Anda di halaman 1dari 28

PERANCANGAN SISTEM KERJA

Pada bab sebelumnya telah dibahas tentang Perencanaan Fasilitas, yang merupakan
tahap awal sebelum kegiatan suatu perusahaan dimulai. Seperti halnya perencanaan
fasilitas, perancangan sistem kerja juga dibuat sebelum perusahaan beroperasi, yang
selanjutnya ditinjau ulang pada saat terdapat perubahan dalam metode atau peralatan
yang digunakan dalam operasi. Perancangan sistem kerja bertujuan untuk mencapai
keefektifan yang maksimun dari sistem kerja perusahaan.
Perancangan sistem kerja merupakan faktor penting dalam manajemen operasi
karena selain berkaitan dengan produktivitas juga menyangkut tenaga kerja yang
melaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu
memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan
secara efisien dan efektif, merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif,
mengurangi timbulnya rasa kebosanan, dan dapat meningkatkan kepuasan kerja.
Bab ini akan membahas dua elemen penting dalam perancangan sistem kerja,
yaitu rancangan tugas dan pengukuran kerja.
Rancangan Tugas
ancangan tugas !job design" adalah rincian isi dan cara pelaksanaan tugas atau
kegiatan, yang mencakup siapa yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas itu
dilaksanakan, dimana tugas itu dikerjakan, dan hasil apa yang diharapkan. #ujuan
rancangan tugas untuk menciptakakan suatu sitem kerja yang produktif dan efisien.
$engan adanya rancangan tugas, karyawan dapat mengetahui dan menjalankan
tugasnya dengan baik, rendahnya keluar masuknya karyawan serta diperolehnya
kondisi dan lingkungan kerja yang baik. ancangan tugas harus dalam bentuk tertulis,
sehingga ada dokumen yang dapat menjadi rujukan, serta dimengerti dan disepakati
baik oleh pihak manajemen maupun pekerja. %esepakatan ini diperlukan agar terjadi
keseimbangan, yaitu dapat dilakukan secara wajar oleh karyawan, tetapi tetap
merangsang produktivitas pekerja yang tinggi seperti yang dikehendaki oleh
manajemen perusahaan.
Pendekatan dalam Rancangan Tugas
&da tigas jenis pendekatan dalam kegiatan rancangan tugas, yaitu manajemen ilmiah,
pendekatan perilaku, dan sosioteknis.
Manajemen Ilmiah
Pendekatan manajemen ilmiah dalam rancangan tugas dikembangkan oleh Frederick
#aylor !'()*" dalam bukunya Scientific Management. Pendekatan ini + yang juga
dikenal sebagai aliran efisiensi + menggunakan konsep labor specialization dari
&dam Smith yang menekankan pada pendekatan yang sistematis dan logis terhadap
perancangan tugas, standar kinerja, dan teknik dalam pengukuran kerja perorangan
atau kelompok. ,eskipun merupakan metode perancangan tugas yang tertua,
pendekatan ini masih banyak diterapkan sampai sekarang.
Pendekatan manajemen ilmiah mendasarkan pada konsep bahwa dalam
mencapai efisiensi yang tinggi seorang pekerja dituntut untuk dapat menguasai
pekerjaannya. -al itu dapat diperoleh apabila pekerja yang bersangkutan hanya
menangani suatu jenis pekerjaan tertentu dan tidak berganti.ganti pekerjaan. $engan
kata lain, dilakukan spesialisasi tenaga kerja untuk setiap jenis pekerjaan. Spesialisasi
merupakan istilah yang dipakai untuk menjelaskan suatu pekerjaan yang ruang
lingkupnya sangat terbatas. ,isalnya, operator yang tugasnya hanya melakukan
pengelasan, peneliti yang hanya mendalami satu disiplin ilmu, karyawan yang
tugasnya hanya melakukan pembukuan keuangan, dan sebagainya. $engan
spesialisasi, pekerja dapat mengenal benar tugasnya sehingga menghasilkan output
yang lebih besar dan tingkat kesalahan yang kecil.
Secara umum, keuntungan penerapan spesialisasi dalam pekerjaan, sebagai
berikut.
'. ,emungkinkan diperolehnya produktivitas yang tinggi karena setiap pekerja
hanya menangani suatu tugas yang spesifik sehingga penguasaan terhadap
tugasnya menjadi lebih baik.
/. Biaya produksi per unit menjadi lebih rendah karena meningkatnya produktivitas.
0. Berkurangnya waktu yang terbuang karena pekerja tidak perlu berganti tugas
ataupun peralatan yang dipakai.
). endahnya investasi karena setiap jenis pekerja hanya menggunakan alat
secukupnya sesuai dengan yang diperlukan untuk tugasnya saja.
1. Sistem pelatihan yang sederhana karena terbatasnya jenis tugas.
2amun, spesialisasi juga memiliki kekurangan, yaitu mengakibatkan
kebosanan bagi para pekerja karena pengulangan jenis tugas yang sama terus.
menerus sehingga mendorong meningkatnya ketidakhadiran ataupun perputaran !turn
over" pekerja.
$itinjau dari sisi karyawan, spesialisasi memberi keuntungan berupa
rendahnya tanggung jawab karena hanya bertanggung jawab akan tugas tertentu, dan
tuntutan persyaratan pendidikan serta keterampilan yang relatif rendah. %erugiannya,
pengembangan karier yang terbatas dan ketidakpuasan dalam kerja karena tugas yang
monoton dan dapat mengakibatkan kebosanan.
Pendekatan Perilaku
Pendekatan perilaku !behavioral" mulai berkembang pada akhir '(13.an, dipelopori
oleh Frederick -er4berg, dan semakin lama semakin banyak digunakan dalam
perancangan tugas. Pendekatan perilaku menekankan pada pengertian bahwa manusia
merupakan makhluk hidup yang kompleks sehingga perlu pendekatan tertentu dalam
penanganannya, yaitu dengan memperhatikan faktor.faktor perilaku dan pemenuhan
kepuasan terhadap kemauan atau keinginan manusia.
$alam perancangan tugas, terdapat dua hal yang sering menjadi bahan
pertimbangan, yaitu banyak pekerja yang merasa tugasnya tidak menarik dan pekerja
yang menghendaki tanggung jawab lebih besar atau tugasnya. %edua hal itu berkaitan
dengan masalah kepuasan pekerja dalam menjalankan tugasnya, yang dapat
mempengaruhi produktivitas pekerja, mutu keluaran ataupun suasana kerja.
Sehubungan dengan itu, untuk membuat pekerjaan lebih menarik dan berarti, para
penyusun rancangan tugas sering mempertimbangkan faktor.faktor perluasan tugas,
pengayaan tugas, dan perputaran tugas.
Perluasan tugas !job enlargement" meliputi pemberian porsi tugas yang lebih
besar secara hori4ontal, dimana pekerjaan tambahan itu berada pada tingkat
kecakapan dan tanggung jawab yang setara dengan pekerjaan semula. ,isalnya,
seorang operator mesin di pabrik yang semula hanya menangani satu proses
mendapat tugas tambahan menangani mesin untuk kegiatan proses berikutnya.
Pengayaan tugas !job enrichment" mencakup penambahan tugas dengan
tanggung jawab yang lebih tinggi, seperti perencanaan dan pengendalian. $i sini
diperlukan adanya keterampilan5pengetahuan tambahan untuk melaksanakan tugas
baru. ,isalnya, seorang juru catat persediaan di suatu perusahaan diberi tugas
tambahan untuk menangani perencanaan pengadaan barang.barang untuk persediaan.
$alam hal ini diperlukan keterampilan tambahan yang tidak hanya sekedar mencatat
persediaan yang ada, melainkan juga harus mampu memperkirakan kebutuhan
persediaan pada periode yang akan datang. 6ambar 0.' menjelaskan perbedaan antara
konsep perluasan dan pengayaan tugas.
Gambar !"
Perluasan #ugas dan Pengayaan #ugas
%eterangan7
perluasan tugas
pengayaan tugas
&spek positif dari perluasan dan pengayaan tugas ini berupa rendahnya
ketidakhadiran dan perputaran pekerja. 2amun, perluasan dan pengayaan tugas juga
mempunyai kelemahan, yaitu banyak banyak pekerja yang lebih menyukai pekerjaan
sederhana sehingga tidak semua karyawan menyukai cara ini, diperlukan adanya
penambahan biaya karena peningkatan kemampuan mendorong pada peningkatan
upah, dan terbatasnya jumlah karyawan yang mampu menerima perluasan atau
pengayaan tugas.
Perputaran tugas !job rotation", yaitu melakukan penukaran tugas antarpekerja
secara periodik untuk menghindari seseorang bekerja secara monoton mengerjakan
tugas yang sama setiap hari. Perputaran tugas ini memberikan kesempatan kepada
pekerja untuk memperbanyak pengalaman dan memungkinkan seorang pekerja untuk
menggantikan pekerja lain yang tidak masuk kerja. Perputaran tugas ini juga
dimaksudkan untuk menghindari dampak negatif yang timbul apabila seorang
karyawan berada pada jabatan5posisinya cukup lama, sehingga karena penguasaan
pada tugasnya maka yang bersangkutan dapat melakukan kecurangan . misalnya
dalam proses produksi atau melakukan kolusi . yang dapat merugikan perusahaan.
Selain ketiga faktor itu, pendekatan perilaku juga sering mempertimbangkan
faktor otomatisasi dalam perancangan tugas. Otomatisasi adalah penggunaan
peralatan mekanik dan atau elektronik yang menggantikan peranan manusia.
Otomatisasi berguna antara lain untuk tugas yang monoton, berulang atau berbahaya.
Perencanaan
Pengendalian
#ugas 2o. 0 #ugas 2o. ' #ugas 2o. /
$engan otomatisasi, mutu keluaran dapat lebih terkendali dan jumlah keluaran lebih
banyak. 2amun otomatisasi dapat mengakibatkan tergesernya para pekerja yang
digantikan peranannya oleh mesin. Oleh karena itu, dalam banyak negara
berkembang, yang kebutuhan lapangan kerja bagi penduduknya masih tinggi,
penggunaan otomatisasi dalam perusahaan industri masih diatur oleh pemerintah.
Otomatisasi juga mahal karena mengakibatkan perlunya tambahan investasi. Selain
itu, tidak fleksibel karena mesin tidak dapat mengerjakan berbagai jenis tugas yang
tidak diperuntukkannya, tidak sebagaimana manusia yang secara cepat dapat
melakukan adaptasi, misalnya menggantikan tugas karyawan lain yang tidak hadir
kerja.
Pendekatan S#si#teknis
Pendekatan sosioteknis dalam rancangan tugas diperkenalkan oleh 8ric #rist dan
kawan.kawan pada tahun '(90. Pendekatan ini mengarah pada pengembangan tugas
yang tidak semata.mata mencerminkan teknologi yang paling ekonomis, tetapi juga
memperhatikan faktor sosial tempat karyawan bekerja.
Setiap sistem produksi merupakan suatu sistem teknologi sekaligus sistem
sosial. Sistem produksi harus memiliki teknologi untuk dapat mengubah masukan
menjadi keluaran, tetapi sistem produksi juga merupakan kumpulan manusia yang
berinteraksi untuk melaksanakan fungsinya. Oleh karena itu, dalam rancangan tugas
perlu memperhatikan kedua aspek itu, yaitu aspek teknologi !agar menghasilkan
produk sesuai dengan yang diinginkan" dan aspek sosial !agar karyawan dapat
bekerja dalam suasana yang baik".
Pendekatan sosioteknik sangat umum dan tidak melakukan perubahan khusus
dalam organisasi. Pendekatan ini mencakup pembentukan kelompok.kelompok kerja
yang masing.masing bertanggung jawab untuk suatu kegiatan kerja. &nggota
kelompok secara bersama.sama bertanggung jawab atas rencana yang telah
dilaksanakan oleh kelompok kerjanya. #ujuannya untuk mengembangkan suatu
hubungan dan komitmen yang kuat terhadap pekerjaan. $engan pendekatan ini
diharapkan dihasilkan suatu kelompok sosial yang erat dan efektif bagi pelaksanaan
tugas.tugas teknis.
Analisis Met#de
ancangan tugas biasanya dimulai dengan analisis metode untuk keseluruhan operasi,
dilanjutkan dengan pengaturan tempat kerja dan penggerakan pekerja. &nalisis
metode dapat dilakukan pada tugas.tugas yang belum ada atau dalam perencanaan,
biasanya diperlukan jika terjadi perubahan yang cukup mendasar dan berdampak
waktu yang cukup lama atas suatu kegiatan operasi.
Perubahan.perubahan itu antara lain mencakup perubahan material dan
prosedur, perubahan mesin dan peralatan, perubahan desain produk, adanya produk
baru, peraturan pemerintah yang baru, atau karena disyaratkan dalam kontrak.
Perubahan seperti itu mengakibatkan metode yang lama menjadi tidak efisien atau
tidak efektif lagi untuk diterapkan, sehingga perlu dilakukan analisis untuk
mengetahui apakah metode yang lama masih layak atau perlu dilakukan penyesuaian.
Selain karena adanya perubahan.perubahan, analisis metode juga dapat
dilakukan dalam usaha peningkatan efisiensi kerja atau pengurangan biaya operasi.
#ugas yang dapat dipilih untuk dianalisis mencakup tugas.tugas padat karya, sering
dilakukan, menimbulkan masalah !mutu atau kemacetan", tidak aman, membosankan,
tidak menyenangkan atau ribut.
&nalisis metode dapat dilakukan melalui prosedur, sebagai berikut 7
'. :dentifikasi operasi yang akan dipelajari, dan kumpulkan data yang relevan.
/. $iskusikan dengan operator dan supervisor untuk memperoleh masukan.
0. Pelajari dan dokumentasikan metode yang berlaku dengan menggunakan bagan
proses.
). ;akukan analisis terhadap metode yang berlaku.
1. <sulkan metode baru apabila metode lama kurang sesuai.
9. #erapkan metode baru.
*. Pelihara dan lakukan penyesuaian jika perlu.
Alat $antu dalam Analisis Met#de
<ntuk mempermudah melakukan analisis metode biasanya digunakan alat bantu. &lat
bantu yang umum dipakai dalam analisis metode, antara lain bagan proses aliran,
bagan pekerja.mesin, dan bagan proses.kelompok.
$agan Pr#ses Aliran %&l#' Pr#cess Chart(
Bagan ini menggambarkan urutan operasi, baik gerakan pekerja maupun aliran
material. Bagan ini bermanfaat dalam memperlihatkan bagian proses yang tidak
produktif, seperti delay, penyimpanan sementara, dan untuk mengetahui panjang
pendeknya jarak yang ditempuh. =ontoh bagan proses aliran dapat dilihat pada
6ambar 0./, sedangkan simbol yang dipakai dijelaskan lebih lanjut pada 6ambar 0.0.
Gambar !)
Bagan Proses &liran
$agan Pr#ses Aliran
#ugas7
Permintaan kas kecil
&nalis7
$. %olb
-al7
'5/
o
p
e
r
a
s
i
p
e
m
i
n
d
a
h
a
n
:
n
s
p
e
k
s
i

P
e
n
u
n
d
a
a
n
P
e
n
y
i
m
p
a
n
a
n
Perincian metode
Surat permintaan dibuat oleh kepala bagian
$imasukkan ke dalam kantong
$ibawa ke bagian keuangan
>umlah dan tanda tangan dicek
Permintaan disetujui oleh bendahara
<ang dihitung oleh kasir
>umlah dicatat dalam pembukuan
<ang dimasukkan ke dalam amplop
$ibawa ke bagian semula
>umlah uang dicek terhadap permintaan
#anda terima ditandatangani
<ang disimpan
Gambar !
Simbol dalam Bagan Proses &liran
Simbol &rti
Operasi ,emotong, mengebor, merakit, menulis, mengecat.
#ransportasi,
pemindahan
,enuju suatu tempat, memindahkan barang ke tempat
lain.
:nspeksi,
pengujian
,enghitung jumlah produksi, megnuji kualitas produk.
Penundaan ,aterial yang menunggu diproses, dokumen yang
menunggu diisi.
Penyimpanan ,enyimpan barang di gudang, menyimpan arsip surat.
$agan Pekerja*Mesin %+#rker*machine Chart(
Bagan ini menggambarkan suatu siklus kerja dimana pekerjaan dan mesin sibuk atau
menganggur !idle". &nalis dapat dengan mudah mengetahui kapan pekerja dan mesin
bekerja secara bersamaan atau bekerja secara sendiri.sendiri !independen". Salah satu
kegunaan bagan ini untuk mengetahui berapa mesin5peralatan yang dapat ditangani
oleh seorang pekerja, atau sebaliknya, berapa orang atau bagian untuk sebuah
mesin5peralatan. Bagan ini sering disebut dengan bagan multiaktivitas. =ontoh bagan
pekerja.mesin dapat dilihat pada 6ambar 0.).
$agan Pr#ses*Kel#m,#k %Gang*,r#cess Chart(
Bagan proses.kelompok merupakan jenis lain dari bagan multiaktivitas yang
menggambarkan kesibukan beberapa pekerja dan mesin yang bekerja bersama.sama
dalam suatu kelompok. Bagan ini bermanfaat untuk mengkoordinasikan kegiatan
sekelompok pekerja dan untuk mengetahui utilitasi dari masing.masing pekerja.
Gambar !-
Bagan Pekerja ,esin
$AGAN PEKERJA*MESIN
#ugas7 fotocopi surat
Operator7&S
$ianalisis oleh7 BS
#ahap %aryawan ?aktu !detik" ,esin
' ,engambil surat yang akan
difotocopi
'
/
,embuka tutup mesin fotocopi
,eletakkan surat pada
posisinya
0
/ )
1
0 9
*
@
(
) ,enutup tutup mesin fotocopi '3
''
'/
1 ,engatur jumlah perbanyakan '0
')
9 ,enakan tombol AstartB '1
* '9 ,elakukan
perbanyakan sesuai
dengan jumlah yang
diminta !misalnya '
kali"
'*
'@
'(
/3
/'
//
/0
/)
@ ,embuka tutup mesin fotokopi /1
/9
( ,engambil surat asli /*
/@
'3 ,enutup tutup mesin fotocopi /(
03
'' ,engambil surat hasil fotocopi 0'
0/
00
Rangkuman.
%aryawan ,esin
?aktu !detik" C ?aktu !detik" C
Bekerja /1 *' '3 /(
,enganggur '3 /( /1 *'
Studi Gerakan
$alam penyusunan rancangan tugas seringkali diperlukan adanya studi gerakan
!motion study", yaitu mempelajari gerakan manusia dalam melaksanakan suatu
pekerjaan dengan tujuan menghilangkan gerakan yang tidak perlu dan
mengidentifikasi urutan terbaik dari gerakan yang diperlukan. Studi ini dipelopori
oleh pasangan suami istri Frank dan ;ilian 6ilbreth.
8mpat teknik yang umum digunakan dalam studi gerakan, sebagai berikut 7
'. Prinsip studi gerakanD
/. analisis therbligD
0. studi gerakan mikroD
). bagan.
Prinsi, Studi Gerakan
Prinsip.prinsip studi gerakan !motion study principles" berisikan petunjuk dalam
merancang prosedur kerja dengan gerakan yang efisien, berdasarkan tiga kategori7
prinsip penggunaan tubuh manusia, prinsip pengaturan tempat kerja, dan prinsip
desain mesin dan peralatan. Prinsip.prinsip gerakan itu menurut Barnes !'(9@" seperti
dalam #abel 0.'.
Tabel !"!
Prinsip.Prinsip Studi 6erakan
Penggunaan Tubuh Manusia
'. %edua tangan sebaiknya memulai dan menyelesaikan gerakan pada waktu yang
sama.
/. %edua tangan sebaiknya tidak menganggur pada waktu yang sama, kecuali
selama periode istirahat.
0. 6erakan tangan sebaiknya dibuat dalam arah berlawanan dan simetris, dan
secara simultan.
). 6erakan tangan dan tubuh sebaiknya sesederhana mungkin, tetapi dapat
melakukan pekerjaan dengan memuaskan.
1. $aya momen sebaiknya digunakan apabila mungkin, dan kurangi daya momen
ini sampai minimal jika harus diatasi dengan usaha otot.
9. 6erakan.gerakan tangan yang lancar, terus.menerus, dan melengkung lebih
baik daripada gerakan.gerakan garis lurus, termasuk perubahan arah yang
tajam dan tiba.tiba.
*. Pergerakan balistik lebih cepat, lebih mudah dan lebih akurat daripada
pergerakan yang terbatas atau terkendali.
@. Pekerjaan sebaiknya disusun mengikuti ritme alami jika mungkin.
(. fiksasi mata sebaiknya sesedikit mungkin dan sedekat mungkin.
Pengaturan Tempat Kerja
'3. Sebaiknya terdapat tempat yang tertentu dan tetap untuk semua peralatan dan
bahan.bahan.
''. Peralatan, bahan.bahanm dan alat.alat kontrol sebaiknya ditempatkan dekat
dengan titik penggunaan.
'/. Gravity-feed bin dan kontainer sebaiknya digunakan untuk mengantarkan baha.
bahan ke dekat titik penggunaan.
'0. Penyerahan dengan sistem drop sebaiknya digunakan jika mungkin.
'). Bahan.bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan pada tempat yang
memungkinkan urutan gerakan terbaik.
'1. %ondisi yang memadai bagi penglihatan, temperatur dan ventilasi sebaiknya
disediakan.
'9. %etinggian tempat kerja dan kursi sebaiknya ditata, sehingga antara duduk dan
berdiri dapat dilakukan dengan mudah.
'*. %ursi yang memberikan postur yang baik sebaiknya disediakan untuk setiap
pekerja.
Desain Mesin dan Peralatan
'@. #angan sebaiknya dibebaskan dari semua pekerjaan yang bisa dilakukan
dengan peralatan jig fi!ture, atau yang dioperasikan dengan kaki.
'(. $ua atau lebih peralatan sebaiknya dikombinasikan jika mungkin.
/3. Peralatan dan bahan.bahan harus ditempatkan terlebih dahulu jika mungkin,
untuk mengurangi gerakan dalam mencari dan memilih.
/'. Beban setiap jari sebaiknya didistribusikan sesuai dengan kapasitas jari.jari
tersebut.
//. #uas, palang dan kemudi sebaiknya ditempatkan pada posisi sedemikian rupa
sehingga operator bisa menggerakkannya dengan perubahan posisi tubuh
sesedikit mungkin dan dengan keuntungan mekanis paling besar.
Pada intinya, dalam mengembangkan metode kerja dengan gerakan yang
efisien, hal.hal yang perlu dilakukan, sebagai berikut 7
'. hilangkan gerakan yang tidak perluD
/. gabungan gerakanD
0. kurangi kelelahanD
). tingkatkan pengaturan tempat kerjaD
1. tingkatkan desain mesin dan peralatan.
Analisis Therblig
#herblig adalah elemen.elemen dasar dari gerakan yang dapat diurutkan untuk
membentuk suatu tugas. #herblig diibaratkan sebagai huruf.huruf alfabet yang jika
disusun secara tertentu membentuk kata.kata. :de dasar analisis #herblig untuk
memecah gerakan dalam elemen.elemen, kemudian memperbaiki gerakan melalui
penghapusan, penggabungan, atau pengurutan ulang elemen.elemen. #herblig terdiri
dari '* elemen, sebagai berikut !lihat #abel 0./".
Tabel !)
8lemen #herblig
8lemen #herblig &rti
Search
Select
Grasp
,encari objek dengan tangan5mata
,emilih satu dari sekelompok objek
,enggenggam objek
"old
Transport loaded
Transport empty
#elease
Position
Preposition
$nspect
%ssemble
Disassemble
&se
&navoidable delay
%voidable delay
Plan
#est
,emegang5mengangkat objek
,emindahkan objek
6erakan dari tangan kosong
,eletakkan5melepaskan objek dari kendali
,enempatkan objek pada posisi tertentu
Orientasi objek agar tepat
,embandingkan objek dengan standar
,enggabungkan5merakit beberapa komponen
,elepaskan komponen dari rakitannya
Secara manual menerapkan prosedur produksi
Penundaan yang tidak bisa dihindari
Penundaan yang menjadi tanggung jawab operator
,erencanakan kegiatan berikutnya
Penundaan periodik disebabkan oleh kelelahan operator
Studi Gerakan Mikr#
Studi gerakan mikro !micromotion study" merupakan studi yang mempelajari gerakan
melalui gambar5film. $engan menggunakan bantuan video kamera yang diputar
dengan gerakan lambat, analis dapat mengamati lebih saksama tentang gerakan dari
suatu tugas5kegiatan yang bila tidak akan terlalu cepat jika diamati langsung. Studi ini
tidak saja berguna bagi industri, tetapi juga dalam bidang lain, seperti olahraga dan
pemeliharaan kesehatan.
$agan
Bagan gerakan simultan Esimultaneous motion 'simo( chartF merupakan jenis bagan
yang sering digunakan dalam studi gerakan sebagai alat untuk mencatat dan
menganalisis suatu kegiatan. Bagan ini dipakai untuk menganalisis pekerjaan yang
menggambarkan gerakan simultan dari kedua tangan, seperti terlihat pada 6ambar
0.1. $ari bagan ini dapat diketahui aktivitas dari masing.masing tangan, dan dapat
dianalisis apakah efektivitas gerakan dapat ditingkatkan dengan menghilangkan,
mengganti, atau menggabungkan gerakan.
Gambar !/
Bagan 6erakan Simultan
SIM0 C1ART
Operator
#anggal
%egiatan
7 ?iro
7 9 Februari '((9
7 ,enempelkan label pada botol
<raian7
#angan %iri
Simbol
#herblig
?aktu
!'5/333
menit"
Simbol
#herblig
,eraih botol #8 1 9 #8 ,eraih label
,enggenggam botol 6 1
9 6 ,emegang label
,endekatkan botol , '3
@ #;
,embawa label ke
botol
,emegang botol - 0/
'( P
,enempatkan label
pada posisi yang
tepat
'0 &
;
,enempelkan dan
melepaskan label
,embawa botol ke
pinggir #; 9
,eletakkan botol ; )
2ata Antr#,#metri dan human &act#rs Engineering
$alam setiap pelaksanaan tugas, manusia selalu menggunakan mesin, peralatan dan
berbagai fasilitas lain !seperti meja, kursi, alat tulis, mesin hitung, topi pengaman, dan
kendaraan". $apat disadari bahwa desain dari benda.benda itu mempengaruhi baik
enak tidaknya manusia bekerja maupun efektivitas dari pekerjaan sendiri, bahkan
dapat mempengaruhi kesehatan dan keamanan dari pemakainya. ,anusia itu berbeda
dalam ukuran tubuh, berat, kekuatan, keterampilan, dan berbagai karakteristik lain
sehingga dimensi bagian tubuh manusia juga sangat berkaitan dengan desain dari
benda.benda yang dipakai.
<kuran dimensi dan karakteristik fisik lain dari tubuh manusia disebut sebagai
antropometri. #erdapat dua jenis ukuran, yaitu struktural !statis" dan fungsional
!dinamis". $imensi struktural adalah ukuran dari tubuh manusia yang diambil dalam
posisi yang tetap !statis", sedangkan dimensi fungsional diambil dalam posisi
manusia sedang mengerjakan suatu kegiatan. %edua jenis data antropometri itu
dipelajari dan dipakai sebagai dasar untuk mendesain peralatan dan sistem kerja.
#entunya, dalam penggunaan data antropometri untuk mendesain sesuatu benda atau
suatu sistem kerja, data harus mewakili populasi yang akan menggunakan benda itu.
"uman factors engineering atau ergonomics merupakan ilmu yang
menerapkan informasi yang relevan tentang karakteristik manusia dan perilakunya
terhadap desain dari produk, peralatan, fasilitas, metode, dan lingkungan tempat
manusia bekerja dan menjalani hidup. "uman factors engineering mempunyai dua
tujuan. Pertama, meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja dan kegiatan lain yang
dilakukan. %edua, meningkatkan keselamatan, mengurangi kelelahan dan stres,
meningkatkan keenakan pakai, memperluas kemampuan pakai, meningkatkan
kepuasan kerja, dan meningkatkan kualitas hidup manusia. $engan human factors
engineering, benda.benda didesain sedemikian rupa agar dapat memenuhi tujuan.
Para analis telah mempelajari data antropometri dan menyusun tabel untuk
berbagai variabel, misalnya jangkauan, luas gerakan, kecepatan respons, kekuatan
dan berbagai variabel lain, yang selanjutnya dipakai sebagai acuan dalam
perancangan sistem kerja. Sebagai ilustrasi, dalam buku ini ditunjukkan salah satu
penggunaan data antropometri untuk mendesain ruang kerja. 6ambar 0.9 merupakan
rekomendasi yang diberikan oleh Barnes dan SGuires tentang luas daerah kerja dalam
arah hori4ontal. Peralatan dan bahan.bahan yang diperlukan dalam kerja sedapat
mungkin diletakkan dalam daerah kerja sehingga pekerja tidak memerlukan gerakan
tambahan, seperti harus berdiri atau berpindah tempat untuk menjangkau suatu
peralatan atau bahan.
Gambar !3
$imensi &rea %erja
$imensi dinyatakan dalam satuan inci !atas" dan sentimeter !bawah". 6ambar
menunjukkan area kerja yang normal dan maksimun dalam bidang hori4ontal yang
disarankan oleh Barnes, dan area kerja normal yang disarankan oleh SGuires.
Sumber7 ,ark S. Sanders H 8rnest >. ,c=ormick. '(@*. "uman )actors in
*ngineering and Design. 9
th
ed. -lm. 0)). ,c6raw -ill Book
=ompany.
K#ndisi Kerja
%ondisi kerja merupakan salah satu aspek penting dalam rancangan tugas. Faktor.
faktor fisika !seperti temperatur, kelembaban, ventilasi, pencahayaan, warna, dan
suara" dapat memberikan pengaruh yang berarti terhadap kinerja pada karyawan
dalam produktivitas dan mutu keluaran, serta dapat berpengaruh pada kenyamanan
dan keselamatan kerja.
Faktor temperatur dan kelembaban merupakan variabel penting dalam
menjaga lingkungan kerja yang menyenangkan. ,eskipun manusia dapat bekerja
pada berbagai tingkat temperatur . dari dingin sampai cukup panas . namun hasil
kerja yang optimal biasanya diperoleh pada kondisi !temperatur" yang dianggap
nyaman bagi kebanyakan pekerja, yaitu /3./*
3
=elcius. Biasanya tingkat temperatur
disesuaikan dengan tingkat kelembaban yang ada. #ingkat kelembaban yang
dianggap baik antara 03.13C.
Ientilasi diperlukan untuk menjaga lingkungan kerja dengan udara yang
bersih dan segar. Bau dan udara kotor !seperti asap, uap dan gas beracun yang berasal
dari sampah dan kotoran lain", dapat mengganggu suasana kerja yang baik, bahkan
dapat berbahaya bagi kesehatan para pekerja. <ntuk itu, ventilasi yang memadai
diperlukan dalam setiap ruangan kerja. Peralatan penyejuk udara dan kipas angin
digunakan untuk membantu sirkulasi udara dan mendapatkan udara yang bersih.
$alam banyak aspek kehidupan, manusia tergantung dari matahari sebagai
sumber pencahayaan, termasuk pekerjaan yang dilakukan di luar ruangan. &pabila
kegiatan kerja ini dilakukan di dalam ruangan atau pada malam hari, perlu
tersedianya penerangan memadai yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan. Berbagai
studi dilakukan untuk mengetahui tingkat pencahayaan yang diperlukan untuk jenis.
jenis pekerjaan tertentu dengan memperhatikan faktor kesehatan pekerja dan
terlaksananya pekerjaan dengan baik. Sanders !'(@*", misalnya, merekomendasikan
bahwa untuk ruang kerja . dimana tugas visual tidak sering dilakukan . tingkat
pencahayaan !iluminan" yang disarankan '33./33 'J !'3./3 fc". Sementara itu, untuk
tugas yang banyak menggunakan pengamatan mata dan dalam waktu yang lama .
seperti perakitan barang.barang yang halus5kecil, diperlukan iluminan sebesar /.333.
1.333 'J. Penerangan yang baik merupakan persyaratan pertama bagi persepsi visual
yang memuaskan.
?arna dapat mempengaruhi suasana kerja. $alam banyak hal, warna
menghasilkan efek emosi dan psikologi. ?arna merah dapat membawa suasana
hangat, kuning memberikan suasana segar, sedangkan biru memberikan suasana
sejuk. Penggunaan warna harus disesuaikan dengan tempat kerjaD warna hijau banyak
digunakan dalam rumah sakit untuk memberikan suasana damai dan tenang,
sedangkan warna cerah digunakan pada tempat yang merangsang timbulnya
kreatifitas. ?arna juga sering dipakai untuk menunjukkan keadaan aman atau
berbahaya. ,isalnya, warna merah dipakai untuk menunjukkan tanda bahaya atau
pipa panas, ungu untuk menunjukkan daerah bahaya radiasi, dan kuning dipakai
untuk menunjukkan batas atau tanda agar berhati.hati.
Suasana bising atau ribut dapat disebabkan oleh getaran mesin, peralatan dan
manusia. Bunyi dapat mengganggu atau mengacaukan pekerjaan yang menyebabkan
kesalahan, bahkan kecelakaan. Selain itu, bunyi juga dapat merusak pendengaran.
$alam ruang perkantoran, tingkat suara yang disarankan harus lebih rendah dari 93
dB. Pekerja juga tidak boleh bekerja dalam suasana yang mempunyai tingkat suara di
atas (3 dB selama @ jam berturut.turut.
%eselamatan pekerja merupakan salah satu faktor lain yang perlu mendapat
perhatian dalam rancangan tugas. %eselamatan pekerja memerlukan perhatian yang
terus.menerus baik dari manajemen, pekerja maupun perancang tugas. $ua penyebab
utama dalam kecelakaan kerja, yaitu kecerobohan pekerja dan bahaya kecelakaan.
#ermasuk dalam kecerobohan, antara lain mengemudikan kendaraan dengan
kecepatan tinggi, mabuk, tidak menggunakan alat pengaman, tidak mematuhi
prosedur keselamatan, atau salah menggunakan peralatan. Bahaya kecelakaan dapat
disebabkan oleh kondisi yang tidak aman, seperti puli, rantai atau mesin yang tidak
tertutup, jalan atau tangga yang buruk, gas beracun, atau bahaya radiasi. Program
keselamatan dan pencegahan kecelakaan memerlukan kerjasama antara pekerja dan
manajemen.
Pengukuran Kerja
ancangan tugas dan analisis metode mempelajari bagaimana pelaksanaan suatu
tugas, sedangkan pengukuran kerja !+or, measurement" berkaitan dengan penentuan
waktu standar. ?aktu standar adalah waktu yang diperlukan oleh seorang pekerja
terlatih untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu, bekerja pada tingkat kecepatan
yang berlanjut !sustainable rate", serta menggunakan metode, mesin dan peralatan,
material, dan pengaturan tempat kerja tertentu.
Penentuan waktu standar merupakan masukan penting bagi perencanaan
tenaga kerja produksi !biaya dan jumlah yang diperlukan", perencanaan proses
produksi !penjadwalan, pembagian tugas, keseimbangan bebas, dan waktu produksi",
dan penentuan sistem insentif.
#erdapat tiga cara dalam pengukuran waktu standar, yaitu7
'. studi waktuD
/. waktu standar yang ditentukan sebelumnyaD
0. pengambilan sampel kerja.
Studi +aktu
Studi waktu dilaksanakan dengan menggunakan alat jam henti !stop +atch" untuk
mengamati waktu tugas. ?aktu standar dihitung berdasarkan pengamatan terhadap
seorang pekerja yang melaksanakan siklus tugasnya berulang.ulang. Setelah
ditetapkan, waktu standar itu diberlakukan bagi seluruh pekerja lain yang
melaksanakan pekerjaan serupa. Pekerja yang dipilih adalah pekerja yang mengerti
benar !terlatih" tentang tugas yang sedang diamati dan bekerja dengan menggunakan
metode yang sesuai.
Taha, dalam Studi +aktu
#ahap.tahap dalam menentukan waktu standar, sebagai berikut.
'. #entukan pekerjaan yang akan diamati dan beri tahu pekerja yang dipilih tentang
tujuan studi. ;angkah ini diperlukan agar pekerja yang diamati ataupun
penyelianya tidak curiga, melainkan malah membantu kelancaran pengamatan.
/. #entukan jumlah siklus kerja !ukuran sampel, n" yang akan diamati. >umlah
siklus kerja bergantung pada standar deviasi dari waktu yang diamati, ketelitian,
dan tingkat kepercayaan yang diinginkan.
0. =atat seluruh hasil pengamatan dan hitung rata.rata waktu yang diamati.
K
-
=
n
-
i

). #etapkan peringkat kinerja !P, performance rating" pekerja yang bersangkutan,


lalu hitung waktu normal !2#, normal time" dengan menggunakan rumus, sebagai
berikut.
NT =
K
-
.
'33
P#
$imana 7
P L peringkat kinerja !dalam persen"
Peringkat kinerja diperlukan untuk penyesuaian waktu yang diperoleh dari
pengamatan terhadap satu orang pekerja menjadi waktu normal yang berlaku bagi
seluruh pekerja. Peringkat kinerja untuk rata.rata pekerja sebesar '33C. Pekerja
yang memiliki keterampilan5kecakapan lebih dari rata.rata pekerja lainnya
memiliki peringkat kinerja diatas '33C. Sebaliknya, pekerja yang
keterampilannya dibawah rata.rata memiliki peringkat dibawah '33C. Perlu
diingat, peringkat kinerja ini hanya berlaku untuk satu jenis5komponen kegiatan,
tidak diberlakukan secara umum. $engan demikian, bisa saja untuk satu jenis
kegiatan, seorang pekerja mempunyai peringkat kinerja di bawah rata.rata
karyawan lain, tetapi untuk jenis kegiatan yang lain peringkatnya di atas rata.rata.
?aktu normal diartikan sebagai waktu yang diperlukan oleh seorang pekerja yang
berpengalaman untuk menyelesaikan elemen.elemen tugas yang penting, dan
bekerja pada kecepatan yang normal.
1. #etapkan faktor kelonggaran !&F, allo+ance factor"
Faktor kelonggaran diperlukan untuk mencakup interupsi5penundaan yang terjadi
karena keperluan pribadi pekerja !untuk minum, ke kamar kecil atau istirahat
karena letih" atau penundaan yang tidak bisa dihindari !seperti mesin5peralatan
rusak, material terlambat, atau gangguan listrik".
<ntuk faktor kelonggaran yang dinyatakan sebagai persentase dari waktu
tugas7
&F L ' M &
$imana7
& L toleransi kelonggaran !dalam persen"
<ntuk faktor kelonggaran yang dinyatakan sebagai persentase dari waktu kerja7
&F L
" ' !
'
%
9. Selanjutnya hitung waktu standar !S#, standard time" dengan rumus7
ST = NT x AF
?aktu standar ini yang selanjutnya dipakai sebagai acuan dalam perencanaan
produksi dan penentuan sistem insentif baik bagi karyawan yang berprestasi
maupun untuk keperluan perencanaan lain.
Penentuan 4kuran Sam,el %n(
<kuran sampel !jumlah siklus kerja" bergantung pada standar deviasi dari waktu yang
diamati, ketelitian !maksimum penyimpangan" dari nilai sebenarnya, dan tingkat
kepercayaan yang diinginkan. &nalis studi waktu biasanya menggunakan pengamatan
pendahuluan dengan sejumlah sembarang sampel, selanjutnya menggunakan
pendekatan statistik sehingga n dapat dicari dengan rumus, sebagai berikut7
n L
/
K
.
.

- a
s .
$imana 7
N L tingkat kepercayaan yang diinginkan
s L standar deviasi dari data pengamatan
a L ketelitian yang diinginkan !dalam C dari nilai rata.rata"
K
-
L rata.rata hitung dari data pengamatan
&pabila ketelitian yang diinginkan dinyatakan dalam unit waktu, persamaan
tersebut menjadi7
n L
/
.

e
s .
$imana 7
e L ketelitian !dalam unit waktu"
2ilai N diperoleh dari #abel $istribusi 2ormal !lihat ;ampiran &". 2ilai N
bisa dipakai, seperti berikut ini.
#ingkat kepercayaan !C" 2ilai N
(3
(1
((
',9)1
',(93
/,1*1
Sedangkan standar deviasi dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut
ini.
s L
'
" !
K
/

n
- -
i
$imana 7
s L standar deviasi
O
i
L nilai pengamatan
K
-
L rata.rata nilai pengamatan
n L jumlah pengamatan
/ontoh 0
Seorang analis studi waktu akan mengamati waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. $ari pengamatan pendahuluan diperoleh data
bahwa rata.rata hitung waktu tugas 9,9 menit dengan standar deviasi ',' menit.
#ingkat kepercayaan yang diinginkan (1C. &pabila maksimum kesalahan ditentukan
sebesar '3C dari rata.rata waktu pengamatan, jumlah sampel yang diperlukan
dapat dihitung, sebagai berikut.
n L
/
K
.
.

- a
s .
L
/
9 , 9 ' , 3
' , ' (9 , '

!
!
'3,9* !dibulatkan menjadi ''"
/ontoh 1
-asil pengamatan terhadap lama suatu tugas selama lima siklus berturut.turut
menghasilkan data sebagai berikut 7 '3, (, '3, '', '3 menit. &pabila peringkat kinerja
dari pekerja yang bersangkutan ''3C dan toleransi kelonggaran ditetapkan sebesar
/3C dari waktu tugas, waktu standar untuk tugas itu dapat dihitung, sebagai berikut.
K
-
L !'3 M ( M '3 M '' M '3"51 L '3 menit
2# L
K
-
J P5'33 L '3 J ''35'33 L '' menit
S# L 2# J !' M &" L 'J !' M 3,/" L '0,/ menit
Pekerja yang bersangkutan dapat menyelesaikan setiap siklus tugas rata.rata
selama '3 menit. ?aktu yang diperlukan oleh pekerja itu lebih cepat dari rata.rata
pekerja lain karena pekerja itu mempunyai kinerja yang lebih baik dari rata.rata
pekerja lain. ?aktu normal untuk tugas tersebut '' menit, artinya rata.rata pekerja
dapat menyelesaikan pekerjaan dalam '' menit. <ntuk menjadikan sebagai waktu
standar, perlu dimasukkan faktor kelonggaran sehingga waktu standar menjadi '0,/
menit untuk setiap siklus.
/ontoh 2.
&pabila toleransi kelonggaran dalam contoh / di atas bukan berupa persentase dari
waktu tugas melainkan dalam bentuk keperluan personel 03 menit5hari, untuk
perawatan mesin '3 menit5hari, dan untuk hal.hal lainnya @ menit5hari, dan bila
waktu kerja per hari selama @ jam, maka perhitungan waktu standarnya sebagai
berikut.
& L
hari menit
hari menit
5 )@3
5 " @ '3 03 ! + +
L 3,'
S# L
' , 3 '
''
'
=
%
3T
L '/ menit5unit
+aktu Standar 5ang 2itentukan Sebelumn5a
?aktu standar yang ditentukan sebelumnya !predetermined time standards"
mencakup penggunaan waktu standar elemen dasar gerakan yang telah
dipublikasikan. ?aktu standar ini diperoleh dari berbagai penelitian terhadap elemen.
elemen dasar gerakan dan waktu yang diperlukan untuk berbagai jenis keadaan.
?aktu standar untuk suatu tugas diperoleh dengan menjumlahkan waktu dari semua
elemen dasar gerakan dari tugas yang bersangkutan.
Sistem yang digunakan, antara lain ,#, !methods time measurement" yang
dikembangkan oleh the Methods *ngineering /ouncil. $alam ,#,, waktu standar
elemen dasar gerakan dinyatakan dalam unit ukuran waktu !#,<, time measurement
unit" yang setara dengan 3,3333' jam atau 3,3339 menit.
Berikut ini merupakan contoh penyusunan waktu standar untuk suatu kegiatan
merakit transistor. 6erakan yang dilakukan pekerja berturut.turut7 meraih sebuah
buku cadang sejarak '9 inci !'*,3 #,<", menggenggam suku cadang itu !(,' #,<",
membawa ke tempat perakitan !/*,3 #,<", memasangnya !0/,0 #,<", dan
merangkai papan transistor !*3,3 #,<". Secara keseluruhan, kegiatan yang terdiri
dari lima elemen gerakan ini memerlukan waktu !'*,3 M (,' M /*,3 M 0/,0 M *3,3"
#,< L '11,) #,<. <ntuk mendapatkan angka dalam satuan menit, total #,<
dikalikan 3,3339 menit menjadi 3,3(0/ menit atau 1,9 detik.
%eunggulan penggunaan cara ini, sebagai berikut7
'. $ata diperoleh dari sejumlah banyak pekerja dalam kondisi yang terkontrol.
/. &nalis tidak perlu mengukur kinerja pekerja dalam mengembangkan standar.
0. #idak terdapat gangguan dalam operasi.
). ?aktu standar dapat ditetapkan sebelum pekerjaan dilakukan.
Pengambilan Sam,el Kerja
Pengambilan sampel kerja !+or, sampling" adalah teknik mengestimasi P
Pproporsi waktu dimana pekerja atau mesin melakukan pekerjaan.
Berbeda dengan studi waktu, pengambilan sampel kerja tidak mengukur lama
waktu suatu pekerjaan, bahkan tidak melakukan pengamatan secara terus.
menerus. Pengamat hanya melakukan beberapa kali pengamatan singkat
dengan selang waktu acak !interval random" pada suatu periode tertentu dan
mencatat aktivitas yang dilakukan oleh pekerja atau mesin. ,isalnya, dalam
suatu pengamatan akan diketahui mesin sedang bekerja atau menganggur
!idle"D seorang perawat sedang memberikan pelayanan perawatan pada pasien,
membuat laporan atau mendampingi dokter mengunjungi pasien !visite". -asil
pengamatan adalah angka yang menyatakan berapa kali atau persen suatu
kategori kegiatan terjadi.
Pengambilan sampel kerja terutama digunakan untuk dua hal berikut ini.
'. #atio-delay study, yaitu untuk menentukan persentase dari jumlah waktu
karyawan tidak bekerja atau mesin tidak dipakai. ,isalnya, seorang pimpinan
rumah sakit ingin mengetahui berapa persen waktu dari suatu perusahaan --ray
tidak digunakan.
/. &nalisis pekerjaan yang tidak berulang !nonrepetitive", yaitu untuk mengetahui
proporsi waktu yang dipakai oleh seorang karyawan dalam mengerjakan suatu
kegiatan tertentu, misalnya dalam pekerjaan sekretariat, pemasaran, atau
pemeliharaan.
Soal latihan
'. &pakah keuntungan dan kekurangan dari penerapan spesialisasi dalam tugasQ
/. >elaskan pengertian job enlargement dan job enrichment. Berikan contoh.
0. &pakah manfaat dari job rotation, dan apa pula kekurangannyaQ
). $alam hal tugas yang bagaimana otomatisasi bermanfaat untuk diterapkanQ &pa
yang umumnya menjadi hambatan untuk melakukan otomatisasi kegiatan
produksi di perusahaanQ
1. Sebutkan beberapa alat bantu yang sering digunakan dalam analisis metode.
>elaskan fungsi dari masing.masing alat bantu tersebut.
9. Susunlah suatu bagan proses aliran untuk kegiatan7
a. pengadaan barangD
b. pengambilan deposito di bank.
*. >elaskan secara singkat tentang prinsip studi gerakan. Bagaimana prinsip.prinsip
gerakan ini dikelompokkan.
@. &pa yang dimaksud dengan anthopometry data dan human factors engineering,
dan apa manfaatnya dalam perancangan sistem kerjaQ
(. &pa yang dimaksud dengan #herbligQ Berikan beberapa contoh elemen #herblig.
'3. ,engapa kondisi kerja merupakan salah satu aspek penting yang harus
diperhatikan dalam perancangan sistem kerjaQ Berikan contoh pengaruh salah
satu faktor fisika dalam suasana kerja.
''. >elaskan hubungan antara rancangan tugas dan pengukuran kerja.
'/. &pa yang dimaksud dengan waktu standarQ Faktor.faktor apa saja yang perlu
diperhatikan pada waktu menentukan waktu standarQ
'0. Berapa jumlah sampel yang harus digunakan oleh seorang analis studi untuk
suatu kegiatan operasi yang memiliki rata.rata waktu pengamatan 1,3 menit
dengan standar deviasi ',3 menit per unit apabila kesalahan rata.rata waktu
pengamatan yang diinginkan tidak melebihi7
a. 3,1 menit dengan tingkat kepercayaan (1C.
b. 1C dari rata.rata waktu pengamatan dengan tingkat kepercayaan sebesar
(3C.
'). $ari hasil pengamatan suatu kegiatan operasi melalui bagan pekerja.mesin
diperoleh data bahwa total waktu yang diperlukan untuk operator sebesar '3/
menit dan untuk mesin 1' menit. Operator dan mesin bekerja saling bergantian
dengan jumlah pengamatan sebanyak 13 siklus. Selama proses pengamatan itu
operator beristirahat selama '/ menit. Operator yang bersangkutan memiliki
peringkat kinerja ''3C, sedangkan peringkat kinerja mesin '33C. #entukan
waktu standar untuk kegiatan operasi itu apabila7
a. toleransi kelonggaran ditetapkan sebesar /3C dari waktu tugasD
b. toleransi kelonggaran ditetapkan sebesar /3C dari waktu kerja.
'1. Suatu studi waktu telah dilakukan perusahaan, yang menunjukkan waktu
pengamatan sebagai berikut.
?aktu siklus !dalam menit"
%aryawan ,esin #otal
',@3
/,'3
/,03
/,33
'/,*3
',(3
',@3
/,'3
3,(3
3,(3
3,(3
3,(3
3,(3
3,(3
3,(3
3,(3
/,*3
0,33
0,/3
/,(3
'0,93
/,@3
/,*3
0,33
$eviasi standar sampel !dengan siklus '0,93 menit dihilangkan" sebesar 3,'@
menit. Peringkat kinerja karyawan sebesar (3C. Setiap @ jam kerja, perusahaan
mencadangkan waktu untuk keperluan pribadi karyawan selama 03 menit dan
penundaan tidak disengaja selama /3 menit.
a. -itung waktu standar .
b. #entukan apakah besarnya sampel mencukupi bagi analis yang menghendaki
tingkat kepercayaan ((C dan maksimum kesalahan sebesar *C dari rata.rata
waktu observasi.
'9. Siklus kerja yang dilakukan oleh bagian pengepakan dari suatu perusahaan
pemintalan berturut.turut sebagai berikut7 !a" memasukkan cones ke benang ke
dalam kardus, !b" meletakkan kardus pada mesin pengikat, !c" memasang plat
plastik di sekeliling kardus, !d" menggerakkan mesin untuk mengikat plat, dan !e"
mengangkat dan meletakkan kardus benang di atas ban berjalan. -asil
pengamatan terhadap seorang operator yang memiliki peringkat kinerja '/1C
menghasilkan data sebagaimana dalam tabel berikut ini.
8lemen
tugas
Pengamatan !detik per siklus"
' / 0 ) 1
a
b
c
d
e
1*
'*
/1
')
'/
1)
/3
/*
'1
')
1)
'@
/@
')
'9
13
13
/*
'1
')
11
'(
/@
'1
'/
,anajemen dan serikat pekerja telah sepakat untuk menetapkan toleransi
kelonggaran beberapa7 kebutuhan personel sebesar 03 menit5hari, penundaan yang
tidak bisa dihindari sebesar 0/ menit5hari, dan kelelahan sebesar 0) menit5hari.
>umlah jam kerja @ jam per hari. #entukan waktu standar untuk kegiatan
pengepakan benang tersebut. Berapa kardus benang yang dapat diselesaikan oleh
setiap operator per hariQ
'*. $ata pada tabel berikut ini menunjukkan pengamatan atas suatu kegiatan di
pabrik rokok kretek.
8lemen
tugas
Peringkat
kinerja
Pengamatan !menit per siklus"
' / 0 ) 1 9
'
/
0
)
'33C
''3C
''1C
(3C
',''
3,(3
3,93
',/3
','@
3,(/
3,99
','3
','1
3,(0
3,9/
',/1
','1
3,('
3,99
/,13R
',/3
3,('
3,93
','3
','*
3,()
3,*3
',/3
R Sesuatu yang tidak biasa terjadi, tidak digunakan dalam analisis
a. Berdasarkan hasil pengamatan, tentukan waktu standar untuk kegiatan
tersebut, asumsikan toleransi kelonggaran sebesar '1C berdasarkan waktu
tugas.
b. #entukan jumlah pengamatan yang harus dilakukan untuk mengukur waktu
standar elemen 0 jika diinginkan ketelitian sebesar 1C dari nilai sebenarnya
dengan tingkat keyakinan (1C.
'@. Seorang analis sedang mengamati suatu pekerjaan dan membaginya dalam
lima elemen. ?aktu pengamatan untuk lima siklus pertama dan peringkat kinerja
operator yang diamati ditunjukkan dalam tabel berikut ini.
8lemen
tugas
Peringkat
kinerja !C"
Pengamatan !menit per siklus"
' / 0 ) 1
'
/
0
)
'33
(1
(3
''1
'1,'
/),9
'@,3
'/,1
'9,3
/0,)
/3,/
'',3
'1,3
/0,1
'@,)
'),3
'1,/
/0,1
'@,3
'',1
'9,*
/0,3
'*,)
'0,3
a. &pabila toleransi kelonggaran sebesar /' menit setiap @ jam kerja. -itung
waktu standar pekerjaan itu.
b. Berapa jumlah sampel yang harus diambil untuk mengukur waktu standar
elemen ' dengan ketelitian 3,1 menit dari rata.rata waktu pengamatan serta
interval keyakinan sebesar (3C.
2a6tar Pustaka
&wad, 8lias ,. '(*(. Systems %nalysis and Design. -omewood7 :ll.7 ichard $.
:rwin.
Barnes, alph ,. '(@3. Motion and Time Study4 Design and Measurement of 5or,.
*
th
ed. 2ew Sork7 >ohn ?iley H Sons.
$ilworth, >ames B. '((/. 6perations Management4 Design Planning and /ontrol
for Manufacturing and Services. ,c6raw -ill :nternational 8ditions.
,c=ormick, 8. >. dan $ :lgen. '(@1. $ndustrial Psychology. @
th
ed. 8nglewood
=liffs, 2>7 Prenticw -all.
-ei4er, >ay, dan Barry ender. '(('. Production and 6perations Management. /
th
ed. &llyn and Bacon.
,ontgonery, $ouglas =. '(@(. Design and %nalysis of *!periments. /
nd
ed. >ohn
?iley H Sons.
2iebel, Benyamin ?. '(@@. Motion and Time Study. @
th
ed. -omewood, :ll.7 :rwin.
Sanders, ,ark S. dan 8rnest >. ,c=ormick. '(@*. "uman )actors in *ngineering
and Design. 9
th
ed. ,c6raw -ill Book =ompany.
Schroeder, oger 6. '((/. 6perations Management4 Decision Ma,ing in the
6perations )unction. 0
rd
ed. ,c6raw -ill.
Stevenson, ?illiam >. '((3. Production76perations Management. 0
rd
ed. -omewood,
:ll.7 ichaard $. :rwin.
#aylor, Frederick ?. '()*. Scientific Management. 2ew Sork7 -arper !reprinted".

Anda mungkin juga menyukai