Profil Yoris Sebastian

Pemuda yang lahir di Ujung Pandang 5 Agustus 1972 ini, adalah salah satu pengusaha
muda yang sukses dengan caranya sendiri. Diawali dari kreatifitas yang tinggi dan didukukng
dengan semangat pantang menyerah serta mental yang kuat, menjadikan dirinya sebagai salah
satu orang terkaya di Indonesia.
Karirnya diawali dengan menjadi General Manager Hard Rock Caf termuda didunia,
yaitu di usia 26 tahun! Disana dia menorehkan karya terbaiknya yaitu I Like Monday. Jika semua
tempat hiburan bikin event dihari libur atau weekend, ia justru mengadakan event di hari senin,
yang nota bene hari sepi untuk menikmati hiburan. Atas idenya itu, Yoris pun meraih
penghargaan Indonesia Young Marketers Awards 2003 untuk program musik rancangannya ini.
Beragam penghargaan lain juga ia dapat di usia mudanya seperti memenangkan
International Young Creative Entrepreneur of the Year Awards 2006 dari British Council.
Penghargaan lain yang diraihnya adalah MURI untuk program Destination Nowhere di tahun
2003, sebuah acara travelling dimana semua peserta tidak tahu kemana mereka akan pergi. Grup
musik Coklat tampil dan melakukan launching album di ketinggian 30.000 kaki. Pada Maret
2007 lalu, ia mendirikan Oh My Goodness Creative Consulting. Yoris pun pernah memenangkan
Asia Pacific Entrepreneur Award 2008 untuk kategori Most Promising Entrepreneur sebagai
prestasi dengan perusahaan baru OMG Creative Consulting yang dipimpin.
Selain itu aktifitas yang rutin ia geluti selain perusahaan yang dipimpin adalah menjadi
juri diberbagai ajang kompetisi seperti International International Young Creative Entrepreneur
Award , Young Marketer Award, Black Inovation Award. Yoris sudah meluncurkan buku
berjudul "Oh My Goodness: Buku Pintar Seorang Creative Junkies" dengan menggandeng
penerbit Gramedia Pustaka Utama. Buku ini membocorkan cara-cara Yoris sehingga menjadi
sosok kreatif dan meraih berbagai prestasi di usia yang relatif muda.
Salah satu quote yang selalu di kemukakan Yoris adalah think Globally, Act Locally.
Yang menurut saya artinya begini, bagaimana mengolah hal yang Locally tapi dapat diterima
secara global.