Anda di halaman 1dari 5

Kecemasan yang dimiliki seseorng yang seperti di atas adalah normal, dan

bahkan kecemasan ini perlu dimiliki manusia. Akan tetapi kecemasan berubah
menjadi abnormal ketika kecemasan yang ada di dalam diri individu menjadi
berlebihan atau melebihi dari kapasitas umumnya (Kaplan, 1997).
Kecemasan adalah keadaan individu atau kelompok mengalami perasaan
gelisah (penilaian atau opini) dan aktivitas sistem sara autonom dalam berespons
terhadap ancaman yang tidak jelas, nonspesiik. Kecemasan merupakan unsur
keji!aan yang menggambarkan perasaan, keadaan emosional yang dimiliki
seseorang pada saat menghadapi kenyataan atau kejadian dalam hidupnya (Kaplan,
1997).
"angguan depresi merupakan suatu masa terganggunya ungsi manusia yang
berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dengan gejala penyerta termasuk
perubahan pola tidur, nasu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan,
rasa putus asa, tak berdaya dan gagasan bunuh diri (#omb, $%%).
Kaplan, &., 'adock, (enjamin. 1997. Gangguan Kecemasan dalam Sinopsis
Psikiatri: Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis Edisi ke-7 Jilid 2. )akarta* (ina
+upa Aksara. &al. $,,-$,7
#omb, .. A. $%%%. Buku Saku Psikiatri Edisi . )akarta * /"0. &al. 9,-11%
1. Kepribadian menurut psikopatologi Sigmund freud (1usu, $%%2)
'tadium perkembangan 3sikososial *
a. Stadium oral
.einisi * stadium perkembangan paling a!al, dan cara ekspresi bayi
terutama berpusat dimulut, bibir, lidah, dan organ lain yang berhubungan
dengan 4ona oral. (erperan dominan pada kira-kira 12 bulan pertama
kehidupan, berupa rasa haus, lapar, stimulasi taktil yang menyenangkan
yang ditimbulkan oleh payudara atau penggantinya. 'ensasi yang
berhubungan dengan menelan dan rasa kenyang..ua komponen dorongan
oral * libido dan agresi
1) Sifat karakter :
5rang yang berhasil mele!ati ase ini akan membuat sikapnya mau
memberikan dan menerima dari orang lain tanpa ketergantungan yang
berlebihan atau iri. Kemampuan untuk mempercayai orang lain dengan
rasa keyakinan dari diri sendiri.
2) Sifat patologis :
Ketidakpuasan atau kegagalan dalam ase oral dapat menyebabkan siat
optimisme yang berlebihan, narcisisme, pesimisme, siat menuntut,
bergantung secara berlebihan dan mengharuskan orang lain lebih
memperhatikan. (ergantung pada suatu benda untuk mempertahankan
harga diri, cemburu dan iri juga sering berhubungan dengan kegagalan
ase oral.
b. Stadium anal
.einisi* stadium perkembangan psikososial yang ditandai dengan
maturasi pengendalian neuromuskular singter anal (panahanan atau
pengeluaran eses). (erlangsung 1-6 tahun. 3eriode anal pada intinya
adalah periode perjuangan akan kemandirian dan perpisahan dari
ketergantungan pengendalian orang tua. #ujuan pengendalian singter
tanpa pengendalian yang berlebihan atau kehilangan kendali disesuaikan
dengan usaha anak untuk mencapai otonomi dan kemandirian tanpa rasa
malu atau keraguan diri yang berlebihan.
1) Sifat karakter :
Keberhasilan dalam ase anal memberikan dasar bagi perkembangan
otonomi pribadi, memberikan siat kemandirian dan inisiati pribadi
tanpa rasa bersalah, mampu menentukan diri sendiri tanpa rasa malu
atau keraguan, tidak adanya ambivalensi, mau bekerja sama tanpa
siat keras kepala.
2) Sifat patologis :
Kegagalan pada ase anal menunjukkan peningkatan siat
ambivalensi, tidak adanya kerapian, kekacauan, siat menentang dan
kekerasan. Karateristik dan pertahanan anal paling sering terlihat
pada neurosis obsesi kompulsi.
c. Stadium uretral
.einisi * stadium transisional antara stadium perkembangan anak dan
alik. 7asalah yang timbul adalah pengendalian kinerja uretra dan
hilangnya kendali, tetapi tidak jelas sejauh mana tujuan ungsi uretra,
berbeda dengan tujuan ungsi anal.
1) Sifat karakter :
Keberhasilan dalam ase uretral menghasilkan rasa kebanggaan dan
keyakinan diri yang didapatkan dari kinerjanya.
2) Sifat patologis :
Kegagalan dalam ase uretral mengakibatkan siat kompetitivitas dan
ambisi yang menonjol, kemungkinan berhubungan dengan
kompensasi atas rasa malu yang disebabkan oleh hilangnya kendali
uretra.
d. Stadium falik odipal
.einisi * satdium ini dimulai pada suatu saat selama tahun ketiga
perkembangan dan berakhir kira-kira akhir tahun kelima. 'tadium ini
ditandai dengan minat, stimulasi dan kegembiraan seksual pada daerah
genital. 'eorang anak pria merasa tertarik pada ibunya dan menganggap
ayahnya adalah saiangnya. #ujuan dari ase ini adalah memusatkan minat
erotik pada daerah genital dan ungsi genital. 3emusatan ini meletakkan
dasar bagi identitas jenis kelamin .
1) Sifat karakter :
Keberhasilan stadium alik anal memberikan dasar bagi timbulnya
rasa identitas seksual, suatu rasa ingin tahu tanpa rasa malu, inisiati
tanpa rasa bersalah.
2) Sifat patologis :
Asal mula siat patologis dari keterlibatan alik odipal cukup
kompleks dan merupakan sasaran dari berbagai modiikasi yang
meliputi hampir semua perlembangan neurotik. 7asalah yang timbul
adalah kastrasi pada laki-laki (rasa takut kehilangan dan cedera
genital), pada perempuan dapat timbul penis envy (tidak menyukai
alat kelaminnya sendiri , menyukai genital laki-laki).
e. Stadium latensi
.einisi * stadium dorongan seskual yang relati tenang atau tidak akti,
kira-kira 8-, tahun sampai kira-kira 11-16 tahun. 9ni adalah periode
partalian homoseksual primer bagi laki- laki dan perempuan, dan juga
submulasi energi libido dan agresi menjadi belajar energetik dan aktivitas
bermain, menggali lingkungan dan menjadi lebih cakap dalam menghadapi
dunia benda dan orang sekitar. 9ni adalah peride untuk bidang ketrampilan
yang penting.
1) Sifat karakter :
Anak dapat mengembangkan rasa industri dan kapasitas untuk
menguasai obejek dan konsep yang memungkinkan ungsi otonom
dan dengan rasa inisiati tanpa memiliki resiko kegagalan atau
kekalahan. 'ebagai dasar penting bagi kepuasaan hidup de!asa yang
matur dalanm pekerjaan da cinta.
2) Sifat patologis :
Kegagalan dalam ase latensi akan menimbulkan tidak adanya
perkembangan pengendalian internal atau kelebihan pengendalian
internal. #idak adanya pengendalian dapat menyebabkan kegagalan
anak dalam mensubmilasikan secara adekuat energi dalam minat
belajar dan mengembangkan ketrampilan. Kelebihan pengendalian
internal dapat menyebabkan penutupan prematur perkembangan
kepribadian dan perluasan siat karakter obsesi yang belum
!aktunya.
f. Stadium genital
.einisi * stadium genital atau remaja dari perkembangan psikososial
mulai onset pubertas dari usia 11 sampai 16 tahun hingga orang mencapai
masa de!asa muda. 7aturasi isiologis dari sistem ungsi genital dan
sistem hormonal yang menyertainya menyebabkan penguatan dorongan
libido. #ujuan dari ase ini adalah perpisahan dari ketergantungan dan
perlekatan pada orang tua dan penegakan relasi objek yang matur dan
tidak sumbang.
1) Sifat karakter :
+esolusi dan reintegrasi yang berhasil dari stadium psikoseksual
sebelumnya dari ase genital yang penuh pada masa remaja,
menentukan stdium normal bagi kepribadian matur yang lengkap
dengan kapasitas untuk memenuhi dan memuaskan potensi genital dan
suatu integrasi diri dan rasa identitas yang konsisten.
2) Sifat patologis :
3enyimpangan patologis karena kegagalan mencapai resolusi yang
berhasil dari stadium ini adalah banyak dan kompleks. .eek dapat
timbul dari keseluruhan spektrum residu psikoseksual, karena tugas
perkembangan dari periode remaja ini adalah suatu pembukaan
kembali dan pengolahan kembali dan integrasi kembali semua aspek
perkembangan tersebut. .eek yang lebih spesiik adalah kegagalan
memecahkan masalah ramaja.
1usu, '., dan :urihsan )., ($%%2). #eori Kepribadian. (andung* +osda Karya.
PENATAAKSANAAN
#erapi pada "angguan Kecemasan 7enyeluruh pada umumnya dapat dilakukan
dengan $ cara yakni terapi psikologis (psikoterapi) atau terapi dengan obat-obatan
(armakoterapi). Angka-angka keberhasilan terapi yang tinggi dilaporkan pada kasus-
kasus dengan diagnosis dini. 3sikoterapi yang sederhana sangat eekti, khususnya
dalam konteks hubungan pasien dengan dokter yang baik, sehingga dapat membantu
mengurangi armakoterapi yang tidak perlu (7aria, $%%7).
'edangkan pada gangguan depresi, pertimbangkan penggunaan obat-obatan maupun
psikoterapi. Anti depresan yang baru, venlaaksin ;+, tampaknya cukup eekti dan
aman untuk pengobatan gangguan cemas menyeluruh. "unakan ben4odia4epin
dengan tidak berlebihan(dia4epam, 8 mg per oral, 6-< kali sehari atau 1% mg sebelum
tidur) untuk jangka pendek(beberapa minggu hingga beberapa bulan)= biarkan
penggunaan obat-obatan untuk mengikuti perjalanan penyakitnya. 3ertimbangkan
pemberian buspiron untuk pengobatan a!al atau untuk pengobatan kronis ($%-6%
mg>hari dalam dosis terbagi). 3asien tertentu yang telah terbiasa dengan eek cepat
ben4odia4epin akan merasakan kurangnya eektivitas buspiron. Anti depresan
trisiklik, ''+9, dan 7A59 bermanaat terhadap pasien-pasien tertentu (terutama bagi
mereka yang disertai dengan depresi). 'edangkan pasien dengan gejala otonomik
akan membaik dengan ?-bloker (misal, propanolol 2%-1,% mg>hari) (7aria, $%%7).
7aria, )osetta. ($%%$) 0emas :ormal atau #idak :ormal. 3rogram 'tudi 3sikologi.
@akultas Kedokteran Aniversitas 'umatera Atara.

Anda mungkin juga menyukai