Pada bulan Mei 2010 terjadi inflasi sebesar 0,29 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,71. Dari 66 kota, 58 kota mengalami inflasi dan 8 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Maumere 1,51 persen dengan IHK 130,75 dan terendah terjadi di Jambi 0,01 persen dengan IHK 119,33. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Manokwari 1,61 persen dengan IHK 131,87 dan terendah terjadi di Banda Aceh dan Ambon masing-masing 0,07 persen dengan IHK masing-masing 117,36 dan 120,52. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan 0,49 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,34 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,09 persen; kelompok sandang 1,19 persen; kelompok kesehatan 0,11 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,02 persen. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Mei) 2010 sebesar 1,44 persen dan laju inflasi year on year (Mei 2010 terhadap Mei 2009) sebesar 4,16 persen. Komponen inti pada bulan Mei 2010 mengalami inflasi sebesar 0,25 persen, laju inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-Mei) 2010 sebesar 1,23 persen dan laju inflasi komponen inti year on year (Mei 2010 terhadap Mei 2009) sebesar 3,81 persen. No. 34/06/Th. XIII, 1 Juni 2010 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MEI 2010 INFLASI 0,29 PERSEN
Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Mei 2010 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 66 kota pada bulan Mei 2010 terjadi inflasi 0,29 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 118,37 pada bulan April 2010 menjadi 118,71 pada bulan Mei 2010. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Mei) 2010 sebesar 1,44 persen dan laju inflasi year on year (Mei 2010 terhadap Mei 2009) sebesar 4,16 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan 0,49 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,34 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,09 persen; kelompok sandang 1,19 persen; kelompok kesehatan 0,11 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,02 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Mei 2010 antara lain : emas perhiasan, cabe merah, bawang putih, jeruk, cabe rawit, mie, beras, daging ayam ras, kentang, nasi dengan lauk, rokok kretek filter dan tarif sewa rumah. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: telur ayam ras, ikan segar, tomat sayur, bawang merah, gula pasir dan angkutan udara. BADAN PUSAT STATISTIK Berita Resmi Statistik No. 34/06/Th. XIII, 1 Juni 2010 2 Kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada bulan Mei 2010, yaitu: kelompok bahan makanan 0,11 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,06 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,02 persen, kelompok sandang 0,08 persen, kelompok kesehatan 0,01 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,01 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada bulan Mei 2010 relatif stabil.
Tabel 1 Laju Inflasi Gabungan 66 Kota Mei 2010, Tahun Kalender 2010 dan Mei 2010 terhadap Mei 2009 Menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100)
IHK Kelompok Pengeluaran Mei 2009 Desember 2009 Mei 2010 Inflasi Bulan Mei 2010 1)
Laju Inflasi Tahun Kalender 2010 2)
Inflasi Tahun Ke Tahun 3)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
U m u m 113,97 117,03 118,71 0,29 1,44 4,16 1 Bahan Makanan 122,50 127,46 130,66 0,49 2,51 6,66 2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 118,78 123,96 127,95 0,34 3,22 7,72 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 113,74 115,09 116,09 0,09 0,87 2,07 4 Sandang 114,76 119,01 119,79 1,19 0,66 4,38 5 Kesehatan 111,59 113,38 114,35 0,11 0,86 2,47 6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 110,22 114,11 114,35 0,02 0,21 3,75 7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan 102,33 103,32 103,73 0,02 0,40 1,37
1) Persentase perubahan IHK bulan Mei 2010 terhadap IHK bulan sebelumnya.
2) Persentase perubahan IHK bulan Mei 2010 terhadap IHK bulan Desember 2009
3) Persentase perubahan IHK bulan Mei 2010 terhadap IHK bulan Mei 2009
Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Nasional (2007=100) Mei 2010 (persen)
Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%) (1) (2)
U m u m 0,29 1. Bahan Makanan 0,11 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0,06 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,02 4. Sandang 0,08 5. Kesehatan 0,01 6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0,00 7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 0,01
Berita Resmi Statistik No. 34/06/Th. XIII, 1 Juni 2010 3 Gambar 1 Perkembangan IHK 66 Kota (2007=100), Januari 2009Mei 2010
95,00 100,00 105,00 110,00 115,00 120,00 125,00 130,00 135,00 Jan-09 Feb-09 Mrt-09 Apr-09 Mei-09 Jun-09 Jul-09 Ags-09 Sep-09 Okt-09 Nop-09 Des-09 Jan-10 Feb-10 Mrt-10 Apr-10 Mei-10 I H K Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor
Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Nasional (2007=100) Mei 2010
0,00 0,02 0,04 0,06 0,08 0,10 0,12 0,14 0,16 0,18 0,20 0,22 0,24 0,26 0,28 0,30 0,32 A n d i l
( % ) Umum 1. Bhn.makanan 2. Makanan jadi 3. Perumahan 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan 7. Transpor
1 2 3 4 5 6 7 Berita Resmi Statistik No. 34/06/Th. XIII, 1 Juni 2010 4 URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada bulan Mei 2010 mengalami inflasi 0,49 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 130,02 pada April 2010 menjadi 130,66 pada Mei 2010. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, 8 subkelompok diantaranya mengalami inflasi sedangkan 3 subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok bumbu-bumbuan 4,66 persen dan terendah terjadi pada subkelompok lemak dan minyak 0,05 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya 1,17 persen dan terendah terjadi pada subkelompok ikan diawetkan 0,04 persen. Kelompok ini pada Mei 2010 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,11 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain : cabe merah 0,05 persen; bawang putih 0,03 persen; jeruk dan cabe rawit masing-masing 0,02 persen; beras, daging ayam ras dan kentang masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain : telur ayam ras 0,03 persen; ikan segar, tomat sayur dan bawang merah masing-masing 0,01 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Kelompok ini pada Mei 2010 mengalami inflasi 0,34 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 127,52 pada April 2010 menjadi 127,95 pada Mei 2010. Subkelompok yang mengalami inflasi pada kelompok ini, yaitu: subkelompok makanan jadi 0,45 persen dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,45 persen. Sedangkan subkelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi 0,21 persen. Kelompok ini pada Mei 2010 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,06 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu: mie 0,02 persen; nasi dengan lauk dan rokok kretek filter masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditi yang memberikan sumbangan deflasi adalah gula pasir 0,01 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Kelompok ini pada Mei 2010 mengalami inflasi sebesar 0,09 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 115,98 pada bulan April 2010 menjadi 116,09 pada Mei 2010. Subkelompok yang mengalami inflasi pada kelompok perumahan, yaitu sebagai berikut: subkelompok biaya tempat tinggal 0,13 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,02 persen; subkelompok perlengkapan rumah tangga 0,08 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,13 persen. Pada Mei 2010 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah sewa rumah 0,01 persen. 4. S a n d a n g Kelompok sandang pada Mei 2010 mengalami inflasi 1,19 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 118,38 pada April 2010 menjadi 119,79 pada Mei 2010. Subkelompok yang mengalami inflasi pada bulan Mei 2010, yaitu: subkelompok sandang laki-laki 0,21 persen; subkelompok sandang wanita 0,13 persen; subkelompok sandang anak-anak 0,18 persen dan subkelompok barang pribadi dan sandang lain 3,21 persen. Berita Resmi Statistik No. 34/06/Th. XIII, 1 Juni 2010 5 Secara keseluruhan kelompok sandang pada bulan Mei 2010 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,08 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah emas perhiasan 0,08 persen.
5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada Mei 2010 mengalami inflasi 0,11 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 114,33 pada bulan April 2010 menjadi 114,35 pada Mei 2010. Pada bulan Mei 2010 seluruh subkelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi, yaitu: subkelompok jasa kesehatan 0,04 persen; subkelompok obat-obatan 0,02 persen; subkelompok jasa perawatan jasmani 0,07 persen dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,23 persen. Kelompok ini pada Mei 2010 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,01 persen.
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Mei 2010 mengalami inflasi 0,02 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 114,33 pada April 2010 menjadi 114,35 pada Mei 2010. Subkelompok-subkelompok yang mengalami inflasi, yaitu: subkelompok pendidikan 0,02 persen; subkelompok kursus-kursus/pelatihan 0,08 persen; subkelompok rekreasi 0,05 persen dan subkelompok olahraga 0,07 persen. Sedangkan subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan pada bulan ini mengalami deflasi 0,04 persen.
7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Mei 2010 mengalami inflasi 0,02 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 103,71 pada April 2010 menjadi 103,73 pada Mei 2010. Subkelompok yang mengalami inflasi, yaitu: subkelompok komunikasi dan pengiriman 0,06 persen; subkelompok sarana dan penunjang transpor 0,16 persen dan sub kelompok jasa keuangan 0,04 persen. Subkelompok transpor pada bulan Mei 2010 mengalami deflasi 0,01 persen. Kelompok ini pada pada bulan Mei 2010 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah angkutan udara 0,01 persen. . Berita Resmi Statistik No. 34/06/Th. XIII, 1 Juni 2010 6 PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Mei) 2010 sebesar 1,44 persen dan dan laju inflasi year on year (Mei 2010 terhadap Mei 2009) sebesar 4,16 persen. Sedangkan laju inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2008 dan 2009 masing-masing 5,47 persen dan 0,10 persen. Sedangkan laju inflasi year on year untuk Mei 2008 terhadap Mei 2007 dan Mei 2009 terhadap Mei 2008 masing-masing sebesar 10,38 persen dan 6,04 persen.
Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year, Tahun 20082010 Inflasi 2008 2009 2010 (1) (2) (3) (4) 1. Mei 1,41 0,04 0,29 2. (JanuariMei) tahun kalender 5,47 0,10 1,44 3. Mei terhadap Mei (year on year) (tahun n) (tahun n-1) 10,38 6,04 4,16
Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari-Mei) 2008-2010 Jan-Mei Jan-Apr Jan-Mrt Jan Jan-Feb -0.10 0.20 0.50 0.80 1.10 1.40 1.70 2.00 2.30 2.60 2.90 3.20 3.50 3.80 4.10 4.40 4.70 5.00 5.30 5.60 5.90 I n f l a s i
( % ) 2008 2009 2010
Berita Resmi Statistik No. 34/06/Th. XIII, 1 Juni 2010 7 Gambar 4 Perbandingan Inflasi Year On Year, 2008-2010 Mei-Mei Apr-Apr Mrt-Mrt Feb-Feb Jan-Jan 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00 11,00 I n f l a s i
( % ) 2008 thd 2007 2009 thd 2008 2010 thd 2009
Berita Resmi Statistik No. 34/06/Th. XIII, 1 Juni 2010 8 PERBANDINGAN ANTARKOTA
Pada bulan Mei 2010 terjadi inflasi sebesar 0,29 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,71. Dari 66 kota 58 kota mengalami inflasi dan 8 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Maumere 1,51 persen dengan IHK 130,75 dan terendah terjadi di Jambi 0,01 persen dengan IHK 119,33. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Manokwari 1,61 persen dengan IHK 131,87 dan terendah terjadi di Banda Aceh dan Ambon masing-masing 0,07 persen dengan IHK masing-masing 117,36 dan 120,52. Perbandingan Antarkota di Pulau Sumatra Pada bulan Mei 2010 dari kota-kota IHK di wilayah pulau Sumatra yang berjumlah 16 kota, 13 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Padang 0,54 persen dengan IHK 120,59 dan inflasi terendah terjadi di Jambi 0,01 persen dengan IHK 119,33. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Bengkulu 0,39 persen dengan IHK 121,43 persen dan deflasi terendah terjadi di Banda Aceh 0,07 persen dengan IHK 117,36 (lihat Tabel 4).
Tabel 4 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Mei 2010 Kota-kota di Pulau Sumatra dengan Nasional (2007=100)
Mei 2010 K o t a IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3)
Berita Resmi Statistik No. 34/06/Th. XIII, 1 Juni 2010 9 Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada bulan Mei 2010 kota-kota IHK di pulau Jawa yang berjumlah 23 kota, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Probolinggo 0,81 persen dengan IHK 121,78 dan terendah terjadi di Bogor dan Semarang masing-masing 0,02 persen dengan IHK masing-masing 120,62 dan 117,88 (lihat Tabel 5).
Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi Mei 2010 Kota-kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2007=100) Mei 2010 K o t a IHK Inflasi (%) (1) (2) (3)
Berita Resmi Statistik No. 34/06/Th. XIII, 1 Juni 2010 10 Perbandingan Antarkota di Luar Pulau Jawa dan Sumata
Pada bulan Mei 2010 dari kota-kota IHK di wilayah ini yang berjumlah 27 kota, 22 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Maumere 1,51 persen dengan IHK 130,75 dan terendah terjadi di Bima 0,06 persen dengan IHK 126,26. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Manokwari 1,61 persen dengan IHK 131,87 dan terendah terjadi di Ambon 0,07 persen dengan IHK 120,52 (lihat Tabel 6).
Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Mei 2010 Kota-kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatra dengan Nasional (2007=100) Mei 2010 K o t a IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3)
Nasional 118,71 0,29 Berita Resmi Statistik No. 34/06/Th. XIII, 1 Juni 2010 11 INFLASI KOMPONEN INTI MEI 2010 Komponen inti pada bulan Mei 2010 mengalami inflasi sebesar 0,25 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 116,46 pada bulan April 2010 menjadi 116,75 pada bulan Mei 2010, komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 0,15 persen, dan komponen bergejolak 0,57 persen. Inflasi komponen inti, komponen yang harganya diatur pemerintah, dan komponen bergejolak untuk tahun kalender (Januari-Mei) 2010 masing-masing 1,23 persen; 1,09 persen dan 2,76 persen dan inflasi year on year (Mei 2010 terhadap Mei 2009) masing-masing 3,81 persen; 2,50 persen dan 7,29 persen (lihat Tabel 7).
Tabel 7 Laju Inflasi Mei 2010, Inflasi Tahun Kalender 2010 dan Inflasi Year on Year menurut Kelompok Komponen Komponen
IHK Mei 2009
IHK Desember 2009
IHK Mei 2010
Inflasi Mei 2010 Laju Inflasi Tahun Kalender 2010 Laju Inflasi Year on Year (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Umum 113,97 117,03 118,71 0,29 1,44 4,16 Inti 112,46 115,33 116,75 0,25 1,23 3,81 Harga Diatur Pemerintah 111,67 113,23 114,46 0,15 1,09 2,50 Bergejolak 122,58 127,99 131,52 0,57 2,76 7,29
Dari tiga kelompok komponen tersebut masing-masing memberikan sumbangan terhadap inflasi nasional sebagai berikut: komponen inti memberikan sumbangan inflasi 0,15 persen, komponen yang harganya diatur pemerintah 0,03 persen dan komponen bergejolak memberikan sumbangan inflasi 0,11 persen (lihat Tabel 8).
Tabel 8 Dekomposisi Andil Inflasi Nasional Mei 2010 (persen) Komponen Andil Inflasi (%) (1) (2)
U m u m (Headline) 0,29 1 Inti 0,15 2 Yang Harganya Diatur Pemerintah 0,03 3 Bergejolak 0,11