Proses penggumpalan subtansi terlarut (soluble) yang ada dalam larutan, oleh permukaan zat atau benda penyerap, dimana terjadi suatu ikatan kimia fisika antara subtansi dengan penyerapannya.
Adsorbsi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : Adsorpsi fisik berhubungan dengan gaya Van der Waals Adsorpsi kimia adalah reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi.
Adsorben ialah zat yang melakukan penyerapan terhadap zat lain (baik cairan maupun gas) pada proses adsorpsi. Beberapa jenis adsorben yang biasa digunakan yaitu : Karbon aktif/ arang aktif/ norit Gel Silika Alumina Aktif
Karbon aktif merupakan senyawa karbon amorph dan berpori yang mengandung 85-95% karbon yang dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon (batubara, kulit kelapa, dan sebagainya) atau dari karbon yang diperlakukan dengan cara khusus baik aktivasi kimia maupun fisika untuk mendapatkan permukaan yang lebih luas. Karbon aktif yang baik memiliki : struktur pori-pori yang alami tingkat ketahanan yang tinggi ( higher resistence ) terhadap gesekan tingkat kekerasan yang tinggi ( higher hardness ) dan bentuk yang seragam serta memiliki CTC yang cukup tinggi. Pembuatan arang aktif
Secara umum dan sederhana, proses pembuatan arang aktif terdiri dari 3 tahap, yaitu : Dehidrasi Karbonisasi Aktifasi
Proses pembuatan arang aktif dibagi menjadi 2, yaitu : Proses Kimia Dengan proses kimia, bahan baku dapat dikarbonisasi terlebih dahulu, kemudian dicampur dengan bahan-bahan kimia. Proses Fisika Pada proses fisika arang digiling, kemudian diayak dan dilakukan pemanasan.
Untuk menghilangkan bahan-bahan terlarut dalam air, biasanya menggunakan arang aktif dengan mengubah sifat permukaan partikel karbon melalui proses oksidasi. Penyerapan terbesar adalah pada pH rendah. Pada pH rendah aktifitas dari bahan larut dengan larutan meningkat sehingga bahan-bahan larut untuk tertahan pada arang aktif lebih rendah.
Beberapa faktor yang mempengaruhi daya serap adsorpsi, yaitu : Sifat Serapan Temperatur/ suhu. pH (Derajat Keasaman). Waktu Singgung Karbon aktif disamping sebagai adsorben juga dapat dianggap sebagai zat pemberat
Secara umum faktor yang menyebabkan adanya daya serap dari arang aktif adalah : Adanya pori-pori mikro. Adanya permukaan yang luas (300 3500 cm2/gram).
1. Zat teradsorpsi berpindah dari larutannya menuju lapisan luar dari adsorben (arang). 2. Zat teradsorpsi diserap oleh permukaan arang aktif. 3. Zat teradsorpsi akhirnya diserap oleh permukaan dalam atau permukaan porous arang.
Pengolahan Tambang Emas dan Karbon Aktif Konsentrasi emas dalam ore sangat menentukan hasil produksi. Untuk Pengolahan Emas Karbon aktif yang dipergunakan dapat berasal dari arang batok kelapa, maupun arang kayu atau batu bara. Yang paling banyak dipakai adalah karbon aktif granular dari arang batok kelapa.
Adsorpsi sianida dalam limbah industri emas dengan menggunakan karbon aktif Karbon Aktif juga bisa digunakan untuk mengadsorpsi senyawa sianida termasuk bahan beracun berbahaya (B3) pada aliran air sungai. Kondisi senyawa sianida termasuk bahan beracun berbahaya (B3), banyak digunakan dalam berbagai industri seperti serat sintetik (akrilonitril), petrokimia, baja, pertambangan dan pelapisan logam (electroplating).
Metoda Fixed Bed Peralatan yang diperlukan adalah tanki untuk menempatkan media karbon aktif. Pada metoda ini carbon aktif ditempatkan secara tetap.
Metoda Lapisan Yang Bergerak (mobillayer bed type). Perbedaan dengan metoda fixed bed adalah pemasukan cairan melalui bawah tanki. Dengan demikian akan terjadi olakan dan karbon aktif akan bergerakgerak.
Fluidize Bed Pada proses ini cairan dimasukan secara upflow. Pada system ini penggunaan karbon aktif bias lebih sedikit sehingga biaya awal bisa lebih dikurangi.