Pemberdayaan Kuba Mustika La

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 40

KONSEP PENGUATAN KELEMBAGAAN

KELOMPOK USAHA BERSAMA AGRIBISNIS


MASYARAKAT SEKITAR HUTAN
mustikalukmanarief
I. LATAR BELAKANG
Ketimpangan struktur penguasaan aset ekonomi produktif yang terjadi
selama ini mengakibatkan terjadinya kesenjangan dalam berbagai aspek
kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, termasuk peran serta KUBA dalam
perekonomian masyarakat sekitar hutan.
Belajar dari keadaan tersebut, pemerintah telah memperioritaskan
pembinaan terhadap koperasi dan usaha kecil sebagai pilar ekonomi nasional,
membuka peluang bagi KUBA untuk meningkatkan akses permodalan, dan
berbagai skeme kredit melalui perbankan dan sumber-sumber capital lainnya.
Komitmen pemerintah dalam pemberdayaan pengusaha kecil dan
koperasi sangat beralasan dan sudah sewajarnya mendapat perhatian lebih dari
semua pihak. Hal ini dapat kita lihat, bahwa selama ini jumlah usaha kecil yang
masih dapat bertahan sebanyak !."#$.%!! unit dengan tenaga kerja sebanyak
&'.(&.#!! orang. )Kantor *eneg Kop + UK*,. -ni menunjukkan bahwa
usaha kecil dan koperasi dapat dijadikan sebagai pilar ekonomi nasional.
.engembangan KUBA harus disejalankan dengan kebijakan pemerintah
untuk menumbuhkan kembali kegiatan produksi yang berbasis ekonomi rakyat
dan berorientasi ekspor. /leh karena itu KUBA harus berupaya memperkuat
dirinya. 0alah satu cara yang dianggap cukup efektif adalah dengan
memperkuat kelembagaan dan manajemen KUBA melalui pendekatan
kelompok usaha. Kenyataan empirik menunjukkan bahhwa disamping masalah
kualitas, kelemahan KUBA selama ini kurangnya akses terhadap informasi
pasar, teknologi perbankan, dan permodalan, sehingga KUBA tidak mampu
mengakses peluang-peluang dan fasilitas yang disediakan oleh sistem
perbankan.
Berkaitan dengan hal tersebut, untuk mengetahui lebih jauh bagaimana
suatu pengkajian yang akan dapat menyajikan informasi secara rinci mengenai
model-model pelaksanaan penguatan kelembagaan dan manajemen KUBA
melalui pendekatan kelompok usaha.
.ermasalahan umum yang dihadapi oleh Koperasi + Usaha Kecil
diantaranya adalah terbatasnya kemampuan Koperasi + Usaha Kecil untuk
mengakses fasilitas permodalan, teknologi perbankan dan informasi pasar,
manajemen usaha dan pengorganisasian kelompok usaha, sehingga Koperasi +
Usaha Kecil perlu melakukan penguatan sinergis kelembagaan dan menejemen
usahanya.
"
I. TUJUAN
". *enyusun pola penguatan kelembagaan dan manajemen KUBA
agar bank-able melalui pendekatan kelompok usaha
(. *enyusun training design bagi fasilitator 1 manajer kelompok
#. *elaksanakan training partisipatif mengenai penguatan
kelembagaan dan manajemen KUBA agar bank-able
. .ilot project penempatan pendamping-fasilitator
II. OUTPUT
Ketua kelompok usaha yang berkompeten dalam memberdayakan kelompoknya
sehingga mampu mengakses fasilitas skeme permodalan yang disediakan oleh
sistem perbankan dan sumber-sumber lainnya.
III. RUANG LINGKUP
'. 2ekruitmen .emuda 1 kelompk masyarakat
skeitar hutan
0yarat rekrutan, sistem insentif 1 Honor, 3aerah 2ekrutan
(. 0ur4ei 5ilayah .enempatan 1 .ilot .roject
2uang lingkup wilayah6 Kabupaten
7umlah Koperasi + Usaha Kecil
#. .elatihan pendamping 8asilitator
9empat penyelenggaraan
7umlah peserta
0ilabus dan kurikulum menyangkut aspek manajemen dan teori organisasi
:4aluasi pendidikan sangat ketat karena menyangkut masa depan program
. .enempatan fasilitator
'. *onitoring dan e4aluasi
9olok ukur keberhasilan program adalah Kelompok Usaha tersebut
Bank-able dibuktikan dengan penyerapan skema pendanaan usahadapat
direalisasi
Usaha-usaha yang bergabung dalam kelompok yang tertata manajerialnya
2encana kegiatan usaha masing-masing terukur dan realistis.
(
V. KERANGKA KONSEP
5.1. Konsep PENYIAPAN KUBA AGAR BANK-ABLE
#
Ident!"#s $#s#%#& pen'#%()#n
*#nt(#n pe)$od#%#n
+#"to) Inte)n#% ,KUBA-
". KUBA secara riil layak menerima
pinjaman modal , akan tetapi secara
administratif tidak memenuhi syarat
(. .engurus Koperasi berganti-ganti
sehingga kesulitan dalam penetapan
.enanggung-jawab tetap
#. .erencanaan Usaha dan .royeksi
bisnis yang lemah
+#"to) E"ste)n#% ,B#n"-BUMN-
". Ketersediaan skema pinjaman untuk
usaha kecil melalui Bank dan BU*;
akan tetapi tidak dapatdiserap optimal
oleh UK*
(. .olitical will pemerintah
K:</*./K U0AHA
KUBA
8A0-<-9A9/2
KUBA
KUBA
KUBA
Usaha Kecil +
Koperasi
=ang
membutuhkan
bantuan modal
.emuda1 5ira
koperasi yg dididik
unt menjadi manajer
kelompok dan
penanggung jawab
kegiatan usaha
REN.ANA
KEGIATAN
USAHA
'.(. 0K:*A 3A0A2 .:;=-A.A; KUBA A>A2 BA;K-AB<:

PEMERINTAH U.K.K.
B#nt(#n Pe)$od#%#n
PERBANKAN
LABA BUMN
Pe)s'#)#t#n
K)edt
M#n#/e$e
n
G(d#n0e
1
Te0&n0#%
Assst#n0e
Ke%o$po
" KUBA
'.#. 0kema 3asar.enyiapan KUBA agar Bank-able
'
Pe$(d#23)# Kope)#s
Re")(t$en
T)#nn4 o! +#s%t#to)
+#s%t#to)
Bsns
Ren0#n#
Ke4#t#n
Us#&#
Ke%o$po
" Us#&#
Pe$(d#23)# Kope)#s
Pe$(d#23)# Kope)#s
Pe$(d#23)# Kope)#s
KANTOR PEM5A
Us#&# Ke0% 1 Kope)#s
Us#&# Ke0% 1 Kope)#s
Us#&# Ke0% 1 Kope)#s
Us#&# Ke0% 1 Kope)#s
Pe)*#n"#n
BUMN
5.6. T)#nn4 des4n7 Pen'#p#n Ket(# KUBA '#n4 B#n"-#*%e
5.6.1. L#t#) Be%#"#n4
.emerintah -ndonesia semenjak berlakunya /tonomi 3aerah telah
mencanangkan gerakan pemberdayaan masyarakat untuk pembangunan daerah,
pengentasan penduduk miskin dari kemiskinannya, pengembangan sumberdaya
manusia desa, serta peningkatan dan penguatan kelembagaan usaha kecil dan
koperasi di seluruh tanah air. 0alah satu program khusus untuk mensukseskan
gerakan nasional itu dituangkan dalam .rogram-program .enguatan
kelembagaan dan manajemen KUBA untuk memaksimumkan manfaat dari
potensi daereah dan lokal. .rogram ini bukan merupakan program yang berdiri
sendiri tanpa memerlukan dukungan program lain, namun justru melalui
program inilah diharapkan dapat dipadukan berbagai program sektoral maupun
regional yang diarahkan untuk pembangunan wilayah dan masyarakat desa.
3engan demikian dampak positif daripada program ini akan semakin besar dan
pada akhirnya kemiskinan dan keterbelakangan secara berangsur-angsur dan
pasti dapat ditanggulangi. 0ebagai suatu program yang strategis dan
koordinatif, dalam pelaksanaan program ini harus dipupuk dan dibina semangat
kebersamaan yang tinggi di antara berbagai pihak yang terkait baik yang
berkedudukan ?membantu? maupun yang ?dibantu? yaitu penduduk desa itu
sendiri, termasuk generasi muda dan para 5ira Koperasi.
3engan memperhatikan kenyataan bahwa kelembagaan sosial di
pedesaan dan kelompok-kelompok masyarakat yang ada belum memadai untuk
mengembangkan usaha ekonomi desa, serta keterbatasan akses KUBA terhadap
berbagai fasilitas permodalan yang disediakan pemerintah, maka diperlukan
upaya khusus untuk penguatan kelembagaan dan manajemen KUBA melalui
pendekatan kelompok agar lebih berdaya dalam mengakses fasilitas permodalan
dari sumber-sumber per-bank-an.
5.6.8. TUJUAN
.rogram training terpadu ini pada hakekatnya adalah menyiapkan
peserta menjadi @*A;A7:2A KUBA yang profesional dan mampu @menjalin
hubungan bisnisA dengan sistem perbankan.
0ecara lebih spesifik tujuan program ini adalah6
". *endukung gerakan nasional pengembangan sumberdaya manusia dan
upaya mengatasi dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan melalui
mekanisme pemberdayaan usaha kecil dan koperasi.
(. *embantu penguatan kelembagaan dan manajemen usaha kecil dan koperasi
dalam mengakses fasilitas permodalan dari sistem perbankan.
#. *emantapkan wawasan dan sikap-mental para pelaku usaha kecil dan
koperasi sebagai kader pembangunan yang mandiri dan berjiwa
wirausahawan.
. *enumbuhkan dan membina sikap kedisiplinan, ketekunan, semangat
profesionbalisme, dan jiwa kewira-usahaan bagi para kader wira koperasi.
&
'. *emberikan bekal tambahan mengenai pengetahuan umum tentang sistem
perbankan, skeme permodalan, permasalahan pengembangan usaha bisnis
sekala kecil, dan pengetahuan lain yang terkait dengan Usaha kecil dan
koperasi.
5.6.9. Ln4"(p T)#nn4
2uang lingkup kegiatan pendidikan dan pelatihan ini meliputi6
". 2ecruitment dan seleksi awal bagi calon mahasiswa.
(. 0eleksi calon peserta pendidikan
#. .elaksanaan program training terpadu.
. .endadaran alumni untuk melakukan kegiatan magang lapangan sekaligus
praktek kerja perbankan .
'. .embinaan dan pemantauan prestasi kerja lapangan, sesuai dengan program
pendidikannya masing-masing, mencakup kegiatan6
a. .engembangan Usaha kecil dan Koperasi dengan stakeholder
permodalan
b. .elaporan, 0uper4isi dan konsultasi reguler
c. *embina hubungan kemitraan antara lembaga masyarakat, kelompok
usaha, dengan sistem perbankan
d. 9emu karya KUBA.

5.6.6. H#s% '#n4 d&#)#p"#n
0etelah training selesai diharapkan para peserta dapat menguasai
kompetensi sebagai Kader KUBA yang mandiri dan mempunyai kualifikasi
khusus, yaitu6
". 0ikap mental dan wawasan yang dapat diandalkan untuk mendukung
kiprahnya dalam manajemen KUBA, serta mempunyai kemampuan untuk
beradaptasi dan berintegrasi dengan lingkungan masyarakat desa
sekitarnya .
(. *enguasai dasar-dasar pengetahuan dan ketrampilan teknis tentang6
(.". .engembangan permodalan KUBA dengan networking perbankan
(.(. 5awasan dan konsepsi dasar kewira-usahaan dan kepeloporan
(.#. .engalaman dalam aplikasi *anajemen Bisnis, Kemitraan dalam
usaha, dan kelembagaan,
(.. /perasionalisasi sistem bisnis pedesaan 6 perencanaan, pelaksa naan
dan tindak lanjut pengendalian usaha.
(.'. Kemampuan sebagai fasilitator, komunikator dan dinamisator bagi
kelompok usaha.
5.6.5. Pese)t# P)o4)#$
.eserta pelatihan adalah aparat dan tokoh pemuda dari daerah-daerah,
yang bersedia menjadi Kader .elopor .engembangan KUBA yang mandiri dan
berbudaya 5irausaha. *ereka ini dipersiapkan menjadi kader dalam
mengembangkan usaha bisnis KUBA, dan sekaligus sebagai mitra kerja
masyarakat yang menyatukan diri dalam kelompok usaha bersama )KUBA,.
$
5.5. METO5E
5.5.1. Pende"#t#n
". .ara peserta disiapkan secara khusus dengan pembekalan teknis dan non-
teknis mengenai sistem dan mekanisme pengembangan unit usaha bisnis,
strategi pengembangan usaha bisnis, serta kewira-usahaan.
(. .ara peserta nantinya akan dapat berfungsi sebagai pioneer yang membantu
KUBA dalam rangka mengidentifikasi potensi usaha-usaha bisnisnya dan
sekaligus mengembangkannya.
#. .ara peserta juga diharapkan mampu membina kelompok-kelompok,
terutama dalam upaya mengembangkan usaha-usaha produktifnya dengan
dukungan permodalan dari sumber-sumber perbankan.
5.5.8. Metode Pe%#"s#n##n
A. Pendd"#n
*etode pendidikan ini pada hakekatnya merupakan proses belajar
yang partisipatif dengan menggunakan metode belajar6 BeramahC Burah
pendapat )diskusi,C 9anya jawabC 3iskusi kelas dan kelompokC 3iskusi plenoC
.enugasan peroranganC .enugasan kelompokC Bermain peran )0imulasi,C
3emonstrasi atau peragaanC 0tudi kasus.
.enggunaan metode-metode di atas sifatnya luwes, disesuaikan dengan
dinamika proses belajar yang terjadi di dalam kelas dan kelompok.
5.5.9. P)o4)#$ Pe$#4#n4#n
.rogram ini dimaksudkan untuk memberikan pengalaman praktis
langsung di sentra bisnis KUBA. 0etiap peserta program ini diwajibkan
menyusun 2encana kegiatan yang terkait dengan program pendidikannya dalam
lingkup bisnis KUBA.
.rogram bisnis ini dilaksanakan dengan .ola Kemitraan KUBA
setempat dengan sistem perbankan. Usaha bisnis ini dapat berupa kegiatan
dalam lingkup6
". .enerapan teknologi budidaya bidang agrokompleks
(. :4aluasi kesesuaian sumberdaya wilayah untuk pembangunan.
#. Usahatani komoditi unggulan di sentra produksi
. Analisis peluang pasar bagi komoditi KUBA
'. Analisis sosio-teknologi dan kendala yang dihadapi KUBA.
5.:. MATERI d#n PROSES
A. M#te)
*ateri pembelajaran dikelompokkan menjadi empat program sesuai
dengna kurikulum yang disusun6
%
)",. .rogram ". .rogram .embekalan mengenai kebijakan dan paradigma
pemberdayaan KUBA
)(,. .rogram (. .rogram .embekalan .engetahuan dan Ketrampilan 9eknis di
bidang perencanaan + manajemen permodalan KUBA
)#,. .rogram #. .rogram .embekalan mengenai akses permodalan + sistem
perbankan
),. .rogram . .rogram pemantapan mengenai metode perencanaan dan
kelayakan bisnis.
)',. .rogram networking KUBA dengan perbankan.
B. P)oses Pe$*e%#/#)#n
*engingat mahasiswa adalah orang-orang yang telah dewasa maka
proses dan pendekatan yang tepat adalah menggunakan aDas yang partisipatif.
Kegiatan belajar yang berdasarkan pendekatan ini menempatkan peserta yang
telah memiliki bekal pengetahuan, pengalaman, ketrampilan sebagai subyek,
serta cenderung berorientasi pada kebutuhan-kebutuhan teknis dan non-teknis.
.engetahuan, pengalaman, dan ketrampilan yang telah dimiliki peserta
merupakan potensi yang harus digali dan dikembangkan untuk dapat saling
tukar pengalaman dan pengkayaan satu dengan yang lain.
.rinsip-prinsip dalam proses .B* ini adalah 6
". *emperhatikan dan menghargai pengalaman dan pengetahuan yang telah
dimiliki oleh peserta.
(. *emusatkan perhatian pada penemuan dan pemecahan permasalahan secara
bersama.
#. *engutamakan keikutsertaan peserta secara aktif dan merata.
. .elatih bertindak sebagai fasilitator yang turut melibatkan diri di dalam
proses belajar.
'. *engutamakan kegiatan peningkatan penghayatan dan pengalaman dari
para peserta pelatihan.
&. 3alam hal-hal tertentu peserta dapat dijadikan narasumber bagi pemecahan
masalah.
.. Med# Be%#/#)
Alat bantu belajar dan sarana yang dapat digunakan antara lain adalah6
". *edia belajar6 *akalah, 9ransparan, <embar bacaan, lembar tugas, <embar
kasus, 3aftar isian, dan .oster
(. 0arana Belajar6 .engeras suaraC /H., slide projector, .apan tulis, 0pidol,
Kertas dinding, dan lain-lain
5.;. Pen4o)4#ns#s#n
A. Pen'e%en44#)#
.enyelenggara program adalah Unibraw bekerjasama dengan Kantor
*enteri ;egara Koperasi + .K*.
E
B. T$ +#s%t#to)
9im fasilitator terdiri dari para pakar yang dipilih sesuai dengan
bidang ilmu yang diperlukan.
5.<. 3#"t( d#n Te$p#t
A. T#&#p Pendd"#n K%#s"#%
A.1. 3#"t(
.elatihan ini dilaksanakan sesuai jadwal waktu yang telah ditentukan,
secara keseluruhan memerlukan waktu setara dengan .rogram 3". 7adwal
harian disusun sedemikian rupa dalam rangka untuk mengembangkan sikap
kedisiplinan, ketekunan, ketelitian, dan semangat entrepreneurship.
A.8. Te$p#t
.elatihan diselenggarakan di kampus dan di beberapa lokasi sentra
produksi KUBA. .elaksanaan .rogram-" .rogram-(, .rogram # dan .rogram-
berlokasi di Kampus. 0edangkan .rogram-' )praktek pemagangan, dilakukan
di beberapa wilayah. .ada setiap lokasi praktek akan ditempatkan satu
kelompok )(-# orang, peserta pelatihan.
5.5. PENGUATAN KELOMPOK USAHA
5.5.1. Pend#&(%(#n
Aspirasi masyarakat yang berkembang saat ini mengisyaratkan perlunya
mempercepat upaya pemberdayaan masyarakat, melalui penguatan
kelembagaan KUBA, penguasaan informasi teknologi, dan pemanfaatan
keunggulan sumberdaya wilayah. Khusus dalam upaya pemberdayaan KUBA,
sangat diperlukan penciptaan kondisi yang dapat mendorong kemampuan
KUBA untuk memperoleh dan memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang
disediakan oleh sistem perbankan.
.ermasalahan pemberdayaan KUBA ditinjau dari aspek ekonomi
adalah6
)", kurang berkembangnya sistem kelembagaan kelompok usaha dalam
mengembangkan kegiatan usaha yang kompetitif.
)(, lemahnya kemampuan KUBA untuk mengakses skeme permodalan
yang melekat pada sistem perbankan, dan
)#, lemahnya kemampuan KUBA untuk mengembangkan kelompok
usaha produktif yang dapat meningkatkan posisi tawar dan daya
saingnya.
3itinjau dari aspek sosial-kelembagaan, permasalahan pemberdayaan
KUBA adalah6
)", kurangnya upaya yang dapat mengurangi pengaruh lingkungan
sosial-budaya yang mengungkung KUBA dalam kondisi tradisional,
"!
)(, kurangnya akses KUBA untuk memperoleh peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan termasuk informasi sistem perbankan.
)#, kurang berkembangnya kelembagaan kelompok usaha yang dapat
menjadi sarana interaksi sosial,
), belum berkembangnya kelembagaan yang mampu mempromosikan
asas keadilan, dan perlindungan bagi KUBA yang rentan, dll-nya.
3engan melihat permasalahan yang ada dalam rangka pemberdayaan
KUBA, strategi yang perlu diambil adalah6
". *engembangkan kelembagaan KUBA yang dapat memfasilitasi
kelompok-kelompok usaha untuk memperoleh dan memanfaatkan
peluang bisnis yang berasal dari pemerintah dan institusi bisnis lain,
untuk meningkatkan kinerja bisnisnya.
(. *engembangkan kapasitas KUBA unt(" dapat mengelola kegiatan
usaha ekonomi secara kompetitif dan menguntungkan yang dapat
memberikan lapangan kerja dan pendapatan yang layak.
3. *engembangkan kelompok usaha produktif untuk mem*#n4(n
solidaritas dan ketahanan KUBA.
.enguatan kelembagaan dan manajemen KUBA dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan kelembagaan yang dibentuk oleh masyarakat
setempat agar mampu menjadi wahana bagi masyarakat dalam mengembangkan
kehidupan ekonomi. 0asaran yang ingin dicapai adalah berkembangnya
kelembagaan KUBA setempat yang dapat memberikan sarana bagi masyarakat
dalam mengembangkan kesejahteraan sosial.
Kegiatan prioritas dalam pengembangan kapasitas KUBA adalah6
)", penghapusan peraturan yang menghambat berkembangnya
kelembagaan KUBA dan KUBA yang dibentuk oleh masyarakat,
)(, penyediaan bantuan pendampingan dalam pengembangan KUBA,
)#, pengembangan forum komunikasi dan konsultasi antara pemerintah
dan KUBA maupun antar lembaga KUBA.
0asaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya sistem kelembagaan
KUBA di masyarakat dan keaktifan kelompok masyarakat, kelompok asosiasi,
organisasi yayasan, lembaga swadaya masyarakat dalam membantu pemecahan
masalah pengelolaan sumberdaya. Kegiatan prioritas dalam pengembangan
kelembagan keswadayaan masyarakat adalah 6
)", pengembangan skema jaringan kerja kegiatan keswadayaan KUBA,
)(, pengembangan kapasitas lembaga-lembaga KUBA,
)#, pengembangan forum komunikasi antar tokoh penggerak dan
lembaga-lembaga yang bergerak dalam kegiatan KUBA,
), pengembangan kemitraan antar KUBA, orcanisasi masyarakat
setempat, dan pemerintah,
)', pengurangan hambatan regulasi dan iklim yang menyangkut
keberadaan peran KUBA.
""
5.5.8. Kelembagaan 3alam .:*B:23A=AA; *A0=A2AKA9
Kelembagaan )F institusi, seringkali dianggap sebagai kendala serius
dalam menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi, terutama yang
melibatkan masyarakat.
*enurut Hathaway )"E$$, , keberhasilan program pembangunan dalam
perbaikan penyediaan pangan di negara-negara berkembang ditentukan oleh
kemampuan @kelembagaanA untuk mengembangkan dan meningkatkan laju
adopsi teknologi oleh para petani kecil di pedesaan. 3alam kaitan ini @key
institutionsA nya adalah berkaitan dengan @applied research, manpower
de4elopment dan agricultural educationA.
0ementara itu hasil kajian A3B )"E$%, menyimpulkan bahwa laju
perkembangan sektor agrokompleks di pedesaan tidak dibatasi oleh sikap dan
perilaku petani, melainkan ditentukan oleh ketersediaan teknologi tepat guna
dan lingkungan kelembagaan yang sesuai dan kondusif bagi petani.
Berdasarkan hasil kajian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor utama
yang membatasi pembangunan pertanian dan kesejahteraan masyarakat di
wilayah pedesaan adalah kelemahan kelembagaan yang berfungsi melayani
masyarakat.
Bommons )"E'E, mendefinisikan @kelembagaanA sebagai @collecti4e
action in restraint, liberation, and eGpansion of indi4idual actionA. 3efinisi ini
mengandung makna bahwa eksistensi kelembagaan dilandasi oleh adanya
perbedaan antara perspektif bersama )kelompok, dengan perspektif indi4idu
)personal,. *akna kelembagaan ini sangat penting dalam kaitannya dengan
@pengembangan 1 perubahan kelembagaan untuk mencapai redistribusi
kesejahteraan yang lenih baikA.
2uttan )"E$%, mendefinisikan @kelembagaanA sebagai @the set of
beha4ioural rules that go4ern a particular pattern of action and relationshipAC
sedangkan @organisasiA didefinisikan sebagai @ a decision-making unit HH
that eGercises control o4er resourcesA.
5engert )"E$(, membedakan makna @kelembagaanA dan @organisasiA
seperti berikut. @/rganisasiA merupakan struktur yang mampu mengubah,
mengadopsikan, atau meniadakan perilaku indi4idu1kelompok melalui legislasiC
sedangkan @kelembagaanA menyangkut tata-nilai, kepercayaan, dan sosio-
psiko-politik yang mempengaruhi perilaku indi4idu1kelompok.
,1-. Instt(ton#% .&#n4e
Berbagai literatur tentang pembangunan wilayah dan pemberdayaan
masyarakat menggariskan pentingnya @pengembangan 1 perubahan sistem
kelembagaanA yang ada. .aling tidak ada tiga macam pola , yaitu6
)",. 9ransformasi kelembagaan tradisional
0alah satu alasan perlunya mentransformasi kelembagaan tradisional yang
ada adalah agar mereka mampu menjadi lebih supportif terhadap proses
pembangunan dan pengelolaan sumberdaya alam. 3alam kaitan ini
"(
biasanya fungsi kelembagaan tradisional adalah melestarikan law + order,
mendorong sur4i4al dan akomodasi lingkungan, serta meningkatkan
re4enue-pajak )3orner, "E$,. 3alam banyak kasus, kelembagaan
tradisional seperti keluarga dan kerabatnya, faksi-faksi desa, dan tokoh
masyarakat sangat mempengaruhi ino4asi seperti partisipasi masyarakat
secara luas, 4oluntary leadership, dan inisiatif )/wens dan 0haw, "E$(,.
Untuk mencapai keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat, kelembagaan tradisional seperti di atas @harus dapat
dikembangkanA menjadi kelembagaan yang mampu men-support proses
perubahan , yaitu kelembagaan yang dinamis dan mampu menyediakan
insentif bagi perubahan yang diperlukan, seperti pengelolaan sumberdaya
3A0 yang lestari.
)(,. .erubahan kelembagaan untuk me-redistribusi pendapatan dan
kesejahteraan
3orner )"E$, mengemukakan suatu model reformasi kelembagaan, yang
melibatkan perubahan .2/.:29= 2->H90, penguasaan sumberdaya, dan
kekuatan ekonomi + politik, untuk mengoreksi kesenjangan yang ada.
0ementara itu, menurut 3antwala )"E$#,, perubahan kelembagaan tanpa
didahului oleh perubahan teknologi , tidak akan menghasilkan dampak
apa-apa.
9aylor dan .arker )"E$$, memperbaiki distribusi air yang tidak merata
dalam suatu sistem irigasi dengan jalan menata struktur kelembagaannya
yang mampu mengalokasikan sumberdaya air yang @langkaA.
)#,. 3inamika perubahan kelembagaan
.erubahan kelembagaan hanya akan terjadi kalau ada tekanan-tekanan
terhadapnya. Beberapa @tekananA seperti ini adalah introduksi teknologi
dan peningkatan populasi penduduk )3orner, "E$,. *enurut 0chultD
)"E&%,, dinamika pembangunan akan mendorong petani dan masyarakat
pedesaan untuk semakin membutuhkan adanya penyesuaian kelembagaan.
*isalnya, mereka akan membutuhkan fasilitas kredit yang lebih banyak
dan lebih tepat waktu, kontrak tenancy yang lebih fleksibel, dan akses yang
lebih baik terhadap fasilitas irigasi, serta ino4asi teknologi.
Hayami dan 2uttan )"E$", mengemukakan model pengembangan
kelembagaan yang disebut -;3UB:3 3:I:</.*:;9 */3:<.
*enurut model ini, introduksi teknologi akan mendorong masyarakat
melakukan perubahan-perubahan sistem kelembagaan yang ada menjadi
kelembagaan yang lebih rele4an. ;amun demikian, menurut .owell
)"E$",, inter4ensi eksternal diperlukan untuk mempercepat terjadinya
perubahan kelembagan tersebut.
"#
,8-. Pe)#n#n K#/#n-"#/#n Pen4e%o%##n S($*e)d#'#
Banyak penelitian membuktikan bahwa peranan kelembagaan sangat
penting dalam proses pengembangan wilayah dan pemberdayaan masyarakat.
Banyak kajian-kajian dilakukan untuk menelaah proses terjadinya perubahan
kelembagaan di pedesaan dan strategi yang paling efektif untuk memacu
perubahan kelembagaan tersebut. Beberapa hal penting dalam kaitan ini
adalah6
)",. .emahaman pada tingkat lapangan mengenai kendala-kendala
pembangunan.
)(,. 9ata-nilai dan kepercayaan lokal
)#,. 3ampak nikro dan makro dari program pembangunan, seperti6 )a,
dampak kebijakan harga pangan terhadap petani kecil, )b, dampak
kebijakan subsidi atas input pertanian, )c, hubungan antara migrasi
tenagakerja pedesaan dengan produksi pangan.
),. Analisis terhadap key-rural institutions.
,9-. G)o(p =A0ton d#%#$ Pen4e%o%##n Us#&#
0ecara teori, kegiatan pengelolaan sumberdaya secara kelompok berarti
peningkatan sekala usaha. /leh karena itu efisiensi usaha kelompok ini dapat
dikaji dalam konteks sekala ekonomi.
Usaha kelompok seringkali ditujukan untuk menyediakan peluang bagi
petani untuk mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk melakukan usaha
dengan jalan kerja-bersama, dan untuk mendapatkan lebih banyak off-farm
income. 3alam kondisi tidak ada peluang kerja off-farm maka usaha1kerja
bersama menjadi kurang bermakna.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan berkelompok adalah6
)",. -ndi4isibilitas faktor produksi
)(,. 9ipe 1 jenis usahatani
)#,. 9enaga kerja dan ketrampilan khusus
),. -dentitas pemlikan sumberdaya
)',. Heterogenitas sumberdaya dan mis-alokasinya
)&,. :Gternal economies.
Bentuk-bentuk kelompok tradisional dalam pengelolaan sumberdaya
alam di pedesaan adalah )", K:*-92AA; )partnership, dan )(,
K/.:2A9-8. Kemitraan antar anggota masyarakat tidak memerlukan aturan
legal mengenati struktur dan organisasi yang ketat, namun disyaratkan adanya
saling kepercayaan yang kuat di antara para mitra.
5.5.9. K)e#t>t#s d#n Mot>#s
1. .ARA BERPIKIR
0ecara filosofis , cara berfikir seseorang akan menentukan pada
golongan mana dia termasuk. *enurut cara berfikirnya, seseorang dapat
digolongkan menjadi6
"
)", manusia yang tahu ditahunya,
)(, manusia yang tahu di tidak-tahunya,
)#, manusia yang tidak tahu di tahunya, dan
), manusia yang tidak tahu di tidak-tahunya.
*anusia yang bijaksana adalah manusia yang tergolong dalam
kelompok )", dan )(, karena dia dapat mengetahui apa yang dia ketahui dan
sekaligus apa yang tidak diketahuinya. 3engan Kata lain, dia mengetahui
potensi diri yang dimilikinya. 0ebaliknya manusia pada golongan )#, dan ),
adalah manusia yang tidak dapat mengidentifikasi potensi dirinya dan
sebaliknya merasa tahu untuk hal yang tidak diketahuinya.
Kekeliruan dalam mengidentifikasi kemampun merupakan suatu hal
yang umum terjadi dan dialami oleh hampir semua orang. ;amun ada orang
yang cepat menyadarinya tetapi sebaliknya ada juga orang yang tidak pernah
mau menyadarinya. .roses penyadaran ini dapat terjadi melalui proses belajar
atau dalam komunikasi disebut kemauan menerima dan memberi reaksi ulang
terhadap saran dan komentar yang di dengar.
/rang yang percaya penuh pada pemikirannya adalah pemikir yang
efektif. 3i sini tidak dipersoalkan kebenaran atau ketidak-benaran
pemikirannya tetapi keyakinan dalam melanjutkan pemikirannya menurut
kehendaknya dan sengaja melanjutkan pemikirannya pada tujuan yang diingini.
.roses berpikir bagaikan kegiatan berjalan dan bernapas yang terjadi
secara otomatisC atau seperti keterampilan melakukan sesuatu misalnya
mengendarai mobil, memasak, menjahit, dll. 3i antara satu orang dengan orang
lainnya tidak sama tarafnya, hal ini disebabkan oleh pengaruh perbedaan
intelijensia, pengalaman dan latihan. 3alam hal ini belajar bagaimana
belajar yaitu mempelajari bagaimana membuat suatu perubahan yang
dihasratkan merupakan solusinya.
.roses belajar inilah yang akan membuat pemikiran seseorang tentang
sesuatu akan tetap seperti pertama kali diketahui atau berubah karena tuntutan
jaman dan tambahan informasi baru. .erubahan ini mencakup perubahan cara
menilaiC cara bersikap, dan cara melakukan sesuatu menurut informasi yang
diperoleh. 0esuatu yang telah diketahui diaplikasikan dalam cara-cara baru dan
kreatif.
Unt(" $e$*#nt( seseo)#n4 $en0#p# t(/(#n *#)(
den4#n po%# *e)p") '#n4 /(4# *#)(? *e)#)t "t#
$e$*#nt(n'# (nt(" *e%#/#). 5en4#n "#t# %#n?
*e)#)t $en/#d 4()( 2 pend#$pn4n'#.
"'
3alam kasus pembinaan kelembagaan atau kelompok masyarakat maka
membantunya untuk menjadi Kelembagaan1kelompok yang mampu mengelola
sumberdaya , berarti tenaga pendamping lah yang akan menjadi gurunya
)sebagai penyuluh dan petugas lapangan,.
9etapi adanya proses ini tidak selalu berjalan mulus, karena adanya
indi4idu )orang-orang, yang masih merasa tabu terhadap ino4asi perubahan dan
lebih senang mempertahankan pemikirannya seperti pertama kali dipikirkannya
karena keengganan melakukan perubahan.
.ada saat manusia mendengar pernyataan )informasi, yang bermakna
tidak selalu dan otomatis dia menyediakan waktu untuk menghayatinya secara
mendalam. 0ebagai contoh, marilah kita renungkan beberapa ungkapan berikut
ini dengan mempertanyakan maknanya kepada diri kita masing-masing.
". 7angan pernah mempercayai ketidak-percayaan
(. Kerjakan atau tinggalkan.
#. Kesuksesan tidak pernah langgeng, begitu juga ketidaksuksesan.
. Hidup ini indah tapi singkat
'. 9idak semua orang jadi orang hebat. 9api tergantung pada garis tangan
)suratan nasib,
&. 0udah nasibku menjadi orang miskin
$. Kekayaan jangan dicari, semakin dicari semakin luput.
8. BELAJAR (nt(" BELAJAR
0eorang manusia, sepanjang hayatnya selalu belajar, belajar dan belajar.
Belajar adalah proses memperoleh pengetahuan, keahlian dan1atau perilaku
yang baruC oleh karena itu @keahlian belajarA sangat penting. *engapaJ
7awabnya, karena setiap ada perubahan kita harus mempelajarinya untuk
memperoleh pengetahuan, cara bersikap, dan1atau keterampilan baru yang
sesuai dengan tuntutan perubahan itu sehingga mampu memanfaatkannya untuk
hidup lebih baik.
Untuk menjadi manusia ) .endamping , yang kreatif, maka ia harus mampu
belajar sepanjang hayat dan sekaligus mampu membantu proses belajar
orang lain )kelembagaan dan 1atau kelompok masyarakat,.
3alam proses belajar-mengajar )suluh-menyuluhC konsultasi-konsultan, ,
ada bermacam-macam teknik yang dapat dipilih secara tepat untuk situasi yang
tepat pula. *enurut pengalaman empiris, situasi belajar )menyuluh dan
mendampingi,, tenaga pendamping harus memahami kemampuan orang yang
didampingi agar dapat menentukan teknik pendampingan yang tepat.
.iramida berikut ini menunjukkan kegiatan yang dapat dikategorikan
dalam kelompok kegiatan berbuat )melakukan sesuatu,, melihat, dan
mendengar. 0emua ini memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing
untuk digunakan dalam kegiatan pendampingan dan pemberdayaan.
"&
9. Pen4&#$*#t Se$#n4#t BERPIKIR
Ada kalanya seseorang memiliki karakter tidak mau berpikir dan
mempelajari hal-hal yang baru. Bahayanya, kadang-kadang karakter buruk itu
tidak hanya dilakukannya sendiri tetapi dikatakannya kepada orang lain
)dalamkelompoknya atau kelembagaannya, sebingga ada orang lain yang
terpengaruh. 3engan demikian semakin banyaknya orang yang berhenti berfikir
dan belajar.
Ungkapan berikut ini dapat dijadikan suatu illustrasi kebekuan berfikir
dan belajar6
@O)#n4 *e%#/#) "#)en# td#" t#&(. Tet#p se$#"n *e%#/#)?
se$#"n *#n'#" '#n4 td#" d"et#&(. O%e& "#)en# t(?
%e*& *#" td#" *e%#/#). H#s%n'# #"#n s#$#? '#t( tet#p
#d# '#n4 td#" d"et#&(A.
Ungkapan berikut ini juga dapat dijadikan illustrasi penyebab kebekuan
dalam kreatifitas berfikir dan belajar.
1. Y#? t( /#B#*#n '#n4 *en#) se"#%C
8. J#n4#n $#0#$-$#0#$ de&. Sede)&#n# s#/#%#&C
9. J#n4#n $#%(-$#%( "(0n4 don4C
6. J#n4#n *en4on4. It( &#n'# $e$*(#n4-*(#n4 B#nt( s#/#.
5. B#4#$#n# $(n4"nD It( s(n44(& td#" $#s(" #"#% @
:. J#n4#n $e$*#nt#&. And# &#)(s t()(t pe)#t()#n.@
;. J#n4#n s#$p# *e)*(#t s#%#&.@
<. Y#n4 pentn4? s(d#& *e)(s#&#. H#s%n'# s&? *#4#$#n# n#nt
s#/#.@
5.5.6. MAKNA BERPIKIR KREATI+
3alam kehidupan kita yang singkat dan padat ini, acapkali kita tidak lagi
sempat berfikir tentang segala sesuatu yang ada di sekeliling kita. Asumsinya
semua sudah begitu akrab dan kita tahu seluk beluknya. 9etapi pernahkah kita
membayangkan untuk memikir ulang barang sejenak tentang benda-benda yang
ada di sekitar kehidupan AndaJ
0ecara alami, memang ada kalanya kita membandingkan suatu benda
yang biasa dilihat sehari-hari dengan pemikiran yang tidak pernah terpikirkan
sebelumnya. 0ekarang lihatlah keadaan sekeliling kita dan perlihatkanlah benda
rumahtangga yang terlihat sehari-hari, misalnya jendela, pintu, tombol pintu,
lampu dan lainnya.
Agar dapat berfikir kreatif, cobalah mencari makna baru dari berbagai
benda itu melalui perbandingan dengan kehidupan manusiaA. 0ebagai contoh,
@Hidup itu bagaikan sebuah roda mobil, karena ada kalanya
memutar ke atas dan ada kalanya memutar ke bawah.
"$
@Hidup itu bagaikan roda mobil karena membuat seseorang dapat
memasuki kehidupan gemerlapan dan juga tidak gemerlap )sebagai
cermin ke atas dan ke bawah,.
@Hidup itu bagaikan roda mobil karena setiap pengendara akan
berusaha mengendalikannya agar stabil. Bukankah untuk dapat
bertahan hidup kita harus dapat mengendalikan kehidupan itu JA.
5.5.5. MENSOLUSI MASALAH
*arilah kita renungkan tentang apa yang anda dan teman anda diskusikan
mengenai tujuan dan pencapaian tujuan , misalnya6
@Kemana kita akan pergi makan hari iniJA
@0aya tidak perduli, yang penting kita makan @
@Bagaimana jika kita pergi makan di 5arung .ecelJA
@ah bosen dong, kesitu-lagiA
@Bagaimana kalau kita pergi ke 5arung 2awonJ?
@0aya pikir, itu lebih baik?
@Kalau begitu, mari kita pergiKA )di sini, masalah pertama sudah
diselesaikan,.
9etapi siapa yang harus @membayarA kali iniJA )ini, masuk masalah ke
dua ........ dst nya,
.emecahan masalah adalah suatu proses untuk menentukan cara terbaik
mengatasi persoalan untuk mencapai suatu tujuan. 0uatu permasalahan,
umumnya terdiri dari tiga elemen pokok, yaitu6
T(/(#n?
Kend#%# (nt(" $en0#p# t(/(#n? d#n
B#4#$#n# 0#)# $en4#t#s "end#%# t( D.
". 9U7UA;. 9ujuan adalah pernyataan suatu keinginan )5A;9, yang
diharapkan tercapai dan setiap orang bersedia melakukan sesuatu untuk
mencapainya.
(. K:;3A<A. Kendala menentukan apa yang kita ingini juga suatu
@masalahA , karena tidak semua orang tahu dengna persis apa yang ia kehendaki
dalam hidupnya. 9etapi, begitu Anda mempunyai tujuan di dalam kepala, maka
anda sudah siap untuk memperhatikan kendala yang membatasi pencapaian
"%
tujuan itu. 0uatu kendala tidak selalu mudah diidentifikasi, karena dia berwujud
dalam berbagai bentuk. 0uatu kendala dapat berwujud seseorang, suatu obyek,
suatu kejadian, atau suatu lingkungan. 0ebagian dapat ditentukan dengan
ketelitian tinggi, sebagian lagi tidak.
Bontoh6 tidak memiliki mesin ketik untuk menyelesaikan tugas membuat
laporan kegiatan tugas adalah suatu contoh kendala yang lebih nyata, daripada
Anda @lemah semangatA untuk membuat laporan itu .
9. B#4#$#n# $en4#t#s "end#%#D
Adanya kesenjangan antara tujuan dan pencapaian tujuan karena faktor
kendala merupakan stimulasi menuju pemecahan masalah. Karena itu,
mensolusi suatu persoalan akan berkaitan dengan kendala dan tujuan.
Hubungan ini tidak sederhana karena tidak selalu dapat langsung memecahkan
suatu masalah. <alu apa kemungkinan lainnyaJ Kemungkinannya adalah
sebagai berikut6
". 0uatu kendala yang tidak dapat diselesikan secara langsung dapat
ditelusuri penyebabnya.
(. 0olusi spesifik untuk kendala tertentu. Bontoh, penentuan 4ariabel
untuk penilaian efektifitas kegiatan 9. sudah lebih sempit tetapi belum
spesifik, karena perbaikan cara penilaian itu akan menyangkut banyak
unsur )fasilitas, sarana dan prasarana, keragaman rnasyarakat di
berbagai propinsi, dsb,. 9etapi pertanyaan, seperti @Bagaimana kita
memperbaiki cara penilaian kegiatan 9. dalam me-akukan penyuluhan
atau pelayanan konsultasi sudah lebih spesifik -agiA.
#. 7angan menyusun pertanyaan yang dapat dengan mudah dijawab @yaA
atau @tidakA. Bontoh6 pertanyaan seperti @apakah ada permasalahan
penilaian yang dialami 9.JA merupakam bentuk pertanyaan yamg
sangat membatasi diskusi.
. .ertanyaan harus bersifat tidak memihak. 0uatu pernyataan, seperti
@karena setiap orang sepakat bahwa cara-cara penilaian harus diubah,
bagaimana kita dapat memastikan bahwa akan lebih banyak 9enaga
.endamping akan mendapatkan nilai baikJ?. Bara ini akan
mengakibatkan terjadinya dua bias pemikiran6 )", mementingkan
suatu hal )cara penilaian harus diubah, daripada hal lainnyaC dan )(,
keputusan tidak jarang diputuskan sebelum diskusi dimulai.
'. .ertanyaan harus sinergi dalam mempertautkan masalah ataupun
solusinya. @Apa yang keliru dalam sistem penilaian 9. misalnyaJ?
)hasilnya, adalah daftar jumlah kekeliruan,. @Bagaimana kita dapat
memperbaiki kebijakan sistem penilaian saat ituJA )hasilnya, analisa
permasalahan menyeluruh dan suatu solusinya,.
Kegiatan mensolusi suatu masalah, memerlukan suatu kreatifitas berfikir
yang dapat dilakukan secara indi4idu atau berkelompok.
"E
Hasil kegiatan setiap kelompok diinterpretasikan untuk mengetahui )",
metode solusi yang digunakan, )(, cara kelompok membuat keputusan, )#, cara
anggota kelompok berkomunikasi.
5.5.:. MOTIVASI
*oti4asi dalam diri seseorang petugas terkait dengan upayanya untuk
mensukseskan pembangunan dan memberdayakan masyarakat sesuai dengan
tugasnya. *oti4asi ini timbul sebagai akibat interaksi dengan masyarakat
)kelompok tani, dan harapan yang ingin diperolehnya dari hasil interaksi
tersebut yang menghasilkan motif untuk bertindak. *otif inilah yang akan
mewarnai moti4asi orang dalam bertindak.
Bontoh6 0eorang pendamping yang menjadi pendamping dengan tujuan
akan mengabdikan dirinya untuk pemberdayaan masyarakat akan berbeda
kinerjanya dengan tenaga pendamping yang menjadi pendamping karena
mengejar status sosial )agar ada pekerjaan dan tidak menganggur ,.
3alam melaksanakan tugas sebagai pendamping yang akan
memberdayakan masyarakat , perlu mengetahui tingkah laku manusia dalam
mengelola usahataninya untuk memenuhi kebutuban hidupnya. *enurut teori
klasik *aslow , setiap manusia memiliki lima kebutuban dasar, yang dipenuhi
secara berjenjang. 3engan kata lain, jika kebutuhan dasar jenjang pertama
belum terpenuhi maka orang yang bersangkutan akan sulit menempatkan
dirinya pada posisi menuju jenjang kebutuhan berikutnya.
7enjang kebutuhan dasar tersebut adalah6
". .emenuhan kebutuhan fisiologis
(. .emenuhan kebutuhan rasa aman
#. .emenuhan kebutuhan sosial
. .emenuhan kebutuhan harga diri
'. .emenuhan kebutuhan aktualisasi
7enjang kebutuhan rendah dan tinggi dalam diri seseorang, petani
misalnya, akan menentukan moti4asinya untuk mengadopsi cara-cara bertani
yang lebih baik, dan1atau berbisnis lebih baik melalui wadah koperasi.
0eorang .etani gurem akan mengorientasikan kegiatannya dalam
memenuhi kebutuhan keluarganya untuk cukup makan. .ertanyaan yang selalu
diajukan pada dirinya adalah apakah panen-ku akan dapat memberi cukup
makan untuk anak istriku. 7ika dirasa sudah cukup barulah memikirkan apakah
dia akan ikut berkelompok dan bahkan sampai berkoperasi.
3ari contoh ini, seorang pendamping dalam memoti4asi seorang petani
untuk berkelompok atau yang sudah berkelompok menjadi lebih mantap dan
baik )untuk memenuhi kriteria klas kelompok tani )pemula 1 madya1 lanjut
1utama, dapat memperkirakan strategi pengkemasan informasi yang akan dan
dapat dilakukan.
(!
*isalnya6 .ak, jika menggunakan saprodi dengan pola &-tepat
maka produksi yang diperoleh akan meningkat. Berarti
penghasilan Bapak juga akan meningkat.
0elain itu, pendamping juga dapat mengkemas informasi lanjutannya
untuk memoti4asi petani bertindak lebih lanjut dengan memberikan insentif
sosial )pujian,6
)", *emberikan suatu pujian pada petani1kelompok-tani yang berprestasi
)(,. *embantu mereka untuk diakui menjadi klas kelompok tani yang
-ebih lanjut dari sebelumnya.
)#,. *elakukan kunjungan lapangan dan menanyakan hal-hal yang
berkaitan dengan penerapan saprotan, pemanfaatan KU9 )# 0ukses
KU9,.
5.5.;. LANGKAH-LANGKAH MEMOTIVASI
.ada saat memoti4asi petani1 kelompoktani hal-hal yang harus
diperhatikan adalah6
". Kebutuhan yang tidak terpenuhi dapat menimbulkan ketegangan1stress
dan sebaliknya kebutuhan yang dapat terpenuhi akan menimbulkan
kenyamanan.
(. Kebutuhan yang dapat terpenuhi mendorong timbulnya kebutuhan baru
atau peningkatan kualitas kebutuhan yang telah tercapai.
Hal-hal yang perlu diketahui oleh pendamping dalam memoti4asi
masyarakat tani untuk berkelompok, berusaha tani lebih baik, berbisnis lebih
baik dan berkoperasi sebagai wadah menuju ekonomi rakyat yang profesional
adalah sbb6
". *engetahui dengan persis dan tepat petani 1 kelompok tani dan
koperasi yang dijadikan khalayak sasaran pendampingan
(. *engetahui ciri-ciri spesifik dari khalayak sasaran yang diperkirakan
dapat menghambat atau mendorong keberhasilan kegiatan
pendampingan.
#. *engetahui kondisi geografis khalayak sasaran, apakah itu daerah
pedesaan, kota, daerah terpencil, daerah pertanian lama, daerah
peluasan areal tanam, dsb. .endanaan mengenai hal tersebut dapat
dikaitkan dengan kebijakan pemerintah yang sedang berlangsung.
. *engidentifikasi indi4idu-indi4idu dan atau tokoh strategis yang dapat
dijadikan landasan awal pendekatan moti4asi.
<angkah-langkah yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
memoti4asi petani1 kelompok-tani adalah6
("
". *empersiapkan diri untuk beradabtasi dengan masyarakat atau
membaurkan diri dengan masyarakat luas
(. Aktif terlibat dalam kegiatan sosial di masyarakat untuk mempercepat
proses pembaruan
#. *enggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti1
dipahami oleh khalayak sasaran. 7ika memungkikan , gunakan bahasa
daerah setempat.
:. KELOMPOK USAHA BERSAMA
:.1. L#nd#s#n Pe$*ent("#n KELOMPOK
:.1.1. 5#s#) +%oso!s
*anusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, namun
cenderung untuk berkelompok sesuai dengan kepentingan bersama. 0ejak lahir
manusia membutuhkan kasih sayang, persaudaraan dan kerjasama dengan
orang lain untuk dapat berkembang dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
*anusia mengejar kepuasan dan kemakmuran bagi diri sendiri. ;aluri untuk
memperoleh keuntungan sebesar-besarnya juga menjadi fitrah manusia yang
normal.
Se0#)# (t(& $#n(s# $e$#n4 &#)(s dte)$# d#%#$
!t)#&n'# se*#4# ns#n sos#% '#n4 &#(s "#s& s#'#n4
d#n "e*e)s#$##n? se"#%4(s /(4# $#"&%(" e"ono$ '#n4
$en4e/#) "e(nt(n4#n *#4 d)n'# send).
0elain itu, usaha pengelolaan sumberdaya dalam suatu Kelompok Usaha
akan lebih berhasil kalau didukung oleh sinergi yang optimal di antara sejumlah
indi4idu anggotanya.
:.1.8. Men4#p# Ke%o$po" dpe)%("#nD
0ecara sendiri-sendiri tidak terlalu mudah bagi penduduk untuk
mengembangkan usaha pengelolaan sumberdaya guna memenuhi kehidupan
sosial-ekonomi keluarganya. Keterbatasan pengetahuan, kelangkaan
sumberdaya dan sempitnya peluang, membelenggu mereka secara indi4idual.
Kerjasama, saling membantu di antara sekelompok indi4idu, terbukti dapat
memperkuat posisinya, meningkatkan kepercayaan diri dan kepercayaan orang
lain. 0aling menolong dan bekerjasama memperkuat penumpukan
sumberdaya ekonomi dan memperluas kesempatan untuk mencapai tujuan.
/leh karenanya pendekatan kelompok diperlukan agar6
((
a. memperoleh kerjasama sinergis mutualistik
b. mewujudkan semangat saling membantu
c. melatih diri berfikir bersama dan bermusyawarah
d. mengembangkan sikap dan moti4asi untuk maju
e. belajar memimpin dan bertanggung-jawab
f. belajar memutuskan tujuan dan rencana hidup yang jelas
g. mengembangkan sikap dan kebiasaan menabung
h. mengembangkan usaha produktif
i. memperoleh pelayanan pinjaman untuk modal usaha
j. meningkatkan pelayanan pihak lain )misalnya Bank,
k. memperluas hubungan pergaulan dan kesempatan-kesempatan
l. memperoleh bimbingan dan pembinaan.
:.8. Ke%o$po" S#s#)#n Ke4#t#n
./K0A2 kegiatan pengelolaan usaha adalah penduduk yang bermukim
di suatu wilayah, mereka merupakan kelompok masyarakat agraris yang
umumnya berpenghasilan rata-rata rendah dan terbatas kemampuan serta
aksesnya dalam mendapatkan pelayanan, prasarana, dan permodalan untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya atau menghadapi masalah khusus dan mendesak
yang segera memerlukan penanganan dan bantuan.
:.8.1. Pen4e)t#n "e%o$po"
Kelompok merupakan kumpulan penduduk setempat )29.F rumah
tangga penduduk, yang menyatukan diri dalam usahatani pengelolaan
sumberdaya alam untuk meningkatkan kesejahteraan, keswadayaan, dan
kegotong-royongan mereka. Kelompok merupakan milik anggota, untuk
mengatasi masalah bersama serta mengembangkan usaha bersama anggota.
Kelompok dapat beranggotakan sekitar (! L (' 29. dan berada di satu desa 1
kelurahan, atau di bawah tingkat desa1 kelurahan yaitu dusun, lingkungan, 25,
atau 29. 3alam satu desa1kelurahan dapat tumbuh beberapa kelompok seusai
dengan kebutuhan. Kelompok dapat tumbuh dari kelompok tradisional yang
telah ada, seperti kelompok tani, kelompok arisan, aseptor KB, kelompok
sinoman, kelompok paketan, dan kalau belum ada segera ditumbuhkan dan
dibina secara khusus.
Kelompok dapat dipandang sebagai wadah kebersamaan dalam
mengelola kegiatan pengelolaan sumberdaya 3A0. 3alam melaksanakan
prinsip kebersamaan setiap anggota ikut bertanggung-jawab, saling
mempercayai dan saling melayani. 3alam kebersamaan terbuka peluang untuk
menghimpun dana dari anggota, mengelola dana secara bersama oleh anggota,
dan memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan seluruh anggota.
Kebersamaan ini menunjukkan semangat dan kegiatan kooperatif yang menjadi
dasar bagi gerakan koperasi yang mandiri dan handal.
(#
:.8.8. Pe$*ent("#n "e%o$po"
Untuk memperlancar dan mengefektifkan upaya mempercepat
pemberdayaan ekonomi masyarakat, diharapkan anggota amasyaraakat dapat
membentuk kelompok. .embentukan kelompok sebagai wadah kegiatan usaha
produktif dimaksudkan agar penanganan usaha dapat terarah, interaksi di antara
anggota dapat ditingkatkan dan kesetia-kawanan serta kegotong-royongan
dapat dibangun dan dikembangkan. Kesatuan dan persatuan di dalam kelom-
pok bermanfaat untuk mengenali permasalahan bersama serta merumuskan
langkah penanganan masalah di antara anggota. Kehadiran kelompok
memungkinkan terjadinya pengawasan manajemen produksi oleh masyarakat
sendiri.
Ketepatan dalam penentuan kelompok sasaran program akan sangat
menentukan keberhasilan program tsb. /leh karena itu, pembentukan
kelompok sebagai salah satu bentuk KUBA )Kelembagaan .engelolaan 3A0,
harus melibatkan pihak yang paling mengetahui mengenai profil penduduk di
lingkungan setempat. .embentukan kelompok yang menjadi sasaran program
pertama-tama diprakarsai oleh para pemuka masyarakat setempat.
3alam rangka pembentukan kelompok, perlu dilakukan pendataan
penduduk dengan memakai kriteria yang disepakati penduduk setempat dan
dibahas dalam musyawarah 1 rembug kelompok. .endataan dapat dilaksanakan
oleh -;09A;0- B:25:;A;> dan perangkatnya dan dilakukan sedini
mungkin sehingga pada saat program dimulai, telah terbentuk kelompok.
.endataan keluarga sejahtera oleh BKKB;, jika telah dilakukan di desa yang
bersangkutan dapat digunakan sebagai salah satu bahan acuan, sesuai dengan
kondisi setempat.
.embentukan kelompok sebaiknya dilakukan pula melalui musyawarah
desa1dusun1lingkungan125129 dan disarankan pada daftar penduduk yang
telah dibuat dan disepakati bersama.
3alam pembentukan kelompok, rujukan berikut ini dapat digunakan6
a. .embentukan kelompok didasarkan pada kebutuhan
untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya
b. Harus dihindari pembentukan kelompok yang dipaksakan
c. 3alam wadah kelompok diselenggarakan kegiatan sosial
ekonomi, yaitu usaha pengelolaan sumberdaya 3A0,
pemupukan modal dan tabungan, sehingga bermanfaat bagi
semua anggota secara berkelanjutan
d. Kelompok dapat merupakan kelompok yang sudah ada, atau
dapat pula disiapkan, ditumbuhkan dan dibina secara khusus
oleh aparat desa1kelurahan dan masyarakat setempat.
3alam pembentukan kelompok, rumahtangga dapat digolongkan
menjadi penduduk yang sudah mempunyai usaha produktif meskipun kecil-
kecilan dan penduduk yang benar-benar tidak mempunyai pekerjaan tetap dan
(
dengan demikian juga tidak mempunyai penghasilan tetap. Bagi mereka yang
mempunyai usaha produktif, kelompok dibentuk dengan memilih pengurus
yang kemudian bersama anggota merencanakan kegiatan simpan-pinjam
dengan modal kerja dari berbagai sumber. Bagi penduduk lainnya diupayakan
untuk menciptakan lapangan usaha dan lapangan kerja, dengan bantuan
pendamping, baik yang ditugaskan oleh camat, dari aparat desa dan kalangan
petugas lapangan berbagai instansi yang ada di desa, maupun dari kalangan
masyarakat desa yang telah lebih sejahtera dan berhasil dalam kehidupan
ekonominya. Untuk ini perlu ditemukenali kegiatan stimulan yang dapat
membuka lapangan usaha dan lapangan kerja bagi warga pedesaan.
:.8.9. Pe$*e)d#'##n "e%o$po"
Untuk mencapai tingkat kemajuan yang lebih tinggi, dalam kelompok
perlu diupayakan peningkatan pendapatan, peningkatan keterbukaan wawasan
dan sikap bekerjasama, dan peningkatan sifat demokratis- partisipatif dalam
penyelenggaraan kelompok. Adanya upaya peningkatan pendapatan ditandai
dengan dilenggarakannya pemupukan modal, tabungan, serta usaha produktif
anggota. Adanya keterbukaan ditandai dengan kesediaan anggota kelompok
untuk menerima gagasan dan kelembagaan baru. Adanya kegotong-royongan
ditandai dengan upaya pemberian bantuan dari keluarga yang sudah sejahtera
kepada keluarga yang belum sejahtera. Adanya demokrasi ditandai dengan
kepemimpinan kelompok yang dipilih dari dan oleh anggota, dan pengambilan
keputusan yang dilakukan secara musyawarah.
Kelompok yang disiapkan dan dibina secara baik akan berfungsi sebagai
wahana proses belajar-mengajar anggotanya, wahana untuk menajamkan
masalah bersama yang dihadapi, wahana pengambilan keputusan untuk
menentukan strategi menghadapi masalah bersama, dan wahana mobilisasi
sumberdaya para anggota. Kelompok sebagaimana dimaksud belkum tentu
telah ada di semua desa1kelurahan. /leh karena itu, dalam rangka pelaksanaan
program .engelolaan 3A0 di lokasi yang bersangkutan, perlu ditumbuh-
kembangkan kelompok masyarakat dengan memanfaatkan kelompok nyang
sudah ada seperti kelompok akseptor KB, kelompok tani , kelompok
pendengar-pembaca-pemirsa )kelompencapir, sebagai wahana kebersamaan.
:.8.6. M#n!##t KUBA
#. Menn4"#t"#n "ese/#&te)##n p#)# #n44ot#
*. Men4e$*#n4"#n s"#p &d(p &e$#t? e"ono$s d#n
*e)p#nd#n4#n "e dep#n
0. Me$*e)"#n pe%#'#n#n $od#% 2n!o)$#s "ep#d#
#n44ot#
d. Men4e$*#n4"#n (s#&# p)od("t! #n44ot#
e. Me%#t& d) *e)!") d#n *e)$(s'#B#)#&
('
!. Be%#/#) $e$$pn d#n $en4e$*#n4"#n t#n44(n4-
/#B#*
4. Men4e$*#n4"#n s"#p d#n "e*#s##n $en#*(n4
&. Menn4"#t"#n "epe)0#'##n p&#" %#n ,sepe)t B#n"-.
:.9. PERSYARATAN PEMBENTUKAN KUBA
Kelompok yang dicirikan oleh adanya sekelompok orang yang saling
mengenal dan bersepakat untuk saling membantu satu sama lain akan lahir
kalau syarat berikut ini terpenuhi6
a. Adanya ikatan pemersatu yang jelas, yaitu salah satu atau beberapa unsur
berikut ini6
- Kesamaan tempat tinggal
- Kesamaan tempat usaha
- Kesamaan jenis pekerjaan atau profesi, misalnya Usahatani
- Kesamaan hobi atau kesenangan
- Kesamaan organisasi
- Kesamaan tempat asal )paguyuban,
- Kesamaan status )pemuda, wanita, dll,
b. Ada kesamaan kebutuhan ekonomi tertentu, seperti6
- Kebutuhan modal usaha
- Kebutuhan bahan baku atau barang dagangan tertentu
- Kebutuhan sarana tempat usaha
- Kebutuhan kelancaran penjualan hasil produksi.
c. Adanya pemrakarsa atau sekelompok kecil orang inti yang memiliki
peranan paling berpengaruh dan dipercaya orang lain di sekelilingnya
d. Ada orang yang dengan sukarela bersedia mengelola dan melakukan
kegiatan pelayanan kepada para anggota
e. Ada lembaga atau perorangan yang memberikan bimbingan dalam
pengembangan program kegiatan kepada kelompok
f. Ada tujuan bersma yang disepakati dan memberikan manfaat nyata kepada
anggotanya.
:.6. PRINSIP 5ASAR7 KUBA
a. KUBA bekerja atas dasar dari, oleh dan untuk anggota
b. Keanggotaan KUBA berdasarkan kesadaran, dan terbuka
untuk umum
c. KUBA bergerak dalam bidang sosial-ekonomi, khususnya
pelayanan tabungan dan kredit bagi para anggota
d. *enyelenggarakan pertemuan secara teratur
e. *enyelenggarakan pendidikan serta pengembangan
pengetahuan anggota secara terus menerus
(&
f. *anajemen KUBA Bersifat terbuka
:.5. KESEPAKATAN d#%#$ PENGELOLAAN (s#&#
3alam rangka meningkatkan usaha produktif dalam KUBA, perlu
diambil suatu kesepakatan bersama yang dapat dipakai sebagai ketentuan1
aturan yang harus dipatuhi oleh semua anggota kelompok.
Kesepakatan ini harus dibuat untuk menjaga dan menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan di kemudian hari. Kesepakatan tersebut diambil atau
diputuskan dalam rapat anggota, a.l.
- Kesepakatan tentang besarnya pinjaman, simpanan, angsuran dll
- Kesepakatan tentang jadwal pertemuan anggota
- Kesepakatan tentang musyawarah kelompok untuk pengambilan keputusan
- Kesepakatan tentang pemanfaatan bantuan teknik.
:.:. PRINSIP 5ASAR ORGANISASI KUBA
a. Kekuasaan tertinggi dalam Kelompok berada pada rapat anggota )2A,
b. .engurus dan badan pemeriksa dipilih dari , oleh dan di dalam rapat
anggota
c. .engurus dan badan pemeriksa hanya dapat diberhentikan melalui rapat
anggota
d. .engurus dan badan pemeriksa bertanggung-jawab kepada rapata anggota
e. /rganisasi hanya dapat dibubarkan oleh rapat anggota
f. 9ugas dan wewenang pengurus diatur dalam anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga
g. 9ugas tanggungjawab pengurus6 mengelola organisasi usaha kelompok,
melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama, dan mewakili
Kelompok di luar dan dihadapan pengadilan.
h. *asa jabatan pengurus hendaknya diatur secara jelas, misalnya dua atau
tiga tahun.
i. .engurus minimal eterdiri atas tiga orang, di antaranya sekretaris dan
bendahara.
j. 7ika dipandang perlu pengurus dengan persetujuan 2A dapat mengangkat
seksi-seksi, seperti seksi kredit, seksi usaha, dll.
k. Kewajiban anggota6 menghadiri pertemuan anggota, menabung secara
teratur, membayar kembali pinjaman sesuai dengan ketentuan, mengha-
diri1melibatkan diri dalam kegiatan Kelompok.
;. PEN5AMPINGAN
($
Usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat secara lestari, usaha
pengelolaan agribisnis secara utuh dalam konteks pembangunan masyarakat
yang bertumpu pada peran-serta aktif masyarakat dan peningkatan produkti4itas
rakyat )people empowerment,. Agar supaya usaha ini menjadi lebih efektif,
maka diperlukan dukungan dari berbagai pihak dan sektor secara terpadu dan
terfokus sesuai dengan potensi dan kondisi wilayah, terutama potensi
pengembangan agrokompleks, mulai dari sektor industri primer, sekunder dan
tersier.
.rogram agribisnis ini dimaksudkan untuk menumbuhkan dan
memperkuat kemampuan kelompok masyarakat pedesaan untuk meningkatkan
taraf hidupnya dengan membuka keterisolasian dan kesempatan berusaha
dengan melibatkan komoditas unggulan desa. .rogram ini diarahkan pada
pengembangan kegiatan sosial ekonomi untuk mewujudkan kemandirian
masyarakat perdesaan, dengan menerapkan prinsip-prinsip sekala ekonomi,
usaha kelompok, keswadayaan dan partisipasi, serta menerapkan semangat dan
kegiatan kooperatif dalam bentuk KUBA dengan dukungan masyarakat.
Untuk mencapai sasaran tersebut di atas, masyarakat perlu dibina dan
didampingi untuk mampu mengembangkan kelompok usaha bersama. /leh
karena itu masyarakat diberikan wewenang penuh untuk menjalankan usaha
produktifnya. 3engan demikian sasaran pendampingan adalah meningkatnya
kemampuan masyarakat untuk berusaha secara produktif dan ekonomis.
.endampingan masyarakat melalui KUBA memerlukan tenaga
pendamping yang handal. Untuk dapat melaksanakan tugasnya secara efektif,
tenaga pendamping ini harus siap bekerja secara purna waktu.
;.1. Ten#4# Pend#$pn4
;.1.1. Pen4e)t#n
.endamping adalah tenaga lapangan pada tingkat desa yang berasal dari
berbagai instansi pemerintah atau dari masyarakat, yang memiliki pengetahuan
dan ketrampilan sesuai dengan kebutuhan untuk mengembangkan usaha
ekonomi masyarakat.
;.1.8. T(4#s Pend#$pn4#n
.endamping bertugas antara lain )", mengarahkan penduduk yang
bergabung dalam KUBA sehingga menjadi suatu kebersamaan yang
berorientasi pada upaya perbaikan kehidupan, )(, sebagai pemandu )fasilitator,,
penghubung )komunikator,, dan penggerak )dinamisator, dalam pembentukan
KUBA dan pendamping pengelolaan kegiatan usaha agroindustri.
3alam melaksanakan tugas-tugasnya tersebut, pendamping
dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. 2uang lingkup tugas pendamping
adalah sbb6
a. *elalui prakarsanya, pendamping memandu pengembangan KUBA
melalui musyawarah 291251<ingkungan13usun13esa.
(%
b. *endampingi KUBA agar berfungsi sebagai wahana proses belajar
mengajar proses alih teknologi, pengambilan keputusan, mobilisasi
sumberdaya para anggota dan komunikasi antara anggota dengan para
pendamping.
c. Bersama aparat terkait menyusun rencana peningkatan kualitas sumberdaya
manusia dari para anggota dan pengurus KUBA.
d. *engembangkan sistem informasi pasar hasil produksi dan sarana
produksi, serta ketersediaan teknologi tepat guna.
e. *eningkatkan kerjasama dengan para tokoh masyarakat, lembaga-
lembaga penelitian serta lembaga-lembaga suasta.
f. *emantau permasalahan dan hambatan dalam pengembangan usaha para
anggota KUBA
g. *engidentifikasi kebutuhan teknologi dan menginformasikannya ke
lembaga-lembaga ino4asi teknologi.
;.1.9. Ke4#t#n Ut#$# Pend#$pn4
#. Pe$#&#$#n
a. *emahami berbagai 7uknis dan 7uklak dan berbagai pengarahan aparat
terkait
b. *emahami berbagai prosedur perkreditan formal melalui Koperasi1Bank
c. *emahami aspirasi dan usaha KUBA yang akan didampingi
d. *engidentifikasi jenis sumberdaya yang ada pada masyarakat dan peluang-
peluang berusaha
e. *erumuskan kebutuhan KUBA, terutama untuk pengembangan usahanya.
*. Men'(s(n J#dB#% Ke)/#
3alam melaksanakan tugas-tugasnya, pendamping perlu menyusun
jadwal kerja. Baranya adalah sbb6
a. *embaca serta memahami dahulu langkah-langkah kegiatan pendampingan
b. *embahas dan menyusun rencana jadwal kerja dengan sesama pendamping
c. .endamping membicarakan serta menyepakati rencana jadwal kerja dengan
-.A0.
0. Me$*#nt( Pend#t##n RTP
3alam rangka mengembangkan KUBA dan menggerakkan usaha
kelompok, data tentang penduduk, keadaan sosial ekonomi masyarakat, jenis-
jenis sumberdaya yang dimiliki perlu dikumpulkan melalui pengembangan
sistem pendataan yang efisien. 0asaranannya adalah terciptanya bank data
tentang masyarakat 3esa, yang dapat dipergunakan untuk membuat
perencanaan sesuai dengan keinginan kelompok dan e4aluasi kemajuan KUBA.
3alam rangka pelaksanaan program K-.*A0-0U0U, maka penduduk
desa baik pria maupun wanita perlu ditata dan disiapkan secara seksama.
.endataan didasarkan atas kriteria setempat yang telah disepakati bersama oleh
(E
.emerintah 3esa1Kelurahan dan 9okoh1.emuka *asyarakat serta B.3.
.endataan mereka meliputi aspek-aspek6 )a, sumber-sumber pendapatan
keluarga, )b, pemenuhan kebutuhan hidup minimal seperti perumahan,
sandang, pendidikan, dan kesehatan.
Hasil pendataan 29. ini merupakan bahan yang akan dibahas dan
dimusyawarahkan. Untuk itu pendamping harus melakukan hal-hal sbb6
)a, menghimpun data penduduk desa yang ada di desa1dusunC )b,
mengelompokkan data penduduk dalam kelompok penduduk
berdasarkan jenis-jenis usaha yang telah ada dan kelompok penduduk
yang belum mempunyai jenis usaha serta berdasarkan lokasi tempat
tinggalnya.
d. Me$*#nt( Pe$*ent("#n KUBA
Kelompok adalah kumpulan 29. setempat yang menyatukan diri dalam
usaha pengelolaan sumberdaya 3A0 untuk meningkatkan kesejahteraan,
keswadayaan dan kegotong-royongan. Untuk memperlancar dan
mengefektifkan upaya mempercepat penanggulanan kemiskinan, penduduk
desa harus didorong membentuk kelompok usaha bersama. .embentukan
KUBA ini dapat diprakarsai oleh pendamping bersama-sama dengan tokoh
masyarakat.
3alam membantu pembentukan KUBA tersebut maka perlu
memperhatikan beberapa hal, yaitu6
)a,. .embentukan KUBA didasarkan pada kebutuhan 29., yaitu untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota
)b,. Harus dihindari pembentukan KUBA yang dipaksakan oleh aparat
pemerintah, termasuk aparat desa atau K/.:2A0-
)c,. 3alam wadah KUBA ini diselenggarakan usaha produktif agribisnis sapi
perah, pemupukan modal dan penghimpunan tabungan sehingga
memberikan manfaat secara ekonomis bagi semua anggota KUBA secara
lestari dan berkelanjutan
)d,. KUBA dapat merupakan kelompok yang sudah ada, atau dapat pula
disiapkan, ditumbuhkan, dan dibina secara khusus oleh aparat desa,
organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya
masyarakat sesuai dengan ketentuan yang ada, yaitu anggotanya adalah
29.
)e,. .ada satu desa1kelurahan dapat dibentuk beberapa kelompok seusai
dengan kebutuhan atau dengan mengembangkan kelompok yang ada.
KUBA beranggotakan sekitar ('-#! 29. yang tinggal dalam satu
hamparan.
)f,. .endampingan terhadap KUBA disesuaikan dengan kondisi dan situasi
setempat. 7umlah KUBA yang dibina dibatasi sebanyak-banyaknya '
KUBA.
e. Me$*$*n4 Pen4e%o%##n Us#&#
#!
Anggota KUBA yang belum mempunyai usaha intensif memerlukan
bimbingan dalam manajemen kegiatan. *anajemen usaha yang dipilih
hendaknya berdasarkanC )a,. Kesepakatan anggota KUBAC )b, berorientasi pada
peningkatan pendapatan, )c, kemampuan anggota, )d, potensi sumberdaya alam
yang mendukung, )e, usaha dapat beragam dalam konteks agrokompleks.
Bagi anggota KUBA yang sudah mempunyai kegiatan produktif tetap
maka pendamping membimbing guna meningkatkan mutu usaha dan
penambahan modal.
!. Me$*$*n4 Pe)en0#n##n Ke4#t#n Us#&# KUBA
)a,. *embantu KUBA dalam membahas pengelolaan sumberdaya alam dan
manusia sesuai dengan pilihan terbaik berdasarkan kemampaun yang ada
)b,. *embantu menetapkan jenis kegiatan yang sesuai dengan prioritas
kebutuhan dan kemampuan sumberdaya yang tersedia. 3engan
memperhatikan aspek alat, bahan, cara dan tempat.
)c,. *embantu KUBA membahas dan menyusun jadwal kegiatannya.
)d,. *embantu Ketua KUBA untuk menyusun usulan kegiatan kelompok
dengan mengisi formulir sebagai bahan diskusi.
4. Men4(s#&#"#n B#nt(#n Te"n"
Bantuan teknis dapat berupa 6
a. Bidang pengorganisasian permodalan, pengembangan usaha, pengembangan
sumberdaya manusia, jaringan kerjaC
b. Bidang teknis sektor produksi pengelolaan sumberdaya 3A0.
3alam hal ini pendamping dapat melaksanakan langkah sebagaiberikut6
a. .endamping membuat daftar kebutuhan bantuan teknis dari hasil diskusi
KUBA.
b. .endamping membuat daftar sumberdaya teknis yang ada di desa atau
sekitarnya.
c. .endamping mengusahakan bantuan teknis dari instansi terkait.
4. Me$*n# Ke4#t#n Us#&#
3alam mengarahkan pelaksanaan kegiatan usaha harus diingat6
a. 2encana kegiatan yang telah disusun atau disepakati sebelumnya.
b. 0ituasi dan kondisi yang paling tepat
c. Bersifat memoti4asi atau mengajak, bukan menginstruksikan
d. 9ingkat perkembangan yang dicapai.
Ada beberapa cara yang dapat dipilih mana yang sesuai dengan keper-
luan6
a. .engarahan langsung pada waktu usaha dilaksanakan
b. *elalui pertemuan-pertemuan dengan KUBA
c. *elalui pertemuan umum seperti6 musyawarah 29125, 0holat 7umMat,
upacara perayaan dan semacamnya
#"
d. *enjembatani anggota dan KUBA yang memerlukan bantuan teknis yang
dibutuhkan
e. .embinaan dapat juga berupa pemberian penghargaan bagi yang berhasil,
memberi moti4asi, melakkukan pembetulan jika ada kekeliruan dan
sebagainya.
7ika terjadi masalah atau kemacetan usaha maka dibahas bersama cara
pemecahan masalahnya.
&. Me$*n# Me"#ns$e Pe)4(%)#n ,"#%#( #d#-
a. .ada prinsipnya KUBA dapat menghimpun dan mengelola serta
menggulirkoan dana kelompok sendiri secara berkelanjutan. .ertambahan
kapital KUBA sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan
usaha kelompok sehingga pengguliran antar anggota kelompok sesuai
kebutuhannya dan kesepakatan KUBA. Usaha pengguliran dalam KUBA
harus didasarkan pada keterbukaan dan kesepakatan yang dipegang teguh
oleh para anggotanya.
b. .embinaan pengguliran dana dapat dilakukan melalui cara a.l.6 menabung,
pemupukan modal. simpan pinjam, koperasi, dll.
c. .endamping perlu memahami kesepakatan dan mekanisme pengguliran
dana, dalam hal ini membantu bagaimana caranya6 peminjaman dana,
penetapan besarnya bunga dan cara pembayaran, jangka waktu angsuran,
jadwal angsuran, penetapan besarnya tabungan, dsb.
. Me$*$*n4 Pen'(s(n#n .#t#t#n KUBA d#n Pe%#po)#n.
*embantu penyusunan catatan pelaksanaan usaha dan kegiatan anggota1
KUBA . 0elanjutnya diserahkan kepada Koordinator untuk selanjutnya dikirim
kepada instansi yang rele4an.
<. MANAJEMEN KON+LIK
<.1. Pend#&(%(#n
3i antara berbagai gejala yang timbul dalam kehidupan kelembagaan 1
organisasi adalah konflik, suatu gejala yang merupakan @suratan tanganA dalam
garis kehidupan kelembagaan 1 organisasi. 3itinjau sisi dinamika kelembagaan,
konflik merupakan suatu kekuatan besar yang dapat mengembangkan
organisasi, namun juga dapat memecah belah bahkan menghancurkan sama
sekali. 9idak berbeda dengan sumber kekuatan lain yang dimiliki organisasi,
dalam konflik tersimpan suatu @assetA besar yang mungkin untuk dimanfaatkan
demi pertumbuhan dan perkembangan organisasi.
0ebagai suatu fakta, keberadaan konflik tidak perlu dipandang sebagai
suatu masalah tetapi akan lebih bermanfaat apabila dipandang sebagai suatu
tantangan untuk dijawab secara tepat. Berkeluh kesah terhadap sesuatu yang
keberadaannya tidak bisa dihindari adalah perbuatan yang merusak diri sendiri.
*empelajari secara seksama serta menanggapinya secara positif tentunya
#(
merupakan perbuatan yang lebih bijaksana. 3engan perkataan lain, tantangan
yang dihadapi dalam kehidupan organisasi bukan bagaimana menghilangkan
atau menghindari timbulnya konflik, tetapi bagaimana menanganinya secara
baik.
3alam rangka mewujudkan maksud tersebut, pengetahuan tentang
pengertian konflik, fungsi serta dinamika konflik perlu dipahami untuk
memungkinkannya mengembangkan cara-cara menanganinnya. *eningkatkan
manajemen konflik betul-betul menuntut upaya sadar yang taat asas, karena hal
tersebut mengandung proses perubahan baik persepsi, pengetahuan, sikap
bahkan perilaku yang berkepentingan.
<.8. PENGERTIAN MAKNA KON+LIK
Konflik pada hakekatnya merupakan setiap ketegangan )tension, yang
dialami seseorang apabila ia berpandangan bahwa kebutuhan atau keinginannya
dihambat atau dikecewakan pemenuhannya. Ketegangan tersebut dapat timbul
karena orang tersebut mengalami 1 menginginkan dua hal yang tidak @klopA
satu sama lain. Hal seperti ini, kalau terjadi dalam diri orang yang bersangkutan
sendiri , disebut konflik intrapersonal. ;amun konflik juga dapat timbul akibat
terjadinya ketidak-sesuaian kepentingan antara dua pihak atau lebih 6 inilah
yang dikenal sebagai konflik interpersonal.
Konflik dapat juga dimaknakan sebagai perjuangan antar kebutuhan,
keinginan, gagasan, kepentingan ataupun orang-orang yang saling bertentangan.
3engan kata lain konflik timbul karena ketidaksesuaian )incongruency, dalam 6
". 0asaran )goals,
(. ;ilai )Ialues,
#. .ikiran )cognition,
. .erasaan )affect,
'. .erilaku )beha4ior,
Untuk dapat lebih memahami serta memanfaatkan keberadaan konflik
dalam suatu kelembagaan 1 organisasi diperlukan suatu cara pandang yang
tepat. .engalaman nyata dalam kehidupan organisasi, tidak jarang menunjukkan
adanya kesalahan persepsi terhadap konflik terutama justru di kalangan
pimpinan organisasi. Untuk memperoleh pandangan1persepsi yang tepat
memang dituntut kedewasaan terutama dalam hal pengendalian diri.
.andangan tradisional mengungkapkan konflik sebagai sesuatu yang
jelek dan harus dihindari dengan cara apapun. Akibatnya adalah timbul
kecenderungan untuk menekan konflik tersebut dan menyembunyikan dari
permukaan. 3engan perbuatan demikian, diharapkan konflik tersebut akan
lenyap dengan sendirinya. <ain halnya dengan pandangan perilaku, tentunya
merupakan pandangan yang lebih baru, yang memandang konflik sebagai suatu
fenonema yang timbul secara alamiah dan tidak dapat dihindari, ia bahkan
inherent dalam setiap sistem serta tidak terlalu jelek. Konflik dapat bersifat
##
fungsional bagi indi4idu, kelompok maupun organisasi. 8ungsionalisasi konflik
dapat dipelajari dari beberapa aspek sebagai berikut 6
". Konflik @menjernihkan udara atau melapangkan dadaA , karena
melalui konflik orang mengeluarkan segala uneg-uneg yang selama
ini mengganjal di dalam hati.
(. Apabila dalam suatu sistem tidak terjadi ketegangan )konflik, sama
sekali, maka sistem tersebut akan statis dan orang akan cepat bosan
akibat status Nuo tersebut. 7adi sebenarnya konflik pada tingkat yang
optimal menjadi esensial bagi ino4asi karena dapat mendorong dan
memelihara interaksi antar pribadi serta tempat kerja dalam suasana
yang sehat dan kreatif.
#. Konflik antar kelompok, konflik antar dua kelompok atau lebih
mendorong kohesi intra kelompok apabila suatu @musuhA bersama
yang harus dihadapi bersama-sama oleh anggota kelompok.
. Banyak peraturan, tata tertib, prosedur dan perubahan-perubahan dari
dimensi lain baik struktural maupun proses dibuat sebagai akibat
timbulnya situasi konflik.
'. Konflik dapat juga berlaku sebagai alat keseimbangan kekuasaan
)power eNualiDer,. Hal ini juga tampak jelas dalam negosiasi antara
manajenem dengan serikat pekerja.
3alam batas-batas tertentu, konflik dapat menimbulkan hal-hal yang
bermanfaat dan bersifat fungsional bagi indi4idu, kelompok maupun organisasi.
9etapi konflik yang berkembang secara berlebihan dan tidak terkendali
cenderung akan berakibat destruktif dalam berbagai macam perwujudannya.
3engan demikian tampaknya ada suatu tingkat yang optimum dimana konflik
menjadi suatu gejala yang berguna dalam rangka menciptakan suasana yang
sehat, kreatif dan produktif. Untuk mencapai maksud tersebut maka konflik
harus dikelola.
<.9. 5INAMIKA KON+LIK
.emahaman atas dinamika konflik sangat bermanfaat bagi anggota
organisasi dan organisasi itu sendiri. 3ari konflik akan muncul serangkaian
perilaku dan tanggapan di antara pihak-pihak yang bersangkutan. 0ebagai
contoh, apabila ada seorang pimpinan )., yang melihat seorang karyawan )K,
sedang berbincang-bincang dengan karyawan lain padahal waktu itu K
diharapkan mengerjakan sesuatu tugas mendesak baginya. . mengalami
ketegangan karena apa yang diharapkan )yaitu K mengerjakan tugas yang
mendesak, berbeda jauh dengan apa yang ia lihat atau sebenarnya terjadi )yaitu
K berbincang-bincang dengan temannya,. 3engan nada tinggi . menegur K
mengapa ia tidak melakukan tugas tetapi mengobrol dengan temannya. K
merasa tersinggung dengan memberikan dalih bahwa ia tidak bisa menolak
apabila ada orang yang datang kepadanya untuk urusan dinas. . merasa bahwa
#
K mencari-cari alasan dan . menjadi kian marah. 3engan demikian
terbentuklah suatu rangkaian atau rantai reaksi atas perilaku dan tanggapan
yang timbul.
0alah satu model konflik yang dikenal adalah @Bonflict :pisodeA. Ada
lima tahapan sejak suatu konflik itu berawal yang dilaluinya sebagai suatu
proses yaitu 6
". <atent Bonflict 6 9ahap dimana muncul faktor-faktor dalam situasi
yang dapat menjadi kekuatan potensial guna mendorong konflik.
(. .ercie4ed Bonflict 6 9ahap dimana satu pihak memandang pihak lain
seperti akan menghambat atau mengancam sasarannya.
#. 8elt Bonflict 6 9ahap dimana konflik tidak hanya dipandang atau
dianggap ada, namun benar-benar dirasakan dan dikenali
keberadaannya.
. *anifest Bonflict 6 9ahap dimana kedua belah pihak berperilaku yang
mengundang tanggapan dari pihak lain.
'. Bonflict Aftermath 6 9ahap sesudah konflik diatasi, tetapi masih
terdapat sisa-sisa ketegangan yang tertinggal pada pihak-pihak yang
bersangkutan yang nantinya disamping hal-hal lain dapat menjadi
dasar bagi @<atent BonflictA pada episode berikutnya.
Bonflict :pisode sebagai suatu proses yang terdiri atas tahap-tahapan
beruntun dapat diperjelas dengan menyajikannya dalam bentuk sebagai
berikut 6

.2/0:0 3A2- B/;8<-B9 :.-0/3:
<.6. PEME.AHAN KON+LIK
.emecahan konflik dapat beralngsung dalam berbagai bentuk, dapat
dilakukan dengan berbagai macam cara. 0etidak-tidaknya ada lima macam
bentuk1cara dalam pemecahan konflik, yaitu 6
#'
1
1 1 1
1
1
Conflict Resolution
1. Ko%#*o)#s
Kolaborasi dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam konflik secara
bersama-sama mencari pemecahan masalah dengan pendekatan menang-
menang )win-win approach,
8. Ko$pets
3i sini pendekatan menang-kalah )win-lose approach, yang dipakai
sehingga pihak yang lebih kuat yang akan menang, seperti misalnya dalam
memperjuangkan sumber-sumber yang terbatas.
9. A"o$od#s
0eorang atau pihak tertentu dapat menampung kebutuhan pihak lain
dengan cara menyerahkan atau mengorbankan keinginannya sendiri.
6. Ko$p)o$
Kompromi merupakan kemauan untuk berbagi sumber-sumber yang
terbatas 1 tersedia di antara pihak-pihak yang terlibat.
5. Hnd#)
Hal ini dapat dilakukan oleh salah satu pihak atau keduanya.
.erlu dipahami bahwa dampak dari konflik akan tergantung pada cara
yang dipakai dalam pemecahan konflik tersebut. Apabila dengan cara
pemecahan tertentu, kedua belah pihak merasa puas maka tidak ada masalah.
9etapi apabila salah satu pihak atau kedua belah pihak merasa dikecewakan,
maka keadaan ini akan berbuntut lain. .ihak atau pihak-pihak yang
dikecewakan akan menyimpan ketegangan tertentu dalam dirinya dan hal ini
dapat menjadi kekuatan tersembunyi untuk munculnya latent conflict yang
mudah sekali tersulut akibat insiden tertentu.
Konflik perlu diAmanagedA dengan tepat. Konflik harus dipecahkan
pada saat atau segera setelah ia berada pada tingkat optimum dan sebelum
akibat-akibat yang disfungsional mulai muncul.
Bagaimana untuk mengetahui cara pemecahan apa yang harus dipakai
serta dalam situasi bagaimana pemakaian tersebut, disarankan digunakan
pendekatan kontijensi dalam pemecahan konflik.

#&
<.5. MO5EL PEME.AHAN KON+LIK
0ecara ringkas, cara-cara tersebut dapat diuraikan sebagai berikut 6
1. Ko$pets
Kompetisi merupakan pemecahan yang berorientasi pada kekuasaan dan
cara ini dipergunakan dengan memanfaatkan kekuasaan apapun yang
dimiliki atau ada ditangannya seperti misalnya6 .engetahuan, Ketrampilan,
2ank, Hubungan -ntim, dan sebagainya yang memungkinkannya untuk
menang. Bara ini sangat berguna terutama dalam situasi keterbatasan
sumber yang tersedia. 3emikian juga akan masa kritis dimana keputusan
harus dibuat secara tepat.
8. Ko%#*o)#s
Kolaborasi mencakup upaya untuk bekerja sama dengan pihak lain dalam
rangka mencari pemecahan yang memuaskan kedua belah pihak.
Kepentingan kedua belah pihak memperoleh perhatian besar serta ketidak
sesuaian dibahas secara rinci dan berusaha sungguh-sungguh untuk
memetik kemanfaatan dari situasi tanpa menyakiti pihak lain.
Bara ini menjadi sangat berguna terutama apabila kepentingan kedua belah
pihak sama-sama pentingnya sehingga sulit dikompromikan.
9. Ko$p)o$
Kompromi ini dilakukan dengan mengambil posisi tengah antara dimensi
yang bersifat menyerang dan kerja sama. .ihak-pihak yang terlibat dalam
#$
Tinggi
(Perilaku Kooperatif)
Rendah
(Perilaku tidak
koordinatif)
Perhatian kepada
orang lain
akomodasi
kompromi
kolaborasi
kompetisi hindari
rendah
tinggi Perhatian
kepada diri
sendiri
konflik sama-sama mengusahakan pemecahan yang cukup memuaskan,
walaupun memang tidak memuaskan sepenuhnya.
Bara ini dilakukan misalnya dengan mengabaikan perbedaan-perbedaan
yang ada sambil memberikan atau saling bertukar konsesi.
Kompromi merupakan cara yang sangat berguna terutama apabila sasaran
yang ingin dicapai cukup penting namun tidak sedemikian penting
sehingga menuntut cara yang lebih @kerasA. Bara ini juga baik untuk
konflik dimana kedua belah pihak memiliki kekuasaan yang relatif
seimbang, atau juga dalam situasi yang menuntut keputusan secara cepat.
6. Hnd#)
Hindari sebagai cara menghadapi konflik dilakukan apabila seorang
indi4idu bersikap tidak bermusuhan dan tidak juga kooperatif dalam arti
bahwa yang bersangkutan menaruh perhatian yang sangat rendah baik atas
kepentingannya sendiri maupun kepentingan lawan. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengesampingkan secara diplomatis isu yang
menimbulkan konflik, menunda pembahasan atau menarik diri baik secara
fisik maupun psikologis dari situasi yang dirasakan mengancam tersebut.
Bara ini sangat fungsional terutama bila isu yang terlibat bersifat sederhana
atau kecil. 3isamping itu, cara ini merupakan alternatif terbaik jika yang
bersangkutan memiliki kekuasaan yang sangat rendah sehingga sangat
kecil kemungkinan pemuasannya, atau tidak memadai antara pengorbanan
yang akan diderita akibat konfrontasi dengan kemanfaatan yang dapat
dipetik.
5. A"o$od#s
Akomodasi terwujud dalam bentuk kemurahan hati, mengikuti 1
mengakomodasi kehendak pihak lain atau menerima pandangan pihak lain
tersebut. 7adi pada hakekatnya si indi4idu mengabaikan kepentingan
sendiri demi memuaskan pihak lain C ada pengorbanan diri dalam
akomodasi ini.
Bara ini tepat dilakukan dalam situasi dimana si indi4idu menyadari bahwa
ia bersalah, atau kepentingan pihak lain jauh lebih menonjol daripada
kepentingan sendiri. Akhirnya cara ini juga tepat untuk menghindarkan diri
dari akibat yang lebih parah.
9eknik untuk memecahkan konflik dapat diringkas sebagai berikut 6
". Kendalikan emosi
".". Anggap sederajat
".(. 3engarkan dengan baik
".#. Kemukakan pendapat
".. Ungkapkan perasaan
(. .emecahan kolaboratif.
(.". 3efinisikan masalah
#%
(.(. Burah pendapat
(.#. .emilihan alternatif terbaik bagi kedua pihak
(.. 2encanakan tindakan
(.'. :4aluasi.
Adakalanya proses pemecahan konflik membutuhkan @campur tanganA
pihak ke tiga. Keterlibatan pihak ke tiga ini dapat dimanfaatkan dalam beberapa
bentuk atau 4ersi, yaitu 6
". Arbitrasi
0esuai dengan namanya, keterlibatan pihak ketiga dalam proses pemecahan
konflik yang terjadi adalah untuk bertindak sebagai @wasitA atau @hakimA
yang akan memutuskan. Keputusan tersebut dibuat setelah pihak ketiga
mendengarkan dengan baik pendapat kedua belah pihak.
(. *ediasi
9idak jarang terjadi bahwa dalam perkembangan terjadinya konflik,
komunikasi justru terputus. Keadaan semacam ini jelas lebih mempersulit
pemecahannya. Untuk membangun kembali komunikasi yang putus
tersebut, jasa pihak ketiga dapat dimanfaatkan yaitu bertindak sebagai
perantara. 3engan demikian pihak ketiga berwenang langsung dalam
pemecahannya sendiri. -a semata-mata berfungsi sebagai mediator.
#. Konsultasi antar pihak
.ihak ketiga dalam kapasitasnya sebagai konsultan dan pengarah
membantu pihak-pihak yang sedang konflik dengan cara mengembangkan
hubungan dan kemampuan mereka dalam memecahkan konflik yang
terjadi.
L#n4"#&-%#n4"#& t#"ts *e)"(t n? d#p#t d$#n!##t"#n (nt("
$en'e%es#"#n "on!%" d d#%#$ d#n2#t#( #nt#) "e%e$*#4##n7
<angkah pertama 6
9entukan pihak ke tiga yang disetujui bersama untuk menjadi konsultan
mediasi.
<angkah ke dua 6
7elaskan dengan gamblang, tujuan dari usaha penengahan mediasi 1 solusi
masalah tersebut.
<angkah ke tiga 6
.ihak ke tiga menemui pihak yang konflik secara terpisah guna
mengetahui bagaimana masing-masing pihak mempersepsi diri sendiri
dan pihak lain. 3isyaratkan untuk melakukannya secara lisan dan tertulis.
<angkah ke empat 6
#E
Bahan tertulis )informasi lisan, tersebut dipertukarkan, sehingga masing-
masing pihak dapat mempelajari secara seksama.
<angkah ke lima 6
*asing-masing pihak diterima oleh pihak ke tiga secara terpisah dan
diminta untuk menyampaikan kesan-kesannya atas apa yang dipelajari
dari bahan tertulis tersebut.
<angkah ke enam 6
.ihak ke tiga )mediator, mempertemukan kedua belah pihak 1 kelompok
dan mengatur pertemuan sehingga masing-masing pihak berkesempatan
untuk mendengarkan penjelasan pihak lain, kemudian berusaha mencari
penyelesaian bersama.
!

Anda mungkin juga menyukai