Anda di halaman 1dari 24

TUMOR DAN ABSES OTAK

Jeanne dArc Dyanchana 1310211076


Tumor Otak
Glioma
Tumor meningeal
Tumor Hipofisis
Neurilemoma (Tumor saraf pendengaran)
Tumor metastasis
Tumor PD
Tumor Congenital
Pinealoma (Tumor Adneksa)
Tumor Otak
Tumor intrakranial bersifat jinak/ganas, timbul dlm otak,
meningen, dan tengkorak.
Etiologi : Tumor otak berasal dari jar. Neuronal, jar.otak
penyokong, sistem retikuloendotelial, lapisam otak,
bermetastasis dari karsinoma sistemik.
Epidemiologi : Dapat terjadi pd setiap usia, dapat terjadi pd
anak >10 tahun, paling sering terjadi pd usia
dekade lima dan enam.
Simtomatologi tumor otak bergantung pada ukuran, lokasi,
dan perluasan tumor
Glioma
Glioma merupakan tumor yang terjadi pada sel sel neuroglia.
Pada orang dewasa, neuroglia berfungsi utk memperbaiki,
dan melindungi sel saraf jaringan lunak.

Terdapat 3 macam glioma : Astrositoma, Glioblastoma
multiforme, Oligodendroglioma.

Astrositoma menginfiltrasi otak, dan sering berkaitan dengan
kista berbagai ukuran. Pada umumnya tdk bersifat ganas.
Tumor ini umumnya tumbuh lambat sehingga penderita
jarang berobat sampai timbul gejala (epilepsi/nyeri kepala).

Glioblastoma multiforme Merupakan jenis glioma yg paling
ganas, dengan harapan hidup hanya sekitar 12 bulan. Paling
sering timbul pada hemisfer otak, dan sering menyebar ke sisi
kontra lateral melalui korpu kalosum.
Oligodendroma Lesi yg menyerupai astrositoma. Biasanya
dijumpai pd hemisfer otak dewasa muda. Tumor ini dapat
timbul sebagai gangguan kejang parsial yg timbul hingga 10
tahun, dapat menimbulkan simtomatologi bermakna akibat
peningkatan tekanan intrakranial.
Ependimoma Tumor ganas yang jarang terjadi, berasal dari
hubungan erat ependim yg menutupi ventrikel, paling sering
terjadi pada fosa posterior. Lebih sering terjadi pada anak
daripada dewasa. Tumor ini bersifat agresif terhadap jaringan
imatur (khususnya pd anak usia , 7 tahun).
Tumor Meningeal
Meningioma merupakan tumor terpenting yg
berasal dari meningen, sel mesotel, dan sel
jaringan penyambung arachnoid dan dura.
Sebagian besar tumor jinak, berkapsul dan tdk
menginfiltrasi.
Pasien usia tua sering terkena, khususnya
perempuan
Pertumbuhan tumor ini lambat, dan memiliki
gejala seperti; epilepsi idiopatik, hemiparesis,
dan afasia.
Tumor Hipofisis
Tumor hipofisis berasal dari sel-sel kromofob, eusinofil, atau
basofil dari hipofisis anterior.
Terdapat 3 macam tumor hipofisis : Tumor kromofob,
Adenoma eosinofilik, Adenoma Basofilik.
Tumor Kromofob tumor nonsekretoris yg menekan kelenjar
hipofisis, kiasma optikum, dan hipothalamus. Gejalanya dapat
berupa depresi fungsi seksual, hipotiroidisme sekunder,
hipofungsi adrenal (amenore, impotensi, rambut rontok,dll).
Adenoma eosinofilik Umumnya berukuran lebih kecil dan
tumbuh lambat. Gejalanya adalah akromegali pada orang
dewasa (dan gigantisme pada anak), nyeri kepala, gangguan
berkeringat, hilangnya libido.
Adenoma Basofilik Umumnya berukuran kecil, dihubungkan
dgn gejala pada Syndrom Cushing (obese, lemah otot, DM,
dll).
Neurilemoma
(Tumor Saraf Pendengaran)
Tumor ini diduga berasal dari sel schwann selubung saraf.
Serabut N.VIII menjadi rusak
Pada awalnya tumor ini bersifat jinak, dan bisa berubah
menjadi ganas.
Gejala yg timbul adalah tuli, tinitus, vertigo, gangguan
keseimbangan, peningkatan tekanan intrakranial.
Pengobatan bisa dgn pengangkatan total jika memungkinkan.
Konsekuensi pembedahan adalah penderita mengalami tuli
dan paralisis wajah
Tumor Metastasis
Dapat berasal dari setiap tempat primer.
Tumor primer paling sering berasal dari paru-
paru dan payudara.
Lesi metastasis dapat tunggal atau multipel.
Lesi tunggal dapat dieksisi bedah untuk
memperpanjang usia atau untuk mengurangi
gejala.

Tumor Pembuluh darah
Tumor ini merupakan angioma, hemangioblastoma, dan
endotelioma.
Angioma merupakan malformasi arteriovenosa kongenital yg
diderita sejak lahir, dan lambat laun membesar. Tumor ini
menekan jar. Sekitarnya dan dpt menyebabkan perdarahan
intraserebral.
Hemangioblastoma neoplasma yang terdiri atas unsur unsur
vaskular embriologis dan paling sering dijumpai dalam
serebelum.
Syndrom von Hippel-Lindau adalah gabungan antara
hemangioblastoma serebelum, angiomatosis retina, serta
kista ginjal dan pancreas.

Tunor Congenital
Tumor congenital yg jarang terjadi adalah
kordoma, terdiri atas sel yg berasal dari
notokord.
Tumbuh lambat tapi sangat invasif, tdk
dimungkinkan melakukan eksisi total.
Gejala tumor ini biasanya terlihat sejak bayi
seperti; gangguan lapang pandang, disertai
disfungsi hipofisis dan hipothalamus.
Pinealoma
(Tumor Adneksa)
Hanyalah bagian kecil dari lesi intrakranial,
mencakup tumor tumor yang berasal dalam
korpus pinealis maupun sekitarnya.
Pinealoma menekan akuaduktus
(menyebabkan hidrocephalus) dan juga
hipothalamus (menyebabkan pubertas
prekoks)
Manifestasi Klinis
Trias klasik tumor : Nyeri kepala, muntah, papiledema.

Nyeri kepala merupakan gejala umum yg paling sering
dijumpai pada penderita. Nyeri dpt bersifat dalam dan terus
menerus, bahkan hebat sekali. Nyeri ini bertambah hebat saat
beraktivitas. Nyeri bisa berkurang setelah pemberian aspirin.

Mual dan Muntah terjadi akibat rangsangan pusat muntah di
medulla oblongata. Paling sering terjadi pada anak, disertai
pergeseran batang otak. Muntah dapat terjadi tanpa
didahului rasa mual.

Papiledema disebabkan oleh stasis vena yg menimbulkan
pembengkakan diskus optikus, terjadi peningkatan ICP.
Gangguan berupa perbesaran bintik dan amaurosis fugaks.
Diagnosis
Setiap pasien yg dicurigai menderita lesi
intrakranial harus menjalani evaluasi medis
secara lengkap dgn perhatian khusus pd
pemeriksaan neurologik.

Pemeriksaan neurologik Pemeriksaan
diagnostik spesifik pemeriksaan radiografi
angiografi MRI dan CT Scan
Pengobatan

Abses Otak

Etiologi
Bisa disebabkan oleh beragam bakteri; staphylococcus,
streptoccocus, dan sejumlah bakteri anaerob.
Organism penyebab abses otak dapat mencapai parenkim
otak melalui :
~ Hematogen : infeksi bagian tubuh yg disebarkan mll darah.
~ Urinary tract infections
~ Penyebaran perkontinuitatum : penyebaran infeksi di
bagian lain dari kepala.
~ Implantasi langsung sewaktu trauma : cedera kepala yg
menembus otak
Epidemiologi
Jarang terjadi, angka kejadian 0.18-1.3% biasa
terjadi pada negara berkembang, terutama
pada anak dgn tingkat ekonomi rendah
Pria lebih berisiko daripada wanita dgn rasio
2:1, dgn usia rata-rata 20-50 tahun.
Manifestasi Klinis
Sakit kepala
panas
kehilangan kesadaran
kejang
Gejala fokal
Frontalis : mengantuk, tidak ada perhatian,
gangguan intelegensi, terkadang kejang

Temporalis : Tdk mampu menyebut objek, tdk
mampu membaca

Parietalis : Kejang fokal, akalkulia, agratia

Serebelum : sakit kepala, leher kaku, gangguan
koordinasi, gangguan keseimbangan
Diagnosis
CT scan dan MRI untuk konfirmasi diagnosis,
penentuan lokasi
Rontgen thorax,gigi
Biopsi untuk menyingkirkan kemungkinan
tumor, dan menentukan organisme penyebab
abses

Penatalaksanaan
Menghilangkan kuman penyebab infeksi.
Terapi bedah saraf
Pengobatan terhadap infeksi primer
Pencegahan kejang
Rujuk

Anda mungkin juga menyukai