Anda di halaman 1dari 22

1.

Seorang anak laki-laki, usia 3 tahun, dibawa ke UGD Puskesmas karena kejang-kejang
yang mulai dialami beberapa menit yang lalu. Pasien juga mengalami demam sejak
hari yang lalau dan demam tinggi sejak tadi malam. !enurut ibu, anaknya memang akan
kejang jika demam tinggi. "bu sudah memberikan penurun panas tapi anaknya tetap
kejang. #asil pemeriksaan $isik, keadaan umum% tidak sadar, telapak tangan tampak
menggenggam ken&ang dan bibir mengatup ken&ang, dan tangan dan kaki tampak kaku,
bibir tampak sianosis, tampak luka kotor dan bengkak di telapak kaki pasien.
'. Da$tar Permasalahan
Usia 3 tahun
kejang-kejang yang mulai dialami beberapa menit yang lalu
demam sejak hari yang lalu dan demam tinggi sejak tadi malam
tidak sadar
telapak tangan tampak menggenggam ken&ang
bibir mengatup ken&ang
tangan dan kaki tampak kaku
bibir tampak sianosis
tampak luka kotor dan bengkak di telapak kaki pasien
(. Diagnosis
Susp )etanus
*. )ujuan )erapi
!embuka jalan na$as
!engatasi kejang
!engatasi sianosis dengan oksigen
!engatasi demam
!engeradikasi kuman penyebab
!emberikan +aksinasi berdasarkan kuman penyebab
Debridemen membersihkan luka ,jika pasien sudah stabil- dengan memberikan #.
D. Golongan .bat
!engatasi kejang
(en/odia/epine
(arbiturate
#idantoin
Suksimid
0arbama/epin
'sam +alproate
!engatasi demam
Para amino $enol
1S'"D
!engeradikasi kuman penyebab
Penisilin
Se$alosporin
'minoglikosida
)etrasiklin
!akrolida
Polipeptida
0loram$enikol
2ankomisin
0uinolon
0otrimoksasol
3. Golongan obat sesuai tujuan terapi
!engatasi demam
Golongan Obat Efficacy Suitability Safety
Para Amino Fenol
(Paracetamol)
!emiliki e$ek sentral dan merupakan
penghambat biosintesis PG yang lemah pada
SSP ,"S4", 556-.
0onsentrasi tertinggi dalam plasma di&apai
dalam waktu 5,7 jam dan masa paruh plasma
1-3 jam ,40U", 558-.
"ndikasi % nyeri ringan sampai sedang,
pasien demam9pireksia.
0" % pasien dengan $enilketonuria dan
pasien yang harus membatasi masukan
$enilalanin, hati-hati pada pasien
dengan gangguan $ungsi hati dan ginjal,
serta ketergantungan alkohol ,".1",
558: "S4", 556-.
3S % jarang terjadi, tetapi dilaporkan
adanya ruam kulit, kelainan darah,
pankreatitis akut setelah penggunaan
jangka panjang, dan berperan dalam
kerusakan hati apabila o+erdosis ,"S4",
556-.
NSAIDs !enghambat en/im *.; sehingga kon+ersi
asam arakhidonat menjadi PGG terganggu.
Setiap obat menghambat en/im *.; dengan
kekuatan dan selekti+itas yang berbeda
terhadap iso$orm *.; 1 dan *.; ,40U",
558-.
"ndikasi % terapi awal untuk mengurangi
nyeri dan pembengkakan ,Sudoyo,
556-.
0" % hipersensiti+itas terhadap asetosal
< 1S'"Ds lainnya, termasuk penderita
asma, angioedema, urtikaria, atau rinitis
yang dipi&u oleh asetosal dan 1S'"Ds.
Sebaiknya tidak diberikan pada
penderita tukak lambung akti$ ,"S4",
556-.
#ati-hati pada penderita usia lanjut,
kehamilan, menyusui, dan gangguan
koagulasi ,".1", 558-.
3$ek samping yang paling sering adalah
induksi tukak peptik yang disertai
dengan anemia akibat perdarahat G"),
terutama oleh e$ek *.; 1.
3S lain berupa gangguan $ungsi
trombosit akibat penghambatan
biosintesis tromboksan ' sehingga
memperpanjang waktu perdarahan,
edema, perburukan $ungsi renal dan
jantung, menurunkan e$ekti+itas terapi
antihipertensi ,(runton, 55=: 40U",
558-.
Golongan yang dipilih untuk mengatasi demam adalah golongan para-amino $enol karena aman bagi pasien serta e$ekti$ dalam
menurunkan demam, serta memiliki antipiretik yang dominan sehingga &o&ok pada pasien ini.
Nama golongan Efikasi Suitability safety
Beno!iae"in !emiliki e$ek hipnosis, sedasi,
relaksasi otot, ansiolitik, dan
antikon+ulsi dengan berinteraksi
dengan reseptor penghambat
neurotransmitter
0" % Depresi pernapasan,
insu$isiensi pulmoner akut, status
$obi atau obsesi, psikosis kronik,
por$iria.
3S % .bstruksi saluran napas oleh lidah akibat
relaksasi otot ,pada penggunaan "2-, depresi napas
sampai henti napas, hipotensi, henti jantung, dan
kantuk.
Barbiturat !enghambat tahap akhir oksidasi
mitokondria, sehingga menghalangi
pembentukan $os$at berenergi tinggi.
Senyawa $os$at ini perlu untuk sistensis
neutransmiter '*)# an untuk
repolarasi membran sel setelah
depolarisasi.
0" % depresi pernapasan berat,
por$iria
3S % mengantuk, letargi, depresi mental, ataksia,
nistagmus, iritable, dan hiperakti$ pada anak % resah,
agitasi, bingung.
#i!antoin (Fenitoin) !engambat penjalaran rangsang dari
$okus ke bagian lain ke otak.
!empengaruhi berbagai sistem
$isiologik, alam hal ini khususnya
konduktan 1a, 0, *a, neuron, potensial
membrean, 1orepine$rin, 'setilkolin,
G'('.
0" % "bu hamil
"ndikasi % untuk bangkitan tonik
klonik, dan bangkitan parsial, atau
$okal.
,(atas keamanan yang sempit-
3S % gangguan saluran &erna, pusing, nyeri kepala,
tremor, insomnia, neuropati peri$er, hipertro$i
gingi+a, ataksia, bi&ara tak jelas, nistagmus.
3$ek samping &ukup toksik pada anak.
Suksimi! (ersi$at lebih toksik
(ersi$at antipetilentra/ol terkuat,
merupakan obat yang paling selekti$
terhadap bangkitan lena.
"ndikasi % untuk bangkitan lena. 3S % mual, sakit kepala, kantuk, ruam kulit,
agranulositosis dan pansitopeni.
$arbamae"in !enyekat kanal ion natrium dan
kalsium, bekerjada pada presinaps
untuk mengurangi trasmisi sinaptik,.
0" % gangguan konuksi '2, riwayat
depresi sumsum tulang, por$iria.
3S % pusing, +ertigo, ataksia, diplopia, penglihatan
kabur, mual muntah, diskrasia darah.
Asam %al"roat !enyebabkan hiperpolarisasi potensial
istirahat membran neuron, akibat
peningkatan daya konduksi membran
0" % penderita penyakit hati atau
dis$ungsi hati yang nyata.
3S % Gagal hati, mual muntah, pankreatitis, ()
meningkat, perdarahan, hematoma, leukopenia,
trombositopenia, anemia, supresi sumsum tulang,
!engatasi kejang
Golongan yang dipilih untuk mengatasi kejang adalah ben/odia/epin karena e$ekti$ dalam mengatasi kejang pada anak, terdapat
sediaan suppositoria dan kerjanya &epat. Serta paling mudah ditemukan di "ndonesia. Golongan suksinid tidak dipilih karena
absorpsinya lambat.
Pro$ilaksis )etanus
Nama Efficacy (Kemanjuran) Suitability (Kecocokan) Safety (Keamanan)
Penisilin Sifat&Bakterisi!al
)erutama "a!a bakteri gram
"ositif ,bebera"a "a!a gram
negatif,gonokokus-
'ekanisme& !enghindarkan
sintesa lengkap dari polimer
untuk membentuk jaringan
peptidoglikan spesi$ik yang
disebut murein. (ila sel
tumbuh dan plasmanya
bertambah atau menyerap air
dengan jalan osmosis, maka
dinding sel yang tak sempurna
itu akan pe&ah dan bakteri
musnah.
(eberapa obat, memiliki
kemampuan tahan laktamase
bagi bakteri penghasil beta-
laktamase.
In!ikasi&
!iberikan "a!a bakteri
gram () bebera"a "a!a
gram *) !an
"seu!omonas
$ontrain!ikasi&
pada pasien dengan
riwayat alergi penisilin.
E+S & reaksi alergi karena
hipersensitasi. Gangguan
GI, (!iare) mual) munta-).
Dosis sangat tinggi dapat
menyebabkan ne$rotoksis dan
neurotoksis
.anita -amil !an laktasi&
semua dianggap aman,
walaupun akan sedikit sekali
yang masuk ke darah janin
dan 'S".
Sefalos"orin S"ektrum ker/a luas)
meli"uti banyak kuman
gram (()) !an gram(*),
termasuk E.coli, 0lebsiella,
dan Proteus. Bersifat
baktersi!al dalam $ase
pertumbuhan kuman, dengan
menghambat sintesis
Generasi I& digunakan
peroral pada "S0 ringan
dan pilihan kedua ada
in$eksi saluran
pernapasan dan kuit yang
tidak begitu serius, dan
bila terdapat alergi untuk
penisilin
E+S& sama !engan "enisilin)
namun lebi- ringan+
Gangguan G") ,diare, mual,
muntah-. >arang ada reaksi
alergi, seperti rash dan
urtikaria. 'lergi silang dapat
terjadi pada deri+at penisilin.
1e$rotoksisitas lebih sering
peptidoglikan yang diperlukan
kuman. $e"ekaannya
ter-a!a" beta*laktamase
lebi- ren!a- !ari"a!a
"enisilin+
Generasi I& akti$ terhadap
coccigram() tidak berdaya
terhadap gono&o&&i,
H.influenzae, Bacteriodes, dan
Pesudomonas, tidak tahan
terhadap beta-laktamase.
Generasi II& lebi- aktif
ter-a!a" gram (*)) termasuk
gonococci) H.influenzae)
Bacteriodes)serta kuman*
kuman yang resisten !engan
amoksisilin+ Agak kuat
ter-a!a" beta*laktamase dan
e$ek terhadap gram ?
,Streptokokus dan
sta$ilokokus-sama
Generasi III&0ebi- kuat
ter-a!a" gram (*)) lebih luas
lagi terhadap Bacteriodes, dan
Pesudomonas. @esistensi kuat
terhadap beta-laktamase,
namun khasiat terhadap gram?
lebih ringan. )idak akti$
terhadap Methicilin Resistant
Staphylococcus Epidermis dan
Generasi II !an III&
digunakan parenteral
pada in$eksi serius yang
resisten terhadap
amoksisilin dan generasi
", juga dikombinasi
dengan aminoglikosida
,gentamisisn, tobramisin-
untuk memperluas dan
memperkuat
akti+itasnya. Pro$ilaksis
bedah jantung, usus,
ginekologi, dan lainnya.
Se$oksitin dan
se$uroksim ,gen.""-
dipakai pada gonore.
Generasi III&
Se$triakson dan
se$otaksim sering
dianggap sebagai obat
pilihan pertama untuk
gonore. Se$okstitin pada
in$eksi Bacteriodes
fragilis.
pada generasi ", khususnya
se$aloridin, dan se$alotin
dosis tinggi. (eberapa obat
bisa menimbulkan reaksi
disul$iram bila digunakan
bersamaan dengan alkohol,
yaitu se$amandol dan
se$opera/on.
$e-amilan !an 0aktasi&
mudah melintasi plasenta,
tetapi kadarnya rendah dalam
darah janin daripada darah
ibunya.
!@S'
Generasi I%& sangat resisten
terhadap laktamase dan akti$
sekali terhadap pesudomonas.
Aminoglikosi!a S"ektrum ker/a luas, banyak
bacili gram(-)) antara lain
E.coli H.influenzae
Klebsiella, Proteus dan
Enterbacter, Salmonrlla dan
Shigella. 'kti$ juga mengatasi
gonokokus, dan sejumlah gram
? ,Staphylococcus
aureus9epiermis-.
Akti1itas&baktersi!al) dengan
penetrasi dinding bakteri dan
mengikat diri pada ribosom di
dalam sel. Proses translasi
,@1' dan D1'- diganggu,
sehingga biosintesa protein
diganggu. )idak hanya terjadi
pada $ase pertumbuhan kuman,
namun juga termasuk saat
kuman membelah diri.
!emiliki e$ek sisa setelah
selesai penggunaan obat, e$ek
antibiotisnya masih ada walaun
kadarnya dalam darah,
berangsur-angsur turun+
"ndikasi %kuman aerobic
gram negati1e yang
tela- resisten ter-a!a"
antibiotic lain+
$ontrain!ikasi & bila
ada riwayat alergi pada
aminoglikosida. Pada
lansia dan gangguan
ginjal
E+S & yang digunakan se&ara
parenteral dapat
menyebabkan kerusakan pada
organ pendegaran dan
keseimbangan, akibat
rusaknya sara$
+estibulokoklearis ,1.2"""-.
1e$rotoksitas yang re+ersibel
karena ditimbun dalam sel-sel
tubuler ginjal. >arang terjadi
blokade neuromuskuler
dengan kelemahan otot dan
depresi perna$asan. )oksisitas
di atas, bukan bergantung
dosis, namun pada lamanya
pemakaian obat dan jenisnya
,1etilmisin e$eknya lebih
kurang untuk menimbulkan
ototoksisitas-. Sebaiknya
ditakarkan 1-A sehari. Pada
penggunaan oral dapat terjadi
nausea, muntah, diare,
khususnya pada dosis tinggi.
$e-amilan !an laktasi%
dapat melintasi plasenta,
merusak ginjal dan tuli pada
bayi. )idak dianjurkan selama
kehamilan. Sedikit men&apai
'S", bia digunakan saat
pemberian 'S".
,etrasiklin $-asiat& bakteriostatik dan
bakterisi!al lema- bila
!iin/eksikan secara
intra1ena+
'ekanisme ker/anya&
berdasarkan sintesis protein
kuman yang diganggu.
S"ektrum ker/a luas !an
meliputi banyak cocci gram(
dan gram (*)) serta kebanyakan
basili, kecuali "seu!omonas
!an "roteus. 'kti$ juga
terhadap hlamydia
trachomatis, @i&kettsiae,
Spirochaeta terhadap si$ilis
dan $rambusia, leptospirae,
!ctinomyces, dan beberapa
proto/oa ,'moeba-.
Su!a- banyak ter/a!i
resistensi
In!ikasi& "n$eksi saluran
napas, paru-paru, "S0,
in$eksi kulit dan mata.
Penggunaan pada a&ne ,
karena adanya daya
hambat terhadap akit+itas
lipase untuk
Propionibacter acnes.
Pada bronkhitis kronis,
adakalanya dijadikan
sebagai obat pro$ilaksis
serangan akut.
$ontrain!ikasi&
,i!ak bole- !iberikan
"a!a ibu hamil -ingga
anak berusia 2 ta-un+
#ipersensiti+itas
terhadap tetrasiklin, dan
penyakit ginjal.
E+S& Penggunaan oral dapat
menyebabkan gangguan G").
3$ek lebih sering dan serius
adalah si$at penyerapannya
dalam tulang dan gigi yang
sedang tumbuh pada janin
anak-anak karies .
4otosensitasi, kulit menjadi
peka &ahaya, menjadi
kemerah-merahan, gatal-
gatal, dan sebagainya.
'akroli!a3
0inkomisin
Efek&bakteriostatis)bakteri
gram (()) dan spektrum kerja
mirip penisilin-G. !ekanisme
kerja, melalui pengikatan
re+ersibel pada ribosom
kuman, sehingga sintesis
In!ikasi& eritromisin
merupakan pilihan utama
pada in$eksi paru-paru
dengan
"egionellapneumophilia
,penyakit +eteran-,
E+S& Gangguan G"), yang
terutama nampak pada
eritromisin akibat
penguraiannya oleh asam
lambung. Bebih jarang nyeri
kepala dan reaksi kulit.
proteinnya dirintangi.
Caktu paruh singkat, hingga
perlu ditakarkan sampai DA.
$inetik& tergantung $ormulasi,
bentuk garam atau ester.
!akanan memperburuk
absorbsi, sebaiknya diminum
saat perut kosong, ke&uali
diritromisin tidak dipengaruhi
oleh makanan. 0emampuan
penetrasi ke jaringan dan organ
baik, kadar interseluler tinggi.
3$ek kuman intrasel tinggi,
"egionella, Mycoplasma #
hlamydia. Sisanya di luar sel.
!etabolisme semua makrolida
diuraikan dalam hati, melalui
sistem sitokrom P-D75,
menjadi metabolit inakti$.
0e&uali, metabolit-.# dari
klaritromisin. 3kskresi
berlangsung melalui empedu
dan tinja serta kemih, terutama
dalam bentuk inakti$.
Mycoplasma
pneumoniae, dan in$eksi
usus oleh ampylobacter
$e$uni Pada indikasi lain,
seperti sepsis,
endokarditis, dan pasien
dengan
granulositopenia,atau
lansia, sebaiknya
digunakan yang bersi$at
baktersidal, seperti
penisilin dan
se$alosporin. Untuk
deri+atnya yang lebih
tahan asam lambung dan
keluhan G") nya lebih
ringan, seperti
a/itromisin dapat
diberikan, yang mampu
melawan bakteri gram-,
seperti Haemophilus
influenzae, in$eksi
saluran napas. Untuk
klaritromisin dan
a/itromisin e$ekti$ juga
mengatasi kuman
penyerta pada '"DS,
seperti %o&oplasma
gondii dan
Mycobacterium a'ium
intercellare.
3ritromisin dosis tinggi dapat
menimbulkan ketulian
re+ersibel, mungkin akibat
pengaruhnya terhadap SSP.
Semua makrolida dapat
mengganggu $ungsi hati, yang
tampak sebagai peningkatan
nilai-nilai $ungsi hati, nyeri
kepala, pusing dapat terjadi.
3ritromisin dan dapat
mengakibatkan reaksi alergi.
$e-amilan !an laktasi&
eritromisin aman, tapi tidak
ada data untuk deri+atnya,
sedangkan rosirtromisin aman
diminum sambil memberi
'S". 0laritromisin ternyata
mengganggu perkembangan
janin pada binatang &oba,
jangan digunakan pada
trimester pertama kehamilan.
$ontrain!ikasi& 'lergi
eritromisin, saat hamil
tidak boleh diberikan
Poli"e"ti!a Efek& Polimiksin-anya aktif
mela4an kuman gram (*)
termasuk pseudomonas,
sedangkan basitrasin dan
gramisidin e$ekti$ terhadap
gram ?.
Sebagai bakteriosi!al, dengan
si$at permukaannya yang
melekatkan diri pada membran
sel bakteri , sehingga
permeabilitas sel meningkat
dan akhirnya selnya ruptur.
0erjanya tidak bergantung
terhadap membelah tidaknya
kuman tersebut, sehingga dapat
dikombinasi dengan
bakteriostatik, seperti
kloram$enikol dan tetrasiklin.
In!ikasi&
kuman gram* termasuk
!seudomonas) !an
bebea"a kecil ter-a!a"
gram (+
$ontrain!ikasi& tidak
ada gangguan ginjal,
tidak dalam keadaan
hamil, dan ti!ak !alam
masa anak*anak+ Serta
mu!a- menyebabkan
ototoksisitas
E+S& ne$rotoksis bila
diberikan se&ara parenteral.
Serta dapat mneybabkan
otooksis
$loramfenikol Efek& (akteriostatis terhadap
Enterobacter dan Staph.aureus
dengan merintangi sintesa
polipeptida kuman. Beker/a
bakterisi!al ter-a!a"
Stre!.!neumoniae
Neiss.meningitides dan
H.influenzae
In!ikasi& in$eksi ti$us,
meningitis (k-usus bagi
H.influenzae)) in$eksi
anaerob ,&ontoh abses
otak oleh B.fragilis yang
semuanya digunakan
se&ara oral.
$ontrain!ikasi&
Penderita anemia
E+S& gangguan G"),
neuropati optis dan peri$er,
radang lingua, mukosa mulut,
depresi sumsum tulang
belakang, anemia aplasti&
$e-amilan !an laktasi&
tidak dianjurkan, khususnya
selama minggu-minggu
terakhir dari kehamilan,
aplastik, ibu hamil dan
laktasi, tetes telinga
,karena /at pelarut yaitu
propilenglikol ototoksis
pada telinga. Penderita
neuropati. Penderita
dengan kelainan darah
lainnya.
karena dapat menimbulkan
sianosis dan hipotermia
neonatus ,grey baby
syndrome-, melintasi
plasenta, 'S", begitu pula
untuk tiam$enikol
%ankomisin Efek& bakterisi!al kuman
gram (() aerob !an anaerob)
termasuk sta$ilokokus yang
resisten untuk metisilin
,!@S'-. (iasanya sebagai lini
terakhir, bila antibiotik lainnya
sudah tidak mempan.
$inetik& resorpsi dari usus
buruk, namun pada usus yang
sakit, seperti pada enteritis
resorpsinya baik. 0adar
terapeutis dalam &airan pleura,
sino+ial, dan saluran kemih
ter&apai. Plasma )19 ialah 7-
11 jam. 3kskresi 85E melalui
saluran kemih.
In!ikasi& Bisa sebagai
"engganti bagi "asien
yang alergi "enisilin
atau sefalos"orin. kolitis
akibat terapi seperti oleh
linkomisin, klindamisin
dan radang pada mukosa
usus oleh Sta$ilokokus.
$ontrain!ikasi& Gagal
ginjal, alergi +ankomisin,
mengkonsumsi obat
aminoglikosida,
neuropati
Bisa !iberikan oral)
atau"un in/eksi
E+S& Gangguan $ungsi ginjal,
terutama pada penggunaan
lama dengan dosis tinggi,
juga neuropati peri$er, reaksi
alergi kulit menjadi
kemerahan yang disebut the
red man syndrome, mual,
demam, dan lainnya.
0ombinasi dengan
aminoglikosida
meningkatkan resiko nefro
!an ototoksisitas.
$e-amilan !an 0aktasi&
belum ada data yang
menjelaskan, namun obat ini
men&apai 'S".
Senya4a*
senya4a
$uinolon
Efek& berkhasiat sebagai
baktersi!al pada $ase
pertumbuhan kuman,
berdasarkan inhibisi en/im
D1'-girase bakteriil. 0arena
en/im tersebut hanya terdapat
In!ikasi& kuinolon
hanya untuk "S0 tanpa
komplikasi. 1amun
florokuinolon, lebih luas
indikasinya, "S0 dengan
komplikasi kuman-
E+S& Fang sering gangguan
G"), seperti sakit perut, mual,
muntah, anoreksia, dan diare.
>arang timbul olitis
pseudomembranosis. Fang
lain, eritema, urtikaria, e$ek
pada kuman dan tidak pada sel
dari organisme yang lebih
tinggi, sehingga kuinolon-
kuinolon tidak menghambat
sintesis D1' manusia. #al
yang sama berlaku bagi
sul$onamida dan antibiotika
beta-laktam.
S"ektrum $er/a& Asam
nali!iksat berk-asiat
ter-a!a" gram* seperti
Proteus, 0lebsiella,
3nteroba&ter. (egitu pula
pipemidinat terhadap
Pseudomonas. Florokuinolon
lebi- luas s"ektrumnya
semua kuman gram-
termasuk Ps.aeruoginosa dan
gonococci, serta kebanyakan
kuman gram?, termasuk
ampylobacter $e$uni,
hlamydia, "egionella,
Mycoplasma, dan Mycobacter
tbc. 0urang akti$ terhadap
Strepto&o&&i, Pneumo&o&&i dan
kuman-kuman anaerob.
kuman multiresisten,
misalnya melibatkan
jaringan ginjal. Selain
itu, $lorokuinolon juga
untuk in$eksi saluran
napas serius, prostatitis
kronis, in$eksi kulit dan
jaringan lunak oleh
gram-. >uga untuk
mengobati salmonella,
baik pembawa kronis
maupun yang dimata.
pilihan pertama pada
%ea'eller(s diarrhea.
$ontrain!ikasi&
Senyawa-senyawa
kuinolon ini /angan
!iberikan "a!a anak*
anak !iba4a- usia 56
ta-un) karena dapat
menyebabkan
penyimpangan pada
tulang rawan terutama
oleh asam nalidiksat.
neurologi ,sakit kepala,
pusing, neuropati dan
perasaan ka&au-, e$ek psikis
hebat ,eksitasi, takut, gelisah,
dan perasaan panik- dan
kon+ulsi.
$e-amilan !an laktasi&
tidak dianjurkan pada wanita
hamil dan laktasi, seperti
sipro$loksasin dan asam
nalidiksat.
$otrimoksaol *ampuran sul$ametoksa/ol dan
trimetropim dalam
perbandingan 7&5 bersifat
bakterisi!al+
In!ikasi& "n$eksi Proteus
dan 0lamidia. >uga pada
"S0 ,E.coli dan
Enterobacter-,
E+S& tidak sering terjadi dan
biasanya berupa ek/ema dan
gangguan G"), serta
stomatitis. 3.S khas dari
$inetik& @esorpsi baik dan
&epat. !endapai kadar pun&ak
dalam darah hingga D jam.
Distribusi sangat baik, pada
semua jaringan, sali+a, dan
*SS. )rimetropim lebih lan&ar
terkait si$at lipo$iliknya.
Plasma )19 hingga 15 jam.
3kskresi melalui ginjal sebagai
/at akti$ masing-masing 5-
7E dan 75-=5E.
prostatitis, salmonellosis,
bronkhitis. >uga untuk
mengobati dan men&egah
radang pulmo karena
Pneumocystis carinii)
Pneumonia dari
penderita '"DS.
$ontrain!ikasi&
0elainan darah, alergi
sul$a.
sul$onamida seperti
$otosensitasi, dan sindrom
Ste'ens)*ohnson. Pada dosis
tinggi, e$ek sampingnya juga
berupa demam dan gangguan
$ungsi hati dan e$ek pada
darah, seperti neutropenia,
trombositopenia. Penggunaan
leboh dari minggu
hendaknya selalu dengan
pemantauan darah. resiko
kristaluria dapat dihindarkan
dengan minum lebih dari 1,7
liter air perhari.
Golongan yang dipilih adalah peni&illin karena dapat mengeradikasi bakteri gram positi$
dan beberapa pada gram negati$ serta direkomendasikan pada tatalaksana tetanus
Pada kasus ini ditambahkan pula +aksin tetanus sebagai pro$ilaksis tetanus
4. Pemilihan jenis obat
>enis obat yang dipilih dari golongan ben/odia/epine adalah dia/epam karena obat ini
memiliki rute pemberian yang ber+ariasi, termasuk rute per-rektal yang &o&ok pada
pasien kejang dan spasme otot sehingga mempermudah dalam memberikannya.
Dia/epam juga termasuk senyawa yang memiliki t G lebih lama dari D jam sehingga
e$eknya lama didalam tubuh. Selain itu kerjanya &epat sesuai pada pasien kejang.
P-drug dari golongan para amino $enol adalah parasetamol, dipilih karena paling murah,
aman, serta mudah didapat dalam sediaan per-rektal.
P-drug dari golongan peni&illin adalah peni&illin G karena &ukup sensiti$ terhadap bakteri
gram negati$, serta sensiti$itasnya &ukup memadai pada &lostridium ,bakteri tetanus-.
Selain itu murah dan mudah didapat.
2aksin tetanus yang dipilih adalah serum anti tetanus, immunoglobulin tetanus manusia
dipilih karena tidak menimbulkan reaksi alergi dan pemberiannya &ukup 1 kali saja,
sehingga meningkatkan &omplian&e pasien.
G. (S. dan dosis
Dia/epam
(S. % suppositoria dan injeksi intra+ena
Dosis % 5,7 mg9kg((9hari setiap 1 jam saat demam
Parasetamol
(S. % injeksi intra+ena
Dosis % 15 - 17 mg9kg((9 hari setiap D-= jam
Peni&illin G
(S. % injeksi intra+ena
Dosis % 75.555-155.555 u9kg bb9hari.i.m,minimal selama 15 hari
'nti serum tetanus
(S. % injeksi intramus&ular
Dosis % 755 unit
#. Penulisan resep
Pro : An. Riza
Umur : 3 tahun
Alamat : Jl. Ampenan Selatan No. 21 Mataram
!r+ 8anti9ue
SIP+ No& :;5<;5<;5<DIN$ES
Praktek%
>ln Pendidikan no 3H !ataram
)elp% ,53H5- =73===
!ataram, 1 .ktober 51
=< Supp. Dia/epam 7 mg no. ""
S.i.m.m
para$
=< ".2 Dia/epam 7 mg amp. 2
Spuit 3 && 1o. ;
S.i.m.m
para$
0"3 %
!elakukan perawatan luka %
Pro : An. Riza
Umur : 3 tahun
Alamat : Jl. Ampenan Selatan No. 21 Mataram
!r+ 8anti9ue
SIP+ No& :;5<;5<;5<DIN$ES
Praktek%
>ln Pendidikan no 3H !ataram
)elp% ,53H5- =73===
!ataram, 1 .ktober 51
=< ".2 1a*l "n$ lag ""
'bo&ath G 1o."
"n$us Set 1o."
S.i.m.m
para$

=< ".2 Sanmol "n$ Bag 1
'bo&ath G 1o."
"n$us Set 1o."
S.i.m.m
para$
Pro : An. Riza
Umur : 3 tahun
Alamat : Jl. Ampenan Selatan No. 21 Mataram
!r+ 8anti9ue
SIP+ No& :;5<;5<;5<DIN$ES
Praktek%
>ln Pendidikan no 3H !ataram
)elp% ,53H5- =73===
!ataram, 1 .ktober 51
=< "njeksi Penisilin G =55 juta amp. ;
Spuit 3 && 1o. ;
S.i.m.m
para$

=< "njeksi 2aksin #uman "munoglobulin 'ntitetanus amp. "
Spuit 1 && 1o. "
S.i.m.m
para$

0"3 %
!elakukan perawatan luka dengan memberikan #., irigasi, dan debridemen luka
serta membiarkan luka tetap terbuka
!enghindari tempat terang, ramai, sentuhan yang tidak nyaman
Pemasangan i+-line dilakukan saat pasien sudah berhenti kejang

Anda mungkin juga menyukai