Tumor Otak Glioma Tumor meningeal Tumor Hipofisis Neurilemoma (Tumor saraf pendengaran) Tumor metastasis Tumor PD Tumor Congenital Pinealoma (Tumor Adneksa) Tumor Otak Tumor intrakranial bersifat jinak/ganas, timbul dlm otak, meningen, dan tengkorak. Etiologi : Tumor otak berasal dari jar. Neuronal, jar.otak penyokong, sistem retikuloendotelial, lapisam otak, bermetastasis dari karsinoma sistemik. Epidemiologi : Dapat terjadi pd setiap usia, dapat terjadi pd anak >10 tahun, paling sering terjadi pd usia dekade lima dan enam. Simtomatologi tumor otak bergantung pada ukuran, lokasi, dan perluasan tumor Glioma Glioma merupakan tumor yang terjadi pada sel sel neuroglia. Pada orang dewasa, neuroglia berfungsi utk memperbaiki, dan melindungi sel saraf jaringan lunak.
Terdapat 3 macam glioma : Astrositoma, Glioblastoma multiforme, Oligodendroglioma.
Astrositoma menginfiltrasi otak, dan sering berkaitan dengan kista berbagai ukuran. Pada umumnya tdk bersifat ganas. Tumor ini umumnya tumbuh lambat sehingga penderita jarang berobat sampai timbul gejala (epilepsi/nyeri kepala).
Glioblastoma multiforme Merupakan jenis glioma yg paling ganas, dengan harapan hidup hanya sekitar 12 bulan. Paling sering timbul pada hemisfer otak, dan sering menyebar ke sisi kontra lateral melalui korpu kalosum. Oligodendroma Lesi yg menyerupai astrositoma. Biasanya dijumpai pd hemisfer otak dewasa muda. Tumor ini dapat timbul sebagai gangguan kejang parsial yg timbul hingga 10 tahun, dapat menimbulkan simtomatologi bermakna akibat peningkatan tekanan intrakranial. Ependimoma Tumor ganas yang jarang terjadi, berasal dari hubungan erat ependim yg menutupi ventrikel, paling sering terjadi pada fosa posterior. Lebih sering terjadi pada anak daripada dewasa. Tumor ini bersifat agresif terhadap jaringan imatur (khususnya pd anak usia , 7 tahun). Tumor Meningeal Meningioma merupakan tumor terpenting yg berasal dari meningen, sel mesotel, dan sel jaringan penyambung arachnoid dan dura. Sebagian besar tumor jinak, berkapsul dan tdk menginfiltrasi. Pasien usia tua sering terkena, khususnya perempuan Pertumbuhan tumor ini lambat, dan memiliki gejala seperti; epilepsi idiopatik, hemiparesis, dan afasia. Tumor Hipofisis Tumor hipofisis berasal dari sel-sel kromofob, eusinofil, atau basofil dari hipofisis anterior. Terdapat 3 macam tumor hipofisis : Tumor kromofob, Adenoma eosinofilik, Adenoma Basofilik. Tumor Kromofob tumor nonsekretoris yg menekan kelenjar hipofisis, kiasma optikum, dan hipothalamus. Gejalanya dapat berupa depresi fungsi seksual, hipotiroidisme sekunder, hipofungsi adrenal (amenore, impotensi, rambut rontok,dll). Adenoma eosinofilik Umumnya berukuran lebih kecil dan tumbuh lambat. Gejalanya adalah akromegali pada orang dewasa (dan gigantisme pada anak), nyeri kepala, gangguan berkeringat, hilangnya libido. Adenoma Basofilik Umumnya berukuran kecil, dihubungkan dgn gejala pada Syndrom Cushing (obese, lemah otot, DM, dll). Neurilemoma (Tumor Saraf Pendengaran) Tumor ini diduga berasal dari sel schwann selubung saraf. Serabut N.VIII menjadi rusak Pada awalnya tumor ini bersifat jinak, dan bisa berubah menjadi ganas. Gejala yg timbul adalah tuli, tinitus, vertigo, gangguan keseimbangan, peningkatan tekanan intrakranial. Pengobatan bisa dgn pengangkatan total jika memungkinkan. Konsekuensi pembedahan adalah penderita mengalami tuli dan paralisis wajah Tumor Metastasis Dapat berasal dari setiap tempat primer. Tumor primer paling sering berasal dari paru- paru dan payudara. Lesi metastasis dapat tunggal atau multipel. Lesi tunggal dapat dieksisi bedah untuk memperpanjang usia atau untuk mengurangi gejala.
Tumor Pembuluh darah Tumor ini merupakan angioma, hemangioblastoma, dan endotelioma. Angioma merupakan malformasi arteriovenosa kongenital yg diderita sejak lahir, dan lambat laun membesar. Tumor ini menekan jar. Sekitarnya dan dpt menyebabkan perdarahan intraserebral. Hemangioblastoma neoplasma yang terdiri atas unsur unsur vaskular embriologis dan paling sering dijumpai dalam serebelum. Syndrom von Hippel-Lindau adalah gabungan antara hemangioblastoma serebelum, angiomatosis retina, serta kista ginjal dan pancreas.
Tunor Congenital Tumor congenital yg jarang terjadi adalah kordoma, terdiri atas sel yg berasal dari notokord. Tumbuh lambat tapi sangat invasif, tdk dimungkinkan melakukan eksisi total. Gejala tumor ini biasanya terlihat sejak bayi seperti; gangguan lapang pandang, disertai disfungsi hipofisis dan hipothalamus. Pinealoma (Tumor Adneksa) Hanyalah bagian kecil dari lesi intrakranial, mencakup tumor tumor yang berasal dalam korpus pinealis maupun sekitarnya. Pinealoma menekan akuaduktus (menyebabkan hidrocephalus) dan juga hipothalamus (menyebabkan pubertas prekoks) Manifestasi Klinis Trias klasik tumor : Nyeri kepala, muntah, papiledema.
Nyeri kepala merupakan gejala umum yg paling sering dijumpai pada penderita. Nyeri dpt bersifat dalam dan terus menerus, bahkan hebat sekali. Nyeri ini bertambah hebat saat beraktivitas. Nyeri bisa berkurang setelah pemberian aspirin.
Mual dan Muntah terjadi akibat rangsangan pusat muntah di medulla oblongata. Paling sering terjadi pada anak, disertai pergeseran batang otak. Muntah dapat terjadi tanpa didahului rasa mual.
Papiledema disebabkan oleh stasis vena yg menimbulkan pembengkakan diskus optikus, terjadi peningkatan ICP. Gangguan berupa perbesaran bintik dan amaurosis fugaks. Diagnosis Setiap pasien yg dicurigai menderita lesi intrakranial harus menjalani evaluasi medis secara lengkap dgn perhatian khusus pd pemeriksaan neurologik.
Etiologi Bisa disebabkan oleh beragam bakteri; staphylococcus, streptoccocus, dan sejumlah bakteri anaerob. Organism penyebab abses otak dapat mencapai parenkim otak melalui : ~ Hematogen : infeksi bagian tubuh yg disebarkan mll darah. ~ Urinary tract infections ~ Penyebaran perkontinuitatum : penyebaran infeksi di bagian lain dari kepala. ~ Implantasi langsung sewaktu trauma : cedera kepala yg menembus otak Epidemiologi Jarang terjadi, angka kejadian 0.18-1.3% biasa terjadi pada negara berkembang, terutama pada anak dgn tingkat ekonomi rendah Pria lebih berisiko daripada wanita dgn rasio 2:1, dgn usia rata-rata 20-50 tahun. Manifestasi Klinis Sakit kepala panas kehilangan kesadaran kejang Gejala fokal Frontalis : mengantuk, tidak ada perhatian, gangguan intelegensi, terkadang kejang
Temporalis : Tdk mampu menyebut objek, tdk mampu membaca
Parietalis : Kejang fokal, akalkulia, agratia
Serebelum : sakit kepala, leher kaku, gangguan koordinasi, gangguan keseimbangan Diagnosis CT scan dan MRI untuk konfirmasi diagnosis, penentuan lokasi Rontgen thorax,gigi Biopsi untuk menyingkirkan kemungkinan tumor, dan menentukan organisme penyebab abses
Penatalaksanaan Menghilangkan kuman penyebab infeksi. Terapi bedah saraf Pengobatan terhadap infeksi primer Pencegahan kejang Rujuk