Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK

2
Riksawan Ficky H. 125070200131006

A.A. Flora Yunda A. 125070200131007

I Gusti Ngurah Putu Ari S. 125070200131010

Rizky Oktavia Primasari 125070201131001


2
Identitas Jurnal
Nama penulis : Marion E. McRae, RN, MScN, NP,
CCRN-CSC-CMC, CCN(C), ACNPC, Alice Chan, RN,
MN, and Flerida Imperial-Perez, RN, MN, CS
Judul : CARDIAC SURGICAL NURSES USE OF
ATRIAL ELECTROGRAMS TO IMPROVE
DIAGNOSIS OF ARRHYTHMIA
Nama jurnal : AMERICAN JOURNAL OF CRITICAL
CARE
Nomor volume : Volume 19
Tahun Penerbitan : 2010
Nomor halaman : 124 - 133

3
Latar Belakang
The American Heart Association (AHA)
mengeluarkan penyataan ilmiah tentang standar
praktek dalam memonitor elektrokardiografi yaitu
dengan merekomendasikan penggunaan
perekaman atrial elektrogram (AEG) pada orang
dewasa dan anak setelah bedah jantung untuk
meningkatkan keakuratan diagnosa aritmia.
4
Cont..
Meskipun adanya bukti AEG sangat berguna untuk
meningkatkan manajemen pasien, penggunaan AEG secara
nyata oleh perawat bedah kardivaskuler sangat jarang. Pada
penelitian Vitello-Cicciu et al mengkaji penggunaan alat
pacu epicardial setelah operasi pada 100 pasien. Alat ini
hanya digunakan 6% untuk perekaman AEG walaupun
insiden terjadinya aritmia setelah operasi adalah 25%. Oleh
karena itu, penggunaan AEG sangat penting dalam
menegakkan diagnosa aritmia, Dalam jurnal ini akan
membahas tentang apakah penggunaan AEG dapat
meningkatkan kemampuan perawat dalam mendiagnosa
aritmia kardiak.

Identifikasi Masalah
Tujuan utama dari penelitian ini adalah
menginvestigasi apakah penggunaan
AEG dapat meningkatkan keakuratan
diagnosa aritmia kardiak perawat pada
pasien post operasi jantung secara
signifikan.
5
Cont..
Penelitian ini menggunakan 2 tes. Pada tes
diagnosa aritmia pertama, perawat diberikan
rekaman EKG asli dari pasien yang telah dipilih.
Pada tes kedua, perawat diberikan rekaman EKG
yang sama dengan tes pertama ditambah data
AEG. Untuk perawat yang tidak mempunyai
pengalaman dengan AEG, tes kedua dilakukan
minimal 8 minggu setelah diberikan edukasi.
Sedangkan perawat yang sudah berpengalaman
dengan AEG, dapat melakukan tes kedua
langsung setelah tes pertama.
6
Analisa Hasil
Total dari 282 perawat, yang lulus di tes
tahap pertama hanya 261 orang yang
lulus di tes tahap kedua. Dari 282 perawat
tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan dibanding dengan 261 orang
yang lulus terkait dengan jenis kelamin,
pengalaman keperawatan, dan
penanganan terkait interpretasi aritmia.
7
Cont..
Secara keseluruhan terjadi peningkatan nilai
yang signifikan dari tes pertama yang hanya
menggunakan ECG ke tes ke dua yang
menggunakan ECG + AEG. Tidak ada perbedaan
signifikan yang ditemukan antara pengalaman
dengan interpretasi AEG dengan skor pada tes
kedua. Skor pada tes kedua biasanya dibagikan.
Karena 110 dari 261 perawat (42,1%) tidak
memiliki pengalaman, data yang digunakan
sebagai variabel agak menceng. Tetapi setelah
dianalisa hasilnya tidak menunjukkan perbedaan
yang signifikan.

8
Kesimpulan
Penggunaan AEG dapat meningkatkan
diagnosa pada 3 dari 5 kasus kardiak ritme
yang ditunjukkan pada tes. Perawat
menemukan AEG sangan mudah untuk
direkam dan cukup mudah untuk di
interpretasikan tetapi jarang digunakan. AHA
merekomendasikan perawat penggunakan
AEG pada kasus postoperasi jantung untuk
meningkatkan diagnosa dari cardiak aritmia.

9
Kelebihan
Responden pada penelitian ini cukup banyak yaitu 282 perawat,
sehingga dapat digunakan untuk menggeneralisasi kemampuan
perawat di wilayah amerika utara dalam mengintrepretasi atrial
elektrokardiogram (AEG)
Penyebaran sampel mencakup pada semua unit perawat yang
bekerja pada pengaturan pasca operasi bedah jantung. (unit
intensive, unit intermediate, dan unit telemetry)
Sample perawat yang dipilih dalam penelitian ini telah memiliki
pengalaman pada 3 jenis rumah sakit yang berbeda yaitu Rumah
Sakit Umum Toronto (institusi dewasa),Rumah Sakit Los Angeles
(pediatrik), University of California Medical Center di Los
Angeles (gabungan institusi dewasa dan pediatrik), sehingga
dapat digunakan untuk perbandingan antara anak-anak dan
dewasa.

10
Kekurangan
Data yang disajikan dalam jurnal ini sangat
kompleks, sehingga sulit untuk dipahami secara
cepat oleh pembaca
Dalam jurnal ini tidak disebutkan secara jelas
bagaimana metode/ cara pengumpulan data dari
responden, sehingga pembaca hanya
mengetahui hasil penelitian saja.
Jurnal ini diterbitkan pada tahun 2010, namun
pada referensi (daftar pustaka) masih digunakan
sumber tahun 1978, 1984, 1985 dan 1987

11
Aplikasi Jurnal
Atrial elektrogram adalah perekam
elektrokardiografi yang dibuat dari kabel
lead yang dipasangkan pada miokardium
atrial. Keuntungan dari atrial elektrogram
yang lebih rutin pada perekaman ECG
dari electrode kulit adalah gelombang P
yang diperbesar pada atrial elektrogram,
sebagai karakteristik yang dapat
membantu mendiagnosa aritmia.

12
Cont..
Dibandingkan dengan ECG yang biasa, atrial elektrogram
memberikan arti yang lebih definitive dalam mengkaji dan
menginterpretasikan abnormalitas ritme. Gelombang P
yang diperkuat dengan atrial elektrogram sangat penting
untuk mendiagnosa aritmia yang yang dapat dibedakan
pada perekaman EKG, seperti takikardia ventricular atau
blok atrioventrikular. Atrial elektrogram dapat diperoleh
dengan cepat oleh perawat dengan gangguan yang
minimal untuk pasien dan dapat memperjelas ritme ambigu
untuk mencegah kesalahan diagnosis dan pengobatan
yang salah.

13

14
15
Cont..
Atrial elektrogram adalah alat yang berguna pada banyak
indikasi. Atrial elektrogram berguna pada sirkumtansi
selama :
Depolarisasi atrial tidak terlihat dengan permukaan lead
EKG (bedside monitor ataupun EKG 12 lead standar)
Hubungan antara aktivitas listrik atrial dengan ventrikel
tidak jelas
ritme pelebaran QRS kompleks diperlukan untuk definisi
(membedakan takikardia ventrikel dari takikardia
supraventrikuler dengan blok percabangan bundle atau
konduksi menyimpang
klarifikasi takikardia dengan QRS kompleks yang sempit
diperlukan bila mekanisme aritmia tidak jelas
16
17

Anda mungkin juga menyukai