PENDAHULUAN Petani merupakan kelompok kerja terbesar di Indonesia. Meski ada kecenderunan semakin menurun, ankatan kerja yan bekerja di sektor pertanian masi! berjumla! "2 juta oran atau sekitar "0# dari ankatan kerja. $anyak wilaya! kabupaten Indonesia yan menandalkan pertanian, termasuk perkebunan sebaai sumber pen!asilan daera!. %alam perspektif kese!atan dan keselamatan kerja penerapan teknoloi pertanian adala! !ealt! risk. &le! karena itu ketika terjadi sebua! pemili!an sebua! teknoloi, secara implicit akan terjadi peruba!an factor resiko kese!atan. 'eknoloi mencankul kini diantikan denan traktor, !al ini jelas menuba! factor resiko kese!atan dan keselamatan kerja yan di!adapi ole! petani. Penerapan teknoloi baru di pertanian memerlukan adaptasi sekalius keterampilan. %emikian pula denan penunaan pestisida , seperti indikasi !ama, takaran, teknik penyemprotan, dan lain(lain. Ironisnya teknoloi baru ini memiliki potensi ba!aya k!ususnya pada saat kritis pencampuran. )kibatnya, korban berjatu!an tanpa inter*ensi proram pencea!an dampak kese!atan yan seyoianya dilakukan %inas +ese!atan tinkat local maupun tinkat pusat. Perkebunan dapat dianap sebaai satu masyarakat tertutup, se!ina usa!a(usa!a kese!atanpun !arus disesuaikan denan sifat(sifat masyarakat demikian, dalam arti menyelenarakan sendiri dan untuk kebutu!an sendiri. %alam !al ini sesuai pula denan luas la!an pertanian atau perkebunan yan suda! sepatutnya ada usa!a(usa!a meliputi bidan pre*entif dan kuratif, baik menenai peyakit umum, kecelakaan kerja, dan penyakit akibat kerja. ,uda! dapat didua ba!wa pekerja(pekerja pertanian dan perkebunan penyakit(penyakit ole! sanitasi buruk adala! !al yan terpentin. %ari itu kese!atan dan kebersi!an linkunan serta sanatla! perlu. PEMBAHASAN A. Kualitas Kesehatan Kerja Petani +ualitas petani, lansun maupun tidak, ber!ubunan denan indeks perkembanan manusia -IPM. . dalam IPM kese!atan petani !arus dili!at dalam dua aspek. /akni, kese!atan sebaai modal kerja dan aspek penyakit yan ber!ubunan denan pekerjaan, k!ususnya factor risiko akibat penunaan teknoloi baru dan arokimia. $ekerja sebaai petani memerlukan modal awal. ,elain stamina, kondisi fisik !arus mendukun pekerjaan tersebut. ,eoran petani janan sampai sakit(sakitan. +emudian tinkat pendidikan dan kese!atan awal. +ese!atan petani diperlukan utnuk mendukun produkti*itas ,ecara teoretis apabila seseoran bekerja, ada tia *ariable pokok yan salin berinteraksi. /akni, kualitas tenaa kerja, jenis atau beban pekerjaan dan linkunan pekerjaannya. )kibat !ubunan interaktif berbaai factor risiko kese!atan tersebut, apabila tidak memenu!i persyaratan dapat menimbulkan anuan kese!atan yan ber!ubunan denan pekerjaan. 0anuan kese!atan akibat atau ber!ubunan denan pekerjaan dapat bersifat akut dan mendadak, kita kenal sebaai kecelakaan, dapat pula bersifat mena!un.berbaai anuan kese!atan yan ber!ubunan denan pekerjaan misalnya para petani menalami keracunan pestisida dari dari tinkat sedan !ina tinkat tini. Penyakit yan ber!ubinan denan pekerjaan petani yan diderita ole! petani seperti sakit pinan -karena alat cankul yan tidak eronomis., anuan kulit akibat sinar ultra*iolet dan anuan arokimia. Penunaan arokimia k!ususnya pestisida merupaka factor risiko penyakit yan palin serin dibicarakan. +ondisi kese!atan awal petani berpenaru! ter!adap penyakit(penyakit yan ber!ubunan denan pekerjaan. ,eperti, penderita anemia karena kekuranan i1i disebabkan kecacinan di sawa! atau perkebunan maupun kuran pasokan makanan, kemudian dapat diperburuk denan keracunan oranofospat. $eberapa penyakit yan di!ubunkan denan pekerjaan, termasuk penyakit infeksi yan diakibatkan bakteri, *irus, maupun parasit. Misalnya penyakit malaria, selain dianap sebaai penyakit yan merupakan baian dari kapasitas kerja atau modal awal untuk bekerja, jua dapat dianap sebaai penyakit yan ber!ubunan denan pekerjaan. B. Penyakit 2ndemik sebaai Faktor 3esiko 1. Malaria Petani Indonesia umumnya bekerja di daera! endemic malaria , !abitat utama di persawa!an dan perkebunan. Parasit malaria akan menyeran dan berkemban biak dalam butir dara! mera! se!ina seseoran yan terkena malaria akan menderita demam dan anemia sedan !ina berat. )nemia dan kekuranan !emolobin dapat menanu kese!atan tubu! serta stamina petani. ,eseoran yan menderita anemia akan memiliki stamina yan renda!, loyo, cepat lela!, dan tentu saja tidak produktif. 2. Tubekulsis Penyakit yan serin diderita ole! ankatan kerja Indonesia termasuk petani adala! tuberculosis -'$4.. +elompok yan terkena resiko penyakit '$4 adala! olonan ekonomi lema! k!ususnya petani denan kondisi ekonomi lema! tersebut. '$4 diperburuk denan kondisi peruma!an yan buruk, ruma! tanpa *entilasi denan lantai tana! akan menyebabkan kondisi lembab, penap, yan akan memperpanjan masa *iabilitas atau daya ta!an kuman '$4 dalam linkunan. Penderita '$4 akan menalami penurunan pen!asilan 20(30#, kinerja dan produkti*itas renda!, dan akan membebani keluara. 3. Ke!a!in"an #an $i%i Kerja 5ntuk melakukan akti*itas kerja membutu!kan tenaa yan diperole! dari pasokan makanan. 6amun makanan yan diperole! denan susa! paya! dan serinkali tidak mencukupi masi! dierooti ole! berbaai penyakit menular dan kecacinan. Masala! lain yan di!adapi ankatan kerja petani adala! kekuranan i1i. +ekuranan i1i dapat berupa kekuranan kalori untuk tenaa maupun 1at mikronutrien lainnya, akibat dari tinkat peneta!uan yan renda! dan kemiskinan. &. Sanitasi Dasar ,anitasi dasar merupakan sala! satu factor risiko utama timbulnya penyakit(penyakit infeksi baik yan akut seperti kolera, !epatitis ), disentri, Infeksi $akteri 4oli maupun penyakit kronik lainnya. 'idak munkin petani bekerja denan baik kalau sedan menderita malaria kronik atau diare kronik. apalai '$4. 5ntuk meninkatkan produkti*itas, seoran petani !arus senantiasa menikuti penembanan diri. 7alu tidak munkin menikuti pelati!an denan baik kalau tidak se!at. 5ntuk itu diperlukan k!usus kese!atan dan keselamatan kerja petani sebaai modal awal seseoran atau kelompok tani aar bisa bekerja denan baik dan lebi! produktif. '. (aktr )isik Kesehatan Kerja Petani 0abunan konsep kualitas kese!atan tenaa kerja sebaai modal awal untuk bekerja denan resiko ba!aya linkunan pekerjaannya. Petani Indonesia pada umumnya tidak memerlukan transportasi menuju tempat pekerjaannya, namun bai petani perkebunan apalai yan tinal diperkotaan yan memerlukan waktu lama menuju tempat kerjanya maka kualitas dan kapasitas kerjanya akan berkuran. 'erlebi! lai bai petani yan menunakan sepeda motor yan !arus e8posed ter!adap pencemaran udara dan kebisinan jalan raya. 'entu akan menimbulkan beban yan lebi! berat. Menacu pada teori kese!atan kerja maka resiko kese!atan petani yan ditemui di tempat kerjanya adala! sebaai berikut 9 1. Mikroba 9 factor resiko yan memberikan konstribusi ter!adap kejadian penyakit infeksi, parasit, kecacinan, maupun malaria. Penyakit kecacinan dan malaria selain merupakan ancaman kese!atan jua merupakan factor risiko pekerjaan petani karet, perkebunan lada, dan lain(lain. $erbaai factor risiko yan menyertai leptospirosis, iitan serana, dan binatan berbisa. 2. Faktor linkunan kerja fisik 9 sinar ultra*iolet, su!u panas, su!u dinin, cuaca, !ujan, anin, dan lain(lain. 3. 2ronomi 9 kesesuaian alat denan kondisi fisik petani seperti cankul, traktor, dan alat(alat pertanian lainnya. ". $a!an kimia toksik 9 arokimia seperti pupuk, !erbisida, akarisida, dan pestisida. D. As*ek Kesehatan Kerja +an" Berhubun"an Den"an Pen""unaan A"rki,ia )rokimia merupakan sala! satu masala! utama kese!atan petani berkenaan denan pekerjaannya. )rokimia meliputi semua ba!an kimia sintetik yan diunakan untuk kepentinan dan keperluan luas produksi pertanian. $a!an tersebut meliputi !ormone pemacu pertumbu!an, pupuk, pestisida, antibiotika, dan lain(lain. Penaru! atau dampak penunaan arokimia ter!adap kese!atan kerja adala! sebaai berikut 9 'erantun ba!an kimia 'erantun besar kecilnya dosis 4ara aplikasi, baaimana arokimia tersebut diunakan di lapanan. Pestisida diunakan karena daya racunnya -toksisitas. untik membunu! !ama. &le! sebab itu penunaan pestisida dilapanan memeiliki potensi ba!aya kese!atan kerja. %alam melakukan penilaian ter!adap aspek kese!atan kerja denan pestisida, ada dua !al yan !arus diper!atikan 9 a. Tksisitas- si.at #an karakteristik *estisi#a 'iap jenis pestisida memiliki sifat, karakteristik, dan toksisitas yan berbeda. &le! sebab iti !arus dipelajari. %isampin itu, pestisida yan ada di pasaran dalam bentuk kemasan ada tia komponen ba!an kimia yaitu 9 )cti*e Inredient -a.i. ,tabili1er Pewarna, pembau, pelarut, dan lain(lain. Masin(masin ba!an kimia tersebut memiliki potensi ba!aya kese!atan. 6amun, toksisitasnya diper!itunkan ter!adap acti*e inredient. ,edankan ketia ba!an kimia tersebut salin berpotensi membentuk toksisitas baru. %ampak patofisioloi keracunan pestisida terantun jenis dan sifat pestisida tersebut. Misalnya olonan oranoc!lorine dapa menanu funsi susunan syaraf pusat. 0olonan karbamat dan oranofospat menimbulkan anuan susunan syaraf pusat dan perifer melalui ikatan c!olinesterase. b. As*ek Pen""unaan ,emua aspek yan ber!ubunan denan penunaan serta aspek manusia pekerja itu sendiri seperti, pendidikan, keterampilan, perilaku, umur, tini tanaman, pakaian pelindun, dan lain(lain. $eberapa !al yan perlu diper!atikan adala! 9 )lat Pelindun %iri ,atu !al yan serin dilupakan ole! petani pada penunaan pestisida adala! contact poison. &le! karena itu route of entry melalui kulit sanat efektif. )palai kalau ada defect kelainan kulit atau bersama kerinat, penyerapan ole! efektif akan lebi! efektif. Petani umumnya kuran meneta!ui !al ini, mereka umumnya suka menunakan masker dan telanjan dada, ketimban menutupi dirinya denan pakaian pelindun. Fa+tor yan mempenaru!i perilaku pemajanan -be!a*ioral e8posure. )pabila seseoran bekerja menyemprot pestisida dilapanan maka jumla! pestisida yan kontak denan badan akan dipenaru!i ole! 9 'ini tanaman 5mur Penalaman Pendidika dan +eterampilan )ra! dan kecepatan anin ,edankan fase kritis yan !arus diper!atikan adala! 9 Pencampuran Penyemprotan:penunaan Pasca penyemprotan E. Pelaksanaan K3 #i *ertanian #an *erkebunan $erikut terdapat beberapa cara strateis yan menyankut pembanunan kese!atan dan keselamatan kerja petani yan merupakan tuas pemerinta!, apalai yan menandalkan pertanian dan perkebunan sebaai sumber pendapatan asli daera!nya. +omitmen ter!adap kualitas kese!atan petani Pemerinta! !arus meiliki komitmen yan cukup ter!adap permasala!an kese!atan dan keselamatan kerja petani serta penyakit(penyakit yan ber!ubunan denan pekerjaan petani. +omitmen ter!adap masala! kese!atan petani sanat pentin untuk mendukun perekonomian wilaya! maupun reional. +eberpi!akan ter!adap permasala!an petani perlu ditumbu!kan untuk membanun komitmen ini.sebaai conto!nya adala! proram sanitasi dasar untuk ruma! tana penduduk miskin, petani sebaai sektor informal !arus dianap sebaai in*estasi daera! untuk mendukun in*estasi perekonomian. Perencanaan Perencanaan +3 meliputi antara lain 9 ,asaran penerapan +3 !arus jelas Penendalian ter!adap resiko Peraturan, undan(undan dan standar !arus sesuai Penerapan +3 Pelayanan +ese!atan ; keselamatan kerja Penyulu!an tentan kese!atan dan penyakit akibat kerja yan terkait denan pekerjaan petani 5paya kese!atan kerja -5++. memberika penyulu!an seperti baaimana menunakan pestisida secara aman, baaimana menunakan ba!an kimia berba!aya secara benar aar tidak memba!ayakan diri petani dan linkunannya. ,erta upaya pencea!an dan penobatan penyakit yan berkaitan denan pekerjaannya. Masala! kese!atan dan keselamatan kerja petani bukan !anya memper!atikan factor risiko yan ada dalam pekerjaannya, namun jua !arus menjankau tinkat kese!atan sebaai modal awal untuk bekerja. 5ntuk itu proram penyediaan air bersi!, peruma!an se!at jua mendukun tinkat kese!atan dan keseja!teraan petani. Penukuran dan e*aluasi Penukuran dan e*aluasi meliputi pemeriksaan kese!atan petani, utamanya yan terpapar denan arikimia atau pestisida dan memeriksa apaka! terjadi peruba!an anatomi tubu! akibat dari factor eronomic kerja yan tidak diper!atikan. +apasitas penelolaan proram 5ntuk membanun kualitas kese!atan dan produkti*itas petani diperlukan kemampuan atau kapasitas penelolaan proram. +emampuan pemerinta! dalam menelola! tenaa kerja k!ususnya petani perlu melibatkan kemampuan profesionalisme tenaa a!li seperi dokter, perawat, dan petuas kese!atan masyarakat. 5ntuk itu, pelati!a dan pema!aman ter!adap masala! kese!atan sebaai modal awal maupun kese!atan yan berkenaan denan pekerjaan !arus dikelola secara tepat.