Ilmu Kedokteran Jiwa Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin 2014 1 LAPORAN PEMERIKSAAN PSIKIATRIK
I. IDENTITAS PASIEN Nama : Ny L Usia : 75 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Jalan Hercules Landasan Ulin Pendidikan : SMP (lulus) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Agama : Kristen Protestan Suku : Batak Bangsa : Indonesia Status Perkawinan : Menikah MRS Tanggal : 12 Mei 2014
II. RIWAYAT PSIKIATRIK - Alloanamnesa pada tanggal 12 Mei 2014, pukul 11.00 WITA, diperoleh dari suami pasien - Autoanamnesa pada tanggal 12 Mei 2014, pukul 11.30 WITA
A. KELUHAN UTAMA Mudah lupa
2 KELUHAN TAMBAHAN Bicara tidak nyambung
B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Alloanamnesa 2 bulan yang lalu semenjak os pindah rumah ke jln Landasan Ulin, os sudah mulai sering lupa. Suami os mengaku, kalau os berbelanja barang- barang atau keperluan rumah dan membeli sayur dipasar, os sering lupa harganya, dan jumlah barang yang dibeli. Suami os juga mengaku os sering lupa menaruh barang-barang yang ada dirumahnya. Seperti tidak ingat menaruh kunci rumah, lupa dimana menaruh pakaian dan lupa dengan jumlah anaknya sendiri. Os juga mulai tidak nyambung ketika diajak bicara. Tetapi os masih bisa beraktivitas seperti biasa, seperti membersihkan rumah, memasak, dan mencuci pakaian. Sekarang os juga sedang mengurus cucu-cucu os dirumah kalau anak os sedang sibuk. Suami os mengaku os juga kadang lupa dengan tetangganya sendiri. Padahal menurut suami, tetangga sering berkunjung kerumah os dan berbincang-bincang dengan os. Suami os berkata sering kelupaan os makin memberat sejak 5 hari yang lalu. Os sama sekali tidak ingat os mempunyai 4 anak laki-laki dan os mengaku kalau os hanya mempunyai dua anak, laki-laki dan perempuan. Padahal anak-anak os tidak ada perempuan, semuanya laki-laki.
3 Autoanamnesa Os mengaku os sering kelupaan baru-baru saja. Os mengaku kalau os kepasar os memang jadi sering lupa harga-harga barang tersebut. Tetapi saat ditanya apakah os tau jalan pulang os mengaku os tau jalan pulang dan tidak tersesat saat pulang kerumah os sendiri karena pasar dekat dengan rumah os. Os juga mengaku saat ini os mempunyai 2 anak, yaitu anak laki-laki dan anak perempuan. Os berkata nama anaknya adalah Imanuel dan Intan. Os mengaku tidak ada masalah dalam tidur os, os tidur dengan nyenyak. Os juga tidak ada masalah dengan makan, karena os makan dengan lahap seperti biasa. Os juga menyangkal mendengar bisikan-bisikan yang ada ditelinganya dan os menyangkal kalau os sering melihat bayangan-bayangan hitam. Os juga mengaku tidak ada masalah didalam keluarganya. Keluarga os harmonis dan tidak ada pertengkaran. Saat os ditanya pertanyaan-pertanyaan seperti hari apa ini, tanggal berapa,bulan apa, os tidak bisa menjawab dan mengalihkan pembicaraan. Ketika ditanya tentang ingatan jangka pendek, os terlihat bingung dan tidak bisa menjawab.
C. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU - Os tidak pernah kecelakan yang menyebabkan trauma kepala - Os tidak pernah ada riwayat demam dengan penurunan kesadaran - Os tidak ada riwayat kejang sebelumnya
4
D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI 1. Riwayat Prenatal Tidak didapatkan data yang mendukung 2. I nfancy (usia 0-1,5 tahun, trust vs mistrust) Tidak didapatkan data yang mendukung 3. Early childhood (1,5-3 tahun, autonomy vs shame, doubt) Tidak didapatkan data yang mendukung 4. School age(6-12 tahun, industry vs inferiority) Tidak didapatkan data yang mendukung 5. Adolesence(12-20 tahun, identity vs identity confusion) Tidak didapatkan data yang mendukung 6. Young adulthood (20-32 tahun, intimacy vs isolation) Saat usia 24 tahun, os menikah dengan suaminya dan selama pernikahan os melahirkan 4 anak laki-laki dengan normal. Os dikenal sebagai pribadi yang ceria dan ramah. 7. Riwayat Pendidikan Pada usia 6 tahun, os sekolah di SD selama 6 tahun. Pada usia 12 tahun, os sekolah SMP. Os tidak melanjutkan lagi sekolah ke jenjang berikutnya. 8. Riwayat Pekerjaan Os tidak bekerja.
5 9. Riwayat Perkawinan Os menikah tahun 1963, saat usia os 24 tahun os menikah dengan seorang laki-laki yang di kenalnya.
E. RIWAYAT KELUARGA Genogram:
Keterangan : Laki-laki : Perempuan : Penderita :
Os adalah anak pertama dari 1 bersaudara dari perkawinan ibu dan ayahnya. Di dalam keluarganya tidak ada yang memakai obat terlarang dan tidak ada yang memiliki gangguan jiwa.
6 F. RIWAYAT SITUASI SEKARANG Os tinggal dengan suami dirumahnya. Lingkungan rumah pasien tidak ada masalah berarti. Tidak ada perselisihan dengan tetangga dan warga sekitar.
G. PERSEPSI PASIEN TENTANG DIRI DAN LINGKUNGANNYA Os tidak merasa dirinya sakit.
III. STATUS MENTAL A. DESKRIPSI UMUM 1. Penampilan Pada saat datang ke Poli Jiwa Rumah Sakit Ulin Banjarmasin pasien menggunakan jaket hijau dengan baju dalaman warna hitam serta celana kain panjang berwarna coklat. Os terlihat menggunakan kalung emas. Os tampak terawat dengan rambut terikat rapi. 2. Kesadaran baik 3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor Normoaktif 4. Pembicaraan Tidak koheren, menjawab sambil tertawa dan bersenda gurau 5. Sikap terhadap Pemeriksa Kooperatif
7 6. Kontak Psikis Kontak ada, wajar, dapat dipertahankan
B. KEADAAN AFEKTIF, PERASAAN EKSPRESI AFEKTIF KESERASIAN SERTA EMPATI 1. Afek (mood) : eutym 2. Ekspresi afektif : datar 3. Keserasian : appropiate 4. Empati : tidak dapat dirabarasakan
C. FUNGSI KOGNITIF 1. Taraf pendidikan, intelegensi dan pengetahuan umum sesuai usia dan taraf pendidikan SMP 2. Orientasi - Waktu : baik - Tempat : terganggu - Orang : terganggu 3. Konsentrasi : terganggu 4. Daya Ingat : Jangka pendek : terganggu Jangka panjang : terganggu Segera : terganggu 5. Pikiran abstrak : terganggu 6. bakat kreatif : memasak 7. kemampuan menolong diri sendiri : baik 8 D. GANGGUAN PERSEPSI 1. Halusinasi : halusinasi visual dan audio : (-/-) 2. Depersonalisasi dan derealisasi : tidak ada E. PROSES PIKIR 1. Arus pikir a. Produktivitas : os berbicara tidak relevan b. Kontinuitas : jawaban tidak sesuai pertanyaan, inkoheren c. Hendaya berbahasa : tidak ada 2. Isi Pikir a. Preocupasi : - b. Gangguan pikiran : waham (-) F. PENGENDALIAN IMPULS Terkendali G. DAYA NILAI 1. Daya nilai sosial : sulit dievluasi 2. Uji Daya nilai : sulit dievaluasi 3. Penilaian Realita : tidak terganggu
H. TILIKAN Terganggu derajat 2 agak sadar bahwa dirinya sakit dan membutuhkan bantuan, tetapi pada saat yang sama juga menyangkal hal itu.
9 I. TARAF DAPAT DIPERCAYA Tidak dapat dipercaya
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT 1. STATUS INTERNUS Keadaan umum : tampak sakit sedang Gizi : baik Tanda vital : TD = 140/90 mmHg N = 90 x/m RR = 22x/m T = 36,6 C Kepala: Mata : palpebra tidak edema, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+) Telinga : bentuk normal, sekret tidak ada, serumen minimal Hidung : bentuk normal, tidak ada epistaksis, tidak ada tumor, kotoran hidung minimal Mulut : bentuk normal dan simetris, mukosa bibir kering dan keluar busa, pembengkakan gusi tidak ada dan tidak mudah berdarah, lidah tremor. Leher : Pulsasi vena jugularis tidak tampak, tekanan tidak meningkat, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
10 Thoraks: Inspeksi : bentuk dan gerak simetris Palpasi : fremitus raba simetris Perkusi : - Pulmo : sonor - cor : batas jantung normal Auskultasi: - pulmo : vesikuler - cor : S1/S2 tunggal Abdomen : Inspeksi : Simetris Palpasi : Tidak nyeri tekan, hepar dan lien tidak teraba Perkusi : timpani Auskultasi : bising usus (+) tidak meningkat Ekstemitas : pergerakan bebas, tonus baik, tidak ada edema dan atropi , tremor (-), akral dingin (+)
2. STATUS NEUROLOGIS N I XII : Tidak ada kelainan Gejala rangsang meningeal : Tidak ada Gejala TIK meningkat : Tidak ada Refleks Fisiologis : Normal Refleks patologis : Tidak ada 11
V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA Alloanamnesa : 2 bulan yang lalu semenjak os pindah rumah ke jln Landasan Ulin, os sudah mulai sering lupa. Suami os juga mengaku os sering lupa menaruh barang-barang yang ada dirumahnya. Os juga mulai tidak nyambung ketika diajak bicara. Tetapi os masih bisa beraktivitas. Suami os mengaku os juga kadang lupa dengan tetangganya sendiri. Padahal menurut suami, tetangga sering berkunjung kerumah os dan berbincang-bincang dengan os. Suami os berkata sering kelupaan os makin memberat sejak 5 hari yang lalu. Os sama sekali tidak ingat os mempunyai 4 anak laki-laki dan os mengaku kalau os hanya mempunyai dua anak, laki-laki dan perempuan. Padahal anak-anak os tidak ada perempuan, semuanya laki-laki.
Penilaian Status mental Perilaku dan aktifitas psikomotor : normoaktif Kontak psikis : ada, wajar Afek : eutym Pembicaraan : Tidak relevan Ekspresi afektif : datar Sikap : kooperatif Empati : tidak dapat dirabarasakan Konsentrasi : terganggu 12 Halusinasi : tidak ada Depersonalisasi : tidak ada Arus pikir : baik Waham : waham (-) Penilaian realita : terganggu Tilikan : derajat 2 Taraf dapat dipercaya : tidak dapat dipercaya
VI. EVALUASI MULTIAKSIAL 1. AKSIS I : F.20.1 2. AKSIS II : none 3. AKSIS III : None 4. AKSIS IV : None 5. AKSIS V : GAF scale 50-41 (gejala berat , disabilitas berat)
VII. DAFTAR MASALAH 1. ORGANOBIOLOGIK Status interna : tidak ada gangguan Status neurologik : tidak ada gangguan 2. PSIKOLOGIK Perilaku dan aktivitas psikomotor normoaktif, afek eutym, expresi afektif datar, kontak ada, wajar, empati tidak dapat dirabarasakan, tidak ada halusinasi, 13 tidak ada waham , taraf tidak dapat dipercaya, penilaian realitas terganggu dan tilikan derajat 2. 3. SOSIAL/KELUARGA Os menikah dengan suaminya tahun 1963 dan dikaruniai 4 orang anak. Os satu rumah dengan suaminya. VIII. PROGNOSIS Diagnosa penyakit : dubia ad malam (Demensia) Perjalanan penyakit : dubia ad malam Ciri kepribadian : dubia ad malam Stressor psikososial : dubia ad malam Riwayat Herediter : dubia ad bonam Usia saat menderita : dubia ad malam (74 tahun) Pola keluarga : dubia ad bonam Pendidikan : dubia ad malam (kelas SMP) Aktivitas pekerjaan : dubia ad malam Perkawinan : dubia ad bonam Ekonomi : dubia ad bonam Lingkungan sosial : dubia ad bonam Organobiologik : dubia ad bonam (tidak ada penyakit fisik) Pengobatan psikiatrik : dubia ad bonam Ketaatan berobat : dubia ad bonam Kesimpulan : Dubia ad malam
14 IX. RENCANA TERAPI Medika mentosa : Risperidone 1 mg 2 x 1 tab Trihexipenidil 2mg 2 x 1 tab Donepezil 5 mg 1 x 1 tab (malam) Psikoterapi : Psikoterapi suportif terhadap penderita dan keluarga Rehabilitasi : Usul pemeriksaan penunjang: - Tes psikologi
X. DISKUSI Berdasarkan hasil anamnesa (alloanamnesa dan autoanamnesa) serta pemeriksaan status mental, dan merujuk pada kriteria diagnostik dari PPDGJ III, penderita dalam kasus ini dapat didiagnosa sebagai Demensia senilis. Demensia adalah suatu sindroma penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan gangguan fungsi sosial, pekerjaan dan aktivitas sehari-hari. Demensia terbagi atas 2 dimensi: Menurut umur; terbagi atas: Demensia senilis onset > 65 tahun dan demensia presenilis < 65 tahun. Pemeriksaan status mental MMSE Folstein adalah test yang paling sering dipakai saat ini, penilaian dengan nilai maksimal 30 cukup baik dalam mendeteksi gangguan kognisi, menetapkan data dasar dan memantau penurunan kognisi 15 dalam kurun waktu tertentu. Nilai di bawah 27 dianggap abnormal dan mengindikasikan gangguan kognisi yang signifikan pada penderita berpendidikan tinggi. Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan status mentalis menunjukkan bahwa pasien pada kasus ini menderita demensia senilis. Hal ini disimpulakan dari ditemukannya pada pasien ini berupa gangguan yang bersifat kronik-progesif, terdapat gangguan fungsi luhur yaitu : daya ingat, daya pikir, daya tangkap, disertai juga dengan adanya kemerosotan dalam pengendalian emosi dan perilaku sosial. Pada pasien ini juga tidak terdapat gangguan kesadaran (clear consciousness). Psikofarmaka yang telah diberikan adalah donepezil HCL yang merupakan penghambat asetilkolinesterase (AchE) yang spesifik dan reversibel sehingga dipakai untuk mengobati demensia terkait dengan penyakit alzheimer yang ringan sampai sedang. Donepezil dapat menyebabkan perbaikan kecil demensia untuk jangka waktu yang singkat, tetapi tidak dapat menghentikan perkembangan penyakit alzheimer itu sendiri. Dalam penyakit alzhemier, beberapa sel didaerah spesifik otak banyak yang mati, yang menyebabkan selsel otak kehilangan kemampuan untuk mengirimkan impuls saraf yang dapat mengeluarkan asetilkolin yang digunakan sebagai neurotransmitter, Donopezil membantu mencegah pemecahan asetilkolin sehingga dapat meningkatkan konsentrasi otak. sebagai obat antipsikotik yang digunakan untuk menekan sindrom psikosis yang terjadi pada pasien. Risperidone merupakan antipsikotik atipikal. Titik tangkap kerjanya memblokade dopamine pada reseptor post sinaptik di otak 16 khususnya system limbik dan ekstrapiramidal (Dopamine D2 receptor antagonist) dan serotonin 5 HT receptor sehingga efektif terhadap gejala positif dan gejala negatif pada kasus ini. Efek sekunder yang menguntungkan berupa sedatif yang kuat untuk mengatasi gangguan tidur dan kegelisahan. Sedang Trihexylphenidil untuk mengurangi efek samping dari haloperidol yaitu Sindroma Parkinson. Usulan terapi selanjutnya yang dapat diajukan bila pasien telah agak tenang adalah psikoterapi untuk menguatkan mental pasien terutama dalam menghadapi masalah dan agar mempercepat penyembuhan pasien. Juga diperlukan rehabilitasi yang disesuaikan dengan bakat dan minat pasien dan dipilih metode yang sesuai untuk pasien tersebut. Psikoterapi dan rehabilitasi merupakan penatalaksanaan gangguan jiwa lanjutan yang sudah tenang bertujuan untuk menguatkan daya tahan mental, mempertahankan kontrol diri dn mengembalikan keseimbangan adaptatif. Psikoterapi ataupun rehabilitasi pada penderita ini sebaiknya ditunjang dengan pemeriksaan psikologi terlebih dahulu, sehingga bisa dipilih metode yang cocok untuk menunjang kesembuhan penderita.
17 DAFTAR PUSTAKA
1. Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa. Rujukan Ringkasan dari PPDGJ III. Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya, 2002.
2. Maslim R. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik Edisi ketiga. Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya, 2007
3. Hawari D. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa : Skizofrenia. Jakarta : FKUI, 2001.
4. Maramis WF. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Jakarta University Press, 2004.