Anda di halaman 1dari 2

NAMA :Dryan Larasio

KELAS :Kearsipan A
NIM :344595
Peran kearsipan di bidang korupsi

Menengok nasib kearsipan di Indonesia yang semakin hari semakin tenggelam karena
kurangnya sentuhan pemerintah terkait kebijakan kearsipan yang cenderung datar-datar saja
atau bisa dikatakan flat tanpa ada kemajuan. Ketika dikulik lebih dalam mengenai kenapa
kearsipan terkesan tertinggal jauh dari disiplin ilmu lain, selain dari faktor paradigma
masyarakat yang menganggap remeh kegiatan mengenai kearsipan. Minimnya kreatifitas dan
inovasi dari lembaga pemerintah yang mempunyai fungsi dalam bidang kearsipan pun yang
mendorong DPR/DPRD malas untuk memberikan porsi anggaran yang memadai dalam
menyokong kemajuan dunia kearsipan di Indonesia. Bayangkan saja pengelolaan di Instansi
Pemerintah pusat dan daerah masih dilakukan dengan serampangan, padahal terkait dengan
arsip negara yang seharusnya mendapat perawatan ekstra sebagai bahan pertanggungjawaban
nasional. Minimnya fasilitas lembaga kearsipan dalam proses pengelolaan arsip juga menjadi
faktor pengelolaan arsip ini belum dapat berjalan dengan optimal.
Berkaca dari apa yang dilakukan oleh lembaga seperti halnya KPK dan BNN yang dulunya bukan
apa-apa hingga sekarang kehadirannya sangat diapresiasi oleh masyarakat. Hal itu tak lepas dari
komitmen dari kedua lembaga yang disebut diatas tadi untuk mengoptimalkan tugas dan
fungsinya untuk lebih bermanfaat dan menyentuh masyarakat secara langsung. Bahkan ketika
KPK diserang oleh beberapa "musuhnya" karena terusik dengan kinerja yang dilakukan,
masyarakatpun dengan sukarela membela mati-matian. People Power dalam negara Demokrasi
seperti di Indonesia memang menjadi kekuatan utama yang benar-benar cerdas dimanfaatkan
oleh KPK dan BNN ini.
Bila lembaga Kearsipan baik pusat maupun daerah dapat mencontoh KPK dan BNN dengan
mengoptimalkan kinerja nyata yang langsung menyentuh ke tatanan masyarakat, dan sekali-
sekali dapat lebih terekspose oleh media dalam proses melancarkan tugas dan fungsinya, bukan
tdak mungkin dunia kearsipan dapat naik derajatnya. "Banci Kamera" sekarang bukan hal yang
aneh di Indonesia, dengan mengandalkan media untuk mengenalkan kearsipan dan
menyerempetkan isu-isu politik maupun hukum dengan hal-hal kearsipan kepada masyarakat,
mengeluarkan kebijakan dengan "terobosan-terobosan gila" mungkin dapat membuka mata
dari pemimpin dan DPR/DPRD kalau pengelolaan Arsip itu sebenarnya sangat penting artinya.
Kearsipan dalam tahap perjuangan menggapai eksistensi dan legitimasinya. Tak pernah habis
harapan untuk kearsipan dapat lebih berbicara dipanggung yang lebih tinggi lagi

Anda mungkin juga menyukai