Anda di halaman 1dari 32

HUBUNGAN SENAM AEROBIK DENGAN

KELUHAN DISMENORE PADA WANITA DI


VICTORY GYM AND AEROBIK CENTER
BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

Anggy Resti Eka Putri
10310043
Bab I
Pendahuluan
LATAR BELAKANG

Menstruasi Dismenore Aerobik
Prevalensi Kejadian
Apakah ada hubungan senam aerobik
dengan keluhan dismenore pada wanita
di Victory Gym and Aerobic Center
Bandar Lampung Tahun 2013?

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui adanya hubungan
senam aerobik dengan keluhan
dismenore pada wanita di Victory
Gym and Aerobic Center Bandar
Lampung Tahun 2013.


Manfaat
Penelitian
Masyarakat
Penulis
Instansi
Terkait
Peneliti
Selanjutnya
Bab II
Tinjauan Pustaka
Menstruasi
Terdiri dari beberapa fase, yaitu :
1. Fase Menstruasi : 3-7 hari
2. Fase Proliferasi : 7-9 hari
3. Fase Sekresi : 11 hari
4. Fase premenstruasi : 3 hari

Dismenore
Nyeri saat haid yang terasa di perut bagian
bawah dan muncul sebelum, selama atau
setelah menstruasi.
Berdasarkan Ada
Tidaknya Penyebab
Dismenore Primer
Dismenore
Sekunder
Berdasarkan
Jenis Nyeri
Dismenore
Spasmodik
Dismenore
Kongestif
Klasifikasi
Derajat Nyeri Dismenore
a. Derajat 0
b. Derajat 1
c. Derajat 2
d. Derajat 3

Etiologi
Dismenore
Primer
Prostaglandin
Faktor
Hormonal
Faktor
Neurologis
Vasopresin
Leukotrien
Faktor
Alergi
Faktor
psikis
Dismenore
Sekunder
Kelainan
pada
panggul
G
e
j
a
l
a

K
l
i
n
i
k
Latihan Fisik
Latihan fisik adalah pergerakan tubuh yang dilakukan
otot dengan terencana dan berulang yang
menyebabkan peningkatan pemakaian energi
dengan tujuan memperbaiki kebugaran fisik.
JENIS LATIHAN FISIK
Olahraga Aerobik
Olahraga Anaerobik
MANFAAT LATIHAN FISIK
Peningkatan efisiensi kerja paru
Seorang terlatih dapat menyediakan oksigen hampir dua kali lipat permenit
daripada yang tidak terlatih.
Peningkatan efisiensi kerja jantung
Jantung semakin kuat dan dapat memompa lebih banyak darah.
Peningkatan jumlah dan ukuran pembuluh-pembuluh darah yang darah ke
seluruh tubuh.
Peningkatan volume darah yang mengalir ke seluruh tubuh.
Peningkatan ketegangan otot-otot dan pembuluh darah, yang seringkali
bisa menurunkan tekanan darah tinggi.
Mengubah tubuh yang berlemak menjadi tubuh yang tegap dan berisi.
Peningkatan konsumsi oksigen maksimal.
Menambah kepercayaan pada diri sendiri.

Senam Aerobik
Senam aerobik adalah serangkaian
gerak yang dipilih secara sengaja
dengan cara mengikuti irama musik
yang dipilih sehingga melahirkan
ketentuan ritmis, kontinuitas dan durasi
tertentu.
Sistematika Latihan Senam
Aerobik
Gerakan Pemanasan
Dalam fase ini dapat menggunakan pola warming up yang didahului
oleh kegiatan stretching / penguluran otot otot tubuh dan dilanjutkan
dengan gerakan dinamis pemanasan. Pola yang kedua yaitu kebalikan
dari pola pertama dimana seseorang melakukan pemanasan dinamis
dulu kemudian dilanjutkan dengan melakukan kegiatan penguluran otot
otot tubuh / stretching



Gerakan Inti
Fase latihan adalah fase utama dari sistematika latihan senam
aerobik. Dalam fase ini target latihan haruslah tercapai. Salah satu indikator
latihan telah memenuhi target adalah dengan memprediksi bahwa latihan
tersebut telah mencapai training zone. Training zone adalah daerah ideal
denyut nadi dalam fase latihan. Rentang training zone adalah 60 % - 90 % dari
denyut nadi maksimal seseorang (DNM).






Gerakan Pendinginan
Pada fase ini hendaknya melakukan dan memilih gerakan gerakan yang
mampu menurunkan frekuensi denyut nadi untuk mendekati denyut nadi yang
normal, setidaknya mendekati awal dari latihan.

Macam Tingkatan
Aerobik Berdasarkan
Benturan
Mix
Impact
Low
Impact
Moderate
Impact
High
Impact
Prinsip Takaran Latihan
Menggunakan pola yang sama dengan
takaran olahraga secara umum yaitu
prinsip FIT, yang meliputi :
a. Frekuensi latihan 3 5 kali dalam satu
minggu
b. Intensitas latihan 60 90 % dari DNM
c. Tempo / lama latihan 20 60 menit dalam
satu kali latihan.
Senam
aerobik
Kelenjar pituitari
anterior
Endorfin
dan
enkefalin
Cornu dorsalis
medula spinals
- Penurunan
ambang nyeri
- Penurunan
prostaglandin
- Proliferasi
endometrium
-
Melancarkan
peredaran
darah uterus

Kerangka
Teori
Enkefalin Endorfin
Senam Aerobik
Penurunan
Intensitas Nyeri
Keluhan
Dismenore
Berkurang
Faktor Yang
Mempengaruhi
Endokrin
Konstitusi
Kejiwaaan
Alergi
Siklus
Hormonal
Wanita
Menstruasi
Pelepasan
Prostaglandin
Dismenore
Kerangka
Konsep
Senam Aerobik
Dismenore
Hipotesis
Dari kerangka teori dan kerangka konsep diatas penulis dapat
menarik hipotesis yaitu :
H0 : Tidak ada hubungan senam aerobik dengan keluhan
dismenore pada wanita di Victory Gym and Aerobic Center Bandar
Lampung Tahun 2013.
H1 : Ada hubungan senam aerobik dengan keluhan dismenore
pada wanita di Victory Gym and Aerobic Center Bandar Lampung
Tahun 2013.


Bab III
Metodologi
Penelitian

-Desain Penelitian-
Penelitian ini merupakan penelitian
analitik, dengan metode pendekatan
cross-sectional, yaitu suatu penelitian
yang dilakukan dengan pengamatan sesaat
atau dalam suatu periode waktu tertentu
dan setiap subjek hanya dilakukan satu kali
pengamatan selama penelitian.

Waktu & Tempat Penelitian
Penelitian
dilakukan pada
bulan November
2013
Waktu
Penelitian ini akan
dilaksanakan di
Victory Gym &
Aerobic Center
kota Bandar
Lampung
Tempat
Populasi & Sampel
Populasi
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
populasi pada penelitian ini adalah seluruh
anggota senam aerobik di Victory Gym &
Aerobic Center .
Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah
anggota senam aerobik di Victory Gym &
Aerobic Center. Sampel diambil dengan
cara total sampling.

Berdasarkan jumlah anggota yang ada dapat ditentukan :
Kriteria Inklusi :
a) Seluruh anggota senam aerobik di Victory Gym & Aerobic
Center yang rutin senam selama lebih dari 1 bulan.
b) Seluruh anggota senam aerobik Victory Gym & Aerobic
Center yang hadir pada saat penelitian.
c) Belum memiliki anak
d) Usia maksimal 25 tahun
e) Bersedia untuk menjadi subjek penelitian yang dinyatakan
dengan mengisi informed consent.
Kriteria Ekslusi :
Anggota senam aerobik yang memiliki riwayat penyakit
alergi seperti urtikaria, migrain atau asma bronkial.

Definisi Operasional
Variabel Definisi
Operasional
Cara
Ukur
Alat
Ukur
Hasil Ukur Skala
Ukur
Variabel
Terikat
(depedent
variable)
Dismeore adalah
keadaan nyeri pada
pelvis dan bagian
bawah abdomen yang
terjadi sesaat, sebelum,
atau bertepatan dengan
permulaan menstruasi
Wawancara Kuesioner Tidak Nyeri (skor=0)
Nyeri derajat ringan
(skor=1)
Nyeri derajat sedang
(skor=2) Nyeri derajat
berat (skor=3)
Skala Ordinal
Variabel Bebas
(independent
variable)
Senam aerobik adalah
suatu bentuk aktivitas
fisik terencana dan
terstruktur yang
ditunjukan untuk
meningkatkan
kebugaran jasmani
Wawancara Kuesioner Rutin, jika 3-5 kali
seminggu (skor=0)
Sedang, jika 2 kali
seminggu (skor=1)
Jarang, jika 1 kali
seminggu (skor=2)
Tidak pernah dalam
seminggu (skor=3)
Skala Ordinal
Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini
berupa data primer. Data primer yaitu
data yang diperoleh peneliti langsung
dari sumber pertamanya.

PROSEDUR PENELITIAN
Peneliti
Meminta Surat
Pengantar
Peneliti
memberikan
kuesioner
Kuesioner
dikumpulkan
Pengolahan
data
Analisa data
Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul kemudian akan
diolah dengan tahapan :
Editing
Coding
Entry
Tabulating

Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Analisis univariat
Analisis bivariat
Dilakukan untuk menguji hubungan variabel bebas dan variabel
terikat dengan uji statistik chisquare(2) yang nantinya akan
diperoleh nilai p. Nilai p akan dibandingkan dengan nilai .
Dengan ketentuan sebagai berikut :
Jika nilai p (p 0,05), maka hipotesis ditolak, artinya ada
hubungan senam aerobik dengan keluhan dismenore pada
wanita di Victory Gym and Aerobic Center Bandar Lampung
Tahun 2013.
Jika nilai p > (p > 0,05), maka hipotesis diterima, artinya tidak
ada hubungan senam aerobik dengan keluhan dismenore pada
wanita di Victory Gym and Aerobic Center Bandar Lampung
Tahun 2013.

Anda mungkin juga menyukai