Anda di halaman 1dari 5

Cara Mematikan Blog yang Baik dan Benar

Posted on Januari 23, 2008 by Mihael "D.B." Ellinsworth

“Aku harap baik – baik saja di dunia sana…”

*Apapun itu, ini adalah artikel dengan metode pemahaman yang tinggi. Satir, namanya.”

“Mengingat kematian menjadi suatu kebanggan duniawi di sini.”


~Mihael Ellinsworth

Di negeri Sakura, mungkin bunuh diri bukanlah suatu barang baru. Mengingat
sampai kalangan pemerintahan saja sudah sangat akrab dengan kata – kata seperti
harakiri, seppuku, dan gantung diri. Bahkan, bunuh diri amat menginspirasi bagi
kalangan orang Timur ini. Saat gejolak Perang Dunia kedua berlangsung, Jepang
mendirikan Tokko-tai. Sebuah pasukan khusus yang berisikan pilot – pilot berani
mati, dimana pekerjaannya adalah menabrakkan pesawat berisikan bom berkilo –
kilo langsung menuju Kapal Induk Amerika. Soal Nyawa ? Jangan ditanya. Orang –
orang yang mati edan itu konon dihargai sebagai Divine Heroes, dan dipuja layaknya
dewa.

Dan nampaknya, ide kematian seperti ini amat mengubah kebiasaan orang – orang
di Blogosphere ini. Kematian menjadi biasa, bahkan amat memberi ide bagi
kebanyakan orang.

Mungkin dengan tujuan yang sama, agar kematiannya dikenang orang, agar
kebanyakan orang menaruh simpati padanya. Apapun alasannya, nilai mortalitas di
tempat ini tentunya akan naik secara drastis (Meski orang – orang seperti Matt dan
kru Auttomatic hanya akan menganggap blog mati ini sebagai hiatus. Apapun itu,
mereka sudah menyiapkan cara bagi orang – orang yang putus asa).

Walaupun saya adalah orang yang tidak begitu tertaik dengan tren berbau darah,
namun saya biasanya menyiapkan cara untuk kalian – kalian yang sudah siap
meregang nyawa.

Commentator : “Wah…Deb, lu jahat banget sih !? Orang malah disuruh


mati.”
Ellinsworth : “Lha, makanya jangan kau mengikuti saran ini. Tetaplah
Blogging sebagaimana niatmu pertama kali masuk ke dalam dunia ini.”
Bila kalian siap, marilah menuju kejadian yang sebenarnya bisa terjadi.

Tetapi, sebelumnya, kalian akan diinterogasi dulu.

Q : “Mengapa kalian mau membunuh blog kalian sendiri ?”

Ya, kalau kalian memang iseng saja untuk bereksperimen, baiknya pergi ! Apabila itu
masalahnya, sejak awal kalian tinggal memijit tombol Delete Blog. And it’s Art-less,
then. Suatu ketika mungkin kalian mempunyai alasan yang teramat kuat untuk
menghancurkan rumah kedua kalian. Bisa jadi alasannya terlampau menakutkan
untuk ditulis.

Misalnya anda menulis, lalu banyak orang yang tidak setuju dengan tulisan anda itu.
Banyak pula orang yang tidak senang dengan itu kemudian melempar ejekan
bernada ad-hominem. Tebaran Blacklist dimana – mana, mungkin membuat anda
putus asa.

Atau karena anda mempunyai rumah baru yang lebih menjanjikan. Lebih
berprestise. Domain bekelas real-estate semacam .com ataupun .net.Sehingga
dengan “terpaksa” anda pindah- pindah barang menuju rumah baru. Mungkin
dengan alibi tersebut anda harus “membunuh” blog anda. Memang seharusnya tidak
boleh ada 2 Blog yang “bernama” sama.

Q : “Siapa yang menjadi sebuah inspirasi bagi anda ?”

Ya, tidak sedikit yang menuai jalan kematian seperti ini. Dan ternyata banyak
melibatkan orang besar. Sebutlah mulai dari Bang Wadehel, Hanna, sampai kepada
Blogirang yang baru disemayamkan kemarin hari.

Siapa tahu orang – orang besar diatas membuat anda juga kebelet ingin menghabisi
diri..

Kalau alasan yang saya kemukakan di atas itu benar, seharusnya anda mati tanpa
alasan. Hanya ikut – ikutan semata. Sebaiknya lupakan legal guide ini dan
pulanglah.

Q : “Kalau sudah mati, mau apa ?”

Ya. Kematian disini berbeda dengan kematian yang sebenarnya. Anda tidak akan
dikirim ke dalam Alam Kubur, bahkan tak ada yang mengkafani mayat anda (kalau
anda sial). Bahkan urusan anda tidak akan selesai hanya dengan membunuh blog
anda. Amat kontras dengan apa yang sebelumnya saya katakan, bahwa dengan cara
bunuh diri konvensional, maka anda akan lepas dari segala urusan. Paling sulit kalau
dosa – dosa anda yang kelewat besar itu menjadikan anda sebagai bara api dalam
Neraka Jahanam.

Apakah dengan membunuh blog anda, anda akan senang ? Mungkin tidak.
Ujung – ujungnya malah dihidupkan lagi, atau malah akan dibuat blog baru.
Banyak diantara rekan seperjuangan saya yang mati itu kemudian bereinkarnasi lagi
menjadi blog baru. Berarti niat kematian itu nggak akan sejalan. Anda mungkin akan
dianggap pembohong dan mulut besar lainnya.
Soalnya memang Blogging itu agak adiktif.

—————-

Mematikan Blog itu ada berbagai cara. Yang saya tekankan di sini ada 3 jalan. Dan
mungkin memang terdengar jahat.

1. Hiatus Selamanya

Cara yang paling gampang, seandainya anda memang tidak lagi tertarik dengan
Blogging. Cara yang paling enak daripada anda harus membuat artikel perpisahan,
dikenang orang, kalau ujung – ujungnya anda balik lagi, mungkin sebagian akan
dongkol dan tidak lagi percaya pada anda.

Caranya ? Gampang. Anda tidak harus berbuat apa – apa. Anda tinggal “memasang”
status Offline yang tidak terlihat, dan menunjukkan ciri – ciri apabila anda
menghilang. Anda tidak perlu membuat artikel lain, ataupun menunjukkan ciri – ciri
yang sok bombastis itu. Enaknya, mungkin orang – orang yang benar rindu terhadap
kedatangan anda akan setia menunggu sampai anda kembali.

Namun, salah satu kekurangannya adalah: Anda tidak akan masuk BOTD !
Wah, bagaimana kalau anda beralih kepada poin kedua dan melupakan cara ini ?
Aha, tentunya bagi anda yang benar – benar cinta mati kepada Blog of The Day.

Contoh : Blognya Mas Pramur, Blognya Geddoe (Eh, salah. Dia sedang dalam
rencana pindahan. )

2. A Big, Big Farewell

Tentunya ini cara yang paling enak. Yang akan diingat sebagian penggemar. Yang
akan dikenang oleh seluruh umat Blogosphere. Tetapi ini adalah cara yang paling
ribet dan repot sehingga anda harus kerja ekstra keras untuk mendapatkannya.

a. Membuat Salam Perpisahan

Tergantung anda. Anda dapat membuat kabar buruk kepada seluruh teman anda,
mungkin lewat trackback Maha banyak itu. Atau dengan kata – kata yang
menyedihkan, dan beberapa keyword pengundang komentator ? Silahkan. Yang
pasti, minimal anda harus menembus 20 besar BOTD untuk mendapat perhatian
banyak orang. Eh, tentunya, sekali lagi…Bagi anda yang cinta mati dengan Blog of
The Day. Saya tidak menyarankan bagi yang sumpek dengan kehidupan a’la
selebritis itu.

b. Usahakan semua orang tahu

Itu kalau anda adalah seorang pahlawan yang pernah menciptakan keseimbangan di
dalam belantara WordPress. Kalau bisa, usahanya jangan eksplisit amat. Misalnya
adna mengunjungi Blog orang dengan URL terselip di komentar anda. Atau dengan
trackback yang sudah saya jelaskan sebelumnya. Dengan cara ini, kemungkinan
anda untuk dikenang akan semakin besar.
3. Delete Blog

Ya, WordPress ternyata cukup ‘jahat’ dengan memasang tombol ini. Bagi anda yang
belum mengetahui eksistensinya, silakan menilik bagian Options di bawah kendali
WordPress Admin Panel.

Mungkin anda bisa memasangkan cara terakhir ini dengan cara kedua di atas.
Sebagai bukti bahwa anda tidak main – main ?

Tentunya, anda harus tahu diri sebelumnya, apabila ini adalah cara yang kejam.
Anda tidak boleh berubah pikiran apabila hendak memakai cara ini. Atau anda akan
menyesal kemudian. Ya, cara ini amat tidak disarankan. Kecuali anda tidak mau Blog
anda yang dikerubungi lalat itu memenuhi dunia WordPress.

——–

Ellinsworth’s afterthoughts

Apakah anda puas sekarang ? Sudah membunuh nyawa yang tidak mudah dibangun
itu ?

Setelah anda sampai kepada bagian ini, anda harus berpikir dua kali mengapa ?

Sebelum itu, mari kita jabarkan; Apabila benar, maka hipotesa saya yang berbunyi
“Blogging itu seperti main Game Online” itu harusnya teraplikasikan kedalam
kehidupan blogger. Maksud saya apa ?

Begini, saya dulu pernah kecanduan dengan game sebangsa MMORPG. Hasil yang
didapat dari bermain game seperti ini mungkin adalah kepuasan pribadi bagi anda,
dan tonggakan bersejarah bagi player – player lain. Kalau anda suatu hari nanti,
memutuskan untuk membunuh account anda, maka anda yang akan rugi sendiri.
Tonggakan bersejarah itu tidak akan lagi dilihat orang, dan pada akhirnya, yang
anda dapat hanyalah tagihan internet yang bengkak karena blogwalking.

Hal yang sama juga berlaku bagi anda. Blogger yang hendak mati itu, sebetulnya
harus siap dengan kenyataan yang sama; kerugian. Kecuali anda hanya sekedar
Play Dead dan kemudian kembali lagi (dengan nama lama ataupun baru); selain itu,
apabila anda sungguh – sungguh, hobi anda ini tidak akan lagi bermanfaat. Lebih
parah lagi kalau anda berniat blogging hanya untuk mati beberapa bulan
kemudian. Buat apa dibuat, dong ? Lebih baik main game saja di rumah.

Maka dari itu, saya hendaknya menghimbau; Sebaiknya anda jangan mematikan
blog anda ! Karena bagaimanapun, keberadaan anda, meskipun banyak negatifnya,
tetap menuai kesan positif bagi sebagian orang.

——–

Beforeplan

Meski sebentar lagi saya juga akan mati. Tapi entahlah, pindah rumah, kali. Saya
terbawa oleh Gun dan Difo untuk segera bermigrasi kepada rumah baru. Because
you know guys, BOTD is SUCK. Baiknya saya berganti nama menjadi akhiran .com
atau .net ? Only God knows all plan.

Anda mungkin juga menyukai