Anda di halaman 1dari 3

Skenario 3 Blok 6

Latina, a 35-year-old woman complains of excruciating pain of the rightcheek and chin. These
pain episodes often triggered by brushing teeth and last for a few seconds and are very intense.
She had been diagnosed with multiple sclerosis 2 years previously. She is not taking any
medications currently, although she previously received intravenous corticosteroid therapy. On
examination its found that there is no sign of ophthalmoplegia and no abnormality of her sight,
hearing, smell and taste system. The face appears to be symmetrical and she can protrude her
tongue without difficulty. Her physician says that she suffers from tic douloureux.

Klarifikasi Istilah
1. Multiple sclerosis : Demielinasi yang berbentuk bercak-bercak di seluruh subtantia alba
sistem saraf pusat, kadang-kadang meluas sehingga subtantia grisea.
2. Therapy : Usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit
3. Intravenous corticosteroid therapy : Usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang
sedang sakit dengan menginjeksikan senyawa regulator seluruh sistem homeostasis tubuh
organism agar dapat bertahan menghadapi perubahan lingkungan dan infeksi.
4. Ophthalmoplegia : Paralisis otot mata
5. Tic douloureux (Trigeminal Neuraglia) : Suatu kondisi dari saraf cranial ke 5 yang
dicirikan dengan paroksisme dari nyeri yang serupa dengan syok listrik pada area yang
dipersarafi oleh cabang atau lebih dari saraf trigeminal.

Identifikasi Masalah
1. Latina, wanita 35 tahun mengeluh nyeri yang menyakitkan di pipi kanan dan dagu. Nyeri
ini seringkali timbul ketika menyikat gigi dan berlangsung sangat hebat selama beberapa
detik. (****)
2. Dia didiagnosa multiple sclerosis 2 tahun sebelumnya. (***)
3. Dia tidak mengambil pengobatan, walaupun sebelumnya telah menjalani terapi
corticosteroid intravena. (**)
4. Pada pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda ophthalmoplegia dan tidak ada
keabnormalan dari penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sistem perasa. Wajahnya
terlihat simetris dan dapat menjulurkan lidahnya tanpa kesulitan. (*)
5. Dokternya mengatakan dia menderita Tic Douloureux. (*****)

Analisis Masalah
1. Latina, wanita 35 tahun mengeluh nyeri yang menyakitkan di pipi kanan dan dagu. Nyeri
ini seringkali timbul ketika menyikat gigi dan berlangsung sangat hebat selama beberapa
detik.
a. Bagaimana anatomi dari cranium? (Tulang dan persarafan) 1, 3
b. Bagaimana perjalanan saraf yang menginervasi pipi dan dagu? 1, 3
c. Bagaimana patofisiologi nyeri pada kasus ini? 4, 1
d. Bagaimana hubungan dari menyikat gigi dengan keluhan Latina? 1, 4
e. Apa hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan Latina? 1, 4
f. Mengapa nyeri hanya dirasakan pada pipi sebelah kanan dan dagu? 4
2. Dia didiagnosa multiple sclerosis 2 tahun sebelumnya.
a. Bagaimana patofisiologi multiple sclerosis? 5
b. Apa dampak jangka panjang dari multiple sclerosis? 5
c. Apa etiologi dari multiple sclerosis? 5
d. Apa jenis-jenis dari multiple sclerosis? 5
e. Bagaimana hubungan multiple sclerosis dengan keluhan Latina? 5, 4
f. Apa gejala dari multiple sclerosis? 5
3. Dia tidak mengambil pengobatan, walaupun sebelumnya telah menjalani terapi
corticosteroid intravena.
a. Bagaimana cara terapi corticosteroid intravena? 6
b. Apa fungsi dan manfaat dari terapi corticosteroid intravena? 6
c. Apa peran corticosteroid dalam tubuh? 6
d. Apa hubungan antara corticosteroid dengan sistem saraf? 6, 1
4. Pada pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda ophthalmoplegia dan tidak ada
keabnormalan dari penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sistem perasa. Wajahnya
terlihat simetris dan dapat menjulurkan lidahnya tanpa kesulitan.
a. Bagaimana hubungan multiple sclerosis dengan hasil pemeriksaan Latina? 5
b. Apa tanda-tanda dari ophthalmoplegia? 2
5. Dokternya mengatakan dia menderita Tic Douloureux.
a. Apa yang dimaksud dengan trigeminal neuraglia? 2
b. Bagaimana patofisiologi dari Tic Douloureux? 2
c. Bagaimana etiologi dari Tic Douloureux? 2
d. Bagaimana hubungan hasil pemeriksaan dengan Tic Douloureux? 2
e. Apa pengobatan yang tepat untuk penderita Tic Douloureux? 2, 6
f. Otot-otot apa saja yang terganggu akibat Tic Douloureux? 2
Keterkaitan Masalah
Learning Issue
1. Anatomi dan 12 nervus cranial (Maria, lala, Inan)
2. Tic Douloureux (nayu, hanna, yayak)
3. Nervus trigeminal neuralgia (selly, Almira , fahmi)
4. Nyeri pada pipi dan dagu (Jeje, Yayak, fahmi)
5. Multiple Sclerosis (celcius, jeje, selly, riana)
a. Etiologi
b. Patofisiologi
c. Dampak
6. Pengobatan trigeminal neuralgia (almira, Celcius, riana)

Kesimpulan
Nn. Latina 35 Th mengalami nyeri luar biasa di pipi kanan dan dagu karena menderita Tic
douloureux, akibat cedera saraf trigeminal.

Anda mungkin juga menyukai