KETUA UMUM LOGO PARTAI PEMILU 2014 DAN KETUA UMUM TATA CARA MENCONTRENG M A T E R I Pemilihan Umum, selanjutnya disebut Pemilu, adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945. SELANJUTNYA Memilih kepala pemerintahan (Presiden/Wkl, Gubernur/Wkl, Bupati/Wkl, Walikota/wkl) Memilih wakil-wakil rakyat dalam lembaga Perwakilan rakyat (DPR, DPD, DPRD Prop, DPRD Kab/Kota) Langsung memilih langsung ke TPS walaupun buta Umum tanpa terkecuali sesuai dengan syarat yang telah ditentukan Bebas bebas memilih siapa saja Rahasia hanya pemilih yang mengetahui kecuali ia memberi tahu kpa org lain Jujur Adil
Melalui pemilu warga negara dapat menunjukan bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat (sesuai UUD 1945 pasal2ayat1) Melalui pemilu warga negara dapat mengekspresikan hak dasar mereka secara bebas Melalui pemilu dapat terbentuk pemerintahan yg memiliki legitimasi Melalui pemilu pergantian kekuasaan dapat dilakukan secara teratur dan damai Melalui pemilu dapat dilakukan rekruitmen politik secara terbuka Melalui pemilu konflik kepentingan yg ada ditingkat masyarakat dipindahkan ke lembaga perwakilan rakyat Melalui pemilu dlakukan pendidikan politik
PERATURAN DAN PUTUSAN MK Peraturan UUD 1945 UU No. 23 Tahun 2003 tentang Pemilu Presiden dan Wapres UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah UU No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu UU No. 20 Tahun 2008 tentang Partai Politik UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Putusan MK RI Putusan MK No. 011-017/PUU-I/2003 tentang PengujianUU No. 12 Tahun 2003 terhadap UUD 1945 Putusan MK tentang Pengujian UU No. 32 Tahun 2004 terhadap UUD 1945 (revisiterbatas tentang Pilkada)
Pasal 27 ayat (1) Segala warganegara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pasal28 UUD 1945 Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28E ayat (3) UUD 1945 Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.**)
HAK MEMILIH (Pasal 19 UU No. 10 Tahun 2008) (1) Warga Negara Indonesia yang pada hari pemungutan suara telah genap berumur 17 tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin mempunyai hak memilih. (2) Warga Negara Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat(1) didaftar oleh penyelenggara Pemilu dalam daftar pemilih. APA HUBUNGAN PEMILU DENGAN DEMOKRASI? Pasal1 ayat(2) UUD 1945: Kedaulatan rakyat artinya rakyat memiliki kekuasaan yang tertinggi. Kedaulatan rakyat melalui perwakilan adalah demokrasi dengan perwakilan (representative democracy) atau demokrasi tidak langsung Mekanisme penyerahan kedaulatan rakyat melalui wakilnya adalah melalui mekanisme Pemilu Pemilu adalah salah satu mekanisme demokrasi PENDAFTARAN PEMILIH PENCALONAN DAN PENGUMUMAN CALON TETAP PRESIDEN KAMPANYE PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA JIKA ADA PASANGAN CALON PRES DAN WAKIL YG MENDAPAT SUARA LEBIH DARI 50%......... JIKA TIDAK MAKA DILAKUKAN PEMILU TAHAP 2 PENETAPAN CALON TERPILIH DAN PELANTIKAN Pengajuan nama calon kepada KPU Penelitian oleh KPU Penyampaian hasil penelitian oleh KPU Pengumuman Tahapan penyelenggaraan Pemilu meliputi: 10 TAHAP
a. pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih; (DPT) b. pendaftaran Peserta Pemilu ( partai peserta pemilu) c. penetapan Peserta Pemilu; d. penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan; e. pencalonan anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kab f. masa kampanye; g. masa tenang; h. pemungutan dan penghitungan suara; i. penetapan hasil Pemilu j. pengucapan sumpah / janji anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten / kota. Pasal 18 (3): Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. **) Pasal 19 (1): Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum. **) Pasal 22 C (1): Anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih dari setiap provinsi melalui pemilihan umum. (2) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari setiap provinsi jumlahnya sama dan jumlah seluruh anggota Dewan Perwakilan Daerah itu tidak lebih dari seperti jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat. ***) Pasal 22 E: PEMILU
Pasal 6A (1)Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat.***) (2) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pelihan umum. ***) (3) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara lebih dari lima puluh persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya dua puluh persen suara disetiap provinsi yang tersebar dilebih dari setengah jumlah provinsi diIndonesia, dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden. ***)
(4) Dalam hal tidak ada pasangan calonPresiden dan Wakil Presiden terpilih, dua pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum dipilih oleh rakyat secaral angsung dan pasangan yang memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden. ****) (5) Tata cara pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden lebih lanjut diatur dalam undang-undang. ***) Status: RUU PilpressedangdibahasdiDPR
Tata Cara Mencontreng Pemilu Legislatif PERTAMA-TAMA IALAH KETIKA KITA TELAH SAMPAI TPS ,YANG KITA LAKUKAN ADALAH DATANG KE MEJA YANG MENCATAT KEHADIRAN PEMILIH UNTUK MEMILIH. DISANA KITA MENCATAT DAFTAR ABSEN PEMILIH
TAHAP-TAHAP PENGHITUNGAN SUARA 1. Mencontreng lebih dari dua caleg 2. Golput 3. Menggunakan kartu pemilihan milik orang lain 4. Memilih didua tempat KPU kurang selektif dalam memilih caleg Kurangnya keamanan dan pengawasan dalam proses Pemilu Kurangnya sarana dan prasarana Lamanya proses pengiriman sarana dan prasarana untuk proses pencontrengan Lamanya penyebaran undangan kepada warga Lambatnya proses penghitungan suara
Kekurangan Pemilu PILKADA DALAM UUD 1945 Pasal18 (4) Gubernur, Bupati, dan Wali kota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis. **)
BagianKedelapan(Pasal56-119) Pasal 56 (1) Kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. (2) Pasangan calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Pasal 82 (1) Pasangan calon dan/atau tim kampanye dilarang menjanjikan dan/atau memberikan uang atau materi lainnya untuk mempengaruhi pemilih. (2) Pasangan calon dan/atau tim kampanye yang terbukti melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dikenai sanksi pembatalan sebagai pasangan calon oleh DPRD. Pasa l79 (3) Pejabat negara yang menjadi calon kepala daerahd an wakil kepala daerah dalam melaksanakan kampanye harus memenuhi ketentuan: tidak menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatannya; menjalani cuti di luar tanggungan negara; dan; pengaturan lama cuti dan jadwal cuti dengan memperhatikan keberlanngsungan tugas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang ada sekarang merupakan KPU keempat yang dibentuk sejak era Reformasi 1998.
1. KPU pertama (1999-2001) beranggotakan 53 orang anggota, dari unsur pemerintah dan Partai Politik. 2. KPU kedua (2001-2007) beranggotakan 11 orang, dari unsur akademis dan LSM. 3. KPU ketiga (2007-2012) berangotakan tujuh orang anggota yang berasal dari anggota KPU Provinsi, akademisi, peneliti dan birokrat. 4. KPU keempat(2012- sekarang).
Jakarta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadwalkan penyerahan daftar tetap calon legislatif (caleg) partai politik (parpol) pada April 2013. Informasi yang diterima redaksi, penyerahan daftar caleg untuk DPR dilakukan di KPU Pusat, sementara caleg DPRD kabupaten dan kota di kantor KPU kabupaten atau kota masing-masing. Aturan yang diberlakukan KPU dalam Pileg 2014 lebih ketat, kepala daerah yang ingin maju sebagai caleg harus mengundurkan diri dari jabatannya bukan sekadar cuti. Dan ketentuan ini berbeda dengan Pileg 2009 lalu, di mana kepala daerah yang nyaleg hanya diminta cuti, tidak sampai mundur. Namun, dengan adanya pengetatan aturan dalam UU Nomor 8 Tahun 2012, otomatis tidak ada lagi kepala daerah dan wakil kepala daerah yang melakukan spekulasi politik dengan nyaleg tanpa mundur.
KPU telah menetapkan tahapan Pemilu 2014 melalui Peraturan KPU (PKPU) Nomor 15 tahun 2012. Tahapan pemilu dibagi menjadi tiga tahapan, tahap persiapan, penyelenggaraan sampai penyelesaian. Berikut ringkasan tahapan pemilu menurut PKPU nomor 15 tahun 2012 tersebut: 1. Tahapan Persiapan - Pembentukan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) dan PPS (Panitia Pemungutan Suara) atau PPLN (Panitia Pemungutan Suara Luar Negeri): November 2012-2014 - Pembentukan KPPPS (Kelompok Panitia Pemungutan Suara) atau KPPSLN (Kelompok Panitia Pemungutan Suara Luar Negeri): 9 Februari 9 Maret 2014 - Seleksi anggota KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota: Januari-Desember 2013 - Pelaksanaan sosialisasi, publikasi dan pendidikan pemilih: Juni 2012-Juni 2014 - Bimbingan teknis SI KPU (Sistem Informasi KPU): 9 Juni 2012-28 Februari 2014 - Pengadaan dan pengelolaan logistik: 9 Juni-30 November 2014 - Distribusi logistik perlengkapan pemungutan suara (Provinsi, Kabupaten / Kota, PPK, PPS, KPPS): 1 Februari-31 Maret 2014
LANJUTAN - Distribusi logistik perlengkapan pemungutan suara di luar negeri (PPLN dan KPPSLN): 9 Maret-8 April 2014 2. Tahapan Penyelenggaraan - Penyusunan Peraturan KPU: 9 Juni 2012-9 Juni 2013 - Verifikasi administrasi di KPU: 11 Agustus-6 Oktober 2012 - Verifikasi faktual di KPU: 30 Oktober-6 November 2012 - Pengumuman partai politik peserta pemilu: 9-11 Januari 2013 - Pengundian dan penetapan nomor urut partai politik: 12-14 Januari 2013 - Penyerahan data kependudukan dari pemerintah kepada KPU: 9 November-9 Desember 2012 - Konsolidasi DP4 (Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu): 10-24 Februari 2013 - Pengumuman DPS (Daftar Pemilih Sementara): 11-24 Juli 2013 - Pengumuman DPT (Daftar Pemilu Tetap): 21 September 2013-9 April 2013 - Penetapan DPTLN (Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri): 25 Juli-10 Agustus 2013 - Pendaftaran calon anggota DPR, DPD, dan DPRD Provinsi dan -Kabupaten/Kota:6-15 April 2013
LANJUTAN . - Verifikasi pencalonan anggota DPRD: 16 April-30 Juni 2013 - Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) anggota DPD: 27 Juli 2013 - Verifikasi pencalonan angota DPR, DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota: 16 April-14 Mei 2013 - Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) anggota DPR, DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota: 4 Agustus 2013 - Pelaksanaan Kampanye: 11 Januari-5 April 2014 - Audit dana kampanye: 25 April-25 Mei 2014 - Masa tenang: 6-8 April 2014 - Pemungutan dan Penghitungan Suara: 9 Aprill 2014 - Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu tingkat Nasional: 26 April-6 Mei 2014 - Penetepan hasil pemilu secara nasional: 7-9 Mei 2014 - Penetapan Partai Politik Memenuhi Ambang Batas: 7-9 Mei 2014 - Penetapan perolehan kursi dan calon terpilih tingkat nasional sampai Kabupaten/Kota: 11-18 Mei 2014 - Peresmian Keanggotaan DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota, DPR dan DPD: Juni-September 2014 - Pengucapan sumpah dan janji (DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota, DPR dan DPD): Juli- Oktober 2014
LANJUTANNYA 3. Tahap Penyelesaian - Pengajuan perselisihan hasil pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD kepada Mahkamah Konstitusi (MK): 12-14 Mei 2014 - Penyusunan Laporan Penyelenggaran Pemilu: 1 Oktober-1 November 2014 - Pembubaran Badan-badan Penyelenggara ad hoc: 9 Juni 2014 - Penyusunan Laporan Keuangan: 1 Juli-31 Desember 2014.
LANJUTANNYA . C . KETUA KPU SAAT INI
Dalam Pasal 10 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum dan Pasal 2 Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1999 tentang Pembentukan Komisi Pemilihan Umum dan Penetapan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Umum Komisi Pemilihan Umum. KPU mempunyai tugas kewenangan sebagai berikut: Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Umum; Menerima, meneliti dan menetapkan Partai-partai Politik yang berhak sebagai peserta Pemilihan Umum; Membentuk Panitia Pemilihan Indonesia yang selanjutnya disebut PPI dan mengkoordinasikan kegiatan Pemilihan Umum mulai dari tingkat pusat sampai di Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut TPS; Menetapkan jumlah kursi anggota DPR, DPRD I dan DPRD II untuk setiap daerah pemilihan; Menetapkan keseluruhan hasil Pemilihan Umum di semua daerah pemilihan untuk DPR, DPRD I dan DPRD II; Mengumpulkan dan mensistemasikan bahan-bahan serta data hasil Pemilihan Umum; Memimpin tahapan kegiatan Pemilihan Umum.
Lanjutan: PARTAI KARYA PEDULI BANGSA PKPB 9 SEPTEMBER 2001 SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PARTAI PEMUDA INDONESIA PPD PARTAI DEMOKRASI KEBANGSAAN PDK 1 4 3 2 PARTAI PERJUANGAN INDONESIA BARU 14 NOVEMBER 2006 H.WIRANTO S.H 20 oktober 1964 Aburizal Bakrie 10 JANUARI 1973 MEGAWATI SOEKARNO PUTRI 8 6 7 5 5 JANUARI 1973 SURYADHARMA ALI PARTAI PELOPOR PARTAI PATRIOT PARTAI BINTANG REFORMASI PBR 9 1 10 12 11 PARTAI DAMAI SEJAHTERA PDS 23 AGUSTUS 1998 HATTA RAJASA 6 FEBRUARI 1998 FROF DR,IR SUHARDI,Ssos 17 JULI 1998 M.S KABAN 15 16 13 14 PARTAI KEBANGKITAN NASIONAL ULAMA PKNU PARTAI KARYA PERJUANGAN 23 JULI 1998 MUHAIMIN ISKANDAR 20 APRIL 2002 ANIS MATA 20 18 19 17 PARTAI KEDAULATAN PK PARTAI BARISAN NASIONAL PBN PARTAI KASIH DEMKRASI INDONESIA PKDI PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN PKP 22 24 23 21 PARTAI Nasional Indonesia Marhaenisme PARTAI REPUBLIKA NUSANTARA RepublikaN PARTAI PERSATUAN DAERAH Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia PARTAI MATAHARI BANGSA PMB 27 28 26 25 29 PARTAI INDONESIA SEJAHTERA PARTAI NASIONAL BANTENG KEMERDEKAAN INDONESIA PARTAI PERJUANGAN INDONESIA BARU PARTAI DEMOKRASI PEMBAHARUAN PDP PARTAI PERSATUAN DAERAH PPD 33 34 32 31 35 NO NAMA PARTAI KETUA UMUM PARTAI 1. Partai Hati Nurani Rakyat Jendral TNI (Purn) H. Wiranto, SH 2. Partai Karya Peduli Bangsa R. Hartono 3. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia Daniel Hutapea 4. Partai Peduli Rakyat Nasional Amelia Achmad Yani 5. Partai Gerakan Indonesia Raya Suhardi 6. Partai Barisan Nasional Prof. Roy Sembel 7. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Edi Sudradjat 8. Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembiring 9. Partai Amanat Nasional Soetrisno Bachir 10. Partai Perjuangan Indonesia Baru Dr. Nurmala Kartini Sjahrir 11. Partai Kedaulatan Ibrahim Basrah 12. Partai Persatuan Daerah (PPD) Dr. Oesman Sapta 13. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) H. A. Muhaimin Iskandar, M.Si 14. Partai Pemuda Indonesia Hasanuddin Yusuf NO NAMA PARTAI KETUA UMUM PARTAI 15. Partai Nasional Indonesia Marhaenisme Sukmawati Soekarnoputri 16. Partai Demokrasi Pembaruan H. Roy BB Janis, SH, MH 17. Partai Karya Perjuangan Jackson A. Kumaat 18. Partai Matahari Bangsa Imam Addaruqutni 19. Partai Penegak Demokrasi Indonesia Drs. H. Endung Sutrisno, MBA, MM 20. Partai Demokrasi Kebangsaan Muhammad Ryaas Rasyid 21. Partai Republika Nusantara Letjen (Purn) Syahrir, MS,SH, MM 22. Partai Pelopor Eko Suryo Santjojo 23. Partai Golongan Karya Muhammad Jusuf Kalla 24. Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali 25. Partai Damai Sejahtera Dr. Ruyandi Hutasoit, Sp.U 26. Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia Erros Djarot 27. Partai Bulan Bintang H. MS. Kaban, SE.,M.Si 28. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri 29. Partai Bintang Reformasi Bursah Zarnubi, SE NO NAMA PARTAI KETUA UMUM PARTAI 30. Partai Patriot Pancasila Yapto Sulistio Soerjosumarno 31. Partai Demokrat Hadi Utomo, S.H., M.M 32. Partai Kasih Demokrasi Indonesia Stefanus Roy Rening, SH.,MH 33. Partai Indonesia Sejahtera Budiyanto Darmastono 34. Partai Kebangkitan Nasional Ulama Choirul Anam 41. Partai Merdeka Rosmawi Hasan 42. Partai Nahdlatul Ummah Indonesia Prof. K.H. Syukron Mamun 43. Partai Sarikat Indonesia Drs. H. Mardinsyah 44. Partai Buruh Muchtar Pakpahan Ketua :Surya Paloh Sekjen :Patrice Rio Capella Bendahara : Frankie Turtan
Ketua :H.A. Muhaimin Iskandar,M.Sc Sekjen :Imam Nahrowi Bendahara :Bachrudin Nasori
Ketua hammad Anis Matta Sekjen :Muhamad Taufik Ridlo Bendahara : Mahf udz Abdurrahman Ketua :Dr. Susilo Bambang Yudhoyono Sekjen : Edhie Baskoro Yudhoyono, M. Sc Bendahara Handoyo Mulyadi
Ketua : H. Aburizal Bakrie Sekjen :L Idrus Marham Bendahara: Dr Setya Novanto
Ketua :Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si. Sekjen: Ir. H. M. Romahurmuziy, MT Bendahara: Drs. H. Mahmud Yunus
Ketua H. Wiranto Sekjen :Dossy Iskandar Prasetyo Bendahara : Bambang Sudjagad Ketua :Prof. Dr. Ir. Suhardi, M.Sc. Sekjen :H. Ahmad Muzani, S. Sos Bendahara :Thomas A. Muliatna Djiwandono Ketua: Megawati Soekarnoputri Sekjen : Tjahjo Kumolo Bendahara :Olly Dondokambey
14. PARTAI BULAN BINTANG (PBB) Ketua : Dr. H. MS. Kaban, SE, M.Si Sekjen : B.M. Wibowo, SE, MM Bendahara : Sarinandhe Djibran, SH Alamat Kantor DPP : Jl. Raya Pasar Minggu KM. 18 No. 1B, Jakarta Selatan Telp : 021- 79180734 Fax : 021- 79180765
15. PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA (PKPI) Ketua : Letjen TNI (Purn) Dr. (Hc) H. Sutiyoso,SH y Sekjen : Drs. H. Lukman F. Mokoginta, M.Si Bendahara : Linda Setiawati Alamat Kantor DPP : Jl. Pangeran Antasari Nomor 68, Cipete Utara, Jakarta 12150 Telp : 021- 7246174 Fax : 021- 7253952 Email : jkarta2002@yahoo.com Website : www.pkp-garuda.or.id
11. PARTAI DAMAI ACEH (PDA) Ketua : Tgk.Muhibbussabri.A.Wahab Sekjen : Khaidir Rizal Jamal, S.Pd. Bendahara : M.Tahir.S.Sos Alamat Kantor DPP : Jln.Tgk. Imum Lhueng Bata N0.30 Banda Aceh 12. PARTAI NASIONAL ACEH (PNA) Ketua : Irwansyah (Tgk Muchsalmina) Sekjen : Muharram Idris Bendahara : Lukman Age Alamat Kantor DPP : Jl. T. Iskandar No. 174 Lam Glumpang, Ulee Kareng, Banda Aceh Telp : (0651) 28282 13. PARTAI ACEH (PA) Ketua : Muzakir Manaf Sekjen : Mukhlis Basyah Bendahara : Hasanuddin Sabon Alamat Kantor DPP : Jl. Soekarno Hatta Nomor 5,6,7 Emperum Jaya Baru, Banda Aceh