Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Kelompok VI
UNIVERSITAS TADULAKO
2009
NAMA : NO STMBK
:
MUSTAFA B 201 09
089
NI KADEK AYU DWI SUSANTI B 201 09
097
I PUTU LANANG SAPUTRA B 201 09
052
NURHAERI B 201 09
113
TRIASTI B 201 09
112
JUFRIADI AMBOJO B 201 09
084
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN...............................................................1
A. Pengantar .............................................................................2
1. Bangsa Indonesia................................................................2
2. Penjajahan Barat.................................................................5
3. Penjajahan Jepang...............................................................6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengantar
1. Bangsa Indonesia
Para ahli masih berbeda pendapat letak yang pasti kerajaan Sriwijaya. Tetapi
peristiwa Sidhayarta yang dilakukan oleh Dapuntah yang menguatkan
kesimpulan bahwa pusat kerajaan Sriwijaya terletak di Jambi. Pendapat ini
diperkuat pula dengan ditemukannya prasasti Muara Takus. Namun dari
keterangan prasasti Kota Kapu di Talang To, yang menyebut-nyebut kata
“Sriwijaya”, dapat ditarik kesimpulan lain, yaitu pusat ibu kota sriwijaya
adalah di Palembang. Prasasti lain yang menunjukkan adanya kekuasaan
Sriwijaya adalah Bukit Siguntang dan Karang Brahi. Dalam pertumbuhannya,
Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan besar.
1.Letak Sriwijaya yang strategis iaitu berda dijalur lalu lintas hubungan
dagang India dengan Cina serta pelabuhannya yang tenang karena
terlindung oleh Pulau Bangka dari terjangan ombak besar
Peristiwa Bubat yang terjadi pada tahun 1279 Saka (1357m) ditandai
Hayam Wuruk bermaksud menjadikan Putri Sunda sebgai permaisurinya.
Saat Putri Sunda dan ayahnya Sri Baduga Maharadja beserta para pembesar
Sunda berada di Bubat, Gajah Mada melakukan tipu muslihat. Dia tidak mahu
pernikahan berlaku begitu saja, dia menghendaki Putri Sunda
dipersembahkan kepada Majapahit. Al hasil, terjadi perselisihan paham dan
akhirnya terjadi perang Bubat. Banyak korban di kdua belah pihak gugur
sedangkan putrinya bunuh diri.Setelah Gajah Mada meninggal pada tahun
1364m, Raja Hayam Wuruk megundang Dewan Sapta Prabu untuk
merundingkan masalah pengganti Gajah Mada. Keputusannya adalah
Mahapatih Hamengkubumi Gajah Mada tidak bisa diganti, dan untuk mengisi
kekosongan pemerintahan Mpu Tandi diangkat sebagai Widharmantri, Mpu
Nala diangkat sebagai Patih Amenca Negara, dan Patih Dhani diangkat
menjadi Yuwamantri. Menurut cerita Pararaton, setelah tiga tahun tanpa
Patih Hamengkubumi, Gajah Engon diangkat untuk mengisi posisi
tersebut.Setelah raja Hayam Wuruk meninggal pada tahun 1389m, terjadilah
perebutan kekuasaan antara Wikramawardhana (menantu Hayam Wuruk)
dengan Bri WiraBhumi (Putri Hayam Wuruk dari salah seorang selirnya) yang
di sebut perang Paregreg.
2. Penjajahan Barat
3. Penjajahan Jepang
Sejarah pembuatan Pancasila ini berawal dari pemberian janji kemerdekaan
di kemudian hari kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang saat
itu, Kuniaki Koiso pada tanggal 7 September 1944.
Pada tanggal 28 Mei 1945 itu Badan Penyelidik mengadakan sidangnya yang
pertama. Peristiwa ini kita jadikan tonggak sejarah karena pada saat itulah
1)Peri Kebangsaan
2)Peri Kemanusiaan
3)Peri Ketuhanan
4)Peri Kerakyatan
5)Kesejahteraan Rakyat
Setelah berpidato, diatas asas yang lima tadi, beliau menyampaikan usul
tertulis mengenai Rancangan UUD Republik Indonesia didalam rancangan
UUD itu tercantum perumusan lima asas dasar Negara yang berbunyi:
1)Kebangsaan Indonesia
3)Mufakat-atau Demokrat
4)kesejahtraan sosial
Sembilan tokoh nasional ialah Ir. Soekarno, Drs Moh. Hatta, Mr. A.a.a Maramis
dan lain-lain mengadakan perbahasan dan pertemuan untuk membahas
pidato serta usul usul mengenai dasar Negara yang telah dikemukakan
dalam sidang- sidang Badan Penyelidik. Setelah mengadakan perbahasan
maka disusunklah sebuah piagam yang kemudian terkenal dengan nama
Piagam Jakarta.Kemudian pada 14 Juli 1945 Piagam Jakarta dapat
penerimaan oleh Badan Penyelidik yang berlangsung pada sidangnya yang
kedua pada tanggal 14 -15 Juli 1945. Pada tanggal 17 Agustus 1945, setelah
upacara proklamasi kemerdekaan, datang berberapa utusan dari wilayah
Indonesia Bagian Timur. Berberapa utusan tersebut adalah sebagai berikut:#
Sam Ratulangi, wakil dari Sulawesi# Hamidhan, wakil dari Kalimantan