Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen SDM
Yang Dibimbing oleh Bapak Ngatijo, S.Pd, MM
Agus Muhardi
29.01.207P
Jurusan Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas
November 2009
KATA PENGANTAR
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Di mana tugas ini penulis sajikan
dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul penulisan Makalah, yang
penulis sajikan adalah sebagai berikut :
KEDISIPLINAN
Tujuan penulisan makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat memenuhi
tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia strata satu STIE MURA.
dorongan dari semua pihak, maka penulisan makalah ini tidak akan lancar.
ucapan terima kasih kepada :
1. Orang tua tercinta yang telah memberikan dorongan moril maupun materil.
2. Adik‐adik tersayang yang telah membantu penulisan makalah ini.
makalah ini.
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu
sehingga terwujudnya penulisan ini. Akhir kata penulis mohon saran dan kritik
yang membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.
Lubuklinggau, November 2009
Agus Muhardi
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
A. Pentingnya Kedisiplinan ........................................... 1
B. Indikator – Indikator Kedisiplinan .......................... 3
C. Persaingan dan Konflik ............................................. 6
Daftar Riwayat Hidup .......................................................................... 17
BAB 8
KEDISIPLINAN
A. Pentingnya Kedisiplinan
karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang
dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi
perusahaan mencapai hasil yang optimal.
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang
terhadap tugas – tugas yang di berikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah
adalah hal yang sulit, karena banyak faktor yang mempengaruhinya.
Apa yang dimaksud dengan kedisiplinan?
peraturan perusahaan dan norma‐norma sosil yang berlaku.
peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, dia akan
mematuhi/mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan.
Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang
sesuai dengna peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak.
Jadi, seseorang akan bersedia mematuhi semua peraturan serta
Kedisiplinan diartikan jika karyawan selalu datang dan pulang tepat waktunya,
mengerjakan semua pekerjaan dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan
diperlukan peraturan dan hukum?
Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan
baig karyawan dalam mencapai tata tertib yang baik di perusahaan. Dengan
tata tertib yang baeik, semangat kerja, moral kerja, efisiensi, dan efektivitas kerja
perusaan, karyawan, dan masyarakat.
harus adil dan tegas terhadap semua karyawan. Dengan keadilan dan ketegasan
pendidikan bagi karyawan.
mencapai tujuan.
B. Indikator‐Indikator Kedisiplinan
karyawan suatu organisasi, di antarannya:
1. Tujuan Dan Kemampuan
Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan.
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup
(pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kemapuan
karyawan bersangkutan.
Akan tetapi, jika pekerjaan itu di luar kemampuaanya atau jauh di bawah
Misalnya: Pekerjaan karyawn SMU di tugaskan kepada seorang Sarjana atau
melaksanakan pekerjaan itu. Di sinilah letak pentingnya asas the right man in the
right place and the right man in the right job.
2. Teladan Pimpinan
jujur, adil, serta sesuai kata dengan perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang
baik, kedisiplinan bawahan pun akan ikut baik dan atau sebaliknya.
Pepatah lama mengatakan kalo guru kencing berdiri, murid kencing berlari.
3. Balas Jasa
karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dn kecintaan karyawan
terhadap pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakin baik pula.
Jadi balas jasa berperan penting untuk menciptakan kedisiplinan karyawan.
Artinya semakin besar balas jasa semakin baik kedisiplinan karyawan. Atau
sebaliknya.
4. Keadilan
dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan
sama dengan manusia lainya.
karyawan yang baik.
5. Waskat
dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Dengan waskat berarti
atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja,
dan prestasi kerja bawahannya.
kedisplinan karyawan yang baik.
6. Sanksi Hukuman
karayawan. Dengan saksi hukum yang semakin berat, karyawan akan semakin
indisipliner karyawan akan berkurang.
baik/buruknya kedisiplin karyawan.
7. Ketegasan
kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak
hukuman yang telah di tetapkan.
Kesimpulan
tersebut.
8. Hubungan Kemanusiaan
menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan.
C. PERSAINGAN DAN KONFLIK
Persaingan dan konflik sering terjadi di antara para karyawan suatu
sama, latar belakang yang heterogen, sikap perasaan yang sensitif, perbedaan
pendapat, dan salah paham.
Apakah definisi persaingan dan konflik itu?
Persaingan
emosional dalam mencapai prestasi kerja yang baik. Persaingan dimotivasi oleh
baik.
Konflik
Konflik adalah persaingan yang kurang sehat berdasarkan ambisi dan sikap
diselesaikan.
Hal‐hal yang menyebabkan persaingan dan konflik antara lain:
1. Tujuan
Tujuan sama yang ingin di capai akan merangsang timbulnya persaingan
dan konfilik di antara individu atau kelompok karyawan. Hal yang memotivasi
timbulnya persaingan atau konflik adalah dalam hal memperoleh prestasi yang
terbaik.
2. Ego Manusia
Ego manusia yang selalu menginginkan lebih berhasil dari manusia lainnya
akan menimbulkan persaingan atau konflik
3. Kebutuhan
pemenuhan kebutuhan material dan non material yang lebih baik dari orang
lain sehingga timbullah persaingan atau konflik.
4. Perbedaan Pendapat
itulah yang paling tepat.
5. Salah Paham
Salah paham sering terjadi di antara orang‐orang yang bekerja sama. Karena
slah paham(salah persepsi ini timbul persaingan atau konflik di antara individu
karyawan atau kelompok.
6. Perasaan Dirugikan
persaingan atu konflik. Setiap orang tidak dapat menerima kerugian dari
perbuatan orang lain.
7. Perasaan Sensitif
Perilaku atau sikap seseorang dapat menyinggung perasaan orang lain yang
perkelahian di antara karyawan.
Jadi, persaingan dan konflik dapat dirangsang oleh internal dan eksternal
organisasi perusahaan. Apa saja kebaikan atau keburukan dari persaingan dan
konflik itu?
Kebaikan persaingan
1. Evaluasi diri/introspeksi diri demi kemajuan
2. Moral kerja atau prestasi kerja akan meningkat.
3. Mengembangkan diri demi kemajuan karena dorongan persaingan.
4. Memotivasi dinamika organisasi dan kreativitas karyawan.
Keburukan konflik
1. Kerja sama kurang serasi dan harmonis di antara para karyawan.
2. Menimbulkan sikap apriori karyawan
3. Memeotivasi sikap‐sikap emosional karyawan.
4. Meningkatkan absen dan turnover karyawan.
5. Kerusakan produksi dan kecelakaan semakin meningkat.
Kesimpulan
organisasi, kreativitas, intropeksi diri, pengembangan diri, moral kerja, dan
karyawan, dan masyarakat tercapai.
terwujud kerja sama yang baik, terhindar dari ketegangan dan perpecahan
di antara sesama karyawan.
sehingga tujuha perusahaan, karyawan, dan masyarakat tidak tercapai
Teladan Pemimpin
dan
Kepemimpinannya
Kompensasi
Kemampuan ‐ Direct
dan ‐ Indirect
Tujuan
Kedisiplinan
Ketegasan dan Pengawasan
Sanksi Melekat atau
Hukuman Loyalitas Waskat
Karyawan
Gambar Konsep Kedisiplinan
D. Kepuasan Kerja, Stres, dan Frustrasi
Karyawan adalah mahluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi setiap
perusahaan. Mereka menjadi perencana, pelaksana, dan pengendali yang selalu
berperan aktif dalam mewujudkan tujuan perusahaan.
Sikap‐ sikap karyawan dikenal:
Kepuasan Kerja (Job Statisfaction)
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannya. Sikap ini di cerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan
prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan
kombinasi dalam dan luar pekerjaan.
perlakuan, peralatan, dan susana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang
mengutamakan pekerjaan dari pada balas jasa walaupun balas jasa itu penting.
Kepuasan di luar pekerjaan adalah kepuasan kerja karyawan yang dinikmati
di luar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan diterima dari hasil
balas jasa daripada pelaksanaan tugas‐tugasnya.
Kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan adalah kepuasan kerja
yang dicermainkan oleh sikap emosional yang seimbang antara balas jasa
kerja kombinasi dalam luar pekerjaan akan merasa puas jika hasil kerja dan
balas jasanya dirasak adil dan layak.
Kepuasan kerja karyawan dipengaruhi faktor‐faktor berikut:
1. Balas jasa yang adil dan layak.
2. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian.
3. Berat‐ringannya pekerjaan
4. Suasana dan lingkungan pekerjaan.
5. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan.
6. Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya.
7. Sifat pekerjaan monoton atau tidak.
Kepuasan Kerja dan Kedisiplinan
sebaliknya.
Kepuasan Kerja dan Umur Karyawan
kepuasan kerjanya relatif rendah.
Kepuasan Kerja dan Organisasi
peran mereka semakin kecil dalam mewujudkan tujuan. Pada organisasi yang
kecil kepuasan kerja karyawan akan semakin besar karena peranan mereka
semakin besar dalam mewujudkan tujuan.
Kepuasan kerja dan Kepemimpinan
kepemimpinannya. Kepemimpinan partisipasi memberikan kepuasan kerja bagi
menentukan kebijaksanaan perusahaan.
Kesimpulan
Kepuasan kerja karyawan merupakan kunci pendorong moral, kedisiplinan,
perusahaan.
Stres Karyawan
pekerjaannya. Stres karyawan perlu sedini mungkin diatasi oleh pimpinan agar
hal‐hal yang merugikan perusahaan dapat diatasi.
berpikir, dan kondisi seseorang.
Faktor‐faktor penyebat stres karyawan, antara lain sebagai berikut:
1. Beban kerja yang sulit dan berlebihan.
2. Tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan wajar
3. Waktu dan peralatan kerja yang kurang memedai.
4. Konflik antara pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja.
5. Balas jasa yang terlalu rendah.
6. Masalah‐masalah keluarga seperti anak, istri, merua, dan lain‐lain.
konseling.
Konseling
menjadi lebih efektif dalam memecahkan masalah‐masalah mereka.
Fungsi Konseling
serangkaian kegiatan yang diingginkan.
2. Penenteraman hati, yaitu dengan meyakinkan karyawan bahwa dia mampu
untuk mengerjakan tugas‐tugasnya asalkan dilaksanakan sungguh‐sungguh.
vertikal maupun horizontal dan upan balik harus ditanggapi manejer secara
positif serta diberikan pejelasan seperlunya.
4. Pengunduran ketegangan emosional, yaitu memberikan kesempatan bagi
psikologis.
mengatasi masalahnya.
Tipe‐tipe Konseling
memberitahukan, dan memotivasi karyawan untuk melaksanakannya.
pada pembimbing (counselor).
kooperatif untuk membatu pemecahan problem karyawan.
Frustrasi
orang tersebut, misalnya marah‐marah, membanting telepon, bhkan memukul‐
mukul kepalanya.
membahayakan dirinya atau orang lain.
Audit Personalia
Karyawan adlah kekayaan utama perusahaan dan yang selalu berperan aktif
dalam mewujudkan tujuan organisasi. Hal ini mendorong manajer agar selalu
kerja, kualitas, dan kuantitas tenaga kerjanya.
kegitan personalia yang dilakukan dalam suatu organisasi.
perbaikan serta membuat rekomendasi untuk pelaksanaan perbaikan
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
Internet. http://www.scribd.com.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Biodata Mahasiswa
N I M : 29.01.207P
Nama Lengkap : Agus Muhardi
Tempat & Tanggal Lahir: Musi Rawas, 29 Agustus 1980
Kec. Lubuklinggau Timur II
Telepon : 0856 647 18 999
Pendidikan
Formal
SD Negeri 4 Curup, lulus tahun 1993.
SMP Negeri 4 Curup, lulus tahun 1996.
SMK Negeri 1 Curup, lulus tahun 1999.
AMIK BSI Tangerang, lulus tahun 2003
Tidak Formal
Kursus komputer Paket WS/Lotus 123, lulus tahun 1997.
Kursus komputer Program dBASE III Plus, lulus tahun 1998.
Kursus komputer Pakae Microsoft Office 95, lulus tahun 1998.
Riwayat pengelaman berorganisasi / pekerjaan
Dari tahun Januari 2006 – Juni 2006, Staff IT. Di PT. DADA INDONESIA
Sadang.
(AMIK – BSI ) Tangerang
Dari tahun 1999 ‐ 2001, Operator Komputer. PT. SEO YOUNG INDONESIA
Tangerang.
Citra Info Komputer (C I K O ) Curup.
Lubuklinggau, November 2009
Saya yang bersangkutan
Agus Muhardi