Anda di halaman 1dari 11

EVALUASI

Evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian terhadap data yang


dikumpulkan melalui kegiatan asesmen. Sementara itu menurut Calongesi (1995) evaluasi
adalah suatu keputusan tentang nilai erdasarkan hasil pengukuran. Se!alan dengan
pengertian terseut" #ainul dan $asution (2001) menyatakan ah%a evaluasi dapat
dinyatakan seagai suatu proses pengamilan keputusan dengan menggunakan in&ormasi
yang diperoleh melalui pengukuran hasil ela!ar" aik yang menggunakan instrumen tes
maupun non tes.
Se'ara garis esar dapat dikatakan ah%a evaluasi adalah pemerian nilai terhadap
kualitas sesuatu. Selain dari itu" evaluasi !uga dapat dipandang seagai proses meren'anakan"
memperoleh" dan menyediakan in&ormasi yang sangat diperlukan untuk memuat alternati&(
alternati& keputusan. )engan demikian" Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis
untuk menentukan atau memuat keputusan sampai se!auhmana tu!uan(tu!uan penga!aran
telah di'apai oleh sis%a (*ur%anto" 2002).
Crona'h (+arris" 19,5) menyatakan ah%a evaluasi merupakan pemeriksaan yang
sistematis terhadap segala peristi%a yang ter!adi seagai akiat dilaksanakannya suatu
program. Sementara itu -rikunto (200.) mengungkapkan ah%a evaluasi adalah serangkaian
kegiatan yang ditu!ukan untuk mengukur keerhasilan program pendidikan. /ayinapis
(2000) dalam hal ini leih menin!au pengertian evaluasi program dalam konteks tu!uan yaitu
seagai proses menilai sampai se!auhmana tu!uan pendidikan dapat di'apai.
0erdasarkan tu!uannya" terdapat pengertian evaluasi sumati& dan evaluasi &ormati&.
Evaluasi &ormati& dinyatakan seagai upaya untuk memperoleh &eeda'k peraikan program"
sementara itu evaluasi sumati& merupakan upaya menilai man&aat program dan mengamil
keputusan (1ehman" 1990).
Evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses
pemela!aran se'ara sistematis untuk menetapkan apakah ter!adi peruahan terhadap peserta
didik dan se!auh apakah peruahan terseut mempengaruhi kehidupan peserta didik. (dikutip
dari 0loom et.all 1921).
Stu&&leeam et.al 1921 mengatakan ah%a evaluasi adalah proses menggamarkan"
memperoleh dan menya!ikan in&ormasi yang erguna untuk menilai alternati& keputusan.
Evaluasi sendiri memiliki eerapa prinsip dasar yaitu 3
1. Evaluasi ertu!uan memantu pemerintah dalam men'apai tu!uan pemel!aran agi
1
masyrakat.
2. Evaluasi adalah seni" tidak ada evaluasi yang sempurna" meski dilkukan dengan metode
yang ereda.
.. *elaku evaluasi atau evaluator tidak memerikan !a%aan atas suatu pertanyaan tertentu.
Evaluator tidak er%ennag untuk memerikan rekomendasi terhadap keerlangsungan
seuah program. Evaluator hanya memantu memerikan alternati&.
4. *enelitian evaluasi adalah tanggung !a%a tim ukan perorangan.
5. Evaluator tidak terikat pada satu sekolah demikian pula sealiknya.
5. evaluasi adalah proses" !ika diperlukan revisi maka lakukanlah revisi.
2. Evaluasi memerlukan data yang akurat dan 'ukup" hingga perlu pengalaman untuk
pendalaman metode penggalian in&ormasi.
,. Evaluasi akan mntap apaila dilkukan dengan instrumen dan teknik yang apli'ale.
9. Evaluator hendaknya mampu memedakan yang dimaksud dengan evaluasi &ormati&"
evaluasi sumati& dan evaluasi program.
10. Evaluasi memerikan gamaran deskripti& yang !elas mengenai huungan sea akiat"
ukan terpaku pada angka soalan tes.
)engan demikian dapat dimengerti ah%a sesungguhnya evaluasi adalah proses
mengukur dan menilai terhadap suatu o!ek dengan menampilkan huungan sea akiat
diantara &aktor yang mempengaruhi o!ek terseut.
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang ter!adi dalam
proses pemela!aran. *roses pemela!aran memiliki . hal penting yaitu" input" trans&ormasi
dan output. 6nput adalah peserta didik yang telah dinilai kemampuannya dan siap men!alani
proses pemela!aran. trans&ormasi adalah segala unsur yang terkait dengan proses
pemela!aran yaitu 3 guru" media dan ahan el!ar" metode penga!aran" sarana penun!ang dan
sistem administrasi. Sedangkan output adalah 'apaian yang dihasilkan dari proses
pemela!aran.
Evaluasi pendidikan memiliki eerapa &ungsi yaitu 3
1. 7ungsi selekti&
2. 7ungsi diagnostik
.. 7ungsi penempatan
4. 7ungsi keerhasilan
8aksud dari dilakukannya evaluasi adalah 3
1. *eraikan sistem
2
2. *ertanggung!a%aan kepada pemerintah dan masyarakat
.. *enentuan tindak lan!ut pengemangan
*96$S6* *96$S6* E:-1;-S6
1. Keterpaduan
2. evauasi harus dilakukan dengan prinsip keterpaduan antara tu!uan intrusional penga!aran"
materi pemela!aran dan metode peng!aran.
.. Keterliatan peserta didik
4. prinsip ini merupakan suatu hal yang mutlak" karena keterliatan peserta didik dalam
evaluasi ukan alternati&" tapi keutuhan mutlak.
5. Koherensi
5. evaluasi harus erkaitan dengan materi penga!aran yang telah dipela!ari dan sesuai dengan
ranah kemampuan peserta didik yang hendak diukur.
2. *edagogis
,. *erlu adanya tool penilai dari aspek pedagogis untuk melihat peruahan sikap dan perilaku
sehingga pada akhirnya hasil evaluasi mampu men!adi motivator agi diri sis%a.
9. -kuntael
10. +asil evaluasi haruslah men!adi aalat akuntailitas atau ahan pertnggung!a%aan agi
pihak yang erkepentingan seeprti orangtua sis%a" sekolah" dan lainnya.
/EK$6K E:-1;-S6
/eknik evaluasi digolongkan men!adi 2 yaitu teknik tes dan teknik non /es
1. teknik non tes meliputi 3 skala ertingkat" kuesioner"da&tar 'o'ok" %a%an'ara" pengamatan"
ri%ayat hidup.
a. 9ating s'ale atau skala ertingkat menggamarkan suatu nilai dalam entuk angka.
-ngka(angak dierikan se'ara ertingkat dari anggak terendah hingga angkat paling
tinggi. -ngka(angka terseut kemudian dapat dipergunakan untuk melakukan
perandingan terhadap angka yang lain.
. Kuesioner adalah da&tar pertanyaan yang teragi dalam eerapa kategori. )ari segi
yang memerikan !a%aan" kuesioner diagi men!adi kuesioner langsung dan
kuesioner tidak langsung. Kuesioner langsung adalah kuesioner yang di!a%a
langsung oleh orang yang diminta !a%aannya. Sedangkan kuesiioner tidak langsung
di!a%a oleh se'ara tidak langsung oleh orang yang dekat dan mengetahui si
pen!a%a seperti 'ontoh" apaila yang hendak dimintai !a%aan adalah seseorang
yang uta huru& maka dapat diantu oleh anak" tetangga atau anggota keluarganya.
3
)an ila ditin!au dari segi 'ara men!a%a maka kuesioner teragi men!adi kuesioner
tertutup dan kuesioner teruka. Kuesioner tertututp adalah da&tar pertanyaan yang
memiliki dua atau leih !a%aan dan si pen!a%a hanya memerikan tanda silang (<)
atau 'ek (=) pada a%aan yang ia anggap sesuai. Sedangkan kuesioner teruka adalah
da&tar pertanyaan dimana si pen!a%a diperkenankan memerikan !a%aan dan
pendapat nya se'ara terperin'i sesuai dengan apa yang ia ketahui.
'. )a&tar 'o'ok adalah seuah da&tar yang erisikan pernyataan eserta dengan kolom
pilihan !a%aan. Si pen!a%a diminta untuk memerikan tanda silang (<) atau 'ek (=)
pada a%aan yang ia anggap sesuai.
d. >a%an'ara" suatu 'ara yang dilakukan se'ara lisan yang erisikan pertanyaan(
pertanyaan yang sesuai dengan tu!uan in&ormsi yang hendak digali. %a%an'ara diagi
dalam 2 kategori" yaitu pertama" %a%an'ara eas yaitu si pen!a%a (responden)
diperkenankan untuk memerikan !a%aan se'ara eas sesuai dengan yang ia
diketahui tanpa dierikan atasan oleh pe%a%an'ara. Kedua adalah %a%an'ara
terpimpin dimana pe%a%an'ara telah menyusun pertanyaan pertanyaan terleih
dahulu yang ertu!uan untuk menggiring pen!a%a pada in&ormsi(in&ormasi yang
diperlukan sa!a.
e. *engamatan atau oservasi" adalah suatu teknik yang dilakuakn dengan mengamati dan
men'atat se'ara sistematik apa yang tampak dan terlihat seenarnya. *engamatan atau
oservasi terdiri dari . ma'am yaitu ? (1) oservasi partisipan yaitu pengamat terliat
dalam kegiatan kelompok yang diamati. (2) @servasi sistematik" pengamat tidak
terliat dalam kelompok yang diamati. *engamat telah memuat list &aktor &aktor
yang telah diprediksi seagai memerikan pengaruh terhadap sistem yang terdapat
dalam oe!ek pengamatan.
&. 9i%ayat hidup" evaluasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan in&ormasi
mengenai o!ek evaluasi sepan!ang ri%ayat hidup o!ek evaluasi terseut.
2. /eknik tes. )alam evaluasi pendidikan terdapat . ma'am tes yaitu ?
a. tes diagnostik
. tes &ormati&
'. tes sumati&
*9@SE);9 8E1-KS-$-K-$ E:-1;-S6
4
)alam melaksanakan evaluasi pendidikan hendaknya dilakukan se'ara sistematis dan
terstruktur. Seagaimana telah dikemukakan seelumnya ah%a evaluasi pendidikan se'ara
garis esar meliatkan . unsur yaitu input" proses dan out put. -paila prosesdur yang
dilakukan tidak er'ermin pada . unsur terseut maka dikha%atirkan hasil yang digamarkan
oleh hasil evaluasi tidak mampu menggamarkan gamaran yang sesungguhnya ter!adi dalam
proses pemela!aran. 1angkah(langkah dalam melaksanakan kegiatan evaluasi pendidikan
se'ara umum adalah seagai erikut ?
a. peren'anaan (mengapa perlu evaluasi" apa sa!a yang hendak dievaluasi" tu!uan evaluasi"
teknikapa yang hendak dipakai" siapa yang hendak dievaluasi" kapan" dimana" penyusunan
instrument" indikator" data apa sa!a yang hendak digali" ds)
. pengumpulan data ( tes" oservasi" kuesioner" dan seagainya sesuai dengan tu!uan)
'. veri&iksi data (u!i instrument" u!i validitas" u!i reliailitas" ds)
d. pengolahan data ( memaknai data yang terkumpul" kualitati& atau kuantitati&" apakah
hendak di olah dengan statistikatau non statistik" apakah dengan parametrik atau non
parametrik" apakah dengan manual atau dengan so&t%are (misal ? S-S" S*SS )
e. pena&siran data" ( dita&sirkan melalui eragai teknik u!i" diakhiri dengan u!i hipotesis
ditolak atau diterima" !ika ditolak mengapaA Bika diterima mengapaA 0erapa tara&
signi&ikannyaA) interpretasikan data terseut se'ara erkesinamungan dengan tu!uan
evaluasi sehingga akan tampak huungan sea akiat. -paila huungan sea akiat
terseut mun'ul maka akan lahir alternati& yang ditimulkan oleh evaluasi itu.
ASESMENT
6stilah asesmen (assessment) diartikan oleh Stiggins (1994) seagai penilaian proses"
kema!uan" dan hasil ela!ar sis%a (out'omes). Sementara itu asesmen diartikan oleh Kumano
(2001) seagai C /he pro'ess o& Colle'ting data %hi'h sho%s the development o& learningD.
)engan demikian dapat disimpulkan ah%a asesmen merupakan istilah yang tepat untuk
5
penilaian proses ela!ar sis%a. $amun meskipun proses ela!ar sis%a merupakan hal penting
yang dinilai dalam asesmen" &aktor hasil ela!ar !uga tetap tidak dikesampingkan.
Eael (199.? .,,(.90) mengkategorikan asesmen ke dalam kedua kelompok esar
yaitu asesmen tradisional dan asesmen alternati&. -sesmen yang tergolong tradisional adalah
tes enar(salah" tes pilihan ganda" tes melengkapi" dan tes !a%aan teratas. Sementara itu
yang tergolong ke dalam asesmen alternati& (non(tes) adalah essayFuraian" penilaian praktek"
penilaian proyek" kuesioner" inventori" da&tar Cek" penilaian oleh teman seayaFse!a%at"
penilaian diri (sel& assessment)" porto&olio" oservasi" diskusi dan interviu (%a%an'ara).
>iggins (19,4) menyatakan ah%a asesmen merupakan sarana yang se'ara
kronologis memantu guru dalam memonitor sis%a. @leh karena itu" maka *opham (1995)
menyatakan ah%a asesmen sudah seharusnya merupakan agian dari pemela!aran" ukan
merupakan hal yang terpisahkan. 9esni'k (19,5) menyatakan ah%a pada hakikatnya
asesmen menitikeratkan penilaian pada proses ela!ar sis%a. 0erkaitan dengan hal terseut"
8arGano et al. (1994) menyatakan ah%a dalam mengungkap penguasaan konsep sis%a"
asesmen tidak hanya mengungkap konsep yang telah di'apai" akan tetapi !uga tentang proses
perkemangan agaimana suatu konsep terseut diperoleh. )alam hal ini asesmen tidak
hanya dapat menilai hasil dan proses ela!ar sis%a" akan tetapi !uga kema!uan ela!arnya.
-sesmen adalah pengumpulan ukti yang diilakukan se'ara senga!a" sistematis" dan
erkelan!utan serta digunakan untuk menilai kompetensi sis%a.
*roses asesmen men'akup?
H 8emerikan kesempatan kepada sis%a untuk mendemonstrasikan kompetensinya
H 8engumpulkan dan men'atat ukti(ukti demonstrasi kompetensi(kompetensi sis%a
H 8enggunakan ukti(ukti untuk memuat penilaian se'ara menyeluruh demonstrasiF
kiner!a sis%a dalam kompetensi(kompetensi terseut.
-sesmen memerikan umpan alik mengenai kema!uan ela!ar sis%a untuk sis%a"
orang tua" dan guru. -sesmen !uga memantu guru untuk memuat keputusan(keputusan
mengenai keutuhan I keutuhan sis%a" dan pedoman peren'anaan program pemela!aran.
-sesmen harus men!adi agian yang tidak terpisah dari program pemela!aran. Euru perlu
memperhatikan ukti(ukti ela!ar dari kegiatan sehari(hari yang dilakukan para sis%a.
0ukti(ukti ini akan menun!ukkan apa yang sudah diketahui sis%a" dan apa yang masih perlu
mereka ketahui.
6
PENGUKURAN
8enurut Cangelosi (1995) yang dimaksud dengan pengukuran (8easurement)
adalah suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan
in&ormasi yang relevan dengan tu!uan yang telah ditentukan. )alam hal ini guru menaksir
prestasi sis%a dengan mema'a atau mengamati apa sa!a yang dilakukan sis%a" mengamati
kiner!a mereka" mendengar apa yang mereka katakan" dan menggunakan indera mereka
7
seperti melihat" mendengar" menyentuh" men'ium" dan merasakan. 8enurut #ainul dan
$asution (2001) pengukuran memiliki dua karakteristik utama yaitu? 1) penggunaan angka
atau skala tertentu3 2) menurut suatu aturan atau &ormula tertentu.
8easurement (pengukuran) merupakan proses yang mendeskripsikan per&orman'e
sis%a dengan menggunakan suatu skala kuantitati& (system angka) sedemikian rupa sehingga
si&at kualitati& dari per&orman'e sis%a terseut dinyatakan dengan angka(angka (-l%asilah et
al.1995). *ernyataan terseut diperkuat dengan pendapat yang menyatakan ah%a
pengukuran merupakan pemerian angka terhadap suatu atriut atau karakter tertentu yang
dimiliki oleh seseorang" atau suatu oyek tertentu yang menga'u pada aturan dan &ormulasi
yang !elas. -turan atau &ormulasi terseut harus disepakati se'ara umum oleh para ahli
(#ainul J $asution" 2001). )engan demikian" pengukuran dalam idang pendidikan erarti
mengukur atriut atau karakteristik peserta didik tertentu.
)alam hal ini yang diukur ukan peserta didik terseut" akan tetapi karakteristik atau
atriutnya. Senada dengan pendapat terseut" Se'ara leih ringkas" -rikunto dan Baar (2004)
menyatakan pengertian pengukuran (measurement) seagai kegiatan memandingkan suatu
hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga si&atnya men!adi kuantitati&.
8easurement dapat dilakukan dengan 'ara tes atau non(tes. -malia (200.)
mengungkapkan ah%a tes terdiri atas tes tertulis (paper and pen'il test) dan tes lisan.
Sementara itu alat ukur non(tes terdiri atas pengumpulan ker!a sis%a (porto&olio)" hasil karya
sis%a (produk)" penugasan (proyek)" dan kiner!a (per&orman'e).
*engukuran adalah proses pemerian angka2 atau lael kepada unit analisis untuk
merepresentasikan atriut2 konsep. *roses ini seharusnya 'ukup dimengerti orang %alau
misalnya de&inisinya tidak dimengerti. +al ini karena antara lain kita sering kali melakukan
pengukuran.
Persamaan dan perbedaan asesmen dan evaluasi
9ustaman (200.) mengungkapkan ah%a asesmen leih ditekankan pada penilaian
proses. Sementara itu evaluasi leih ditekankan pada hasil ela!ar. -paila dilihat dari
keerpihakannya" menurut Stiggins (199.) asesmen leih erpihak kepada kepentingan
sis%a. Sis%a dalam hal ini menggunakan hasil asesmen untuk mere&leksikan kekuatan"
kelemahan" dan peraikan ela!ar. Sementara itu evaluasi menurut 9ustaman (200.) leih
erpihak kepada kepentingan evaluator.
8
Kulaela%ati (2004) mengungkapkan ah%a terdapat peredaan antara evaluasi
dengan asesmen. Evaluasi (evaluation) merupakan penilaian program pendidikan se'ara
menyeluruh. Evaluasi pendidikan leih ersi&at makro" meluas" dan menyeluruh. Evaluasi
program menelaah komponen(komponen yang saling erkaitan tentang peren'anaan"
pelaksanaan" dan pemantauan. Sementara itu asesmen merupakan penilaian dalam s'ope yang
leih sempit (leih mikro) ila diandingkan dengan evaluasi. Seperti dikemukakan oleh
Kumano (2001) asesmen hanya menyangkut kompetensi sis%a dan peraikan program
pemela!aran.
+arlen (19,2) mengungkapkan peredaan antara asesmen dan evaluasi dalam hal
metode. Evaluasi dinyatakan menggunakan kriteria dan metode yang ervariasi. -sesmen
dalam hal ini hanya merupakan salah satu dari metode yang dipilih untuk evaluasi terseut.
Selain dari itu" suyek untuk asesmen hanya sis%a" sementara itu suyek evaluasi leih luas
dan eragam seperti sis%a" guru" materi" organisasi" dll.
Kulaela%ati (2004) menekankan kemali ah%a s'ope asesmen hanya men'akup
kompetensi lulusan dan peraikan 'ara ela!ar sis%a. Badi huungannya leih pada peserta
didik. 9uang lingkup evaluasi yang leih luas ditun!ukkan dengan 'akupannya yang meliputi
isi atau sustansi" proses pelaksanaan program pendidikan" kompetensi lulusan" pengadaan
dan peningkatan tenaga kependidikan" mana!emen pendidikan" sarana dan prasarana" dan
pemiayaan.
Perbedaan Pengukuran dan Evaluasi
*engukuran dan evaluasi dalam pendidikan erperan dalam seleksi" penempatan"
diagnosa" remedial" umpan alik" memotivasi dan memiming. pengukuran terkait dan
men!adi agian istilah evaluasi. 8eski egitu" terdapat peredaan makna antara mengukur
dan mengevaluasi. 8engukur adalah memandingkan sesuatu dengan satu ukuran tertentu.
)engan demikian pengukuran ersi&at kuantitati&. Sementara itu evaluasi adalah pengamilan
suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran aik(uruk )engan demikian pengamilan
keputusan terseut leih ersi&at kualitati& (-rikunto"200.3 #ainul J $asution" 2001).
Hubungan anara Asesmen! Evaluasi! Pengukuran
9
Kumano (2001) mengungkapkan ah%a meskipun terdapat peredaan
maknaFpengertian" asesmen dan evaluasi memiliki huungan. +uungan antara asesmen dan
evaluasi terseut digamarkan seagai erikut.
Evaluation
Cto evaluate the data %hi'h %as 'olle'ted through
assessmentD
-ssessment
Cthe pro'ess o& 'olle'ting data %hi'h sho%s the
development o& learningD (-ikenhead" Kumano? 2001).
8enurut #ainul J $asution (2001) +uungan antara pengukuran" dan evaluasi
adalah seagai erikut. Evaluasi ela!ar aru dapat dilakukan dengan aik dan enar apaila
menggunakan in&ormasi yang diperoleh melalui pengukuran yang menggunakan tes seagai
alat ukurnya. -kan tetapi tentu sa!a tes hanya merupakan salah satu alat ukur yang dapat
digunakan karena in&ormasi tentang hasil ela!ar terseut dapat pula diperoleh tidak melalui
tes" misalnya menggunakan alat ukur non tes seperti oservasi" skala rating" dan lain(lain.
#ainul dan $asution (2001) menyatakan ah%a guru mengukur eragai
kemampuan sis%a. -paila guru melangkah leih !auh dalam menginterpretasikan skor
seagai hasil pengukuran terseut dengan menggunakan standar tertentu untuk menentukan
nilai atas dasar pertimangan tertentu" maka kegiatan guru terseut telah melangkah leih
!auh men!adi evaluasi.
;ntuk mengungkapkan huungan antara asesmen dan evaluasi" Eael (199.)
mengungkapkan ah%a evaluasi merupakan proses pemerian penilaian terhadap data atau
hasil yang diperoleh melalui asesmen. Sementara itu Kulaela%ati (2004) mengungkapkan
ah%a asesmen merupakan agian dari evaluasi. -paila kita memi'arakan tentang
evaluasi" maka asesmen sudah termasuk di dalamnya.
.
10
11

Anda mungkin juga menyukai