Anda di halaman 1dari 38

BAB II

PERLINDUNGAN
TENAGA KERJA & PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN
Lego Karjoko, SH,MH.
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 1
Landasan Filosofis
Perlindungan Tenaga Kerja
Pembukaan UUD 1945 : salah satu tujuan negara adl memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Mewujudkan masy adil dan makmur. Artinya Pem hrs menciptakan
kemakmuran dan pd wkt yg sama mengusahakan agar setiap warga
negara memperoleh bagian yg wajar sesuai dgn jasa dan kebutuhannya.
Neg wajib memberikan prioritas tinggi pd penempatan TK dan melaks
strategi perluasan kesempatan kerja agar setiap orang yg mampu dan
mau bekerja dpt bekerja sec produktif sesuai dgn kecakapan dan
keinginannya.
Pasal 27 (2) UUD 1945 : tiap2 WN berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yg layak bagi kemanusian
Pasal 28D (2), 28E (3), 28H (3) UUD 1945



lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 2
Jenis Perlindungan Tenaga Kerja
Soepomo :
1. Perlindungan ekonomis : perlindungan TK dlm bentuk
penghasilan yg cukup, termasuk bila Tk tdk mampu bekerja
di luar kehendaknya
2. Perlindungan sosial : dlm bentuk jaminan kesehatan kerja
dan kebebasan berserikat dan perlindungan hak utk
berorganisasi
3. Perlindungan teknis : dlm bentuk keamanan dan
keselamatan kerja

UU 13/2003 : perlindungan penyandang cacat, anak,
perempuan, waktu kerja, K3, pengupahan, jamsostek
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 3
Perlindungan Pekerja Penyandang Cacat
Pengusaha wajib memberikan perlindungan sesuai
jenis dan derajat kecacatannya (Ps 67 (1)
UU13/2003). Contoh: penyediaan aksesibilitas,
pemberian alat kerja dan alat pelindung diri
UU 4/97 ttg Penyandang Cacat
Sanksi :
TP Pelanggaran, pdn kurungan paling singkat 1 bulan
dan paling lama 12 bulan dan/ atau denda paling
sedikit Rp10 juta dan paling banyak Rp 100 juta (Ps
187 UU 13/ 2003)
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 4
Perlindungan Anak (Ps 68 -75 UU13/2003)
Anak adl setiap orang yg berumur dibawah 18 th
Pengusaha dilarang mempekerjakan anak (Ps 68
UU 13/2003)
Sanksi : Ps 185 UU 13/2003
TP kejahatan.
Pidana penjara paling singkat 1 th dan paling lama 4
th dan/atau denda paling sedikit Rp 100 juta dan
paling banyak Rp 400 juta
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 5
Pengecualian Larangan Mempekerjakan Anak (1)
anak umur 13 s/d 15 th yg melakukan pekerjaan ringan
sepanjang tdk mengganggu perkembangan dan kesehatan
fisik, mental dan sosial ( Ps 69 (1) )
Syarat yg harus dipenuhi pengusaha yg mempekerjakan anak
pd pekerjaan ringan :
1. Izin tertulis dari ortu/wali
2. Perj kerja antara pengusaha dgn ortu/wali
3. Waktu kerja maks 3 jam
4. Dilakukan siang hari dan tdk mengganggu sekolah
5. K3
6. Adanya hub kerja yg jelas
7. Menerima upah sesuai ketentuan yg berlaku
Sanksi : Pasal 185 UU 13/2003

lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 6
Pengecualian
Larangan Mempekerjakan Anak (2)
Anak min berumur 14 th dpt melakukan pekerjaan
di tempat kerja yg mrpk bagian dari kurikulum
pendidikan/pelatihan (Ps 70 (1)(2))

Pekerjaan tsb hrs penuhi syarat Ps 70 (3) :
1. Diberi petunjuk yg jelas, bimbingan, dan
pengawasan dlm melaks pekerjaan
2. Diberi perlindungan K3

lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 7
Pengecualian
Larangan Mempekerjakan Anak (3)
Anak dpt melakukan pekerjaan utk
mengembangkan bakat dan minatnya (Ps 7
1(1))
Pengusaha wajib penuhi syarat : (Ps 71 (2))
1. Dibawah pengawasan langsung ortu/wali
2. Waktu kerja maks 3 jam sehari
3. Kondisi dan lingk kerja tdk mengganggu
perkembangan fisik, mental, sosial, sekolah
Sanksi : Ps 187 UU13/2003
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 8
Pekerjaan Terburuk
Dilarang mempekerjakan dan melibatkan anak pd pekerjaan
terburuk, yg meliputi segala pekerjaan :
1. Dalam bentuk perbudakan atau sejenisnya
2. Yg memanfaatkan, menyediakan atau menawarkan anak utk
pelacuran, produksi pornografi, pertunjukan porno atau
perjudian
3. Yg memanfaatkan, menyediakan, atau melibatkan anak utk
produksi dan perdagangan minuman keras,
narkotika,psikotopika, atau zat adiktif lainnya
4. Yg membahayakan kesehatan, keselamatan, atau moral
anak
Sanksi : Ps 183 UU 13/2003. Tindak Pidana Kejahatan, pdn
penjara min 2 th dan maks 5 th dan / atau denda min Rp
200 juta dan maks Rp 500 juta
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 9
Perlindungan Pekerja Perempuan
Antara pukul 23.00 s/d 07.00 Pengusaha dilarang
mempekerjakan pekerja perempuan :
1. Yg berumur kurang dari 18 th
2. Hamil menurut keterangan dokter

Kewajiban pengusaha yg mempekerjakan buruh
perempuan antara 23.00 s/d 07.00 :
1. Memberikan makanan dan minuman bergizi
2. Menjaga kesusilaan dan keamanan selama di
tempat kerja
3. Menyediakan angkutan antar-jemput
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 10
Waktu Kerja (Ps 77 UU 13/2003)
Pengusaha wajib melaksanakan waktu kerja, yg
meliputi :
1. Utk 6 hari kerja/minggu : 7 jam satu hari dan 40
jam satu minggu
2. Utk 5 hari kerja/minggu : 8 jam satu hari dan 40
jam satu minggu

Ketentuan waktu kerja tdk berlaku bagi sektor
usaha/pekerjaan tertentu (diatur dgn Kepmen)

lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 11
Syarat Kerja Lembur (Ps 78 UU 13/2003)
1. Ada persetujuan pekerja
2. Waktu kerja lembur maks 3 jam dalam satu hari
dan 14 jam dalam satu minggu
3. Wajib membayar upah lembur

Sanksi :
1. Pelanggaran 1 & 2 : pidana denda min Rp 5 juta
dan maks Rp. 50 juta (ps 188 UU13/2003)
2. Pelanggaran 3 : Ps 187 UU 13/2003
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 12
Waktu Istirahat dan Cuti
Pengusaha wajib memberi waktu istirahat dan cuti kepada
pekerja sbb :
1. Istirahat antara jam kerja, min jam setelah bekerja 4 jam
terus menerus. Istirahat mingguan. Buruh berhak atas upah
penuh.
2. Cuti tahunan, min 12 hari kerja setelah buruh bekerja 12
bulan terus menerus. Buruh berhak upah penuh.
Pelaksanaannya diatur dlm PK, PP, atau PKB
3. Istirahat panjang, min 2 bln dan dilaks pd th ke 7 & 8
masing2 1 bln bagi buruh yg telah bekerja 6 th secara terus
menerus pd perush yg sama. Diatur dgn Kepmen
Sanksi : Ps 187 UU 13/2003
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 13
Hak Buruh atas Istirahat lainnya
1. Menjalankan ibadah, berhak atas upah penuh.
Sanksi : Ps 185 UU 13/2003
2. Cuti haid, buruh tdk wajib bekerja bila merasa sakit
pd hari 1 & 2 masa haid. Buruh berhak atas upah.
Diatur dgn PK, PP, atau PKB
3. Istirahat melahirkan (1,5 bln sebelum saatnya dan
1,5 bln setelah melahirkan) atau keguguran (1,5 bln
setelah keguguran). Pekerja Berhak atas upah
penuh. Sanksi : Ps 185 UU 13/2003
4. Kesempatan utk menyusui
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 14
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (k3)
Filosofis : K3 adl suatu pemikiran atau upaya utk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah TK pd khususnya dan
manusia pd umumnya, hasil karya, dan budayanya
menuju masy adil & makmur

Ilmu pength : K3 diartikan sbg ilmu pength dan
penerapannya dlm usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Diatur dlm : 86,87 UU 13/2003 jo UU 1/1970
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 15
Tujuan Peraturan K3
1. Melindungi pekerja dari resiko kecelakaan
kerja
2. Meningkatkan derajat kesehatan pekerja
3. Agar pekerja dan orang disekitarnya terjamin
keselamatannya
4. Menjaga agar sumber produksi dipelihara
dan dipergunakan secara aman dan berdaya
guna
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 16
Ruang Lingkup K3
K3 hrs diterapkan dan dilaksanakan di setiap
tempat kerja

Unsur tempat kerja :
1. Adanya suatu usaha, baik bersifat ekonomis
maupun sosial
2. Adanya tenaga kerja
3. Adanya sumber bahaya
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 17
Struktur K3
Penanggung jawab K3 di tempat kerja adl
pengusaha atau pimpinan atau pengurus tempat
kerja.
Pelaksanaan K3 di tempat kerja dilaks secara
bersama oleh pimpinan/pengurus perusahaan dan
seluruh pekerja
Pengawas atas pelaks K3 :
1. Pegawai pengawas K3, dari Depnaker
2. Ahli K3, dari luar Depnaker

lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 18
Perlindungan Upah
Pasal 88 (1) dan penjelasannya UU 13/2003 : setiap pekerja
berhak memperoleh penghasilan yg memenuhi
penghidupan yg layak bagi kemanusiaan, yaitu mampu
memenuhi kebutuhan hidup pekerja dan keluarganya
secara wajar yg meliputi :
1. Makanan dan minuman
2. Sandang
3. Perumahan
4. Pendidikan
5. Kesehatan
6. Rekreasi dan
7. Jaminan hari tua
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 19
Pengertian Upah
Upah adl hak pekerja/buruh yg diterima dan
dinyatakan dlm bentuk uang sbg imbalan dari
pengusaha/pemberi kerja kepada pekerja yg
ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perj kerja,
kesepakatan atau perat per-uu-an, termasuk
tunjangan bagi pekerja dan keluarganya atas suatu
pekerjaan dan/ atau jasa yg telah atau akan
dilakukan (Ps 1 angka 30 UU13/2003)
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 20
Prinsip Pengupahan
1. Hak menerima upah timbul pd saat adnya hub kerja dan
berakhir pd saat hub kerja putus
2. Pengusaha tdk boleh mengadakan diskriminasi upah bagi
pekerja laki2 dan wanita utk jenis pekerjaan yg sama
3. Upah tdk dibayar bila buruh tdk melakukan pekerjaan (no
work no pay)
4. Komponen upah tdr dr upah pokok dan tunjangan tetap,
dgn formulasi upah pokok min 75% dr jumlah upah pokok
dan tunjangan tetap
5. Tuntutan pembayaran upah dan segala pembayaran yg
timbul dr hub kerja menjadi kedaluwarsa setelah
melampaui jangka waktu 2 th sejak timbulnya hak
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 21
Pengecualian Prinsip No Work No Pay (1)
1. Pekerja sakit shg tdk dpt melakukan pekerjaan.
Upah yg dibayar kpd pekerja tsb :
4 bln pertama, dibayar 100% dr upah
4 bln kedua, dibayar 75% dr upah
4 bln ketiga, dibayar 50% dr upah
Upah bulan selanjutnya dibayar 25% dr upah
sebelum PHK oleh pengusaha
2. Pekerja wanita yg sakit pd hari 1 & 2 masa haidnya
shg tdk dpt melakukan pekerjaan
3. Pekerja tdk dpt menjalankan pekerjaan krn sedang
menjalankan kewajiban pd negara
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 22
Pengecualian Prinsip No Work No Pay (2)
4. Pekerja tdk masuk bekerja, karena :
Pekerja menikah, dibayar 3 hari
Menikahkan anaknya, dibayar 2 hari
Mengkhitankan anaknya, dibayar 2 hari
Membaptiskan anaknya, dibayar 2 hari
Istri melahirkan/keguguran, dibayar 2 hari
Suami/istri, orang tua/mertua, anak/menantu meninggal
dunia, dibayar 2 hari
Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia,
dibayar 1 hari
5. Pekerja tdk dpt melakukan pekerjaan krn menjalankan
ibadah yg diperintahkan agamanya
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 23
Pengecualian Prinsip No Work No Pay (3)
6. Pekerja bersedia melakukan pekerjaan yg telah
diperjanjikan tetapi pengusaha tdk
mempekerjakannya, baik krn kesalahannya sendiri
maupun halangan yg seharusnya dpt dihindari
pengusaha
7. Pekerja melaksanakan hak istirahat (tdk termasuk
hari libur resmi)
8. Pekerja melaksanakan tugas serikat pekerja atas
persetujuan pengusaha
9. Pekerja melaksanakan tugas pendidikan dari
perusahaan
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 24
Program Jamsostek
Dasar hukum :
1. UU No 13 Th 2003 ttg Ketenagakerjaan
2. UU No 3 Th 1992 ttg Jaminan Sosial Tenaga Kerja
3. PP No 14 Th 1993 ttg Penyelenggaraan Program
Jamsostek jo PP No 83 Th 2000 ttg Perubahan Atas
PP No 14 Th 1993 sbgmn telah diubah dgn PP No
79 Th 1998
4. Keppres No 22 Th 1993 ttg Penyakit yg Timbul
karena Hubungan Kerja

lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 25
Pengertian Jamsostek
adl suatu perlindungan bagi tenaga kerja dlm bentuk :
1. Santunan berupa uang sbg pengganti sebagian dari
penghasilan yg hilang/ berkurang dan
2. Pelayanan
Sebagai akibat peristiwa atau keadaan yg dialami oleh
tenaga kerja berupa :
1. Kecelakaan kerja,
2. Sakit,
3. Hamil,
4. Bersalin,
5. Hari tua, dan
6. Meninggal dunia
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 26
Jamsostek sbg kewajiban pengusaha
Pasal 99 (1) UU 13/2003 :
Setiap pekerja/buruh dan keluarganya berhak untuk
memperoleh jamsostek
UU No 3 Th 1992 :
jamsostek mrpk hak tenaga kerja dan merupakan kewajiban
perusahaan yg mempekerjakan 10 orang/lebih, atau
membayar upah paling sedikit Rp. 1.000.000.
Sanksi :
1. Peringatan
2. Pencabutan izin usaha
3. Kurungan paling lama 6 bulan atau denda paling banyak Rp
50.000.000

lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 27
Program jamsostek tdr dari :
1. Jaminan Kecelakaan kerja (JKK), berupa uang
2. Jaminan Kematian (JK), berupa uang
3. Jaminan Hari Tua (JHT), berupa uang
4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK),
berupa pelayanan
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 28
Penyelenggaraan
program jamsostek
Dilakukan oleh badan penyelenggara yg mrpk BUMN,
yaitu Perusahaan Persero PT. Asuransi Sosial Tenaga
Kerja (PT. ASTEK)
Badan penyelenggara wajib membayar jamsostek
dlm waktu tidak lebih dari satu bulan dan bila
dilanggar dikenakan denda sebesar 1 % dari jumlah
utk setiap keterlambatan dan dibayarkan kpd tenaga
kerja ybs

lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 29
Iuran Jamsostek
1. JKK : 0,24 s/d 1,74 % dari upah sebulan, ditanggung
perusahaan
2. JK : 0,30 % dari upah sebulan, ditanggung perusahaan
3. JHT : 5,70 % dari upah sebulan :
3,70 % ditanggung perusahaan dan
2 % ditanggung tenaga kerja
4. JPK :
3% dari upah sebulan bagi tenaga kerja belum berkeluarga
6 % dari upah sebulan bagi tenaga kerja sudah berkeluarga
Setinggi-tingginya Rp. 1.000.000; ditanggung perusahaan
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 30
Jaminan Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja adalah :
1. kecelakaan yg terjadi berhubung dgn
hubungan kerja,
2. termasuk penyakit yg timbul karena
hubungan kerja,
3. Kecelakaan yg terjadi dlm perjalanan
berangkat dari rumah menuju tempat kerja
dan pulang ke rumah mell jalan yg
biasa/wajar dilalui
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 31
Penyakit yg timbul
karena hubungan kerja
Tenaga kerja, berdasarkan keterangan dokter
yg ditunjuk dinyatakan menderita penyakit yg
timbul krn hubungan kerja, berhak
memperoleh JKK, meskipun hubungan kerja
telah berakhir
Hak atas JKK diberikan bila penyakit tsb timbul
dalam jangka waktu paling lama 3 tahun sejak
hubungan kerja berakhir
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 32
Jaminan kecelakaan kerja
Diberikan kepada tenaga kerja berupa penggantian
biaya, meliputi :
1. Biaya pengangkutan ke RS dan/atau ke rumah,
termasuk biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
2. Biaya pemeriksaan, pengobatan, dan/atau
perawatan selama di RS, termasuk rawat jalan
3. Biaya rehabilitasi berupa alat bantu (orthese)
dan/atau anggota badan tiruan (prothese)
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 33
4. Santunan berupa uang meliputi :
a.Santunan sementara tidak mampu bekerja
1) 4 bulan pertama sebesar 100%
upah sebulan
2) 4 bulan kedua sebesar 75% upah sebulan
3) bulan selanjutnya 50% upah sebulan
b. Santunan cacat sebagian selama2nya : persentase jenis cacat dikalikan
70 bulan upah
c. Santunan cacat total untuk selama2nya, baik fisik maupun mental :
1) pembayaran sekaligus : 70% x 70 bulan upah
2) pembayaran berkala : Rp. 50.000 selama 24 bulan
d. Santunan kematian :
1) pembayaran sekaligus : 70% x 70 bulan upah
2) pembayaran berkala : Rp. 50.000 selama 24 bulan
3) biaya pemakaman : Rp. 600.000




lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 34
Jaminan Kematian
Kematian yg mendapat santunan :
meninggal dunia pada waktu pekerja
menjadi peserta jaminan sosial atau
sebelum melewati enam bulan sejak pekerja
berhenti bekerja
JK diberikan kepada ahli waris tenaga kerja
yg menjadi peserta jamsostek yg meninggal
bukan karena kecelakaan kerja
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 35
Santunan JK, meliputi
1. Biaya pemakaman
2. Santunan kematian
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 36
Jaminan Hari Tua
Dibayarkan kepada tenaga kerja, secara
sekaligus atau berkala atau sebagian dan
berkala, karena :
1. Telah mencapai usia 55 tahun, atau
2. Cacat total tetap,
3. Meninggalkan wil RI selama2nya
4. Meninggal dunia,
5. Tidak bekerja lagi
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 37
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Tenaga kerja, suami/istri yg sah, dan anak sebanyak2nya 3
orang berhak memperoleh JPK
JPK meliputi :
1. Rawat jalan tingkat pertama
2. Rawat jalan tingkat lanjutan
3. Rawat inap
4. Pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan
5. Penunjang diagnostik
6. Pelayan khusus
7. Gawat darurat
lkarjoko63@yahoo.co.id legokarjoko.staff.hukum.uns.ac.id 38

Anda mungkin juga menyukai