Anda di halaman 1dari 33

KOMPLEKSOMETRI

FAKULTAS FARMASI UNAIR


Dr. Djoko Agus Purwanto, Apt., M.Si
Titrasi Kompleksometri
Penetapan Kadar Logam:

Mg, Zn, Mn, Cd, Hg, Pb, Cu,
Al, Fe, Co, Ca, Ni, Pt, dll



Berdasarkan pembentukan senyawa kompleks

SENYAWA KOMPLEKS
Teori Asam-Basa
Lewis
Teori Senyawa
koordinasi Werner
Menurut G. N. Lewis
Asam adalah suatu zat yang dapat menerima pasangan electron

Basa adalah suatu zat yang dapat memberikan pasangan electron

Senyawa kompleks : suatu proses netralisasi yang membentuk
ikatan koordinasi

Contoh :
1) H
+
+ NH
3
(H NH
3
)
+



H
H
+
N
H
H
H H NH
3
H
( )
Ikatan
koordinasi
+
Senyawa
Kompleks
Atom N adalah basa Lewis karena dapat memberikan sepasang
elektron kepada H
+
Contoh pembentukan kompleks
H
2
O + HCl (H
2
O HCl) H
3
O
+
+ Cl

basa asam

R
2
N + HCl (R
2
N HCl) R
3
NH+ + Cl

basa asam
Reaksi kompleks = reaksi netralisasi asam-basa
Pembentukan kompleks dengan ion logam
Ag
+
+ NH
3
(Ag NH
3
)
+
Logam ligand seny. Kompleks
Ligand = gugus molekul atau ion yang terikat
pada sentral ion logam

Tiap ion ligand mempunyai paling sedikit satu pasangan
pemberi elektron yang dengan logam membentuk suatu
ikatan koordinasi.
Asam
Lewis
Basa
Lewis
Logam harus mempunyai orbital-orbital sunyi
yang memiliki energi yang dapat menerima
elektron.
unidentat (satu gigi)/sederhana

Polidentat (banyak gigi)
LIGAND
Khelat adalah KOMPLEKS, tetapi kompleks
belum tentu khelat. Hanya Ligand
polidentat saja yang dapat membentuk
khelat.
Ligand + Logam transisi Seny. KOMPLEKS
Ligand polidentat + Logam Seny. KOMPLEKS
KHELAT
Contoh ligand unidentat/sederhana:
H
2
O, NH
3
, CN

, Cl


Contoh ligand polidentat :
EDTA, nitroso, naftol,
dimetil glioksim.
Teori Werner Tentang Senyawa Koordinasi

Senyawa koordinasi mencakup suatu atom atau ion
logam yang dikelilingi oleh ion-ion atau molekul
netral yang diketahui sebagai ligand, dimana logam
merupakan ion pusat.
Bilangan WERNER yaitu jumlah ligand-ligand yang
dapat berikatan dengan ion logam.
Contoh : Zn(NH
3
)
4
2+
Bil. Werner = 4

Co(NH
3
)
6
3+
Bil. Werner = 6
Ligand yang digunakan dalam titrasi
kompleksometri.
KOMPLEKSON : I
CH
2
COOH
N CH
2
COOH
CH
2
COOH
- Asam nitrilo tri asetat
- Trilon A.
- Sukar larut dalam air, maka
dipakai garam di-Na-nya.
- pKa
1
= 1,79; pKa
2
= 2,49;
pKa
3
= 4,73
KOMPLEKSON : II
Asam etilen diamin tetra asetat.
EDTA, Trilon B, Titriplex II.
Sukar larut dalam air, maka dipakai garam di-Na nya
pKa1 = 2,0; pKa2 = 2,67; pKa3 = 6,16; pKa4 = 10,26.

HOOC CH2 CH2 COOH
N CH2 CH2 N
HOOC CH2 CH2 COOH
KOMPLEKSON : III
Merupakan garam di-Na- dari EDTA.
Dibuat dari komplekson II.
KOMPLEKSON : IV
asam 1,2 diamino siklo hexan NN, NN tetra asetat.
sukar larut dalam air, maka dipakai garam di-Na-nya.
H
2

C
CH
2
COOH
H
2
C CH N
CH
2
COOH
CH
2
COOH
H
2
C CH N
CH
2
COOH
C
H
2

Reaksi yang Mendasari Titrasi Kompleksometri
Hasil reaksi:
1 ion logam dengan 1 mol. Komplekson tidak
tergantung dari valensi ion logam yang bereaksi.
Misalnya :
a) L
2+
+ HX= (Komplekson I) LX

+ H
+
L
3+
+ HX= LX + H
+


b) L
2+
+ H
2
Y= (Komplekson III) LY
=
+ 2H
+
L
3+
+ H
2
Y= LY

+ 2H
+
Reaksi Komplekson I selalu dihasilnya 1 ion H
+
;
Reaksi Komplekson III selalu dihasilkan 2 ion H
+
.
Reaksi pembentukan kompleks akan
berjalan ke kanan apabila :

H+ yang dihasilkan ada yang menerima (adanya
proton akseptor).
Senyawa kompleks yang terjadi cukup stabil atau
ion logam terikat sempurna dengan molekul
Komplekson.
Kesempurnaan ikatan ion logam dengan
molekul komplekson dipengaruhi oleh

tetapan stabilita dari kompleks.
pH larutan
senyawa-senyawa lain yang dapat pula
bersaingan untuk membentuk kompleks
dengan ion logam
kestabilan seny. kompleks yang terbentuk
Makin besar tetapan stabilitas (K-stabilita),
makin stabil senyawa kompleks yang terjadi.
Komplekson III membentuk kompleks yang
lebih stabil dari pada Komplekson I.




Penggunaan Komplekson III dalam titrasi
adalah lebih luas dari pada Komplekson I.
Penetapan kadar ion logam dengan larutan
baku Komplekson

1) Berdasarkan perubahan pH :
misalnya
L
2+
+ H
2
Y
=
LY
=
+ 2H
+


a) Asam yang dibebaskan langsung dititrasi
dengan NaOH dg indikator metil merah
(perubahan warna pada pH : 4.4 6.2).
Komplekson I : 1 grl NaOH = 1 grion ion logam.
Komplekson III: 1grl NaOH = grion ion logam
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :

larutan baku tidak boleh Ba(OH)
2
.

larutan baku basa bebas CO
2
, sebab perubahan
pH terletak pada daerah pengaruh dapar dengan
adanya H
2
CO
3
.

Komplekson, logam maupun basa yang digunakan
tidak boleh mengandung dapar.

Penambahan larutan baku Komplekson yang
berlebihan dapat menyebabkan perubahan warna
indikator menjadi kurang jelas.
b) Asam yg dihasilkan ditentukan scr Jodometri.

Prinsipnya :

I

+ IO
3

I
2
+ 3H
2
O
dimana I
2
yang terjadi dititrasi dengan larutan
baku Thiosulfat :
2I
2
+ 2Na
2
S
2
O
3
S
4
O
6
=
+ 4NaI.

dapat dilakukan untuk penetapan kadar logam :
Co, Ni, Zn, Pb.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :

larutan logam sebelum ditambahkan Komplekson
mempunyai pH:6-7 (netral).

Larutan logam yang akan ditentukan kadarnya
+ I

+ IO
3

ada kemungkinan sudah timbul I


2
,
dilakukan titrasi terlebih dahulu dengan larutan
baku thiosulfat, baru sesudah I
2
yang terjadi
habis dititrasi dilakukan penambahan
Komplekson.

Dengan demikian I
2
yang terjadi memang benar-
benar disebabkan oleh adanya penambahan
larutan baku Komplekson.
Jika terdapat logam Pb, diendapkan
dahulu sebagai PbSO
4
, titrasi.

karena :
Pb
2+
+ I

+ IO
3

PbI
2

Mengganggu R/ Pb
2+
dengan Komplekson.
2. Pemakaian indikator logam

Indikator logam seperti ind. asam-basa.

disebut juga sbg metallo chromic indicator,
suatu zat warna yang mempunyai gugus
Chromofor yang bertindak sebagai chelating
agent.

Indikator logam mengalami perubahan warna
bila molekul zat warna tersebut menerima atau
melepas proton.
Warna indikator

warna Ind bebas = warna Ind. kompleks dgn logam.

L + Ind.(bebas) LInd. (kompleks khelat).
mis. warna biru warna merah

Pada akhir titrasi.
L Ind. Ln
+
+ Ind. Kstabilita =

(Ln
+
) =


(Ln
+
) sebanding dg (L-Ind)

* Titrasi kompleksometri selalu dihasilkan H
+
perlu
bufer
(L Ind.)

(Ln
+
) (Ind.)
(L Ind.)

K-stab. (Ind.)
Erichrom Black T (EBT)
pH < 6,3 : warna merah
pH 6,3 11,5 : warna biru
pH > 11,5 : warna orange
pH : 6,3 pH : 11,5
H
2
D

HD
=
D
+
merah biru orange
Beberapa indikator logam yang dipakai pada titrasi
kompleksometri :
EBT : Eriochrom Black T
XYLENOL ORANGE
PYROCATECHOL VIOLET
MUREXIDE
PATTON and REEDERS INDICATOR
CALCON atau SOLOCHROM DARK BLUE
LAIN-LAIN, diantaranya : Calmagite, seperti
EBT untuk titrasi Ca dan Mg; Fast Sulphon Black
F:untuk titrasi Cu; Bromopyrogellol-Red untuk
Bi;Erichrome Red B, Thymolphtalexone,
Variamine-blue B dan sebagainya.
Cara-cara kompleksometri
dengan indikator logam

Titrasi langsung :
Larutan logam dibufer pada pH = 10 dgn buffer
salmiak kemudian dititrasi langsung dengan
larutan baku EDTA.

Titrasi tidak langsung (titrasi kembali) :
Larutan logam, + lar. baku EDTA jumlah tertentu,
dibufer pada pH tertentu + indikator logamnya,
kemudian kelebihan lar. baku EDTA dititrasi
kembali dengan larutan baku, misalnya : ZnSO
4
,
MgSO
4
ataupun CaCl
2
.
Titrasi tidak langsung ini dilakukan karena beberapa
sebab :

membentuk kompleks khelat sempurna pada pH > 6, baik
dengan Komplekson maupun Indikator logam.

Pembentukan kompleks dengan komplekson (EDTA) sangat
lambat.

Untuk logam-logam yang membentuk hydroksida yang
sukar larut pada pH tinggi; + larutan baku Komplekson
berlebih dalam jumlah tertentu pada pH rendah, baru pH
larutan dinetralkan dan ditambahkan larutan buffer pH
tertentu kemudian dilakukan titrasi kembali dengan lerutan
baku misalnya : ZnSO4 dengan indikator logam EBT.

tidak didapat indikator logam yang sesuai untuk titrasi
langsung.
Titrasi pengusiran

Titrasi dilakukan apabila:
pada titrasi langsung atau titrasi kembali tidak diperoleh titik
akhir titrasi yang tajam.

Ion logam yang membentuk kompleks dengan Komplekson
lebih stabil dari pada kompleks logam tertentu (larutan
baku)Komplekson.
Misalnya :

Hg
2+
+ MgY
=
HgY
=
+ Mg
2+
sample
berlebih


Mg
2+
yang dibebaskan dititrasi dgn EDTA,

indikator EBT pada pH = 10 (buffer Salmiak); jumlah Mg
2+

yang dibebaskan adalah ekivalen dengan konsentrasi sample
(Hg
2+
).
Jangan kemana-mana, kami akan
kembali setelah yang satu ini

Anda mungkin juga menyukai