Anda di halaman 1dari 10

Aku akan menunggu

Jalanan desa memang berbeda, begitu asri , kurasakan perbedaan itu dengan sedaritadi
kuperhatikan jalan yang aku lalui. Telah 4 jam aku duduk manis ditemani earphoneku, aku sama sekali
merasa tak tenang , aku begitu senang , sampai sampai tak kurasakan kantuk sedikitpun. Aku begitu
merindukan Paman, Bibi , Lauren , dan tentu saja Iuren. Telah 6 tahun lamanya aku meninggalkan
keluarga Paman untuk kembali tinggal bersama orang tuaku. Masa kecilku kuhabiskan bersama Paman
dan keluarganya di desa. Itu dimulai sejak aku menginjakan kaki dibangku sekolah dasar, tepatnya saat
aku berumur 6 tahun. Pekerjaan Ibu dan Ayah yang memaksaku tinggal bersama keluarga Paman, karna
Ibu tak ingin aku terus berganti ganti sekolah, dan sulit untuk mendapatkan teman. Dan akhirnya aku
mendapatkan ijazah sekolah dasarku di desa bersama teman temanku didesa, aku begitu merindukan
mereka.
Hanya dengan tinggal melewati beberapa tikungan saja, aku akan sampai dirumah Paman. Aku
membayangkan bagaimana Iuren sekarang ? Mungkin ia tumbuh menjadi pria dewasa sekarang, jika
dihitung hitung, umurnya sekarang 22tahun, tepat berbeda 4 tahun denganku. Saat aku disekolah dasar,
Iuren lah yang selalu menjemputku, Iuren yang selalu mengajaku bermain, dan melindungiku. Aku benar
benar merindukan Iuren sekarang.
Bis yang aku tumpangi kini tepat berhenti didepan gang besar didepan mataku, mengantarku
datang kerumah Paman. Kulihat keadaan disekelilingku, begitu lamakah aku meninggalkan desa ini?
Banyak sekali perubahan disini yang membuatku tak menyangka. Sawah sawah yang membentang
didepan gang besar ini kini berubah menjadi pemukiman warga. Tak dapat dipungkiri memang, semakin
b anyak orang yang membutuhkan tempat tinggal, namun, kenapa harus hamparan sawah itu ?
hamparan sawah itu menyimpan segudang kenanganku bersama Iuren. Kenangan saat Iuren
menggendongku pulang, saat Iuren dan aku mencari kodok, saat Iuren dan aku mengubur cincin
pertunangan kami. Cincin ? dimana cincin itu sekarang ? aku dan Iuren menguburnya tepat dibawah
pohon kelapa satu satunya didesa ini, namun sekarang aku sama sekali tidak dapat memahami daerah
ini, pohon kelapa itu tak bisa kutemukan, hanya rumah rumah warga yang aku lihat saat ini. Begitu
mudahkah semuanya hilang ? kenanganku bersama Iuren ?
Aku berusaha mengingat letak cincin itu 6tahun yang lalu. Kupejamkan mata dan kulihat rumah
rumah rumah itu menghilang satu per satu. Aku berjalan kedepan, terus kedepan dan BUK . Aku
menabrak sesuatu, atau mungkin tepatnya seseorang. Aku mulai membuka mataku, dan kulihat laki laki
bertubuh tinggi namun kulihat tubuhnya kurus dengan mata sayu.
Maafkan saya mas , maaf . saya tidak sengaja. Aku berusaha berdiri dan meminta maaf,
namun orang itu sama sekali tidak menjawab, dia hanya berdiri didepan mataku. Aku lihat lekat lekat
dengan kedua mataku, orang ini begitu tak asing , namun siapa ? aku berusaha mengingat semuanya.
Lalu orang itu tersenyum padaku , dan aku mengingat senyuman itu, senyuman Iuren yang
menenangkan.
Apa kau begitu bodoh ? kau tak mengingatku ? Tanyanya
Tidak, aku mengingatmu sekarang, aku perlu me refresh otaku untuk mengingatmu, karna itu
sudah 6 tahun lamanya
Apa yang kau cari sebenarnya ? apa kau lupa dengan jalan menuju rumah Pamanmu sendiri ?
Bukan, aku ingat , aku hanya tinggal lurus dan kemudian belok kanan.Jawabku sewot
Belok kiri ! jawabnya dengan sedikit menyentak
Baiklah, belok kiri . Ya, belok kiri. Pulanglah aku sedang mencari sesuatu sekarang , sebelum
sore aku akan sampai , dan tolong sampaikan pada Paman dan Bibi jangan khawatir. Jelasku pada Iuren
ikutlah denganku ! Perintahnya
Aku kan sudah bilang aku ..
Ikuti saja aku! Jawab Iuren memotong perkataanku
Iuren membawaku mengitari rumah rumah warga itu. Aku mengekorinya dari belakang, kulihat
lekat lekat punggung Iuren , kini ia telah tumbuh dewasa, punggungnya terlihat lebih bidang. Punggung
itulah yang menggendongku saat kelelahan waktu itu, aku sangat merindukan saat saat itu.
Apa yang kau lihat ? kau begitu serius melamunkannya
Aaah aah tidak ! aku hanya aku hanya Pertanyaan Iuren membuatku terbangun dari
lamunanku
Aku menguburkan kotak itu kembali disini, maaf aku tidak meberitaumu . pohon kelapa itu
ditebang, dan saat ini lahan itu diubah menjadi rumah itu. Dia menunjuk rumah didepan kami
Dia segera menggali tumpukan tanah didepan kami. Dia mengingatnya, apakah dia tidak
melupakan cincin itu ?
Apa yang kau lakukan ? bantu aku menggalinya, bukankah kau yang membutuhkannya?
Ahhh .. baiklah aku bantu aku bantu hehe jawabku
Tak perlu terlalu dalam untuk menemukan cincin itu, akhirnya kotak cincinnya terlihat , kotak itu
tampak begitu kotor, tentu saja , terkubur dalam tanah selama 6tahun. Kubuka kotak cincin itu, masih
sama seperti dulu, tetap utuh, dua pasang cincin perak tersimpan disana.
Akhirnya aku menemukannya, yey!
Apakah kau bahagia sekarang ? Tanyanya penuh Tanya
Tentu saja, ini cincin pertunangan kami bukan ? Bukankah ini cincin yang kau beli, ya, walaupun
hanya cincin mainan seharga 500 rupiah haha. Apakah kau tidak bahagia ? Tanyaku dengan heran
Ya ya, terserah kau sajalah. Kau memang bodoh, seharusnya kau jangan kembali sebelum kau
menjadi pintar! Pulanglah sendiri ! jawabnya ketus lalu beranjak pergi meninggalkanku
HEY ! Aku merindukanmu Iuren , oleh karena itu aku kembali ! Teriakku menghentikan
langkahnya
Kata kataku membuatnya berhenti berjalan meninggalkanku, sebenarnya aku tidak ingin
mengatakannya, bagaimanapun orang lain menganggap kami adalah saudara sepupu , namun itu
memang keluar tanpa aku sadari. Dia berjalan cepat menuju arahku, aku sangat kaget melihat reaksi itu,
apa yang harus aku lakukan ? sepertinya dia marah terhadapku , bagaimana ini ? GREP !
Seharusnya kau mengingat namaku dari tadi. Dia menggenggam tanganku erat , mungkin
sangat erat , dan menariku pulang dengan genggaman tangannya.
Kau belum cukup pintar untuk kembali, tapi aku benar benar merindukanmu walaupun kau
bodoh. Ucapnya dalam perjalanan kami pulang
Ya, aku memang bodoh, tapi setidaknya aku bukan pengecut.
Apa yang kau katakana ? apa kau menyindirku ?
Tidak, kau saja yang merasa bahwa dirumu pengecut. Kau baru bilang merindukanku setelah
aku memulai, laki laki macam apa itu ?
Baiklah, namun aku benar benar merindukanmu, mawar
Suasana pun hening seketika, aku benar benar habis kata kata, aku tak bisa menggambarkan
kebahagiaanku saat ini, Iuren, Cinta pertamaku, benar benar ada disampingku. Perjalanan kami menuju
rumah Paman begitu terasa cepat . Iuren melepas genggaman tangannya saat kami berada didepan
rumah, tentu saja, kami adalah sepupu , itu hal yang tak lazim.
Kau harus mengenggamku seperti tadi lagi besok, seharian, bukankah kau merindukanku ?
Kau memang sepenuhnya bodoh, kau benar benar tak tau malu dengan laki laki. Baiklah
baiklah , aku akan melakukannya lagi
Tapi aku mohon, genggamanmu jangan terlalu kencang , tanganku merah merah sekarang , kau
tak tau malu menunjukan kerinduanmu yang begitu dalam terhadap seorang wanita. Ckckck ejekku
KAU!!! Kemari kau ! teriak Iuren
Aku berlari kedalam rumah untuk menemui Paman dan Bibi dan juga sepupu kecilku , Lauren,
adik Iuren yang berumur 12 tahun. Paman dan Bibi menyambutku dengan hangat.
Apa kabar kamu Mawar ? Bibi benar benar merindukanmu
Istirahatlah dengan baik selama liburanmu, pasti kau lelah setelah perjalanan kemari. Kata
Paman
Terima kasih Paman , Bibi. Jawabku singkat
Biar Bibi antar kamu kekamar kamu yah, karena gaada kamar lagi , gapapa kan kamu tidur
berdua dengan Lauren ? Tanya Bibi lembut terhadapku
Gapapa Bi, yang penting bisa tidur hehe jawabku ringan
Istirahatlah, besok ingin berjalan jalankan ? bertemu dengan teman teman lamamu.
Iya bi, terima kasih
Hari ini waktu begitu cepat berlalu, sang surya pergi dan akhirnya datang disambut kokkan ayam
di pagi hari. Hari ini aku sarapan pagi bersama keluarga Paman, begitu tenang, tak pernah kurasakan ini
sebelumnya dirumah. Iuren mengajaku pergi mengitari desa, menemui teman teman lamaku.
Baiklah, kita mulai mencari teman teman lamamu, bukankah kau hanya 3 hari disini ? Tanya
Iuren
Iya, aku hanya 3 hari disini dan aku sudah lewatkan satu hari , begitu cepat bukan ?
GREP ! tangan Iuren mulai menggenggamku, seperti kemarin.
Bukankah aku telah menepati janjiku ?
Iuren kini mengajaku mengitari desa, semuanya tampak berbeda sekarang, hanya beberapa
rumah dan jalan yang familiar dengan penglihatan dan ingatanku. Akhirnya kami sampai didepan
bangunan Sekolah Dasar , itu sekolahku. Tampak aneh, namun tetap bisa kuingat sepenuhnya. Itu
adalah kelasku saat aku duduk dikelas 6 ,aku sangat mengingatnya. Ayunan didepan kelas itu masih ada,
tempatku menunggu Iuren datang menjemputku sepulang dari SMP. Gunung pasir itu masih ada,
tempatku bermain bersama Iuren selepas pulang sekolah. Semuanya Iuren, ya, karena hanya Iuren yang
benar benar ada untukku. Hanya beberapa teman saja yang aku kenal dekat, Susi, Ami, dan Tita.
Apakah sekarang kita akan menemui teman temanku? Tanyaku dalam genggaman tangan
Iuren
Hemmm bukankah itu yang ingin kau lakukan ?
Bisakah kita melakukannya besok? Tanyaku pada Iuren
Kenapa ? Sepertinya kita harus lakukan hari ini.
Apa harus hari ini ?
Ya, karena Ami akan pergi ke rumah kakeknya besok
Baiklah
Apa Iuren mengatur jadwalku untuk bertemu teman lamaku ? Ia tau jika Ami besok memiliki
acara. Ya, tentu saja, Iuren mengaturnya, benarkan ?
Susi,Ami, dan Titabenar benar menungguku dilapangan dibelakang Sekolah Dasar kami. Tak
banyak perubahan dengan mereka, tetap sama, teman temanku yang sangat heboh. Dan ketika aku
bertemu bersama mereka, sontak Iuren melepaskan genggaman tangannya.
Kenapa kau melepasnya ? aku bilang kan kau mengenggamku seharian ?
ehhh ehh bukankah kau akan berpelukan ? tentu aku harus melepaskan genggamanku
Oh baiklah
Hari itu benar benar aku habiskan rinduku terhadap teman teman ku , Iuren hanya menunggu
dipinggir lapangan, benar benar menunggu, hanya sesekali saja ia tampak berkutat dengan HPnya.
Tita,Susi, Ami , aku benar benar merindukan kalian, namun, waktu sepertinya berjalan dengan
cepat, aku harus segera pulang kerumah Paman, lagian Iuren menungguku, sepertinya aku
membiarkannya menunggu lama.pamitku terhadap teman temanku
Baiklah, hati hati dijalan , dan jangan lupa datang lagi saat liburan nanti, kami benar benar
menunggumu. Kata Tita
Baiklah, aku pamit, aku berjanji akan segera kembali kedesa ini.
Mawar, maaf, bolehkah aku menitipkan ini pada Iuren ? Tanya Mia kepadaku
Tentu saja. Aku pamit
Aku datang menghampiri Iuren yang sedaritadi menungguku dipinggir lapangan.
Apakah kau lelah ? maafkan aku, aku benar benar lupa waktu
Tidak apa, ayo!
Apa kau tidak mau mengenggamku ? Apa kau lelah ?
ehh.. ehh baiklah,akan aku genggam Jawab Iuren dan kemudian menggengamku
ini titipan dari Mia untukmu, aku belum membukanya, bolehkah aku melihatnya ?
ehm . Ehm .. Baiklah, nanti dirumah aku jelaskan. Jawab Iuren dengan gugup
Kami berjalan menuju rumah dengan tenang, matahari dengan cepat meninggalkan kami.
Ren, besok adalah hari terakhirku disini, bisakah kita pergi kesuatu tempat ?
Berdua? Tanya Iuren
Hmm berdua, bisakah ?
Baiklah, ayo kita pergi, hanya berdua, Iuren dan Mawar
Kami sampai didepan rumah, semuanya berakhir, kini Iuren adalah sepupuku, bukanlah orang
yang aku cintai lagi. Karena kenyataan bahwa Iuren adalah sepupuku.
Setelah makan malam, aku berencana untuk segera beristirahat dikamar, bersama Lauren
tentunya.
Lauren, berapa umurmu sekarang ?Tanyaku membuka pembicaraan
Umurku ? tahun ini aku menginjak 12tahun. Apa kakak lupa umur sepupumu sendiri ?
Aku benar benar lupa umurmu hahaha
Kakak benar benar pelupa. Kak , apa kau bisa menemaniku besok diacara sekolah ?
Besok ? maafkan aku sepupuku, besok aku ada acara dengan abangmu , jadi aku tidak bisa
menemanimu, tanggal 19 aku harus segera masuk kuliah untuk pendaftaran ulang.
Aku sangat cemburu denganmu , kenapa abang lebih dekat denganmu kak ? 19 ? bukankah itu
lusa ?
lusa ? bukankah itu masih 2 hari lagi ? Jawabku enteng
Apa kaka tidak lihat kalender ? lusa tanggal 19, besok tanggal 18 dan sekarang tanggal 17. Lalu,
kapan kaka akan pulang ? bukankah kaka seharusnya pulang besok ?
Kau benar, apa yang harus aku lakukan ? apakah aku salah melihat kalender ? aku harus segera
pulang ke Jakarta besok, aku belum persiapan apa apa. Tapi, bukankah aku punya janji dengan Iuren ?
Kakak emang bener bener bodoh, Kak Iuren benar, kakak itu bodoh , sampai salah liat tanggal.
Aku memang bodoh Lauren, aku salah liat kalender, apa yang harus aku lakukan ? aku harus
pulang besok pagi, tapi aku belum menghabiskan waktuku dengan Iuren, sebelum ia benar benar pergi.
Hari ini aku benar benar harus pergi,aku pergi dengan bis pertama hari ini. Aku pamit kepada
Paman, Bibi , Lauren , dan seharusnya dengan Iuren. Namun , Paman bilang Iuren sedang pergi entah
kemana sejak tadi subuh. Bahkan saat akan pergi pun aku tak bisa melihatnya. Aku hanya meninggalkan
secarik surat dan kotak cincin yang aku titipkan pada Lauren. Begitu berat memang meninggalkan
keluarga Paman, terutama Iuren . Saat aku datang ke desa ini lagi, semua kenanganku dengan Iuren
benar benar harus aku lupakan, dan ia adalah sepupuku sejak saat itu.
Kemana saja abang pergi ? kak Mawar tadi pamit , ternyata dia salah tanggal untuk datang,
makanya hari dia harus segera pulang untuk persiapan pendaftaran ulang universitas nanti lusa. Dia
menitipkan ini untuk abang. Oceh Lauren sambil menyerahkan surat dan kotak cincin itu kepada Iuren.
Iuren hanya bisa diam tertegun, mendengar semuanya. Ia bergegas membaca surat yang aku
berikan kepadanya.

















Apa yang harus aku sekarang lakukan Mawar ? Gumam Ieuren datar
Abang belum terlambat, kak mawar saat ini masih menunggu bis di gang depan, kejarlah!
Benarkah ? Apakah kau mau membantuku Luren ? Tanya Iuren tergesa-gesa
Baiklah, tapi apa yang mau kau lakukan ? Kenapa kau tidak mengejarnya? Bis akan segera
datang.
Untuk Iuren
Aku pamit pulang, maafkan aku karena telah membatalkan janji kita hari ini. Kau benar, aku
memang bodoh, sampai sampai aku salah mengingat tanggal. Maafkan aku, sebenarnya ada satu hal yang
ingin aku katakana untuk hari ini. Terimakasih telah menjagaku sampai aku lulus sekolah dasar. Terima
kasih telah hidup sebagai sepupu yang sangat mencintaiku.
Ren, hiduplah bahagia dengan pernikahanmu. Aku tau kau akan menikah minggu depan, aku
mendengarnya dari ibu sebelum datang kemari. Apakah orang itu Mia ? Kau beruntung mendapatkannya,
dia cantik, baik, dan akan mencintaimu sama sepertiku. Dan barang yang dititipkan Mia, apakah itu
undangan untukku ? aku membawanya pergi bersamaku
Ren, kotak cincin tunangan kita sudah tak ada artinya sekarang, cincin itu aku kembalikan kepada
orang yang memberikannya. Tadinya aku ingin kita menggunakannya sehari sebelum kau benar benar
menikah, namun aku bodoh, dan kini aku melewatkan semuanya.
Ren, terimakasih telah mengajarkan aku cinta, walaupun ini adalah cinta yang tak seharusnya
terjadi diantara kita. Namun, kau benar benar cinta pertamaku yang akan aku kenang sampai kapanpun.
Hiduplah bahagia, aku benar benar mencintaimu. Maaf telah merepotkanmu selama ini. Dan ditahun
berikutnya saat aku datang, jadilah sepupu yang baik.

Mawar Intania Damanik
Iuren bergegas menulis sepucuk surat balasan.
Aku tidak bisa Lauren, aku tidak bisa berbicara dengannya, tolong sampaikan surat ini
secepatnya, sebelum ia benar benar pergi.
Abang benar benar tidak bernyali.
Iuren sama sekali tidak memperdulikan ocehan adik perempuannya.
Berikan surat ini kepada Mawar, kau harus berlari dengan cepat! Mengerti ?
Baiklah baiklah
Lauren berlari sekuat ia bisa untuk segera datang menyampaikan surat abangnya, yang ada
dibenaknya adalah ia ingin melihat abangnya benar benar bahagia sebelum ia melepas semuanya.
Abangnya sangat mencintai Kak Mawar, ia tau , sangat tau, pernikahannya dengan kak Mia adalah hal
yang harus dilakukan untuk bisa melupakan kak Mawar, karena mereka tak mungkin bersama sampai
kapanpun.
Kak Mawar kak Mawar! Teriak Lauren dari kejauhan
Kenapa kau berlari ? Ada apa ? Panik ku melihat keadaan Lauren
Abang Iuren ada dirumah, dia menyuruhku untuk memberikan surat ini.
Surat ?
Aku membuka perlahan surat itu, kenapa surat ? kenapa ia tak datang saja ?


Untuk Mawar,
Kau benar benar sangat teramat bodoh. Kau melupakan janji kita begitu saja hah ? aku telah menyiapkan
semuanya untuk janji kita hari ini, oleh karena itu aku pergi pagi ini, bahkan sebelum ayam berkokok
membangunkanku. Kau pergi brgitu saja dengan hanya sepucuk surat ? apa ini yang kau namakan Aku
Mencintaimu ? Kau benar benar bodoh.
Ya, kau benar, minggu depan aku benar-benar akan menikah dengan Mia, temanmu. Apa kau tidak
marah ? seharusnya kau marah aku mau menikah, kau hanya pergi begitu saja.Undangan itu memang untukmu.
Maafkan aku Mawar, maafkan aku karena menyusahkan hatimu. Aku adalah sepupumu, namun aku
benar-benar mencintaimu, percayalah. Maafkan aku telah menyakitimu dengan rencana pernikahanku dengan
Mia, benar benar maafkan aku. Aku tidak ingin kau lebih sakit menentukan hatimu nantinya.
Mawar,datanglah kembali dengan laki laki yang kau cintai, biarkan aku yang menilainya, apakah orang
itu pantas bersama Mawar yang telah aku jaga dengan baik apa tidak. Sekali lagi, maafkan aku, Mawar.
Mawar, apa kau percaya reinkarnasi ? Aku sangat mempercayainya, maka, tunggullah aku dikehidupan
selanjutnya, sebagai mawar yng aku cintai bukan sebagai sepupuku. Aku menunggu kedatanganmu dihari
pernikahanku, datanglah dengan senyuman Mawar, sepupuku.

Iuren Putra Damanik
Lauren, apakah kali ini aku boleh menyuruhmu ?Tanyaku pada Lauren
Boleh, hari ini aku benar benar akan menjadi tukang surat yang mempunyai kekuatan penuh
khusus untuk kalian berdua. Hehe
Baiklah, aku pinjam punggungmu, aku akan menulis surat sebelum bis datang mengantarku ke
Jakarta. Haha
Aku benar benar harus menulis surat ini untuknya, aku akan memberitahunya bahwa aku benar
benar akan menunggunya.
Selesai ! Tolong berikan kepada abangmu ya, Lauren . Aku pergi, Bis sudah datang . Aku pamit
********
Lauren berlari menuju Rumah untuk memberikan surat kepada abangnya, Iuren.
Abang, kak Mawar benar-benar pergi, abang tak bisa menyuruhku mengantarkan surat kepada
kak Mawar lagiu, aku begitu lelah. Ini ini surat dari kak Mawar. Lauren menyerahkan surat itu dan Iuren
segera membaca surat itu.



Untuk Iuren,
Kau sangat sangat teramat pengecut, Iuren. Kenapa kau tidak datang menghampiriku ? Aku benar
benar ingin bertemu denganmu saat ini. Namun Bis akan segera datang, aku tidak bisa kembali.
Apa reinkarnasi itu benar benar ada ? Aku berharap itu ada dan aku akan menunggumu Iuren, aku
tidak akan melepaskanmu pada saat itu, meskipun untuk Mia, teman dekatku sendiri. Marilah kita hidup
bahagia pada saat itu, mari kita menikah dan mempunyai banyak anak.
Iuren, setelah hari ini, aku akan benar benar pintar, dan kemudian mencari laki laki yang sangat
tampan untuk dibawa kehadapanmu, aku akan lakukan itu, Iuren. Terima kasih Iuren, benar benar terima
kasih.
Aku benar benar mencintaimu. Aku tidak menangis untuk ini.

Mawar Intania Damanik
Kau berbohong, kau menangis sekarang, menangislah untukku hanya untuk hari ini, Mawar.
Aku juga benar benar mencintaimu. Mari kita hidup bersama setelah kehidupan ini.
*******
Bis ini kini benar benar membawaku pergi, aku kini benar benar merelakannya pergi, karena ini
adalah yang terbaik bagi kami. Aku benar benar penasaran dengan reinkarnasi, apa itu akan terjadi ?
Aku menantinya.


The End

Anda mungkin juga menyukai