Anda di halaman 1dari 17

PELAJARAN FISIKA

KELOMPOK JUMAT 9A
SMP NEGERI 1 TANGERANG
ALVIONITA KUSUMA A.
OKTAVIA ANGGRAINI
RAIHAN DIAZA
TIMOTHY MARTIN
VERIANTARA SATYA DHIKA
YULIANA SAHARANI
YUWANTI WINDA A

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang
Maha Esa sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Proses di Atmosfer. Pada dasarnya makalah ini kami
buat untuk menambah wawasan kami. Kami menyadari
bahwa dalam proses pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Namun demikian, kami telah berupaya dengan
segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
makalah ini dapat diselesaikan. Kami menerima masukan,
saran ataupun kritikan guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat.


Tangerang, 29 Januari 2014




PENULIS KELOMPOK JUMAT



A. Pengertian Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi. Ketinggiannya
sekitar 1.100 km dari permukaan bumi. Lapisan udara tersebut ikut
berotasi dan berevolusi mengelilingi matahari bersama-sama bumi. Udara
sangat penting bagi kehidupan di bumi. Seandainya tidak ada udara, tidak
akan ada kehidupan.
B. Bagian Udara
Udara tersusun atas campuran gas-gas, debu dan uap air. Gas dalam udara
tidak berwarna dan tidak dapat dilihat.
1. Gas Nitrogen
Gas Nitrogen sangat penting untuk tumbuh-tumbuhan, karena gas nitrogen
merupakan bahan utama penyubur tanah.
2. Gas Oksigen
Gas Oksigen diperlukan untuk pembakaran makanan dalam tubuh makhluk
hidup. Pembakaran tersebut menghasilkan energi yang berguna untuk aktifitas
makhluk hidup. Makhluk hidup dapat memeperoleh oksigen melalui proses
pernapasan(respirasi).
3. Gas Karbon Dioksida
Gas karbondioksida merupakan gas hasil pernafasan. Dalam
udara, karbondioksida berfungsi sebagai penyimpan panas yag
dipancarkan oleh bumi.
4. Gas Mulia
Gas mulia berupa argon, kripton, neon, atau xenon merupakan
gas-gas yang sulit bereaksi dengan unsur-unsur lain. Biasanya
Neon dan Argon dipakai untuk mengisi bohlam (lampu pijar).
5. Gas Hidrogen dan Gas Helium
Gas Hidrogen adalah gas yang sangat ringan yang letaknya di
lapisan bagian atas dan digunakan untuk pengisi balon
Gas Helium adalah reaksi fusi / penggabungan gas hidrogen
menjadi helium. Dan reaksi itu menghasilkan energi yang
sangat besar dan menjadi sumber energi kehidupan di bumi
6. Gas Ozon
Gas Ozon merupakan salah satu bentuk molekul oksigen yang
terletak di bagian atmosfer dan berfungsi menahan sinar
ultraviolet. Sinar ini adalah cahaya matahari yang mempunyai
energi sangat
tinggi.




C. Lapisan Atmosfer
1. Lapisan Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya
paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Lapisan ini
berada di ketinggian sekitar 0 - 10 km dari permukaan tanah.
Setiap 1 km suhu udara turun sekitar 6.5 C. Batas Troposfer dan
Stratosfer ialah Tropopause
2. Lapisan Stratosfer
Lapisan ini berada di ketinggian 10 - 50 km. Suhu akan naik jika
tempatnya makin tinggi. Stratosfer lebih tebal di daerah kutub dan
kadang-kadang tidak terdapat di khatulistiwa. Perbatasan antara
Stratosfer dan Mesosfer adalah Stratopause
3. Lapisan Mesosfer
Lapisan ini berada di 50 - 80 km. Suhu akan makin rendah jika
tempatnya makin tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi
terbakar pada lapisan ini. Suhu terendah adalah -143 C.
4. Lapisan Termosfer
Lapisan ini berada di 80 - 400 km. Di lapisan ini gas oksigen
banyak menyerap sinar matahari sehingga, suhu akan naik jika
tempatnya naik atau semakin tinggi. Suhu tertingginya adalah
1982 C.
5. Lapisan Ionosfer
Ionosfer adalah bagian atmosfer yang terionisasi oleh
radiasi matahari. Lapisan ini berperan penting bagi keelektrikan
atmosfer dan membentuk batas dalam lapisan magnetosfer.
Fungsi utamanya, di antara fungsi-fungsi yang dimilikinya, adalah
memengaruhi rambatan radio ke tempat-tempat yang jauh di muka
bumi.
Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan
ini sering juga disebut lapisan ionosfer. Molekul oksigen akan
terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan
molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan
panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan
ini.



1. Lapisan ozon
Terletak antara 80 - 150 km dengan rata-rata 100 km. Lapisan ini
tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga
lapisan ozon. mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suhu
udara di sini berkisar 70 C sampai +50 C .
2. Lapisan udara F atau Appleton
Terletak antara 150 400 km.
3. Lapisan udara atom
Pada lapisan ini, materi-materi berada dalam bentuk atom. Letaknya
lapisan ini antara 400 800 km.
Lapisan ini menerima panas
langsung dari matahari, dan
diduga suhunya mencapai
1200 C .
6. Lapisan Eksosfer
Lapisan ini merupakan lapisan
paling luar. Pada lapisan ini
hampir tidak ada tekanan udara.
Denga kata lain, berat udara pada lapisan ini sama dengan nol / tidak
ada pengaruh gaya gravitasi bumi. Akibatnya, molekul molekul gas
pada lapisan ini dapat meninggalkan atmosfer menuju angkasa luar.
D. Pemanasan Udara oleh Matahari
1. Secara Langsung
Absorpsi adalah penyerapan panas matahari oleh unsur-unsur di
atmosfer yang menyerap radiasi tersebut seperti oksigen, nitrogen,
ozon, hidrogen dan debu.
Refleksi adalah pemanasan matahari oleh udara/atmosfer kemudian
dipantulkan kembali ke angkasa oleh butir-butir air di atmosfer.
Difusi adalah proses penyebaran sinar/panas matahari ke segala arah
oleh atmosfer. Sinar gelombang pendek warna biru merupakan
gelombang yang dihamburkan paling baik oleh lapisan udara sehingga
langit akan berwarna biru pada siang hari.

2. Secara Tak Langsung
Konduksi adalah perambatan panas matahari pada lapisan udara
bawah kemudian mengalirkannya ke lapisan udara di sekitarnya.
Konveksi adalah perambatan panas oleh gerakan udara secara
vertikal.
Adveksi adalah perambatan panas oleh gerakan udara secara
horizontal.
Turbulensi adalah perambatan panas oleh udara yang tidak teratur
atau berputar-putar ke atas.
E. Cuaca
Cuaca adalah keadaan lapisan udara (troposfer) di suatu tempat yang
tidak luas pada saat tertentu dan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Adapun cuaca rata rata pada suatu wilayah yang luas dan dalam waktu
yang lama disebut iklim. Beberapa unsur yang mempengaruhi cuaca :
A. Suhu Udara
Suhu diukur dengan termometer dan termograf atau termometer
pencatat. Kertas catatannya dinamakan termogram. Suhu selalu
berubah setiap hari







Termometer
B. Tekanan Udara
Tekanan udara diukur dengan barometer. Barometer yang sering
digunakan adalah Barometer aneroid, yaitu barometer yang tidak
menggunakan bahan cair dan Altimeter, yaitu barometer yang juga
bisa mengkur tinggi tempat



C. Kelembapan Udara
Kelembapan udara adalah bilangan yang menyatakan banyaknya uap
air yang terdapat dalam udara. Alat pengukur kelembapan udara
adalah higrometer. Kelembapan dibagi dua, yaitu mutlak dan nisbi.
Bilangan mutlak adalah bilangan yang menyatakan banyaknya uap air
dalam gram yang terdapat dalam 1 m udara. 1g/m^3
Bilangan nisbi atau relatif adalah bilangan dalam persen yang
menunjukkan perbandingan antara jumlah uap air yang terdapat dalam
udara dan uap jenuhnya. Uap jenuh adalah
banyaknya uap maksimum yang terdapat dalam
udara.
Kelembapan mutlak udara
tertentu X 100%
Kelembapan Nisbi = Nilai
jenuh udara tertentu






Barometer
Higrometer
D. Arah Kecepatan Angin
Angin adalah udara yang mengalir. Aliran tersebut terjadi karena
terdapat perbedaan tekanan udara. Aliran udara mengalir dari tekanan
yag tinggi ke tekanan yang rendah. Alat untuk mengukur kecepatan
angin adalah Anemometer

E. Curah Hujan
Alat untuk mengukur curah hujan ada 2, yang memakai kertas
pencatat dan gelas ukur.


Alat Ukur Hujan
Anemometer
F. Awan
1. Pengertian
Awan adalah sekumpulan tetesan air/kristal es di dalam atmosfer
yang terjadi karena pengembunan/pemadatan uap air yang terdapat
dalam udara setelah melampaui keadaan jenuh.
2. Proses Terbentuknya Awan
Awan dapat terbentuk jika terjadi kondensasi uap air di atas
permukaan bumi. Udara yang mengalami kenaikan akan
mengembang secara adiabatik karena tekanan udara di atas lebih
kecil daripada tekanan di bawah. Partikel-partikel yang disebut
dengan aerosol inilah yang berfungsi sebagai perangkap air dan
selanjutnya akan membentuk titik-titik air. Selanjutnya aerosol ini
terangkat ke atmosfer, dan bila sejumlah besar udara terangkat ke
lapisan yang lebih tinggi, maka ia akan mengalami pendinginan
dan selanjutnya mengembun. Kumpulan titik-titik air hasil dari uap
air dalam udara yang mengembun inilah yang terlihat sebagai
awan. Makin banyak udara yang mengembun, makin besar awan
yang terbentuk.
3. Jenis Menurut Komisi Cuaca Internasional 1894
A. Kelompok Awan Tinggi
Pada kawasan tropis, awan ini terletak di ketinggian 6 - 18 km,
pada kawasan iklim sedang awan ini terletak pada ketinggian 5
13 km, sedangkan di kawasan kutub terletak pada 3 - 8 km.
Awan yang tergolong ke dalam awan tinggi adalah :
I. Awan Sirrus
Awan ini halus, dan berstruktur
seperti serat dan bentuknya mirip bulu
burung.Awan ini juga sering tersusun seperti pita
yang melengkung di langit, sehingga seakan-akan
tampak bertemu pada satu atau dua titik horizon
Awan ini tidak menimbulkan hujan.
Awan ini terdiri daripada halbor air
yang terjadi disebabkan suhu terlalu dingin pada
atmosfer.
Awan Sirus ini ditiupkan angin
timuran yang bergelora. Awan ini berwarna putih
dengan pinggiran tidak jelas.
Awan Sirrus

II. Awan Sirostratus (Ci-St)
Bentuknya seperti kelembu putih yang halus
dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak
cerah, bisa juga terlihat seperti anyaman yang
bentuknya tidak teratur
Awan Bentuknya seperti kelembu putih yang
halus dan rata menutup seluruh langit sehingga
tampak cerah, bisa juga terlihat seperti anyaman
yang bentuknya tidak teratur.
III. Awan Sirokumulus(Ci-Cu)
Awan ini bentuknya seperti terputus-putus dan
penuh dengan kristal-kristal es sehingga bentuknya
seperti sekelompok domba dan sering
menimbulkan bayangan.














Awan
Sirostratus
Awan
Sirokumulu
s
B. Kelompok Awan Sedang
Pada kawasan tropis awan ini terletak di ketinggian 2-8 km,
pada kawasan iklim sedang terletak di ketinggian 2-7 km,
sedangkan pada kawasan kutub terletak di ketinggian 2-4 km.
Yang termasuk dalam awan sedang antara lain :
I. Awan Altokumulus (A-Cu)
Awan Awan ini kecil-kecil, tapi
jumlahnya banyak
Awan Altokumulus berwarna kelabu
atau putih dilihat pada waktu senja.
Biasanya berbentuk seperti bola yang
agak tebal. Awan ini bergerombol dan
sering berdekatan sehingga tampak saling
bergandengan.
Tiap-Tiap elemen nampak jelas
tersisih aantara satu sama lain dengan
warna keputihan dan kelabu yang
membedakannya dengan Sirokumulus.
II. Awan Altostratus (A-St)
Awan Altostratus berwarna
kekelabuan dan meliputi hampir
keseluruhan langit.
Awan ini menghasilkan hujan apabila
cukup tebal.
Awan-awan di atas terbentuk pada
waktu senja dan malam hari dan
menghilang apabila matahari terbit di
awal pagi.








Awan
Altokumulus
Awan Altostratus
C. Kelompok Awan Rendah
Awan ini terletak pada ketinggian kurang dari 3 km, yang
tergolong ke dalam awan rendah antara lain :
I. Awan Stratokumulus(St-Cu)
Awan Awan ini berbentuk seperti bola-bola
yang seringg menutupi daerah seluruh langit,
sehingga tampak seperti gelombang.
Lapisan awan ini tipis dan tidak menghasilkan
hujan.
Awan ini berwarna kelabu/putih yang terjadi
pada petang dan senja apabila atmosfer stabil.
II. Awan Stratus(St)
Awan ini cukup rendah dan sangat luaas.
Tingginya di bawah 2000 m.
Lapisannya melebar seperti kabut dan berlapis.
III. Awan Nimbostratus(Ni-St)
Bentuknya tidak menentu ddengan pinggir
compang-camping.
Di Indonesia awan ini hanya menimbulkan
gerimis.
Awan ini berwarna putih gelap yang
penyebarannyaa di langit cukup luas.









Awan
Stratokumulus
Awan Stratus
Awan
Nimbostratus
D. Kelompok Awan Dengan Perkembangan Vertikal
Awan ini terletak antara 500-1500 m, yang tergolong dalam
awan dengan perkembangan vertikal antara lain :
I. Awan Kumulus(Cu)
Merupakan awan tebal dengan
puncak yang agak tinggi. Terlihat
gumpalan putih atau cahaya kelabu yang
terlihat seperti bola kapas mengambang,
awan ini berbentuk garis besar yang tajam
dan dasar yang datar.
Dasar ketinggian awan ini umumnya
1000 m dan lebaar 1 km.
II. Awan Kumulonimbus(Cu-Ni)
Berwarna putih/gelap.
Terletak pada ketinggian kira-kira
1000 kaki dan puncaknya punya
ketinggian lebih dari 3500 kaki. Awan ini
menimbulkan hujan dengan kilat dan
guntur.
Awan ini berhubungan erat dengan
hujan deras, petir, tornado, dan badai.










Awan Kumulus
Awan
Kumolonimbus
4. Jenis Berdasarkan Bentuknya
Kumulus, yaitu aawan yang bentuknyaa bergumpal-gumpal
dan dasarnya horizontal.
Stratus, yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehinga
menutupi langit secara merata.
Sirrus, yaitu awan yang berbentuk halus dan berserat seperti
bulu ayam. Awan ini tidak dapat menimbulkan hujan.




















Awan Kumulus
Awan Stratus
Awan Sirrus
G. Pemanasan Global / Global Warming
1. Pengertian
Global Warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-
rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
2. Penyebab
Polusi Karbondioksida dari pembangkit listrik bahan bakar
fosil
Polusi Karbondioksida dari pembakaran bensin untuk
transportasi
Gas Metana dari peternakan dan pertanian.
Aktivitas penebangan pohon
Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan
Efek Rumah Kaca
3. Efek Rumah Kaca
1. Pengertian
Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph
Fourier ( seorang ahli fisika dan matematika dari Perancis )
pada 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu
benda langit (terutama planet atau satelit ) yang disebabkan
oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.
2. Penyebab
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya
konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas
lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini
disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar
minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya
yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan
dan laut untuk menyerapnya.
Energi yang masuk ke Bumi adalah 25% dipantulkan
oleh awan atau partikel lain di atmosfer, 25% diserap
awan, 45% diserap permukaan bumi, 5% dipantulkan
kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam
bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan
bumi.


Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan
bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas
lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi.
Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan,
dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu
antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh
berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah
kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida
(NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa
senyawa organik seperti gas metana dan
klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang
peranan penting dalam meningkatkan efek rumah
kaca.
4. Akibat
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan
mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat
ekstrem di bumi.
Mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem
lainnya sehingga mengurangi kemampuannya untuk
menyerap karbon dioksida di atmosfer.
Mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang
dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut.
Meningkatnya suhu air laut sehingga air laut
mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut
yang mengakibatkan negara kepulauan akan
mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi
meningkat.





Penggambaran tentang pertukaran
energi antara matahari (sumber),
permukaan bumi, atmosfer bumi
dan angkasa (tempat pelepasan).
Kemampuan atmosfer untuk
menangkap dan melepaskan
energi merupakan karakteristik
yang menentukan efek rumah
kaca.

Anda mungkin juga menyukai