Anda di halaman 1dari 3

Suatu pandemi (dari bahasa Yunani pan semua + demos rakyat) atau epidemi global atau wabah

global merupakan terjangkitnya penyakit menular pada banyak orang dalam daerah geografi
yang luas.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), suatu pandemi dikatakan terjadi bila ketiga syarat
berikut telah terpenuhi:

• timbulnya penyakit bersangkutan merupakan suatu hal baru pada populasi bersangkutan,
• agen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit serius,
• agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan berkelanjutan pada manusia.

Suatu penyakit atau keadaan tidak dapat dikatakan sebagai pandemi hanya karena menewaskan
banyak orang. Sebagai contoh, kelas penyakit yang dikenal sebagai kanker menimbulkan angka
kematian yang tinggi namun tidak digolongkan sebagai pandemi karena tidak ditularkan.

Who.co.org

CORETANOLOGIS.com

Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen


bersangkutan yang mampu mengukur apa yang akan diukur. Ada dua jenis
validitas, yaitu :
a. Validitas Logis
Apabila instrumen tersebut secara analisis akal sudah sesuai dengan
isi dan aspek yang diungkapkan. Instrumen yang sudah sesuai dengan isi
dikatakan sudah memiliki validitas isi, sedangkan instrumen yang sudah
sesuai dengan aspek yang diukur dikatakan sudah memiliki validitas
konstruksi.
b. Validitas Empiris
2. Reliabilitas Instrumen (halaman 220 – 222)
Ada tiga teknik untuk menguji reliabilitas instrumen, yaitu :
a. Teknik Paralel (Paralel Form Atau Alternate Form)
Disebut juga teknik „double test double trial“. Sejak awal peneliti harus
sudah menyusun dua perangkat instrumen yang paralel (ekuivalen), yaitu
dua buah instrumen yang disusun berdasarkan satu kisi-kisi. Setiap butir soal
dari instrumen yang satu selalu harus dapat dicarikan pasangannya dari
instrumen kedua. Kedua instrumen tersebut diujicobakan semua. Sesudah
kedua uji coba terlaksana, maka hasil kedua instrumen tersebut dihitung
korelasinya dengan menggunakan rumus product moment (korelasi
Pearson).
b. Teknik Ulang (test re-test)
Disebut juga teknik “single test double trial”. Menggunakan sebuah
instrumen, namun diteskan dua kali. Hasil atau skor pertama dan kedua
kemudian dikorelasikan untuk mengetahui besarnya indeks reliabilitas.
Teknik perhitungan yang digunakan sama dengan yang digunakan pada
teknik pertama yaitu rumus korelasi Pearson.
c. Teknik Belah Dua (split halve method)
1) Disebut juga teknik “single test single trial”. Peneliti boleh hanya
memiliki seperangkat instrumen saja dan hanya diujicobakan satu kali,
kemudian hasilnya dianalisis, yaitu dengan cara membelah seluruh
instrumen menjadi dua sama besar. Cara yang diambil untuk membelah
soal bisa dengan membelah atas dasar nomer ganjil-genap, atas dasar
nomer awal-akhir, dan dengan cara undian.
B. Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penelitian (Soetarlinah
Sukadji)
1. Validitas (halaman 30 – 31)
Validitas adalah derajat yang menyatakan suatu tes mengukur apa
yang seharusnya diukur. Validitas suatu tes tidak begitu saja melekat pada
tes itu sendiri, tetapi tergantung penggunaan dan subyeknya. Validitas
dipecah lagi menjadi berbagai jenis yang akan dijabarkan berikut ini :
a. Validitas Isi
Adalah seberapa besar derajat tes mengukur representasi isi yang
dikehendaki untuk diukur. Validitas aitem berkaitan dengan apakah aitem
mewakili pengukuran dalam area isi sasaran yang diukur, dan validitas
sampling adalah seberapa baik sampel isi tes mewakili keseluruhan isi
sasaran yang diukur. Biasanya dinilai dengan menggunakan pertimbangan
pakar.
b. Validitas Konstruk/Teoretik
Adalah seberapa besar derajat tes mengukur konstruk hipotesis yang
dikehendaki untuk diukur. Konstruk adalah perangai yang tidak dapat
diamati, yang menjelaskan perilaku. Menguji validitas konstruk mencakup uji
hipotesis yang dideduksi dari suatu teori yang mengajukan konstruk
tersebut.
c. Validitas Konkruen
Validitas ini menunjukkan seberapa besar derajat skor tes berkorelasi
dengan skor yang diperoleh dari tes lain yang sudah mantap, bila disajikan
pada saat yang sama, atau dibandingkan dengan kriteria lain yang valid
yang diperoleh pada saat yang sama.
d. Validitas Prediktif
Adalah seberapa besar derajat tes berhasil memprediksi kesuksesan
seseorang pada situasi yang akan datang. Validitas prediktif ditentukan
dengan mengungkap hubungan antara skor tes dengan hasil tes atau ukuran
lain kesuksesan dalam satu situasi sasaran.

Anda mungkin juga menyukai