. Perancangan layout Sistem Informasi Kepegawaian
3. Implementasi
Setelah sistem dirancang menggunakan bahasa pemrograman PHP,
dan database MySQL, maka peneliti melakukan pengujian atau testing
terhadap sistem, dan melakukan pengenalan terhadap sistem. Dalam hal ini
sistem informasi kepegawaian diuji dan dikenalkan kepada kepala bagian
ortala dan kepegawaian dan sub bagian kepegawaian. Untuk pengujian
sistem dilakukan dengan metode blackbox testing, dimana peneliti
melakukan input data pada sistem dan melihat output-nya apakah sesuai
dengan yang diharapkan.
3.3 Kerangka Berfikir
68
Gambar. 3.1. Kerangka Berpikir
BAB IV
69
PEMBAHASAN
4.1 Perencanaan Syarat-Syarat
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1.1 Sejarah Badan Litbang dan Diklat
Sejak diproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945, para founding fathers sangat menyadari potensi besar yang terkandung dalam
agama sebagai kekuatan pengubah dan pemberi makna dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Karena itu, agama perlu dikelola dengan baik sehingga potensi
konstruktif yang dimilikinya dapat diberdayakan dan ekses negatif seperti
simbolisasi atau politisasi agama untuk kepentingan kelompok tertentu dapat
diantisipasi sedini mungkin. Untuk itu, pada tanggal 3 Januari 1946 atau kurang
dari satu tahun setelah kemerdekaan Indonesia didirikanlah Departemen Agama.
Ditengah dinamika pasang-surut kondisi dan situasi sosial politik yang
menerpanya, Departemen Agama tetap konsisten melaksanakan tugas-tugas
pembinaan dan pelayanan keagamaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Disadari bahwa, upaya menjalankan tugas tersebut tidak mudah dan
sederhana, karena masyarakat terus berkembang secara dinamik, peta permasalahan
bangsa cenderung semakin kompleks dan mendesak, dan tuntutan pelayanan yang
semakin tinggi membutuhkan kecermatan, ketelitian, dan presisi yang tinggi dalam
setiap pengambilan kebijakan pemerintah pembangunan bidang agama. Kondisi ini
menuntut adanya upaya serius pemerintah dalam penyiapan data dan informasi
keagamaan dan draft-draft kebijakan yang relavan dengan kebutuhan. Data dan
70
informasi yang dibutuhkan perlu digali melalui serangkaian kegiatan riset dan
pengembangan yang menyentuh kebutuhan peningkatan kualitas pembangunan
agama. Kerja riset dan pengembangan sendiri membutuhkan suatu lembaga khusus
yang bergerak dibidang tersebut. Menyadari hal itu, dengan semangat peningkatan
mutu kebijakan berbasis hasil riset, pada tahun 1975 secara resmi didirikan Badan
Penelitian dan Pengembangan Agama, atau disingkat Badan Litbang Agama, sesuai
Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1974 tentang PokokPokok Organisasi
Departemen dan Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 1974 tentang Susunan
Organisasi Departemen. Kedua Keputusan tersebut, menjadi dasar juridis bagi
lahirnya Keputusan Menteri Agama (KMA) RI Nomor 18 Tahun 1975 yang
mengatur pembentukan Badan Penelitian dan Pengembangan Agama.
Dua puluh enam tahun kemudian Badan Litbang Agama, melalui Keputusan
Menteri Agama (KMA) Nomor I Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen Agama, mengalami
restrukturisasi dengan adanya penggabungan antara unit kelitbangan agama dengan
unit kediklatan keagamaan. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA)
tersebut nomenklatur Badan Litbang Agama menjadi Badan Litbang Agama dan
Diklat Keagamaan.
Dengan adanya penggabungan kedua unit yang semula memiliki tugas dan
fungsi berbeda, maka tugas pokok dan fungsi Badan Litbang Agama dan Diklat
Keagamaan lebih meningkat lagi. Penyempurnaan namenklatur organisasi terus
berlanjut. Melalui Peraturan Menteri Agama (PMA) RI. Nomor 3 Tahun 2006
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama, Badan Litbang Agama dan
71
Diklat Keagamaan berubah menjadi Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama
dengan tidak mengubah tugas pokoknya.
Jika menurut sejarah, sejak berdirinya tahun 1975 sampai tahun 2010,
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama telah mengalami 10 kali pergantian
kepemimpinan dengan dinamikanya yang berbeda-beda sesuai tuntutan dan
permasalahan kala itu.
Berbagai kegiatan kelitbangan dan kediklatan membutuhkan dukungan
pelayanan administratif dan koordinatif secara memadai yang dilakukan oleh
Sekretariat Badan Litbang dan diklat. Sesuai PMA No. 3 Tahun 2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama RI, Pasal 757 Sekretariat Badan
Litbang dan Diklat mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan
tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi bagi seluruh satuan
organisasi di lingkungan Badan Litbang dan Diklat berdasarkan kebijakan teknis
yang ditetapkan oleh Kepala Badan.
Untuk meningkatkan pelayanan di bidang kepegawaian Badan Litbang dan
Diklat Kementerian Agama RI telah memanfaatkan teknologi informasi. Namun,
pemanfaatan teknologi informasi salah satunya berupa komputer tersebut belum
maksimal karena berbagai keterbatasan, antara lain masih terbatas kemampuan
penataan informasi, dan sebagian bidang pelayanan belum tersedia sistem aplikasi
seperti yang diperlukan. Berkaitan dengan hal itu dibutuhkan langkah-langkah
pembenahan melalui pengembangan sistem pemanfaatan teknologi informasi yang
berfungsi mempercepat proses promosi pegawai, menata pengolahan data pegawai,
mengatur, dan memberikan layanan kepegawaian sehingga dapat mendukung kerja
72
organisasi serta dalam menganalisa data data setiap pegawai yang sudah atau
yang akan dipensiunkan yang akan diinput kedalam database serta dalam
pembuatan laporan.
4.1.1.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
a. Kedudukan
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama merupakan Unit
Eselon I dilingkungan Kementerian Agama yang menjalankan kegiatan
penelitian dan pengembangan, pendidikan serta pelatihan, yang
berkedudukan di Jakarta.
b. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Putusan Menteri Agama (PMA) No. 10 tahun 2010,
Bab XII, Bagian Kesatu, Pasal 684, tugas dan fungsi Badan Litbang dan
Diklat adalah menyelenggarakan penelitian dan pengembangan
dibidang keagamaan serta pendidikan dan pelatihan bagi pegawai di
lingkungan Kementerian Agama.
Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
684, Badan Litbang dan Diklat sebagaimana disebut dalam Putusan
Menteri Agama (PMA) No. 10 tahun 2010, Pasal 685
menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan kebijakan, rencana dan program penelitian dan
pengembangan dibidang keagamaan serta pendidikan dan
pelatihan bagi pegawai di lingkungan Kementerian Agama;
73
2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan dibidang keagamaan
serta pendidikan dan pelatihan bagi pegawai di lingkungan
Kementerian Agama;
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan
pengembangan serta pendidikan dan pelatihan; dan
4. Pelaksanaan administrasi Badan Litbang dan Diklat.
4.1.1.3 Visi dan Misi
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut telah disusun Renstra
Badan Litbang dan Diklat 2005-2009, yang didalamnya antara lain memuat
visi dan misi Badan Litbang dan Diklat, yang ditetapkan melalui Surat
Keputusan Kepala Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan
Kementerian Agama RI Nomor : BD/674.A/2005 tentang Hasil Keputusan
Rapat Koordinasi Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Tahun
2005.
Visi Badan Litbang dan Diklat adalah Terwujudnya kebijakan
pembangunan agama berbasis hasil riset dan tersedianya sumber daya
manusia Kementerian Agama yang berkualitas.
Sedangkan misi dari Kementerian Agama adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas hasil penelitian dan pengembangan kehidupan
beragama.
2. Meningkatkan kualitas hasil penelitian dan pengembangan pendidikan
agama dan keagamaan.
74
3. Meningkatkan kualitas hasil penelitian dan pengembangan
lektur/khazanah keagamaan.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
5. Meningkatkan kualitas tata kelola kepemerintahan.
4.1.1.4 Kebijakan Teknis Badan Litbang dan Diklat
1. Peningkatan relevansi topik penelitian program pembangunan nasional dan
kebutuhan unit-unit pelayanan.
2. Peningkatan mutu penelitian melalui peningkatan kualitas sdm peneliti dan
pengembangan jaringan kemitraan.
3. Peningkatan diversifikasi metodologi penelitian.
4. Peningkatan komunikasi dan sosialisasi hasil-hasil penelitian dengan para
pimpinan dilingkungan kementerian agama pusat dan daerah maupun
masyarakat luas.
5. Perluasan jaringan kerjasama dengan lembaga penelitian dan lembaga-
lembaga lainnya.
6. Pengembangan budaya akademis bagi tenaga fungsional peneliti.
7. Pengembangan kapasitas SDM penyelenggara diklat baik melalui
pendidikan formal maupun informal.
8. Peningkatan jumlah widyaiswara yang berkualitas melalui rekruitmen para
pegawai yang berminat dan memenuhi syarat, disamping terus berupaya
memperoleh calon widyaiswara melalui penerimaan calon pegawai.
75
9. Pengembangan program diklat yang memenuhi kebutuhan pegawai dan
seluruh unit dilingkungan kementerian agama, dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
10. Peningkatan kualitas instrumen dalam bidang kediklatan, baik secara
substansial maupun teknis.
11. Penyiapan konsep kebijakan teknis kediklatan yang meliputi berbagai jenis
dan arah program pedoman kediklatan, termasuk kegiatan kurikulum
kediklatan yang diperlukan oleh unit-unit pelaksana teknis di daerah,
sehingga terdapat standar minimal pada kualitas kediklatan secara
nasional.
12. Pembagian dan pemeratan kegiatan kediklatan Pusat dan Daerah secara
proporsional, dimana pusat melakukan kegiatan kediklatan pada tingkat
nasional dan unit kediklatan di daerah melakukan kegiatan kediklatan pada
tingkat daerah.
13. Pengembangan jaringan kemitraan dalam penyelenggaraan diklat, baik
dengan unit-unit teknis di lingkungan Departemen Agama atau dengan
institusi lain di luar Departemen Agama.
14. Peningkatan jumlah sasaran kediklatan untuk mencapai siklus empat
tahunan bagi PNS Kementerian Agama.
4.1.1.5 Struktur Organisasi Badan Litbang dan Diklat
Sesuai PMA Nomor 10 Tahun 2010, Bab XII, Bagian Kedua Pasal 686
disebutkan Badan Litbang dan Diklat terdiri dari :
76
1. Sekretariat Badan Litbang dan Diklat
2. Pusat Penelitan dan Pengembangan Kehidupan Keagamaan
3. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan
4. Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur dan Khazanah Keagamaan
5. Pusdiklat Tenaga Administrasi
6. Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan
4.1.1.6 Struktur Badan Litbang dan Diklat
Kepala Badan Litbang
dan Diklat
Bagian Perencanaan dan
Data
Bagian Keuangan dan
Administrasi
Sekretaris
Bagian Perpustakaan dan
Informasi
Bagian Ortala dan
Kepegawaian
77
Gambar 4.1 Struktur Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama
4.1.1.7 Sub Bagian Kepegawaian
Sub Bagian Kepegawaian berada dibawah Kepala Bagian Ortala dan
Kepegawaian yang merubakan sub struktur pada Sekretariat Badan Litbang
dan Diklat. Tugas pokok Sekretariat sesuai Putusan Menteri Agama (PMA)
No.3 Tahun 2006 adalah menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas
serta pembinaan dan pemberian dukungan administrsai bagi seluruh satuan
organisasi dilingkungan Badan Litbang dan Diklat berdasarkan kebjakan
teknis yang ditetapkan Kepala Badan.
Tugas Kepala Bagian Ortala dan Kepegawaian seperti dalam Pasal 768
adalah melaksanakan pembinaan dan pelayanan dibidang ortala,
pengelolaan kepegawaian dan penyiapan perundang-undangan serta
penyusunan laporan dan evaluasi akuntabilitas kinerja berdasarkan sasaran,
program dan kegiatan yang ditetapkan Sekretaris.
Selanjutnya Sub Bagian Kepagawaian sesuai Pasal 771 adalah
melakukan penyiapan bahan pengadaan, pengangkatan, kepangkatan,
mutasi, dan pemensiunan pegawai serta pembinaan administrasi dan
kesejahteraan pegawai.
Secara rinci Struktur Sekretariat Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama adalah sebagai berikut:
Bagian Ortala dan
Kepegawaian
78
Gambar 4.2 Struktur Bagian Ortala dan Kepegawaian
4.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Sistem yang sedang berjalan pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian
Agama ini masih memiliki kendala dalam hal penyimpanan data-data pegawai,
data pensiun pegawai, dan laporan lainnya. Sampai saat ini, dalam penyimpanan
suatu data (database) pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama masih
tergolong semi terkomputerisasi. Oleh karenanya, diperlukan suatu konsep
penyimpanan data secara terkomputerisasi sehingga berbagai kesulitan yang
berhubungan dengan pengolahan data pegawai, sehingga proses penyimpanan
data pegawai dapat berjalan secara efisien.
Kesulitan dalam pengolahan data pegawai dirasakan oleh Badan Litbang
dan Diklat Kementerian Agama, karena Sistem Informasi Kepegawaian dalam
pengolahan data pegawai yang dipakai oleh instansi ini masih semi
terkomputerisasi.
79
Gambar 4.3 Gambaran sistem yang sedang berjalan
(Sumber : Data Primer)
Keterangan Gambar : Pada sistem yang berjalan sub bagian kepegawaian harus mencari
terlebih dahulu data yang diinginkan, setelah data yang dicari sudah ada kemudian
dilakukan pengecekan untuk mengurangi terjadinya kesalahan dan pen-double an data,
kemudian subag kepegawaian melakukan penginputan data yang kemudian laporan
tersebut diserahkan kepada atasan
4.1.3 Definisi Masalah
Beberapa hal yang menjadi kendala dalam sistem kepegawaian yang
sedang berjalan antara lain masih kesulitan dalam mencari data pegawai yang
diinginkan, karena sistem yang ada masih semi komputerisasi, sehingga
diperlukan waktu ekstra bagi sub bagian kepegawaian dalam mencari data
pegawai yang diminta. Oleh karena itu diperlukan pengembangan sistem yang
dapat menangani permasalahan-permasalahan tersebut.
80
4.1.4 Analisa Sistem yang Diusulkan
Sistem informasi kepegawaian yang akan dirancang pada Badan Litbang
dan Diklat Kementerian Agama yang dapat membantu sub bagian kepegawaian
dalam mengelola data kepegawaian. Sistem yang dibangun menyajikan
informasi secara rinci dan ringkas dalam bentuk laporan atau report meliputi
tentang kenaikan pangkat dan pensiun pegawai
Gambar 4.4 Gambaran Sistem yang Diusulkan
Keterangan Gambar : Pada sistem yang diusulkan, sub bagian kepegawaian menginput
data pegawai ke dalam sistem. Data yang telah di input kemudian masuk ke dalam server
sistem. Setelah di proses di dalam sistem maka proses yang akan ditampilkan berupa report
sehingga mudah dimengerti.
4.1.5 Tujuan Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem bertujuan untuk membantu sub bagian kepegawaian
pada badan litbang dan diklat kementerian agama dalam mengakses laporan
81
<
<
i n
c
l u
d
e
>
>
Subbag Pegawai
Input Data Pegawai
Login
Update
password
logout
<
<
in
c
l
u
d
e
>
>
kepegawaian sehingga dapat memberikan kemudahan untuk mengetahui tentang
data pangkat dan pensiun pegawai.
4.2 Workshop Design
4.2.1 Perancangan Sistem
Alur proses sistem informasi kepegawaian digambarkan dengan
menggunakan diagram UML yang terdiri atas use case diagram, activity
diagram, sequence diagram, dan class diagram.
4.2.1.1 Use Case Diagram
Pada use case diagram ini menjelaskan apa yang dilakukan oleh
sistem yang akan dikembangkan dan siapa saja yang akan berinteraksi
dengan sistem.
Pada perancangan use case diagram di bawah terdapat dua aktor,
yaitu kepala bagian ortala dan kepegawaian dan sub bagian kepegawaian
Tabel 4.1 Identifikasi aktor dan use case
No. Aktor Deskripsi
1 Sub Bagian Kepegawaian Orang yang menginput, menghapus dan
mengubah data pegawai, master
pegawai, pangkat dan pensiun pegawai.
2 Kepala Bagian Ortala dan Kepegawaian Orang yang melihat seluruh laporan
pegawai, pangkat dan pensiun pegawai
82
Gambar 4.5 Use Case Diagram Sistem Informasi Kepegawaian
Keterangan Gambar : Dalam usecase diagram, yang menjadi aktor adalah kepala bagian
ortala dan kepegawaian dan sub bagian kepegawaian, adapun sub bagian kepegawaian
mempunyai usecase login, update password, logout, input data pegawai, input pangkat
pegawai, DP3, input pendidikan dan input pensiun pegawai. Adapun bagian ortala dan
kepegawaian mempunyai usecase login, update password, logout, laporan data pegawai,
laporan pangkat pegawai dan laporan pensiun pegawai
4.2.1.2 Activity Diagram
Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam
sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal,
decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Berikut
83
merupakan activity diagram yang menggambarkan aktifitas-aktifitas yang
terjadi dalam sistem informasi kepegawaian.
1. Activity Diagram Login
Gambar 4.6 Activity Diagram Login
2. Activity DiagramBiodata Pegawai
Gambar 4.7 Activity Diagram Biodata Pegawai
Pilih Hak Akses User
Menampilkan Login Username dan Password
Input username dan Password Menerima Username dan Password
Menampilkan Menu
Start
(Invalid)
Proses
(valid)
En
Input Data Pegawai Menerima Input Data Pegawai
Database riwayat pegawai Menyimpan Data Pegawai
Sta
Proses
(Lengkap
En
Menampilkan Data Pegawai
(Tidak
Menampilkan Konfirmasi Kekurangan Input Data
84
3. Activity DiagramJabatan Pegawai
Gambar 4.8 Activity Diagram Jabatan Pegawai
4. Activity DiagramDaftar Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)
Input Data Jabatan Pegawai
Menampilkan Konfirmasi Kekurangan Input Data
Menerima input Data Jabatan Pegawai
Database Riwayat Jabatan Menyimpan Data Jabatan Pegawai
Start
Proses
(Lengkap)
End
Menampilkan Data Jabatan Pegawai
(Tidak Lengkap)
Input Data DP3
Menampilkan Konfirmasi Kekurangan Input Data
Menerima Input Data DP3
Database Daftar Nilai
Pelaksanaan Pekerjaan
Menyimpan Data Daftar Nilai
Pelaksanaan Pekerjaan
Proses
(Lengkap)
En
Menampilkan Data Daftar Nilai
Pelaksanaan Pekerjaan
(Tidak Lengkap)
Sta
85
Gambar 4.9 Activity Diagram Input Daftar Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)
5. Activity DiagramData Pangkat Pegawai
Gambar 4.10 Activity Diagram Data Pangkat Pegawai
6. Activity DiagramJenjang Pendidikan
Gambar 4.11 Activity Diagram Jenjang Pendidikan
Input Data Pangkat Pegawai
Menampilkan Konfirmasi Kekurangan Input Data
Menerima Input Data Pangkat Pegawai
Database Riwayat Pangkat Menyimpan Data Pangkat Pegawai
Start
Proses
(Lengkap)
En
Menampilkan Data Pangkat Pegawai
(Tidak Lengkap)
Input Data Jenjang Pendidikan
Menampilkan Konfirmasi Kekurangan Input Data
Start
Menerima Input Data Jenjang Pendidikan
Database Jenjang Pendidikan Menyimpan Data Jenjang Pendidikan
Proses
(Lengkap)
End
(Tidak Lengkap)
86
7. Activity DiagramPengolahan Data Pensiun
Gambar 4.12 Activity Diagram Pengolahan Data Pensiun
4.2.1.3Use Case Naratif Desain Sistem
Pada tahap ini yaitu mengimplementasikan Use Case Diagram yang pada sub-bab
sebelumnya telah dibahas kedalam bentuk narasi atau kata-kata untuk mendokumentasikan
interaksi antara user sistem dan sistem itu sendiri. Sangat detail dalam menggambarkan apa
yang diperlukan. Berbeda dengan Use Case Diagram, Use Case desain sistem menggunakan
sebuah narasi dari pandangan pengguna sistem, Use Case desain sistem lebih bersifat
percakapan (dialog). Pada spesifikasi Use Case ini penulis menjelaskan urutan kegiatan yang
dilakukan sistem dan actor, yaitu antara lain :
1. Login
Tabel 4.2 Use Case Naratif Login
Use Case Name Login
Primary Actor Sub Bagian Kepegawaian
Secondary Actor Bagian Ortala dan Kepegawaian
Brief Description Form ini merupakan awal dari penggunaan aplikasi sistem. Form ini
Preview Data Pensiun Pegawai
End
Mencetak Laporran Data Pensiun Pegawai
Menampilkan Form Pengolahan Data Pensiun Pegawai
Select Data Pensiun Pegawai yang akan dicetak
Database Tabel Pensiun
Menerima Data Pensiun Pegawai
Start
Prose
(Invalid)
(valid)
87
berisikan data-data yang akan menentukan hak akses pengguna
dalam menggunakan aplikasi, apakah Sub Bagian Kepegawaian atau
Bagian Perencanaan dan Data. Sub Bagian Kepegawaian atau Bagian
Perencanaan dan Data ingin login terhadap aplikasi sistem dengan
menginputkan data nama pengguna dan kata kunci, maka sistem
akan menvalidasi nama pengguna dan kata kunci tersebut.
Exception Jika salah dalam menginputkan nama pengguna dan kata kunci maka
sistem tidak akan menampilkan menu utama.
Basic Flow 1. Tampilkan Form Login.
2. Sub Bagian Kepegawaian atau Bagian Perencanaan dan
Data menginputkan user name dan kata kunci.
3. Sub Bagian Kepegawaian atau Bagian meng-klik tombol ok.
4. Sistem akan memvalidasi nama pengguna dan kata kunci
tersebut.
5. Jika benar, maka sistem akan menampilkan form menu
utama.
Alternatif Flow Jika dalam menginput nama pengguna dan kata kunci tidak sesuai,
maka sistem akan menampilkan pesan salah dan diminta
menginputkan nama pengguna dan kata kunci kembali.
Pre Condition Sub Bagian Kepegawaian atau Bagian Perencanaan dan Data harus
mengetahui nama pengguna dan kata kunci.
Post Condition Tampil Form Menu Utama.
2. Data Pegawai
Tabel 4.3Use Case Naratif Data Pegawai
Use Case Name Input Data Pegawai
Actor Sub Bagian Kepegawaian
Brief Description Use case ini merupakan tempat untuk menambah, mengubah, dan
menghapus data pegawai.
Exception Data pegawai yang akan dimasukkan ke dalam aplikasi sistem
adalah data-data pegawai yang terdapat di Badan Litbang dan
Diklat Departemen Agama seperti NIP, Nama Pegawai, dll
Basic Flow 1. Untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data
pegawai maka dapat dilakukan pada form ini dengan
memilih menu input data kemudian pilih Biodata.
2. Sistem secara otomatis akan menampilkan form tersebut
yang berisi kotak input data, dan data pegawai yang
sebelumnya telah tersimpan.
3. Sub Bagian Kepegawaian meng-klik tombol tambah untuk
menambah data pegawai.
4. Sub Bagian Kepegawaian menginputkan data-data pada
kotak yang telah ditentukan dengan benar.
5. Sistem akan mengontrol setiap entri yang telah diinputkan
88
apakah sudah sesuai dengan ketentuan.
6. Bila semua data telah diinputkan maka Sub Bagian
Kepegawaian dapat menyimpan data tersebut dengan meng-
klik tombol simpan.
7. Bila data sesuai, maka sistem secara otomatis akan
menyimpan data-data yang telah diinputkan tersebut.
8. Sub Bagian Kepegawaian meng-klik tombol keluar untuk
keluar dari Form Input Data Pegawai dan kembali ke menu
utama.
Alternatif Flow 1. Sub Bagian Kepegawaian meng-klik edit data pada tabel
data untuk mengubah data pegawai yang sudah ada.
2. Sub Bagian Kepegawaian meng-klik tombol hapus untuk
menghapus data yang sudah ada.
3. Bila semua data yang diubah telah benar maka Sub Bagian
Kepegawaian dapat menyimpan data tersebut dengan meng-
klik tombol Simpan.
Pre Condition 1. Sub Bagian Kepegawaian harus login terlebih dahulu
2. Data Pegawai yang akan dimasukkan sudah tersedia dan
sesuai.
Post Condition 1. Data yang telah diinput kedalam aplikasi sistem akan
otomatis tersimpan didalam Database Badan Litbang dan
Diklat Departemen Agama.
2. Menampilkan menu utama.
3. Data Jabatan Pegawai
Tabel 4.4 Use Case Naratif Data Jabatan Pegawai
Use Case Name Input Data Jabatan Pegawai
Actor Subag Peg
Brief Description Use case ini merupakan tempat untuk menambah, mengubah, dan
menghapus Data Jabatan Pegawai.
Exception Data Jabatan Pegawai yang akan dimasukkan ke dalam aplikasi
sistem adalah semua Data Jabatan yang terdapat di Badan Litbang
dan Diklat Kementerian Agama seperti ID, Jabatan, TMT Jabatan,
Lokasi, Keterangan Lokasi, dll.
Basic Flow 1. Untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus Data
Jabatan Pegawai maka dapat dilakukan pada form ini
dengan memilih menu Input Data kemudian Jabatan
Pegawai.
2. Sistem secara otomatis akan menampilkan form tersebut
yang berisi kotak input data, data jabatan pegawai yang
sebelumnya telah tersimpan, dan tombol-tombol yang
sesuai kebutuhan.
3. Subag Peg meng-klik tombol tambah untuk menambah Data
Jabatan Pegawai.
89
4. Subag Peg menginputkan data-data pada kotak yang telah
ditentukan dengan benar.
5. Sistem akan mengontrol setiap entri yang telah diinputkan
apakah sudah sesuai dengan ketentuan.
6. Bila semua data telah diinputkan maka Subag Peg dapat
menyimpan data tersebut dengan meng-klik tombol simpan.
7. Bila data sesuai, maka sistem secara otomatis akan
menyimpan data-data yang telah diinputkan tersebut.
8. Subag Peg meng-klik tombol keluar untuk keluar dari form
input data jabatan pegawai dan kembali ke menu utama.
Alternatif Flow Subag Peg meng-klik hapus data pada tabel data untuk menghapus
Data Jabatan Pegawai yang sudah ada.
Pre Condition 1. Subag Peg harus login terlebih dahulu.
2. Data Jabatan Pegawai yang akan dimasukkan sudah
tersedia dan sesuai.
Post Condition 1. Data yang telah diinputkan kedalam aplikasi sistem akan
otomatis tersimpan ke dalam database Personil Badan
Litbang dan Diklat Kementerian Agama.
2. Menampilkan menu utama.
4. Input Data Pangkat Pegawai
Tabel 4.5 Use Case Naratif Data Jabatan Pegawai
Use Case Name Input Data Pangkat Pegawai
Actor Subag Peg
Brief Description Use case ini merupakan tempat untuk menambah, mengubah, dan
menghapus Data Pangkat Pegawai.
Exception Data Pangkat Pegawai yang akan dimasukkan ke dalam aplikasi
sistem adalah semua Data Pangkat yang terdapat di Badan Litbang
dan Diklat Kementerian Agama Seperti ID, Pangkat, TMT Pangkat,
Tingkat, Gol, dll.
Basic Flow 1. Untuk menambahkan, menyimpan dan menghapus data
pangkat pegawai maka dapat dilakukan pada form ini
dengan memilih menu input data kemudian pilih pangkat
pegawai.
2. Sistem secara otomatis akan menampilkan form tersebut
yang berisi kotak input data, data pangkat pegawai yang
sebelumnya telah tersimpan, dan tombol-tombol yang
sesuai kebutuhan.
3. Subag Peg meng-klik tombol tambah untuk menambah Data
Pangkat Pegawai.
90
4. Subag Peg menginputkan data-data pada kotak yang telah
ditentukan dengan benar.
5. Sistem akan mengontrol setiap entri yang telah diinputkan
apakah sudah sesuai dengan ketentuan.
6. Bila semua data telah diinputkan maka Subag Peg dapat
menyimpan data tersebut dengan meng-klik tombol simpan.
7. Bila data sesuai, maka sistem secara otomatis akan
menyimpan data-data yang telah diinputkan tersebut.
8. Subag Peg meng-klik tombol keluar untuk keluar dari form
input data pangkat pegawai dan kembali ke menu utama.
Alternatif Flow 1. Subag Peg meng-klik hapus data pada tabel data untuk
menghapus Data Jabatan Pegawai yang sudah ada.
2. Bila tidak sesuai dan data tidak ter-input secara sempurna,
maka sistem akan mengeluarkan pesan bahwa data belum
terisi secara lengkap.
Pre Condition 1. Subag Peg harus login terlebih dahulu.
2. Data Jabatan Pegawai yang akan dimasukkan sudah
tersedia dan sesuai.
Post Condition 1. Data yang telah diinputkan kedalam aplikasi sistem akan
otomatis tersimpan ke dalam database Personil Badan
Litbang dan Diklat Departemen Agama.
2. Menampilkan menu utama.
5. Input Data Jenjang Pendidikan
Tabel 4.6Use Case Naratif Login Data Jenjang Pendidikan
Use Case Name Input Data Jenjang Pendidikan
Actor Subag Peg
Brief Description Use case ini merupakan tempat untuk menambah, mengubah, dan
menghapus Data Jenjang Pendidikan.
Exception Data Jenjang Pendidikan yang akan dimasukkan ke dalam aplikasi
sistem adalah semua Data Pendidikan yang terdapat di Badan
Litbang dan Diklat Kementerian Agama Seperti ID, Nama
Pendidikan, Tahun Lulus, dan Jenis Pendidikan.
Basic Flow 1. Untuk menambahkan, menyimpan dan menghapus data
jenjang pendidikan maka dapat dilakukan pada form ini
dengan memilih menu input data kemudian pilih jenjang
pendidikan.
2. Sistem secara otomatis akan menampilkan form tersebut
yang berisi kotak input data, data jenjang pendidikan yang
sebelumnya telah tersimpan, dan tombol-tombol yang
sesuai kebutuhan.
3. Subag Peg meng-klik tombol tambah untuk menambah Data
Jenjang Pendidikan.
91
4. Subag Peg menginputkan data-data pada kotak yang telah
ditentukan dengan benar.
5. Sistem akan mengontrol setiap entri yang telah diinputkan
apakah sudah sesuai dengan ketentuan.
6. Bila semua data telah diinputkan maka Subag Peg dapat
menyimpan data tersebut dengan meng-klik tombol simpan.
7. Bila data sesuai, maka sistem secara otomatis akan
menyimpan data-data yang telah diinputkan tersebut.
8. Subag Peg meng-klik tombol keluar untuk keluar dari form
input data jenjang pendidikan dan kembali ke menu utama.
Alternatif Flow Subag Peg meng-klik hapus data pada tabel data untuk menghapus
Data Jenjang Pendidikan yang sudah ada.
Pre Condition 1. Subag Peg harus login terlebih dahulu.
2. Data Jenjang Pendidikan yang akan dimasukkan sudah
tersedia dan sesuai.
Post Condition 1. Data yang telah diinputkan kedalam aplikasi sistem akan
otomatis tersimpan ke dalam database Personil Badan
Litbang dan Diklat Kementerian Agama.
2. Menampilkan menu utama.
6. Form Pengolahan Data Pensiun
Tabel 4.7Use Case Naratif Form Pengolahan Data Pensiun
Use Case Name Form Pengolahan Data Pensiun
Actor Subag Peg
Brief Description Use case ini merupakan tempat untuk mencetak surat pemisah
personil Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama dengan hak
pensiun.
Exception Form ini berisikan data-data pegawai, yang sudah terisi secara
otomatis pada Subag Peg meng-inputkan data dari form input data
pegawai. Dan menyatu dalam database tabel pensiun yang tersusun
berdasarkan umur dari pegawai.
Basic Flow 1. Untuk melihat data pegawai balitbang yang telah
mencukupi umur untuk mendapatkan hak pensiun dapat
dilakukan pada form ini dengan memilih menu Input
kemudian pilih Data Pensiun.
2. Sistem secara otomatis akan menampilkan form
pengolahan data pensiun tersebut yang berisi kotak input
data, tabel pensiun, yang sudah terisi sebelumnya dan
tombol-tombol sesuai kebutuhan.
3. Subag Peg mengoreksi setiap data yang masuk pada tabel
92
pensiun apakah pegawai tersebut sudah berhak untuk
mendapat hak pensiun atau belum.
4. Subag Peg meng-klik 2 kali pada tabel pensiun supaya
terisi pada kotak input data.
5. Subag Peg meng-klik tombol preview untuk melihat pada
laporan atau surat pensiun.
6. Subag Peg meng-klik tombol keluar untuk keluar dari form
pengolahan data pensiun dan kembali ke menu utama.
Alternatif Flow 1. Subag Peg meng-klik tombol reset, untuk mengosongkan
kembali kotak input data.
2. Subag Peg meng-klik tombol hapus, untuk menghapus data
pensiun pegawai yang sudah pensiun. Dan juga secara
otomatis semua data-data pegawai yang sudah tersimpan
pun akan terhapus.
Pre Condition 1. Subag Peg harus login terlebih dahulu.
2. Data pegawai, data jabatan, dan data pangkat sudah terisi
sebelumnya secara lengkap pada setiap form.
Post Condition 1. Data-data pensiun pegawai akan secara otomatis
terkumpul (terisi) pada tabel pensiun diurutkan
berdasarkan umur pegawai tertua pada saat ini.
2. Menampilkan menu utama.
7. Form Pengolahan Data Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)
Tabel 4.8 Use Case Naratif Form DP3
Use Case Name Form Pengolahan Data DP3
Actor Subag Peg
Brief Description Use case ini merupakan tempat untuk mencetak Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan personil Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama untuk kepentingan administrasi.
Exception Form ini berisikan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan, yang
harus terisi melalui Subag Kepegawaian dengan meng-inputkan
data dari form input data DP3. Dan menyatu dalam database
biodata yang tersusun berdasarkan NIP dari pegawai.
Basic Flow 1. Untuk melihat data Daftar Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan pegawai balitbang yang telah memasuki periode
satu tahun masa kerja dapat dilakukan pada form ini
dengan memilih menu Input kemudian pilih DP3
2. Sistem secara otomatis akan menampilkan form
pengolahan data DP3 tersebut yang berisi kotak input
data, tabel DP3, yang sudah terisi sebelumnya dan tombol-
tombol sesuai kebutuhan.
3. Subag Peg mengoreksi setiap data yang masuk pada tabel
93
Input User dan
Password
Validasi Username dan
Password
Check Status
Login Sukses
Close Form Login
Validasi Username dan
Password
Admin Form Login Proses Login
Password
Form Menu Utama
Form Login
DP3 apakah pegawai tersebut sudah berhak untuk
mendapat penilaian atau belum.
4. Subag Peg meng-klik tombol tambah pada form DP3 dan
kemudian mengisi data pada kotak input DP3.
5. Subag Peg meng-klik tombol preview untuk melihat laporan
DP3.
6. Subag Peg meng-klik tombol keluar untuk keluar dari form
pengolahan data DP3 dan kemPPbali ke menu utama.
Alternatif Flow 1. Subag Peg meng-klik tombol tambah, untuk mengosongkan
kembali kotak input data.
2. Subag Peg meng-klik tombol hapus, untuk menghapus data
DP3 pegawai yang tidak diperlukan. Secara otomatis data
DP3 pegawai yang sudah tersimpan pun akan terhapus.
Pre Condition 1. Subag Peg harus login terlebih dahulu.
2. Data pegawai, data jabatan, dan data pangkat sudah terisi
sebelumnya secara lengkap pada setiap form.
Post Condition 1. Data-data DP3 pegawai akan secara otomatis terkumpul
(terisi) pada tabel DP3PP diurutkan berdasarkan pangkat
tertinggi pegawai pada saat ini.
2. Menampilkan menu utama.
4.2.1.4 Sequence Diagram
Sequence Diagram ini menjelaskan secara detail urutan proses yang
dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case. Dalam
Pengembangan sistem ini, ada beberapa Sequence Diagram antara lain :
1. Sequence Diagram Login
94
Reload Record
Tampil Menu
Close Form Input Biodata
Hapus Sukses
Simpan Sukses
Hapus
Simpan
Koneksi
Tampilan Menu
Utama
Koneksi
Add_Edit_Del_Biodata
Pegawai
Update
Reload Record
Admin Menu Utama
Form Input
Biodata Pegawai
Proses Update
Biodata Pegawai
Form Input Biodata
Pegawai
Gambar 4.13 Sequence Diagram Login
(Sumber : Data Diolah Peneliti)
2. Sequence Diagram Biodata Pegawai
95
Gambar 4.14 Sequence Diagram Biodata Pegawai
(Sumber : Data Diolah Peneliti)
3. Sequence Diagram Riwayat Jabatan Pegawai
Reload Record
Tampil Menu
Close Form Input Riwayat
Hapus Sukses
Simpan Sukses
Hapus
Simpan
Koneksi
Tampilan Menu
Utama
Koneksi
Add_Edit_Del_Jaba
tan
Update
Reload Record
Admin Menu Utama
Form Input Riwayat
Jabatan
Proses Update Data
Jabatan
Form Input Data
Jabatan
Data Jabatan
96
Gambar 4.15 Sequence Diagram Riwayat Jabatan Pegawai
(Sumber : Data Diolah Peneliti)
4. Sequence Diagram Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)
Reload Record
Tampil Menu
Close Form Input DP3
Hapus Sukses
Simpan Sukses
Hapus
Simpan
Koneksi
Tampilan Menu
Utama
Koneksi Database
Add_Edit_Del_DP3
Update
Reload Record
Admin Menu Utama
Form Input DP3
Proses Update Data
DP3
Form Input DP3
Data DP3
97
Gambar 4.16 Sequence Diagram Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)
(Sumber : Data Diolah Peneliti)
5. Sequence Diagram Riwayat Pangkat
Form Input Riwayat
Pangkat
Reload Record
Tampil Menu Utama
Close Form Input Riwayat
Hapus Sukses
Simpan Sukses
Hapus
Simpan
Koneksi Database
Tampilan Menu
Utama
Koneksi Database
Add_Edit_Del_Riwayat
Pangkat
Update
Reload Record
Admin Menu Utama
Form Input Riwayat
Pangkat
Proses Update Data
Riwayat Pangkat
Data Riwayat
Pangkat
98
Gambar 4.17 Sequence Diagram Riwayat Pangkat
(Sumber : Data Diolah Peneliti)
6. Sequence Diagram Riwayat Pendidikan
Form Input Riwayat
Pendidikan
Reload Record
Tampil Menu
Close Form Input Riwayat
Hapus Sukses
Simpan Sukses
Hapus
Simpan
Koneksi Database
Tampilan Menu
Utama
Koneksi Database
Add_Edit_Del_Riwayat
Pendidikan
Update
Reload Record
Admin Menu Utama
Form Input Riwayat
Pendidikan
Proses Update Data
Riwayat Pendidikan
Data Riwayat
Pendidikan
99
Gambar 4.16 Sequence Diagram Riwayat Pendidikan
(Sumber : Data Diolah Peneliti)
7. Sequence Diagram Pensiun Pegawai
Tampilan Menu
Utama Form Input Data Pensiun
Reload Record
Tampil Menu
Close Form Input Data Pensiun
Hapus Sukses
Simpan Sukses
Hapus
Simpan
Koneksi Database
Koneksi Database
Add_Edit_Del_Data
Pensiun
Update
Reload Record
Admin Menu Utama
Form Input Data
Pensiun
Proses Update Data
Pensiun
Data Pensiun
100
Gambar 4.18 Sequence Diagram Pensiun Pegawai
(Sumber : Data Diolah Peneliti)
4.2.1.5 Analisa Masukan dan Keluaran
Beberapa data yang akan menjadi masukan atau input dalam sistem ini adalah
:
1. Data Pegawai
2. Data Jabatan Pegawai
3. Data Pangkat Pegawai
4. Data Jenjang Pendidikan
5. Data DP3
6. Data Pensiun Pegawai
Sedangkan data keluaran dari sistem ini adalah :
1. Data Pegawai
2. Jabatan Pegawai
3. Pangkat Pegawai
101
4. Jenjang Pendidikan
5. DP3
6. Pensiun Pegawai
4.2.3 Perancangan Database Sistem
4.2.3.1 Class Diagram
102
Gambar 4.19 Class Diagram
Berikut perancangan database yang dikumpulkan dalam bentuk penyajian sebagai
berikut :
a. Tabel Agama
103
b. Tabel Jabatan
c. Tabel Jenjang Pendidikan
d. Tabel Menu
e. Tabel Nilai Sebutan
104
f. Tabel Pangkat
g. Tabel Pegawai
105
h. Tabel Detail Pegawai
i. Tabel Jabatan Pegawai
106
j. Tabel Pendidikan Pegawai
k. Tabel Penilaian Pegawai
107
l. Tabel Pensiun Pegawai
m. Tabel Pangkat Pegawai
108
n. Tabel Satuan Kerja
o. Tabel Status Pegawai
p. Tabel Tipe Jabatan
q. Tabel User
109
r. Tabel User Menu
4.2.4 Perancangan Layout Sistem
110
Layout sistem ini bertujuan untuk menggambarkan rancangan tampilan
sistem yang akan dibuat. Gambaran rancangan layout adalah sebagai berikut :
1. Form Login
Gambar 4.20 Form Login
(Sumber: data diolah peneliti)
2. Form Menu Utama
111
Gambar 4.21 Form Menu Utama
(Sumber : Data Diolah Peneliti)
3. Menu Update Password
Gambar 4.22 Menu Update Password
(Sumber: data diolah peneliti)
4.3 Pengujian Sistem
112
4.3.1 Pengujian Sistem Informasi Kepegawaian
Setelah program selesai dibuat baru dilakukan tahap pengujian program.
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh program tersebut
berjalan dan seberapa banyak kesalahan yang ada pada program tersebut. Bila
terjadi kesalahan maka program tersebut akan segera diperbaiki dan diuji
kembali.
Pada tahap ini peneliti menggunakan metode pengujian unit dengan
pendekatan black-box testing.
Cara pengujian yang dilakukan dengan menjalankan sistem informasi
kepegawaian yaitu melakukan input data dan melihat output-nya apakah sesuai
dengan proses yang diharapkan.
NO Rancangan Proses Hasil Yang Diharapkan Hasil
1 Isi Username dan Password Masuk ke menu utama
Sistem Informasi
Pemasaran
OK
2 Klik tombol menu tambah
Pegawai.
Tampilkan form input
Pegawai
OK
3 Klik tombol edit atau delete Biodata pegawai akan di
edit atau dihapus
OK
4 Klik Tombol Usulan
Kenaikan Pangkat
Tampilkan form Usulan
Kenaikan Pangkat
OK
5 Klik Tombol Persetujuan Tampilkan form OK
113
Kenaikan Pangkat Persetujuan Kenaikan
Pangkat
6 Klik tombol delete Form Usulan Kenaikan
Pangkat akan di hapus
OK
7 Klik Tombol update
password
Tampilkan form update
password
OK
BAB V
114
2
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan penulisan pada bab sebelumnya mengenai
analisis dan pengembangan sistem informasi kepegawaian pada Badan Litbang
dan Diklat Kementerian Agama maka penulis mengemukakan beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
a. Mempermudah dalam mencari data-data pegawai, tidak sulit dicari dan
dapat mencegah terjadinya kehilangan data.
b. Sistem kepegawaian ini diharapkan dapat memudahkan sub-bagian
kepegawaian dalam mengimputkan data yang menyangkut proses
pengolahan data pegawai.
c. Proses pengolahan data kenaikan pangkat dan pensiun pegawai bisa
lebih cepat dan terstruktur maksudnya data sudah disimpan dalam
database yang memungkinkan pengolahan data kenaikan pangkat dan
cuti pegawai bisa dilakukan lebih cepat.
d. Sistem kepegawaian yang diusulkan ini juga dapat memudahkan proses
pengolahan data pensiun dan pencarian data pegawai secara cepat dan
tepat, selain itu penyimpanan data menjadi lebih efisien.
5.2 Saran
115
Berdasarkan kesimpulan yang sudah penulis kemukakan, maka penulis
mengemukakan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan masukan dan
pertimbangan oleh Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama dalam
pelaksanaan pelayanan sistem informasi kepegawaian. Saran-saran tersebut antara
lain adalah :
a. Diperlukan adanya pengembangan pada Sistem Informasi Kepegawaian
ini yaitu tidak hanya untuk pengolahan data pada biodata pegawai,
jabatan, pangkat, DP3 dan pensiun pegawai saja akan tetapi bisa dipakai
untuk pengolahan data lainnya seperti absensi, gaji, dan cuti pegawai.
b. Sistem kepegawaian yang dibuat hanya dapat digunakan pada satu user
dan satu komputer, sehingga diharapkan kedepannya dapat dibuat
aplikasi yang dapat digunakan oleh beberapa user atau client server.
c. Sistem Informasi Kepegawaian yang telah ada sebaiknya perlu ditata, di
update, sesuai dengan perkembangan teknologi komputer, sehingga
dapat meningkatkan sistem kerja pada Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama.
Dengan adanya sistem informasi kepegawaian ini, maka perlu diadakannya
pengembangan lebih lanjut untuk merancang sistem yang lebih baik lagi dan
kompleks yang sesuai dengan kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus.2007. PHP dan MySQL dengan Dreamweaver. Palembang : Maxikom.
116
Nugroho, Eko, M.Si 2008, Sistem Informasi manajemen Konsep, Aplikasi dan
Perkembangannya. Penerbit ANDI, Yogyakarta
Jogiyanto, H.M. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis. Edisi 3. Yogyakarta : ANDI.
Jogiyanto, H.M. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta : ANDI
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi : Edisi 1. Yogyakarta : ANDI
Kendall, Kenneth E., Kendall, Julie E. 2008. System Analysis and Design. 7
th
Edition. New Jersey : Pearson International Edition.
Mc.Leod, Jr, Raymond., Schell, George, P. 2008. Sistem Informasi Manajemen : Edisi 10.
Jakarta : Salemba Empat.
Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Munawar.2005. Pemodelan Visual dengan UML. Jakarta : Graha Ilmu.
Nazir. Moh, Phd. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode
USDP. Yogyakarta : ANDI
OBrien, J. 2005. Pengantar Sistem Informasi Prespektif Bisnis dan Manajerial : Edisi 12.
Jakarta : Salemba Empat.
Paranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta :
ANDI.
Sidik, Betha. 2006. Pemrograman Web dengan PHP. Bandung : Informatika.
Purwono. 2009. Studi kepustakaan. 11hlm. http ://adab.uin-suka.ac.id/file_kuliah/
STUDI%20KEPUSTAKAAN.doc 20Juni 2009, pk: 17.00 wib
117
Lukito Edi. 2009. Studi Leteratur, 5hlm.http://mti.ugm.ac.id/~lukito/knowledge-
sharing/menempuh-studi-s3/studi-literatur/20 Juni 2009, pk:17.00 wib
Whitten, JL., Bentley LD., Dittman KC. 2004. Metode Analisis & Desain Sistem : Edisi
ke-6. Yogyakarta : Andi
Lampiran 1 : Surat Keterangan Penelitian dari SIMPEG Badan Litbang dan Kepegawaian.
118
Lampiran 2 : Hasil Observasi
HASIL OBSERVASI
Observasi dilakukan pada :
119
Tempat : Badan Litbang Dan Diklat Kementerian Agama
Waktu : 7 Maret s.d 8 April 2011
Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan, peneliti mengumpulkan informasi
mengenai :
a. Sejarah Singkat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama
Memuat tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Visi dan Misi.
b. Struktur Organisasi
Menjelaskan tentang hubungan kerja, wewenang dan tanggung jawab antara
pimpinan dan bahawan secara formal.
c. Pelayanan Pegawai pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama
Menjelaskan tentang pelayanan pada pegawai dalam bidang pensiun, pangkat,
jabatan, DP3 pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama.
Lampiran 3 : Hasil Wawancara
HASIL WAWANCARA
Nama : Fachrudin, S. Kom
120
Jabatan : Pelaksana Pada Sub Kepegawaian
Tanggal : Senin, 8 April 2011
Jam : 12.00 13.00 WIB
Pertanyaan : Bisa bpk/ibu terangkan bagaimana proses pengelolaan data pegawai
yang sudah berjalan dibadan LITBANG DAN DIKLAT KEMENTRIAN
AGAMA saat ini?
Jawaban : Dalam pengelolaan data pegawaiyang sedang berjalan saat ini masih
menggunakan microsoft excell sebagai pengolah database pegawai dan
penyajian atau laporannya ditampilkan menggunakan microsoft word
dengan cara mailling list.
Pertanyaan : Apakah ada rencana untuk membuat sistem informasi manajemen
kepegawaian berdasarkan basis data via web agar mempermudah dalam
proses pengolahan data pegawai.?
Jawaban : Ya, kami berencana untuk bermigrasi dari sistem pengelolaan kepegawaian
sekarang ke sistem informasi manajemen kepegawaian yang berdasarkan
basis data web.
Pertanyaan : Menurut bpk dalam pengolahan data pegawai yang sudah berjalan saat ini
apakah ada masalah masalah yang sering dijumpai dalam melakukan
pengolahan data pegawai ?
121
Jawaban : Kendala yang sering dialami dalam pengolahan data pegawai saat ini
adalah :
a. Data pegawai tidak terupdate secara maksimal
b. Sering terjadi duplikat data pegawai
c. Interface pada microsoft excel sering terlihat monoton (membosankan)
d. Penyajian data pegawai kurang cepat dan efisien
Pertanyaan : Kira kira permasalahan apa saja yang sering dijumpai dalam pengolahan
data pegawai pada Badan Litbang dan Diklat DEPAG?
Jawaban : Permasalahan yang sering dijumpai adalah :
a. Pengolahan Biodata Pegawai
b. Data pangkat pegawai
c. Data jabatan
d. Data urut kepangkatan
e. Daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan
f. Data pensiun pegawai
Pertanyaan : Siapa saja yang mengelola data pegawai?
Jawaban : Pengelola data pegawai adalah pegawai dari bagian Sub bagian
kepegawaian yang nantinya hasil laporan dari seluruh pegawai akan
digunakan untuk pengambilan keputusan atau kebijakan yang terkait
122
Jakarta, 8 April 2011
Pelaksana Sub Bagian Kepegawaian
Fachrudin, S. kom
Lampiran 4: Testing Program Sistem Informasi Kepegawaian
Berikut ini adalah pengujian fungsionalitas yang dilakukan terhadap Sistem Informasi
Kepegawaian yang telah dibuat.
123
Pengujian dilakukan pada basis unit yang menerima inputan dari user.
tampilanBiodata yaitu form yang menerima inputan untuk memasukkan data, menghapus
data-data pada form, mencari data dan mengedit data pegawai.
No. Deskrispi Input yang diterima Output yang
diharapkan
Status
pengujian
1. Menginputkan
data pegawai
Pada tab Input Data Pegawai,
User menginputkan nip, nama
pegawai, status pegawai,
satuan kerja, agama, tempat
lahir, tanggal lahir, alamat,
jenis kelamin, status
pernikahan, golongan darah,
tinggi badan, berat badan.
Setelah itu user mengklik
tombol Simpan.
Data pegawai
berhasil
tersimpan
Berhasil
2. Menghapus form
biodata pegawai
Pada tab Input Data, User
mencari biodata pegawai yang
akan di hapus. Kemudian user
mengklik tombol Hapus.
Mengembalikan
data ke semula
Berhasil
3. Mencari biodata
pegawai
User mengklik tombol Cari,
kemudian Input Nip yang ingin
di cari klik ok.
Menampilkan
biodata pegawai
yang dicari.
Berhasil
4. Mengedit biodata
pegawai
User mengklik tombol Edit,
kemudian Input data yang
ingin di ubah lalu klik simpan.
Mengubah
biodata pegawai
yang di input.
Berhasil
124
tampilanJabatan yaitu form yang menerima inputan untuk memasukkan data,
menghapus data-data pada form, mencari data dan mengedit data jabatan pegawai.
No. Deskrispi Input yang diterima Output yang
diharapkan
Status
pengujian
1. Menginputkan
data Jabatan
Pegawai
Pada tab Input Data, User
menginputkan nip, nama,
jabatan, tmt jabatan. Setelah
itu user mengklik tombol
Simpan.
Data jabatan
pegawai berhasil
tersimpan
Berhasil
2. Menghapus form
data jabatan
pegawai
Pada tab Input Data, User
mencari jabatan pegawai yang
akan di hapus. Kemudian user
mengklik tombol Hapus.
Mengembalikan
data ke semula
Berhasil
3. Mencari data
jabatan pegawai
User mengklik tombol Cari,
kemudian Input Nip yang ingin
di cari klik ok.
Menampilkan
data jabatan
pegawai
Berhasil
4. Mengedit data
jabatan pegawai
User mengklik tombol Edit,
kemudian Input data yang
ingin di ubah lalu klik simpan.
Mengubah data
jabatan pegawai
Berhasil
tampilanPangkat yaitu form yang menerima inputan untuk memasukkan data,
menghapus data-data pada form, mencari data dan mengedit data pangkat pegawai.
No. Deskrispi Input yang diterima Output yang
diharapkan
Status
pengujian
1. Menginputkan
data pangkat
pegawai
Pada tab Input Data, User
menginputkan nip, nama,
pangkat, golongan, tmt
Data pangkat
pegawai berhasil
tersimpan
Berhasil
125
pangkat,. Setelah itu user
mengklik tombol Simpan.
2. Menghapus form
data pangkat
pegawai
Pada tab Input Data, User
mencari pangkat pegawai yang
akan di hapus. Kemudian user
mengklik tombol Hapus.
Mengembalikan
data ke semula
Berhasil
3. Mencari data
pangkat pegawai
User mengklik tombol Cari,
kemudian Input Nip yang ingin
di cari klik ok.
Menampilkan
data pangkat
pegawai.
Berhasil
4. Mengedit data
pangkat pegawai
User mengklik tombol Edit,
kemudian Input data yang
ingin di ubah lalu klik simpan.
Mengubah data
pangkat pegawai
Berhasil
tampilanPensiun yaitu form yang menerima inputan untuk memasukkan data, menghapus
data-data pada form, mencari data dan mengedit data Pensiun pegawai.
No. Deskrispi Input yang diterima Output yang
diharapkan
Status
pengujian
1. Menginputkan
data pensiun
Pada tab Input Data, User
menginputkan nip, nama,
Data pensiun
pegawai berhasil
disimpan
Berhasil
126
pegawai tempat lahir, tanggal lahir,
umur, tanggal pensiun. Setelah
itu user mengklik tombol
Simpan.
2. Menghapus form
data pensiun
pegawai
Pada tab Input Data, User
mencari data pensiun yang
akan di hapus. Kemudian user
mengklik tombol Hapus.
Mengembalikan
data ke semula.
Berhasil
3. Mencari data
pensiun pegawai
User mengklik tombol Cari,
kemudian Input Nip yang ingin
di cari klik ok.
Menampilkan
data pensiun
pegawai.
Berhasil
4. Mengedit data
pensiun pegawai
User mengklik tombol Edit,
kemudian Input data yang
ingin di ubah lalu klik simpan.
Mengubah data
pensiun pegawai
Berhasil
tampilanDP3 yaitu form yang menerima inputan untuk memasukkan data, menghapus
data-data pada form, mencari data dan mengedit data DP3.
No. Deskrispi Input yang diterima Output yang
diharapkan
Status
pengujian
1. Menginputkan
data DP3
Pada tab Input Data, User
menginputkan nip, nama, nama
pejabat penilai, nama atasan
pejabat penilai, nip pejabat
Data DP3
berhasil
disimpan
Berhasil
127
penilai, nip atasan pejabat
penilai, penilaian. Setelah itu
user mengklik tombol Simpan.
2. Menghapus form
data DP3
Pada tab Input Data, User
mencari data DP3 yang akan di
hapus. Kemudian user
mengklik tombol Hapus.
Mengembalikan
data ke semula.
Berhasil
3. Mencari data DP3 User mengklik tombol Cari,
kemudian Input Nip yang ingin
di cari klik ok.
Menampilkan
data DP3.
Berhasil
4. Mengedit data
DP3
User mengklik tombol Edit,
kemudian Input data yang
ingin di ubah lalu klik simpan.
Mengubah data
DP3
Berhasil
Lampiran 5: Tampilan Aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian
Berikut ini adalah Tampilan dari Aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian yang telah
dibuat.
Form Login mengharuskan administrator untuk mengisi username dan
password sebagai hak akses untuk dapat memodifikasi hal-hal yang berkaitan
dengan data informasi di dalam sistem informasi kepegawaian.
128
Form Biodata Pegawai digunakan untuk melakukan penginputan Data
pegawai, dimana data pegawai akan diperlukan jika. Form ini diisi oleh
admin sesuai dengan data pegawai yang asli.
129
Form Pangkat Pegawai digunakan untuk melakukan penginputan jpangkat
pegawai, dimana pangkat pegawai akan diperlukan jika form ini diisi oleh
admin sesuai dengan data pangkat pegawai yang asli.
Form Pensiun Pegawai digunakan untuk melakukan penginputan pensiun
pegawai, dimana pensiun pegawai akan diperlukan jika form ini diisi oleh
admin sesuai dengan data pensiun pegawai yang asli.
130
Form DP3 digunakan untuk melakukan penginputan DP3, dimana DP3 akan
diperlukan jika form ini diisi oleh admin sesuai dengan data DP3 yang asli.
Lampiran 6 : Coding Program Sistem Informasi Kepegawaian
Coding Menu Utama
<?php if ( ! defined('BASEPATH')) exit('No direct script access
allowed');
class Home_mod extends CI_Model {
131
public function __construct() {
parent::__construct();
}
public function get_pangkat_peg() {
$this->db->select ( 'pangkat.*' );
$this->db->select ( '(SELECT COUNT(peg_detail.id_pkt) FROM
peg_detail WHERE peg_detail.id_pkt = pangkat.id) AS count' );
$this->db->from ( 'pangkat' );
$this->db->order_by ( 'id', 'asc' );
$query = $this->db->get();
return $query->result_array();
}
public function get_pangkat_usia($where=array()) {
if( !$where ) return array();
$this->db->select ( 'COUNT(id) AS count' );
$this->db->from ( 'pegawai' );
if( !empty($where['start_year']) &&
!empty($where['end_year']) )
$this->db->where('YEAR(tgl_lahir) BETWEEN
"'.$where['end_year'].'" AND "'.$where['start_year'].'" ');
$query = $this->db->get ();
if ($query && ($row = $query->row_array ())) {
return $row ['count'];
}
return 0;
}
}
Coding Pensiun Pegawai
<?php if ( ! defined('BASEPATH')) exit('No direct script access
allowed');
class Pensiun_mod extends CI_Model {
public function __construct() {
parent::__construct();
}
public function lists($limit = 100, $page = 0, $where=array(),
$is_active='') {
$this->db->select ( 'peg.nip, peg.nama, peg.tgl_lahir,
peg.jenkel' );
$this->db->select ( 'peg_pensiun.*' );
$this->db->from ( 'pegawai AS peg' );
132
$this->db->join ( 'peg_pensiun' , 'peg.id =
peg_pensiun.id_peg', 'left');
//$this->db->where ('peg_pensiun.tgl_pensiun >', date('Y-m-
d'));
if($where) foreach($where as $field=>$param)
$this->db->where ($field, $param);
$this->db->order_by( 'tgl_pensiun', 'asc' );
$this->db->limit ( $limit, $page );
$query = $this->db->get();
return $query->result_array();
}
public function count($where=array(), $is_active='') {
$this->db->select ( 'count(peg_pensiun.id_peg) as count' );
$this->db->from ( 'pegawai AS peg' );
$this->db->join ( 'peg_pensiun' , 'peg.id =
peg_pensiun.id_peg', 'left');
//$this->db->where ('peg_pensiun.tgl_pensiun >', date('Y-m-
d'));
if($where) foreach($where as $field=>$param)
$this->db->where ($field, $param);
$query = $this->db->get ();
if ($query && ($row = $query->row_array ())) {
return $row ['count'];
}
return 0;
}
public function get($id) {
if( !$id ) return array();
$this->db->select ( '*' );
$this->db->from ( 'peg_pensiun' );
$this->db->where ( 'id_peg', $id );
$this->db->limit ( 1 );
$query = $this->db->get();
return $query->row_array();
}
public function set($data) {
if( !$data ) return false;
return $this->db->replace ( 'peg_pensiun', $data) && ($this-
>db->affected_rows () > 0) ? true : false;
}
public function edit($id, $data) {
if( !$id || !$data ) return false;
133
$this->db->where ( 'id_peg', $id );
$this->db->limit ( 1 );
return $this->db->update('peg_pensiun', $data) && ($this->db-
>affected_rows () > 0) ? true : false;
}
}
Coding Pangkat Pegawai
<?php if ( ! defined('BASEPATH')) exit('No direct script access
allowed');
class Peg_pangkat_mod extends CI_Model {
public function __construct() {
parent::__construct();
}
public function lists($limit = 100, $page = 0, $where=array()) {
$this->db->select ( 'peg_pkt.id, peg_pkt.tmt, peg_pkt.no_sk,
peg_pkt.sk, peg_pkt.tgl_setuju' );
$this->db->select ( 'pkt.golongan AS pkt_gol, pkt.name AS
pkt_name' );
$this->db->select ( 'peg.id AS id_peg,peg.nip, peg.nama,
peg.tgl_lahir, peg.jenkel' );
$this->db->select ( 'penilaian.rata-rata AS nilai' );
$this->db->from ( 'peg_pkt' );
$this->db->join ( 'pangkat AS pkt' , 'peg_pkt.id_pkt =
pkt.id', 'left' );
$this->db->join ( 'pegawai AS peg' , 'peg_pkt.id_peg =
peg.id', 'left');
$this->db->join ( 'peg_penilaian AS penilaian' , 'peg.id =
penilaian.id_peg', 'left');
if($where) foreach($where as $field=>$param)
$this->db->where ($field, $param);
$this->db->order_by( 'id', 'desc' );
$this->db->limit ( $limit, $page );
$query = $this->db->get();
return $query->result_array();
}
public function count($where=array()) {
$this->db->select ( 'count(peg_pkt.id) as count' );
$this->db->from ( 'peg_pkt' );
$this->db->join ( 'pegawai AS peg' , 'peg_pkt.id_peg =
peg.id', 'left');
if($where) foreach($where as $field=>$param)
$this->db->where ($field, $param);
$query = $this->db->get ();
134
if ($query && ($row = $query->row_array ())) {
return $row ['count'];
}
return 0;
}
public function get($id) {
if( !$id ) return array();
$this->db->select ( '*' );
$this->db->from ( 'peg_pkt' );
$this->db->where ( 'id', $id );
$this->db->limit ( 1 );
$query = $this->db->get();
return $query->row_array();
}
public function get_peg($where) {
if( !$where ) return '';
$this->db->select ( '*' );
$this->db->from ( 'peg_pkt' );
if($where) foreach($where as $field=>$param)
$this->db->where($field, $param);
$query = $this->db->get();
return $query->result_array();
}
public function add($data) {
if( !$data ) return false;
return $this->db->insert('peg_pkt', $data) && ($this->db-
>affected_rows () > 0) ? true : false;
}
public function edit($id, $data) {
if( !$id || !$data ) return false;
$this->db->where ( 'id', $id );
$this->db->limit ( 1 );
return $this->db->update('peg_pkt', $data) && ($this->db-
>affected_rows () > 0) ? true : false;
}
public function delete($id) {
if( !$id ) return false;
$this->db->where ( 'id', $id );
$this->db->limit ( 1 );
return $this->db->delete('peg_pkt', $data) && ($this->db-
>affected_rows () > 0) ? true : false;
}
135
}
Coding Jabatan Pegawai
<?php $this->load->view('header');?>
<!-- Content -->
<div id="content">
<div class="clear"></div>
<!-- Box Body -->
<div class="column full ui-sortable">
<div class="box">
<h2 class="box-header">Riwayat Jabatan Pegawai</h2>
<!-- Box Content -->
<div class="box-content">
<!-- Message -->
<?php if( get_msg() ):?>
<span class='message <?php echo get_msgclass();?>'>
<strong><?php echo get_msg();?></strong>
</span>
<?php endif;?>
<!-- Link Back -->
<a href="<?php echo
site_url('pegawai/pegawai/riwayat/id/'.$uri['idpeg']);?>" class="button
white fl"><span class="icon_text preview"></span>Riwayat Pegawai</a>
<a href="<?php echo
site_url('pegawai/peg_jbt/add/idpeg/'.$uri['idpeg']);?>" class="button
white fl"><span class="icon_text addnew"></span>Tambah Riwayat
Jabatan</a>
<!-- Box Table -->
<div class="column full fl ui-sortable">
<div class="box">
<!-- Div Table -->
<div class="box-content box-table">
<table class="tablebox">
<tr class="even">
<td width="10%">NIP</td>
<td width="2%"> : </td>
<td><?php echo
get_data($data_peg,'nip')?></td>
</tr>
<tr class="odd">
<td>Nama</td>
<td> : </td>
136
<td><?php echo
get_data($data_peg,'nama')?></td>
</tr>
<tr class="even">
<td>Pangkat</td>
<td> : </td>
<td><?php echo
get_data($data_peg,'pangkat_gol').' -
'.get_data($data_peg,'pangkat_name')?></td>
</tr>
</table><br />
<!-- Table -->
<table class="tablebox">
<thead class="table-header">
<tr>
<th width="5%">No</th>
<th width="20%">Jabatan</th>
<th>Tipe</th>
<th>Pensiun</th>
<th>TMT</th>
<th>No. SK</th>
<th>SK</th>
<th>Terakhir</th>
<th class="tc"
width="50%">actions</th>
</tr>
</thead>
<tbody>
<?php $no=($uri['page']+1);?>
<?php $i=true;?>
<?php if($data_list) foreach($data_list as
$row):?>
<?php $i = $i ? false : true;?>
<tr class="<?php echo $i ? 'even' :
'odd' ; ?>">
<td width='5'><?php echo $no;?></td>
<td><?php echo
get_data($row,'jbt_name');?></td>
<td><?php echo
get_data($row,'tipe_jab');?></td>
<td><?php echo
get_data($row,'usia_pensiun');?> Th</td>
<td><?php echo
ui_date(get_data($row,'tmt'));?></td>
<td><?php echo
get_data($row,'no_sk');?></td>
<td><?php echo
get_data($row,'sk');?></td>
<td><?php echo
get_data($row,'id_jab') == get_data($data_peg,'id_jab') ? '<span
137
class="icon_text accept"></span>' : '<span class="icon_text
cancel"></span>';?></td>
<td align='left'>
<a href="<?php echo
site_url('pegawai/peg_jbt/edit/idpeg/'.get_data($row,'id_peg').'/id/'.get
_data($row,'id'));?>" class="button white" href="#"><span
class="icon_text edit"></span> Ubah </a>
<?php if(
get_data($row,'id_jab') != get_data($data_peg,'id_jab') ):?>
<a href="<?php echo
site_url('pegawai/peg_jbt/delete/idpeg/'.get_data($row,'id_peg').'/id/'.g
et_data($row,'id'));?>" class="button white" onClick="javascript:return
confirm('Apakah anda yakin akan menghapus data ini?')"><span
class="icon_text cancel"></span> Delete </a>
<a href="<?php echo
site_url('pegawai/peg_jbt/set_last/idpeg/'.get_data($row,'id_peg').'/idja
b/'.get_data($row,'id_jab'));?>" class="button white"
onClick="javascript:return confirm('Apakah anda yakin akan menjadikan
data ini sebagai jabatan terakhir?')"><span class="icon_text
accept"></span>Set Terakhir</a>
<?php endif;?>
</td>
</tr>
<?php $no++;?>
<?php endforeach;?>
</tbody>
</table>
<!-- End Table -->
<!-- Paging -->
<?php echo $paging;?>
<!-- End Paging -->
</div>
<!-- End Div Table -->
</div>
</div>
<!-- End Box Table -->
<div class="clear"></div>
</div>
<!-- Box Content -->
</div>
</div>
<!-- End Box Body -->
<div class="clear"></div>
</div>
<!-- End Content -->
138
<?php $this->load->view('footer');?>
Coding Penilaian Pegawai
<?php if ( ! defined('BASEPATH')) exit('No direct script access
allowed');
class Nilai_sebutan_mod extends CI_Model {
public function __construct() {
parent::__construct();
}
public function lists($limit = 100, $page = 0) {
$this->db->select ( '*' );
$this->db->from ( 'nilai_sebutan' );
$this->db->order_by ( 'id', 'desc' );
$this->db->limit ( $limit, $page );
$query = $this->db->get();
return $query->result_array();
}
public function count() {
$this->db->select ( 'count(id) as count' );
$this->db->from ( 'nilai_sebutan' );
$query = $this->db->get ();
if ($query && ($row = $query->row_array ())) {
return $row ['count'];
}
return 0;
}
public function get($id) {
if( !$id ) return array();
$this->db->select ( '*' );
$this->db->from ( 'nilai_sebutan' );
$this->db->where ( 'id', $id );
$this->db->limit ( 1 );
$query = $this->db->get();
return $query->row_array();
}
public function add($data) {
if( !$data ) return false;
return $this->db->insert('nilai_sebutan', $data) && ($this-
>db->affected_rows () > 0) ? true : false;
}
public function edit($id, $data) {
if( !$id || !$data ) return false;
139
$this->db->where ( 'id', $id );
$this->db->limit ( 1 );
return $this->db->update('nilai_sebutan', $data) && ($this-
>db->affected_rows () > 0) ? true : false;
}
public function delete($id) {
if( !$id ) return false;
$this->db->where ( 'id', $id );
$this->db->limit ( 1 );
return $this->db->delete('nilai_sebutan', $data) && ($this-
>db->affected_rows () > 0) ? true : false;
}
}
140

Anda mungkin juga menyukai