Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pola hidup yang tidak sehat juga mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang dari
berbagai penyakit, termasuk penyakit hernia. Hernia adalah prostusi atau penonjolan isi suatu
rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan yang terdiri atas
cincin, kantong, dan isi hernia ( Syamsu H.R dan Wim D., !""#$.
Hernia adalah masuknya organ ke dalam rongga yang disebabkan oleh prosesus %aginalis
berobliterasi atau paten (&ansjoer.', !"""$.
Hernia inguinalis adalah hernia isi perut yang tampak di daerah sela paha di region
ingiunalis ((s)ari,!"""$. Dari beberapa pengertian hernia diatas dapat disimpulkan bah)a
hernia adalah prostusi abnormal organ, jaringan atau bagian organ melalui dinding rongga
abdomen yang lemah.
Sebanyak *"+ dari populasi mengembangkan beberapa jenis hernia selama hidup.
Sebanyak #"+ adalah hernia inguinalis tidak langsung, di mana pria, )anita memiliki rasio -,*,
sementara !#+ adalah untuk hernia inguinalis langsung. .nsiden hernia meningkat dengan
bertambahnya umur. Hal ini berhubungan dengan berbagai akti%itas yang memungkinkan
peningkatan tekanan intraabdomen dari bekurangnya kekuatan jaringan penunjang (/rikson,
!""0$.
B. Tujuan Penulisan
*. 1ujuan 2mum
1ujuan umum penulisan makalah ilmiah ini adalah untuk mendapatkan
pengalaman secara nyata dan memberikan 'suhan 3epera)atan Pada 1n. 44 Dengan
kasus Hernia .nguinalis di Ruang Pera)atan 5edah Pria RS2D Soedarso Pontianak.
!. 1ujuan 3husus
a. &ampu mengkaji klien dengan penyakit Hernia .nguinalis.
b. &ampu merumuskan diagnosa kepera)atan pada klien penyakit Hernia .nguinalis.
c. &ampu menyusun rencana tindakan pada klien dengan penyakit Hernia .nguinalis.
*
d. &ampu melaksanakan tindakan kepera)atan yang diberikan pada klien dengan
penyakit Hernia .nguinalis.
e. &ampu menge%aluasi hasil tindakan kepera)atan yang diberikan pada klien dengan
penyakit Hernia .nguinalis.
C. Metode Penulisan
Dalam menyusun laporan kasus ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan
mengumpulkan data, menganalisa dan menarik kesimpulan. Sedangkan Penyajian laporan
kasus penulisan dalam bentuk naratif yang terdiri dari ,
*. &etode Pengumpulan Data
a. Studi 3epustakaan
Dengan cara mengumpulkan data serta mempelajari dari berbagai literatur
atau buku yang berkaitan dengan tema yang dibahas.
b. Studi 3asus
Secara langsung memberikan asuhan kepera)atan kepada klien Hernia
.nguinalis dengan pendekatan sesuai dengan tahap6tahap proses kepera)atan di
Ruang Pera)atan 5edah Pria RS2D Soedarso Pontianak.
c. Studi dokumentasi
&engambil data aktual yang diperlukan sehingga terungkap permasalahan
secara nyata.
!. 1ehnik Pengumpulan Data
a. Data Primer diperoleh le)at )a)ancara langsung dengan klien, pemeriksaan fisik
dan obser%asi.
b. Data Sekunder diperoleh le)at ,
*$ 3eluarga klien
!$ 7atatan medis dan catatan kepera)atan
8$ Hasil 9aboratorium dan Radiologi
:$ 1enaga medis dan paramedis terkait
!
8. Ruang 9ingkup Penulisan
Dalam penulisan makalah ilmiah ini penulis hanya memfokuskan pada
pembahasan klien dengan kasus Hernia .nguinalis di Ruang Pera)atan 5edah Pria RS2D
Soedarso Pontianak yang dilaksanakan selama * hari yaitu dari hari Selasa tanggal !!
&ei !"*!
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini terdiri dari # bab, yaitu , 5ab . ,
Pendahuluan yang meliputi latar belakang penulisan, tujuan penulisan, metode penulisan, dan
sistematika penulisan. 5ab .. , 9andasan teoritis yang terdiri dari konsep dasar anatomi dan
fisiologi sistem pencernaan, konsep dasar asma bronkial, dan konsep dasar asuhan
kepera)atan pada klien dengan Hernia .nguinalis. 5ab ... , 9aporan kasus yang meliputi
pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan e%aluasi pada klien dengan Hernia
.nguinalis. 5ab .; , Pembahasan mengenai kesenjangan antara teori dan kenyataan di
lapangan. 5ab ; , 3esimpulan dan Saran.
8
BAB II
TINAUAN TE!"I
A. De#inisi
Hernia adalah prostusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian
lemah dari dinding rongga bersangkutan yang terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia
( Syamsu H.R dan Wim D., !""#$.
Hernia adalah masuknya organ ke dalam rongga yang disebabkan oleh prosesus %aginalis
berobliterasi atau paten (&ansjoer.', !"""$.
Hernia inguinalis adalah hernia isi perut yang tampak di daerah sela paha di
region ingiunalis ((s)ari,!"""$. Dari beberapa pengertian hernia diatas dapat
disimpulkan bah)a hernia adalah prostusi abnormal organ, jaringan atau bagian organ
melalui dinding rongga abdomen yang lemah.
B. $lasi#ikasi Hernia
3lasifikasi hernia menurut letaknya ,
*. Hernia inguinal dibagi menjadi,
a. Hernia indirek atau lateral , hernia ini terjadi melalui cincin inguinal dan
mele)ati korda spermatikus melalui kanalis inguinalis, dapat menjadi sangat
besar dan sering turun ke skrotum. 2mumnya terjadi pada pria. 5enjolan
tersebut busa mengecil, menghilang pada )aktu tidur dan bila menangis,
mengejan, mengangkat benda berat atau berdiri dapat tumbuh kembali.
b. Hernia Direk atau medialis , hernia ini mele)ati dinding abdomen di area
kelemahan otot, tidak melalui kanal seperti pada hernia inguinalis dan
femoralis indirek. 9ebih umum terjadi pada lansia. Hernia ini disebut direkta
karena langsung menuju annulus inguinalis eksterna sehingga meskipun arteri
inginalis interna ditekan bila klien berdiri atau mengejan, tetap akan timbul
benjolan. Pada klien terlihat adanya massa bundar pada arteri inguinalis
:
eksterna yang mudah mengecil bila klien tidur. 3arena besarnya defek pada
dinding posterior maka hernia ini jarang menjadi irreponible.
c. Hernia <emoralis
Hernia femoralis terjadi melalui cincin femoral dan lebih umum pada )anita.
.ni mulai sebagai penyumbat lemak di kanalis femoral yang membesar dan
secara bertahap menarik peritoneum dan hamper tidak dapat dihindari
kandung kemih masuk kedalam kantong.
d. Hernia umbilical
Hernia umbilical pada umumnya terjadi pada )anita karena peningkatan
tekanan abdominal, biasanya pada klien obesiyas dan multipara.
e. Hernia .nsisional
Hernia insisional terjadi pada insisi bedah sebelumnya yang telah sembuh
secara tidak adekuat, gangguan penyembuhan luka kemungkinan disebabkan
oleh infeksi, nutrisi tidak adekuat, distensi ekstrem atau obesitas. 2sus atau
organ lain menonjol melalui jaringan parut yang lemah.
C. Etiologi
/tiologi terjadinya hernia yaitu ,
*. Defek dinding otot abdomen
Hal ini dapat terjadi sejak lahir ( congenital$ atau didapat seperti karena usia,
keturunan, akibat dari pembedahan sebelumnya.
!. Peningkatan tekanan intraabdominal
Penyakit paru obstruksi menahun (batuk kronik$, kehamilan, obesitas, adanya benigna
prostat hipertropi (5PH$, sembelit, mengejan saat defekasi dan berkemih, menangkat
beban terlalu berat dapat meningkatkan tekanan intraabdominal.
#
D. Pato#isiologi
Hernia ini terdiri dari 8 unsur yaitu kantong hernia yang terdiri dari peritoneum,
isi hernia (usus,omentum,kadang berisi organ intraperitoneal lain atau organ
ekstraperitoneal, seperti o%arium, apendiks di%ertikel dan buli6buli$, dan struktur yang
menutupi kantong hernia yang dapat berupa kulit (skrotum$, umbilicus, paru dan
sebagainya.
Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomaly congenital atau didapat, lebih
banyak terjadi pada pria daripada )anita. <actor yang berperan kausal adalah adanya
prosesus %aginalis yang terbuka, peningkatan tekanan intraabdomen pada kehamilan,
batuk kronis, pekerjaan mengangkat berat, mengejan saat defekasi dan miksi akibat 5PH
dan kelemahan otot dinding perut karena usia.
Secara patofisiologi pada hernia indirek, sebagian usus keluar melalui duktus
spermatikus sebelah lateral dari arteri epigastrika inferior mengikuti kanalis inguinalis
yang berjalan miring dari lateral atas ke medial, masuk kedalam skrotum. uga disebut
hernia inguinalis lateralis atau obli=ue dan biasanya merupakan hernia yang congenital.
7ongenital karena melalui suatu tempat yang juga merupakan kelemahan congenital.
3arena usus keluar dari rongga perut masuk kedalam skrotum dan jelas tampak dari luar
maka hernia inguinalis disebut pula hernia eksternal.
ika lubang hernia cukup besar maka isi hernia (usus$ dapat didorong masuk lagi
keadaan ini disebut hernia reponibel. ika isi hernia tidak dapat masuk lagi disebut hernia
inkaserata, pada keadaan ini terjadi bendungan pembuluh darah yang disebut strangulasi.
'kibat gangguan sirkulasi darah akan terjadi kematian jaringan setempat yang disebut
infark. .nfark pada usus disertai dengan rasa nyeri dan perdarahan disebut infark
hemoragik.
5agian usus yang nekrotik ber)arna merah kehitam6hitaman dengan dinding
yang menebal akibat bendungan dalam %ena. Darah dapat juga masuk kedalam isi hernia
(usus$ atau kedalam kantong hernia. 'kibat infeksi kuman yang ada dalam rongga usu
yang terbendung, maka mudah terjadi pembusukan atau gangren.
>
E. Pat%&a'
3antong hernia (peritoneum$
.si hernia (usus omentum, buli6buli, dll$
3ulit yang menutupi kantong hernia
(kulit skrotum, umbilicus, paru, dll$
Prosesus %aginalis terbuka
1ekanan intraabdomen meningkat
3elemahan dinding abdomen congenital ? didapat
.si hernia ? sebagian usus keluar dari rongga abdomen
2sus masuk melalui inguinal ke skrotum
2sus dapat di masukkan lagi usus tidak dapat dimasukkan lagi
1erjadi bendungan pembuluh darah strangulata
.nfark jaringan setempat
2sus nekrotik
Pembusukan atau ganggren usus
(. Mani#estasi $linis
&anifestasi klinik hernia inguinalis lateralis sebagai berikut ,
a. 1ampak adanya benjolan dilipat paha atau perut bagian ba)ah dan benjolan bersifat
temporer yang dapat mengecil dan menghilang yang disebabkan oleh keluarnya suatu
organ
-
b. 5ila isinya terjepit akan menimbulkan perasaan neyri ditempat tersebut disertai
perasaan mual
c. @yeri yang di ekspresikan sebagai rasa sakit dan sensasi terbakar. @yeri tidak hanya
didapatkan didaerah inguinal tapi menyebar kedaerah panggul, belakang kaki, dan
daerah genital yang disebut reffered pain. @yeri biasanya meningkat dengan durasi
dan insensitas dari aktifitas? kerja yang berat. @yeri akan mereda atau menghilang
jika istirahat. @yeri akan bertambah hebat jika terjadi strangulasi karena suplai darah
kedaerah hernia terhenti sehingga kulit menjadi merah dan panas.
d. Hernia femoralis kecil mungkin berisi dinding kandung kencing sehingga
menimbulkan gejala sakit kencing (disuria$ disertai hematuria (kencing darah$
disamping benjolan diba)ah sela paha.
e. Hernia diafragmatika menimbulkan perasaan sakit didaerah perut disertai sesak nafas.
f. 5ila klien mengejan atau batuk maka benjolan hernia akan bertambah besar.
). Pemeriksaan diagnosti* +ada klien %ernia
*. Pemeriksaan darah lengkap , menunjukan peningkatan sel darah putih, serum
elektrolit dapat menunjukan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit$, dan
ketidakseimbangan elektrolit. Pemeriksaan koagulasi darah , mungkin memanjang,
mempengaruhi homeostatis intraoperasi atau postoperasi.
!. Pemeriksaan urine
&unculnya sel darah merah atau bakteri yang mengindikasikan infeksi
8. /lektrokardiografi (/3A$
Penemuan akan sesuatu yang tidak normal memberikan prioritas perhatian untuk
memberikan anestesi
:. Sinar B abdomen menunjukan abnormalnya kadar gas dalam usus?obstruksi usus.
H. $om+likasi %ernia
3omplikasi yang mungkin terjadi pada hernia sebagai berikut ,
a. Hernia berulang
C
b. (bstruksi usus parsial atau total
c. 9uka pada usus
d. Aangguan suplai darah ke testis jika klien laki6laki
e. Perdarahan yang berlebih
f. .nfeksi luka bedah
g. <istel urine dan feses
I. Penatalaksanaan medik +ada %ernia
Penatalaksanaan medic hernia inguinalis antara lain ,
*. 1erapi konser%atif
a. Reposisi
1indakan memasukan kembali isi hernia ketempatnya semula secara hati6hati
dengan tindakan yang lembut tetapi pasti. 1indakan ini hanya dapat dilakukan
pada hernia responibilis dengan menggunakan kedua tangan. 1angan yang satu
melebarkan leher hernia sedangkan tangan yang lain memasukan isi hernia
melalui leher hernia tadi.
b. Pemakaian penyangga?sabuk hernia
Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahan hernia yang telah
direposisi dan tidak pernah menyembuhkan sehingga harus dipakai seumur hidup.
!. 1erapi operatif
a. Herniotomi
Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya.
3antong dibuka dan isi hernia dibebaskan jika ada perlengketan, kemudian
direposisi, kantong hernia dijahit, ikat setinggi mungkin lalu dipotong.
b. Hernioplasti
Pada hernioplasti dilakukan tindakan memperkecil annulus inguinalis internus dan
memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.
8. &edikasi
a. Pemberian analgesic untuk mengurangi nyeri
b. Pemberian antibiotic untuk menyembuhkan infeksi
0
:. 'kti%itas dan diet
a. 'kti%itas
Hindari mengangkat barang yang berat sebelum atau sesudah pembedahan
b. Diet
1idak ada diet khusus, tetapi setelah operasi diet cairan sampai saluran
gastrointestinal berfungsi lagi, kemudian makan dengan giDi seimbang.
1ingkatkan masukan serat dan tinggi cairan untuk mencegah sembelit dan
mengejan selama buang air besar. Hindari kopi, teh, coklat, minuman
berkarbonasi, minuman beralkohol, dan setiap makanan atau bumbu yang
memperburuk gejala.
. Pengkajian data +ada klien +ra o+erasi %ernia
a. 'kti%itas?istirahat , klien dilakukan anamnese mengenai ri)ayat pekerjaan,
mengangkat beban berat, duduk dan mengemudi dalam )aktu lama,membutuhkan
papan matras untuk tidur. Pada pemeriksaan fisik klien mengalami penurunan rentang
gerak, tidak mampu melakukan akti%itas yang biasa, atrofi otot, gangguan dalam
berjalan.
b. Sirkulasi , apakah klien mempunyai ri)ayat penyakit jantung, edema pulmonal,
penyakit %ascular perifer
c. /liminasi , apakah klien mengalami kontipasi, adanya inkontinesia atau retensi urine.
d. &akanan?cairan , apakah klien mengalami gangguan bising usus, mual, muntah, nyeri
abdomen, malnutrisi atau obesitas.
e. @yeri?kenyamanan , apakah klien mengalami nyeri didaerah benjolan hernia
)alaupun jarang dijumpai.
f. 3eamanan , apakah klien mempunyai ri)ayat alergi terhadap makanan dan obat6
obatan.
g. Pernafasan , apakah klien mempunyai ri)ayat batuk kronik (penyakit paru obstruksi
menahun$.
*"
$. Diagnosa ke+era&atan +ada klien +ra o+erasi %ernia
Diagnose kepera)atan pada klien pra operasi hernia inguinalis sebagai berikut ,
a. 'nsietas b?d rencana tindakan operasi, krisis situasional, ancaman kematian.
b. 3urang pengetahuan b?d kurang pemajanan?mengingatE salah interpretasi tentang
penyakitnya.
L. "en*ana asu%an ke+era&atan +ra o+erasi +ada klien %ernia
Diagnosa kepera)atan 1ujuan dan
criteria hasil
.nter%ensi kepera)atan rasional
*. 'nsietas berhubungan
dengan rencana tindakan
operasi,krisis
situasional, ancaman
kematian
1ujuan , setelah
dilakukan tindakan
kepera)atan
selamaFFF.
ansietas teratasi
dengan
criteria hasil ,
a. 3lien mampu
mengutarakan
pemahaman proses
penyakit, operasi,
dan harapan
postoperasi
b. 3lien mampu
mengikuti
prosedur yang
diberikan
*. .nformasikan
klien?orang terdekat
tentang peran pera)at
ad%okat pera)at
intraoperasi
!. .dentifikasi penyebab
rasa takut pra operasi
8. ;alidasi sumber rasa
takut, berikan
informasi yang akurat
dan actual
:. 7atat ekpresi yang
menunjukan
penolakan prosedur
pembedahan
#. Perkenalkan staf pada
)aktu pergantian
keruang operasi
>. 5eritahukan klien
kemungkinan
*. &engembangkan
rasa percaya diri
klien , sehingga
menurunkan rasa
takut
!. Rasa takut
berlebihan akan
mengakibatkan
rasa stress yang
berlebihan
8. &engidentifikasi
rasa takut yang
spesifik akan
membantu klien
untuk
menghadapinya
secara realistis
:. 3lien mungkin
telah berduka
terhadap
**
dilakukannya anestesi
umum atau spinal.
kehilangan yang
ditunjukan
dengan antisipasi
prosedur
pembedahan
#. &enciptakan
hubungan dan
kenyamanan
psikologis
>. &engurangi
ansietas?rasa
takut bah)a
klien mungkin
sadar saat
dilakukan
prosedur.
!. 3urang pengetahuan
berhubungan dengan
kurang
pemajanan?mengingatE
salah interpretasi
informasi tentang
proses penyakit?proses
operasi
1ujuan ,
3lien mendapatkan
pemahaman tentang
penyakitnya.
7riteria hasil ,
a. 3lien mampu
mengutarakan
pemahaman proses
penyakit?proses
operasi
b. 3lien mampu
bekerjasama dalam
prosedur yang
diperlukan
*. 3aji tingkat
pemahaman klien
!. &elaksanakan
program pengajaran
post operasi
indi%idual,
pembatasan prosedur
praoperasi?pstoperasi
8. 5erikan kesempatan
untuk melatih batuk
efektif, nafas dalam,
dan latihan otot
:. elaskan pada
klien?orang terdekat
mengenai rencana
*. &emberikan
fasilitas
perencanaan
program
pengajaran
postoperasi
!. &eningkatka
n
pemahaman?kontr
ol klien dan
meningkatkan
prtisipasi dalam
pera)atan
postoperasi
8. &eningkatka
*!
operasi E jad)al, dan
lokasikamar operasi ,
serta komunikasi
dengan dokter?orang
terdekat.
n pengajaran dan
akti%itas
postoperasi
:. .nformasi
mengenai jad)al,
kamar operasi
dimana dan kapan
ahli bedah akan
berkomunikasi
dengan
klien?orang
terdekat untuk
mengurangi
stress.
M. Pengkajian data ke+era&atan +ost o+erasi %ernia
a. 'kti%itas?istirahatE apakah klien mengalami kelemahan, merasa lemas,lelah, tirah
baring, penurunan kekuatan otot, kehilangan tonus otot dan letargi
b. Sirkulasi , apakah klien menunjukan takikardi, prubahan tekanan darah,
c. /liminasi , apakah klien mengalami perubahan karakteristik urine dan feses
d. &akanan?cairan , apakah klien mengalami anoreksia
e. @yeri?kenyamanan , apakah klien mengalami nyeri pada insisi pembedahan
f. 3eamanan , apakah klien mengalami gatal,nyeri, bengkak,kemerahan, dan
kemungkinan perdarahan
g. Pernafasan , apakalh klien mengalami takipnea,pernafasan dangkal, batuk,dan
perubahan pola nafas
N. Diagnosa ke+era&atan +ada klien +ost o+erasi %ernia
a. Pola nafas tidak efektif b?d peningkatan ekresi paruE obstruksi trakeobronkial
b. @yeri b?d adanya luka pembedahanEgangguan pada kulit,jaringan dan integritas otot
*8
c. 3erusakan integritas kulit b?d interupsi mekanis pada kulit?jaringanE luka
pembedahanEgangguan pada kulit jaringan dan integritas otot.
!. "en*ana asu%an ke+era&atan +ost o+erasi +ada klien %ernia
Diagnose kepera)atan 1ujuan dan
criteria hasil
.nter%ensi kepera)atan Rasional
*. Pola nafas tidak
efektif b?d peningkatan
ekresi paruE obstruksi
trakeobronkial
1ujuan E
Pola nafas efektif
7riteria hasil E
*. &enetapkan pola
nafas yang
normal?efektif
!. 5ebas dari sianosis
atau tanda6tanda
hipoksia
*. Pertahankan
jalan nafas klien
efektif dengan
memiringkan
kepala,hiperekstensi
rahang,aliran udara
faringeal oral
!. 'uskultasi suara
nafas
8. (bser%asi
frekuensi dan
kedalaman nafas,
pemakaian oto bantu
pernafasan
:. Pantau tanda6
tanda %ital
#. 9akukan latihan
gerak sesegera
mungkin dan
lanjutkan pada
periode postoperasi
>. 9akukan
penghisapan lender
sesuai indikasi
*. &encegah
obstruksi jalan
nafas
!. &enurunnya suara
nafas indikasi
adanya obstruksi
oleh mucus atau
lidah
8. 2ntuk memastikan
efekti%itas
pernafasansehingg
a upaya
memperbaikinya
dapat segera
dilakukan
:. &eningkatknya
pernafasan ,
takikardi atau
bradikardi
menunjukan
adanya hipoksia
#. ;entilasi dalam
yang aktif
membuka
*:
al%eolus,
>. (bstruksi jalan
nafas dapat terjadi
karena adanya
darah atau mucus
dalam
tenggrokan?trakea
!. @yeri b?d adanya
luka
pembedahanEgangguan
pada kulit,jaringan dan
integritas otot
1ujuan E
@yeri teratasi
7riteria hasil E
a. 3lien tampak rilek
b. 3lien mengatakan
nyeri berkurang
c. 3lien dapat
beristirahat dan
tidur
d. 3lien dapat
melakukan
akti%itas sesuai
kemampuan
e. Skala nyeri "6!
f. 1anda6tanda %ital
dalam batas
normal
*. 3aji skala
,lokasi,durasi,intensit
as dan karakteristik
nyeri
!. 3aji tanda6tanda
%ital
8. 3aji penyebab
ketidaknyamanan
yang mungkin terjadi
selain dari prosedur
operasi
:. 9akukan
perubahan posisi
setiap ! jam, seperti
semipo)ler,miring
#. 'jarkan
penggunaan teknik
relaksasi,
*. 5erguna
dalam penga)asan
keefektifan obat,
kemajuan dan
penyembuhan luka
!. 'danya rasa
nyeri
kemungkinan
klien akan
mengalami
penurunan tekanan
darah
8. 3etidaknyam
anan mungkin
disebabkan
penekanan pada
kateter ind)elling
yang tidak tetap,
selang @A1
,pemasangan
jalurparenteral
:. Perubahan
posisi mengurangi
rasa nyeri dan
*#
meningkatkan
sirkulasi
#. &elepaskan
tegangan
emosional dan otot
8.3erusakan integritas
kulit b?d interupsi
mekanis pada
kulit?jaringan
1ujuan E
3erusakan integritas
kulit teratasi
7riteria hasil E
a. &encapai
penyembuhan luka
tepat )aktu
b. 3lien dapat
menunjukan
tingksh laku untuk
mencegah
komplikasi
*. 5eri penguatan pada
balutan
a)al?penggantian
sesuai indikasi,
gunakan teknik
aseptic
!. Hati6hati dalam
melepaskan perekat
(sesuai arah
pertumbuhan rambut$
dan pembalut pada
)aktu diganti
8. Aunakan barrier kulit
sebelum perekat jika
diperlukan
:. Periksa tegangan
balutan, beri perekat
pada pusat insisi
menuju ketepi luar
dari balut luka
#. Periksa luka secara
teratur, catat
karakteristik dan
integritas kulit
*. &elindungi
kontaminasi
mikroorganisme
!. &engurangi
resiko trauma
kulit dan
gangguan pada
kulit
8. &enurunkan
resiko terjadinya
trauma kulit atau
abrasi
:. Dapat
mengganggu atau
membendung
sirkulasi pada
luka
#. Sebagai
indikasi adanya
kegagalan proses
penyembuhan
luka.
*>
BAB III
PEMBAHASAN $ASUS
*. Pengkajian
a. .dentitas klien
*-
@o. &RS , -##CC#
.nisial , 1n.
2mur , >0 tahun
enis 3elamin , 9aki6laki
'gama , .slam
Pekerjaan , S)asta
'lamat , Desa Sebatik, kec Sungai 1emila 3ab. 9andak
DB , Hernia inguinalis
1anggal , C &ei !"*!
1anggal pengkajian , !! &ei !"*!, am **."" W.5
a. 3eluhan utama
3lien mengalami nyeri di daerah epigastrium seperti di tusuk6tusuk.
P, karena terdapat hernia
G, klien mengeluh nyeri seperti ditusuk6tusuk
R, nyeri dirasakan didaerah inguinal
S, skala nyeri yang dirasakan klien yaitu skala >
1, nyeri terjadi saat bergerak
b. Ri)ayat kesehatan terdahulu
3lien sebelumnya belum pernah dira)at di Rumah sakit.
c. Ri)ayat kesehatan sekarang
Sejak ! minggu yang lalu klien mengalami nyeri pada dada, yang sebelum nyeri
dada klien pernah jatuh dan ada benda menghantam dada.
5'5 normal, 5'3 normal , tidak mual dan muntah, tidak demam, nafsu makan
dan minum ada.
d. Pemeriksaan fisik
a. 3eadaan umum , lemah dan tremor
b. 3esadaran , composmentis
c. 11;
@adi , -:B?menit
*C
RR , !"B?menit
1D , *:"?-" mmHg
d. Rambut
Rambut klien tidak tampak kotor dan lengket
e. Wajah
Wajah klien tidak terdapat edema dan pendarahan
f. &ata
3onjungti%a tidak anemis dan tidak ikterik
g. Hidung
3lien dapat membau dengan baik dan bersih
h. 1elinga
3lien tidak dapat mendengar dengar baik
i. &ulut
Aigi klien tampak kekuningan
j. 'bdomen
Saat diinpeksi abdomen bentuknya simetris antara kiri dan kanan, elastisitas turgor
kulit kurang baik adanya hiperpigmentasi.
Saat diauskultasi terdapat bising usus :, friction rub , kanan atas, bruit tidak
terdengar.
Perkusi tidak dilakukan dikarenakan klien sudah mengatakan nyeri di daerah
abdomen
Saat dipalpasi tidak teraba adanya massa.
k. /kstremitas
Pada pemeriksaan tungkai, klien dapat menggerakkan tangan dan kaki nya dengan
baik
*$ @afsu makan
3lien dapat makan dan minum dengan baik sesuai porsi yang diberikan.
!$ /liminasi 5'5
3lien dapat 5'5 secara normal, frekuensi nya * kali sehari, konsistensi feses keras
dan ber)arna hitam
*0
8$ /liminasi 5'3
3lien dapat 5'3 dengan normal
!. 'nalisa data
@o. 'nalisa data &asalah kepera)atan
*. DS,
3lien mengeluh nyeri .
P, karena terdapat hernia
G, klien mengeluh nyeri seperti ditusuk6
tusuk
R, nyeri dirasakan didaerah inguinal
S, skala nyeri yang dirasakan klien yaitu
skala >
1, nyeri terjadi saat bergerak
DD( ,
3lien meringis kesakitan
3lien tampak memegangi bagian
inguinalnya
RR , !" B?menit
@adi , -: B?menit
@H/R.
!. DS,
3lien mengatakan sedikit cemas
D(,
3lien tremor dan tampak
berkeringat dingin
'nsietas
8. Diagnosa
'. @yeri b?d proses penyakit
5. 'nsietas b?d rencana tindakan operasi
!"
:. .nter%ensi
@o. Diagnosa 1ujuan .nter%ensi
*. @yeri b?d
proses
penyakit
Setelah dilakukan
tindakan
kepera)atan
selama *B!: jam
@yeri klien
berkurang dengan
3riteria Hasil,
I 3lien
melaporkan nyeri
berkurang,
dengan skala
nyeri !68
(ringan$
I /kspresi )ajah
tenang
I ;?S dbn (1D
*!"?C" mmHg,
@, >"6*"" B?mnt,
RR, *>6
!"B?mnt$.

I 3aji nyeri secara komprehensif
( 9okasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi $.
I (bser%asi reaksi non%erbal dari
ketidak nyamanan.
I Aunakan teknik komunikasi terapeutik
untuk mengetahui pengalaman nyeri
klien sebelumnya.
I 5erikan lingkungan yang tenang
I 'jarkan teknik non farmakologis
(relaksasi, distraksi dll$ untuk mengetasi
nyeri.
I 3olaborasi pemberian analgetik untuk
mengurangi nyeri.
I /%aluasi tindakan pengurang
nyeri?kontrol nyeri.
I &onitor penerimaan klien tentang
manajemen nyeri.
I &onitor ;?S
I /%aluasi efektifitas analgetik, tanda dan
gejala efek samping.
!. 'nsietas b?d
rencana
tindakan
operasi
Setelah dilakukan
tindakan
kepera)atan
Selama *B!: jam
ansietas teratasi
I 5ina hubungan saling percaya
dengan pasien.
I 3aji tingkat kecemasan dan
reaksi fisik pada tingkat kecemasan
!*
dengan
3riteria Hasil
a. /kspresi
)ajah tampak
tenang, rileks
dan
kooperatif.
b. 3lien
mampu
mengutarakan
pemahaman
proses penyakit,
operasi, dan
harapan
postoperasi
c. &enemuka
n sikap tubuh,
ekspresi
)ajah, isyarat
dan tingkat
kegiatan yang
menggambark
an
berkurangnya
penderitaan.
d. &enunjukka
n beberapa
kemampuan
untuk
(tachicardia, tachypnea, ekspresi
cemas non %erbal$
I elaskan seluruh prosedur
tindakan kepada klien dan perasaan
yang mungkin muncul pada saat
melakukan tindakan.
I 5erusaha memahami keadaan
klien
I 5erikan informasi tentang
diagnosa, prognosis dan tindakan.
I Sediakan akti%itas untuk
menurunkan ketegangan
I 5antu pasien untuk
mengidentifikasi situasi yang
menciptakan cemas.
I 1entukan kemampuan pasien
untuk mengambil keputusan
I .nstruksikan pasien untuk
menggunakan teknik relaksasi.
I kolaborasi untuk
pemberian obatan penurun cemas ,
jika memungkinkan
Peningkatan 3oping
I Hargai pemahaman pasien
tentang proses penyakit
I Hargai dan diskusikan alternatif
respon terhadap situasi.
!!
menenangkan
diri
I Aunakan pendekatan yang
tenang dan memberikan jaminan.
I Sediakan informasi aktual
tentang diagnosa, penanganan dan
prognosis.
I Sediakan pilihan yang realistis
tentang aspek pera)atan saat ini.
I 9ibatkan keluarga atau orang
terdekat dengan klien.
I 5antu klien untuk
mengidentifikasi penggunaan
koping yang efektif.
I 5eri penyuluhan tentang
prosedur pre operasi dan post
operasi.
I 5erikan pujian untuk menggunakan
sumber koping yang efektif.
#. .mplementasi
'. @yeri b?d proses penyakit
D ,
3lien masih mengeluh nyeri pada daerah inguinal
3lien meringis kesakitan
Hasil dari ,
P, karena terdapat hernia
G, klien mengeluh nyeri seperti ditusuk6tusuk
R, nyeri dirasakan didaerah inguinal
S, skala nyeri yang dirasakan klien yaitu skala >
1, nyeri terjadi saat bergerak
!8
' ,
3aji nyeri secara komprehensif ( 9okasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi $.
(bser%asi reaksi non%erbal dari ketidak nyamanan.
Aunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri
klien sebelumnya.
5erikan lingkungan yang tenang
'jarkan teknik non farmakologis (relaksasi, distraksi dll$ untuk mengetasi
nyeri.
3olaborasi pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri.
/%aluasi tindakan pengurang nyeri?kontrol nyeri.
&onitor penerimaan klien tentang manajemen nyeri.
&onitor ;?S
/%aluasi efektifitas analgetik, tanda dan gejala efek samping.
R ,
3lien mengeluh nyeri pada daerah inguinal
3lien meringis kesakitan
5. 'nsietas b?d rencana tindakan operasi
D ,
3lien tampak berkeringat dingin
3lien tampak tremor
!:
' ,
5ina hubungan saling percaya dengan pasien.
3aji tingkat kecemasan dan reaksi fisik pada tingkat kecemasan (tachicardia,
tachypnea, ekspresi cemas non %erbal$
elaskan seluruh prosedur tindakan kepada klien dan perasaan yang mungkin
muncul pada saat melakukan tindakan.
5erusaha memahami keadaan klien
5erikan informasi tentang diagnosa, prognosis dan tindakan.
Sediakan akti%itas untuk menurunkan ketegangan
5antu pasien untuk mengidentifikasi situasi yang menciptakan cemas.
1entukan kemampuan pasien untuk mengambil keputusan
.nstruksikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi.
3olaborasi untuk pemberian obata penurun cemas , jika memungkinkan
Hargai pemahaman pasien tentang proses penyakit
Hargai dan diskusikan alternatif respon terhadap situasi.
Aunakan pendekatan yang tenang dan memberikan jaminan.
Sediakan informasi aktual tentang diagnosa, penanganan dan prognosis.
Sediakan pilihan yang realistis tentang aspek pera)atan saat ini.
9ibatkan keluarga atau orang terdekat dengan klien.
5antu klien untuk mengidentifikasi penggunaan koping yang efektif.
5eri penyuluhan tentang prosedur pre operasi dan post operasi.
5erikan pujian untuk menggunakan sumber koping yang efektif.
!#
>. /%aluasi
'. @yeri b?d proses penyakit
S , klien mengatakan nyeri belum berkurang masih skala >
( , klien masih meringis kesakitan
@adi , -:B?menit
RR , !"B?menit
1D , *:"?-" mmHg
' , masalah belum teratasi
P , lanjutkan inter%ensi,
* , kaji skala nyeri
# , ajarkan klien teknik relaksasi
> , kolaborasi pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri.
- , /%aluasi tindakan pengurang nyeri?kontrol nyeri.
5. 'nsietas b?d rencana tindakan operasi
S , klien mengatakan tidak cemas
( , klien sudah tidak tremor dan tidak berkeringat dingin
3lienbanyak beristigfar dan berdoa menunggu proses operasi
' , masalah sudah teratasi
P , pertahankan inter%ens
!>
BAB I,
PENUTUP
5erdasarkan hasil pembahasan yang penulis analisa antara landasan teoritis dan laporan
kasus maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dan rekomendasi yang diharapkan
dapat bermanfaat dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan asuhan kepera)atan pada
klien dengan post operasi hernia inguinalis.
A. $esim+ulan
Sesuai hasil pembahasan antara teori dan laporan kasus diperoleh kesimpulan sebagai
berikut,
*. Pengkajian dilakukan secara cermat dan seteliti mungkin dalam menggali
data sehingga diperoleh data yang meliputi identitas klien, anamnesa, pemeriksaan fisik
dan berbagai catatan kesehatan klien. 1idak semua penyebab dan tanda pada landasan
teoritis ditemukan pada klien yang diamati penulis,
B. Saran
*. 2ntuk klien dan keluarga
a. 'gar dapat memperhatikan dan menjaga kesehatan terutama yang mengenai penyakit
yang sedang diderita klien, diharapkan untuk mengubah prilaku hidup yang dapat
membahayakan kesehatan juga jangan lupa untuk kontrol ketempat pelayanan
kesehatan untuk mendapatkan pera)atan yang sempurna, karena penyakit yang
diderita klien tidak menutup kemungkinan mengalami kekambuhan.
!-
b. ika menemukan tanda dan gejala yang mengarah pada penyakit Hernia .nguinalis
atau kekembuhan post operasi segeralah rujuk kerumah sakit terdekat untuk
mendapatkan pengobatan dan pera)atan yang maksimal.
!. 2ntuk tenaga kesehatan
a. Dasar melakukan asuhan pera)atan pada klien dengan hernia ingiunalis sebaliknya
dilakukan secara komperehensif sehingga proses penyembuhan lebih baik.
!C

Anda mungkin juga menyukai