Anda di halaman 1dari 30

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran yaitu sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang
digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kea!iban yang timbul dari suatu
kegiatan ek"n"mi#
$%&
Sistem 'embayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan se!umlah nilai
uang dari satu pihak ke pihak lain# (edia yang digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut sangat
beragam, mulai dari penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampai pada penggunaan sistem yang
k"mpleks dan melibatkan berbagai lembaga berikut aturan mainnya# )eenangan mengatur dan men!aga
kelancaran sistem pembayaran di Ind"nesia dilaksanakan "lehBank Ind"nesia yang dituangkan dalam *ndang
*ndang Bank Ind"nesia#
Dalam men!alankan mandat tersebut, Bank Ind"nesia mengacu pada empat prinsip kebi!akan sistem
pembayaran, yakni keamanan, e+isiensi, kesetaraan akses dan perlindungan k"nsumen#
Aman berarti segala risik" dalam sistem pembayaran seperti risik" likuiditas, risik" kredit, risik" +raud
harus dapat dikel"la dan dimitigasi dengan baik "leh setiap penyelenggaraan sistem pembayaran#
'rinsip e+isiensi menekankan baha penyelanggaran sistem pembayaran harus dapat digunakan secara
luas sehingga biaya yang ditanggung masyarakat akan lebih murah karena meningkatnya skala ek"n"mi#
)emudian prinsip kesetaraan akses yang mengandung arti baha Bank Ind"nesia tidak menginginkan
adanya praktek m"n"p"li pada penyelenggaraan suatu sistem yang dapat menghambat pemain lain untuk
masuk#
Terakhir adalah kea!iban seluruh penyelenggara sistem pembayaran untuk memperhatikan aspek,
aspek perlindungan k"nsumen#
Sementara itu dalam kaitannya sebagai lembaga yang melakukan pengedaran uang, kelancaran sistem
pembayaran die!aantahkan dengan ter!aganya !umlah uang tunai yang beredar di masyarakat dan dalam
k"ndisi yang layak edar atau biasa disebut clean money policy#
Secara garis besar Sistem pembayaran dibagi men!adi dua !enis, yaitu Sistem pembayaran tunai dan Sistem
pembayaran n"n,tunai# 'erbedaan mendasar dari kedua !enis sistem pembayaran tersebut terletak pada
instrumen yang digunakan# 'ada sistem pembayaran tunai instrumen yang digunakan berupa uang kartal,
yaitu uang dalam bentuk +isik uang kertas dan uang l"gam, sedangkan pada sistem pembayaran n"n,tunai
instrumen yang digunakan berupa Alat pembayaran menggunakan kartu -A'()., /ek, Bilyet 0ir", N"ta
Debet, maupun uang elektr"nik#
2.1.1 Pembayaran Cash
'embayaran tunai lebih banayak memakai uang kartal yaitu ualng logam dan uang kertas. *ang
l"gam adalah uang yang terbuat dari l"gam emas atau perak yang memiliki nilai yang cenderung tinggi
dan stabil, bentuknya mudah dikenal, dan si+atnya tidak mudah hancur dan tahan lama# Sedangkan uang
kertas adalah uang berbentuk yang lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya yang
menyerupai kertas -menurut pen!elasa ** N"#12 th %333 Tentang Bank Ind"nesia.
)arena biaya pengadaaan dan pengel"laan uang kartal terbilang mahal, maka men!adi kendala
tersendiri dalam hal e+isiensi# Dan belum lagi memperhitungkan ine+isiensi dan resik"nya# (isal, saat kita
melakukan trensaksi dalam !umlah besar akan menimbulkan resik" pencurian dan peramp"kan#
)etidake+isienannya terlihat saat kita akan meakukan pembayaran di l"ket,l"ket pembayaran yang
antriannya cukup pan!ang sehingga memakan aktu lama#
2.1.2 Pembayaran Kredit
)redit merupakan suatu +asilitas keuangan yang memungkinkan sese"rang atau badan usaha
untuk memin!am uang untuk membeli pr"duk dan membayarnya kembali dalam !angka aktu yang
ditentukan# ** N"# %4 tahun %335 menyebutkan baha kredit adalahpenyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetu!uan atau kesepakatan pin!am memin!am antara bank
dengan pihak lain yang mea!ibkan pihak pemin!am untuk melunasi utangnya setelah !angka atu
tertentu dengan pemberian bunga# 6ika sese"rang menggunakan !asa kredit, maka ia akan dikenakan
bunga tagihan#
2.2 Teknik Pengembangan Sistem (Watter Fall)
(et"de waterfall merupakan met"de yang sering digunakan "leh penganalisa sistem pada umumnya# Inti
dari met"dewaterfall adalah penger!aan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear#
6adi !ika langkah ke,% belum diker!akan, maka langkah 1 tidak dapat diker!akan# 6ika langkah ke,1 belum
diker!akan maka langkah ke,2 !uga tidak dapat diker!akan, begitu seterusnya# Secara "t"matis langkah ke,
2 akan bisa dilakukan !ika langkah ke,% dan ke,1 sudah dilakukan#


Secara garis besar met"de waterfall mempunyai langkah,langkah sebagai berikut 7 Analisa, Desain,
'enulisan, 'engu!ian dan 'enerapan serta 'emeliharaan# -)adir, 1442.
A. Tahapan Metode Waterfall
1. Analisa Kebthan
Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem# 'engumpulan data dalam tahap ini bisa
melakukan sebuah penelitian, aancara atau studi literatur# Sistem analis akan menggali in+"rmasi
sebanyak,banyaknya dariuser sehingga akan tercipta sebuah sistem k"mputer yang bisa melakukan tugas,
tugas yang diinginkan "leh usertersebut# Tahapan ini akan menghasilkan d"kumen user requirment atau
bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem# D"kumen
ini lah yang akan men!adi acuan sistem analis untuk mener!emahkan ke dalam bahasa pemr"gram#
2. !esain Sistem
Tahapan dimana dilakukan penuangan pikiran dan perancangan sistem terhadap s"lusi dari
permasalahan yang ada dengan menggunakan perangkat pem"delan sistem seperti diagram alir data -data
flow diagram., diagram hubungan entitas -entity relationship diagram. serta struktur dan bahasan data#
". Penlisan Kode Program
'enulisan k"de pr"gram atau coding merupakan pener!emahan design dalam bahasa yang bisa dikenali
"leh k"mputer# Dilakukan "leh programmer yang akan meter!emahkan transaksi yang diminta
"leh user. Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata dalam menger!akan suatu sistem# Dalam
artian penggunaan k"mputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini# Setelah pengk"dean selesai maka
akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi# Tu!uan testing adalah menemukan
kesalahan,kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki#
#. Peng$ian Program
Tahapan akhir dimana sistem yang baru diu!i kemampuan dan kee+ekti+annya sehingga didapatkan
kekurangan dan kelemahan sistem yang kemudian dilakukan pengka!ian ulang dan perbaikan terhadap
aplikasi men!adi lebih baik dan sempurna#
%. Penerapan Program dan Pemeliharaan
Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami
perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak
harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena
pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

&. Kengglan dan Kelemahan Metode Waterfall
(et"de pengembangan waterfall mempunyai keunggulan dalam membangun dan mengembangkan suatu
sistem, antara lain7
%# )ualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik# Ini dikarenakan "leh pelaksanaannya secara
bertahap# Sehingga tidak ter+"kus pada tahapan tertentu#
1# D"kumen pengembangan sistem sangat ter"rganisir, karena setiap +ase harus terselesaikan
dengan lengkap sebelum melangkah ke +ase berikutnya# 6adi setiap +ase atau tahapan akan
mempunyai d"kumen tertentu#
Dalam pr"ses membangun dan mengembangkan suatu sistem, met"de waterfall mempunyai beberapa
kelemahan, antara lain7
%# Diperlukan ma!emen yang baik, karena pr"ses pengembangan tidak dapat dilakukan secara
berulang sebelum ter!adinya suatu pr"duk#.
1# )esalahan kecil akan men!adi masalah besar !ika tidak diketahui se!ak aal pengembangan#
2# 'elanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat mengak"m"dasi
ketidakpastian pada saat aal pengembangan#
2." 'M(
Unified Modeling Language merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan
dalam bahasa pem"graman yang ber"rientasi "b!ek, saat ini *(L akan mulai men!adi
standar masa depan bagi industri pengembangan sistem8perangkat lunak yang ber"rientasi
"b!ek sebab pada dasarnya *(L digunakan "leh banyak perusahaan raksasa seperti IB(,
(icr"s"+t, dan sebagainya $Adin49&#
De+inisi *(L
%# Unified Modeling Language merupakan met"de pengembangan perangkat lunak -sistem
in+"rmasi. dengan menggunakan met"de gra+is serta merupakan bahasa untuk :isualisasi,
spesi+ikasi, k"nstruksi serta d"kumentasi $Adin49&#
1# Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa yang telah men!adi standard untuk
:isualisasi, menetapkan, membangun dan mend"kumentasikan arti suatu sistem
perangkat lunak $;end4<&#
2# Unified Modeling Language (UML) dapat dide+inisikan sebagai sebuah bahasa yang telah
men!adi standar dalam industri untuk :isualisasi, merancang dan mend"kumentasikan
sistem perangkat lunak $A+i+41&#
=# Unified Modeling Language (UML) merupakan standard m"deling language yang terdiri
dari kumpulan,kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para pengembang
sistem dansoftware agar bisa menyelesaikan tugas,tugas seperti $6"ml4<& 7
Spesi+ikasi
>isualisasi
Desain arsitektur
)"nstruksi
Simulasi dan testing
D"kumentasi
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan baha
?*nified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan gra+ik atau
gambar untuk men:isualisasikan, menspesi+ikasikan, membangun dan pend"kumentasian
dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Ob!ek -OOP) (Object Oriented
programming).
Langkah,langkah penggunaan *ni+ied ("deling Language -*(L.
Adapun langkah,langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) $A+i+41&
diantaranya sebagai berikut 7
%# Buatlah da+tar business process dari le!el tertinggi untuk mende+inisikan akti:itas dan
pr"ses yang mungkin muncul#
1# 'etakan use case untuk setiap business process untuk mende+inisikan dengan tepat
+ungsi"nal yang harus disediakan "leh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan
lengkapi denganrequirement" constraints dan catatan,catatan lain#
2# Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mende+inisikan arsitektur +isik sistem#
=# De+inisikan requirement lain non fungsional" security dan sebagainya yang !uga harus
disediakan "leh sistem#
9# Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat acti:ity diagram#
@# De+inisikan "byek,"byek le:el atas package atau domain dan
buatlah sequence dan8ataucollaboration utuk tiap alir peker!aan, !ika sebuah use
case memiliki kemungkinan alir n"rmal danerror, buat lagi satu diagram untuk masing,
masing alir#
<# Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna
untuk men!alankan skenario use case.
5# Berdasarkan m"del,m"del yang sudah ada, buatlah class diagram#
Setiap package atau domaindipecah men!adi hirarki class lengkap dengan atribut dan
met"denya# Akan lebih baik !ika untuk setiap class dibuat unit test untuk
mengu!i fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain#
3# Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan
pengel"mp"kkan class men!adi k"mp"nen,k"mp"nen karena itu buatlah component
diagram pada tahap ini# Selain itu, de+inisikantest integrasi setiap k"mp"nen untuk
meyakinkan ia dapat bereaksi dengan baik#
%4# 'erhalus deployment diagram yang sudah dibuat# Detailkan kemampuan
dan requirement piranti lunak, sistem "perasi, !aringan dan sebagainya# 'etakan
k"mp"nen ke dalam node.
%%# (ulailah membangun sistem# Ada dua pendekatan yang tepat digunakan7
'endekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang
tertentu untuk mengembangkan unit k"de yang lengkap dengan test.
'endekatan k"mp"nen yaitu mengassign setiap k"mp"nen kepada tim
pengembang tertentu#
%1# Lakukan u!i m"dul dan u!i integrasi serta perbaiki m"del beserta codenya. ("del harus
selalu sesuai dengan code yang aktual#
%2# 'erangkat lunak siap dirilis
Ruang Lingkup *(L
Dalam kerangka spesi+ikasi, *nified Modeling Language (UML) menyediakan m"del,m"del
yang tepat $Adin49&, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap#
Secara khusus, Unified Modeling Language (UML) menspesi+ikasikan langkah,langkah
penting dalampengambilan keptsan analisis, perancangan serta implementasi dalam
sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensi!e system).
Dalam hal ini, *nified Modeling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa
pempr"graman tetapi m"del,m"del yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai
macam bahasa pempr"graman, sehingga adalah mungkin melakukan
pemetaan (mapping) langsung dari m"del,m"del yang dibuat dengan *nified Modeling
Language (UML) dengan bahasa,bahasa pempr"graman ber"rientasi "byek, seperti#a!a"
$orland %elphi" &isual $asic" '((" dan lain,lain#
'emetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersi+at dua arah yaitu 7
%# 0enerasi k"de bahasa pempr"graman tertentu dari *nified Modeling Language (UML)
forward engineering.
2. 0enerasi k"de belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang
dapat melakukan langkah balik bersi+at iterati!e dari implementasi ke 'nified Modeling
Language (UML)hingga didapat sistem)peranti lnak yang sesai dengan harapan
penggna dan pengembang.
2.".1 'se*ase !iagram
Use)case diagram merupakan m"del diagram *(L yang digunakan untuk
menggambarkan requirement+ungsi"nal yang diharapkan dari sebuah sistem# Use)case
diagram menekankan pada ?siapaA melakukan ?apaA dalam lingkungan sistem perangkat lunak akan
dibangun# Use)case diagram sebenarnya terdiri dari dua bagian besarB yang pertama adalah use case
diagram -termasuk gambar use case dependencies. dan use case description#
Use)case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use)case, dan interaksi
diantara k"mp"nen,k"mp"nen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun# Use)
case diagram men!elaskan man+aat suatu sistem !ika dilihat menurut pandangan "rang yang berada di luar
sistem# Diagram ini menun!ukkan +ungsi"nalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut
berinteraksi dengan dunia luar#
Use)case diagram dapat digunakan selama pr"ses analisis untuk menangkap requirement system dan
untuk memahami bagaimana sistem seharusnya beker!a# Selama tahap desain, use)case diagram berperan
untuk menetapkan perilaku -beha!ior. sistem saat diimplementasikan# Dalam sebuah m"del mungkin
terdapat satu atau beberapa use)case diagram# )ebutuhan atau requirements system adalah +ungsi"nalitas
apa yang harus disediakan "leh sistem kemudian did"kumentasikan pada m"del use)case yang
menggambarkan +ungsi sistem yang diharapkan -use)case., dan yang mengelilinginya -actor., serta
hubungan antara act"r dengan use)case-use)case diagram. itu sendiri#
C Use case class digunakan untuk mem"delkan dan menyatakan unit +ungsi8layanan yang disediakan "leh
sistem -"r bagian sistem7 subsistem atau class. ke pemakai#
C Use case dapat dilingkupi dengan batasan sistem yang diberi label nama sistem#
C Use case adalah sesuatu yang menyediakan hasil yang dapat diukur ke pemakai atau sistem eksternal#
Karakteristik +
D Use cases adalah interaksi atau dial"g antara sistem dan actor, termasuk pertukaran pesan dan tindakan
yang dilakukan "leh sistem#
D Use cases diprakarsai "leh actor dan mungkin melibatkan peran actor lain# Use cases harus
menyediakan nilai minimal kepada satu actor#
D Use cases bisa memiliki perluasan yang mende+inisikan tindakan khusus dalam interaksi atau use
case lain mungkin disisipkan#
D Use case class memiliki "b!ek use case yang disebut skenari"# Skenari" menyatakan urutan pesan dan
tindakan tunggal#
1.0.1 $erikut adalah cara menggambar use)case diagram*
/atatan7
Sebelum membuat use)case diagram, sebaiknya diaali dengan membuat EDD terlebih dahulu# ;al ini
sekedar untuk membantu mengidenti+ikasi pr"ses,pr"ses dalam sistem#
%. (ulai dengan menda+tarkan akt"r yang berhubungan dengan Use)case, baik
sebagai sender maupunrecei!er#
1. )"mp"nen dalam use)case diagram adalah Nama Use)case, Deskripsi Use)case dan 'elaku yang
berpartisipasi dan perannya#
2. Temukan dependency yang mendem"nstrasikan hubungan semantik antara dua Use)case# 6ika Use)
case ?AA berubah dapat mengakibatkan Use)case ?BA akan berubah pula#
Ada 1 macam dependency yang perlu diperhatikan yaitu include dan e+tend#
%ependency include7
Sebuah Use)case dapat meng,include +ungsi"nalitas Use)case lain sebagai bagian dari pr"ses dalam
dirinya# Secara umum diasumsikan baha Use)case yang di,include akan dipanggil setiap kali Use)
case yang meng,include dieksekusi secara n"rmal# Sebuah Use)case dapat di,include "leh lebih dari
satu Use)case lain, sehingga duplikasi +ungsi"nalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar
+ungsi"nalitas yang common#
/"nt"h *se,case -include.
)eterangan7
'asien harus membuat temu !an!i sebelum diberikan peraatan yang diperlukan untuk meng"bati
penyakit yang dideritanya# Use)case ?Make ,ppointmentA meng,include +ungsi"nalitas dari Use)
case ?-et .reatmentA sebagai bagian dari pr"ses saat dieksekusi#
%ependency e+tend7
Sebuah Use)case !uga dapat meng,e+tend Use)case lain dengan beha!iour,nya sendiri# Sementara
hubungan generalisasi antar Use)case menun!ukkan baha Use)case yang satu merupakan spesialisasi
dari yang lain#

/"nt"h Use)case (e+tend)7
)eterangan7
Setelah pasien membuat temu !an!i dengan d"kter, pasien ini tiba,tiba mendapat halangan sehingga tidak
dapat memenuhi !an!inya# Oleh karena itu, pasien ini membatalkan !an!i yang sudah dibuat# Ini
merupakan c"nt"h dari kasus e+tend dimana ?Make ,ppointmentA adalah base Use)case dan ?'ancel
,ppointmentA merupakane+tended Use)case#
0ambar /"nt"h Interaksi Antara Akt"r dan Sistem -Use)case.7
Berikut adalah /"nt"h Use)case description7
)eterangan
/ormal course7
Rangkaian ke!adian yang ter!adi sesuai harapan#
,lternate course7
(end"kumentasikan kelakuan Use)case !ika ter!adi e+ception.
Pre)condition7
)"ndisi yang harus dipenuhi sebelum Use)case ini di!alankan# ;al ini dapat dilakukan dengan
memberikan pen!elasan singkat atau dapat pula berupa nama Use)case#
Post)condition7
Batasan pada keadaan sistem setelah Use)case ini diesksekusi dengan baik# Dapat berupa nama Use)case#
Komponen Pembentk Use Case Diagram +
1. Actor
'ada dasarnya actor bukanlah bagian dari use case diagram, namun untuk dapat terciptanya suatu use
case diagram diperlukan beberapa actor# ,ctor tersebut mempresentasikan sese"rang atau sesuatu
-seperti perangkat, sistem lain. yang berinteraksi dengan sistem# Sebuah actor mungkin hanya
memberikan in+"rmasi inputan pada sistem, hanya menerima in+"rmasi dari sistem atau keduanya
menerima, dan memberi in+"rmasi pada sistem# ,ctor hanya berinteraksi dengan use case, tetapi tidak
memiliki k"ntr"l atas use case# ,ctordigambarkan dengan stick man # ,ctor dapat digambarkan secara
secara umum atau spesi+ik, dimana untuk membedakannya kita dapat menggunakan relationship#
2. 'se ,ase
*se case adalah gambaran +ungsi"nalitas dari suatu sistem, sehingga cust"mer atau pengguna sistem
paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun#
/atatan 7 Use case diagram adalah penggambaran sistem dari sudut pandang pengguna sistem tersebut
-user., sehingga pembuatan use case lebih dititikberatkan pada +ungsi"nalitas yang ada pada sistem,
bukan berdasarkan alur atau urutan ke!adian#
/ara menentukan Use 'ase dalam suatu sistem7
a# '"la perilaku perangkat lunak aplikasi#
b# Deskripsi tugas dari sebuah actor#
c# Sistem atau ?bendaA yang memberikan sesuatu yang bernilai kepada actor#
d# Apa yang diker!akan "leh suatu perangkat lunak -Fbukan bagaimana cara menger!akannya.#
-elasi dalam Use Case
Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram+
%# Ass"ciati"n, menghubungkan link antar element#
1# 0eneraliGati"n, disebut !uga inheritance -pearisan., sebuah elemen dapat merupakan spesialisasi
dari elemen lainnya#
2# Dependency, sebuah element bergantung dalam beberapa cara ke element lainnya#
=# Aggregati"n, bentuk ass"siati"n dimana sebuah elemen berisi elemen lainnya#
Tipe relasi)stereotype yang mngkin ter$adi pada use case diagram+
%# in*lde, yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah e!ent dapat ter!adi, dimana pada
k"ndisi ini sebuah use case adalah bagian dari use case lainnya#
1# e.tends, kelakuan yang hanya ber!alan di baah k"ndisi tertentu seperti menggerakkan r"da#
2# *ommni*ates, mungkin ditambahkan untuk as"siasi yang menun!ukkan as"siasinya
adalah communicates association # Ini merupakan pilihan selama as"siasi hanya
tipe relationship yang dib"lehkan antara actor danuse case#
2.".2 A*ti/ity !iagram
Activity diagram memiliki pengertian yaitu lebih fokus kepada menggambarkan proses
bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Dipakai pada business modeling untuk
memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis. Memiliki struktur diagram yang mirip
flowchart atau data flow diagram pada perancangan terstruktur. Memiliki pula manfaat yaitu
apabila kita membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk
membantu memahami proses secara keseluruhan. Dan activity dibuat berdasarkan sebuah
atau beberapa use case pada use case diagram.
Terdapat beberapa hal penting yang harus diketahui, yaitu ;
Activity mengambarkan sebuah pekerjaan atau tugas dalam workflow
ada !M", activity digambarkan dengan simbol kotak
#tart state dengan tegas menunjukan dimulainya suatu workflow pada sebuah
activity diagram
$anya ada satu start state dalam sebuah workflow
ada !M", start state digambarkan dengan simbol lingkaran yang solid
%nd state menggambarkan akhir atau terminal dari pada sebuah activity diagram
&isa terdapat lebih dari satu end state pada sebuah activity diagram
ada !M", end state digambarkan dengan simbol sebuah bull's eye
#tate transition menunjukan kegiatan apa berikutnya setelah suatu kegiatan
sebelumnya
ada !M", state transition digambarkan oleh sebuah solid line dengan panah
Decision adalah suatu titik atau point pada activity diagram yang mengindikasikan
suatu kondisi dimana ada kemungkinan perbedaan transisi
ada !M", decision digambarkan dengan sebuah simbol diamond
#wimlanes
(byek swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk
aktivitas tertentu.
Mulailah dengan node awal untuk titik awal.
Tambahkan partisi jika relevan untuk analisis yang dibuat.
Tambahkan aksi untuk setiap langkah utama dari use case.
Tambahkan alur dari setiap aksi ke aksi lain, keputusan atau node akhir. #etiap aksi
hanya mendapat satu alur masuk dan satu alur keluar menuju ke forks, joins,
decisions, dan merges.
Tambahkan decisions jika alur dipecah menjadi beberapa pilihan. )angan lupa untuk
menggabungkan kembali dengan merge.
Tambahkan forks dan joins jika aktivitas akan dilakukan secara paralel.
*ontoh Activity Diagram
#tudi kasus + enarikan !ang dari Account &ank Melalui ATM
2."." Se0en*e !iagram
Pengertian Se0en*e !iagram
Sebuah diagram yang menggambarkan interaksi antar "b!ek di dalam sebuah system# Interaksi
tersebut berupa message yang digambarkan terhadap aktu# SeHuence diagram terdiri dari
dimensi h"riG"ntal -"b!ek,"b!ek. dan dimensi :ertical -aktu.#
Dimensi :ertikal adalah p"r"s aktu, dimana aktu ber!alan ke arah baah#
Sedangkan dimensi h"riG"ntal merepresentasikan "b!ek,"b!ek indi:idual# Tiap "b!ek
-termasuk actor. tersebut mempunyai aktu akti+ yang direpresentasikan dengan k"l"m :ertikal
yang disebut dengan li+eline# 'esan -message. direpresentasikan sebagai panah dari satu
li+eline ke li+eline yang lain# (essage digambarkan sebagai garis berpanah dari satu "b!ek ke
"b!ek lainnya# 'ada +ase desain berikutnya, message akan dipetakan men!adi "perasi8met"da dari
class#
Komponen diagram se0en*e +
%# Ob!ect adalah )"mp"nen yang digunakan sebagai "b!ek D "b!ek yang akan digunakan di dalam
membuat diagram#
1# Stimulus merupakan k"mp"nen yang menandai hubungan k"munikasi antara dua buah "b!ek#
)"munikasi yang ter!adi berupa pengiriman pesan -message.#
2# Sel+Stimulus merupakan +ungsi yang sama dengan Stimulus, hanya sa!a pengiriman pesan
dilakukan
kepada dirinya sendiri -"b!ek itu sendiri., buka antar "b!ek#
=# Act"r adalah 'erakilan dari "rang luar, pr"ses atau hal yang berinteraksi dengan sistem,
subsistem ataupun class#
T$an penggnaan se0en*e diagram +
%# (engk"munikasikan reHuirement kepada tim teknis karena diagram ini dapat lebih mudah untuk
dielab"rasi men!adi m"del design#
1# (erupakan diagram yang paling c"c"k untuk mengembangkan m"del deskripsi use,case men!adi
spesi+ikasi design#
2# Analisa dan desain, mem+"kuskan pada identi+ikasi meth"d didalam sebuah system# SeHuence
diagram biasanya dipakai untuk mem"delkan 7
Deskripsi tentang system yang ada pada sebuah 8 beberapa use case pada use case diagram, yang
menggambarkan hubungan antara act"r dan use case diagram#
L"gika dari meth"d -operation" function atau procedure.#
L"gika dari ser:ice -high le!el method.#
1stilah dalam Se0en*e !iagram +
%# 'articipant
Obyek yang terkait dengan sebuah urutan pr"ses#
1# Li+eline
(enggambarkan daur hidup sebuah "byek#
2# Acti:ati"n
Suatu titik aktu dimana sebuah "byek mulai berpartisipasi didalam sebuah seHuence#
=# Time
Elemen penting dalam seHuence diagram k"nteksnya adalah urutan, bukan durasi#
9# Return
@# Suatu hasil kembalian sebuah "perasi, tetapi b"leh tidak ditulis !ika tidak ada perbedaan dengan
0etternya#
,ontoh !iagram Se0en*e
'ada c"nt"h diagram seHuence di baah ini terdapat % administrat"r dan 2 "b!ek, yaitu7 Layar
l"gin, cek user, data user, menu utama# 'ertama,tama administrat"r akan masuk ke layar l"gin
dengan menggunakan *ser ID dan 'ass"rd-.# Dari Layar l"gin, admin akan melakukan cek
user dengan memasukkan *ser ID dan 'ass"rd-.# Setelah melakukan cek user, admin akan
memasukkan user ID dan pass"rd sekali lagi untuk melihat data user# *ser ID dan 'ass"rd
yang dimasukkan admin sebanyak 2 kali, digunakan untuk melakukan :alidasi# >alidasi ini
bertu!uan untuk membuka menu utama-.# -Rid , %@55.
2.".# ,lass !iagram
/lass diagram digunakan untuk menampilkan kelas,kelas dan paket,paket di dalam
system# /lass diagram memberikan gambaran system secara statis dan relasi antar mereka#
Biasanya, dibua beberapa class diagram untuk system tunggal# Beberapa diagram akan
menampilkan subset dari kelas,kelas dan relasinya# Dapat dibuat beberapa diagram sesuai
dengan yang diinginkan untuk mendapatkan gambaran lengkap terhadap system yang dibangun#
/lass diagram adalah alat perancangan terbaik untuk tim pengembang# Diagram tersebut
membantu pengembang mendapatkan struktur system sebelum k"de ditulis, dan membantu
untuk memastikan baha system adalah desain terbaik#
, Kelas
)elas adalah sesuatu yang membungkus in+"rmasi dan perilaku# Secara tradisi"nal,
system dibangun dengan ide dasar baha akan menyimpan in+"rmasi pada sisi baris data dan
data perilaku peng"lahnya pada sisi aplikasi# Salah satu perbedaan terstruktur dengan pendekatan
ber"rientasi "byek adalah
pada berorientasi obyek menggabungkan informasi dan perilaku pengolah informasi dan menyembunyikan semua
kedalam sesuatu yang disebut kelas. Dalam !M", kelas ditunjukkan menggunakan notasi sebagai berikut.

Bagian paling atas pada n"tasi /lass digunakan sebagai nama kelas, dan secara "psi"nal
!uga digunakan stereotype,nya# Bagian tengah digunakan untuk menyimpan atribut, dan bagian
paling baah digunakan menyimpan "perasi#
, Menentkan kelas
/ara yang baik untuk menemukan kelas,kelas adalah mulai dari memperhatikan aliran
ke!adian -flow of e!ent. dari suatu use case. 'erhatikan kata benda didalam aliran ke!adian,
mungkin merupakan salah satu dari empat hal berikut#
%# Act"r
1# )elas
2# Atribut dari kelas
=# Ekspresi, bukan act"r, bukan kelas, dan bukan atribut#
Dengan melakukan seleksi kata benda dalam aliran ke!adian, dapat ditemukan kelas,kelas
dalam system# Alternati:e lainnya, dapat di u!i "byek,"byek dalam sequence
diagram dan collaboration diagram.
Ada dua cara yang biasa dilakukan berkaitan dengan urutan pende+inisian antar kelas,
kelas dalam class diagram dan sequence diagram atau collaboration diagram.Iang pertama,
dengan membuat sequence diagram atau collaboration diagram lebih dulu# )emudian
melan!utkannya dengan membuat class diagram. 0ebaliknya, yang kedua, yaitu dengan
menemukan kelas,kelas dan membuat class diagram terlebih dahulu, kemudian menggunakan
kelas,kelas terebut sebagai ?)amusA "byek,"byek dan relasinya untuk membuat sequence
diagram atau collaboration diagram.
, Stereotype pada kelas
Stere"type adalah sebuah mekanisme yang digunakan untuk mengkateg"rikan kelas,
kelas# (isalnya, dapat dibuat stereotype +"rm lebih dulu, kemudian menentukan kelas,kelas
dilangkah selan!utnya# Eitur ini membantu untuk lebih memahami tanggung !aab terhadap
masing,masing kelas dalam m"del# )elas,kelas dengan stereotype J+"rmK bertanggung !aab
menampilkan dan menerima in+"rmasi dari pemakai#
Stere"type !uga membantu dalam pr"ses pembangkitan k"de# )etika pr"ses
pembangkitan k"de, stere"type kelas menentukan tipe kelas yang akan diabaa kebahasa
pemr"graman#
Beberapa Stere"type dapat digunakan se!ak pada tahap pr"ses analisis, pada saat belum
ditentukan bahasa pemr"graman teretentu untuk membangkitkan k"de# Stere"type !uga dapat
tergantung pada bahasa pemr"graman yang dipilih dan digunakan pada tahap pr"ses desain#
)etika analisis, kelas,kelas dapat dikateg"rikan menurut +ungsi yang mereka lakukan#
Ada 2 tipe Stere"type kelas dalam *(L yang digunakan pada analisis, yaitu 7 pembatas
-b"undry., entitas-entity. dan c"ntr"l#
a# )elas,kelas pembatas
)elas,kelas pembatas adalah kelas,kelas yang terletak antara system dengan dunia
sekililingnya# Semua +"rm, lap"ran,lap"ran, antarmuka-inter+ace. keperangkat lunak seperti
'rinter atau scanner, dan antar muka -inter+ace. ke system lainnya adalah termasuk dalam
kateg"ri ini# *(L mempresentasikan
kelas pembatas sebagai berikut#
*ntuk menemukan dan mengidenti+ikasi kelas,kelas pembatas dapat dilakukan dengan
mengu!i diagram use case# (inimal harus ada satu kelas pembatas untuk setiapa interaksi antara
act"r , use case# )elas pembatas adalah apa sa!a yang memungkinkan act"r berinteraksi dengan
system#
Tidak perlu membuat kelas pembatas untuk setiap pasangan act"r, use case# Sebagai c"nt"h,
bila mempunyai dua act"r yang sama,sama menginisialisasi use case yang sama untuk
berk"munikasi dengan system#
b# )elas,kelas entitas
)elas,kelas entitas menangani in+"rmasi yang disimpan dalam penyimpanan tetap# )elas
entitas biasanya ditemukan dalam aliran ke!adian -+l" "+ e:ent. pada diagram interaksi# (ereka
adalah kelas,kelas yang sebagian besar bermakna terhadap pemakai dan secara tipikal diberikan
nama menggunakan tekn"l"gi d"main bisnisnya#
'erhatikan kata benda dalam aliran ke!adian# Beberapa kata benda akan men!adi kelas
entitas dalam system# /ara lainnya adalah dengan memperhatikan struktur basis data# 6ika
rancangan basis data telah dibuat, perhatikan nama,nama table# Tabel,tabel menangani beberapa
rec"rd in+"rmasi secara permanen, sementara kelas entitas, menangani in+"rmasi didalam
mem"ri c"mputer saat c"mputer sedang dihidupkan# Dalam *(L, n"tasi kelas entitas
digambarkan sebagai berikut#
Dari rancangan basis data, dapat di telusuri balik beberapa +ield pada basis data
kebutuhan system# )ebutuhan system menentukan aliran ke!adian-+l" "+ e:ent., dan aliran
ke!adian menentukan "byek,"byek, kelas,kelas, dan attribut,attribut dalam kelas# (asing,masing
attribut dalam kelas entitas mungkin akan men!adi +ield dalam basis data#
c# )elas,kelas )"ntr"l
)elas k"ntr"l bertanggung !aab untuk mengk""rdinasikan kegiatan,kegiatan terhadap
kelas lainnya# )elas ini bersi+at "psi"nal, tetapi !ika kelas )"ntr"l ini digunakan, maka secara
tr"pical satu kelas c"ntr"l untuk satu use case tersebut# Ada kelas,kelas c"ntr"l yang digunakan
bersama "leh beberapa use case# Dalam *(L, n"tasi kelas entitas digambarkan sebagai berikut#
, Penamaan kelas
(asing,masing kelas harus mempunyai nama yang unik# Sebagian besar "rganisasi
mempunyai k"n:ensi penamaan sendiri untuk menamakan kelas,kelas yang dibuatnya#
*mumnya kelas,kelas dinamakan menggunakan kata benda tunggal#
Nama kelas tidak menggunkan spasi# Ini dilakukan karena alasan praktis, dimana
beberapa bahasa pemr"graman tidak memb"lehkan adanya spasi# ;al lainnya yang perlu
diperhatikan adalah baha nama kelas hendaknya pendek, cukup untuk men!elaskan apa yang
akan kelas lakukan#
6adi penamaan kelas sangat tergantung pada "rganisasi kita# 6ika kita mempunyai kelas
yang digunakan dalam "rganisasi yang bersangkutan, tetapi yang !elas baha hal tersebut harus
k"nsisten digunakan untuk keseluruhan kelas,kelas yang dibuatnya#
, 2isibilitas kelas
'ilihan :isibilitas menentukan dapat tidaknya sebuah kelas dilihat dari luar paket# Ada 2
pilihan :isibilitas untuk sebuah kelas yaitu 7
%# 'ublic
1# (enyatakan baha sebuah kelas dapat dilihat dari kelas,kelas lainnya dalam system#
2# 'r"tected atau pri:ate
=# (enyatakan baha sebuah kelas dapat dilihat dari kelas,kelas ma!emuk-nested., +riends, atau
dari kelas itu sendiri#
9# 'ackage atau implementati"n#
@# (enyatakan baha sebuah kelas dapat dilihat hanya "leh kelas yang lain dalam paket yang
sama#
, Mltipli*ity kelas
(ultiplicity memberikan gambaran ebuah instant yang akan ditampung dalam kelas#
(isalnya, dalam kelas pegaai, kita mungkin mempunyai beberapa instant, satu untuk Ani, satu
untuk Ina, satu untuk Nana dan seterusnya# Sehingga (ultiplicity untuk kelas pegaai diset n#
'ada kelas c"ntr"l, (ultiplicity diset %, karena pada saat aplikasi ber!alan hanya satu kelas#
Beberapa !enis (ultiplicity kelas#
Table (ultiplicity untuk kelas 7
Mltipli*ity Arti
n -de+ault. Banyak
4##4 N"l
4##% N"l atau Satu
4##n N"l atau Banyak
%##% Tepat satu
%# #n Satu atau banyak
Table N"tasi (ultiplicity menggunakan kust"misasi
Format Arti
Tepat
## Antara
## Atau n"l
,
, ## Tepat atau antara dan
## ,
##
Antara dan atau antara dan
, Paket
'aket digunakan unruk mengel"mp"kkan kelas,kelas yang mempunyai kesamaan# Dalam
*(L, digambarkan sebagai berikut 7
Ada beberapa cara mengel"mp"kkan kelas,kelas dalam paket, tetapi bagaimanapun !uga,
kelas,kelas dapat dikel"mp"kkan dalam paket yang sama tergantung dari keinginan kita sendiri#
Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah berdasarkan Stere"type,nya# Dengan
pendekatan ini, dapat dibuat satu paket untuk kelas,kelas entitas, dan satu kelas untuk kelas,
kelas c"ntr"l#
'endekatan lainnya yang dapat digunakan adalah dengan +ungsi"nalitasnya# (isalnya,
kita punya paket security untuk kelas,kelas yang digunakan menangani keamanan system#
Akhirnya, dapat digunakan k"mbinasi dua pendekatan diatas# 'aket dapat dibuat
bersarang, dimana satu paket mengandung paket lainnya# 'ada le:el tertinggi, dapat
dikel"mp"kkan berdasarkan +ungsi"nalitasnya, kemudian diikuti dengan sub +ungsi"nalitasnya
lainnya atau dengan stere"type,nya#
2.".% ,ollaboration !iagram
/"llab"rati"n diagram adalah perluasan dari "b!ek dan diagram -"b!ek diagram
menun!ukkan "b!ek,"b!ek dan hubungannya satu dengan yang lain.# /"llab"rati"n
Diagram menun!ukkan message,message "b!ek yang dikirim satu sama lain dan
!uga menggambarkan interaksi antar "b!ek sepertisequence diagram, tetapi lebih
menekankan pada peran masing,masing "b!ek dan bukan pada aktu
penyampaian message# Setiap messagememiliki sequence number, di mana message dari
le:el tertinggi memiliki n"m"r %#(essages dari le:el yang sama memiliki pre+iks yang
sama#
/"nt"h Diagram )"lab"rasi 7

Sebagaimana Se0en*e !iagram, ,ollaboration !iagram digunakan untk
menampilkan aliran scenari" tertentu dalam use case# 6ika Se0en*e !iagramdisusun
berdasarkan aktu, ,ollaboration !iagram lebih k"nsentrasi pada hubungan antara "byek,
"byek#
*ntuk alasan tertentu, kita dapat membuat Se0en*e !iagram dan,ollaboration
!iagram untuk sebuah scenari"# (eskipun mereka mempunyai maksud dan menampilkan
in+"rmasi yang sama, masing,masing memberikan sedikit perbedaan dalam penampilannya#
Dalam t""l Rati"nal R"se, kedua diagram ini dapat saling dibangkitkan#
1#2#@ State /hart Diagram
'embahasan dilan!utkan dengan mengu!i masa hidup sebuah "buek tunggal dari satu
kelas# Sebuah pbyek dapat mengalami beberapa k"ndisi, misalnya se"rang karyaan dapat
mengalami k"ndisi baru diangkat, dipecat, berada dalam masa perc"baan, cuti, atau masa
pensi"n# Se"rang "byek karyaan dapat mempunyai perilaku disetiap k"ndisi tersebut#
Statechart diagram menun!ukkan siklus hidup dari "byek tunggal, dari saat dibuat sampai
"byek tersebut dihapus# Diagram ini adalah cara tepat untuk mem"delkan perilaku dinamis
sebuah kelas# Statechart diagram tidak dibuat untuk setiap kelas, bahkan kadang,kadang untuk
suatu pr"yek system in+"rmasi tidak menggunakan sama sekali#
*ntuk menentukan apakah sebuah kelas mempunyai perilaku dinamis yang signi+ikan,
dilakukan dengan memperhatikan dua hal, yaitu 7
Attribt
6ika sebuah kelas mempunyai sebuah attribute yang bernama status atau attribute yang
mempunyai nilai yang berbeda yang digunakan menyimpan berbagai macam k"ndisi yang
mugkin, maka inilah cara yang baik mempertimbangkan baha "byek,"byek dalam sebuah kelas
mempunyai perilaku dinamis#
-elasi
/ara berikutnya adalah memeriksa relasi dari kelas# 'erhatikan multiplicity dalam sebuah relasi
n"l# N"l menun!ukkan baha ada "byek,"byek tertentu yang tidak terlibat relasi# (isalnya,
relasi antara d"sen dengan mata kuliah# Se"rang d"sen mungkin tidak menga!ar dalam semester
itu, hal tersebut mungkin disebabkan ia sedang cuti, pensi"n atau sedang studi lan!ut# ;al
tersebut mengindikasikan baha "byek dikelas D"sen mempunyai beberapa k"ndisi atau
mempunyai perilaku dinamis#
Keadaan (State)
)eadaan adalah k"ndisi yang mungkin dialami "leh suatu "byek# Sebagaimana
disebutkan terdahulu baha ada dua cara untuk mengidenti+ikasi k"ndisi dari "byek yaitu
dengan memerikas nilai attribut atau dengan memperhatikan relasi terhadap "byek lain#
'emeriksaan nilai attribute status dapat membantu menentukan apa sa!a k"ndisi yang dialami
"leh "byek# Dalam *(L, n"tasi keadaan digambarkan sebagai berikut 7
'ada saat suatu "byek di keadaan tertentu, mungkin ada beberapa akti+itas yang ber!alan#
Sebuah lap"ran mungkin dibuat, beberapa perhitungan mungkin dilakukan atau ada ke!adian
mungkin dikirim ke "byek lainnya#
Ada 9 tipe in+"rmasi yang dapat disertakan dalam sebuah state, antara lain 7 akti+itas
-acti:ity., aksi masuk -entry acti"n., aksi keluar -eLit acti"n., ke!adian -e:ent., atau hist"ry
keadaan -state hist"ry.#
a# Akti3itas (a*ti/ity)
Akti+itas adalah perilaku "byek saat "byek tersebut dalam k"ndisi tertentu# (isalkan, saat
acc"unt dalam k"ndisi tertutup, kartu tanda tangan pemegang acc"unt ditarik# Saat penerbangan
dalam k"ndisi batal# 'erusahaan akan menc"ba mencari alternati:e penerbangan untuk para
langganannya# Akti+itas adalah termasuk perilaku yang mempunyai kemampuan melakukan
interupsi -interruptible.#
b# Aksi Mask (entry a*tion)
Aksi masuk atau entry acti"n adalah perilaku yang ter!adi dimana suatu "byek sedang bertransisi
memasuki sebuah keadaan -state.# (isalnya, saat +light men!adi scheduled, maka saat itu !uga
system menempatkan !adal tersebut pada internet# Ini ter!adi ketika Elight sedang transisi
men!adi keadaan Scheduled# Tidak seperti suatu akti+itas, aksi masuk adalah n"ninterruptible#
)etika penempatan pen!adalan ke internet dilakukan, ia ter!adi sangat cepat dan pemakai tidak
dapat membatalkan transaksi dengan mudah ketika ter!adi# Oleh karena itu, dapat diperagakan
sebagai suatu tindakan dimana ada batas kemampuan antara suatu aksi dan suatu akti+itas dengan
ada tidaknya kemampuan melakukan interupsi#
c# Aksi kelar (e.it a*tion)
Aksi keluar atau eLit entry hamper sama dengan aksi masuk, aksi keluar ter!adi saat bertransisi
keluar dari suatu keasaan tertentu# (isalkan, ketika pesaat mendarat dan transisi keluar dari
keadaan In Elight, system mencatat aktu pendaratan# Sama seperti aksi masuk, aksi keluar !uga
n"ninterruptible#
Transisi
Transisi adalah sebuah pergerakan dari suatu keadaan ke keadaan yang lainnya#
)umpulan transisi,transisi pada sebuah diagram yang memperlihatkan bagaimana suatu "byek
bergerak dari satu keadaan ke keadaan yang lainnya#
Transisi dapat pula re+leLi:e -ke dirinya sendiri.# 6ika hal itu ter!adi, menyebabkan suatu
"byek bergerak balik keadaan itu sendiri# (isalkan, pada "byek suatu +light ketika sese"rang
penumpang ditambahkan atau dibatalkan maka "byek +light tersebut !uga masih tetap dalam
k"ndisi yang "pen#
Keadaan spe*ial
Ada 1 keadaan special yang dapat ditambahkan ke diagram 7 keadaan mulai -Start state.
dan keadaan selesai -st"p State.#
)eadaan mulai adalah "byek pertama yang dibuat# )eadaan mulai ditun!ukkan dengan keadaan
lingkaran yang terisi 7
)eadaan selesai adalah keadaan dimana "byek ketika dihapus8dihancurkan# )eadaan selesai
ditun!ukkan pada diagram sebagai ?BullKs eyeA# )eadaan selesai bersi+at "pti"nal, dan
ditambahkan sebanyak mungkin sesuai dengan kebutuhannya#
Keadaan Ma$emk (4ested 5istory) dan 5istory Keadaan (State 5istory)
*ntuk mengurangi kerumitan pada diagram, atau karena sebuah keputusan perancangan,
kita dapat menggabungkan satu atau beberapa keadaan kedalam keadaan yang lain# Beberapa
keadaan ma!emuk disebut sebagai substate, sementara keadaan yang lebih besar disebut sebagai
superstate#
6ika dua atau lebih memiliki transisi yang identik, maka mereka dapat dikel"mp"kkan
bersama,sama kedalam superstate#
(enggunakan state hist"ry untuk mengingat dimana "byek berada# 6ika "psi ;ist"ry
digunakan, sebuah pbyek dapat meninggalkan superstate dan kembali lagi, kemudian berada
pada p"sisi yang ditinggalkannya# ;ist"ry "pti"n ditun!ukkan dengan ?;A kecil dalam lingkaran
disudut diagram#
2.".6 ,omponent !iagram
/"mp"nent diagram adalah diagram *(L yang menampilkan k"mp"nen dalam system
dan hubungan antara mereka# 'ada c"mp"nent >ie, akan di+"kuskan pada "rganisasi +isik
system# 'ertama, diputuskan bagaimana kelas,kelas akan di"rganisasikan men!adi k"de pustaka#
)emudia akan dilihat bagaimana perbedaan antara berkas eksekusi, berkas dynamic link library
-DDL., dan berkas runtime lainnya dalam system#
Tipe 7 tipe komponen
)"mp"nen adalah m"dul +isik dari k"de# )"mp"nen dapat mencantumkan pustaka k"de
pr"gram dan berkas,berkas runtime sekaligus# (isalnya,
jika kita menggunakan *,,, setiap berkas .cpp dan .h adalah komoponen berbeda. &erkas-berkas .e.e yang anda
ciptakan setelah kode program di-compile juga termasuk komponen.
Sebelum men,generate c"de, petakan setiap berkas kepada k"mp"nen yang tepat# 'ada
/MM, setipa kelas dipetakan kedua k"mp"nen# Satu meakili berkas #cpp untuk kelas tersebut
dan yang lainnya meakili berkas #h# 'ada 6a:a kita petakan setiap kelas k"mp"nen tunggal,
meakili berkas #!a:a untuk kelas tersebut# )etika kita membangkitkan k"de, rati"nal r"se akan
menggunakan k"mp"nen in+"rmasi untunk menciptakan berkas,berkas k"de pustaka yang tepat#
)etika k"mp"nen sudah tercipta, akan ditambahkan kediagram k"mp"nen dan hubungan
yang ter!adi antar mereka# Satu,satunya tipe hubungan antar k"mp"nen adalah dependensi#
Despendensi menyatakan baha satu k"mp"nen harus s di,c"mpile sebelum yang lainnya#
Beberapa tipe k"mp"nen sebagai berikut 7
a. Komponen
N"tasi,n"tasi k"mp"nen mempresentasikan m"dule perangkat lunak dengan sebuah antar
muka yang di De:inisikan dengan baik# 'ara spesi+ikasi k"mp"nen, kita dapat menspesi+ikasi
tipe k"mp"nen dalam k"l"m stere"type- Acti:e N, Applet, Aplikasi, DLL, ELecutable.# Dalam
*(L, n"tasi keadaan digambarkan sebagai berikut#

b. Sbprogram spe*i3i*ation and &ody
N"tasi ini mempresentasikan spesi+ikasi subpr"gram yang terlihat dan bagian
implementasi# Subpr"gram secara tipikal adalah kumpulan beberapa subr"utine# Subpr"gram
tidak berisi de:inisi kelas#
*. Main program
N"tasi ini mempresentasikan pr"gram utama# 'r"gram utama adalah berkas yang berisi
r""t pr"gram# /"nt"h, pada p"er builder, ada berkas yang berisi "byek Aplikasi#
d. Pa*kage Spe*i3i*ation and &ody
Sebuah paket atau package adalah implementasi kelas# Sebuah paket spesi+ikasi adalah
berkas header, yang berisi in+"rmasi +ungsi pr"t"type untuk kelas# Di /MM, spesi+ikasi paket
adalah berkas #h# di 6a:a, kita menggunakan n"tasi paket spesi+ikasi untuk mempresentasikan
berkas #!a:a# Sebuah package B"dy berisi k"de untuk "perasi,"perasi dari kelas# Di /MM,
package b"dy adalah berkas #cpp#
Ada n"tasi tambahan yang digunakan untuk k"mp"nen runtime termasuk berkas,berkas
eLecutable, berkas DLL, dan beberapa task lainnya#
e. Task Spe*i3i*ation and &ody
N"tasi,n"tasi ini mempresentasikan paket yang memiliki Thread k"ntr"l yang berdiri
sendiri# Berkas eLecutable biasanya mempresentasikan spesi+ikasi task dengan ekstensi #eLe#
3. !atabase
N"tasi ini mempresentasikan sebuah basis data, yang berisi satu atau beberapa skema#
'ada k"mp"nen diagram, basis data ditun!ukkan seperti ini 7
!etail komponen
Ada se!umlah detail spesi+ikasi yang ditambahkan ke setiap k"mp"nen# Ini termask
stere"type, bahasa, deklarasi, dan kelas,kelas#
%# Stereotype
Stere"type mengatur n"tasi yang akan digunakan untuk mempresentasikan k"mp"nen#
Strere"type adalah -yang menggunakan n"tasi k"mp"nen., spesi+ikasi subpr"gram, subpr"gram
b"dy, pr"gram utama, paket spesi+ikasi, package b"dy, eLecutable, DLL, spesi+ikasi task, dan
task b"dy#
R"se memasukkan se!umlah stere"type yang lain untuk bahasa pemr"graman yang
berbeda# Stere"type bahasa pemr"graman lainnya, dapat dilihat pada table 7
Bahasa'emr"graman Stere"type
6a:a E6BDepl"ymentDescript"r, E6B 6AR,
Ser:letDepl"ymentDescripti"n, dan OAR
Oracle 5 Database, Schema
>isual Basic Acti:eN /"ntr"l
)ita dapat menambahkan stere"type tambahan !ika ingin mempresentasikan tipe
k"mp"nen baru pada bahasa pemr"graman yang akan digunakan#
1# &ahasa Pemrograman
)ita dapat menandai bahasa pemr"graman pada k"mp"nen,k"mp"nen dasar# 6adi, dapat
dibangkitkan satu bagian m"del di /MM, bagian lainnya di 6a:a, bagian lainnya di >isual Basic
dan sebagainya#
R"se Enterprise berisi tambahan untuk ANSI /MM, Ada 52, Ada 39, /ORBA, /MM, 6a:a,
>isual basic, >isual /MM, Oeb m"deler, N(L8DTD, Dan Oracle 5# Ada banyak lagi tambahan
tersedia dari beberpa :end"r untuk memperluas kemampuan R"se# *ntuk bahasa pemr"graman
lain -'"er Builder, E"rte, >isual Age +"r 6a:a, etc. mungkin akan dipesan !uga#
2# !eklarasi
Ada bagian untuk mencantumkan deklarasi pelengkap yang ditambahkan pada saat
generate c"de untuk setiap c"mp"nent# Deklasrasi termasuk bahasa pemr"graman pernyataan
spesi+ik yang digunakan untuk mendeklarasi :ariable, kelas,kelas, dan sebagainya# 'ernyataan
Pinclude kepada /MM !uga termasuk deklarasi ini#
=# Kelas8kelas
Sebelum men,generate c"de untuk sebuah kelas, maka harus dipetakan dulu
kek"mp"nen# 'emetaan ini membantu R"se mengetahui kelas,kelas mana sa!a yang akan
dipetakan dalam berkas +isik k"de#
!ependensi Komponen
;anya ada % type relasi antar k"mp"nen yaitu dependensi# Dependesni menyatakan
baha satu k"mp"nen bergantung pada lainnya# Sebuah dependensi digambarkan seperti panah
putus,putus antara 1 k"mp"nen#
'ada c"nt"h ini, k"mp"nen A bergantung pada k"mp"nen B# dengan kata lain ada satu
atua beberapa kelas di A yang bergantung pada satu atau beberapa kelas di B# dependensi
memiliki implikasi k"mplikasi, dimana k"mp"nen A tergantung pada k"mp"nen B, A tidak
dapat di,c"mpile sampai B telah selesai di,c"mpile# Sese"rang yang membaca diagram ini akan
mengetahui baha B harus dec"mpile terlebih dahulu, dilan!utkan dengan A#
Bagaimana !ika ter!adi dependensi memutar-circular dependency.Q# 6ika ter!adi hal
tersebut, k"mp"nen A bergantung pada k"mp"nen B dan k"mp"nen B bergantung pada
k"mp"nen A, maka k"mp"nen A atau B tidak dapat di,/"mpile sampai salah satu di,c"mpile#
Salah satu penyelesaian yang tepat untuk hal tersebut adalah men!adikan keduanya k"mp"nen
yang lebih besar# /ara lain yang di an!urkan adalah memecah salah satu k"mp"nen yang lebih
besar# Atau dengan cara memecah salah satu k"mp"nen men!adi dua k"mp"nen dimana
dependensi memutar dihapuskan# Apapun s"lusi yang diambil yang !elas adalah baha semua
dependensi memutas harus dihapuskan sebelum generate c"de dilakukan#
2.".9 !eployment !iagram
Diagram depl"yment atau depl"yment diagram menun!ukkan k"n+igurasi k"mp"nen dalam
pr"ses eksekusi aplikasi# Diagram depl"yment !uga dapat digunakan untuk mem"delkan hal,hal
berikut#
" Sistem tambahan -embeddded system. yang menggambarkan rancangan de:ice, n"de
dan hardare#
" Sistem client8ser:er
" Sistem terdistribusi murni
" Rekayasa ulang aplikasi
Diagram depl"yment meakili pandangan pengembangan sistem sehingga hanya akan ada satu
diagram depl"yment untuk satu sistem# Diagram depl"yment terdiri dari n"de dan n"de
merupakan perangkat keras +isik yang digunakan untuk menyebarkan aplikasi# Taip n"de pada
diagram depl"yment meakili satu unit k"mputasi sistem yang dalam banyak hal merupakan
bagian dari perangkat keras#
Bagian utama hardare adalah n"de# N"de yaitu nama umun untuk semua !enis sumber
k"mputasi# Ada 1 tipe n"de yaitu 'r"sess"r dan Di:ice# 'r"sess"r adalah n"de yang bisa
mengeksekusi sebuah k"mp"nen, sedangkan de:ice tidak# Di:ice adalah perangkat keras
seperti printer atau m"nit"r# N"de mengandung arti+ect, arti+ect adalah mani+estasi +isik dari
s"+tare# Eile,+ile ini biasanya bisa dieksekusi atau eLecutable seperti #ENE +ile, biner, +ile
#6AR, Assembly atau script, +ile data, +ile k"n+igurasi, d"kumen ;T(L dan lain,lain# Da+tar
arti+act di dalam sebuah n"de menun!ukkan baha arti+act tersebut di depl"y ke n"de tersebut
pada saat system sedang di!alankan#

1# )"mp"nen Depl"yment Diagram
Tabel % tabel k"mp"nen diagram depl"yment
1. Langkah 'embuatan %eployment %iagram
a# D"uble klik %eployment pada browser#
b# *ntuk membuat sebuah node, klik icon Prosessor kemudian klik pada diagram untuk
menempatkan#
c# )etika node masih terpilih, masukkan nama node.
*ntuk membuat hubungan antara node, klik icon connection dari toolbar, klik pada salah
satu node pada deployment diagram dan drag sambungan tersebut pada node lainnya#
=# /"nt"h Depl"yment Diagram
/"nt"h disini adalah pr"ses br"sing in+"rmasi yang umum dilakukan pada suatu '/
yang tersambuang ke Internet menggunakan aplikasi br"ser yang akan meminta atau
reHuest in+"rmasi meleati eb ser:er dan akan diteruskan ke database ser:er
0ambar % 0ambar 'r"ses Br"sing In+"rmasi

Anda mungkin juga menyukai