Anda di halaman 1dari 60

i

NETWORK ADMINISTRATOR
FILE SHARING



DANIE YOGA K.
NIM. 1108605024
I GUSTI AGUNG BAGUS PREMA PRADANA
NIM. 1108605026
I DEWA PUTU SATRIA LAKSANA
NIM. 1108605028
ANGGARDA SANJAYA
NIM. 1108605034


JURUSAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2014

i


KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa /
Tuhan Yang Maha Esa, atas asung kertha wara nugraha_Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan tugas mata kuliah Network Administrator dengan judul
Network Storage.
Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan yang terkandung dalam
paper yang kami kerjakan ini, untuk itu kritik dan saran yang konstruktif dari para
dosen mata kuliah Network Administrator yang budiman sangat kami harapkan.
Semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru.

Om Santih, Santih, Santih Om



Bukit Jimbaran, April 2014


Kelompok 3


ii

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................... v
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Tujuan ....................................................................................................... 2
1.3. Manfaat ..................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
2.1 SMB (Server Message Block) .................................................................. 3
2.1.1 Perkembangan Protokol SMB ........................................................... 4
2.2 NFS ......................................................................................................... 10
2.2.1 Pengertian NFS ............................................................................... 10
2.2.2 Cara Kerja NFS ............................................................................... 11
2.2.3 Keuntungan Dan Kerugian NFS ..................................................... 15
2.3 WebDAV ................................................................................................ 17
2.3.1 Apa itu WebDAV ............................................................................ 17
2.3.2 Aspek-Aspek WebDAV .................................................................. 19
2.4 AoE .............................................................................................................. 21
2.4.1 Pengertian AoE ..................................................................................... 21
2.4.2 Protokol AoE ........................................................................................ 22
2.4.3 Keamanan AoE ..................................................................................... 24
2.4.4 Keuntungan dan Kerugian AoE ............................................................ 24
BAB III ................................................................................................................. 25
PENUTUP ............................................................................................................. 25
iii

3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27




























iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Samba server dengan file dan printer sharing ............................................. 7
Gambar 2 Cara Kerja NFS ......................................................................................... 13
Gambar 3 Tiga jenis loss ............................................................................................ 14
Gambar 4 Aplikasi penggunaan WebDAV ................................................................ 18
Gambar 5 Header AoE ............................................................................................... 23























v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kemampuan yang dimiliki Samba .............................................................................. 8























1


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi komputer yang semakin pesat mengakibatkan
badan usaha maupun lembaga akademik mengiplementasikan teknologi ini
untuk banyak keperluan. Sebanding dengan bertambahnya fungsi teknologi
komputer, bertambah pula keperluan akan luas jaringan komputer dan
kebutuhan tempat penyimpanan yang diperlukan oleh badan tersebut, agar
setiap anggota dari badan tersebut dapat menggunakan layanan-layanan
teknologi yang disediakan. Permasalahan yang muncul adalah ketersediaan
suatu perangkat pendukung seperti tempat penyimpanan data yang menjadi
suatu kebutuhan mutlak pada saat penerapan fungsi teknologi Internet. Aplikasi
ataupun sumber data yang berkembang mendorong suatu lembaga ataupun
perorangan memiliki tempat penyimpanan yang cukup besar hal ini dikarenakan
adanya parameter ataupun penambahan data tiap harinya. Pada sisi server
terdapat masalah penyediaan tempat penyimpanan yang cukup besar untuk
memenuhu permintaan dari layanan yang telah diberikannya. Pemenuhan
kebutuhan tempat penyimpanan ini juga melihat beberapa faktor seperti
tingginya harga, keamanan ataupun letak geografis dari server tersebut.
Pemecahan dari permasalahan tersebut maka dibangun sebuah system
dimana suatu resource atau sumber daya dapat dibagi dan dapat diakses didalam
suatu jaringan Komputer.Teknologi ini disebut dengan Network Storage.Pada
network storage tempat penyimpanan data tidak hanya berasal dari perangkat
lokal mesin tersebut saja,namun juga dari seluruh jaringan.Dengan teknologi
ini,tentunya akan sangat membantu pengelolaan sumber daya serta manajemen
dari jaringan itu sendiri
2



1.2. Tujuan
Memahami konsep Network Storage seperti SMB, NFS, WebDav, AoE
yang menyediakan penyimpanan resource bagi penggunan jaringan internet.
1.3. Manfaat
Memberikan wawasan mengenai cara implementasi Network Storage dalam
menyimpan resource yang digunakan bersama-sama bagi pengguna jaringan
internet.
















3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SMB (Server Message Block)

SMB / Server Message Block adalah protokol aplikasi jaringan yang
banyak dipakai untuk sharing file, printer, dan port serial. SMB juga
menyediakan mekanisme otentikasi antar proses di Windows. SMB aslinya
dibuat oleh Barry Feigenbaum di IBM. Hampir semua System Operasi yang
di-temui sekarang kebanyakan menggunakan SMB sebagai protokol utama
untuk bertransfer file, data printer dan lain-lain.
SMB (Server Message Block) merupakan protokol standar yang dibuat
oleh microsoft yang digunakan pada sistem Windows. Fungsi SMB dalam
Windows adalah sebagai protokol yang digunakan untuk membagi data, baik
dari perangkat CD-ROM, hard disk, maupun perangkat keluaran seperti
printer dan plotter untuk dapat digunakan bersama-sama.
Untuk keperluan yang sama Linux juga mengembangkan sebuah program
yang mempunyai fungsi yang sama seperti SMB pada Windows. Samba
merupakan paket program yang berjalan pada sistem Linux yang mampu
menerapkan protokol SMB pada platform Linux. Samba mampu bertindak
sebagai jembatan yang menghubungkan dua komputer yang menggunakan
sistem operasi yang berbeda, misalnya Windows dengan Linux.
SMB memiliki empat jenis pesan (message):
1. Session Control Message: digunakan untuk membuka atau menutup
sebuah koneksi antara redirector dengan server.
2. File Message: digunakan oleh redirector untuk memperoleh akses
terhadap berkas yang berada di dalam server.
4


3. Printer Message: digunakan oleh redirector untuk mengirimkan data ke
sebuah antrean alat pencetak (print queue) yang terdapat dalam server.
4. Message: mengizinkan aplikasi untuk saling bertukar pesan dengan
komputer lainnya.
Samba server merupakan salah satu fasilitas yang ada pada sistem operasi
linux yang bisa digunakan untuk melakukan sharing file dan printer pada
jaringan yang menggunakan system operasi windows dan linux. Nama samba
diambil dari SMB yaitu sebuah protocol yang mengatur metode sharing file
dan pringer pada windows.

2.1.1 Perkembangan Protokol SMB

CIFS
CIFS atau Common Internet File System merupakan sebuah
implementasi dari protokol berbagi berkas/file-sharing Server Message
Block (SMB) yang telah diusulkan agar menjadi standar Internet
(statusnya saat ini masih menjadi draft), sehingga dapat diperoleh secara
mudah. Perbedaan dari protokol SMB adalah bahwa protokol ini telah
diperbaiki agar dapat digunakan melalui Internet. Protokol ini merupakan
"saingan tidak langsung" dari protokol Network File System yang
digunakan dalam keluarga sistem operasi UNIX. Protokol ini
menggunakan arsitektur client/server. Microsoft telah memberikan draf
rancangan protokol CIFS kepada Internet Engineering Task Force (IETF)
untuk dijadikan standar Internet. Meskipun demikian, klien dan server
CIFS telah ada dalam Windows 2000 ke atas.
Protokol CIFS mengizinkan sekelompok pengguna agar dapat
berkolaborasi dan berbagi berkas melalui Internet atau intranet
perusahaan. CIFS, saat ini banyak diimplementasikan, sehingga
5


dukungannya pun semakin banyak, meski pada awalnya protokol ini
hanya dimiliki oleh sistem operasi IBM OS/2 dan Microsoft Windows
saja. Dengan adanya beberapa implementasi dari protokol SMB dalam
berbagai sistem operasi, CIFS pun dapat didukung oleh kebanyakan
sistem operasi. Salah satu implementasi yang populer, selain yang
terdapat dalam Microsoft Windows dan IBM OS/2 adalah SAMBA yang
dapat digunakan dalam keluarga sistem operasi UNIX.
CIFS telah dilihat sebagai kemungkinan pengganti protokol File
Transfer Protocol (FTP) dan Network File System (NFS) sebagai
protokol berbagi berkas dan sistem manajemen berkasnya. CIFS
mendukung penggunaan password yang terenkripsi, serta nama berkas
dengan pengodean Unicode. Selain itu CIFS juga dapat digunakan untuk
mengaitkan (mount) sebuah sistem berkas jarak jauh sebagai sebuah
direktori atau drive dalam mesin lokal, seolah-olah sistem berkas jarak
jauh tersebut merupakan sistem berkas lokal.
Keunggulan CIFS dibandingkan dengan protokol FTP dan HTTP
sebagai protokol berbagi berkas adalah bahwa CIFS mendukung akses
baca dan tulis terhadap sebuah berkas secara simultan; sementara HTTP
dan FTP hanya mendukung transfer berkas sederhana saja.
Sementara, jika dibandingkan dengan protokol NFS, CIFS
menawarkan beberapa keunggulan peningkatan performa dengan adanya
fitur read-ahead, write-behind dan fitur opportunistic locks.
Beberapa implementasi yang dilakukan dari standar CIFS adalah sebagai
berikut:

- Microsoft Distributed File System (DFS) yang merupakan
pengembangan pertama CIFS oleh Microsoft yang diterapkan dalam
Windows 2000 Server dan Windows Server 2003.
6


- smbfs, yang dapat digunakan oleh sebagian besar distribusi UNIX
dan GNU/Linux, dan bersifat open-source. Dapat diperoleh secara
bebas di alamat http://www.samba.org.

Samba
Samba adalah server yang sangat powerful yang dapat membuat
system berbasis Unix (seperti Linux) untuk melakukan sharing resource
dengan system berbasis Windows. Hal ini tentu sangat berguna pada
sebuah LAN yang terdiri atas beberapa workstation dengan flatform
sistem operasi Linux dan Windows sehingga dapat lebih efisien dengan
adanya pembagian resource, seperti file dan printer, untuk dapat
digunakan secara bersama-sama. Samba merupakan sebuah software
aplikasi buatan Andrew Tridgel dari ANU (Australian National
University) dengan mengimplementasikan protokol SMB (Server
Message Block) pada sistem operasi Unix. Protokol ini kadang-kadang
dapat berlaku sebagai protokol CIFS (Common Internet File Sistem),
LanManager, NetBIOS. Protokol SMB ini dapat membuat sebuah
komputer dengan sistem operasi Unix menjadi file atau print server
menjadi file atau print server atau seperti klien ftp untuk mengakses share
SMB baik di Samba server atau di sever lain yang kompatibel seperti
Windows NT, mendukung nameserving dan browsing NetBIOS, dan
lain-lain.

7



Gambar 1 Samba server dengan file dan printer sharing

Perbedaan smbd dengan nmbd
Samba disusun atas dua daemon, yatu smbd dan nmbd. Smbd adalah
daemon yang secara nyata menangani servis sharing file sistem dan
printer untuk klien. Pada saat sebuah klien melakukan autentikasi, smbd
akan membuatkan duplikat dirinya, bagian asli akan kembali ke port 139
untuk mendengarkan permintaan baru dan bagian duplikat menangani
koneksi terhadap klien. Dulikat ini juga mengubah ID user efektifnya dari
root ke user yang terautentikasi. Misalnya , kalau user smkti melakukan
autentikasi dengan smbd, duplikat baru akan berjalan dengan permisi
smkti , dan bukannya permisi root ). Duplikat ini akan berada di memory
selama masih terkoneksi dengan klien.
Daemon nmbd bertanggung-jawab untuk menangani permintaan
server name NetBIOS. Ia akan mendengarkan port 137, tidak seperti
smbd, nmbd tidak membuat contoh dirinya untuk menangani setiap
8


pertanyaan. Kedua daemon itu harus dijalankan agar Samba bekerja
dengan baik.
Kemampuan Samba
Samba mampu mengakses dan mengelola protokol Windows yang
bernama SMB. Program samba sangat kompatibel pada sistem Linux dan
dapat berjalan dengan baik pada sistem Windows. Samba dapat bertindak
sebagai Master Browser, antara lain bertindak sebagai Local Master
Browser atau Domain Master Browser. Misalnya, Windows dapat
mengakses data pada Linux via Windows Explorer dan Linux dapat
mengakses data pada Windows melalui Home Browser maupun
Conqueror. Samba memiliki kemampuan khusus yang dapat diterangkan
dalam tabel berikut.











Keuntungan Menggunakan Samba
Tabel 1. Kemampuan yang dimiliki Samba
Kemampuan Samba Dukungan
Backup Domain Controller No
Domain Master Browser Yes
File Server Yes
Local Master Browser Yes
Local Backup Browser No
Printer Server Yes
Primary Domain Controller Yes ( untuk samba 2.1 atau
yang lebih tinggi)
Primary WINS Server Yes
Secondary WINS Server No
Windows 95/98 Authentication Yes
9


Sampai saat ini belum ada bahkan belum dikembangkan program
sejenis yang mampu bertindak seperti samba, yang menghubungkan
jaringan dengan sistem operasi yang berbeda seperti Linux dan Windows.
Kemampuan dan kelebihan samba dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Samba merupakan program yang bersifat open source dengan
lisensi GNU / GPL (General Public Licence) , sehingga Anda
bebas menggunakannya baik untuk pribadi maupun untuk
komunitas yang besar seperti perkantoran maupun instansi
pendidikan.
2. Samba mampu menjembatani sistem operasi yang berbeda, yaitu
komputer dengan sistem operasi Linux (Unix) dan Windows.
3. Samba mampu mengoptimalkan mesin Linux seperti
PDC(Primary Domain Controler), sehingga memiliki kemampuan
yang mirip denagn kemampuan yang dimiliki oleh Windows NT.
4. Samba dapat digunakan untuk saling berbagi sumber daya data
baik dari CD-ROM, hard disk, disket, maupun perangkat
penyimpanan lain, seperti flash disk dan lain sebagainya.
5. Samba mampu menangani pembagian sumber daya perangkat
keluaran seperti printer dan plotter, sehingga peralatan ini dapat
digunakan secara bersama dalam jaringan.
6. Samba mengizinkan komputer Windows untuk mengakses driver
yang dimiliki oleh komputer Linux.
7. Sebaliknya, komputer Linux yang menggunakan program samba
dapat digunakan sebagai jembatan, sehingga Anda dapat
memanfaatkan data yang di-sharing oleh komputer Windows.
8. Selain itu, samba dapat membantu atau memberikan hubungan
antarkomputer dengan teknik WINS Name Server Resolution.

10


Kekurangan Menggunakan Samba adalah konfigurasi dan
administrasipengguna dilakukan secara paralel dengan Samba dan
Linux.Semua pengguna dan komputer yang terhubung harusdimasukkan
secara manual oleh Administrator.

2.2 NFS
2.2.1 Pengertian NFS
Network File System (NFS) merupakan sebuah protokol yang
dikembangkan oleh Sun Microsystem pada tahun 1984 dan NFS
didefinisikan dalam RFC 1094, 1813 dan 3530 protocol yang
mengijikan sebuah komputer untuk mengakses file melalui network
serasa akses file di disk local. NFS merupakan protokol yang sangat
mendukung dalam pengaplikasian suatu file system yang terdistribusi.
Tujuan dari NFS adalah untuk memungkinkan terjadinya pertukaran
sistem berkas secara transparan antara mesin-mesin bebas tersebut.
Hubungan yang terjadi di sini didasarkan pada hubungan client-server
yang menggunakan perangkat lunak NFS server dan NFS client yang
berjalan diatas workstation.
Secara keseluruhan tujuan dari desain NFS adalah :
1. Machine and operating system independence
NFS server dapat menyediakan files ke berbagai tipe dari
client.Protocol ini juga cukup sederhana sehingga dapat
diimplementasikan pada mesin low-end machines seperti PC
2. Crash Recovery
Ketika client melakukan mount pada remote filetsystem dari
berbagai server yang berbeda sangat penting agar client dan server
dapat dengan mudah memulihkan crash (kerusakan) pada mesin dan
masalah jaringan
11




3. Transparent Access
Sistem ini menyediakan system yang mengijinkan program untuk
mengakses remote file sama seperti mengakses file local.Program
juga tidak perlu atau mampu untuk mengatakan bahawa file tersebut
adalah file remote atau file local
NFS didesain agar dapat beroperasi di lingkungan ataupun jaringan
yang heterogen yang meliputi mesin, platform, sistem operasi, dan
arsitektur jaringan. Ketidaktergantungan ini didapat dari penggunaan
RPC primitif yang dibangun diatas protokol External Data
Representation (XDR).
Jika misalnya terjadi sebuah pertukaran sistem berkas antara server
dan client , maka pertukaran sistem berkas yang terjadi disini harus
dipastikan hanya berpengaruh pada tingkat client dan tidak
mempengaruhi sisi server , karena server dan client adalah mesin yang
berbeda dan sama-sama bebas. Untuk itu, mesin client harus melakukan
operasi mount terlebih dahulu agar remote directory dapat diakses secara
transparan.

2.2.2 Cara Kerja NFS

NFS umumnya menggunakan protokol Remote Procedure Call
(RPC) yang berjalan di atas UDP dan membuka port UDP dengan port
number 2049 untuk komunikasi antara client dan server di dalam
jaringan. Client NFS selanjutnya akan mengimpor sistem berkas remote
dari server NFS, sementara server NFS mengekspor sistem berkas lokal
kepada client.
12


Mesin-mesin yang menjalankan perangkat lunak NFS client dapat
saling berhubungan dengan perangkat lunak NFS server untuk
melakukan perintah operasi tertentu dengan menggunakan request RPC.
Parameter prosedur yang paling umum digunakan adalah sebuah
struktur yang disebut dengan file handle (fhandle atau fh) yang
disediakan oleh server dan digunakan oleh client sebagai file
referensi.Berikut akan ditampilkan beberapa prosedur protocol pada
NFS
a. Null() returns ()
Prosedur yang tidak melakukan apa-apa dan melakukan ping ke
server untuk menghitung RTT
b. Lookup(dirfh,name) returns (fh,attr)
Prosedur untuk mendapatkan file handle yang digunakan untuk
mengakses file data.
c. create(dirfh, name, attr) returns (newfh, attr)
Prosedur untuk membuat file baru
d. remove(dirfh, name) returns (status)
Untuk menghapus file dari suatu direktori
e. write(fh, offset, count, data) returns (attr)
untuk menulis pada suatu file di direktori tertentu
f. read(fh, offset, count) returns (attr, data)
untuk mebaca suatu file pada direktori tertentu.
13



Gambar 2 Cara Kerja NFS
Diatas merupaka skema dari cara kerja NFS.Ketika client ingin
mengakses suatu file melalui NFS , kernel melakukan RPC(Remote
Procedure Call) melalui TCP/UDP ke nfsd (NFS daemon) pada server.
RPC ini menggunakan file handle , namafile atau direktori yang ingin
diakses, dan user id dan grup id dari client sebagai parameter. Parameter
ini digunakan untuk menentukkan apakah client berhak mengakses file
tersebut. Untuk mencegah user yang tidak berhak membaca dan
memodifikasi file , user dan group id harus sama untuk kedua hosts.
Setelah akses diberikan , client dapat mengaksesnya seolah olah file
atau direktori berada pada local disk.
Perlu diketahui bahwa server NFS bersifat stateless , yang artinya
setiap request harus mengandung argumen yang penuh dan jelas sebab
server NFS tidak menyimpan sejarah informasi request . Hal ini
membuat recovery data sangat mudah,ketika server crash,client akan
mengirimkan ulang request NFS sampai respon telah diterima,dan server
14


sama sekali tidak melakukan recovery.Apabila state dikelola oleh
server,proses recovery akan lebih sulit dilakukan.Baik client dan server
harus mendeteksi kerusakan yang terjadi.Server harus mendeteksi
kerusakan yang terjadi di client agar dapat membuang state yang
dipegang untuk client tersebut,dan client harus mendeteksi kerusakan
yang terjadi di server untuk bias membangun kembali state dari sever
tersebut.

Gambar 3 Tiga jenis loss

Diatas merupakan gambaran beberapa kasus loss yang dapat terjadi
antara proses komunikasi server dan client.Untuk kasus satu dimana
request dari client tidak sampai ke server,kita ambil contoh request
WRITE yang dikirimkan.Pada kasus tersebut,ketika request yang
diminta loss,client hanya perlu mengirimkan ulang kembali request
tersebut,ketika server menerima request tersebut,server akan langsung
15


melakukan WRITE yang diminta.Untuk kasus kedua dimana terdapa
keadaan ketika server menerima permintaan,kondisi server sedang
down.Untuk kasus diatas,client akan tetap terus mengirimkan request
keserver,ketika suatu pemintaan diterima oleh server dan server dalam
keadaan baik atau tidak down,maka permintaan tersebut akan langsung
dieksekusi oleh server.Untuk kasus kedua dimana balasan permintaan
oleh server ke client tidak diterima oleh client itu sendiri.Pada kondisi
ini tidak jauh berbeda seperti dua kondisi sebelumnya,maka client akan
mengirimkan kembali request tersebut kepada server,sampai client
tersebut mendapatkan balasan dari request tersebut dari server.Dengan
demikian,client telah berhasil menangani hilangnya pesan dan kegagalan
server dengan cara yang serupa.

2.2.3 Keuntungan Dan Kerugian NFS
Beberapa keuntungan NFS diantaranya adalah :
1. Workstation lokal dapat menggunakan space storage yang lebih
sedikit karena data yang sering diakses oleh banyak orang atau
yang memakan banyak space dapat disimpan dalam NFSServer
dan tetap dapat diakses oleh banyak orang.
2. Tidak perlu dibuat direktori Home yang terpisah ditiap
workstation. Direktori Home untuk setiap user dapat dibuat di
NFS Server dan tiap user dapat mengaksesnya melalui jaringan.
3. Penggunaan NFS memungkinkan manajemen yang tersentralisasi.
Manajemen yang tersentralisasi ini dapat mengurangi pekerjaan
administrator dalam melakukan back-up danmenambahkan
software yang digunakan banyak orang
Kerugian /Kelemahan NFS
1. Security
16


NFS juga memiliki permasalahan dalam keamanannya, karena
NFS didesain dengan asumsi jaringannya itu aman. Kelemahan
utama dari keamanan dari NFS ialah NFS itu berdasarkan RPC ,
yang tidak lain merupakan target utama dari serangan. Hal ini
dapat menyebabkan informasi yang seharusnya tidak di-mount
menjadi terekspos di internet yang berada di dalam Firewall
maupun diluar.

Meskipun berada di dalam Firewall , menyediakan akses ke
seluruh user untuk semua file memberikan resiko yang lebih
tinggi dibandingkan dengan keuntungan yang didapat

2. Pengelolaan user permission
seorang Administrator Sistem harus jeli dalam membatasi akses
user dan permission untuk file-file tertentu pada direktori atau file
system yang di-mount. NFS juga memiliki fitur yang
berpotensial meningkatkan resiko keamanan. Contohnya jika root
user di suatu client melakukan mount pada NFS export, maka
diharapkan root pada client tidak memiliki hak sebagai root pada
file system yang di mount. Secara default, NFS telah
mencegahnya dengan prosedur yang dinamakan root squashing ,
namun apabila tidak hati-hati bisa saja seorang Administrator
menghapus prosedur tersebut.

3. Congestion (Traffic yang tinggi bisa menyebabkan akses lambat)
Sebagai File System yang berbasiskan Network , NFS sangat
sensitif terhadap kepadatan jaringan. Trafik tinggi pada jaringan
dapat menurunkan performa NFS , begitu juga aktifitas yang
tinggi pada storage akan mempengaruhi performa NFS.Traffik
17


yang dihasilkan oleh NFS ini juga tentunya akan mempengaruhi
trafik secara keseluruhan pada jaringan tersebut.
2.3 WebDAV
2.3.1 Apa itu WebDAV

WebDAV merupakan singkatan dari (Web Distributed Authoring and
Versioning) yaitu sebuah fitur webserver dimana client atau pengguna
bisa mengatur/memanage konten pada sebuah server website. atau
dengan kata lain WebDAV memberikan kita jalan untuk dapat
mengakses file atau folder pada sebuah website. Contoh nyata,
melakukan file sharing menggunakan dropbox atau google drive.
Berdasarkan informasi dari webdav.org , WebDAV mendukung fitur
berikut:
1. Editing : Create, update, dan menghapus file.
2. Properties : Anda dapat mengatur, menghapus, dan mengambil
metadata.
3. Collections : Mengelompokkan sistem file, mirip dengan folder
direktori atau desktop.
4. Locking : Mencegah orang lain dari mengedit konten yang sama,
yang bekerja pada WebDAV

Selain itu, WebDAV mewarisi semua sifat protokol HTTP dan
memiliki beberapa sifat yang tidak dimiliki HTTP. Salah satu sifat dari
WebDAV adalah mampu sebagai media distribusi pengiriman file dan
data-data lainnya. Dengan lahirnya protokol WebDAV memberikan cara
baru untuk mengirim file atau bahkan mampu sebagai media pengiriman
untuk media penyimpanan file secara online.
18




Berikut adalah Aplikasi penggunaan WebDAV :

Gambar 4 Aplikasi penggunaan WebDAV

PROPFIND merupakan metode HTTP yang merupakan bagian dari
protokol WebDAV yang akan memungkinkan server untuk mengelola
dokumen dan versi.
Fitur WebDAV di indoglobal.com merupakan bagian dari fitur
File Sharing. Share yang dibuat oleh pengguna dapat diakses salah
satunya dengan menggunakan WebDAV. Windows memiliki dukungan
WebDAV sejak Windows 98, namun dukungan WebDAV di Windows
memiliki banyak bug dan berbagai macam keterbatasan. Lebih buruk
lagi, untuk versi Windows yang berbeda dan service pack yang berbeda,
masalah yang dialami berbeda pula. Untuk menggunakan WebDAV di
Windows, rekomendasi kami saat ini adalah untuk tidak menggunakan
fitur WebDAV yang disertakan oleh Windows. Kami menganjurkan
pengguna untuk menginstal aplikasi dari pihak ketiga, yaitu Netdrive.

19




2.3.2 Aspek-Aspek WebDAV
Berikut adalah aspek-aspek dari WebDAV :
1. Infrastruktur kolaborasi
Keseluruhan resource locking mendukung:
- Me-remot authoring kolaboratif halaman HTML dan gambar
yang terkait
- Me-remot authoring kolaboratif media apapun (pengolah
kata, presentasi, dll)
Infrastruktur untuk pengembangan asynchronous, didistribusikan
secara luas, hypertext-aware, alat-alat editing kolaboratif.
2. Infrastruktur rekaman Metadata
Metadata mendukung :
- Properties. (nama, nilai) pasangan bisa dibuat, dimodifikasi,
dihapus, dan membaca di Web sumber daya.
- Konsistensi sifat dapat dipertahankan oleh server atau client
- Nilai properti yang well-formed Extensible Markup Language
(XML)
Infrastruktur untuk bagaimana cara merekam informasi tentang
data Web
3. Infrastruktur manajemen Namespace
Me-remot nama manajemen ruang :
- Salin dan Pindah sumber daya individu, dan hirarki sumber
daya
- Membuat dan memodifikasi (ordered) koleksi sumber daya
20


- Menambah / menghapus anggota oleh referensi

Infrastruktur untuk mengatur jarak jauh (remote) dan melihat
koleksi Web sumber daya

4. Infrastruktur order collection

5. Infrastruktur versioning

Versi adalah bagian penting dari WebDAV, seperti :
- check-out, check-in
- history versi grafik
- komentar pada check-out/check-in
- menelusuri versi lama
- versi otomatis untuk klien unaware
- dasar, manajemen operasi dan konfigurasi bernilai tinggi

Infrastruktur untuk mengatur jarak jauh (remote) versioning
sumber daya web

6. Infrastruktur kontrol akses

Kontrol akses, berarti :
- Kemampuan untuk mengendalikan jarak jauh yang bisa
membaca dan menulis sumber daya
- tantangan kunci: Paparan kemampuan kontrol akses dari
repositori ... dan ... sambil memastikan user interface client-
side dapat disederhanakan

- Akan menjadi fokus dari grup kerja baru.
21



Infrastruktur untuk kendali jarak jauh (remote) menciptakan grup
kolaborasi

7. Infrastruktur pencarian - DASL

Mencari repositori WebDAV - DASL:
- Mencari sumber daya dengan properti tertentu, atau nilai
properti yang diberikan
- Mencari substring di dalam tubuh sumber daya
- Lingkup pencarian dapat menjadi salah satu sumber daya,
koleksi sumber daya, hirarki sumber daya, atau seluruh server

Infrastruktur untuk pencarian jarak jauh

2.4 AoE
2.4.1 Pengertian AoE

ATA over Ethernet (AoE) adalah sebuah protokol jaringan yang
dikembangkan oleh Brantley Coile Company. Di desain untuk kemudahan,
peforma yang tinggi untul mengakses media penyimpanan SATA melalui
jaringan Ethernet. Ini digunakan untuk membangun Storage Area Network
(SAN) dengan kebutuhan yang mudah dan teknologi yang standar.
ATA over Ethernet (AoE) juga merupakan metode penyediaan storage
jaringan sebagai block device. AoE menambahkan deretan metode
penyediaan block device storage dengan memanfaatkan konektifitas
jaringan.
22


AoE adalah non-routability storage network, dimana aksesnya tidak
tersedia diatas TCP/IP. AoE menggunakan lapisan yang lebih rendah dari
TCP/IP jika dipandang dari OSI layer. AoE pada dasarnya membungkus
perintah-perintah akses ke drive SATA melalui ethernet. Kemungkinan
intruder hanya bisa dilakukan dari dalam jaringan. Tetapi ini dapat diatasi
dengan pembatasan MAC Address dan penguncian paket network dari
router. Fitur keamanan masih bisa diterapkan sebagai tambahan pada level
filesystem. AoE dapat diimplementasikan dengan cepat dan mudah pada
Linux. AoE di Linux tersedia 3 cara implementasi yang sudah ada: vblade
yang dapat dilakukan pada level userspace, kvblade sebagai kernel modul
dan ggaoed yang dapat dijalankan pada userspace tetapi memanfaatkan
beberapa fitur kelebihan Linux.
Vblade adalah perangkat lunak berbasis AoE target, virtual EtherDrive
Blade. Vblade mengekspor blok penyimpanan lokal untuk sebuah host pada
jaringan area lokal jaringan. Host dengan ATA over Ethernet (AoE)
inisiator, seperti aoe driver untuk Linux, kemudian dapat mengakses
penyimpanan melalui jaringan.
2.4.2 Protokol AoE

AoE tidak menggunakan IP; sebagai gantinya, pengalamatan jaringan
dilakukan dengan menggunakan MAC address. Untuk mengurangi
kompleksitas menggunakan MAC Address untuk mengelola perangkat
penyimpanan, AoE menggunakan abstraksi aoemajor / aoeminor di samping
alamat Ethernet. Pendekatan ini memungkinkan administrator sistem untuk
mengelola perangkat aoe didasarkan pada hirarki yang diminta, bukan alamat
MAC mereka. Gambar dibawah menunjukkan header dari semua paket aoe.
Dalam gambar terdapat, sumbu horizontal label bit dan sumbu vertikal label
byte. Bytes 0 through 13 are the standard Ethernet header. Isi bidang Arg
bervariasi berdasarkan perintah yang ditentukan pada field Command.
23




Gambar 5 Header AoE

Protokol AoE saat ini mendukung dua perintah: (konseptual) Command 0
adalah "memenculkan perintah ATA ," dan Command 1 adalah Command 0
digunakan untuk mengeluarkan perintah ATA ke perangkat ATA terpasang
AoE server "Query Config Information.". Arg termasuk register perangkat
ATA yang digunakan untuk menentukan perintah (misalnya, Read atau Write)
dan data yang terkait. Karena paket AoE tidak diizinkan untuk menjangkau
frame Ethernet, ukuran transaksi ATA maksimal menggunakan AoE adalah 1
KB.
Command 1 digunakan untuk mengelola dan menemukan perangkat AoE.
Metode client primary digunakan untuk menemukan broadcast sebuah perintah
Query Config sehingga semua perangkat AoE pada jaringan dapat direspon
dan dicacah. Command 1 juga dapat digunakan untuk menyimpan hingga 1 KB
informasi pada perangkat AoE (bukan pada disk ATA). Dalam mengeluarkan
perintah ATA ke disk yang terpasang secara lokal, perintah tersebut
terbungkus didalam sebuah frame Ethernet dan dikirim melalui jaringan
dengan remote server.
24


2.4.3 Keamanan AoE
AoE secara umum hanya dapat diakses pada layer, maka developer
(Coraid) mengklaim ini akan membuat keamanannya lebih terjamin, karena
hanya dapat diakses dari jaringan internal saja sehingga sangat cocok di
gunakan sebagai SAN (Storage Area Network). Jadi keamanan AoE ini sangat
bergantung pada infrastruktur fisik jaringannya. AoE ini lebih cocok digunakan
pada perangkat jaringan yang sudah menggunakan manageable switch (sudah
mendukung VLAN), termasuk Client dan Servernya. Tetapi jika tidak
memungkinkan menggunakan manageable switch, dapat diakali dengan cara
menambah Ethernet khusus pada clientnya untuk traffic AoE tersebut.

2.4.4 Keuntungan dan Kerugian AoE
Keuntungan dalam penggunaan AoE ialah AoE memberikan akses ke
partisi baru di mesin lokal, seperti format sebagai EXT4, FAT32, NTFS.
Sedangkan kekurangan AoE adalah bahwa kedua mesin harus terletak pada
segmen yang sama, tidak bias melalui router.











25

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, disimpulkan bahwa :
- NFS merupakan suatu protocol yang mengijikan sebuah komputer untuk
mengakses file melalui network serasa akses file di disk local.
- NFS client dapat saling berhubungan dengan perangkat lunak NFS server
untuk melakukan perintah operasi tertentu dengan menggunakan suatu
request tertentu.
- WebDAV memberikan kita jalan untuk dapat mengakses file atau folder
pada sebuah website.
- Contoh nyata WebDAV, melakukan file sharing menggunakan dropbox
atau google drive.
- ATA over Ethernet (AoE) merupakan sebuah protokol open standart yang
mengizinkan akses ke HDD (Disk Drive) melalui jaringan secara langsung
di Layer dua (layer 2). Tidak seperti NFS atau SAMBA atau bahkan
iSCSI yang menggunakan protokol TCP/IP.
- Protokol AoE ini dikembangkan oleh Coraid sebagai sebuah alternatif
teknologi SAN (Storage Area Network) yang sudah ada sebelumnya.
- Server Message Block disingkat SMB adalah istilah bahasa Inggris dalam
teknologi informasi yang mengacu kepada protokol client/server yang
ditujukan sebagai layanan untuk berbagi berkas (file sharing) di dalam
sebuah jaringan. Protokol ini seringnya digunakan di dalam sistem operasi
Microsoft Windows dan IBM OS/2. Sistem operasi berbasis UNIX juga
dapat menggunakannya dengan tambahan perangkat lunak yang disebut
dengan SAMBA.
26


- Samba adalah versi original dari SMB server sedangkan dalam
perkembangannya, protocol SMB mengalami banyak modifikasi oleh
Microsoft sehingga lahirlah CIFS atau Common Internet File System.
- Dapat kita katakan bahwa Samba adalah SMB server untuk LINUX dan
CIFS adalah protocol SMB yang dikembangkan untuk Windows. Tetapi
yang sering atau umumnya digunakan yaitu Samba.





















27

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. Server Message Block.
http://id.wikipedia.org/wiki/Server_Message_Block
Diakses Pada Tanggal 21 April 2014 Pukul 15.05 Wita

Wikipedia. Samba.
http://id.wikipedia.org/wiki/Samba_(perangkat_lunak)
Diakses Pada Tanggal 21 April 2014 Pukul 15.05 Wita

Zakaria. Setting Samba.
http://pemula.linux.or.id/admin/setting-samba.html
Diakses Pada Tanggal 21 April 2014 Pukul 15.05 Wita

Idris Winarno. Nfs dan Samba.
http://lecturer.eepis-its.edu/~idris/files/admin_jarkom/nfs_samba.pdf
Diakses Pada Tanggal 21 April 2014 Pukul 15.05 Wita

Linux SuSE. SMB Server.
http://directory.umm.ac.id/Operating%20System%20Ebook/SUSE/suse11.pdf
28


Diakses Pada Tanggal 21 April 2014 Pukul 15.05 Wita
Microsoft. Samba and CIFS.
http://msdn.microsoft.com/en-us/library/windows/desktop/aa365233(v=vs.85).aspx
Diakses Pada Tanggal 21 April 2014 Pukul 17.05 Wita

Huygen, John. Cifs vs Samba differences.
http://unix.stackexchange.com/questions/34742/cifs-vs-samba-what-are-
thedifferences
Diakses Pada Tanggal 21 April 2014 Pukul 17.05 Wita

Ubuntu Documentation. Network File System.
https://help.ubuntu.com/10.04/serverguide/network-file-system.html
Diakses Pada Tanggal 21 April 2014 Pukul 15.05 Wita

OSTEP. Suns Network File System (NFS).
http://pages.cs.wisc.edu/~remzi/OSTEP/dist-nfs.pdf
Diakses Pada Tanggal 21 April 2014 Pukul 15.10 Wita

Russel Sandberg. The Sun Network Filesystem: Design, Implementation and
Experience.
http://www.cs.swarthmore.edu/~newhall/readings/nfs.pdf
Diakses Pada Tanggal 21 April 2014 Pukul 15.11 Wita
29



Mike Weber. Network File System: Advantages.
http://fedoranews.org/mweber/nfs/nfs_ad.shtml
Diakses Pada Tanggal 21 April 2014 Pukul 15.14 Wita

IBM, Oracle Corporation, J. Whitehead, U.C. Santa Cruz. WebDAV Access Control
Protocol.
http://www.webdav.org/specs/rfc3744.pdf
Diakses Pada Tanggal 21 April 2014 Pukul 12.12 Wita

Randi Sunarsa. Mengenal WebDAV.
http://blog.randisunarsa.web.id/?p=372
Diakses Pada Tanggal 21 April 2014 Pukul 14

http://www.linux-mag.com/id/2028/
Diakses pada tanggal 21 April 2014 pukul 19.43 WITA

Wikipedia. ATA over Ethernet.
http://en.wikipedia.org/wiki/ATA_over_Ethernet
Diakses pada tanggal 21 April 2014 pukul 19.51 WITA

Meta Soliloquy. Ekstensi Storage dengan ATA over Ethernet.
http://meta.wacana.net/archives/53-Ekstensi-Storage-dengan-ATA-over-
Ethernet.html
Diakses pada tanggal 21 April 2014 pukul 19.57 WITA

Josua M Sinambela, S.T., M.Eng.,. Storage Area Network: ATA Over Ethernet.
30


http://josh.rootbrain.com/blog/2007/10/23/storage-area-network-ata-over-ethernet/
Diakses pada tanggal 21 April 2014 pukul 19.59 WITA

Linux Magazine. The ATA over Ethernet (AoE) Protocol.
http://cianjur.linux.or.id/2008/12/20/ata-over-ethernet-aoe-vblade.html
Diakses pada tanggal 21 April 2014 pukul 20.03 WITA

















31


LAMPIRAN
Pada kesempatan ini kita akan mempraktekkan bagaimana antara dua OS
yang berbeda dapat melakukan sharing file. Dimana untuk penghubung antara kedua
OS tersebut akan menggunakan samba. Selain melakukan sharing folder , juga akan
melakukan manajemen permission user atau hak akses yang dimiliki oleh user yang
terdaftar di samba server serta dapat mengakses semua folder sharing dengan web
browser, dimana untuk mengakses dengan web browser tersebut dilakukan dengan
menggunakan webdav. Lalu akan dilakukan mapping pada masing klien pada kedua
OS agar file sharing otomatis di-mounting ketika sistem pertama kali bekerja
(booting). Untuk lebih jelasnya, langsung saja ke konsep dan langkah kerjanya.

Skema
Dalam pembuatan file sharing ini, kita mempunyai satu fileserver dan client.
IP fileserver yang dipakai disini adalah 172.16.162.43. Untuk client-nya akan
menyesuaikan range fileserver.
Apabila setting samba berhasil, maka fileserver akan akan punya share folder
dengan pengaturan hak akses seperti berikut :
FOLDER DATA SHARE PATH
Kelompok3
ADMIN C1 C2 C3
/webdav/share/c1
\\172.16.162.43\C1
RWX RWX None None
/webdav/share/c2 \\172.16.162.43\C2 RWX None RWX None
/webdav/share/c3
\\172.16.162.43\C3
RWX None None RWX
/webdav/share/public \\172.16.162.43\public RWX RWX RWX RWX



32


Tahap Awal
Untuk mengimplementasikan skenario diatas pertama-tama dilakukan adalah
instalasi webdav dan membuat folder yang akan di sharing pada direktori webdav.
Berikut Penjelasannya.

Instalasi Webdav
Pertama kita lakukan instalasi webdav agar sharing folder dapat dilakukan
dengan menggunakan web browser. Berikut penjelasan instalasinya :
Hal yang harus kita lakukan pertama kali yaitu menginstall apache, karena apache
diperlukan untuk mengakses samba melalui web nantinya. Jika kita telah menginstal
apache, maka langkah konfigurasi WebDAV yaitu sebagai berikut :
1. Jalankan service pada WebDAV

Pastikan service WebDAV berjalan pada server yaitu dengan mengikuti
langkah langkah sebai berikut :
sudo a2enmod dav
sudo a2enmod dav_fs

Setelah itu lakukan restart service apache

sudo service apache2 restart

2. Membuat tempat FileSystem WebDAV
Langkah selanjutnya yaitu kita buat folder tempat folder wevdab ditempatkan,
folder webdav ini akan ditempatkan pada folder root (/)
33


Didalam folder ini nantinya akan dijadikan tempat file share samba. Lakukan
langkah dibawah ini :
sudo mkdir /webdav
ubah nama kepemilikan folder agar menjadi web user
sudo chown www-data /webdav

3. Memberi Password Protection Pada Portal WebDAV
Kita berikan password pada portal WebDAV agar tidak semua orang dapat
mengkaksesnya yaitu dengan cara :
sudo htpasswd -c /etc/apache2/webdav.password
username

4. Konfigurasi Apache
Langkah selanjutnya yaitu konfigurasi apache agar pengaksesan direktori
dapat dilakukan dengan menggunakan modul dari WebDAV
Caranya yaitu dengan mengetikkan script dibawah ini :
sudo nano /etc/apache2/sites-available/default

34



Gambar 1. Konfigurasi password WebDAV

Setelah itu kita tambahkan script didalamnya, seperti gambar dibawah ini.

Alias /webdav /webdav

<Location /webdav>
Options Indexes
DAV On
AuthType Basic
AuthName "webdav"
AuthUserFile /etc/apache2/webdav.password
Require valid-user
</Location>

35



Gambar 2. Setting apache
Kita lakukan konfigurasi diatas agar WebDav terindex dengan alias
webdavpada browser nantinya.
Lalu lakukan restart service apache :
sudo service apache2 restart

setelah itu kita lakukan pengaksesan WebDAV melalui browser
dengan cara mengetikkan alamat dari webserver kita, contohnya :
172.16.162.43/webdav

Jika berhasil maka akan muncul gambar dibawah ini, masukkan
username dan password dari WebDAV yang telah kita konfigurasi
tadi.
36



Gambar 3. Popup login WebDAV pada client

Tampilan direktori WebDAV :

Gambar 4. Direktori dari webdav




37


Pembuatan Folder Pada Direktori Webdav
Setelah instalasi webdav maka proses selanjutnya yaitu membuat folder yang
akan dishare pada direktori webdav dengan perintah sesuai dengan gambar berikut :


Gambar 5. Membuat folder dan ubah permission

Instalasi Samba
Setelah instalasi dan konfigurasi webdav serta pembuatan folder pada
direktori webdav selesai dibuat, lalu install komponen-komponen yang diperlukan
agar samba dapat digunakan untuk sharing antara windows dan ubuntu dengan server
linux Ubuntu. Dimana dilakukan dengan mengetikkan pada terminal diantaranya :
1. apt-get install samba
setelah itu dilanjutkan dengan menginstall.
2. apt-get install samba samba-common
3. apt-get install python-glade2
4. apt-get install system-config-samba

38


Setelah semua telah terinstall sekarang samba telah terpasang pada sistem operasi
linux Ubuntu.
Konfigurasi Pada Samba
Membuat User Samba
Sebelum membuat account user samba, kita harus membuat account
user di sistem-nya (di servernya), dan disarankan membuat group user samba
secara terpisah.
Membuat account user di system
a. Pertama, buat group samba-user dengan perintah
Groupadd namagroup
Berikut screenshoot dari perintah berikut

Gambar 6. Membuat group
b. Kedua, ganti group-ownership folder /webdav/share menjadi milik
group samba-user yang barusan kita buat dengan perintah sesuai dengan
gambar dibawah berikut:


Gambar 7. Mengganti kepemilikan group

c. Ketiga, membuat account user di sistemnya dengan perintah:
39


adduser namauser G group
Berikut tampilan dari perintah berikut

Gambar 8. Membuat account user

d. Keempat, set password untuk user yang telah dibuat dengan perintah
smbpasswd a namauser

Gambar 9. Menyeting password pada user

maka user dan password sudah selesai dibuat, seehingga nantinya
dapat digunakan untuk login.





Konfigurasi smb.conf
40


Setelah selesai membuat user maka langkah selanjutnya adalah
mensetting konfigurasi smb.conf yang terdapat di samba dengan perintah
gedit /etc/samba/smb.conf
dalam smb.conf kita setting folder yang telah kita buat dan setting permission
user sehingga tidak sembarang user dapat mengakses. Berikut setting folder dan
permission user yang bisa mengakses.
Folder c1
[c1]
comment = only user c1
path = /webdav/share/c1
public = no
writeable = yes
browseable = yes
valid users = admin , c1
read list = admin , c1
write list = admin , c1
admin users = admin
force group = kelompok3

pada folder c1 user yang bisa login, read dan write hanya admin dan C1
saja, untuk yang lain tidak bisa. Permissionnya (777)
Folder c2
[c2]
comment = only user c2
path = /webdav/share/c2
41


public = no
writeable = yes
browseable = yes
valid users = admin , c2
read list = admin , c2
write list = admin , c2
admin users = admin
force group = kelompok3

Pada folder c2 user yang bisa login, read dan write hanya admin dan c2
saja, untuk yang lain tidak bisa. Permissionnya (777)
Folder c3
[c3]
comment = only user C3
path = /webdav/share/C3
public = no
writeable = yes
browseable = yes
valid users = admin , c3
read list = admin , c3
write list = admin , c3
admin users = admin
force group = kelompok3

42


Pada folder c3 user yang bisa login, read dan write hanya admin dan
c3 saja, untuk yang lain tidak bisa. Permissionnya (777)
Folder public
[public]
comment = free for all
path = /webdav/share/ public
public = yes
writeable = yes
browseable = yes
admin users = admin
force group = kelompok3

Pada folder PUBLIC semua user dapat diakses. Permissionnya (777).
Berikut gambar untuk konfigurasinya :

Gambar 10. Konfigurasi samba.conf

43



Gambar 11. Konfigurasi samba.conf

setelah selesai konfigurasi maka save dan restart smb dengan perintah
/etc/init.d/smbd restart

Uji Coba Pada Sistem Operasi Ubuntu 12.04
Untuk membuktikan apakah sharing file tersebut berhasil dilakukan maka,
klik menu Browse Network seperti pada gambar dibawah, lalu klik icon
KELOMPOK3.
44



Gambar 12. Menu Browse Network

Maka akan muncul tampilan seperti gambar dibawah, dimana akan muncul direktori
C1,C2,C3 dan public.

Gambar 13. Tampilan menu sharing folder KELOMPOK3


45


Uji Coba Ubuntu 12.04
Untuk membuktikan apakah konfigurasi samba berhasil dilakukan dan dapat
diakses di sistem operasi Ubuntu, berikut penjelasannya dimana pada kesempatan ini
user mengakses file sharing c1 dimana pada menu tampilan sharing folder
KELOMPOK3 klik folder c1, lalu masukkan user name dan password untuk
mengakases folder c1 tersebut.

Gambar 14. Memasukkan username dan password c1 untuk mengakses folder c1

Apabila berhasil connect maka akan muncul file dan direktori yang berada pada
folder c1.
46



Gambar 15. Isi folder dari folder c1
Disini, apabila kita mengakses folder c2, tetapi kita memasuskkan username dan
password dari user c1, maka folder c2, maka tidak akan bisa mengakses dari folder
c2.
Setelah itu akan dicoba memasukkan folder public pada sistem operasi Ubuntu 12.04,
dimana folder public tidak membutuhkan authentifikasi untuk mengaksesnya dan
siapapun bisa mengakses folder ini apabila berada di satu jaringan.

Gambar 16. Mengakses folder public pada sistem operasi Ubuntu 12.04

47


Disini, apabila kita mengakses folder c3, tetapi kita memasuskkan username dan
password dari user c1 atau c2, maka folder c3, maka tidak akan bisa mengakses dari
folder c3.
Setelah itu akan dicoba memasukkan folder public pada sistem operasi Windows 7,
dimana folder public tidak membutuhkan authentifikasi untuk mengaksesnya dan
siapapun bisa mengakses folder ini apabila berada di satu jaringan.

Gambar 17. Mengakses folder public pada sistem operasi Windows 7

Uji Coba pada Sistem Operasi Windows 7
Untuk membuktikan apakah konfigurasi samba berhasil dilakukan dan dapat
diakses di sistem operasi Ubuntu, berikut penjelasannya dimana pada kesempatan ini
user mengakses file sharing c2 dimana pada menu network lalu sharing folder
KELOMPOK3 klik folder c2, lalu masukkan user name dan password untuk
mengakases folder c2 tersebut.
48



Gambar 18. Memasukkan username dan password c2 untuk mengakses folder c2

Berhasil connect maka akan muncul file dan direktori yang berada pada folder c2.

Gambar 19. Isi folder dari folder c1




49


Mapping Drive pada Sistem Operasi Windows 7 dan Ubuntu 12.04
Mapping dilakukan agar file sharing otomatis di-mounting ketika sistem
operasi pertama kali bekerja (booting). Untuk lebih jelasnya, langsung saja ke konsep
dan langkah kerjanya.
Mapping Drive pada Sistem Operasi Windows 7
Cara agar drive yang ada pada network dapat secara permanen terletak pada
exploler windows yaitu dengan cara mapping. Langkah-langkah nya adalah sebagai
berikut :
1. klik kanan pada my computer dan pilih map network drive

Gambar 20. Map network drive

2. lalu pada jendela Map Network Driver kita akan melihat tampilan seperti
dibawah ini, pilih browse.
50



Gambar 21. Jendela browse network driver

3. langkah selanjutnya yaitu kita cari mana file/drive yang akan kita mapping
pada explorer

Gambar 22. Browse for folder

4. Selanjutnya jika sudah menentukan mana yang akan di mapping, maka pilih
OK. Maka munculah popup seperti dibawah ini, dimana kita diminta
51


memasukkan username password dari file samba yang terlah di konfigurasi
pada samba server sebelumnya.

Gambar 23. Popup password security

Maka jika sukses maka akan termapping seperti dibawah ini.

Gambar 24. Mapping pada windows

Mapping Drive pada Sistem Operasi Ubuntu 12.04
Mapping drive di Ubuntu dilakukan dengan konfigurasi fstab. Berikut
penjelesannya.
Pertama buat terlebih dahulu direktori baru yang nantinya digunakan sebagai
mounting point dari samba sharing file.akan dibuat direktori baru dengan nama
'samba' pada direktori /media.
52


# mkdir /media/samba
kemudian edit berkas fstab agar dilakuakn mounting otomatis ketika sistem baru
berjalan dengan mengetikkan perintah
# nano /etc/fstab
kemudian tambah baris berikut di bagian paling bawah dari berkas fstab

//172.16.162.43/c1 /media/samba cifs
username=c1,password=c1 0 0

seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini


Gambar 25. Konfigurasi fsatb

maksud dari baris tersebut adalah sebagai berikut
//172.16.162.43/c1 : merupakan lokasi dari file system yang akan di mount
/media/samba : merupakan lokasi mount point
cifs : tipe dari file sistem yang akan di mount
username=c1,password=c1 : sebagai autentikasi dari direktori tersebut
0 : menonaktifkan (disable) melakukan backup dari
53


device/partisi
0 : menonaktifkan (disable) pengecekan error ketika
booting

kemudian simpan berkas tersebut.Lalu restart laptop,jika konfigurasi yang
dilakukan benar,maka akan terlihat seperti sebuah device baru pada komputer anda
seperti yang ditampilkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 26. Konfigurasi fstab sukses

dan ketika dibuka,akan memuat isi dari direktori file sharing samba tadi.

Akses File Sharing dengan Web Browser Melalui Webdav
Kita dapat mengakses semua folder yang dibuat tadi dengan menggunakan
web browser. Jadi dengan web browser pun dapat mengakases folder c1, c2, c3 dan
public. Berikut tampilan apabila mengakses folder tersebut dengan menggunakan
web browser.
54



Gambar 27. Mengakses file sharing dengan menggunakan web browser.

Anda mungkin juga menyukai