Anda di halaman 1dari 14

1.

MENURUT ALKITAB(KRISTEN)
Yahudi kuno serta kaum Kristen memiliki dua legenda penciptaan, keduanya tercatat di
Bible/Alkitab.
Yang pertama, Allah menciptakan Langit dan Bumi, Bumi belum berbentuk dan kosong;
gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air,
Berfirmanlah Allah: Jadilah terang. Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu
baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap Dan Allah menamai terang itu siang, dan
gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
Allah menjadikan cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air. Ia
memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Allah menamai
cakrawala itu langit, itulah hari ke dua. Segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu
tempat, sehingga kelihatan yang kering. Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan
air itu laut. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang
berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji di bumi, itulah
hari ke tiga. Matahari dan bulan serta bintang-bintang pada hari ke empat, semua burung dan
hewan laut pada hari ke lima, Binatang ternak, melata, liar dan laki-laki dan wanita pertama
pada hari ke enam[Kejadian 1, 1-31]. Pada tahun 1951, Paus Pius XII menghubungkan Kata
Jadilah terang. dengan hipotesis Big Bang. Sejak saat itu Big Bang, meledak besar sebagai
teori asal mula semesta. Yang kedua, Tuhan membuat bumi, lalu laki-laki pertama, lalu
tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang, lalu terakhir seorang wanita[Kejadian 2, 4-22].
Frase kata jadilah.. terdapat dalam setiap kehendak yang Allah lakukan. Paus Pius XII
sangat bersemangat untuk menghubungkan frase jadilah terang di ayat pertama dengan Big
Bang, rupanya beliau sangat memahami terdapat kemuskilan logika bahwa Bagaimana
mungkin, Terang dinamakan siang dan gelap dinamakan malam terjadi di hari pertama,
sementara Matahari dan bulan baru ada di hari ke 4 Bagaimana mungkin, tumbuhan yang
berbiji dan buah-buahan yang berbiji dapat tumbuh semetara Matahari dan Bulan baru
diciptakan keesokan harinya, dimana satu hari Allah setara 1000 tahun di bumi.
Beberapa pendapat kalangan nasrani menghubungkan terang dan gelap sebagai kebaikan dan
kejahatan, namun pendapat itu juga tidak relevan mengingat obyek kejahatan belum tercipta.
Diatas telah disebutkan bahwa Frase Jadilah terang dilakukan sebelum penciptaan. Semua
penggunaan Frase Jadilah terang ternyata dilakukan setelah ada Air yang menutupi
samudera raya! Tidak ada bukti dari Alkitab yang menyatakan bahwa Air yang menutupi
samudera raya juga diciptakan oleh Allah. Di hari pertama, Tidak diceritakan bagaimana air
tercipta karena tidak didahului dengan kata Jadilah terang. Air dan Allah sudah ada. Bentuk
bumi saat itu hanyalah air yang menutupi seluruh BUMI. Dari atas air tercurah dan dibawah
juga ada air, di mana-mana hanyalah Air. Alkitab pada kitab Kejadian 1 hanya bercerita
mengenai Bumi disaat Banjir besar, Ia tidak berbicara mengenai pembentukan Tata Surya
apalagi Pembentukan Semesta, Petunjuk mengenai hal itu, dilihat di hari ke dua dan ketiga,
ketika Banjir itu reda, Langit mulai terang, Air hanya dibawah Langit, beberapa mulai surut,
daratan terlihat dan sisanya berupa Lautan.


8. Bible menolak rotasi sebagai penyebab terjadinya hari

Didalam Bible kitab kejadian pasal 1 ayat 9 sampai 13 diceritakan proses terbentuknya bumi

Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu
tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. Lalu Allah menamai yang
kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu
baik. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-
tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang
berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. Tanah itu
menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala
jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya
itu baik.Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga. (Kejadian 1:9-13)

Kita tahu bahwa hari baru ada ketika bumi mengalami rotasi, jadi bagaimana mungkin ada
hari pertama, hari kedua, dan hari ketiga, sementara bumi baru terbentuk dan mungkin saja
baru berotasi pada hari ketiga.

Penciptaan

Menurut
Alkitab
oleh Randall W. Younker
PENCIPTAAN MODERN.
Salah satu topik yang hangat diperdebatkan pada zaman modern ini ialah
pertanyaan bagaimana kehidupan ada di atas dunia ini. Ada dua pilihan dasar: (1)
melalui proses evolusi yang lambat dan alamiah atau (2) melalui perintah
Penciptaan versi Alkitab. Yang berhubungan erat kepada topik ini ialah pertanyaan
mengenai waktu - berapa lama kehidupan ada di atas planet ini? Perbedaannya
sangat nyata, apakah ratusan juta tahun atau beberapa ribu tahun saja.
Kesimpulan ilmu pengetahuan evolusi modern telah membuat pernyatan
Penciptaan versi Alkitab semakin tidak populer biarpun di antara denominasi
Kristen yang konservatif.
Argumen yang disajikan di sini didasarkan atas penerimaan cerita yang sepenuhnya
sejarah yang mula-mula dunia ini yang diilhamkan dan secara historis dapat
dipercaya menurut Firman Allah. "Alkitab keluar dengan segarnya dari mata air
kebenaran kekal, dan sepanjang zaman tangan Ilahi telah memelihara
kemurniannya. Alkitab menerangi masa lalu yang jauh, di mana penelitian
manusia sia-sia berusa untuk menembusinya. Hanya dalam firman Allahlah kita
memandang kuasa yang meletakkan dasar bumi ini, dan yang membentangkan
segala langit." Education, hlm. 173.

Harus disadari bahwa tidak ada satu ayat pun dalam Alkitab yang mengatakan
dengan persis pada tahun berapa dan berapa tahun yang lalu pekan penciptaan itu
berlangsung. Namun demikian, ada sejumlah data kronologis dalam Alkitab yang,
bilamana dilihat secara kolektif, menunjukkan kepada Penciptaan berkisar 6000
tahun. Dengan alasan ini, pemikiran bahwa pekan penciptaan terjadi hanya
beberapa ribu tahun yang lalu, telah umum dimengerti baik oleh orang Yahudi
maupun oleh orang Kristen yang percaya sepanjang sejarah. Pengertian ini telah
diterima hampir secara universal di antara orang-orang yang percaya sampai abad
kesembilan belas, pada waktu penemuan-penemuan geologi modern mulai
menantang kesimpulan itu. "Banyak orang yang mengaku mempercayai Alkitab
kehilangan nilai oleh karena perkara-perkara ajaib yang ditemukan di bumi ini,
kehilangan pandangan bahwa pekan penciptaan hanyalah tujuh hari secara harfiah
saja, dan bahwa dunia ini sekarang baru berumur kira-kira enam ribu tahun."-
Signs E. White,. 1879.
Selama berabad-abad, banyak pelajar Alkitab telah terpesona oleh data kronologis
(data urutan waktu) dalam Alkitab dan telah berusaha menggunakan informasi itu
untuk merekonstruksi suatu kronologi dunia ini. Tetapi bahan-bahan kronologi
dalam Alkitab tidak selamanya mudah dimengerti, dan para sarjana belum bisa
menyetujui satu kronologi Alkitabiah pun. Jadi, tidaklah heran bahwa pada tahun
1738, Des Vignolles, dari Royal Society of Berlin, mengatakan bahwa ia mengetahui
sedikitnya 200
.
kronologi Alkitabiah degan tahun-tahun Penciptaan yang berkisar
antara tahun 3500 sampai tahun 7000 Sebelum Masehi. Yang paling umum dari
kronologi ini ialah yang dibuat oleh Uskup Agung James Ussher (1581-1656), dari
Armagh, Irlandia Utara, yang skemanya tersebar luas karena dipilih untuk
digunakan di pinggir halaman-halaman Alkitab versi King James pada tahun 1679 M.
Menurut skema Ussher, Penciptaan terjadi pada tahun 4004 S.M. Penanggalan
Ussher kemudian diperbaiki oleh Dr. John Lightfoot dari Oxford, Yang
memperdebatkan (malangnya tidak disertai dukungan Alkitabiah yang kuat) bahwa
Adam telah diciptakan pada pukul 09:00 pagi pada tanggal 23 Oktober tahun 4004
S.M.!
Ada bukti-bukti lain selain Ussher untuk kronologi yang pendek. Yang 200 lebih
kronologi yang berbeda yang dicatat oleh Des Vignolles menyatakan kepada kita
dua perkara. Yang pertama, fakta bahwa data Alkitab dapat disatukan atau
ditafsirkan dalam banyak cara yang berbeda. Ini mengajarkan kepada kita supaya
jangan terlalu dogmatis. Yang kedua, semua kronologi ini menunjuk kepada
Penciptaan berkisar 6000 tahun. Dengan demikian, meskipun ada ketidak-tentuan,
tidak ada alasan untuk mengatakan Alkitab mengajarkan bahwa Penciptaan terjadi
jutaan tahun yang lalu, atau selama waktu jutaan tahun.

PADA MULANYA ALLAH ... (Kej. 1:1, 2).
Ada pendekatan yang meluas di antara para sarjana mengenai bagaimana
sebaiknya menerjemahkan Kejadian 1:1, 2, dan apa arti ayat-ayat ini. Alkitab versi
King James (KJV) hanya menerjemahkan kedua ayat yang pertama ini sebagai dua
kalimat yang independen (bebas): Pada mulanya Allah menciptakan langit dan
bumi. Dan bumi tanpa bentuk dan kosong; dan kegelapan menutupi permukaan
laut " (KJV).
Sebagian orang mengatakan bahwa kalimat-kalimat ini sebenarnya mengatakan,
"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Dan bumi menjadi tanpa bentuk
dan kosong." Apa yang tersirat dalam pendekatan ini ialah bahwa bentuk
kehidupan eksis atau ada di atas dunia ini jutaan tahun sebelum umat manusia
muncul, mengatakan bahwa dua ayat yang pertama buku Kejadian menggambarkan
suatu "penciptaan rangkap" (Kadang-kadang ini disebut sebagai teori
"penghancuran dan pemulihan"). Para pendukung interpretasi ini memperdebatkan
bahwa ayat 1 sebenarnya menerangkan penciptaan sebelumnya (lebih dahulu)
kehidupan di atas duma ini, jutaan tahun sebelum pekan penciptaan dinyatakan
kemudian dalam pasall 1, dan bahwa ayat 2 menerangkan kebinasaan kehidupan
yang sebelumnya (itu "menjadi" tanpa bentuk dan kosong). Orang-orang
.
Kristen ini
berspekulasi bahwa Satan adalah penguasa penciptaan pertama im, tetapi oleh
karena pemberontakannya, bumi ini "menjadi" tanpa bentuk dan kosong. Menurut
dugaan ayat 3 mulainya penciptaan kedua dan bumi kita yang sekarang.
Tetapi, ada banyak masalah dengan teori ini, tidak kurang dari menggantikan kata
"belum" dengan "menjadi." Para sarjana lbrani sepakat bahwa ini bukanlah
terjemahan yang sah, yang absah, sebab bertentangan dengan hukum dasar
(fundamental) tata bahasa lbrani. Terjemahan yang terbaik tetap "bumi belum
berbentuk dan kosong."
Ada interpretasi lain yang memperdebatkan bahwa ayat pertama harus
diterjemahkan sebagai berikut: "Ketika Allah mulai menciptakan langit dan bumi,
bumi belum berbentuk dan kosong". Ide terjemahan ini datang dari
membandingkan Kejadian 1:1 dengan cerita penciptaan Mesopotamia purba, yang
khas dimulai dengan "ketika." Pandangan ini mengatakan bahwa sebelum Allah
memulai sembarang kegiatan penciptaan dalam hubungannya dengan bumi ini,
sesuatu sudah ada di sini-walaupun tanpa bentuk dan kosong!

PADA MULANYA ALLAH ... ( Ams. 8:22-26, 30; Mi. 5:2; Ayb. 38:7; Yes. 14:12-21;
Yeh. 28:12-17; I Yoh. 3:8).
1. Mikha 5:2, NKJV, . menerangkan seorang Pemerintah (Kristus)
yangkeberadaannya adalah "sejak purbakala, sejak dulu kala (kekekalan)" (lihat
juga lbrani 1:8).
2. Ayub 38:7 menunjukkan bahwa anak-anak Allah sudah ada sebelum penciptaan
bumi ini, mereka ada di sana untuk menyanyi dan bersorak-sorai karena kesukaan
atas penciptaan.
3. Kejadian 1:16 bahasa lbrani mengatakan bahwa matahari dan bulan menerima
tugas mereka untuk mengatur waktu dan musim "bersama-sama" atau "sebagai
tambahan kepada" bintang-bintang; pengertiannya ialah bahwa bintang-bintang
sudah ada sebelum pekan penciptaan, melakukan tugas-tugas mereka yang sudah
ditentukan.
4. Takhta Allah, yang ada di surga, telah ada dari sejak kekekalan (Mzm.
45:7
1
93:2). Surga juga adalah tempat tinggal para malaikat, yang tampaknya telah
diciptakan sebelum bumi diciptakan.
5. Menurut 1 Yohanes 3:8, Iblis berbuat dosa dari mulanya, "mulanya" kejahatan
Lusifer ini mendahului enam hari penciptaan (lihat Yes. 14; Yeh. 28); dengan ini
kita menarik kesimpulan bahwa penciptaan para malaikat mendahului penciptaan
kehidupan di atas bumi ini.
Ayat-ayat ini, antara lain memberi tahu kepada kita bahwa Allah sang Bapa, sang
Anak, dan Roh Kudus sudah ada sejak kekekalan. Surga, bintang-bintang, Lusifer,
para malaikat, dan barangkali mahluk-mahluk lainnya sudah ada sebelum planet
kita diciptakan.
Allah kekal dan Pencipta semesta alam yang maha luas memilih Planet Bumi kita,
yang "belum berbentuk dan kosong", untuk menciptakan kehidupan di atasnya. Ia
juga menunjukkan kasihNYa yang maha agung kepada dunia kita ini oleh
memberikan AnakNya yang tunggal mati untuk kita.

PENCIPTA KITA
:
ALLAH YANG MAHAKUASA, SAHABAT
PRIBADI KITA
(Kej. l dan 2; Mat 19:4, 5; Mrk.10:2-9).
Para sarjana Alkitab telah sejak lama memperhatikan bahwa dalam bahasa
lbrani, Allah ditunjukkan berbeda-beda dalam pasal 1 dan 2. Dalam pasal 1 Allah
disebut Elohim (Allah) sementara dalam pasal 2 la disebut Yahwe (Tuhan) atau
Yahwe-Elohim (Tuhan Allah). Lebih jauh, dalam pasal l Allah digambarkan sebagai
sangat berkuasa, teratur dan sangat luar biasa - la hanya berbicara, maka
terciptalah! Sebaliknya, dalam pasal 2 kita melihat Allah turun tangan, dengan lemah
lembut membentuk manusia dari tanah liat dengan tangan-Nya sendiri dan
menghembuskan napas hidup ke dalam lubang hidung yang tak bernyawa itu.
Pengeritik Alkitab generasi terdahulu berpikir bahwa penggunaan dua nama
Ibrani yang berbeda untuk Allah dalam Kejadian 1 dan 2 adalah bukti bahwa
penulis yang berbeda menulis dua pasal ini. Bahwa pasal-pasal itu benar-benar
dua yang berbeda dan dalam cerita Penciptaan yang bertentangan. Akan tetapi,
para sarjana belakangan ini seperti Ahli Mesir Kenneth Kitchen telah memper-
hatittan bahwa penggunaan nama yang,berbeda untuk Allah yang sama dalam
ayat yang sama sebenarnya adalah biasa dilakukan dalam teks Mesir dan
Mesopotamia.
Lalu, mengapa nama yang berbeda digunakan dalam Kejadian mengenai cerita
Penciptaan? Sarjana lbrani Umberto Cassuto mengatakan bahwa penggunaan dua
narna Ibrani untuk Allah hanya menunjukkan dua aspek yang berbeda dari dua
tabiat Allah : Yahwe adalah nama perjaniian untuk Allah, dan Elohim adalah
menekankan keuniversalan-Nya sebagai Allah segenap bumi. Dengan cara lain
dapat dikatakan bahwa Yahwe-

menerangkan siapa Allah itu, dan Elohim
menerangkan apa Dia. Sarjana Alkitab M. H. Segal memperdebatkan bahwa nama
yang berbeda hanya untuk keperluan keanekaragaman Apa pun tujuan berbeda
digunakan nama-nama yang berbeda itu, tidak diragukan bahwa gambaran Allah
yang lebih rinci, pribadi dan intim diberikan pada pasal yang kedua.

" YANG TIDAK DICIPTAKAN ALLAH "
Sebagian orang heran mengapa Kejadian I menyatakan bahwa tumbuh-tumbuhan
dan manusia sudah dijadikan pada pekan pertama Penciptaan (Kej. 1:11, 12, 26,
27), sementara pasal dua kelihatannya menyatakan bahwa Allah belum selesai
menjadikan ini sampai waktu berikutnya (Kej. 2:4-6). Menurut Kejadian 2:4-6
empat perkara yang belum dijadikan Allah adalah : (1) semak di bumi (2) tumbuh-
tumbuhan di padang (3) orang untuk mengusahakan tanah; dan (4) hujan yang
turun ke bumi.

Setelah membaca ayat ini dalam bahasa Inggris, seseorang mungkin berpikir bahwa
penulis pasal 2 ini mengabaikan fakta bahwa empat perkara ini telah diciptakan
pada pekan pertarna Penciptaan. Tetapi dalam ayat bahasa Ibrani jelas dikatakan
bahwa empat perkara yang disebutkan dalam pasal 2 sebagai "belum" diciptakan,
tidak ada hubungannya dengan perkara-perkara yang diciptakan selama enam hari
penciptaan. Kata-kata Ibrani untuk dua perkara yang pertama, semak di bumi dan
tumbuh-tumbuhan di padang, bukanlah nama yang sama dengan tumbuh-tumbuhan
yang diciptakan pada hari ketiga Penciptaan--vegetasi, tumbuhan yang berbiji,
pohon buah-buahan yang menghasilkan semak yang berbiji (Kej 1:11,12).
Sebetulnya kata Ibrani yang diteremahkan "semak"di dalam Kejadian 2:5 (siah),
agak jarang di dalam Alkitab, terjadi hanya dalam dua ayat-ayat yang lain - dalarn
Kejadian 21:15 dan Ayub 30:4, 7. Konteks dari dua ayat-ayat yang ini telah
meyakinkan para ahli tumbuh-tumbuhan yang telah mempelajari tumbuh-
tumbuhan Alkitabiah bahwa siah adalah tumbuhan padang gurun yaitu tumbuhan
yang berduri. Pernyataan lengkap siah hassadheh (semak di bumi", atau lebih baik
"semak duri") terdapat hanya dalam Kejadian 2:5! Pertarna kali semak duri dan
nrmput duri secara jelas disebutkan dalam Alkitab ialah dalarn Kejadian 3:18, yang
diperkenalkan sebagai akibat langsung kejatuhan manusia ke dalam dosa. Apa yang
sebenamya dilakukan oleh penulis Kejadian 2 ialah menimbulkan pertanyaan dari
manakah datangnya tumbuhan semak duri itu? Tumbuhan semak berduri dan
rumput berduri bukanlah bagian dari Penciptaan "sungguh arnat baik," yang telah
diselesaikan sesudah enam hari Penciptaan; tetapi
l
tumbuhan itu muncul sebagai
akibat dari kejatuhan manusia ke dalam dosa.

ORANG YANG MENGUSAHAKAN TANAH (Kej. 2:5,7-25)
Apa maksud pernyataan "orang untuk mengusahakan tanah itu"? Kapankah
pengusahaan tanah mulai? Kej. 2:5.
Dalam bahasa Ibrani suatu kata sifat yang menerangkan suatu kata adalah sangat
penting. "Orang mengusahakan tanah itu" dalam Kejadian 2:5 bukan orang yang
diciptakan pada hari keenam (Kej. 1:26, 27). Tetapi, itu adalah gambaran orang
yang berlaku sesudah kejatuhan manusia ke dalam dosa, pada waktu Adam harus
berjuang dengan tanah (mencangkul dan mengairinya) untuk memperoleh
makanannya (lihat Kej. 3:17). Jenis manusia seperti ini selaras dengan "semak duri"
dan "tumbuhan di padang," yang pemunculannya juga sesudah kejatuhan ke dalam
dosa. Dengan demikian, sekali lagi, "orang untuk mengusahakan tanah itu belum
ada" dalam pasal 2, ia tidak akan menjadi orang seperti itu sebelum pasal 3,
sesudah manusia jauh ke dalam dosa.
Menarik untuk diperhatikan bahwa dalam cerita penciptaan Mesopotamia, salah
satu berkat para dewa kepada raja-raja duniawi salah menyediakan kebutuhan
manusia yang mau bekerja seperti ternak" dan yang akan "mengairi" ladang.
Tetapi, Allah Alkitab tidak menciptakan manusia untuk menjadi pekerja budak.
Sebaliknya, dengan kasih sayang dan dengan cermat la sendiri menanami taman
dan menyediakan pengairannya!. Lalu la memberikan taman itu kepada Adam dan
Hawa sebagai hadiah, sebagai karunia. Sejumlah sarjana telah memperhatikan
perbedaan penting ini antara cerita Penciptaan Alkitab dengan cerita yang tidak
bersumber dari Alkitab. Mereka telah menyimpulkan bahwa penulis Kitab Kejadian
dengan jelas menyuguhkan suatu "polemik" Penciptaan, yaitu suatu cerita yang
dirancang untuk menantang pandangan-pandangan yang salah mengenai
Penciptaan yang beredar, dengan cerita yang sebenarnya.
Pekerjaan yang diberikan Allah kepada nenek moyang kita yang pertama di Taman
Eden ialah "mengawasi dan memelihara taman itu" (Kej. 2:15, NKJV). Pekerjaan ini
tidak sama dengan pekerjaan yang harus dilakukan Adam sesudah kejatuhan ke
dalam dosa "dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu" (Kej. 3:19).
"Pekerjaan mereka tidak melelahkan dan membosankan, tetapi menyenangkan dan
menguatkan... ---Patriarchs and Prophets, hlm. 50.
Ada yang lebih khusus rangkuman cerita Penciptaan dalam pasal 2, tetapi tidak
akan mulai sebelum ayat 7 gantinya ayat 4. Gambaran yang diberikan dalam ayat-
ayat ini sesungguhnyalah satu Allah yang penuh kasih menyediakan segala sesuatu
yang akan dibutuhkan oleh Adam dalam keberadaannya yang baru, termasuk suatu
tempat untuk tinggal, makanan dan minuman yang limpah, kekuasaan atas tempat
tinggalnya serta istri dan pendampingnya yang kekasih, Hawa.
Seperti "semak di bumi," pernyataan lbrani yang diterjemahkan sebagai "tumbuhan
di padang", 'esev hassadhe sangat jarang dalam Alkitab. Bahkan hanya muncul dua
kali-dalam Kejadian 2:5 dan 3:18. Kunci untuk mengerti sifat tumbuhan ini
terdapat dalam Kej. 3:17, 18, di mana diberitahukan kepada kita bahwa `esev
hassadhe adalah tumbuhan yang harus menjadi makanan Adam setelah
kejatuhannya ke dalam dosa "Makai terkutuklah tanah karena engkau; dengan
bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak
duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di
padang ['esev hassadhe] akan tetap menjadi makananmu." Tumbuh-tumbuhan ini
bukan pohon yang menghasilkan buah yang disediakan Allah menjadi makanan
manusia, yang diciptakan pada hari ketiga. Sebaliknya, itu adalah tumbuhan yang
hanya dipelihara oleh manusia sesudah kejatuhannya ke dalam dosa.

KEMATIAN DALAM DUNIA BINATANG
-Sebelum Ada Dosa ?
Baca : Kej. 1:1-31; 3:2-4; Rm. 5:12,14; 1 Kor. 15 : 21
Alkitab mengajarkan bahwa penderitaan dan kerusakan yang dialami oleh dunia
binatang berhubungan secara langsung dengan kejatuhan manusia ke dalam dosa.
Namun sebagian orang mengatakan bahwa catatan fosil-fosil mencerminkan
penderitaan binatang Binatang telah ada hampir 600 juta tahun sebelum
penciptaan manusia. . Salah satu masalah yang lebih mengganggu yang kias hadapi
ialah masalah penderitaan dan rasa sakit dunia binatang, terutama jika seseorang
percaya bahwa dunia binatang sudah ada jutaan tahun sebelum manusia ada

Bukti-bukti Alkitabiah menunjukkan bahwa tidak ada binatang pemakan daging
sebelum kejatuhan manusia ke dalam dosa. Menurut Kejadian 1:30, makanan mula-
mula segala binatang adalah "segala tumbuh-tumbuhan hijau."

Dari pengertian kita sekarang mengenai binatang pemakan daging, kelihatannya
tidak mungkin bagi mereka untuk hidup dengan makanan vegetaris (tanpa daging).
Karnivora (pemakan daging ) adalah bagian penting dari "rantai makanan" dalam
sistem lingkungan hidup (ekosistem) kita. Binatang pemakan bangkai adalah
merupakan sistem pembuangan sampah--mereka menolong membersihkan bangkai-
bangkai binatang yang sudah mati. Tetapi tidaklah demikian halnya pada mulanya.
Ini menunjukkan bahwa perubahan telah terjadi dalam dunia tumbuh-tumbuhan
dan dunia binatang, perubahan yang terjadi di luar pengetahuan kita sekarang.
TRANSFORMASI DUNIA BINATANG (Kej. 6:11,12; 9:2).

"Di bawah kutuk dosa, seluruh alam akan awnyaksikan kepada manusia sifat dan
akibat dari pemberontakan melawan Allah. Pada waktu Allah menjadikan manusia,
la membuatnya menjadi penguasa atas bumi dan segala makhluk yang hidup.
Selama Adam tetap setia kepada Surga, segala alam tunduk kepadanya. Tetapi,
pada waktu ia memberontak melawan hukum Ilahi, makhluk-makhluk yang rendah
pun memberontak kepada penguasanya." Patriarchs and Prophets, him. 59.

"Oleh karena dosa manusialah sehingga "segala makhluk sama-sama mengeluh dan
sama-sama merasa sakit bersalin" (Rm. 8:22). Demikianlah penderitaan dan
kematian diwariskan, bukan saja kepada manusia, tetapi juga kepada binatang-
binatang." Patriarchs and Prophets, hlm. 443.
Hubungan Adam dengan binatang-binatang tidak begitu berbeda dari hubungan
seorang raja dengan rakyatnya. Dalam hal ini, binatang-binatang adalah
"rakyatnya." Ada pelajaran yang terdapat dalam Alkitab, terutama dalarn buku 2
Raja-raja dan 2 Tawarikh, bahwa bilamana raja-raja atau pemimpin lain benar,
maka rakyat cenderung mengikut mereka dalam kebenaran. Tetapi, jika para
pemimpin bertindak jahat maka rakyat pun akan mengikuti mereka dalam
kejahatan.

Salah satu cara untuk mengetahui bagaimana alam sebelum kejatuhan manusia ke
dalam dosa adalah dengan mempelajari keterangan Alkitab mengenai bumi yang
baru. Alkitab menjelaskan bahwa kematian adalah pengganggu yang tidak
diharapkan dan tidak disukai dalam dunia kita, dan bahwa kematian itu tidak
mempunyai bagian dalam bumi yang akan datang (Yes. 11:6-9; Why. 21:4). Misteri
ini adalah sesuatu yang tidak bisa diungkapkan sama seperti yang memastikan
bahwa tubuh kita yang fana dibuat menjadi baka (1 Kor. 15:50-55). Namun
demikian, sifat kehidupan dalam planet ini akan diubahkan! Tetapi pandangan
Alkitabiah ini, bertentangan dengan pengertian sekarang mengenai hukum-hukum
ekologi (lingkungan hidup). Ekologi modern memberitahukan kepada kita bahwa
kematian adalah bagian penting dari kehidupan dalam dunia kita sekarang ini.
Bahkan, kebanyakan para ahli biologi mengalami kesulitan untuk mengerti
bagaimana mungkin mempuny ai kehidupan tanpa kematian, oleh karena kepada
mereka kematian adalah begitu penting kepada siklus kehidupan yang sekarang ini.
Tetapi transformasi pada kedatangan Kristus yang kedua kali bukan saja meli-
batkan kemanusiaan tetapi juga seluruh cipptaan (Rm. 8:19-21). Ciptaan itu sendiri
sedang menunggu anak-anak Allah akan dinyatakan agar mereka juga akan
dibebaskan dari perhambaan kerusakan!
Jelas bahwa Alkitab menunjukkan bahwa bumi menjadi penuh dengan kekerasan
sebab manusia dalam dunia telah merusak jalan jalan mereka sendiri. Pendeknya,
pemberontakan manusia menjalar ke seluruh makhluk ciptaan. Tanda-tanpa
perubahan itu terdapat dalam Kejadian 6:11, yang mengatakan kepada kita bahwa,
oleh karena kejahatan manusia, bumi telah menjadi "rusak" dan "penuh dengan
kekerasan." Sering diduga bahwa kekerasan ini oleh karena perbuatan manusia
yang jahat. "Mereka [manusia] senang membantai binatang-binatang. Mereka
menggunakan binatang menjadi makanan mereka, dan ini menambah keganasan
dan kekerasan binatang, dan menyebabkan binatang memandang darah manusia
dengan acuh tak acuh atau tidak penting."-Spiritual Gifts, jld. 3, him. 63, 64.

Kelihatannya aneh bahwa Allah dan Pencipta kita yang berkasihan akan
membiarkan 600 juta tahun lamanya binatang menderita, yang sebagian orang
Kristen tanpa bukti, mengatakan terjadi sebelum penciptaan manusia. Kete,rangan
yang diberikan oleh Alkitab terdapat dalam Roma 8:12-22. Makhluk tunduk kepada
"perbudakan kebinasaan sebagaimana dikatakan Roma 8:21.

Kaum evolusionis telah lama menyadari pengaruh teori mereka terhadap cerita
Alkitabiah Penciptaan. Pada tahun 1840, seorang ahli geologi Edward Hitchcock
menulis, "Interpretasi atau tafsiran umum Alkitab adalah sampai kejatuhan
manusia ke dalam dosa, kematian tidak ada di dunia ini sekalipun di antara
binatang yang paling rendah.
Karena Alkitab mengatakan bahwa kematian datang oleh karena satu orang
manusia (1 Kor: 15:2 1) dan oleh karena satu orang dosa masuk ke dalam dunia ini
dan oleh dosa itu maut (Rm. 5:12). Tetapi ilmu geologi mengajarkan kepada kita
bahwa sejumlah besar binatang telah hidup dan mati sebelum penciptaan
manusia."-Elementary Geology" (Amherst, Mass.: J.S. and C. Adam, 1840), h1m.
273. Jelas, sebagaimana yang disadari oleh Hitchcock, bahwa interpretasi ilmiah
khusus geologi ini dan keterangan Alkitab mengenai asal mula makhluk
bertentangan satu sama lain.
Ellen White dengan jelas menyangkal bahwa binatang yang ditemukan tertanam
dalam fosil menyatakan keberadaan kehidupan binatang jutaan tahun lamanya
sebelum pekan penciptaan sebagaimana yang terdapat dalam Alkitab. Sebaliknya,
asal mula dari bangkai atau sisa-sisa binatang-binatang ini harus dimengerti
sebagai akibat dari Air Bah sebagaimana yang diceritakan dalam Alkitab. Bangkai
manusia, binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan dalam tanah, yang adalah fosil,
"dianggap sebagai suatu bukti keberadaan atau eksistensi kehidupan tumbuh-
tumbuhan dan binatang sebelum masa tulisantulisan Musa. Tetapi mengenai hal-hal
ini sejarah Alkitab menyediakan keterangan yang cukup banyak.. . . Pada waktu air
bah, permukaan bumi telah rusak dan terjadi perubahan-perubahan yang nyata,
dan dalam pembentukan kembali kulit bumi telah menyimpan banyak bukti-bukti
kehidupan yang ada sebelum air bah itu." Education, him. 129.
Allah menunjukkan (Roma 8: 8-22) bahwa pendertiaan binatang dihubungkan
secara langsung dengan kejatuhan manusia ke dalam dosa. Mengatakan bahwa
binatang telah hidup dan mati sejak jutaan tahun sebelum Penciptaan dan
kejatuhan Adam dan Hawa, bukan saja bertentangan dengan Roma 8 tetapi juga
bertentangan dengan kenyataan bahwa Yesus adalah Pencipta dan Juruselamat
yang berbelas kasihan.














2. Menurut Bible Terang ada sebelum Matahari ada

Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi... terang itu siang, dan gelap itu
malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama. (Kejadian 1:3-5)
Bible mengatakan Terang terjadi pada hari pertama penciptaan bumi sementara Matahari dan
bulan baru ada setelah hari keempat.

Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang
dari malam... Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat (Kejadian 1:14-19)

Kita tahu Matahari menurut ilmu pengetahuan modern adalah sumber cahaya dan penerang
dibumi, bahkan cahaya bulanpun merupakan refleksi dari cahaya matahari, jadi amat bodoh
jika dikatakan terang telah ada sebelum matahari ada, karena cahaya tidak dapat eksis tanpa
ada matahari.

3. Bible mengatakan Tuhan menciptakan cakrawala untuk memisahkan air diatas bumi dan
air dibawah (dibumi).
Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."
Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu
dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.(Kejadian 1:6-7)

Kita tahu diatas langit (cakrawala) tidak terdapat air akan tetapi ruangan hampa udara, sekali
lagi Bible membicarakan sesuatu yang omong kosong.

4. Bible mengatakan tumbuhan tidak memerlukan Matahari.

Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan
yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya
ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas
muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang
menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.Jadilah petang dan
jadilah pagi, itulah hari ketiga. (Kejadian 1:11-13)

Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang
dari malam... Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat (Kejadian 1:14-19)

Ajaib Bible mengatakan tumbuhan telah ada pada hari ketiga, sedangkan matahari ada pada
hari keempat, padahal kita tahu tumbuhan tidak dapat hidup tanpa adanya matahari,
tumbuhan tidak dapat berfotosintesa tanpa adanya matahari, jadi Bible sekaligus menyatakan
tumbuhan tidak memerlukan matahari sekaligus juga menyatakan bahwa fotosintesa tidak
pernah terjadi pada tumbuhan, absurd sekali.



JAWAB :


Ada yang berpendapat bahwa terang yang dimaksud adalah terang "kosmis" karena matahari
bukanlah satu-satunya sumber terang.

Adalah sangat menarik anda mengatakan bahwa Alkitab membuat perbedaan antara "terang"
yang diciptakan oleh Allah -- ELOHIM (Plural Majesty) -- pada hari yang pertama dari
penciptaan, dengan "matahari" yang diciptakan pada hari ke-empat dari penciptaan (Kejadian
1).

Kisah yang dicatat dalam Kitab Kejadian bukan laporan ilmiah tentang penciptaan. Kitab
Kejadian tidak menceritakan tentang cara Allah menciptakan, hanya bahwa yang
menciptakan adalah Allah. Ia sekelumit pun tidak menceritakan tentang "jangka waktu"
penciptaan itu; bahwa hari-hari itu lamanya bukan 24 jam seperti hari-hari manusia, itu jelas,
sebab kitab Kejadian sendiri mengatakan, bahwa hari pertama usai sebelum matahari
diciptakan.

Terdapat sejumlah tanggapan tentang arti hari-hari yang disebut dalam cerita Kejadian itu,
bahwa yang dimaksud dengan itu adalah abad-abad geologis, atau, bukan hari-hari
penciptaan itu sendiri, melainkan hari-hari pada mana penciptaan itu dinyatakan kepada
manusia. Justru tepat bila berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan hari-hari itu adalah
hari-hari Allah, dan bahwa sia-sialah untuk mencoba mengukurnya dengan ukuran waktu
manusia. Alkitab sendiri mengatakan bahwa waktu Allah tidak sama dengan waktu manusia.


* 2 Petrus 3:8
LAI TB, Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu
lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun
sama seperti satu hari.
KJV, But, beloved, be not ignorant of this one thing, that one day is with the Lord as a
thousand years, and a thousand years as one day.
TR,

Translit interlinear, en de touto m lanthanet humas agaptoi hoti {bahwa} mia {satu}
hmera {hari} para {di samping} kuri {Tuhan} hs {sama seperti} khilia {seribu} et
{tahun} kai {dan} khilia {seribu} et {tahun} hs {sama seperti} hmera {hari} mia {satu}


Ada pula pandangan lain mengenai pengadaan matahari, bulan, dan bintang-bintang.
Pandangan yang satu menyatakan bahwa matahari, bulan, dan bintang-bintang diciptakan
pada penciptaan mula-mula yang disebut di Kejadian 1:1 dan seterusnya, tetapi bahwa pada
hari keempat berubah terang benda-benda penerang itu menembus kabut dan mencapai bumi.
Mungkin ada yang keberatan ketika mendengar bahwa Allah telah menjadikan dua penerang
yang besar.


* Kejadian 1:16
LAI TB, Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih
besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan
juga bintang-bintang.
KJV, And God made two great lights; the greater light to rule the day, and the lesser light to
rule the night: he made the stars also.
Hebrew,


Translit interlinear, VAYA'AS {dan Dia menjadikan} 'ELOHM 'ET-SYENY
HAME'OROT HAGEDOLM 'ET-HAM'R HAGDOL LEMEMSYELET HAYM
VE'ET-HAM'R HAQTON LEMEMSYELET HALAYLH VE'T HAKKHVM


Kata yang diterjemahkan menjadikan, Ibrani - VAYA'AS (dan Dia menjadikan) dari
kata - 'SH, belum tentu menyangkut sebuah tindakan penciptaan, karena berbeda
dari kata menciptakan, Ibrani - BR' yang digunakan dalam Kejadian 1:1 sbb :


* Kejadian 1:1
LAI TB, Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
KJV, In the beginning God created the heaven and the earth.
Hebrew,

Translit interlinear, BER'SYT BR' {Dia menciptakan} 'ELOHM 'T
HASYMAYIM VE'T H'RETS


Lagi pula dalam ayat berikutnya (Kejadian 1:17) dikatakan bahwa Allah menaruh semuanya
(Ibrani: - NTAN) itu di cakrawala. Ayat ini menggunakan kata Ibrani yang biasanya
diterjemahkan memberi, yang sering digunakan dalam pengertian mengadakan. Bila kata
"NTAN" diartikan sebagai mengadakan, kita dapat menerjemahkan Kejadian 1:17, "Dan
Allah mengadakan (yakni mengangkat) semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi."
Jadi, ayat ini mungkin menunjuk pada pernyataan Allah mengenai fungsi benda-benda
penerang dan bukan kepada penciptaannya. Kata menciptakan (Ibrani: - BR') tidak
digunakan di sini.

Pandangan selanjutnya berpendapat bahwa sementara terang diciptakan pada hari pertama,
terang itu dipusatkan pada matahari pada hari keempat; yakni, pada waktu Allah berfirman,
benda-benda angkasa mulai bekerja sebagai penerang alam semesta.

Meskipun Alkitab bukan Buku Science, namun bagaimanapun juga Alkitab tidak pernah
bertentangan dengan ilmu pengetahuan modern, semua bukti-bukti yang pernah ada, tidak
ada yang bertentangan dengan Alkitab, bahkan sebaliknya ada banyak hal-hal yang
ditemukan pada zaman modern mendukung tulisan-tulisan yang ada di dalam Alkitab.
Seluruh isi Alkitab mutlak dapat dipercaya baik secara ilmiah maupun rohani, karena Alkitab
adalah firman Allah yang asli.

Sayangnya ada orang-orang yang kurang mengerti atau kurang berhati-hati dalam
menafsirkan isi Alkitab sehingga kelihatannya ada kesalahan-kesalahan di dalam Alkitab,
tetapi sebetulnya tidak ada kesalahan di dalam Alkitab. Semua kesalahan yang terjadi adalah
kesalahan dari pihak manusia yang menafsirkannya dengan sembarangan dan tidak berhati-
hati, atau manusia yang percaya kepada ilmu pengetahuan yang buruk dan tidak mempunyai
bukti-bukti yang pasti.

Anda mungkin juga menyukai