KABUPATEN CIREBON
A. TINJAUAN UMUM
Secara umum jembatan merupakan suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan
kedua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti danau, lembah, jurang, jalan
kereta api, saluran irigasi dal lain-lain. Jembatan kali jaga merupakan salah satu jembatan yang
berada di kecamatan mundu kabupaten cirebon, dan menghubungkan jalan kalijaga yang dipisahkan
oleh Sungai Kalijaga.
Jembatan Kalijaga termasuk kedalam kategori jembatan rangka batang (truss bridge).
Jembatan ini dibangun pada Tahun 1976. Jembatan rangka (truss bridge) merupakan jembatan yang
terdiri dari dua rangka bidang utama yang diikat bersama dengan balok-balok melintang dan pengaku
lateral. Jembatan rangka (truss bridge) memiliki beberapa tipe antara lain : tipe warren, tipe pratt, tipe
howe, tipe king-post, tipe arch. Jembatan kalijaga termasuk tipe warren. warren truss, tipe jembatan
ini patenkan oleh James Warren dan Wilough By Theobald Monzani pada tahun 1848 dibritania raya.
Jembatan rangka batang tipe warren ini tidak memiliki batang vertikal pada bentuk rangkanya yang
berbentuk segitiga sama kaki atau segi tiga sama sisi. Sebagian batang diagonbalnya mengalami
gaya tekan (compression) dan sebagian lainnya mengalami tegangan (tenssion).
Gambar 1 : Jembatan Kalijaga Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon.
B. RANGKA JEMBATAN
1. Rangka Batang Induk
Gambar 2 : Rangka Batang Induk.
Ranka batang induk pada jembatan ini terbuat dari baja double siku dengna profil
150.150.14 mm. Masing-masing baja siku tersebut disambung dengan menggunakan plat
dan baut 5 cm dan 3 cm.
Plat dan baut tersebut berfungsi agar beban aksial yang bekerja pada batang
terbagi merata ke masing-masing baja.
Profil Siku 150.150.14
Unit Nilai Satuan Gambar
B 150 mm
D 14 mm
R 16 mm
r1 8 mm
A 40,3 cm
2
Berat 31,6 kg/m
E 4,21 Cm
W 10,6 Cm
V 5,95 Cm
Ix = Iy 845 cm
4
Wx = Wy 78,2 cm
3
ix = -iy 4,58 Cm
kx = -ky 1,92
Gambar 2 : Rangka Batang Induk.
Gambar 2 : Sambungan Rangka Batang Induk (1).
Gambar 3 : Sambungan Rangka Batang Induk (2).
1
2
1
2. Rangka Pengaku
Gambar 4 : Rangka Batang Pengaku.
Rangka batang induk pada jembatan ini terbuat dari baja double siku dengna
profil 80.80.10mm. Masing-masing baja siku tersebut disambung dengan menggunakan
plat dan baut 3 cm.
Profil Siku 80.80.10
Unit Nilai Satuan Gambar
B 80 mm
D 10 mm
R 10 mm
r1 5 mm
A 15,1 cm2
berat 11,9 kg/m
E 2,34 cm
W 5,66 cm
V 3,31 cm
Ix = Iy 87,5 cm4
Wx = Wy 15,5 cm3
ix = -iy 2,41 cm
kx = -ky 2,61
Gambar 5 : Sambungan Rangka Batang Pengaku.
3. Balok Lantai Jembatan
Gambar 5 : Lantai Jembatan.
Lantai Jembatan berfungsi sebagai lantai untuk lalu lintas, merupakan balok yang
disusun sedemikian rupa sehingga mampu mendukung beban, dipasang dalam arah
melintang jembatan diatas glagar, Pada jembatan ini pada permukan balok lantai diberi
lapis aus permukaan berupa aspal/beton agar menjadi lebih baik, kuat dan kokoh.Tebal
balok lantai pada jembatan ini kurang lebih 40cm.
4. Gelagar
Gelagar jembatan berfungsi untuk mendukung semua beban yang bekerja pada
jembata Pada jembatan ini bahan glagar yang digunakan adalah baja, pada glagar terdiri
dari balok memanjang,melintang, dan pertambatan angin.
Untuk balok memanjang baja yang digunakan adalah profil IWF 800.300.14.22.
Balok memanjang berfungsi untuk menyalurkan beban-beban lantai kendaraan (
beban mati & hidup) kebalok melintang.
Gambar 6 : Balok Memanjang.
Profil IWF 800.300.14.22
Unit Nilai Satuan Gambar
berat 191 kg/m
A 792 mm
B 300 mm
Tf 14 mm
Tw 22 mm
R 28 mm
area 243,4 cm2
Jx 254000 cm4
Jy 9930 cm4
ix 32,3 cm
Iy 6,39 cm
Zx 6,41 cm3
Zy 662 cm3
Untuk balok melintang menggunakan profil baja IWF 400.200.7.11. Balok
melintang berfungsi untuk memikul beban dari balok memanjang dan
menyalurkannnya ke peletakan.
Gambar 7 : Balok Melintang.
Profil IWF 400.200.7.11
Unit Nilai Satuan Gambar
berat 56,6 kg/m
A 396 mm
B 199 mm
tf 7 mm
tw 11 mm
r 16 mm
area 72,16 cm2
Jx 20000 cm4
Jy 1450 cm4
ix 16,7 cm
iy 4,48 cm
Zx 1,01 cm3
Zy 145 cm3
Untuk balok pertambatan angin menggunakan profil baja siku 75.130.8 dan
berfungsi untuk menahan gaya akibat tekanan angin.
Gambar 8 : Balok Pertambatan Angin.
Profil Siku 75.130.8
Unit Nilai Satuan Gambar
a 75 mm
b 130 mm
d 8 mm
r 10,5 mm
r1 5,5 mm
F 15,9 cm2
berat 12,5 kg/m
ex 4,36 cm
ey 1,65 cm
w 8,73 cm
w1 6,01 cm
v 2,99 cm
v1 4,26 cm
v2 1,83 cm
5. Tiang Sandaran , Trotoar dan Pipa Drainase
a. Tiang Sandaran merupaka kelengkapan jembatan yang berfungsi untuk keselamatan
skaligus untuk membuat struktur lebih kaku, Pada jembatan ini tiang sandaran dibuat
setinggi 1 m dari muka trotoar , terbuat dari baja canel dengan profil 250.90.9.13
untuk batang horizontal dan profil 150.75.6,5.10 untuk batang vertikal.
Gambar 9 : Tiang Sandaran.
b. Sedangkan trotoar merupakan kelengkapan jalan yang berfungsi sebagai akses bagi
pejalan kaki. Trotoar dibuat lebih tinggi 7,5 cm dari lantai jembatan.
Gambar 10 : Trotoar
c. Pipa Drainase dipasang guna mendrain genangan yang ada pada jembatan terutama
bila lantai diberi lapis aus (aspal) agar lapis aspal tidak tergenang air.
Gambar 11 : Pipa Drainase
6. Abutment
Abutment / kepala jembatan adalah struktur bawah jembatan yang berada di
kedua ujung jembatan yang berfungsi untuk menerima beban langsung dari struktur
atas ( beban mati & beban hidup) kemudian mentransfer beban tersebut langsung
kedalam tanah.
Pada jembatan ini abutmen terbuat dari beton, sedangkan sambungan rangka
betang pada abutmen menggunakan baja dan baut berukuran 5 cm dan 3 cm seperti
gambar berikut:
Gambar 11 : Abutment Jembatan
7. Ekspansion Joint
Ekspansion joint merupakan bagian pelengkap pada jembatan yang berfungsi
menahan beban dinamis kendaraan. Ekspansion joint tahan terhadap air dan cuaca
serta bersifat fleksibel sehingga memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan / jasa.
Ekspansion joint ada yang terbuat dari rubber atau aspaltic.
Pada Jembatan Kalijaga Mundu, ekspansion joint yang digunakan terbuat dari rubber /
karet.
Gambar 11 : Ekspansion Joint
PERMASALAHAN
Gambar 13 Baut Hilang
Gambar 14 Retak Pada Permukaan Jalan
Gambar 15 Retak Pada Bagian Bawah Trotoar
Kesimpulan : Jembatan Kalijaga Mundu merupakan jembatan yang memiliki performa yang
masih baik karena tidak terlihat adanya lendutan pada permukaan jalan hanya terdapat
retak retak kecil saja. Baja penyusun rangka jembatan pun belum ada yang terjadi korosi.
Tidak terdapat rubber joint pada jembatan. Sambungan rangka menggunakan pelat dan
baut.