Anda di halaman 1dari 21

PENGEMBANGAN PRODUK WISATA

OLEH KELOMPOK SADAR WISATA













LATAR BELAKANG
Undang-Undang RI No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan
Persaingan Destinasi
Makassar sebagai destinasi yang memiliki Sumber Daya Pariwisata
Lama nginap wisatawan yang rendah
Makassar hanya jadi sasaran Business Tourism bukan Leisure Tourism
Makassar hanya rute transit
Pengembangan Pariwisata yang beroreintasi kerakyatan (Community Based Tourism)
melalui Kelompok Sadar Wisata
Branding Image
Masing-masing kecamatan memiliki keunikan Sumber Daya Pariwisata yang dapat
dikembangkan menjadi produk


PENGEMBANGAN DESTINASI


Sistem Pariwisata




Pendekatan 5 A
Atraksi
Aktivitas
Aksesibilitas
Amenitas
Akomodasi





KONSEP PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KOTA MAKASSAR

No. Kecamatan Konsep Pengembangan
1. Kecamatan Ujung Tanah Pusat Wisata Maritim
2. Kecamatan Biringkanaya Pusat Wisata Memancing dan Mangrove
3. Kecamatan Tallo Pusat Desa Wisata dan Sejarah Kerajaan
4. Kecamatan Tamalanrea Pusat wisata Pendidikan
5. Kecamatan Bontoala Pusat Sejarah Penyebaran Islam di Kota
Makassar
6. Kecamatan Rappocini Pusat Wisata Sejarah Perang dan Pusat
Kerajianan Sutra
7. Kecamatan Wajo Pusat Kebudayaan Tionghoa dengan
konsep China Town
8. Kecamatan Panakkukang Pusat Kesenian dan Budaya Makassar
dan Toraja
9. Kecamatan Mamajang Pusat Pembuatan Kue Tradisional dan
Produk Daur Ulang untuk pariwisata
10. Kecamatan Tamalate Pusat Wisata Pantai di Kota Makassar
dan Budaya
11. Kecamatan Makassar Pusat Pembuatan Markisa untuk
pariwisata
12. Kecamatan Ujung Pandang Pusat Wisata Pulau dan Kehidupan
Nelayan
13. Kecamatan Manggala Pusat Rekreasi Danau
14. Kecamatan Mariso Sentra Industri Pendukung Pariwisata


PROGRAM PADA MASING-MASING KECAMATAN

1. Kecamatan Ujung Tanah

a. Menjadikan Kecamatan Ujung Tanah sebagai pusat wisata bahari dan budaya bahari
- Keputusan Walikota dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar
- Membuat survey tentang minat wisatawan local, domestic dan mancanegara terhadap
keinginan untuk melakukan wisata maritim di masing-masing daya tarik wisata
maritim.
- Membangun galeri sejarah untuk memperlihatkan sejarah maritim dari suku Bugis
Makassar dan cara-cara membuat perahu phinisi.
- Menjadikan Barrang Caddi sebagai pusat pembelajaran pembuatan perahu.
- Melakukan kerjasama dengan PT. Pelindo untuk pengembangan wisata di Paotere

b. Memperkuat kualitas produk yang dijadikan untuk souvenir
- Bantuan pengadaan alat-alat produksi yang dibutuhkan bagi kelompok sadar wisata
berdasarkan skala prioritas
- Diversifikasi produk cendramata

c. Menjadikan wisata religi dan wisata kuliner sebagai produk pendukung bagi wisata
bahari.
- Membuat brosur tentang profil mesjid sehingga pengunjung dapat mengetahui
keunikan dari masing-masing tempat ibadah.
- Membuat brosur kuliner yang dapat ditawarkan kepada wisatawan

d. Memberikan bantuan modal untuk pengembangan usaha industri rumah tangga
- Membentuk koperasi pariwisata sehingga
- Memfasilitasi program PNPM Mandiri Pariwisata sehingga kelompok sadar wisata
mampu dalam membuat proposal untuk mendapatkan bantuan.

e. Membenahi sarana-sarana pariwisata yang ada di seluruh daya tarik agar potensi yang
ada menjadi produk daya tarik wisata yang memiliki nilai jual bagi wisatawan.
- Membangun fasilitas kamar mandi dan toilet yang sesuai
- Menyediakan tempat sampah yang layak di setiap daya tarik wisata
- Fasilitas tempat peristirahatan bagi wisatawan di kawasan Paotere
- Menetapkan dan membuat tempat parkir yang sesuai untuk kawasan Paotere dan
daerah kuliner

f. Menata kembali daya tarik yang ada dengan desain yang ramah lingkungan dan dengan
memperhatikan aspek keamanan
- Desain Pelabuhan Paotere sebagai pusat warisan budaya maritim dengan konsep
pelabuhan budaya yang dilengkapi fasilitas rekreasi (open air kuliner) dengan suasana
yang nyaman bagi wisatawan untuk dikunjungi dan menikatmi pemandangan.
- Desain masing-masing pulau untuk dijadikan sebagai daya tarik wisata

g. Membuat materi promosi yang berkualitas serta melakukan teknik promosi yang tepat
guna
- Mengumpulkan data yang tepat sebagai informasi yang layak untuk disajikan
- Memanfaatkan situs-situs jejaring sosial sebagai sara promosi yang efektif
- Memberikan pelatihan kepada kelompok sadar wisata untuk membuat blog
- Membuat lomba-lomba dalam membuat materi promosi kepada masyarakat.

h. Lebih meningkatkan program-program penyuluhan sadar wisata sehingga masyarakat
memahami dampak pariwista bagi ekonomi di Kota Makassar
- Melakukan penyuluhan sadar wisata kepada siswa-siswa SD, SMP dan SMA/SMK.
- Melakukan penyuluhan sadar wisata kepada pelaku pariwisata
- Melakukan penyuluhan sadar wisata bagi masyarakat umum.

i. Membuka akses-akses agar mempermudah bagi wisatawan untuk mengunjungi pulau-
pulau
- Pengadaan perahu bagi masyarakat untuk dikelola oleh kelompok sadar wisata
- Pembangunan dermaga-dermaga di masing-masing pulau yang dijadikan daya tarik
wisata yaitu di Pulau Kodingareng Keke dan Pulau Lajukang
- Penetapan tempat secara permanen untuk pusat informasi dan reservasi transportasi
menuju daya tarik wisata bahari

j. Membentuk lembaga adat yang berbasis pariwisata sehingga lembaga tersebut menjadi
pengawas atas kerusakan potensi pariwisata
- Mengaktifkan galarang sebagai lembaga yang ada di masyarakat sehingga mereka
mampu membuat peraturan sendiri bagi masyarakat untuk membangun pariwisata.

k. Mendirikan sentra penjualan untuk industri rumah tangga yang dijadikan souvenir.
- Menetapkan salah satu lokasi untuk dijadikan pusat penjualan cendramata di
Kecamatan
- Membangun fasilitas show room sehingga seluruh hasil karya dari masyarakat dapat
diperoleh dengan mudah oleh pengunjung.

l. Melakukan usaha-usaha untuk memperbaiki lingkungan guna kelestarian daya tarik
wisata
- Melakukan program implantasi terumbu karang dan membuat program tersebut
sebagai suatu paket wisata yang dapat dikelola oleh kelompok sadar wisata
- Penghijauan di kawasan Pelabuhan Paotere

m. Kampanye terhadap pentingya pariwisata dan pelestarian lingkungan hidup
- Membentuk kelompok-kelompok kampanye pelestarian lingkungan hidup
- Melakukan road show ke tempat-tempat yang strategis untuk kampanye sadar
lingkungan
- Membuat program-program kampanye yang menarik sehingga masyarakat sadar akan
kebersihan dan lingkungan hidup

n. Memberdayakan masyarakat dan memperkuat pengetahuan dan keahlian masyarakat.
- Pelatihan tentang pembuatan produk souvenir
- Pelatihan proses pengolahan bahan makanan
- Pelatihan pengemasan produk bahan makanan
- Pelatihan pengelolaan daya tarik wisata
- Pelatihan pengelolaan keuangan

2. Kecamatan Biringkanaya

a. Mengembangkan pusat wisata memacing
- Mendesain lokasi wisata memancing sehingga memiliki nilai jual
- Mengembangkan lokasi wisata memancing sesuai denah disain
- Membangun fasilitas memancing

b. Mengembangkan desa wisata (Perkampungan Nelayan)
- Membentuk lembaga masyarakat (galarang) untuk memperkuat keberadaan atruan
bagi masyarakat setempat
- Mendirikan pusat penanaman pohon bakau sehingga dapat dijual sebagai wisata
edukasi di hutan bakau
- Membuat jalur perjalanan wisata pada desa wisata sehingga seluruh daa tarik dapat
terhubungkan secara menyeluruh

c. Mengembangkan kuliner tradisional
- Menetapkan kuliner kue tradisional bagi Kota Makassar untuk dijadikan alat promosi
- Memperbaiki tempat-tempat penjualan kue tradisional yang layak sehingga menarik
bagi pengunjung untuk dikunjungi

d. Mengembangkan wisata belanja cakar bagi segmen tertentu.
- Penentuan dan penataan tempat parkir sehingga tidak menimbulkan macet

e. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kebersihan terutama di sekitar daya tarik
memancing, desa nelayan dan hutan bakau
- Penetuan lokasi pembuangan sampah di Desa Nalayan
- Program-program penyuluhan sesering mungkin atas manfaat lingkungan yang
berseih dan higienis
- Program penyuluhan tentang sadar wisata

f. Meningkatkan kualitas produk souvenir dan kue tradsional
- Pelatihan tentang kreativitas dan inovasi produk souvernir
- Pelatihan pembuatan produk souvernir yang berkualitas
- penataan tempat penjualan

g. Meningkatkan kualitas galeri untuk memamerkan hasil-hasil kerajinan di desa wisata
- Menambah galeri penjualan di tempat-tempat yang strategis untuk pemasaran
- Membuat suatu sentra industri yang strategis untuk dijadikan tempat pemasaran
secara totalitas di Kota Makassar

h. Membuat tanda-tanda larangan untuk menjaga kelestarian lingkungan
- Memasang papan wicara yang berisi himbauan untuk tidak membuat sampah
- Memasang papan wicara tentang daya tarik wisata sehingga masyarakat dan
pengunjung memhami pentingnya sejarah, cerita dan nilai dari daya tarik wisata
tersebut. Hal ini akan menumbuhkan rasa ingin memiliki dari masyarakat dan
pengujung
- Memasang papan penunjuk arah sehingga pengunjung dapat mengetahui lokasi mana
yang menarik untuk dikunjungi

i. Membuat lembaga desa untuk menetapkan aturan tentang struktur bangunan serta usaha-
usaha untuk melestarikan citra sebagai desa nelayan
- Membentuk galarang yang selanjutnya memperkuat aturan-aturan yang ada
- Membuat aturan dan penegakan aturan tentang pengrusakan lingkungan di daya tarik
wisata

j. Menyediakan fasilitas-fasilitas untuk memancing bagi masyarakat melalui kelompok
sadar wisata
- Pengadaan alat-alat memancing
- Pengelolaan rumah makan dengan konsep barbeque dari hasil pancingan

k. Melakukan penanaman kembali hutan bakau dan menjadikan kegiatan tersebut sebagai
suatu paket wisata edukasi yang dapat dijual kepada wisatawan.
- Penyediaan bibit mangrove
- Pemberian edukasi tentang penanaman pohon mangrove di daya tarik wisata kepada
pengunjung
- Penanaman hutan bakau

l. Memperbaiki akses jalan sehingga wisatawan dapat dengan mudah menjangkau daerah
tersebut.
- Memperbaiki jalan menuju Desa Untia
- Membuat petunjuk arah menuju Desa Untia dan lokasi pemancingan.

3. Kecamatan Tallo

a. Mengembangan desa wisata di perkampungan Lakkkang
- Pengembangan Daerah Persawahan menjadi atraksi wisata
Pengemasan daerah persawahan untuk kegiatan outdoor bagi wisatawan mulai
dari proses penanaman sampai pada proses penuaian
Pengembangan wisata edukasi bagi anak-anak
Peternakan sapi atau kerbau

- Pengembangan Daya Tarik Seni Budaya
Pengembangan sanggar-sangar seni
Pembuatan tempat-tempat latihan sanggar seni yang sesuai
Penjadwalan tetap untuk latihan bagi sanggar seni sehingga pengunjung dapat
dijadikan atraksi bagi pengunjung
Pembautan tempat pementasan seni untuk dapat dikomesialisasikan
Menjadikan daerah yang memiliki nilai budaya asli Makassar sehingga memiliki
nilai jual

- Pengembangan daya tarik Serajah
Pembuatan museum mini yang dikelola oleh masyarakat
Menggali kembali sejarah keberadaan Desa Lakkang dikaitkan dengan Kerajaan
Tallo
Pembenahan situs sejarah seperti bunker Jepang

- Tambak/Empang
Pengembangan wisata mancing
Pembangunan failtas penunjang

- Penentuan lokasi parkir dan pembangunan area parkir sekitar dermaga di luar Desa
Lakkang untuk wisatawan yang akan masuk ke Desa Lakkang

b. Pengembangan wisata tirta dan kegiatan wisata lainnya yang dapat menarik bagi
pengunjung
- Sepanjang Sungai Tallo
Wisata tirta yang sesuai dengan karakter wilayah.
Pengembangan Restoran Terapung yang dapat dijual kepada pelaku
pariwisata/industri seperti Biro Perjalanan Wisata
Pembuatan tempat-tempat peristirahatan seperti gazebo untuk kegiatan rekreasi
keluarga pada titik-titik yang sesuai di pinggiran sungai dekat dengan penduduk

c. Pengembangan pusat budaya kerajaan Tallo
- Memanfaatkan baruga yang ada di dalam lokasi makam sebagai pusat informasi
- Merenovasi baruga sehingga dapat dibuat sebagai suatu museum mini
- Memperbanyak koleksi budaya Kerajaan Tallo untuk dapat dipajang di lokasi
tersebut.

d. Pengemasan produk wisata dengan memadukan antara desa wisata, wisata tirta dan
wisata budaya kerajaan Tallo
- Travel Pattern
Pembuatan Travel Pattern yaitu pola perjalanan yang bisa dilakukan oleh
wisatawan mulai masuk ke Desa Lakkang sampai ke luar kembali dari Desa
Lakkang.
Kombinasi daya tarik wisata yang berada sekitar Desa Lakkang yaitu Makam
Raja-Raja Tallo dan Pelabuhan Tradisional Potere.
Pengembangan jalur untuk lintas alam atau jalur bersepeda.
Pembangunan toilet umum pada titik-titik yang strategis

e. Peningkatan kesadaran masyarakat akan sadar wisata di masing-masing daya tarik wisata
- Melakukan penyuluhan tentang sadar wisata dan sapta pesona kepada siswa
- Melakukan penyuluhan tentang sadar wisata dan sapta pesona kepada masyarakat
umum

f. Pengembangan kegiatan-kegiatan pariwisata di masing-masing daya tarik wisata
- Membuat kegiatan-kegiatan yang bisa melibatkan wisatawan tertutama yang
berhubungan dengan kebiasaan unik masyarakat

g. Memaksimalkan penggunaan sarana pariwisata di masing-masing daya tarik wisata
- Melakukan kampanye-kampanye kepada masyarakat untuk menjaga sarana dan
prasaran pariwisata

h. Penetapan lembaga adat untuk dapat melindungi keberadaan daya tarik wisata alam dan
desa wisata
- Membentuk galarang sebagai lembaga adat yang dapat membuat aturan di daya tarik
sehingga masyarakat dapat secara bersama-sama menjaga daya tarik yang ada.

i. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam mencipatakan cendramata yang berkualitas.
- Pemanfaatan Daun Nipa dan Pohon Bambu menjadi produk untuk souvernir yang
sesuai dengan pasar
- Pengembangan resep-resep kue tradisional sehingga bisa dijadikan makanan untuk
dijasikan souvenir
- Pengolahan asam jawa menjadi makanan kecil
- Pengembangan industri-industri rumah tangga
- Pembangunan dan pemanfaat galeri yang seusai
- Pelatihan-pelatihan bagi masyarakat seperti pelatihan pengolahan daun nipa,
pengolahan pohon bamboo, pengolahan kue-kue tradisional, pengolahan makanan
untuk konsumsi wisatawan serta pelatihan pengembangan dan pengelolaan usaha.
- Pemberian modal awal bagi masyarakat untuk melakukan produksi souvenir
- Galeri penjualan souvenir dan makanan di sekitar makam

j. Pelestarian nilai-nilai budaya yang ada
- Buku panduan di Makam Raja-Raja Tallo
- Membentuk kelompok-kelompok budaya

k. Pelestarian keberadaan desa wisata dengan mempertahankan stuktur bangunan yang
tradisional dan menciptakan desa tradisional
- Memperkuat lembaga adat agar nilai-nilai tradisional lebih dimunculkan di desa
wisata sehingga hal ini menjadi daya tarik yang tinggi bagi pengunjung

l. Pengembangan program-program pariwisata yang berlanjut dengan konsep pariwisata
berbasis masyarakat
- Membuat program-program yang berkelanjutan
- Membuat rencana induk pengembangan daya tarik wisata

4. Kecamatan Tamalanrea

a. Pengembangan pusat pembelajaran dan pentas seni sepak raga dan tabu gendang di Kota
Makassar
- Membangun fasilitas latihan yang sesuai
- Membuat tempat pementasan yang reguler dan sebagai pusat pagelaran
- Penambahan alat-alat musik dan kostum
- Membuat acara-acara rutin seperti perlombaan

b. Pengembangan wisata alam hutan mangrove yang dipadukan dengan Kecamatan
Biringkanaya
- Pengadaan bibit mangrove
- Pengajaran pembibitan kepada pengunjung
- Melakukan penanaman sebagai suatu ativitas pariwisata

c. Pengembangan pusat industri dan kerajian di Kota Makassar
- Bantuan modal untuk pengembangan
- Pengadaan alat-alat produksi di industri dan kerajinan yang diusulkan
- Pelatihan peningkatan kualitas dan inovasi produk kerajinan

d. Pengembangan paket wisata pendidikan dan religi di Kota Makassar
- Kerjasama dengan UNHAS menggalakkan aktivitas wisata di lokasi kampus
- Mempromosikan studi banding
- Kerjasama dengan IMMIM agar pengujung dari luar dapat melihat langsugn
proses pembelajaran agama Islam di pesantren.
- Pelatihan keahlian pemanduan bagi mahasiswa dan santri

e. Peningkatan kesadaran masyarakat dan usaha-usaha dalam mengatasi masalah kebersihan
- Melakukan kampanye-kampanye kebersihan di sekolah-sekolah, kampus dan
kantor-kantor

f. Peningkatan kesadaran akan pentingnya kegiatan pariwisata melalui penyuluhan sadar
wisata
- Penyuluhan tentang sadar wisata dan sapta pesona bagi siswa dan mahasiswa
- Penyuluhan tentang sadar wisata dan sapta pesona bagi usaha rumah-rumah
makan skala kecil di sekitar kampus
- Penyuluhan tentang sadar wisata dan sapta pesona bagi masyarakat umum.

g. Peningkatan kegiatan pemasaran
- Pembuatan bahan promosi yang tepat untuk wisata pendidikan

h. Pembentukan koperasi pariwisata
- Membentuk koperasi pariwisata untuk simpan pinjam sehingga dapat membantu
permodalan bagi usaha-usaha kecil bidang pariwisata.

i. Peningkatan kapabiltas dari daya tarik wisata
- Pelatihan pengelola daya tarik wisata
- Diversifikasi aktivitas pariwisata di daya tarik wisata

j. Penggalakkan program-program untuk regenerasi seni budaya
- Membentuk sangar-sangar seni budaya di sekolah-sekolah
- Membuat lomba-lomba seni budaya

k. Peningkatan usaha-usaha untuk melestarikan lingkungan
- Menyediakan tempat-tempat sampah yang standar

l. Peningkatan usaha-usaha untuk menghasilkan kreasi seni budaya
- Memfasilitasi para seniman untuk berkreasi dalam membuat tarian-tarian baru

5. Kecamatan Bontoala

a. Memanfaatkan lahan yang ada untuk pusat studi penyebaran agama Islam di Makassar
- Membangun pusat studi penyebaran agama Islam di Kota Makassar
- Membangun museum mini untuk penyebaran agama Islam

b. Meningkatkan pengelolaan daya tarik wisata
- Pelatihan Pengelolaan Daya Tarik Wisata

c. Memperkuat silaturahmi dari masyarakat yang konflik
- Penyelesain konflik dan pencitraan destinasi
- Ceramah agama dan kegiatan bakti sosial

d. Memfokuskan pengembangan daya tarik wisata pada Makam Lajangiru
- Memperbaiki pagar makam
- Merenovasi kuburan-kuburan
- Menghimbau keluarga untuk tidak membangun dengan gaya modern sehingga
akan merusak nilai sejarah

e. Melakukan promosi tentang daya tarik wisata
- Membuat buku saku sejarah penyiar agama Islam di Kota Makassar
- Memperkenalkan keberadaan Makam Lajangiru kepada masyarakat luas.
- Membuat halaman pada website/blog khusus tentang pusat pengembangan sejarah
Islam di Kota Makassar

f. Meningkatkan kapabilitas daya tarik wisata yang ada
- Membangun fasilitas pendukung yang memadai di daya tarik wisata seperti toilet
dan pusat informasi

6. Kecamatan Rappocini

a. Mengembangkan pusat sejarah Makassar War Memorial di Monumen Emmy Saelan
- Merevitalisasi Monumen Emmy Saelen menjadi pusat sejarah perang atau di
negara-nerara lain disebut dengan War Memorial
- Mendesain kembali wilayah Monumen Emmy Saelan menjadi daya tarik wisata
yang menarik
- Melengkapi seluruh informasi tentang sejarah perang yang terjadi di Sulawesi
Selatan dan Makassar pada khususnya
- Membuat diorama-diorama perang bnerdasarkan sejarah
- Menjadikan lokasi monumen Emmy Saelan sebagai tempat pementasan kegiatan-
kegiatan seni budaya yang dapat dijual kepada wisatawan.

b. Mengembangkan pusat kerajinan
- Membuat pusat penjualan kerajinan di Monumen Emmy Saelan sebagai salah satu
daya tarik

c. Mengembangkan pusat pembelajaran dan pementasan seni Tanjidor dan tarian gandrang
bulo di Kota Makassar
- Menentukan lokasi sebagai pusat latihan Tanjidor
- Membuka kesempatan bagi para pelajar dan mahasiswa untuk bisa mempelajari
seni musik Tanjidor

d. Mengembangkan produksi minuman sari markisa yang berkualitas
- Membantu dalam modal untuk pengembangan usaha
- Membantu dalam peningkatan alat-alat produksi

e. Mengembangkan pusat pembelajaran agama Islam sebagai wisata religi dan edukasi
- Membuka peluang bagi pengunjung untuk bisa belajar dan melihat kegiatan di
pesantren

f. Peningkatan sarana dan fasilitas di daya tarik wisata
- Membangun toilet yang standar di daya tarik wisata

g. Peningkatan kesadaran masyarakat akan kebersihan dan sadar wisata
- Penyuluhan tentang kebersihan dan sadar wisata bagi siswa dan mahasiswa
- Penyuluhan sadar wisata bagi masyarakat umum
- Penyuluhan sadar wisata bagi pelaku bisnis pariwisata

h. Peningkatan aktivitas pemasaran melalui suatu sentra produksi dan sentra penjualan
cendramata di Kota Makassar
- Membangun sentra industri bagi kerajinan cendramata

i. Peningkatan kualits produk cendramata untuk kebutuhan pariwisata
- Pelatihan kreativitas produk cendramata
- Pelatihan pengemasan produk cendramata

j. Membuat daya tarik wisata yang bekualitas
- Pelatihan pengelolaan daya tarik wisata
- Pelatihan kreativitas untuk aktivitas wisata bagi masyarakat
- Pelatihan pemasaran bagi pengelola daya tarik wisata

k. Melakukan sosialisasi terhadap generasi muda tentang kesenian daerah
- Pelatihan/Penyuluhan tentang peran generasi muda dalam meningkatkan seni
daerah
- Lomba-Loba karya tulis
- Lomba-lomba pembuatan blog

7. Kecamatan Wajo

a. Mengemas dengan baik Kecamatan Wajo sebagai China Town di Kota Makassar
- Menetapkan lokasi untuk China Town
- Membuat pasar seni untuk malam hari
- Membuat suasana menjadi China Town seperti di negar-negara lain.

b. Mengembangkan pusat belanja grosir di kota Makassar
- Menjadikan Pasar Butung sebagai pusat wisata belanja grosir di Makassar
- Membangun suasana pasar yang nyaman dengan fasilitas yang baik untuk
pengunjung

c. Mengembangkan pasar tradisional sebagai daya tarik wisata
- Membangun dan menata Pasar Pecinan Bacan

d. Mengembangkan pusat wisata religi untuk agama Budha
- Mengemas dengan baik paket wisata religi di beberapa klenten khususnya Xian
Ma

e. Mengembangkan atraksi pembuatan kerajinan emas di Kota Makassar
- Melakukan pendekatan dengan para pengrajin agar kegiatan mereka dapat
dijadikan suatu daya tarik wisata bagi pengunjung
f. Menentukan titik lokasi tempat parkir untuk kawasan Jl. Sulawesi.
- Membangun satu tempat parkir khusus di Jl. Sulawesi

g. Meningkatkan kebersihan di daya tarik wisata
- Melakukan kampanye-kampanye kebersihan bagi masyarakat terutama
pengendara kendaraan serta pelaku industri pariwisata
h. Membuat pos-pos polisi untuk pariwisata
- Memperkuat keamanan sekitar daya tarik wisata dengan memperbanyak pos-pos
polisi pariwisata

i. Pengendalian pengemis di daya tarik wisata
- Melakukan penertiban pengemis di daya tarik wisata.

j. meningkatkan kesadaaran masyarakat akan sadar wisata
- Penyuluhan sadar wisata dan sapta pesona bagi siswa
- Penyuluhan sadar wisata dan sapta pesona bagi pelaku pariwisata
- Penyuluhan sadar wisata bagi masyarakat umum

k. Pemberian program untuk memberikan keterampilan bagi para pengemis
- Pelatihan keterampilan tepat guna bagi pengemis untuk bisa produktif.

8. Kecamatan Panakkukang


a. Mengembangkan seni dan budaya sebagai daya tarik wisata utama di Kota Makassar
- Pembuatan gedung kesenian/pertunjukan
- Pembinaan sanggar seni
- Pendidikan kesenian

b. Mengembangkan makam-makam untuk wisata ziarah
- Membuat travel pattern untuk wisata ziarah makam-makam
- Membuat buku sejarah tentan tokoh-tokoh

c. Mengembangkan kerajinan sebagai sarana utuk belajar bagi wisatawan
- Bantuan modal kepada industry-industri kecil melaui koperasi pariwisata ataupun
dana-dana PNMPM Mandiri

d. Membuka kelompok-kelompok pengembangan seni dan budaya bagi generasi muda
- Membuka kelompok seni di sekolah-sekolah
- Melakukan lomba-lomba seni

e. Membangun pusat seni budaya dengan gaya tradisional seperti tempat peristirahatan
Raja-Raja Gowa

f. Membuat program-program seni budaya untuk kebutuhan wisatawan

- Merangsang kreativitas seniman untuk membuat seni tari yang memiliki nilai jual
bagi wisatawan sesuai dengan adat istiadat dan sejarah
- Memfasilitasi kreativitas para seniman untuk mengembangkan seni berdasarkan
nilai dan sejarah yang tumbuh di masyarakat

g. Membuat seni budaya tradisional Makassar dan Toraja sebagai suatu paket yang dapat
dijual bagi wisatawan
- Membuat kegiatan rutin yang dapat dipentaskan
- Membuat jadwal pementasan yang rutin
- Menjual pementasan kepada pelaku pariwisata seperti hotel dan biro perjalanan
wisata
h. Melakukan program-program penyuluhan
- Penyuluhan sadar wisata dan sapta pesona di sekolah-sekolah.
- Penyuluhan sadar wisata dan sapta pesona kepada masyarakat.
i. Memberikan bantuan pengadaan sarana dan peralatan untuk bisa berkembang
- Pengadaan alat-alat musik bagi sanggar seni yang mau berkembang
- Pemeliharaan alat-alat musik
j. Melakukan kampanye-kampanye kebersihan
- Kampanye kebersihan bagi masyarakat


9. Kecamatan Mamajang

a. Pengembangan industri kue tradisional dan kuliner khas Pallubasa
- Mengemas dengan baik kuse tradisional sehingga memiliki nilai jual yang tinggi
- Menetapkan lokasi kuliner khas pallubasa di Kecamatan Mamajang sebagai
kuliner unggulan

b. Pengembangan produk kaos menjadi wisata belanja kaos khas di Makassar
- Menjadikan lokasi produksi kaos sebagai pusat belanja kaos khas di Makassar
- Membuat standarisasi kualitas yang sebaiknya sama dengan kualitas kaos di
destinasi lain.
- Pemberian bantuan peralatan agar produksi berkembang

c. Pengembangan sentra industri bagi Kota Makassar untuk kuliner kue, kaos, dan kuliner
tradisional
- Penentuan tempat penjualan yang tepat untuk memasarkan produk cendramata
- Membuat materi promosi yang baik agar produk cendramata dapat dikenal oleh
masyarakat luas dan pengunjung pada khususnya.

d. Pembentukan koperasi pariwisata untuk simpan pinjam
- Membantuk koperasi pariwiasta untuk membantu permodalan bagi usaha-usaha
produksi cendramata

e. Memperkuat kualitas produk sehingga bersaing dengan produk lainnya
- Memberikan pelatihan untuk kreativitas produk

f. Pengusulan hak cipta bagi produk-produk yang dikembangkan oleh masyarakat
- Membuat hak paten dari produk-produk yang ada

g. Meningkatkan pengelolaan dan manajemen
- Memberikan pelatihan pengelolaan keuangan
- Memberikan pelatihan manajemen dan pemasaran produk

10. Kecamatan Tamalate

a. Mengembangkan pantai yang ada sebagai pusat daya tarik wisata pantai di Kota
Makassar
- Menetapkan Pantai Tanjung Bayang dan Pantai Barombong sebagai pusat wisata
pantai di Kota Makassar
- Melakukan diversifikasi aktivitas-aktivitas wisata yang dapat menarik bagi
pengunjung
- Membuat salah satu pantai menjadi restoran terbuka untuk menjual makanan laut
(sperti konsep jimbaran)

b. Mengembangkan wisata budaya (sejarah) sebagai pendukung destinasi
- Menetapkan Rumah Adat Barang Lompo dan Situs Perjanjian Bongaya sebagai
wisata budaya di Kecamatan Tamalate
- Membuka akses jalan masuk ke Situs Perjanjian Bonaya
- Membuat monumen Perjanjian Bungaya

c. Memadukan daya tarik theme park dengan daya tarik alam sebagasi suatu kemasan
perjalanan di destinasi
- Membuat travel pattern yang menarik untuk ditawarkan kepada wisatawatan

d. Mengembangkan pusat olahraga rekreasi di Kota Makassar
- Membuat Danau Tanjung Bunga sebagai pusat olahraga rekreasi
- Membuat paving block keliling danau untuk olahraga rekreasi seperi jogging dan
pusat-pusat senam kebugaran
- Melakukan penanaman pohon sepanjang paving block dan menjadikan jalur hijau
sekeliling danau.
- Mengadakan fasilitas rekreasi di atas danau seperti perahu bebek atau restoran
terapung.

e. Penataan zoanasi yang sesuai dengan daya tarik wisata
- Menata kembali daya tarik wisata khususnya Pantai Tanjung Bayang sehingga
area utama tidak terganggu oleh kegiatan lain

f. Peningkatan kebersihan di daya tarik wisata
- Melakukan kampanye-kampanye kebersihan di daya tarik wisata

g. Pendekatan dengan tokoh masyarakat dan ahli sejarah tentang keberadaan sejarah
- Membangun persipsi yang positif terhadap keberadaan situs perjanjiang bungaya

h. Meninjau kembali desain tata kota di daerah pantai dan di beberapa daya tarik wisata
- Melakukan pendekatan dengan pemerintah dan pengelola GMTDC tentang
kejelasan isu reklamasi dan relokasi di daerah pantai

i. Mengantisipasi kemanan dan keselamatan di daya tarik wisata
- Membentuk lembaga swadaya masyarakat untuk keamanan dan penyelematan di
daya tarik wisata khususnya pantai
- Membuat hotline pengaduan keamanan pariwisata

j. Peningkatan kualitas pengelola daya tarik wisata
- Pelatihan pengelola daya tarik wisata
- Pelatihan mutu pelayanan bagi akomodasi non bintang
- Pelatihan pengolahan makanan bagi pengelola penginapan
- Pelatihan pengelolaan penginapan

k. Penerbitan buku panduan khusus untuk wisata pantai di Kota Makassar
- Melakukan identifikasi kembali atraksi wisata yang dapat ditawarkan kepada
wisatawan
- Membuat sajian informasi yang menarik tentang wisata pantai di Kota Makassar
l. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang sadar wisata dan sapta pesona.
- Penyuluhan tentang sadar wisata dan sapta pesona.


11. Kecamatan Makassar

a. Mengembangkan industri rumah tangga sebagai daya tarik wisata
- Mengemas kegiatan industri rumah tangga (talang kue dan pembuatan lilin)
sebagai pembelajaran bagi wisatwan terhadap produk yang dihasilkan

b. Mengemas industri rumah tangga sebagai produk yang memiliki nilai jual
- Membuat kemasan yang menarik khususnya lilin

c. Perlu untuk mengindentifiasi dengan baik potensi lain yang dapat dikembangkan sebagai
daya tarik wisata
- Identifikasi kembali daya tarik wisata yang potensial
- Membuat database daya tarik wisata

d. Memperkuat modal pengrajin agar mampu berproduksi dengan baik
- Membantu permodalan agar produksi berkembang
- Membuat koperasi pariwisata untuk modal simpan pinjam
e. Membangun sentra industri untuk membantu proses pemasaran
- Menjual hasil produksi pada sentra industri yang ada di Makassar
f. Memperkuat kualitas industri rumah tangga agar memiliki daya saing dengan produk lain
- Memberikan pelatiahan kreativitas terhadap produk yang dihasilkan khusunya
pembuatan lilin.
- Memberikan pelatihan-pelatihan pengemasan produk dan pemasaran.

12. Kecamatan Ujung Pandang

a. Mengembangkan pusat wisata pulau dan pemukinan nelayan di Kota Makassar
- Menetapkan Pulau Lae-Lae sebagai wisata pulau untuk daerah perkotaan
- Meningkatkan akses menuju pulau dengan cara memberi bantuan perahu sebagai
transportasi untuk dikelola langsung oleh kelompok sadar wisata di daya tarik
wisata.
b. Melakukan diversifikasi aktivitas wisata sihingga menarik bagi wisatawan mancara
negara
- Programnya adalah membuat implantasi terumbu karang sebagai paket wisata
dengan mengajari wisatawan tentang cara implantasi terumbu karang dan
memberikan kesempatan untuk menuliskan nama mereka di plat dasar terumbu
karang itu, mendapat laporan perkembangannya serta mendapatkan sertifikat. Hal
ini seperti yang dilakukan di beberapa destinasi di Indonesia seperti di Bali pada
khususnya.
- Pengadaan alat-alat snorkeling untuk mendukung aktivitas wisata
c. Mengembangkan wisata budaya
- Membuka jalur bunker/terowongan untuk dijadikan daya tarik wisata.
- Memperkuat keberadaan sanggar seni di Pulau Lae-Lae dengan memberikan
bantuan peralatan seni dan pakaian seragam.
- Pengelolaan sanggar seni yang professional
- Pada makam Datu Museng:
perlu adanya petugas yang rutin untuk membersihkan makam ini.
Perbaikan pagar/pintu makam
Bangunan makam yang tidak terlihat, agar kiranya bisa dibangun
tembok/dindingnya agar lebih tinggi lagi sehingga orang tidak kesulitan
untuk mencari letak makam ini.
Warung yang berada di samping kiri-kanan perlu dibenahi letaknya.
d. Penataan kembali daya tarik sehingga menarik untuk dikunjungi
- Penataan Makam Datu Museng agar lebih menarik disesuaikan dengan arsitektur
yang sesuai pada jamannya.

e. Meningkatkan fasilitas yang dibutuhkan di masing-masing daya tarik wisata
- Membangun fasilitas kamar mandi dan toilet standar bagi wisatawan di daya tarik
wisata (Pulau Lae-Lae)

f. Memperkuat daya tarik wisata ziarah sebagai produk wisata agar lebih menarik untuk
dikunjungi
- Membuat buku tentang Datu Museng dalam beberapa versi
- Arsitektur makam dibuat sesuai dengan masa saat itu.

g. Meningkatkan kualitas produk cendramata sehinga memiliki nilaijualyang tinggi bagi
wisatawan lokal dan manca negara.
- Pelatihan kreativitas oroduk cendramata
- Penguatan modal usaha bagi pengrajin

h. Memperkuat SDM Pengelola Daya Tarik Wisata
- Pelatihan Pengelolaan Daya Tarik Wisata
- Pelatihan Pengelolaan Keuangan dan Manajemen

i. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pariwisata dan sapta pesona
- Penyuluhan sadar wisata dan sapta pesona di sekolah
- Penyuluhan sadar wisata dan sapta pesona bagi masyarakat umum
- Melakukan pembersihan pantai secara regular serta menertibkan bangunan-
bangunan liar yang merusak pemandangan.


13. Kecamatan Manggala
a. Mengembangkan wisata danau dan wisata tirta sesuai dengan konsep yang tepat
- Melakukan pendekatan dengan pihak PDAM untuk pemanfaatan danau buatan
sebagai daya tarik wisata
- Membuat rute berperahu sambil menikmati pemandangan di pesisir sungai
- Mengembangkan wisata mancing pada kedua danau yang ada.
- Pengadaan perahu, sehingga di danau ini bisa diadakan aktivitas berperahu
- Pengadaan fasilitas seperti, area-area/spot pemancing, gazebo ataupun tempat
berteduh bagi pengunjung, area tempat pembakaran ikan, dermaga kecil untuk
perahu.
- Pembuatan kuku/tempat pemancingan di pinggiran danau, semacam semenisasi
yang rendah disekeliling danau.
- Penyediaan lahan parkir
- Penanaman pohon, sehingga area danau terlihat asri dan hijau
- Pemugaran di sekeliling danau.
- Mengadakan lomba-lomba berperahu sebagai daya tarik
b. Mengemas alur perjalanan yang dapat ditawarkan kepada pengguna dan wisatwan
- Membuat travel pattern yang memadukan wisata theme park (Bugis Waterpark)
- Membuat pentas kesenian daerah pada pintu masuk dan membuat jadwal pementasan
sehingga pengunjung dapat mengetahui pementasan seni di Bugis Waterpark.
c. Mengembangkan wisata ziarah
- Memperbaiki kondisi makam sehingga menarik untuk dikunjungi
- Membuat buku saku tentang sejarah Lomoka Ri Antang

d. Mengembangkan pusat kerajinan perak
- Menetapkan lokasi kerajinan perak sehingga pengunjung dapat melihat secara
langsung pengrajin membuat kerajinan perak

e. Revitalisasi daya tarik wisata yang sudah ada sesuai dengan desain yang sesuai
- Membuat desain Danau Balang Tojong sebagai tempat pemancingan dan rekreasi
keluarga
- Membuat gazebo-gazebo di tengah danau sehingga dapat digunakan untuk
rekreasi atau peristirahatan bagi keluarga

f. Peningkatan kualitas SDM pengelola daya tarik wisata
- Pelatihan Pengelolaan Daya Tarik Wisata
- Pelatihan kualitas pelayanan di daya tarik wisata
g. Menyesuaikan desain daya tarik dengan master plan pengembangan kota
- Membuat desain rencana induk pengembangan daya tarik wisata sesaui dengan
master plan pengembangan kota.

h. Meningkatan nilai produk dan kualitas produk kerajinan
- Memberikan pelatihan kreativitas produk cendramata

14. Kecamatan Mariso

a. Mengembangkan laguna sebagai pusat kuliner dan pusat industri kerajinan sekaligus
sentra produksi
- Menetapkan konsep pengembangan Panta Laguna sebagai pusat kuliner dan pusat
kerajinan/Sentra Produksi
- Revitalisasi laguna sebagai pasar seni yang meliputi pusat kuliner dan pusat
industri kerajinan
- Membuat desain pengembangan kawasan
- Pusat jajanan untuk kuliner tradisional
- Pusat para pengrajin melakukan domstrasi kerajinan atau produk yang dihasilkan
- Pusat show room hasil-hasil kerajinan

b. Mengembangkan pusat kuliner masakan tradisonal
- Menetapkan Coto Gagak dan Aroma Luwu sebagai pusat kuliner makanan
tradisional di Kecamatan Mariso

c. Mengembangkan pusat kerajinan rotan sebagai daya tarik wisata
- Membuat kegiatan produksi sebagai daya tarik wisata

d. Menata tempat parkir dan penetuan titik tempat parkir yang sesuai.

e. Melakukan branding kuliner tradisional
- Membuat promosi untuk rekomendasi bagi pengunjung
f. Meningkatkan kualitas pelayanan di jasa rumah makan
- Pelatihan Pelayanan Prima
- Pelatihan Hygine dan sanitasi

g. Membantu saluran mengadaan bahan baku

h. Membantu dalam pengadaan mesin-mesin produksi
- Pengadaan mesin pengolah rotan sesuai dengan kebutuhan untuk dipergunakan
bagi komunitas produksi.


A. PROGRAM SECARA MENYELURUH

Adapun program-program yang dapat dilakukan secara menyeluruh untuk mengembangkan
kepariwisataan di Kota Makassar adalah sebagai berikut:

1. Membuat materi promosi yang menarik tentang wisata marin melalui brosur-brosur atau
sarana elktronik seperti blog, situs internet dan jaringan sosial
o Membuat lomba untuk membuat blog tentang potensi pariwisata bagi pelajar dan
mahasiswa dalam bahasa Inggris
o Membuat lomba membuat halaman pada jejaring sosial (Facebook)
2. Membangung satu sentra industri untuk dijadikan daya tarik wisata. Makassar memiliki
industry-industri kecil yang dikelola oleh masyarakat yang dapat dijadikan komuditas bagi
kepentingan pariwisata berupa kuliner dan cendramata. Oleh karena diperlukan suatu tempat
yang berupa pasar seni/kuliner dan belanja cendrawamata bagi wisatawan. Tempat tersebut
dijadikan sebagai sarana bagi industri-industri kecil dan industri-industri rumah tangga untuk
memasarkan produk-produk yang dihasilkan oleh mereka.
3. Menjadikan beberapa kampus sebagai daya tarik wisata pendidikan dan beberapa pesantren
sebagai daya tarik untuk pendalaman agama Islam.
4. Menjadikan beberapa pasar untuk dijadikan daya tarik wisata yaitu Pasar Butung sebagai
wisata belanja untuk barang-barang grosir; Pasar Bacan (Pecinan), Pasar Terong dan Pasar
Pabaeng-baeng sebagai pasar tradisional.
5. Menetapkan keunggulan masing-masing kecamatan dan menjadikan keunggulan tersebut
sebagai keunggulan dan ikon dari kecamatan.
6. Menetapkan ikon kuliner Kota Makassar sehingga bisa dijadikan alat untuk promosi kuliner
di Kota Makassar.
7. Membuat pola perjalanan (travel pattern) sebagai rekomendasi bagi wisatwan yang akan
berkunjung ke Kota Makassar seusi dengan jenis kegiatan wisata dengan memadukan antara
daya tarik yang sudah berkembang dan belum berkembang. Daya tarik terbut berupa daya
tarik yang dikelola langsung oleh pemerintah, swasta dan masyarakata melalui kelompok
sadar wisata.
8. Membentuk koperasi pariwisata yang dapat membantu para anggota untuk pinjaman modal
untuk kegiatan usaha dalam lingkup pariwisata.
9. Membuat transportasi umum pariwisata yang memiliki jadwal pasti untuk menghubungkan
seluruh daya tarik yang ada di Makassar.
10. Membuat hak paten produk kuliner tradisional yang ada di Kota Makassar
11. Pembuatan materi promosi seluruh produk cendramata yang dihasilkan oleh masyarakat serta
profil dari cendramata tersebut.

12. Membangun tempat parkir sesuai dengan zonasi dari suatu kawasan seperti Kawasan pantai
Losari, kawasan jalan Sulawesi, kawasan kuliner dan lain-lain.
13. Membangun pos-pos polisi pariwisata pada beberapa titik ramai kegiatan pariwisata
14. Membangun Pasar Seni untuk malam hari di kota Makassar khususnya di China Town.
15. Membentuk relawan sadar wisata di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Tingkat
Pertama (SMP), Sekolah Menegah Tinkat Atas (SMA) atau Sekolah Menegah Kejuruan
(SMK).
16. Meninjau kembali tempat parkir untuk rumah makan yang disesuaikan dengan jumlah tempat
duduk dan kelayakan ketersediaan tempat parkir
17. Melakukan pemilihan duta kebersihan
18. Kampanye terhadap pentingya pariwisata dan pelestarian lingkungan hidup
- Membentuk kelompok-kelompok kampanye pelestarian lingkungan hidup
- Melakukan road show ke tempat-tempat yang strategis untuk kampanye sadar
lingkungan
- Membuat program-program kampanye yang menarik sehingga masyarakat sadar akan
kebersihan dan lingkungan hidup
19. Peningkatan SDM Pariwisata
- Pelatihan Pengelola Daya Tarik Wisata
- Pelatihan Pengemasan Produk Wisata
- Pelatihan Pemasaran Pariwisata
- Pelatihan Hygiene dan Sanitasi bagi Pedagang Makanan Kaki Lima dan Warung-
Warung Makan kecil.
- Pelatihan Kreativitas dan Kualitas Produk Cendramata
20. Pameran Produk setiap kecamatan yang terjadwal di suatu tempat. Dalam hal ini
memanfaatkan Museum Ujung Pandang sebagai tempat pameran.
21. Menggalakkan wisata pendidikan bagi siswa-siswa di setiap kecamatan dengan melibatkan
masing-masing camat.

Anda mungkin juga menyukai