Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KIMIA

Menentukan Nilai Kenaikan Titik Didih


Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit


SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI I SALATIGA
Oktober 200
Menentukan Nilai Kenaikan Titik Didih
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
I! Landa"an Teori
Sifat koligatif adalah sifat yang bergantung hanya pada jumlah partikel zat terlarut
dan tidak bergantung pada jenis partikelnya. Sifat koligatif meliputi kenaikan titik didih,
penurunan tekanan uap, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik. Sifat koligatif larutan
dimiliki oleh larutan nonelektrolit yaitu larutan yang zat terlarutnya tidak mengalami
ionisasi dalam larutan dan oleh larutan elektrolit yaitu larutan yang zat terlarutnya
mengalami ionisasi dalam larutan.
Kenaikan Titik Didih Larutan
Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh suatu cairan sama dengan
tekanan atmosfer di sekitarnya. Pada saat itu, terjadi perubahan wujud zat dari cair
menjadi gas. Air murni mendidih pada suhu 1
o
! dan pada tekanan "# mm$g. %ika ke
dalam air tersebut ditambahkan zat yang tidak mudah menguap hingga terbentuk larutan,
ternyata pada suhu 1
o
! larutan belum mendidih dan tekanan uap yang dihasilkan
kurang dari "# mm$g. Agar larutan tersebut mendidih, tekanan uap harus mencapai "#
mm$g. &ntuk menaikkan tekanan uap tersebut suhu larutan harus dinaikkan. 'enaikan
suhu tersebut disebut kenaikan titik didih larutan, yang diberi notasi T
b.
Tekanan garis didih pelarut (air)
(mm$g)
garis didih larutan
!air
*as
Suhu (
o
!)
T
o
b
T
b
titik didih larutan
titik didih pelarut (air)
T
b
#T
o
b
$ T
b
%
Pada gambar di atas, yang menunjukkan bahwa garis pelarut (yang berarti konsentrasi
+ ) dapat dipandang sebagai batas terbawah konsentrasi larutan. Titik didih semakin ke
kanan semakin besar, konsentrasi larutan juga semakin besar. ,ilai kenaikan titik didih
berbanding lurus dengan kemolalan larutan. $ubungan kemolalan dan kenaikan titik
didih larutan sebagai berikut-

'eterangan .
'
b
+ konstanta (tetapan) kenaikan titik didih molal pelarut (
o
! m
/1
)
m + kemolalan (m)
0ari penjabaran rumusan kemolalan, kenaikan titik didih larutan juga dapat
dirumuskan sebagai berikut .
'eterangan .
massa + massa zat terlarut ( g )
Mr + massa molekul relatif zat terlarut ( g mol
/1
)
p + massa pelarut ( g )
1umus/rumus di atas hanya dapat digunakan untuk larutan nonelektrolit,untuk
larutan elektrolit (encer) harus memperhitungkan jumlah ion yang dihasilkan yang
dikenal sebagai faktor vant Hoff. 2aktor 3an4t $off adalah faktor yang membandingkan
jumlah ion dari larutan elektrolit terhadap jumlah molekul dari larutan nonelektrolit.
Pengaruh faktor 3an4t $off dapat dirumuskan sebagai berikut-

i + 51 6 (n-1) 7
n + jumlah koefisien kation dan anion
+ derajat ionisasi elektrolit
T
b
& K
b
' m
T
b
& K
b
' (a""a ' )!000
Mr p
T
b
& K
b
' m ' i
T
b
& K
b
' (a""a ' )!000 ' i
Mr p
Pada reaksi ionisasi bebrapa larutan garam, dianggap terionisasi secara sempurna
( + 1). 0engan demikian faktor 3an4t $off nya dapat dirumuskan sebagai berikut-
II! Tu*uan Praktiku(
8engamati titik didih zat pelarut (air) dan pengaruh zat terlarut terhadap titik didih
larutan, serta menentukan nilai kenaikan titik didih larutan.
III! Alat dan +ahan
*elas kimia
9ampu spiritus dan korek api
'awat kassa dan kaki tiga
Termometer dan statif (penyangga)
,a!l 1 m
*lukosa 1 m
!a!l
:
1 m
A;uades
I,! -ara Ker*a
1. 8enentukan titik didih zat pelarut (air)
a. 8asukkan < m9 a;uades ke dalam gelas kimia.
b. Panaskan air tersebut dengan menggunakan lampu spiritus.
i & .) / #n-)% 0
& .) / #n-)% ) 0
& ) / #n-)%
i & n
c. !atat suhu setiap setengah menit sampai dengan mendidih dan suhu tetap.
:. 8enentukan titik didih larutan
a. 8asukkan < m9 larutan glukosa 1 m ke dalam gelas kimia.
b. Panaskan larutan dengan menggunakan lampu spiritus.
c. !atat suhu setiap setengah menit sampai dengan mendidih dan suhu tetap.
d. &langi langkah a/c menggunakan larutan ,a!l 1 m dan !a!l
:
1 m.
,! Data Pen1a(atan
a. Air
2aktu #(enit% Suhu #
o
- %
034
)30
)34
230
234
530
534
630
634
430
434
730
734
30
34
830
834
930
934
)030
)034
))30
))34
)230
)234
)530
)534
)630
)634
)430
)434
)730
)734
)30
)34
)830
28
54
58
65
68
40
44
49
75
77
79
0
2
5
534
6
7
8
80
85
87
88
90
92
95
95
9534
9534
96
96
9634
9634
9634
94
94
94
)834
)930
)934
2030
94
94
94
96
b. ,a!l
2aktu #(enit% Suhu #
o
- %
034
)30
)34
230
234
530
534
630
634
430
434
730
734
30
34
830
834
930
934
)030
)034
))30
))34
)230
)234
)530
)534
)630
)634
)430
)434
27
56
57
60
62
64
68
40
44
49
72
72
76
7634
77
7
79
2
4
8
9
82
84
8
89
90
92
92
95
96
96
)730
)734
)30
)34
)830
)834
)930
)934
2030
9634
94
97
9
9
9
9
9
94
c. !a!l
:
2aktu #(enit% Suhu #
o
- %
034
)30
)34
230
234
530
534
630
634
430
434
730
734
30
34
830
834
930
934
)030
)034
))30
))34
)230
)234
28
5)
54
6)
6
4)
47
7)
74
0
434
8
80
86
8
90
92
94
9
99
99
99
99
99
98
d. *lukosa
2aktu #(enit% Suhu #
o
- %
034
)30
)34
230
234
530
534
630
634
430
434
730
734
30
34
830
834
930
934
)030
)034
))30
))34
)230
)234
)530
)534
28
54
58
66
69
46
4
70
76
7
)
5
4
8
8)
85
86
8
89
9)
92
96
94
97
97
97
94
,I! Anali"i" Data
0iketahui,
T
o
b
Air + =<
o
!
T
b
,a!l 1 m + ="
o
! ( i + :)
T
b
!a!l
:
1 m + ==
o
! (i = >)
T
b
*lukosa 1 m + =#
o
!
'
b
Air + ,<:
o
! m
/1

T
b
Na-l & K
b
Air ' m ' i
+ ,<: ? 1 ? :
+ 1,@
o
!
T
b
-a-l
2
& K
b
Air ' m ' i
+ ,<: ? 1 ? >
+ 1,<#
o
!
T
b
Gluko"a & K
b
Air ' m
+ ,<: ? 1
+ ,<:
o
!
T
b
Na-l & T
b
,a!l 1 m / T
o
b
Air
+ =" A =<
+ :
o
!
T
b
-a-l
2
& T
b
!a!l
:
1 m / T
o
b
Air
+ == A =<
+ @
o
!
T
b
Gluko"a & T
b
!a!l
:
1 m / T
o
b
Air
+ =# A =<
+ 1
o
!
T
b
-a-l
2
: T
b
Na-l : T
b
Gluko"a
,II! Pe(baha"an
Titik didih larutan glukosa, ,a!l, dan !a!l
:
lebih tinggi daripada air. 'enaikan titik
didih tiap larutan berbeda/beda.
Pada larutan glukosa (larutan nonelektrolit) mengalami kenaikan titik didih paling
kecil.
Pada larutan ,a!l (larutan elektrolit kuat) mengalami kenaikan titik didih dua kali
lebih besar daripada larutan nonelektrolit dalam hal ini glukosa. $al ini disebabkan
larutan ,a!l dalam larutan encer terionisasi sempurna menghasilkan 1 buah kation dan 1
buah anion. Bleh karena itu, larutan ,a!l memiliki faktor 3an4t $off + : (artinya,
memiliki jumlah partikel dua kali lebih banyak dibandingkan larutan nonelektrolit).
Pada larutan !a!l
:
(larutan elektrolit kuat) mengalami kenaikan titik didih tiga kali
lebih besar daripada larutan nonelektrolit dalam hal ini glukosa. $al ini disebabkan
larutan !a!l
:
dalam larutan encer terionisasi sempurna menghasilkan 1 buah kation dan :
buah anion. Bleh karena itu, larutan !a!l
:
memiliki faktor 3an4t $off + > (artinya,
memiliki jumlah partikel tiga kali lebih banyak dibandingkan larutan nonelektrolit).
,III! Ke"i(;ulan
'ita dapat menentukan nilai kenaikan titik didih larutan elektrolit dan nonelektrolit
dengan mengamati titik didih zat pelarut (air) dan pengaruh zat terlarut terhadap titik
didih larutan, serta menentukan nilai kenaikan titik didih masing/masing larutan.
Titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih pelarut murni (air).
'enaikan titik didih larutan elektrolit lebih tinggi daripada kenaikan titik didih larutan
nonelektrolit.
2aktor 3an4t $off mempengaruhi kenaikan titik didih larutan.
I<! A=uan
!erdas Celajar 'imia &ntuk S8A 'elas DEE, %ilid >
Penulis . ,ana Sutresna
Penerbit . *rafindo 8edia Pratama

Anda mungkin juga menyukai